PELAYARAN
3. Laut Regresi:
Laut adalah suatu keluasan air yang meluas diantara berbagai benua dan pulau-
pulau di dunia. Tidak dapat dikatakan dalam pengertian biasa, bahwa di atas atau
didalam air yang amat meluas itu, ada manusia berdiam atau menetap. Sebenarnya
laut merupakan jalan raya yang menghubungkan transportasi keseluruh pelosok
dunia.
Yaitu suatu teluk, lembah laut atau laut yang dikelilingi oleh dua
atau lebih Negara dan dihubungkan dengan laut lainnya atau samudera
oleh suatu alur sempit atau yang seluruhnya atau sebagian terdiri dari
laut territorial dan zona ekonomi eksklusif dua Negara atau lebih.
Negara-negara yang berbatasan dengan suatu laut demikian harus
bekerjasama berdasarkan konvensi
8. Aturan akses Negara Tidak Berpantai Ke dan Dari Laut serta
Kebebasan Transit.
Yaitu aturan yang memberikan kebebasan transit kepada Negara
tak berpantai yang ditetapkan dengan perjanjian. Rejim ini berkaitan
dengan hak negara-negara tersebut untuk ikut memanfaatkan sumber
kekayaan alam yang terkandung dalam Zona Ekonomi Eksklusif dan
Kawasan dasar laut internasional. Sesuai ketentuan-ketentuan dalam
konvensi, pelaksanaan hak akses Negara tidak berpantai serta kebebasan
transit melalui wilayah negara transit dan Zona Ekonomi Eksklusif perlu
diatur dengan perjanjian bilateral subregional dan regional.
9. Kawasan Dasar Laut Internasional.
Yaitu peraturan-peraturan mengenai penambangan sumber daya
alam didasar laut.
10. Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Laut.
Memuat peraturan-peraturan pelestarian lingkungan laut dan
pencegahan pencemaran lautan.
11. Riset Alamiah Pengembangan dan Alih Teknologi Kelautan,
Penyelesaian Sengketa dan Ketentuan Penutup.
Yaitu bagian yang mengatur mengenai riset kelautan bagi tujuan
damai, memajukan teknologi kelautan, penyelesaian sengketa melalui
Mahkamah Internasional dan prinsip itikad baik negara
penandatanganan Konvensi.
Dalam UNCLOS 1982 di kenal 8 zona pengaturan (rejim) yang berlaku
di laut, yaitu:
1. Perairan Pedalaman (internal waters).
2. Perairan kepulauan (archipelagic waters).
3. Laut teritorial (territorial waters).
4. Zona tambahan (contiguous zone).
5. Zona ekonomi eksklusif (exclusive economic zone).
6. Landas kontinen (continental shelf).
7. Laut lepas (high seas).
8. Kawasan dasar laut internasional (international seabed area)
BAB 4
SAFETY OF LIFE AT SEA
(S O L A S)
Konvensi (perjanjian) Internasional untuk keselamatan kapal yang
dihasilkan oleh IMO (International Maritime Organization).
1. SOLAS 1914
2. SOLAS 1929
3. SOLAS 1948
4. SOLAS 1960
5. SOLAS 1974
Susunan dari SOLAS
BAB I General Provisions (Ketentuan Umum)
BAB II-1 Construction – Subdivision and Stability, Machinery and Electrical Installations (Konstruksi, Pembagian Ruangan dan
Stabilitas, Permesinan dan Instalasi Listrik
BAB II-2 Fire Protection, Fire Detection and Fire Extinction (Pencegahan,Pendeteksian dan Pemadaman Kebakaran).
BAB III Life-Saving Appliances and Arrangements (Alat-alat Keselamatan dan Penataan).
BAB IV Radiocommunications (Komunikasi Radio)
BAB V Safety of Navigation (Keselamatan Navigasi).
BAB VI Carriage of Cargoes (Pengangkutan Muatan)
BAB VII Carriage of Dangerous Goods (Pengangkutan Muatan Berbahaya)
BAB VIII Nuclear Ships (Kapal Nuklir)
BAB IX Management for the Safe Operations of Ships (Managemen untuk Pengoperation Kapal-Kapal secara Aman).
BAB X Safety Measures for High Speed Craft (Tindakan Keselamatan Kapal Berkecepatan Tinggi)
BAB XI - 1 Special Measures to Enhance Maritime Safety (Langkah-langkah Khusus untuk Meningkatkan Keselamatan Maritim)
BAB XI - 2 Special Measures to Enhance Maritime Security (Langkah-langkah Khusus untuk Meningkatkan Keamanan Maritim).
BAB XII Additional Safety Measures for Bulk Carrier (Langkah Keselamatan tambahan untuk Kapal Curah).
BAB I : General Provisions (Ketentuan Umum)
1. Pemberlakuan: