Anda di halaman 1dari 14

A.

Posisi Kasus

Marjuki merupakan pria yang telah menikah dan memiliki 2 orang anak dari

pernikahannya dengan seorang wanita yang bernama Atik. Pada suatu hari, ada dua orang

laki-laki bernama Andi dan Sucipto datang menemui Marjuki, dan mengaku sebagai

anaknya. Mengingat bahwa masa muda Marjuki yang terbilang cukup kelam, yaitu

terlibat pada dunia seks bebas dan penyalahgunaan obat-obat terlarang, maka Marjuki

mengakui Andi dan Sucipto sebagai anaknya yang dilahirkan Bunga, mantan pacar

Marjuki sebelum Marjuki menikah. Beberapa bulan kemudian Marjuki meninggal dalam

sebuah kecelakaan, meninggalkan seorang istri dan 2 anak kandung Dani dan Rino serta

Andi dan Sucipto sebagai anak luar nikah diakui. Selain itu juga meninggalkan kekayaan.

B. Dialog Mediasi

Mediator : Selamat siang bapak dan bapak yang saya hormati,sebelum kita

melakukan mediasi,ijinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu,

nama saya Mahariska SH.MH sebagai mediator yang telah dipilih bapak

bapak. Selanjutnya kepada bapak bapak saya berikan kesempatan untuk

memperkenalkan diri masing – masing.

Penggugat 1 : Perkenalkan nama saya Andi sebagai penggugat 1 dalam kasus ini.

Penggugat 2 : Perkenalkan nama saya Sucipto sebagai penggugat 2 dalam kasus ini.

Tergugat 1 : Perkenalkan nama saya Dani sebagai tergugat 1 dalam kasus ini.

Tergugat 2 : Dan perkenalkan nama saya Rino sebagai tergugat 2 dalam kasus ini.

Mediator : baiklah langsung saja saya jelaskan bahwa berdasarkan peraturan

mahkamah agung nomor 1 tahun 2008 tentang prosedur mediasi di

pengadilan dalam pasal 4 di sebutkan bahwa semua sengketa perdata di

1
ajukan tingkat pertama wajib lebih dahulu di upayakan penyelesaiannya

melalui perdamaian dengan bantuan seorang mediator .dan pada sidang

bapak dan bapak kali ini telah sepakat telah menunjuk saya sebagai

mediator dalam kasus ini. selanjutnya saya menerangkan tentang mediasi.

Mediasi adalah suatu alternatif penyelesaian sengketa dimana kedua

belah pihak saling berdialog, berunding untuk menentukan titik temu.

Saya selaku sebagai mediator akan memfasilitasi negosiasi ini. Namun

sebelum saya memulai mediasi saya akan menjelaskan tahapan – tahapan

mediasi diantaranya :

1. Saya memberikan penyelesaian kepada para pihak untuk bergantian

2. Saya akan mencari kesepahaman awal dari kedua belah pihak

3. Saya mendefisinisikan,menentukan agenda pembicaraan.

4. Setelah itu kita masuk dalam tahap negosiasi

5. Apabila negosiasi mencari kesepakatan kita akan menyusun kesepakatan akhir

Baiklah bapak bapak apakah setuju dengan kesepakatan tersebut ?

Penggugat 1: saya setuju, Pak

Tergugat 1 : saya setuju, Pak

Mediator : Baiklah kita mulai mediasi pagi ini,bagaiamana kalau kita mendengar dari

bapak Andi dan Bapak Sucipto terlebih dahulu untuk menyampaikan

keterangannya? Bagaimana Bapak Dani dan bapak Rino, apakah setuju?

Tergugat 2 : iya, Pak, silahkan.

Mediator : silahkan bapak

2
Penggugat 1 : Begini pak..saya dan adik saya ini merupakan saudara satu ayah dengan

kedua tergugat. Orang tua kami memberikan peninggalan kepada kami. Tapi

saat ini tanah tersebut dikuasai oleh kedua adiknya saya..maksud saya

tergugat pak…saya disini ingin memperjuangkan hak saya, saya

menyarankan kepada kedua tergugat untuk membagi harta warisan tersebut

secara adil kepada kami…tapi pihak tergugat tidak mau..mereka merasa

bahwa mereka yang lebih berhak mengaai tanah tersebut..

Mediator : Baikah terima kasih atas keterangannya, berarti bapak kecewa dengan

kedua tergugat..

Penggugat 1 : Iya pak..sangat kecewa…

Mediator : bapak berharap agar harta warisan tersebut dibagi rata..

Penggugat 1 : Iya pak…

Mediator : Saya juga ingin mendengar keterangan Dari Bapak Dani dan bapak Rino

…silahkan pak..

Tergugat 1 : begini pak..kenapa saya bersikukuh harta yang ada sekarang merupakan

hak saya dan kakak saya ini…karena harta tersebut didapat setelah bapak

menikah dengan ibu saya…bukan dengan ibu mereka, jadi kami yang lebih

berhak pak..

Penggugat 2 : Tidak bisa…dulu bapak sebelum menikah dengan ibu kalian sudah

punya tanah 10 ubin…

Tergugat 2 : Salah bukan 10 ubin tapi 20 ubin…kemudian tanah tersebut dijual untuk

modal ibu saya dan bapak saya sampai bapak dan bapak mempunyai tanah

40 ubin

3
Tergugat 1 : Tepat sekali…

Penggugat 1 : Berarti kalau tidak menjual tanah hak kami dulu tanah ini tidak akan bisa

menjadi 40 ubin…

Tergugat 2 : tapi kan hal itu karena perjuangan bapak dan ibu saya mas… bukan

bapak dan ibu kalian..

Penggugat 2 : berarti perjuangan bapak kami juga dong..kan bapak kita sama…

Tergugat 2 : bapak boleh sama…tapi kalau masalah perjuanagn sampa i mendapatkan

harta yang sekarang itu bapak dan ibu saya…

Mediator : Bapak bapak harap tenang, kalau pihak satu bicara maka pihak lain

harus mendengarkan agar kita dapat mengerti apa kemauan dari masing-

masing pihak. Kalau bapak bapak tetap seperti ini maka tahap mediasi ini

tidak bisa di lanjutkan. Bagaimana apakah mau di lanjutkan aatau tidak?

Tergugat 1dan 2: Maaf, Pak

Mediator : Baiklah…sekarang saya ingin tahu apa yang di inginkan oleh masing

masing pihak pak… silahkan dari bapak Andi dan bapak sucipto…

Penggugat 1 : saya ingin dibagi secara adil pak…

Mediator : Selain itu..

Penggugat 1 : kalau susah membagi…kita jual tanahnya lalu hasilnya kita bagi adil

pak…

Mediator : Yang lainnya…

Penggugat 1 : Sudah pak..

Mediator : Baikah sekarang dari pihak bapak Dani dan Bapak Rino..

4
Tergugat 1 : begini pak..saya ingin harta warisan tersebut tetap menjadi hak

kami..karena kami yang berhak pak…selain itu ibu saya kan juga masih

ada pak

Mediator : Selain itu…

Tergugat1 : Sudah pak…

Tergugat 2 : saya tidak setuju dijual…

Mediator : Bapak..kalau bapak tetap emosi mediasi ini tidak akan berjalan baik..

Tergugat 2 : Maaf pak…

Mediator : Baiklah..akan saya perjelas…

Dari pihak penggugat bahwa tanah dan rumah dibagi adil..kalau tidak

bisa dibagi…tanah beserta rumah dijual di jual kemudian hasilnya dibagi

rata…begitu ya pak…

Penggugat 1 : iya pak…

Mediator : Baiklah…sekarang dari pihak pak Andy dan bapak Sucipto tetap

menginginkan bahwa tanah dan rumah tetap menjadi haknya… betul…?

Tergugat 1 : betul pak…

Mediator : Baiklah pak…sekarang saya bacakan undang – undang yang mengatur

tentang pembagian waris… Menurut KUHPerdata, prinsip dari

pewarisan adalah:

Menurut Pasal 272 KUH Perdata anak luar kawin adalah:

“Anak luar kawin yang dapat diakui adalah anak yang dilahirkan oleh

seorang bapak, tetapi tidak dibenihkan oleh seorang pria yang berada

5
dalam ikatan perkawinan yang sah dengan bapak anak tersebut, dan tidak

termasuk dalam kelompok anak zina atau anak sumbang”.

Apabila kita menyimpulkan maksud yang terkandung dalam isi pasal

tersebut, bahwa Pasal 272 KUH Perdata menegaskan syarat seseorang

dinyatakan sebagai anak luar nikah yaitu anak-anak yang lahir di luar dari

ikatan perkawinan. Dalam artian anak luar nikah adalah anak-anak yang

lahir akibat zina.

Anak luar nikah dapat mewaris sepanjang anak tersebut memiliki

hubungan hukum dengan pewaris. Hubungan hukum yang dimaksud

dalam hal ini adalah pengakuan dari si pewaris, sehingga dengan demikian

anak luar nikah tersebut akan disebut dengan anak luar nikah diakui.

Sebab anak luar nikah yang mendapat warisan hanya anak luar nikah yang

diakui oleh ayahnya.

Amanat yang tercantum dalam Pasal 284 KUH Perdata disebutkan,

bahwa:

“Pengakuan yang dilakukan sepanjang perkawinan oleh suami atau istri

atas kebahagiaan anak luar nikah, yang sebelum kawin telah olehnya

dbapakahkan dengan orang lain dari istri atau suaminya, tak akan

merugikan baik bagi istri atau suami maupun bagi anak yang dilahirkan

dari perkawinan mereka”.

Jadi berdasarkan Pasal 284 tersebut kembali ditekankan bahwa seorang

suami atau istri yang mengakui anak luar nikahnya tidak boleh merugikan

istri dan anak-anak dari perkawinan pada waktu pengakuan dilakukan.

6
Namun perlu juga diingat bahwa berdasarkan Pasal 285 KUH Perdata,

walaupun anak luar nikah telah diakui dan berhak atas warisan dari orang

tua yang mengakuinya, tetapi ayah atau bapak si anak luar nikah tidak

mewarisi harta dari orang yang mengakui.

Dalam pembagian warisan, anak luar nikah yang diakui mewaris dengan

semua golongan ahli waris. Besar bagian yang diterima tergantung dengan

golongan mana anak luar nikah tersebut mewaris, atau tergantung dari

derajat hubungan kekeluargaan dari para ahli waris yang sah. Kedudukan

dalam pewarisan berada pada golongan pertama, yaitu Andi dan Sucipto

sebagai anak luar kawin diakui dari Marjuki sebagai pewaris.

Menurut Pasal 863 KUH Perdata:

“Bila pewaris meninggal dengan meninggalkan keturunan yang sah dan

atau suami istri, maka anak luar kawin yang diakui mewarisi 1/3 bagian,

dari mereka yang sedianya harus mendapat, seandainya mereka adalah

anak sah”

Jika dirumuskan dari kasus di atas, apabila Marjuki meninggalkan harta

sebesar Rp. 150.000.000,-. Marjuki memiliki 5 orang ahli waris, yaitu

istri, anak kandung dan Andi dan Sucipto sebagai anak luar kawin diakui.

Seandainya Andi dan Sucipto adalah anak kandung, maka Andi dan

Sucipto akan mewarisi 1/5 dari harta peninggalan Marjuki, yaitu: 1/5 x

150000000 = 30.000.000

7
Sebab kelima orang ahli waris Marjuki mendapatkan bagian yang sama,

yaitu harta keseluruhan dibagi oleh kelima orang ahli waris. Maka masing-

masing mendapatkan bagian 30.000.000.

Namun karena kedudukan Andi dan Sucipto adalah anak luar nikah

diakui, maka Andi dan Sucipto hanya mendapatkan bagian 1/3 dari bagian

yang seharusnya dia dapatkan apabila dia berstatus anak kandung, yaitu:

1/3 x 30000000 = 10.000.000

Jadi, bagian yang didapat oleh Bapak Andi dan Sucipto masing masing

adalah sebesar Rp. 10.000,00. Sementara itu bagian yang didapatkan oleh

istri dan anak sah dari Marjuki yaitu sisa dari keseluruhan harta setelah

dikurangi bagian dari warisan yang didapatkan oleh Bapak Andi dan

Sucipto.

Jelas…?

Penggugat dan tergugat : jelas pak…

Mediator : berarti disini sudah jelas..kalau Bapak Andy dan bapak Sucipto juga

berhak atas harta tersebut pak…jadi saya harap bapak iklas membagi

dengan saudara bapak sendiri… bagaimana…

Tergugat 1 : Iya pak…saya baru tahu pak…

Mediator : bagaimana bapak..

Penggugat 2 : Iya pak…saya nurut saja …saya juga baru tahu pak..

Mediator : Berarti kesepakatanya sudah terpenuhi ya pak..

Penggugat 1 : Iya pak..kami sepakat pak..

Tergugat 1 : seperti yang mas Andi katakan saja pak..kita bagi rata semua…

8
Mediator : Bagaimana pak Andy…

Penggugat 1 : Iya…saya juga sepakat pak..

Mediator : Baiklah…kalau begitu kita buat nota kesepakatan…

(Membuat nota kesepakatan perdaimaian dan menandatangani)

Mediator : baiklah bapak bapak sekalian selanjutnya saya menyerahkan kesepakatan

perdamaian yang telah di tanda tangani kepada ketua majelis hakim.dan

pembacaan putusan dengan panitera penggugat.

9
KESEPAKATAN PERDAMAIAN

Pada hari ini, Selasa tanggal 20 agustus 2015, bertempat diruang mediasi PN Cilacap,

dalam proses perkara No. 2254 PK/PDT/2015 Antara

Andi Wilanigara, Pekerjaan swasta, alamat Jalan Pemintalan cilacap Kab. Cilacap, selaku

Penggugat 1

Sucipto , Pekerjaan swasta, Alamat Jl. Kokosan No. 25 Sidakaya Kab. Cilacap, selaku

penggugat 2

Lawan

Dani Tri H, PNS, alamat, Jalan S. Parman Kab. Cilacap, selaku Tergugat 1

Rino Suseno, PNS, alamat Jalan S. Parman Kab. Cilacap, selaku Tergugat 2

Maka untuk mengakhiri sengketa kedua belah pihak, telah mencapai kesepakatan

bersama dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Para pihak menyepakati saling menjaga nama baik antara kedua belah pihak

Pasal 2

Para pihak sepakat untuk membagi harta warisan penonggalan bapak marzuki sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
Pasal 3

Bahwa kedua belah pihak mohon kepada majelis hakim yang memeriksa perkara tersebut
untuk menguatkan kesepakatan perdamaian dalam akta perdamaian.

10
Demikian kesepakatan ini ditanda tangani oleh para pihak, kuasa hukum dan mediator.

Penggugat Tergugat

Andi dan Sucipto Dani dan Rino

Mediator

Mahariska SH, MH

11
Perihal: Laporan

Kepada

Yth: Majelis Hakim Perkara

No. 2254 PK/PDT/2015/Pn.CLP

Di
Tempat

Dengan hormat,

Bersama ini kami selaku mediator dalam perkara No. 2254 PK/PDT/2015 /Pn.Clp

melaporkan bahwa proses mediasi yang kami laksanakan telah mencapai kesepakatan

(terlampir).

Demikian disampaikan laporan ini, atas perhatian majelis hakim kami ucapkan terima

kasih.

Mediator

Mahariska SH, MH

12
AKTA PERDAMAIAN

Pada persidangan terbuka dari Pengadilan Negeri Cilacap yang mengadili perkara, telah
datang dan menghadap:

Andi Wilanigara, Pekerjaan swasta, alamat Jalan Pemintalan cilacap Kab. Cilacap, selaku

Penggugat 1

Sucipto , Pekerjaan swasta, Alamat Jl. Kokosan No. 25 Sidakaya Kab. Cilacap, selaku

penggugat 2

Lawan

Dani Tri H, PNS, alamat, Jalan S. Parman Kab. Cilacap, selaku Tergugat 1

Rino Suseno, PNS, alamat Jalan S. Parman Kab. Cilacap, selaku Tergugat 2

Yang menerangkan bersedia dan mau mengakhiri persengketaan antara mereka itu,

dengan telah diajukan dalam gugatan tersebut, dengan mengadakan perdamaian dan

untuk itu telah mengadakan persetujuan sebagai berikut:

Pasal 1

Para pihak menyepakati saling menjaga nama baik antara kedua belah pihak

Pasal 2

Para pihak sepakat untuk membagi harta warisan penonggalan bapak marzuki sesuai
dengan ketentuan yang berlaku

Pasal 3

Bahwa kedua belah pihak mohon kepada majelis hakim yang memeriksa perkara tersebut
untuk menguatkan kesepakatan perdamaian dalam akta perdamaian.

13
Demikian kesepakatan ini ditanda tangani oleh para pihak, kuasa hukum dan mediator.

Penggugat Tergugat
Andi dan Sucipto Dani dan Rino
Mediator
Mahariska SH, MH

14

Anda mungkin juga menyukai