Anda di halaman 1dari 23

BEST PRACTICE

PENERAPAN TEKNOLOGI HASIL LITBANG 2017 :

FEROSEMEN
UNTUK JARINGAN IRIGASI TERSIER
DI KABUPATEN SLEMAN

PUSAT LITBANG PENERAPAN DAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BIODATA PENGAJAR
DESSY FEBRIANTY, S.Sos
• Peneliti pertama bidang sosial Balai Litbang Penerapan
Teknologi Bidang SDA, Puslitbang KPT (2001-2019)
• Staf Seksi Analisis Penerapan

BASTIN YUNGGA A, ST,MM


Kepala Seksi Analisis Penerapan, Balai Litbang Penerapan
Teknologi SDA, Puslitbang KPT (2016 - sekarang)
Peneliti Muda Bidang Manajemen dan Teknk Konstruksi
(2011-2018)
GAMBARAN UMUM LOKASI

 Lahan Sawah Irigasi Teknis : Pintu Sadap Tersier


180,013 Ha

 Produktivitas Padi Sawah :


5-6 Ton/Ha

 Daerah Irigas:
Sedimentasi
DI Mataram dan
DI Karangloe

 Luas Layanan Saluran Irigasi


Tersier Ferosemen 5,2 Ha

 Panjang Saluran 922,17 m


Desa Sidomoyo, Kecamatan Godean
Kabupaten Sleman, DIY
TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN OP
• DED •Arah pengembangan
• RAB, WBS- • Lahan •Strategi pengembangan
• Bahan
• Jaringan Irigasi
OBS, site •Alih teknologi
management • SDM • Saluran dan Box
• Konstruksi Tersier
• Ujicoba STRATEGI
PERENCANAAN
REPLIKASI

ANALISIS
•Uji Laik Fungsi
•Sosial Budaya
•Ekonomi
•LIngkungan
•Kelembagaan
•Rantai Pasok
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

INSITU PABRIKASI/PRECAST
Saluran precast = 772 unit Lining Saluran = 129 unit
Panjang = 922,17 m Panjang = 77,4 m

BANGUNAN FEROSEMEN

Boks Tersier = 8 unit Skot Balk = 14 unit


UJITEKNIS
UJI LAIK FUNGSI LAIK FUNGSI TEKNIS
Setelah
Sebelum ada
Keterangan ada
Ferosemen
Ferosemen
Kecepatan aliran rata-rata
Pembuatan (m/dtk)
0.22 0,802
saluran
Efisiensi penyaluran (%) 72.4 92,8
ferosemen
LEBIH MURAH Debit rata-rata (lt/dtk): 42 56

21,6 % Umur teknis (thn) 5 20-25


hampir
dibandingkan Sedimentasi (cm) 20-25
tidak ada
dengan Luas sawah yang terairi (Ha) 20 27,5
pasangan batu
kali Kecepatan aliran >0.6 m/dtk mengindikasikan tidak adanya
endapan sedimen di dalam saluran

Saluran Ferosemen memiliki umur teknis yang lebih lama dan


lebih efisien dalam distribusi air irigasi tersier
VIDEO PELAKSANAAN PENERAPAN
TEKNOLOGI FEROSEMEN
MONEV TEKNOLOGI FEROSEMEN
Oktober 2018

KONDISI FISIK DAN FUNGSI BANGUNAN


KONDISI FISIK DAN FUNGSI
BANGUNAN BAIK BAIK
- Tidak mengalami perubahan bentuk
- Tidak mengalami perubahan bentuk - Tipis sedimentasi di dasar saluran
- Tidak ada/tipis sedimentasi di dasar
saluran April 2018
April 2018

Oktober 2018
MONEV TEKNOLOGI FEROSEMEN

KONDISI FISIK DAN FUNGSI BANGUNAN BAIK KONDISI FISIK DAN FUNGSI BANGUNAN
BAIK
Saluran precast sepanjang 9 meter dalam kondisi Baik
April 2018

Oktober 2018
MONEV TEKNOLOGI FEROSEMEN
Oktober 2018
KONDISI FISIK DAN FUNGSI
KONDISI FISIK DAN FUNGSI BANGUNAN BAIK
BANGUNAN
BAIK - Konstruksi masih bagus
- Tidak ditemukan rusak/retak pada dinding - Tidak ditemukan patah/retak
boks, slot dan lubang pengunci, maupun
April 2018
sponeng/alur pintu
- Inlet dan outlet masih bagus

April 2018

Oktober 2018
MONEV TEKNOLOGI FEROSEMEN
KINERJA FUNGSIONAL
Luas Penampang Basah Kecepatan Aliran Debit Air
(m2) (m/s) (liter/detik)

April
2018
0,295 0,362 106,79

Tidak Sesuai (< 0,6 m/s)


Kecepatan rendah karena sedimen
dalam air cukup banyak (akibat hujan)

0,18 0,43 77,4


Oktober Tidak Sesuai (< 0,6 m/s)
2018 Kecepatan rendah karena volume air dari
sumber kecil (pengaruh musim kemarau)
REKOMENDASI PENERAPAN TEKNOLOGI FEROSEMEN
Rata-Rata Nilai Kinerja
Aspek Kode Kuadran
Kriteria Kondisi Eksisting Kriteria Kondisi Eksisting
Air A 2.10 2.10 98.81 111.19 II
Jaringan B 2 2 94.11 105.89 III
Implementasi C 2.21 2.21 104.19 117.24 II
Kelembagaan D 2.71 2.71 127.72 143.71 I
Usaha Tani E 3 2 141.16 105.89 IV
Sarana F 3 1.33 141.16 70.59 IV
Dampak G
2 2 94.11 105.89 III
Replikasi
Rata-Rata 2.43 2.05 114.47 108.63
STD 0.46 0.41
1/STD 2.19 2.46
Bobot 47.05 52.95
REPLIKASI LANJUTAN (DINAS PU KABUPATEN MADIUN)
1. Penerapan teknologi beton untuk jaringan irigasi tersier antara lain beton
modular yang telah dilakukan di DI Kaligede (483 hektar), Desa Tulung,
Kecamatan Saradan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Madiun
2. Pembuatan saluran lining beton pracetak (precast) modular sepanjang 310
meter, dengan tinggi 150 cm, lebar 60 cm dan tebal 10 cm tipe L Gutter yang
dikombinasikan dengan beton tumbuk sebagai dasar saluran

1. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Madiun juga


menerapkan saluran irigasi dari beton biasa dengan pekerjaan pengecoran
secara insitu.
2. Panjang saluran tersebut 217 meter, tebal 15 cm, tulangan utama 10
mm dan tulangan pembagi 8 mm, serta jarak tulangan 15 cm. Lokasi
penerapan saluran di DI Kutuk, Desa Gading, Kecamatan Balairejo.
3. Saluran tersebut digunakan untuk mengairi lahan sawah kurang lebih 203
hektar, dengan debit air 250 liter/detik.
TUJUAN PRAKTEK LAPANGAN : PESERTA MAMPU MENERAPKAN TEKNOLOGI FEROSEMEN

SUSUNAN ACARA :
WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
08.00 – 09.00 Perjalanan menuju lokasi penerapan, desa Panitia
sidomoyo kec. Godean kab sleman
09.00 – 11.00 Pelaksanaan praktek lapangan konstruksi Balai Litbang irigasi
teknologi ferosemen
11.00 – 12.00 Diskusi
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 16.00 Kunjungan Lapangan : Balai Litbang
1. Saluran penerapan teknologi
2. Box tersier dan Skotbalk sda + ketua GP3A
3. Lining
4. Saluran yang di kembangkan oleh petani
16.00 – 17.00 Perjalanan pulang menuju hotel Panitia
TERIMAKASIH
ANALISIS HARGA SATUAN BANGUNAN FEROSEMEN

Saluran Ferosemen Lebar=60cm, Tinggi= 50 cm,


Saluran dengan
Panjang = 120cm
pasangan batu kali Rp.
Precast : Rp 576.200,00/m
700.000,00/m
Insitu : Rp 459.708,00/m

Pembuatan saluran ferosemen LEBIH


MURAH 21,6 % dibandingkan dengan
pasangan batu kali

Boks Tersier Ferosemen tebal 3cm (Bukaan 60 cm) Rp. 2.142.000,00


Lining saluran perosemen tebal 3 cm (L= 80 cm) Rp. 349.700,00
Skot Balk (P =110 cm x L=10 cm) Rp. 44.700,00
Skot Balk (P =170 cm x L=10 cm) Rp. 69.100,00
Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat
20 ANALISIS SOSIAL BUDAYA
Tidak, 18
18 18
16
14 13 Musim
hujan, 12
jumlah 12
10 Sepanjang
musim, 8
8 batu kali , 7
6 Keberterimaan Masyarakat
4 14
2 Iya , 2 Tenaga, 13
2
12 lebih rapi, kuat, dan
0 tahan lama, 13
10
Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat air tersedia
cukup Dua-
Saluran Irigasi Sebelum Ferosemen 8

jumlah
banyak, 7 duanya, 7
Ketersediaan Air 6
Pengambilan Air Secara Ilegal
4

2
Secara sosial masyarakat menerima 0
0
penerapan teknologi beton
ferosemen Distribusi responden berdasarkan manfaat
Presentase kesediaan untuk pemeliharaan
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI

Manfaat Ekonomi Jumlah

Peningkatan Produksi 3,078,000,000


Peningkatan Kesempatan Kerja
157,320,000
Nilai Produksi Perikanan 4,788,000,000

TK dalam konstruksi 51,840,000


Total
7,016,507.00

Uraian Analisis Ekonomi Keterangan

NPV 3.893.241.640 Layak

B/C 5,47 Layak

EIRR 72% Layak

Payback Period (Thn) 3 Jangka Pengembalian Modal


ANALISIS KELAYAKAN LINGKUNGAN

DAYA DUKUNG WILAYAH


PERTANIAN
Lpsebelum = 173,3 Ha 1 0.9

Lpsetelah = 231,06 Ha 0.8 0.68


Pd = 8045 jiwa 0.6

KFM = 114 kg/kapita/tahun 0.4

Pr = 3600 per Ha 0.2


0
r sebelum ada ferosemen r setelah ada ferosemen
Peningkatan daya dukung 33%
ANALISIS KELEMBAGAAN

Pembuat jaringan irigasi berbahan ferosemen


Akses terhadap jaringan irigasi
Koordinasi
Koordinasi dan alur komando
ANALISIS KELEMBAGAAN
Stakeholder Roles Reward Risk
Balitbang PUPR  Pendanaan peneparan teknologi pilot  Menyebarluaskan hasil  Penyedia jasa tidak dapat membuat
project (diseminasi) temuan precast sesuai dengan speksifikasi
 Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan teknologi irigasi yang diinginkan
pilot project ferosemen  Kegagalan dalam proses pengadaan
 Alih teknologi beton ferosemen kepada  Kegagalan dalam konstruksi dan proses
masyarakat alih teknologi oleh masyarakat saat
 Meneliti dan mengembangkan pembuatan dan pemasangan.
teknologi Ferosemen  Hasil Penelitian tidak termanfaatkan
 Menyediakan bantuan teknis oleh pihak eksternal
 Pengembangan teknologi

BBWS Serayu Opak  Membuka akses koordinasi dengan Replikasi teknologi ferosemen tidak tereplikasikannya teknologi ferosemen
kontraktor pekerjaan di lokasi yang oleh unor
sama dengan pilot project
 Memberikan rekomendasi lokasi untuk
penerapan teknologi beton ferosemen
Dinas PUPKP  Memfasilitasi koordinasi untuk  Mengetahui areal irigasi di Kondisi saluran tidak diperbaiki
Kabupaten Sleman penerapan kegiatan pilot project lokasi pilot project
 Alokasi dana untuk pemeliharaan  Mereplikasi teknologi
beton ferosemen
Pemerintah Desa  Memberikan izin lokasi kegiatan pilot  Mendapatkan tambahan Air irigasi tidak terdistribusi optimal
project jaringan irigasi ferosemen
 Memfasilitasi koordinasi antara  Peningkatan
masyarakat dengan BLPT SDA kesejahteraan petani

Kelompok Tani Ikut serta menjadi tenaga kerja tidak Menambah pendapatan dari  Tidak terjadi peningkatan produksi
terampil dalam kegiatan pembangunan pertanian  Air irigasi tidak terdistribusi optimal
jaringan irigasi ferosemen

P3A Membantu melakukan kegiatan operasi dan Pemenuhan air irigasi untuk  Tidak terjadi peningkatan produksi
pemeliharaan jaringan irigasi ferosemen pertanian  Air irigasi tidak terdistribusi optimal
ANALISIS RANTAI PASOK

Anda mungkin juga menyukai