Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HUKUM LAUT DAN PENGELOLAH WILAYAH PESISIR

SEJARAH HUKUM LAUT INTERNASIONAL

DISUSUN

OLEH

ROSMALA HEHAITU

202021618

KELAS : R3J

JURUSAN ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, Sehingga saya
dapat menyelesaikan makala yang saya kerjakan dengan mudah. Walaupun belum sempurna baik
teknik penulisannya maupun hasilnya. oleh karena itu kritikan, tanggapan dan saran dari semua
pihak khususnya para pembaca akan saya terima dengan senang hati guna perbaikan kemudian.
Sehubungan dengan itu saya sampaikan ucapan terima kasih kepada pak dosen dan ibu dosen
untuk memberikan saya kesempatan untuk membuat makala ini. Terima kasih.
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………….……………..

Kata Pengantar ……………………………………………………………..…………..

Daftar Isi …………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………………..

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….

C. Tujuan Dan Manaat………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Hukum laut internasional…………………………………………………

B perkembanagan laut di Indonesia ………………………………………...……

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sejarah, laut terbukti telah mempunyai berbagai-bagai fungsi, antara lain
sebagai sumber makanan bagi umat manusia, sebagai jalan raya perdagangan, sebagai
sarana untuk penaklukan, sebagai tempat pertempuran pertempuran, sebagai tempat
bersenang-senang dan rekreasi dan sebagai alat pemisah dan pemersatu bangsa. Hukum
Laut Internasional sendiri memiliki definsi sebagai bagian dari Hukum Internasional
yang berisi norma-norma tentang Pembatasan wilayah laut, Penggunaan laut, Hukum
yang berlaku diatasnya, dan Hak dan kewajiban suatu negara terkait pemanfaatan laut.
Sejarah laut terbukti telah mempunyai berbagai fungsi diantaranya adalah sebagai tempat
mencari sumber makanan, lalu lintas perdagangan, tempat untuk bertempur, sampai
dengan tempat untuk mencari bahan-bahan tambang dan galian yang berharga di dasar
laut. Fungsi-fungsi tersebut telah memberikan suatu dampak tehadap penguasaan dan
pemanfaatan laut oleh masing - masing negara atau kerajaan yang didasarkan atas suatu
konsepsi hukum.

B. Rumusan masalah

1. sejauh mana perkembangan hukum laut internasional ?


2. bagaimana perkembangan laut di Indonesia?

C. Tujuan dan manfaat

Untuk mengetahui lebih jauh perkembangan hukum laut internasiaonal itu seperti apa dan
bagaimana kita bisa dengan mudah menjelajahi wilayah yang kita tempati.serta memudahkan
kita selaku rakyat Indonesia untuk bisa memahami cara seperti apa yang di upayakan oleh
pemerintah untuk menegakan hukum di wilayah laut atau pesisir kita.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Hukum laut internasional


Hukum laut Internasional adalah aturan-aturan atau kaidah yang mengatur
tentang berbagai persoalan yang berhubungan dengan batas-batas wilayah Negara
yang berkaitan dengan laut, baik laut yang ada dalam suatu wilayah Negara atau laut
yang berada di luar wilayah Negara { Laut Lepas }, baik dari pemanfaatan sumber
kekayaan laut nya maupun akibat negatif yang ditimbulkan dari pemanfaatan sumber
daya kekayaan lautnya.
Semenjak laut di manfaatkan sebagai kepentingan jalur pelayaran, perdagangan
dan sebagai sumber kehidupan seperti penangkapan ikan, semenjak itulah para ahli
hokum mulai mencurahkan perhatiaya pada hukum laut. Sebagai hukum laut yang
paling dini pada abad ke-12 telah dikenal beberapa kompilasi peraturan-peraturan
hokum yang dikenal di benua eropa yang mengatur kekuasaan bangsa-bangsa atas laut
dan berbagai kegiatan yang berada di laut eropa. Terdapat dua konsepsi hukum yang
tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan hukum laut, dimana konsepsi itu
adalah Res Communis yang menyatakan bahwa laut adalah milik bersama dan tidak
dapat diambil atau dimiliki suatu negara, dan Res Nulius yang memiliki pernyataan
yang berbanding terbalik dengan Res Communis, dimana Res Nulius menyatakan
bahwa laut tersebut tidak ada yang memiliki atau bukanlah milik bersama sehingga
laut dapat diambil dan dimiliki oleh suatu Negara.
Pertumbuhan dan perkembangan kedua doktrin tersebut diawali
dengan sejarah panjang mengenai penguasaan laut oleh Imperium Roma. Berdasrkan
asumsi tersebut terdapat beberapa pembagian zaman perkembangan hukum laut
internasional.diantaranya:
 Zaman Romawi
Imperium Roma menguasai Laut Tengah {Mediterranean} seluruh tepian Laut
Tengah dikuasai oleh Kekaisaran Roma Laut Tengah dapat dianggap sbg
danau. Penguasaan tersebut untuk membebaskan Laut Tengah dari ancaman
bajak laut.
Dasar penguasaan: res communis omnium {hak bersama seluruh ummat} benih
ajaran kebebasan lautan dilawankan dengan azas res nullius: lautan tdk ada yg
memiliki, shg jika ada yg dpt menguasai dapat pula memilikinya berlandaskan
pada paham occupatio {occupation/okupasi}.
 Runtuhnya Imperium Roma
Disekitar tepi Laut Tengah bermunculan negara2 kecil baru, seperti Venetia,
Genoa dan Pisa, yg masing2 menuntut hak penguasaan atas laut yg berbatasan
dgn pantai dan dikuasai oleh masing-masing Negara. Venetia mengklaim
sebagian besar Laut Adriatik, Genoa mengklaim kekuasaan atas Laut Liguria
dan Pisa mengusai Laut Thyrrhenia.
 Abad Pertengahan
Setelah wilayah tepian Laut Tengah menjadi Negara-negara merdeka, mereka
mulai merasakan perlunya utk mengklaim lautan Venetia Laut Adriatik Genoa
Laut Liguria Pisa Laut Thyrhenia Adanya klaim-klaim tersebut mjdkan lautan
bukan lagi sebagai. milik bersama {res communis} menimbulkan upaya utk
mencari kejelasan "hak-hak pendudukan" atas lautan para post
glosators{(penulis} menerapkan azas & konsep hk Romawi dlm penyelesaian
hukum atas pertikaian klaim-klaim tersebut.
Bartolus membagi lautan menjadi dua bagian: yg berada di bawah kedaulatan
negara pantai, dan yang bebas dari kekuasaan dan kedaulatan siapapun. Baldus
mengajuka tiga konsep penguasaan atas laut: pemilikan,pemakaian,dan
yurisdiksi dan wewenang melindungi kepentingan-kepentingan di laut.
Sejarah menunjukkan bhw sikap & kebijakan negara atas lautan tdk hanya
dipengaruhi oleh faktor politik {kedaulatan} saja, tetapi juga factor-aktor
ekonomi dan teknologi.
 Perkembangan Laut abad 14
Negara-negara Eropah.
Portugis melayari dunia melalui jalur Timur yaitu Samudera Atlantik, Tanjung
Harapan (Afrika Selatan), India sampai ke Kepulauan Maluku dan menganggap
laut yg mereka lewati adalah miliki mereka.
Spanyol menjelajahi jalur Barat melalui Samudera Pasifik setelah menguasai
bagian Selatan benua Amerika dan sampai juga di Indonesia menuntut
samudera yang dilalui, milik mereka.
 Perjanjian Tordisilas Thn 1494
Untuk menghindari konflik antara Portugis & Spanyol yg keduanya di bawah
pengaruh kekuasaan Roma Katolik maka Paus Alexsander VI kemudian
membagi laut dan Samudera kepada kedua negara yaitu sebelah Barat
meridian (garis bujur) yg letaknya kurang lebih 400 mil laut kepulauan Azores
milik Spanyol dan sebelah Timur kepada Portugal.
 Mare Clausum {laut tertutup} vs Mare Liberum {laut terbuka}
Hugo Grotius {Hugo de Groot} menulis buku Mare Liberum {1609} untuk
perjuangkan hak orang Belanda atau orang lain selain Portugis dan Spanyol
untuk mengarungi lautan. Dua buku Grotius lainnya: De Iure Praedae dan De
Iure ac Paccis.
Mare Liberum semula hanya untuk perjuangkan pelayaran kemudian mencakup
perikanan: Laut terbuka untuk siapapun karena tidak ada yg memiliki untuk
kritik Spanyol dan Portugis. Sumber kekuatan laut {perikanan} tidak ada
batasnya menyinggung Inggris, karena pada saat itu Raja James I
mengeluarkan larangan bagi nelayan Belanda menangkap ikan di dekat pantai
Inggris.
 Kekuasaan Negara atas Laut
Sejarah menunjukan mengenai telah adanya kesepakatan ttg pembagian lautan
menjadi dua bagian: laut teritorial dan laut lepas Demikian pula, pada akhirnya
telah ada kesepakatan tentang rejim lebar laut teritorial 3 ml dan masalah isi
pengertian kedaulatan yg mencakup segala segi kepentingan negara pantai.Ada
upaya mengenai perlunya wewenang tetap untuk melindungi kepentingan dua
negara pantai di luar laut teritorial.
 Konfrensi Kodifikasi Den Haag tahun 1930
Konferensi Internasional ini dihadiri 47 negara tidak berhasil mencapai kata
sepakat tentang batas luar dari laut territorial dan hak menangkap ikan dalam
wilayah negara-negara. Ada negara yang menginginkan lebar laut territorial 3
mil (20 negara) 6 mil (12 negara) dan 4 mil laut.
 Setelah Perang Dunia Ke II
Klaim Amerika Serik pd laut dihadapan pantainya dgn dikeluarkan Deklarasi
Truman tahun 1945 tentang Landas Kontinen.Deklarasi Truman tahun1945
tentang Pengelolan perairan dihadapan pantainya.Klaim sepihak oleh Chili,
Peru, Argentina, Equador terhadap laut dihadapi pantai mereka yang curam dgn
teori bioma, ecosystem.
 Konferensi Hukum Laut Jenewa th 1958
Diselenggarakan tangal 24/2 - 27/4 1958 di Jenewa, dan dihadiri 86 negara.
berdasarkan Res. MU PBB No. 1105{(X}) tgl 21/2-1957 bahwa dalam bahas
hak laut tdk hanya dr sisi hk, ttp hrs juga perhatikan aspek2 teknik, biologi,
ekonomi dan politik,Teknik, pengukuran dan pemetaan, kemajuan tehnik cara
tangkap ikan teknik penggalian kekayaan alam di. {tahun 1948 di Meksiko
telah dilakukan pengeboran minyak sejauh 28 ml dan USSR telah berhasil
dirikan pulau buatan selebar 2400 m2 utk pengeboran minyak di Laut Caspi};
disebut. Biologi kehidupan laut {marine biology}.

B. Perkembangan Hukum Laut Indonesia


Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terluas di dunia, sebagai
negara dengan kepulauan dan garis pantai terpanjang didunia, ini menjadi
salah satu keuntungan bagi negara indonesia, sektor maritim dan laut indonesia sangat
strategis baik dari faktor pariwisata, perdagangan, dan juga menjadi jalur lintas nasional
maupun internasional.
Konsep negara kepulauan Indonesia ini sendiri di dapat pada tahun 1957
melalui Deklarasi Juanda. pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi yang
menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara
dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Di masa
lampau, perairan Indonesia diatur oleh Teritoriaal Zee En Marietieme Kringen
Ordonnantie Tahun 1939, tercantum dalam staatsblad 1939 No. 442 dan yang mulai
berlaku tanggal 25 September 1939. Ketentuan yang dilahirkan di zaman penjajahan ini
masih tetap kita pakai sampai tahun 1957, walaupun lama sebelumnya sudah terasa
bahwa ketentuan tersebut tidak sesuai lagi dengan kepentingan-kepentingan pokok
Indonesia, baik dibidang ekonomi, politik maupun dibidang keamanan. Perairan
Indonesia yang meliputi laut territorial, perairan pedalaman, perairan kepulauan laut,
zona ekonomi eksklusif, dan landas kontinen Indonesia, baik permukaan lautnya, daerah
perairannya, maupun derah dasar laut dan tanah dibawahnya memiliki manfaat atau
fungsi yang sangat besar. Sebagaimana disebutkan dalam UUD Tahun 1945 negara
Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat disipulkan bahwa makala ini dapat memberikan pemahan mengenai
pentingnya mempelajari suatu ilmu Hukum. Terlebih lagi hukum laut internasional terutama di
wilayah pesisir Indonesia selaku Negara kepulauan.

Anda mungkin juga menyukai