mulai dari kebutuhan primer dan sekunder. Guna memenuhi kebutuhan hidup,
pemecatan yang semenamena, upah yang tidak sesuai standar, semakin hari
dinyatakan bahwa :
hak dasar yang melekat dan dilindungi oleh konstitusi sebagaimana yang
2
Soedarjadi, 2008, Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, Yogyakarta : Pustaka Yustisia, hal 5.
3
right to work) dan hak-hak dalam pekerjaan (the rights in work) bukan hanya
yang dilakukan pihak buruh atau oleh pihak pengusaha.4 Keinginan dari salah
satu pihak (umumnya pekerja) tidak selalu dapat dipenuhi oleh pihak lainnya
3
Nurul Chotidjah, Perlindungan Hak Asasi Manusia Mengenai Hak-hak Ekonomi, Sosial dan
Budaya Kaitannya dengan Lingkungan Hidup, Jurnal Ilmu Hukum Litigasi Volume 4 Nomor 3,
Fakultas Hukum UNPAS, Bandung, Oktober 2003, hlm. 231
4
Widodo Suryandono dan Aloysius Uwiyono, 2014, Asas-Asas Hukum Perburuhan, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, hlm.125.
5
Ibid., hlm 125.
4
Bersama.
Negeri.
tenaga kerja.
Pekerja adalah sama dan sederajat. Namun, secara sosiologis pada suatu
kondisi tertentu kedudukan antara buruh dengan pengusaha tidak sama dan
hubungan kerja tidak seimbang antara pengusaha dengan buruh salah satunya
dalam pembuatan perjanjian kerja. Baik perjanjian kerja tertulis maupun tidak
perjanjian tertulis atau adanya Surat Kontrak Kerja. Hal itu menjadikan suatu
kepastian hukum tetang hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha. Sehingga
hanya berdasarkan perjanjian lisan saja. Meskipun hal ini masih termasuk
mengenai prosedur kerja dan pengupahan yang tidak punya kepastian, sampai
Cilacap yang beralamat di JL. Tentara Perlajar Tritih Wetan Cilacap Utara.
Perseroan Terbatas adalah suatu badan usaha yang berbentuk badan hukum
modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham atau disebut juga dengan
7
ketidak pastian yang terjadi dan merugikan pekerja. Kerugian tersebut salah
C. Rumusan Masalah
D. Tinjauan Pustaka
kerja terhadap bahaya yang dapat timbul selama bekerja merupakan suatu
diharapkan agar tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman
kerja ialah:
1. Pasal 27 ayat (2) UUD 1945, “Tiap warga negara berhak atas
2. Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945, “Setiap orang berhak atas jaminan,
3. Pasal 28 D ayat (2) UUD 1945, “setiap orang berhak untuk bekerja
serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja”.
hubungan Industrial.
layak tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama, dan aliran politik
kulit, dan aliran politik. Kedua kandungan pasal ini merupakan wujud
adalah:
5. Tidak berserikat
11
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
diperoleh.
c.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Sesuai dengan judul yang dibuat, maka penelitian ini adalah penelitian
2. Spesifikasi penelitian
3. Sumber Data
primer yaitu sumber data yang didapat langsung dari penelitian dengan
a) Observasi
b) Wawancara
kamus hukum.
a. Pengolahan Data
tahapan yaitu :
b. Analisis Data
bersifat umum.
15
sistematis.
a. Lokasi Penelitian
Sejahtera Cilacap.
b. Waktu Penelitian
c. Jadwal Penelitian
DES
Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20
NO KEGIATAN 2019
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 pengumpulan referensi
2 penyusunan proposal
3 pengumpulan proposal
4 pengumpulan data
5 analisis data
6 penyusunan laporan
( Rencana Penelitian )
16
DAFTAR PUSTAKA
Literatur
Khoe Fenny Natalia, “Hak pekerja yang sudah bekerja namun belum
menandatangani perjanjian kerja atas upah ditinjau berdasarkan Undang-
Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan” Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 Nomor 1 (2013).
17
Peraturan Perundang-Undangan
Industrial
18
Website
SISTEMATIKA SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
20
BAB I : PENDAHULUAN
A. Judul
C. Perumusan Masalah
D. Tinjauan Pustaka
F. Metodelogi Penelitian
1. Tenaga Kerja
2. Hubungan Industrial
1. Sengketa ketenagakerjaan
C. Perlindungan Hukum
1. Pengertian Perjanjian
A. Hasil penelitian
B. Pembahasan
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN