Anda di halaman 1dari 12

NEGARA KEPULAUAN

Masitha Tismananda Kumala, S.H., M.H.


Sejarah konsep negara kepulauan
• Pasal 1 TZMKO 1939  Lebar laut teritorial Indonesia 3 nm.

Masing2 Pulau Terdapat kantong2


Memiliki laut teritorial laut bebas

-sitha-
Kekurangan :
• Keamanan
• Pelayaran
• Ekonomi
• Politik

-sitha-
Deklarasi juanda (1957)
• Pengumuman Pemerintah mengenai Perairan
Negara Republik Indonesia.
“Semua perairan di sekitar, di antara, dan yang
menghubungkan pulau-pulau atau bagian pulau
yang termasuk daratan Negara RI, dengan tidak
memandang luas atau lebarnya, adalah bagian
dari wilayah Negara RI dan dg demikian
merupakan bagian dari perairan nasional yang
berada di bawah kedaulatan mutlak Negara RI”
-sitha-
Sebelum Deklarasi Juanda

-sitha-
Setelah deklarasi juanda

-sitha-
Negara kepulauan
• Definisi : Pasal 46 huruf a UNCLOS 1982
“ suatu negara yg seluruhnya terdiri dari 1 atau
lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-
pulau lainnya”
• “Kepulauan” ?
Pasal 46 huruf b UNCLOS 1982?

-sitha-
GARIS PANGKAL KEPULAUAN
• Pasal 47 UNCLOS 1982
• Menghubungkan titik2 terluar pulau2 dan
karang kering terluar kepulauan
• Tidak boleh melebihi 100 nm (kec : 3% dr
seluruh garis pangkal dapat >100 nm. Maks
125 nm)
• Tidak boleh ditarik dr elevasi surut

-sitha-
Perairan kepulauan

• Pasal 49 UNCLOS 1982


• Perairan yang di tutup oleh garis pangkal
kepulauan
• Status hukum : kedaulatan (meliputi ruang
udara diatasnya, dasar laut dan tanah di
bawahnya, sumber kekayaan di dalamnya)

-sitha-
Kewajiban negara kepulauan
• Mengakui hak perikanan tradisional negara
yang berdampingan (Ps. 51)
• Menghormati kabel laut yang dipasang oleh
negara lain (Ps. 51)

-sitha-
Hak negara kepulauan
• Menangguhkan sementara lintas damai kapal
asing (Ps. 52 ayat 2)
• Menentukan alur laut kepulauan dan rute
penerbangan di atasnya (Ps. 53 ayat 1)

-sitha-
Hak negara lain
• Hak Tradisional Perikanan (Ps 51 ayat 1 )
• Hak lintas di perairan negara kepulauan (Ps.
52, Ps 53)

-sitha-

Anda mungkin juga menyukai