Kronologi :
Perkara ini berawal dari diadakannya Pembuatan Surat Perjanjian Kerjasama antara
Ayuning Tias yang dalam hal ini selaku Penggugat dan M. Wahyu Novianto selaku Pihak
Tergugat. Dimana, Ayuning Tias dan M. Wahyu Novianto merupakan teman baik yang
sepakat untuk membentuk suatu perusahaan yang diberi nama PT. Mitra Sejahtera. Dalam
Pendirian Perusahaan tersebut, Ayuning Tias telah menanamkan modalnya sebesar 857 Juta
hingga Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 2014 dan dituangkan dalam Akta no.18
Tanggal 28 Februari 2015.
Dalam perjanjian kerjasama yang telah dibuat, disepakati bahwasannya Ayuning Tias
akan mendapatkan 5% keuntungan dari perusahaan tersebut setiap tahunnya. Mereka pun
menyepakatinya.
Tahun 2015 hingga 2018 Perusahaan yang mereka dirikan berjalan dengan lancar dan
telah mempekerjakan 500 orang karyawan serta perusahaan tersebut dapat memberikan
keuntungan yang telah disepakati yakni sebesar 5% kepada Ayuning Tias dengan lancar.
Namun, di 2 Tahun terakhir ini, yakni Tahun 2018 hingga 2020 perusahaan mengalami naik
turun, Hal ini membuat Ayuning Tias tidak mendapatkan keuntungan dari perusahaan seperti
biasanya. Dalam hal ini, Ayuning Tias mengalami kerugian yang mencapai 1,5 Miliar. Ia pun
menganggap bahwa M. Wahyu Novianto telah melakukan Wanprestasi terhadap dirinya.
Sebelum, membawa perkara ini ke Pengadilan, Ia berencana untuk membawa perkara ini ke
mediasi.
Sebelumnya, di dalam Surat Perjanjian Kerjasama tersebut, disebutkan bahwa apabila
mengalami kendala di kemudian hari maka diselesaikan melalui jalan di luar pengadilan
yakni Mediasi. Ayuning Tias dan M. Wahyu Novianto sepakat menunjuk Alfito Rafif
Amanda,S.H.., M.H. sebagai mediator yang menangani perkaranya.
Dialog :