Anda di halaman 1dari 14

MATERI HUKUM LAUT

STIH DHARMA ANDHIGA

MUHAMAD IKBAL, S.H.MH


HP. 081381793590
Hukum Laut Indonesia

Hukum laut berdasarkan pendapat para Ahli :


 Hukum laut menurut wirjono Prodjodikoro SH. Yang
meliputi segala peraturan hukum yang ada
hubungannya dengan laut.

 Hukum laut menurut Mr. W.L.P.A. Mollengraf,


Mr.H.F.A Vollmar dan Mr. F.G Scheltema adalah
peraturan-peraturan hukum yang ada hubungannya
dengan pelayaran kapal dilaut dan keistimewaannya
mengenai pengangkutan orang atau barang dengan
kapal laut.
Tujuan pembelajaran hukum laut

Meningkatkan wawasan nusantara tentang kelautan


diindonesia
membantu memamfaatkan sumber daya laut di
indonesia
 menjelaskan hak dan kewajiban negara-negara
dalam menggunakan laut
Membantu untuk mengetahui batas-batas wilayah
laut
Hukum laut dikenal sejak

a. Dimanfaatkan untuk kepentingan


pelayaran
b. Perdangangan
c. Dan sebagai sumber kehidupan
seperti penangkapan ikan dll
Istilah-istilah dalam hukum laut

Laut lepas (convention on the high seas)


Landas kontinen (convention continental shelf)
Perairan dalam internal water
Laut wilyah (teritorial sea)
Zona tambahan (the contiguous zone)
Zona ekonomi ekslusif (the ekslusif ekonomi zone)
Dasar laut (the deep seabed and ocean floor)
(PBB menyetujui untuk mengadakan konfrensi
internasional tentang hukum laut pada tahun
1958)
Konfrensi international tentang hukum laut 1958

Konferensi 1 diadakan pada tanggal 24


feb-27 April 1958 yang dihari oleh 700
delegasi dari 86 negara, yang dikenal
dengan UNCLOS I (united nation
convention on the law of sea) atau
konvensi perserikatan bangsa-bangsa
tentang hukum laut.
4 (empat) buah konvensi dari UNCLOS

1. konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan


(convention on the teritorial sea dan contiguous zone
belum ada kesepakatan dan diusulkan dengan UNCLOS II.

2. konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas)


a. kebebasan pelayaran
b. kebebasan menangkap ikan
c. kebebasan meletakkan kabel dibawah laut dan
pipa-pipa.
d. kebebasan terbang diatas laut lepas
Konvensi ini telah disetujui.
3. Konvensi tentang perikanan dan sumber daya hayati dilaut lepas
(convention on fishing and conservation of living resources of the
high seas).

4. Konvensi tentang landas kontinen (convention and continental


shelf). Pengertian landas kontinen menurut konvensi 1958 adalah :
dasar laut dan tanah yang berhadapan dengan pantai tapi diluar laut
teritorial sampai kedalaman 200 m atau diluar batas itu sampai
dimungkinkan ekploitasi sumber daya alamnya.

UNCLOS II pada 17 maret- 26 april 1960


 Membicarakan tentang lebar laut dan teritorial dan zona
tambahan perikanan namun masih mengalami kegagalan untuk
mencapai kesepakatan hingga perlu diadakan konverensi lagi.
Konvensi PBB tentang hukum laut 1982

Konvensi hukum laut mendefinisikan hak dan


tanggung jawab negara dalam penggunaan laut
didunia serta menetapkan pedoman untuk bisnis,
lingkungan, dan pengelolaan sumber daya laut.

 Konvensi kesimpulan pada tahun 1982, yaitu


menggantikan perjanjian international mengenai
laut tahun1958
Latar Belakang Timbulnya Dasar Hukum NKRI

Menilik sejarah, negara Indonesia yang cukup dikenal


wilayahnya merupakan kumpulan dari pulau-pulau besar
dan kecil, dalam praktek ketatanegaraannya telah
memperlakukan ketentuan selebar 12 mil laut, dimana
pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah RI
mengeluarkan pernyataan yang dikenal “Deklarasi H.
Djuanda”.

Dikeluarkannya deklarasi ini dimaksudkan untuk


menyatukan wilayah daratan yang terpecah-pecah
sehingga deklarasi akan menutup adanya lautan bebas
yang berada di antara pulau-pulau wilayah daratan.
 Adapun pertimbangan-pertimbangan yang mendorong pemerintah RI
sebagai suatu negara kepulauan sehingga mengeluarkan pernyataan
mengenai wilayah perairan Indonesia adalah :

 bentuk Geografi Indonesia yang berwujud negara kepulauan, yang terdiri


atas 13.000 lebih pulau-pulau besar dan kecil yang tersebar di lautan.
Demi untuk kesatuan wilayah negara RI, agar semua kepulauan dan
perairan ( selat ) yang diantaranya merupakan kesatuan yang utuh dan
tidak dapat dipisahkan antara pulau yang satu dengan pulau yang
lainnya, atau antara pulau dengan perairannya.
Bahwa penetapan batas perairan wilayah sebagai menurut “Teritoriale
Zee en Mariteme Kringen Ordonampie 1939” yang dimuat dalam
Staatsblad 1939 no 442 pasal 1 ayat (1 ) sudah tidak cocok lagi dengan
kepentingan Indonesia setelah merdeka
Bahwa Indonesia setelah berdaulat sebagai suatu negara yang merdeka,
mempunyai hak sepenuhnya dan berkewajiban untuk mengatur segala
sesuatunya, demi untuk keamanan dan keselamatan negara serta
bangsanya.
DEKLARASI DJUANDA

Maka dari Perkuliahan pengantar awal dari Hukum


Laut yang secara luas dan khususnya juga mengenai
hukum laut indonesia menjadi penting agar teman-
teman memahami tentang :

Latar belakang deklarasi Djuanda

Tokoh dan waktu

Isi deklarasi
Implementasi Deklarasi Djuanda saat ini

Bagaimana relevansi deklarasi Djuanda dengan indonesia saat


ini?
 menjadi pemersatu bangsa
 Memperluas lahan dan sumber ekonomi

• Masalah apa yang dihadapi?


 batas wilayah
 Penegakan hukum
 Pemeliharaan lingkungan
Note: coba fahami dan lakukan ekplorasi berpikir agar dapat
menciptakan kontruksi berpikir yang kritis guna mengenal
tentang hukum laut secara luas.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai