Anda di halaman 1dari 54

PRARANCANGAN 2008

KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Penyusun bersyukur kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunianya
sehingga laporan dari tugas mata kuliah Prarancangan ini dapat kami selesaikan dengan
baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan pesyaratan untuk kelulusan mata kuliah
Prarancangan pada jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Penyusun menyadari dengan sepenuh hati bahwa didalam laporan ini masih terdapat
kesalahan ataupun kekurangan kami mohon maaf dan meminta kritikan yang membangun
demi kesempurnaan laporan ini. Dan tak lupa kami mengucapakan banyak terina kasih kepada
Dosen pembimbing, dan teman teman yang banyak membantu dalam penyelesaian tugas ini.

Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun bagi semua pihak yang berkenan untuk membaca maupun mempelajarinya demi
kesempurnaan tugas-tugas berikutnya. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan
taufik, rahmat, dan hidayahnya-Nya kepada kita semua.
Amin ya Rabbal alamin !

Makassar, Desember 2008

Penyusun

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 . Latar belakang


Data kapal rancangan
Prarancangan ( konsep design ) adalah rancangan awal dari sebuah kapal untuk
mendapatkan dimensi dimensi dari suatu kapal. Dimensi dimensi itu antara lain :
1. Ukuran utama kapal.
2. Koefisien koefisien bentuk kapal
3. Perkiraan stabilitas awal kapal dan lain lain
Dalam mendesain sebuah kapal kita tak lepas dari keinginan owner ship. Selain
keinginan owner, banyak hal yang harus dipertimbangkan atau menjadi tolak ukur untuk
memulai suatu design. Pada dasarnya dalam merancang suatu kapal dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain :
1.
2.
3.
4.

Type kapal.
Jarak tempuh / trayek yang dilalui.
Jenis dan berat muatan yang diangkut.
Kecepatan kapal.
Dengan adanya data data awal tersebut maka prarancangan suatu kapal dapat

dimulai. Adapun metode yang dapat digunakan dalam merancang suatu kapal adalah :
1.
2.
3.
4.

Metode kapal pembanding.


Metode statistik.
Metode trial and error.
Metode Complex Solution.

Data Kapal Pembanding


Data kapal
Nama
DWT
L

Pembanding I
Tanto Permai II

Pembanding II
Santa Bahari

Pembanding III
Fitria pratama

Pembanding IV
Timur Galaxy

7450

7410

7300

7720

115.15

107.95

101,9

99.8

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
B

17.5

17.20

17,5

18.50

10.1

9.91

8,6

11.7

7.78

7.5

7,03

7,35

13.5

13

16

13

L/H

11,4

10.89

11,85

8.53

L/B
B/T

6.58
2.25

6.27
2.29

5,82
2,49

5.39
2,52

H/T

1,30

1.32

1,22

1,59

( Register Bki 2006 )

Jarak trayek, jenis muatan di kedua pelabuhan


Kapal rancangan akan melayani penyeberangan dari pelabuhan Surabaya menuju
pelabuhan Samarinda lalu ke pelabuhan Makassar. Kapal rancangan akan melayani
penyeberangan sejauh 872 seamiles. Berdasarkan soal prarancangan kapal, ditentukan type
kapal adalah kapal general cargo. Kapal ini adalah jenis kapal yang mengangkut barang.
Karakteristik Pelabuhan Asal Dan Pelabuhan Tujuan
1. PELABUHAN SURABAYA
Alamat Pelabuhan
1. Alamat PELABUHAN

: Jl. Tanjung Perak Timur No. 620

Kelurahan

: Perak Timur

Kecamatan

: Pabean Cantian

Kabupaten

: Surabaya

Propinsi

: Jawa Timur

Posisi

: 112 44'100 - 11232'40 BT


711'50 - 7013'20 LS

2. Status Pelabuhan

: Pelabuhan komersial

3. Jenis Pelabuhan

: Umum

4. Alamat

: Jl. Tanjung Perak Timur No. 620

5. Kode Pos

: 60165

6. Telepon

: 031 3291992 - 96

7. Faximile

: 031 3293994

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
8. Telex/VHF

9. S S B

- Nama Stasiun

: Stasiun Pandu Surabaya

- Frequensi (KHZ/MHZ)

: 156.600 KHz / Ch. 12

10. Kelas Pelabuhan

: Utama

11. Kepanduan

: Wajib Pandu

12. Pelabuhan Wlayah Kerja

: Tidak Ada

13. Anaka Perusahaan Pelabu han

: Tidak Ada

14. DUKS

1. PT. Bogasari
2. PT. Pertamina
3. PT. Aneka Kimia Raya

Fasilitas Dan Peralatan Pelabuhan


TERMINAL BERLIAN

No
1
2
3
4
5
6
7
8

Uraian
Luas
Draft
Panjang Dermaga
Lebar Apron
Luas Gudang
Jumlah Gudang
Luas Lapangan Penumpukan
Peruntukan

Berlian Timur
1,2 Hektar
-9,7 M.LWS
785 M
15 M
8.780 M2
2
Samudera

Berlian Barat
1,2 Hektar
-8,2 M.LWS
700 M
15 M
2.956 M2
1
39.984 M2
Samudera

(Curah Cair, Curah


Kering, Petikemas
Luar Negeri)

( Curah Kering
Petikemas Dalam
Negeri)

Berlian Utara
0,2 Hektar
- 9,0 M.LWS
140 M
15 M
Antar Pulau
(Peti Kemas
Dalam Negeri)

Terminal Nilam
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Uraian
Luas
Draft
Panjang Dermaga
Lebar Apron
Luas Gudang
Jumlah Gudang
Luas Lapangan Penumpukan
Peruntukan Antar Pulau

Nilam Timur
1,4 Hektar
-9,2 LWS
860 M
15 M
18.235 M2
4
14.125 M2
( Curah Kering, GC, Curah Kering )

Terminal Mirah
No.
1
2
3
4
5
6
7

Uraian
Luas
Draft
Panjang Dermaga
Lebar Apron
Luas Gudang
Jumlah Gudang
Luas Lapangan Penumpukan

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

Mirah
1,7 Hektar
-6,7 M.LWS
640 M
20 M
13.700 M2
4
15.965 M2

PRARANCANGAN 2008
8

Peruntukan

Antar Pulau ( General Cargo )

Terminal Ro-Ro
No
1

2
3
4
5

6
7

Uraian
Luas Terminal Penumpang :
- Embarkasi
- Debarkasi
- Teras Sisi Barat
Kapasitas Terminal Penumpang
Draft
Panjang Dermaga
Luas Lapangan Parkir :
- Truk (Besar dan Kecil)
- Sedan / Sejenis
- Kendaraan ex bongkaran
Kapasitas Parkir Mobil
Tempat Ibadah (Mushollah)

Besaran
2.371,65 M2
201,50 M2
294,25 M2
700 Orang
-7,2 M.LWS
140 M
3.870 M2
515 M2
1.912,5 M2
250 Kendaraan
32 M2

Terminal Kalimas
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Uraian
Luas
Draft
Panjang Dermaga
Lebar Apron
Luas Gudang
Jumlah Gudang
Luas Lapangan Penumpukan
Peruntukan

Kalimas
5,2 Hektar
-2,0 M.LWS
2.270 M
20 M
6.180 M2
4
3.900 M2
Kapal Lokal &
Kapal Layar Motor

Terminal Penumpang
No

Uraian

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Draft Kolam Terminal


Panjang Dermaga
Lebar Apron
Luas Bangunan
Luas Lantai Terminal
Kapasitas Ruangan
Peruntukan
Restauran Amanda
Tempat Ibadah ( Mushollah)
Kapasitas Parkir Mobil

Gapura
Nusantara
-9,0 LWS
500 M
15 M
2.384 M2
4.950 M2
1.500 Orang
Ekonomi
20 M2
240 kendaraan

Gapura
Surya
-9,0 LWS
500 M
15 M
4.522 M2
5.060 M2
1.000 Orang
Klas
300 Orang
30 M2
240 kendaraan

Fasilitas Dan Peralatan Terminal Peti Kemas Surabaya


NO
1
2
3
4
5
6
7

FASILITAS / PERALATAN
PANJANG DERMAGA
TERMINAL INTERNASIONAL DRAFT
TERMINAL DOMESTIK DRAFT
CONTAINER YARD
CONTAINER FREIGHT STATION
QUAYS CRANES
RTG
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

TOTAL
1.450 METER
-10,5 LWS
- 7,5 LWS
49 HEKTAR
16.500 M2
10 UNITS
23 UNITS

PRARANCANGAN 2008
8
9
10
11
12
13
14
15
16

REACH STACKER 40 TON


SIDE CONTAINER LOADER 7,5 TON
SKY STACKER 8 TON
FORKLIFT ELECTRIK 2,5 TON
DOUBLE TRAILER
HEAD TRUCK
CHASSIS 20 Ft
CHASSIS 40 Ft
CHASSIS 45 Ft

3 UNITS
2 UNITS
2 UNITS
12 UNITS
40 UNITS
54 UNITS
3 UNITS
45 UNITS
30 UNITS

Sejarah / Hirarki Peran Dan Status Pelabuhan


Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan pintu gerbang di
Indonesia, yang menjadi pusat kolektor dan distributor barang ke Kawasan Timur
Indonesia, khususnya untuk Propinsi Jawa Timur. Karena letaknya yang strategis
dan didukung oleh daerah hinterland Jawa Timur yang potensial maka Pelabuhan
Tanjung Perak juga merupakan pusat pelayaran interinsulair Kawasan Timur
Indonesia. Dahulu, kapal-kapal samudera membongkar dan memuat barangbarangnya
melalui tongkang-tongkang dan perahu-perahu yang dapat mencapai
Jembatan Merah (pelabuhan pertama pada waktu itu) yang berada di jantung kota
Surabaya melalui Sungai Kalimas.
Karena perkembangan lalu lintas perdagangan dan peningkatan arus barang serta
bertambahnya arus transportasi maka fasilitas dermaga di Jembatan Merah itu
akhimya tidak mencukupi. Kemudian pada tahun 1875, Ir. W. de Jongth menyusun
suatu rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak agar dapat memberikan
kesempatan kepada kapal-kapal samudera membongkar dan memuat secara
langsung tanpa bantuan tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Akan tetapi rencana
ini kemudian ditolak karena biayanya yang sangat tinggi. Baru pada sepuluh tahun
pertama abad ke-XX, Ir.WB.Van Goor membuat suatu rencana yang lebih realistik
yang menekankan suatu keharusan bagi kapal-kapal samudera untuk merapatkan
kapalnya pada kade. Dua orang ahli di datangkan dari Belanda yaitu Prof.DR.J
Kraus dan G.J. de Jongth untuk memberikan suatu saran mengenai pelaksanaan
rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak. Setelah tahun 1910,
pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak dimulai. Selama dilaksanakan
pembangunan, ternyata banyak sekali permintaan untuk menggunakan kade yang
belum seluruhnya selesai itu, dengan demikian maka dilaksanakanlah perluasannya.
Sejak saat itulah, Pelabuhan Tanjung Perak telah memberikan suatu kontribusi yang
cukup besar bagi perkembangan ekonomi dan memiliki peranan yang penting tidak
hanya bagi peningkatan lalu lintas perdagangan di Jawa Timur tetapi juga di seluruh
Kawasan Timur Indonesia.
Dalam masa pembangunan ini, usaha-usaha pengembangan terus dilakukan oleh
Pelabuhan Tanjung Perak yang diarahkan pada perluasan dermaga khususnya
dermaga kontainer, perluasan dan penyempurnaan berbagai fasilitas yang ada,
pengembangan daerah industri di kawasan pelabuhan, pembangunan terminal
penumpang dan fasililas-fasilitas lainnya yang berkaitan dengan perkembangan
pelabuhan-pelabuhan modern.
Master Plan Pelabuhan
Ditetapkan oleh Keputusan Direksi PT.(PERSERO) Pelabuhan Indonesia III
Nomor Kep.03/Pj.3.02/P.III-2002 tanggal 11 Januari 2002
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Peralatan Bongkar Muat
a.
Kapal pandu sebanyak
b.
Kapal Tunda sebanyak
c.
Kapal Kepil sebanyak
d.
Kapal Tongkang sebanyak
e.
Kapal Ukur sebanyak
f.
Crane sebanyak
g.
Forklift sebanyak
h.
i.
j.
k.
l.

Head Truck sebanyak


Chasis Combo sebanyak
Spreader sebanyak
Transtainer sebanyak
Mobil PMK sebanyak

: 1 unit 2x380HP dan 3 unit 2x490HP


: 9 unit
: 2 unit 150HP dan 1 unit 240HP
: 3 unit
: 1 unit 150PK
: 1 unit 35 ton
: 1 unit 2ton, 2 unit 2,5ton, 2 unit 3ton, 1
unit, 5ton, dan 2 unit 7ton
: 5 unit 40 ton
: 2 unit 20' dan 5 unit 40
: 2 unit 20' dan 5 unit 40
: 2 unit 40 ton
: 6 unit

2. PELABUHAN SAMARINDA

Alamat Pelabuhan
1. Alamat Pelabuhan
Kelurahan

: Pelabuhan

Kecamatan

: Samarinda Ilir

Kota

: Samarinda

Propinsi

: Kalimantan Timur

2. Status Pelabuhan

: Pelabuhan Diusahakan

3. Jenis Pelabuhan

: Pelabuhan Umum

4. Alamat

: Jl. Niaga Timur No 130

5. Kode Pos

: 75112

6. Telepon

: 0541-741615,744935

7. Faximile

: 0541-741092

8. Telex/VHF

:-

9. S S B

10. Kelas Pelabuhan

- Nama Stasiun

:-

- Frequensi )KHZ/MHZ(

:-

: Kelas Satu

11. Kepanduan
- Status Pemanduan

: Pelabuhan Wajib Pandu

- Koordinat Perairan Pemanduan : 03 03' LS/ 117 18' LT Peta No 159


00 15' LS/ 115 44' LT Peta No 37
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
- Sarana Pemanduan : Kapal Pandu 2 Unit Kapal Tunda,
Kepil, kapal Cepat 1 unit Tenaga
Pandu 8 (delapan)orang
Posisi Dan Wilayah Kerja Pelabuhan
A.

KANTOR PELABUHAN :
PT. PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO)
CABANG SAMARINDA
JL. NIAGA TIMUR NO 130
SAMARINDA- KALIMANTAN TIMUR

B.

DUKS : Jumlah 56
PT. Kitadin Corporation
PT. Tanito Harun
PT. Bukit Baiduri
PT. Surya Kaltim Perdana
PT. Hofker Putra
Dst

Fasilitas Dan Peralatan Pelabuhan


Dermaga I
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik
Dermaga II
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik
Kondisi

: Dermaga 100 Pangkalan Soekarno


: Dermaga Umum
: 100 M'
: 11 M'
: 12 M
: Caison & lantai beton
: 1.100 T/M2
: 1917
:PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
: Dermaga Umum
: Bongkar Muat Barang
: 250 M'
: 15 M'
: 5.50 M LWS
: Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
: 3.750 T/M2
: 1994
: Pelindo
: 75 %

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008

Dermaga III
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik
Kondisi

: Dermaga Umum
: Bongkar Muat Barang
: 100 M'
: 15 M'
: 5.50 M LWS
: Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
: 1.500 T/M2
: 1994
: Pelindo
: 75 %

Dermaga IV
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik
Kondisi

: Bongkar Muat Barang


: 50 M'
: 15 M'
: 5.50 M LWS
: Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
: 750 T/M2
: 1987
: Pelindo
: 40 %

Dermaga V
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Bongkar Muat Barang


: 104 M'
: 15 M'
: 5.50 M LWS
: Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
: 1.560 T/M2
: 1992
: Pelindo

Dermaga VI
Kondisi
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: 60 %
: Bongkar Muat Barang
: 100 M'
: 15 M'
: 5.50 M LWS
: Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
: 1.500 T/M2
: 1994
: Pelindo

Dermaga VII
Kondisi
Fungsi / Kegunaan

: 75 %
: Bongkar Muat Barang

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik
Kondisi

: 60 M'
: 15 M'
: 5.50 M LWS
: Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
: 900 T/M2
: 1995
: Pelindo IV
: 85 %

Dermaga VIII
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik
Kondisi

: Bongkar Muat Barang


: 112 M'
: 15 M'
: 5.50 M LWS
: Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
: 1.680 T/M2
: 1993
: Pelindo
: 50 %

A. Daerah lingkungan kerja pelabuhan


Perairan : 11.032 Ha
Daratan : 44.297 M2 Ha (dikuasai)
B. Daerah lingkungan kepentingan pelabuhan
Perairan : 11.032 Ha
C. Ditetapkan dengan
SK No 32 tahun 1992 dan KM 10
Tahun 1992 tgl 20 Maret 1992
Listrik
PLN : 135,4 KWH
Air
PAM : 400 Ton /25 Ton/jam
Peralatan Bongkar Muat
Forklift 3 Ton
Mobile crane 25 Ton

3. PELABUHAN MAKASSAR

Alamat Pelabuhan
1. Alamat Pelabuhan
Kelurahan

: Ujung Tanah

Kecamatan

: Wajo

Kabupaten

:-

Propinsi

: Sulawesi Selatan

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
2. Status Pelabuhan

: Pelabuhan Diusahakan

3. Jenis Pelabuhan

: Pelabuhan Umum

4. Alamat

: Jl. Soekarno No I Makassar

5. Kode Pos

: 90173

6. Telepon

: 0411-316549,316966,320941

7. Faximile

: 0411-313513

8. Telex/VHF

9. S S B
- Nama Stasiun

- Frequensi )KHZ/MHZ(

10. Kelas Pelabuhan

: Utama

11. Kepanduan
- Status Pemanduan

: Pelabuhan Wajib Pandu

- Koordinat Perairan Pandu

: Tunggu Pandu di Bouy pada


posisi 05 07' 25 LS/
119 22' 20 BT

- Sarana Pemanduan :

Kapal Tunda 3 Unit


Kapal Pandu 3 Unit
8(delapan )orang Pandu

Fasilitas Dan Peralatan Pelabuhan


A. Pangkalan Soekarno
Dermaga I
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga 100 Pangkalan Soekarno


: Dermaga Umum
: 100 M'
: 11 M'
: 12 M
: Caison & lantai beton
: 1.100 T/M2
: 1917
:PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Dermaga II
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang

: Dermaga 101 Pangkalan Soekarno


: Dermaga Umum
: 330 M'

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: 11 M'
: 12 M
: Caison & lantai beton
: 3.630 T/M2
: 1917
: PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Dermaga III
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga 102 Pangkalan Soekarno


: Dermaga Umum
: 230 M'
: 11 M'
: 12 M
: Caison & lantai beton
: 2.530 T/M2
: 1917
: PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Dermaga IV
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga 103 Pangkalan Soekarno


: Dermaga Umum
: 290 M'
: 11 M'
: 12 M
: Caison & lantai beton
: 3.190 T/M2
: 1917
: Pelindo IV

Dermaga V
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga 104 Pangakalan Soekarno


: Dermaga Umum
: 180 M'
: 11 M'
: 12 M
: Caison & lantai beton
: 1.980 M
: 1917
: Pelindo IV

Dermaga VI
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga 105 Pangakalan Soekarno


: Dermaga Umum
: 180 M'
: 11 M'
: 12 M
: Caison & lantai beton
: 1.980 M
: 1917
: Pelindo IV

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
B. Pangkalan Hatta
Dermaga V
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga Container
: Dermaga Umum
: 850 M'
: 30 M'
: 12 M
: Caison & lantai beton
: 25.500 M
: 1997
: Pelindo IV

Dermaga VI
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Pangkalan Hasanuddin
: Dermaga Umum
: 210 M'
: 15 M'
: 12 M
: PC Block
: 3.150 M
: 1997
: Pelindo IV

C. Kawasan Paotere
Dermaga I
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga Paotere
: Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu)
: 100 M'
: 10 M'
: 12 M
: Tiang Pancang, beton & lantai beton
: 1.000 M
: 1980
: Pelindo IV

Dermaga II
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga Paotere
: Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu)
: 52,36 M'
: 10 M'
: 12 M
: Tiang Pancang, beton & lantai beton
: 523,60 M
: 1981
: Pelindo IV

Dermaga III
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga Paotere
: Dermaga Umum(Kapal Rakyat/kayu)
: 52 M'
: 10 M'
: 12 M
: Tiang Pancang, beton & lantai beton
: 520 M
: 1986
: Pelindo IV

Dermaga IV
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga Paotere
: Dermaga Umum(KapalRakyat/kayu)
: 52 M'
: 10 M'
: 12 M
: Tiang Pancang, beton & lantai beton
: 520 M
: 1989
: Pelindo IV

Dermaga V
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga Paotere
: Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu)
: 33,5 M'
: 10 M'
: 12 M
: Tiang Pancang, beton & lantai beton
: 335 M
: 1989
: Pelindo IV

Dermaga VII
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga Paotere
: Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu)
: 33,5 M'
: 10 M'
: 12 M
: Tiang Pancang, beton & lantai beton
: 335 M
: 1989
: Pelindo IV

Dermaga VII
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi

: Dermaga Paotere
: Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu)
: 33,33 M'
: 10 M'
: 12 M
: Tiang Pancang, beton & lantai beton

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: 333,33 M
: 1989
: Pelindo IV

Dermaga VIII
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga Paotere
: Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu)
: 33,33 M'
: 10 M'
: 12 M
: Tiang Pancang, beton & lantai beton
: 333,33 M
: 1989
: Pelindo IV

Dermaga IX
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga Paotere
: Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu)
: 52,36 M'
: 10 M'
: 12 M
: Tiang Pancang, beton & lantai beton
: 523,60 M
: 1991
: Pelindo IV

Dermaga X
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik
Dermaga XI
Nama
Fungsi / Kegunaan
Panjang
Lebar
Kedalaman
Konstruksi
Kapasitas
Tahun Pembuatan
Pemilik

: Dermaga Paotere
: Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu)
: 33,5 M'
: 10 M'
: 12 M
: Tiang Pancang, beton & lantai beton
: 335 M
: 1991
: Pelindo IV
: Dermaga Paotere
: Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu)
: 50 M'
: 10 M'
: 12 M
: Tiang Pancang, beton & lantai beton
: 500 M
: 1995
: Pelindo IV

A. Daerah lingkungan kerja pelabuhan


Perairan

2.978 Ha

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Daratan

1.192.933 M2 (dikuasai)

B. Daerah lingkungan kepentingan pelabuhan


Perairan

39.740 Ha

C. Ditetapkan dengan
SK KM 85 Tahun 1999, Tanggal 13/10/1999
Jalan Masuk Pelabuhan
a.

Jalan dari/ke sentra-sentra industri/perdagangan


Kelas Jalan : Tol Reformasi
Lapisan Permukaan : Aspal

b.

Jalan yang berada di lokasi pelabuhan


Kelas Jalan : Utama Akses ke jalan Tol Reformasi
Lapisan Permukaan : Aspal

Listrik
PLN : 993 Kw
Air
PAM : 175 T/jam
Peralatan Bongkar Muat
Crane 40 ton, 25 ton, 5 ton & 3 ton masing-masing 1 Unit
Container Crane 2 Unit;
Transtainer;
Reach stacker;
Top Laoder;
Forklift;
Head truck;
Chasis;
Reefer.

1.2. Rumusan Masalah


Kapal sebagai sarana transportasi, selain mengalami beban muatan/kapasitas. juga
mengalami beban tenaga penggeraknya sendiri. Permasalahan yang akan dihadapi disini
adalah bagaimana cara merencanakan, menentukan, dan menghitung berapa besar dimensi
dan kapasitas kapal rancangan serta besar tenaga penggerak utama dan bantu.
1.3. Maksud dan Tujuan
a) Maksud

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Tugas dalam mata kuliah Prarancangan ini dimaksudkan agar mahasiswa
mengetahui cara menghasilkan ukuran utama yang memenuhi syarat teknis dan syarat
ekonomis. Mahasiswa dapat memahami dalam strategi memenuhi tuntutan permintaan
owner dan syarat wajib dalam mengeluarkan ukuran utama.
b) Tujuan
Adapun tujuan dari tugas ini adalah :
1) Mahasiswa memahami teori dasar dalam menghasilkan ukuran utama sebagai
awal langkah pembuatan suatu kapal.
2) Mahasiswa mampu membuat estimasi menguntungkan berkenaan payload
sebagai pemuasan atas permintaan owner.
3) Mahasiswa dapat melakukan perhitungan-perhitungan dengan control yang
baik terkait dengan displacement, light weight tonnage, dead weight tonnage,
stabilitas dan ruang muat.
4) Mahasiswa mampu menentukan jumlah crew dan daya mesin secara proekonomi.
1.4. Ruang lingkup
Ada banyak metode yang biasa digunakan dalam merancang kapal barang muatan umum.
Diantaranya metode kapal pembanding, metode statistic, dan metode trial & error. Namun
metode yang kami gunakan adalah metode kapal kapal pembanding.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perhitungan Ukuran Pokok Kapal Rancangan
PRARANCANGAN ( METODE KAPAL PEMBANDING )
Tipe Kapal

General Cargo

DWT

7445 ton

15-17 knot

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Trayek

: Surabaya-Samarinda
Samarinda-Makassar

537

seamiles

335

seamiles

DATA DATA KAPAL PEMBANDING


Data kapal
Nama
DWT
L
B
H
T
V
L/H
L/B
B/T
H/T

Pembanding I
Tanto Permai II
7450
115.15
17.5
10.1
7.78
13.5
11,4
6.58
2.25
1,30

Pembanding II
Santa Bahari
7410
107.95
17.20
9.91
7.5
13
10.89
6.27
2.29
1.32

Pembanding III
Fitria pratama
7300
101,9
17,5
8,6
7,03
16
11,85
5,82
2,49
1,22

Pembanding IV
Timur Galaxy
7720
99.8
18.50
11.7
7,35
13
8.53
5.39
2,52
1,59

(Register BKI, 2006)

A. Data Kapal Pembanding Yang Dipilih :


No. register

6261

Nama

Santa Bahari

DWT

7410

Ton

LOA

116.41

LBP

107.95

9.91

7.5

17.20

13

Knot

Pada dasarnya dalam merancang suatu kapal dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
1. Type kapal
2. Jarak tempuh / trayek yang dilalui
3. Jenis dan berat muatan yang diangkut ( DWT )
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
4. Kecepatan kapal
Diketahui bahwa Power berbanding lurus dengan kecepatan pangkat 3, sehingga
perbedaan kecepatan yang diperbolehkan antara kapal pembanding dengan kapal
rancangan adalah 0,5 knot. Oleh karena itu, kecepatan yang digunakan dalam hal ini
adalah 13 knot agar tidak merusak konstruksi kapal.
Kapal Santa Bahari dipilih sebagai kapal pembanding karena jenis dan berat muatan
(DWT) serta kecepatan lebih mendekati dengan DWT dan kecepatan kapal rancangan.
B. Penentuan Ukuran Utama Kapal
a. Panjang Kapal
Lbp2

Lbp1

Dimana:
Lbp1 = Lbp kapal pembanding (m)
Lbp2 = Lbp kapal rancangan (m)
DWT1 = DWT kapal pembanding (ton)
DWT2 = DWT kapal rancangan (ton)
Sehingga
Lbp2 =

107.95

Lbp2 = 108.12 m

b. Lebar kapal
B2

B1

Dimana:
B1

= Lebar kapal pembanding (m)

B2

= Lebar kapal rancangan (m)

DWT1 = DWT kapal pembanding (ton)


MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
DWT2 = DWT kapal rancangan (ton)
Sehingga
B2 =

17.20

B2 = 17.23

c. Sarat kapal
T2

T1

Dimana:
T1

= Sarat kapal pembanding (m)

T2

= Sarat kapal rancangan (m)

DWT1 = DWT kapal pembanding (ton)


DWT2 = DWT kapal rancangan (ton)
Sehingga
T2 =

7.5

T2 = 7.51

d. Tinggi Kapal
T/H = 0.66 ~ 0.74
Diambil = 0.67
H=
H=

6.72/0,67
11.21 m

e. Freeboard Kapal ( Fb )
Freeboard kapal rancangan adalah :
Fb = H T
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Fb = 11.21 7.51
Fb = 3.70 meter ( standar minimum Fb=1440 mm )
f. Froude Number ( Fn )
dari buku ship design for efficiency and economy

Fn =
Dimana :
Lbp

108.12

9.81

m/s

Vs

13 Knot x 0.5144 = 6.69 m/dt

Maka Froude number kapal rancangan adalah :


Fn = (0.5114 x 13) / ( 9.81x 108.12 )0,5
Fn = 0.205
g. Volume Kapal ( V)
V = Lwl . B . T . Cb
= 110,82 . 17,23 . 7,51 . 0,70
V = 10010.05 m3

C. Koreksi Ukuran Utama Kapal

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Dari ukuran ukuran utama yang telah diperoleh akan dilanjutkan untuk mencari koefisien
koefisien bentuk kapal, tetapi semua ukuran utama yang telah diperoleh tersebut terlebih
dahulu akan dikoreksi berdasarkan range yang telah ditentukkan.
1. Perbandingan L / B
Rasio perbandingan antara panjang kapal dan lebar kapal berpengaruh terhadap
maneuver kapal. Untuk L / B, dalam buku Ship Design For Efficiency And
Economy oleh Gateborg, diberikan batasan 4 ~ 6,5.
Jadi rasio L / B = 108.12 / 17.23
L / B = 6.28 ( memenuhi ).
2. Perbandingan B / T
Rasio perbandingan antara lebar kapal dan sarat berpengaruh terhadap tahanan dan
stabilitas kapal. Untuk B / T, dalam buku Ship design for efficiency and economy
oleh Gateborg, hal. 195,diberikan batasan untuk B / T Berkisar antara 1,5 ~ 3,5.
Jadi rasio B / T kapal rancangan :
B / T = 17.23 / 7.51
B / T = 2.29 ( memenuhi )
3. Perbandingan H / T
Rasio perbandingan antara tinggi kapal dan sarat kapal berpengaruh terhadap ruang
muat dan daya apung cadangan. Dalam buku Entwuff Und Einrichtung Chiffen
hal. 24, menurut Dipl. Ing. Prof. Dr. Herner dan Dipl. Ing. Dr. T. Rudolf, diberikan
range 1,2 ~ 1,5.
Jadi rasio H / T kapal rancangan :
H / T = 11.21 / 7.51
H / T = 1.49 ( memenuhi )
4. Perbandingan L / H
Rasio perbandingan antara panjang kapal dan tinggi kapal berpengaruh terhadap
kekuatan memanjang kapal.
4.1.
Dalam buku Entwuff Und Einrichtung chiffen hal. 24, menurut Dipl.
Ing. Prof. Dr. Herner dan Dipl. Ing. Dr. T. Rudolf : H / T untuk kapal barang
4.2.

terletak antara 10 ~ 14.


Dalam buku element of ship design oleh R. Munro :
L / H terletak antara 10 ~ 14
Jadi L / H kapal rancangan adalah :
L / H = 108.12 / 11.21
L / H = 9.64 ( memenuhi )

D. Koefisien koefisien Bentuk Kapal


a. Koefisien Blok
( Kerlen )
Kerlen ( Teori Merancang Kapal I, 1990 : 36 )
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
1.1. Cb = 1,179 (( 0,333 x V( knot ) ) /(LBP1/2))
= 1,179 (( 0,333 x 13 ) /(108,121/2))
= 0,76
( Sabit Series 60 )
1.2. Cb = 1,173 (( 0,368 x V( knot ) ) /(LBP1/2))
Cb = 1,173 (( 0,368 x 13 ) / (108,121/2))
= 0,71
( Chirilia )
Chirilia ( Teori Merancang Kapal I, 1990 : 36 )
1.4. Cb = 1,214 (( 0,374 x V( knot ) / /(LBP1/2))
Cb = 1,214 (( 0,374 x 13 ) / (108,121/2))
Cb = 0,75
( Schekluth )
Schekluth ( Teori Merancang Kapal I, 1990 : 36 )
1.5. Cb = 1,17 (( 0,361 x V( knot ) / /(LBP1/2))
Cb = 1,17 (( 0,361 x 13,5 ) / (108,121/2))
Cb = 0,72
( Bassoulis )
1.7. Cb = 0,813 x 0,99 x Lbp0,42 x B-0,3072 x T0,1721 x V-0,6135
Cb = 0,813 x 0,99 x ( 108,12 )0,42 x ( 17,23 )-0,3072 x ( 7,51 )0,1721 x ( 13 )-0,6135
Cb = 0,70
Dalam Buku Ship Basic Design , hal. 10 :
1.8. Cb = 1,115 (( 0,276 x V( knot ) / ( Lbp( m )0,5 ))
Cb = 1,115 (( 0,276 x 13,5 / ( 108,120,5 ))
Cb = 0,77
Dalam Buku Element of Ship Design , hal. 16 :
1.9. Cb = 1,0 ((0,23 x V( knot ) ) / ( Lbp( m ) 0,5 ))
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Cb = 1,0 (( 0,23 x 13 ) / ( 108,120,5 ))
Cb = 0,71
Maka Dipilih Cb = 0,70
b. Koefisien Midship
Dalam Buku Ship Design for Efficiency and Economy hal. 34 :
( Van Lammeren )
2.1. Cm = 0,9 + ( 0,1 x (Cb1/2))
Cm = 0,9 + ( 0,1 x (0,701/2))
Cm = 0,98
( Kerlen 1979 )
2.2. Cm = 1,006 ( 0,0056 x ( Cb-3,56 ))
Cm = 1,006 ( 0,0056 x ( 0,70-3,56 ))
Cm = 0,99
Dalam Buku Ship Design and Ship Theory , hal 52 :
( Sabit Series 60 )
2.4. Cm = 0,93 + ( 0,08 x Cb )
Cm = 0,93 + ( 0,08 x 0,70 )
Cm = 0,99
Maka Cm untuk kapal rancangan yang dipilih = 0,99
Dengan alasan, agar kapal rancangan memiliki ruang muat yang besar. berdasarkan dari table
kapal pembanding diatas maka diperoleh, koreksi Cm :
1. Dalam buku Element of Ship Design , hal.17. Cm terletak antara 0,85 ~ 0,99
2. Dalam buku Entwuf and Einrichtung Van Handers chiefen , hal. 24
Cm = 0,93 ~ 0,99
c. Koefisien waterline
Dalam Buku Element of Ship Design hal. 54 :
3.1. Cw = Cb + 0,1
Cw = 0,70 + 0,1
Cw = 0,80
( Posdunine )
3.6. Cw = ( 1 + ( 2 x Cb )) / 3
Cw = ( 1 + ( 2 x 0,70 ))/3
Cw = 0,80
3.7. Cw = (Cb1/2) 0,025
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Cw = (0,701/2) 0,025
Cw = 0,81
Dalam Buku Ship Design and Ship Theory , hal. 37 :
( Sabit Series 60 )
3.8. Cw = 0,18 + ( 0,85 x Cph )
Cw = 0,18 + ( 0,85 x 0,71 )
Cw = 0,78
3.9. Cw = 0,248 + ( 0,778 x Cb )
Cw = 0,248 + ( 0,778 x 0,70 )
Cw = 0,79
3.11. Cw = 0,297 + ( 0,437 x Cb )
Cw = 0,297 + ( 0,437 x 0,70 )
Cw = 0,63
3.12. Cw = 0,97 x (Cb1/2)
Cw = 0,97 x (0,701/2)
Cw = 0,810
Maka dipilih Cw = 0,81
Dengan alasan berdasarkan data dari table kapal pembanding diatas maka diperoleh,
koreksi Cw dalam buku element of ship design , Cw terletak antara 0,7 ~ 0,9.
d. Koefisien Prismatic
Dalam Buku Element of Ship Design hal. 53 :
4.1.
4.2.

Cph = Cb / Cm
Cph = 0,70 / 0,99
Cph = 0,71
Cpv = Cb / Cw
Cpv = 0,70 / 0,81
Cpv = 0,86

2.2 Perhitungan Tenaga Penggerak


Adapun untuk penentuan daya mesin, digunakan metode yaitu :
F.1. Rumus Admiralty
Dalam buku Tahanan dan Propulsi Kapal oleh sv.Aa. Harvald, Hal. 297 :
SHP = ( 2/3 x V( m/dt)3 ) / Cad
Dimana :
= Displacement Kapal dalam ton
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
= 10301.34 Ton
V = Kecepatan Kapal dalam m/dt
= 6,687 m/dt
Cad1 = 3,7 x ( L(m)1/2 + ( 150 / V(m/dt) ))
= 3,7 x ( 108,121/2 + ( 150 / 6,687 ))
= 79,97
Dalam buku Element of Ship Design
Cad2 = 26 x ( L(m)1/2 + ( 150 / V(Knot) ))
= 26 x ( 108,121/2 + ( 150 / 6,687 ))
= 570,35
Maka :
SHP1 = ( 2/3 x V(m/dt)3 ) / Cad1
= (10301,342/3 x 6,6873 ) / 79,97
SHP1 = 1759,52

KW

SHP2 = ( 2/3 x V(m/dt)3 ) / Cad2


=( 10301,342/3 x 6,6873 ) / 570,35
SHP2 = 246,706

KW

Dipilih SHP1 = 1795,52 KW


SHP1 = 2359,55 HP

1 HP = 0,7457 KW
1 KW = 1,341021859 HP

Dipilih SHP1 karena Daya mesinnya lebih besar.


Karena letak mesin dibelakang maka :
BHP = SHP / 0,98

( Resisten and propulsion of ship, Sv Aa Harvald 1983 : 93 )

= 2359,55 / 0,98
BHP= 2407.70

Hp

= 2407.70 x 0,7257 KW
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
BHP= 1795.42

KW

Maka BHP yang digunakan adalah menurut perhitungan Admiraty : 1925,28 KW. Dari brosur
mesin Marine Engines A Motorship Supplement, 2005 Diperoleh Data Mesin Utama
sebagai berikut :
Merek

AKASAKA

Model

A45

Jumlah Silinder

Rpm

290

Rpm

BHP

2564.03

Hp

Bore

370

mm

Stroke

720

mm

Berat

57

Ton

Panjang

7.000

meter

Tinggi

Lebar

1 Hp = 0,7457 Kw dan 1 Kw = 1,3410 Hp


Dari buku Ship Design and Efficiency , asumsi untuk mencari daya mesin bantu :
W.mb = 10 ~ 15% daya mesin utama
= 15% daya mesin utama; (15% diambil agar daya mesin bantunya besar)
= 15% x 1912 kw
= 286,800

kw

= 1,3410

Hp

2.3. Perhitungan Perbekalan


Penentuan Jumlah Crew
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Menurut estimasi nilai GT dan Tenaga Penggerak
GT = ( Volume sampai H + 15% Volume Kapal sampai H ( untuk bangunan atas)
x 30%
GT = ((Lwl x B x H ) + 15% ( Lwl x B x H )) x 30%
GT = ((110.82 x 17.23 x 11.21) + 15% (110.82 x 17.23 x 11.21)) x 30%
GT = 5154.426901

m3

Dimana :
Volume sampai H = 14940.36783

m3

Tenaga penggerak kapal BHP = 1795 Kw


Berdasarkan keputusan menteri perhubungan nomor : KM 70 tahun 1998 tentang
pengawakan kapal niaga ( hal 19 25 )
Maka diperoleh jumlah crew berdasarkan nilai GT dan tenaga penggerak yaitu :
1. Untuk steward department : pasal 13 point B
untuk kapal tonase kotor GT 3000 s.d kurang dari GT 10000..( hal 20 21 )
Nahkoda
:
1
orang
Muallim I
:
1
orang
Muallim II
:
2
orang
Operator radio
:
1
orang
Serang
:
1
orang
Juru mudi
:
3
orang
Kelasi
:
1
orang
Koki
:
1
orang
Pelayan
:
1
orang
Jumlah

12

orang

2. Untuk Engine Department : pasal 14, poin C


Untuk Kapal dengan Tenaga Penggerak 750 Kw s.d kurang dari 3000 Kw
( Hal. 24 25 )
Kepala kamar mesin

orang

Masinis I

orang

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Masinis II

orang

Mandor mesin

orang

Juru minyak

orang

Pembantu kamar mesin

orang

Jumlah

orang

Sehingga Jumlah Crew keseuruhan = 19 orang


A. Perkiraan Bobot Mati Kapal ( DWT )
1. Berat Bahan Bakar
Dalam buku Ship Design And Ship Theory oleh H. Phoels, hal.10 :
Wfo = [( Pbme x bme + pae x bae ) x ( S / Vserver ) x 10-6 x ( 1,3 ~ 1,5 )]
Dimana :
Pbme = Total power of main engine in Kw
= 1912.00
bme

KW

= Konsumsi Bahan Bakar spesifik Main Engine


= 196 ~ 209 gr/kw ( untuk mesin 4 langkah )
=209 gr/kw ( diambil 209 gr/kw agar konsumsi bahan bakarnya lebih banyak )

Pae = Total Power of Auxiliary Engine in Kw


= Daya mesin bantu ( 25% Pbme )
= 25% x 1935 Kw
= 860.400

Kw

bae = Konsumsi Bahan Bakar spesifik untuk mesin diesel


= 205 ~ 211 gr/kw
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
= 211 gr/kw (dipilih 211 gr/kw agar konsumsi bahan bakar spesifik untuk
mesin diesel lebih banyak)
Vs

= Kecepatan Kapal
= 13 knot

= sea trial
= 872 seamiles

Maka :
Wfo = [( Pbme x bme + pae x bae ) x ( S / Vserver ) x 10-6 x ( 1,3 ~ 1,5 )]
Wfo = [ (1912.00 x 209 + 860.400 x 211 ) x ( 872 / 13 ) x 10-6 x 1,5 ]
Wfo = 58.47

Ton

Wfo = 64.32

Ton (penambahan 10%)

2. Berat minyak pelumas


Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels,Hal. 12 :
Wlub = Pbme x bme x S/Vserv x 10-6
Dimana :
bme = 1,2 ~ 1,6 gr/kwh ( untuk mesin 4 tak )
= 1,6 gr/kwh ( dipilih 1,6 agar konsumsi bahan bakarnya besar )
Add = penambahan sebesar 10% sebagai pertimbangan factor keamanan
= 10%
Maka :
Wlub = Pbme x bme x S/Vserv x 10-6
= 1912 x 1,6 x 872/13 x 10-6
Wlub = 0.21

Ton

Wlub = 0.23

Ton (dengan penambahan 10%)

3. Berat air tawar


Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, hal.12 :
Kebutuhan air minum

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

20

kg/orang/hari

PRARANCANGAN 2008
Kebutuhan untuk mck

200

kg/orang/hari

Kebutuhan untuk air pendingin

0,14

kg/kwh

Jumlah Crew

19

orang

Lama pelayaran ( T = S/V )

67.08 jam

Waktu bongkar muat

18

jam

Total hari berlayar

3.54

hari

hari

=
3.1. Berat Air Tawar
Wfwd

= ( kebutuhan air minum x J.crew x total hari berlayar ) / 1000


= ( 20 x 19 x 4 ) / 1000
= 1.52 Ton

3.2. Berat Air mck


Wmck

= ( kebutuhan untuk mck x J. crew x total hari berlayar ) / 1000


= ( 200 x 19 x 4 ) / 1000
= 15.2 Ton

3.3. Berat Air Pendingin


Wfwo = ( 0,14 x Pbme x S / Vserv x 10-3 ) + add
Dimana :
Add = penambahan sebesar 10% sebagai pertimbangan factor keamanan
Wfwo = ( 0,14 x 1912 x 872 / 13 x 10-3 ) + 10%
= 19.75

Ton

Maka Wfw

= Wfwd + Wmck + Wfwo


= 1.52 + 15.2 + 19.75
= 36.47

Ton

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
4. Berat Crew
Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, Hal. 13 :
Rata rata berat crew per orang adalah = 75 kg/orang
Jumlah crew

= 19 orang

Maka :
Wcrew = ( Rata rata berat crew x J. crew ) / 1000
= ( 75 x 19 ) / 1000
= 1,43 Ton

5. Berat Provision dan bawaan


Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, hal. 13 :

Berat provision = 3 ~ 5 kg/orang/hari


= 5 kg/orang/hari ( diambil 5 kg/orang/hari agar mengatisipasi kekurangan
Berat provision )
Wpv

= ( Berat provision x J. crew x Total berlayar ) / 1000


= ( 5 x 19 x 4 ) / 1000
= 0,38 Ton

Berat bawaan = 20 kg/orang


Wbw

= ( berat bawaan x J. crew ) / 1000


= ( 20 x 19 ) / 1000
= 0,38 Ton

Maka :
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Wpb

= Wpv + Wbw
= 0,38 + 0,38
= 0,76 Ton

6. Berat Diesel Oil


Dalam buku Ship Design And Ship Theory oleh, H. Phoels, Hal. 12 :
Wdo

= ( 0,1 ~ 0,2 ) x Wfo


= 0,2 x Wfo ( diambil 0,2 agar mengatisipasi kekurangannya bahan
bakar )
= 0,2 x 64.32
= 12.86

Ton

Maka total berat komponen Supply adalah :


Suply = Wfo + Wlub + Wfw + Wcrew + Wpb + Wdo
= 64.32 + 0.23 + 36.47+ 1.43 + 0.76 + 12.86
= 116.07

Ton

Jadi berat mati kapal adalah :


DWT = Payload + Suply
DWT = 7445 Ton
Payload

= DWT Suply
= 7445 116.07

Payload = 7328.934 Ton


B. Perkiraan Berat Kapal Kosong ( Lwt )
1. Berat Baja
Dalam buku ship design for efficiency and economy Hal.209 :
Wst

= Cb2/3 x (( Lbp x B ) / 6 ) x H0,72 x ( 0,002 x ( Lbp / H )2 + 1 )


MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
= 0,702/3 x (( 108.12 x 17.23 ) / 6 ) x 11.210,72 x ( 0,002 x ( 108.12 / 11.21 )2 + 1 )
= 259.90

Ton

Dalam Buku Ship Basic Design , Hal. 14 :


Wst = 36 x Lbp1,6 x ( B + H ) / 103
= 36 x 108.121,6 x ( 17.23 + 11.21 ) / 103
= 1838.47

Ton

Dalam Ship Design By Matsui Engineering dan Ship Building Lo LTD Hal. 14, terdapat
beberapa persamaan untuk menghitung Berat Baja Lambung :
Wh = Ch x Lbp x ( B + H )

Dimana :
Ch

= Coefficient Hull ( 0,4 ~ 0,48 )

Lbp

= Panjang kapal ( 101,39 m )

= Lebar kapal ( 17,03 m )

= Tinggi kapal ( 8,5 m )

Jadi Wh

= Ch x Lbp x ( B + H )
= 0,48 x 108.12 x ( 17.23 + 11.21 )
= 1475.890

Ton

Dipilih Wst = 1475.89

Ton

2. Berat Perlengkapan Dan Peralatan


Dalam buu Ship Design And Ship Theory oleh H. Phoels, Hal. 76 :
Woa = C x ( Lbp x B x H )2/3
Dimana :
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
C

= 0,7 ~ 0,9 t/m2


= 0,9

Maka :
Woa

= C x ( Lbp x B x H )2/3
= 0,9 x ( 108.12 x 17.23 x 11.21 )2/3
= 682.49

Ton

Dalam buku Ship Design for Efficiency and Economy Hal. 226 :
Woa = K x Lbp x B

Dimana :
K

= 0,40 ~ 0,45 t/m2


= 0,45

Maka :
Woa

= K x Lbp x B
= 0,45 x 108.12 x 17.23
= 838.16

Ton

Dipilih Woa = 682.49

Ton

3. Berat Pemesinan
3.1. Berat Main Engine
Dari perhitungan Daya mesin didapat BHP = 2581,85 Hp
Dari Brosur mesin diperoleh data mesin utama sebagai berikut :
Merek

AKASAKA

Model

A45

Jumlah Silinder

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Rpm

290

Rpm

BHP

2564.03

Hp

Bore

370

mm

Stroke

720

mm

Berat

57

Ton

Panjang

7.000

meter

Tinggi

Lebar

Maka :
Wme = 57

Ton

3.2 berat tambahan lainnya ( termasuk mesin bantu, instalansi yang ada diamar mesin )
Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, Hal.75 :
Wadd = 0,56 x ( MCR )0,7
Dimana :
MCR = Daya maximum main engine
= ( 1,15 ~ 1,2 ) x NCR
NCR = BHP
= 2564.0338 Hp
MCR = 1,2 x 2564.0338
= 3076.8406

Maka :
Wadd

= 0,56 x ( MCR )0,7


= 0,56 x 3076.84060,7
= 154.83

Ton

Sehingga berat total permesinan adalah :


Weng

= Wme + Wadd
= 57 + 154.83
= 211.83 Ton
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Maka berat kapal kosong (LWT ) adalah :
LWT = Wst + Woa + Weng
= 1475.89 + 682.49 + 211.83
= 2378.76

Ton

Dan koreksi untuk displacement kapal adalah :


1

= Lwl x B x T x Cb x g x c
= 110.82 x 17.23 x 7.51 x 0.70 x 1,025 x 1,004
= 10301.34

Ton

= DWT + LWT
= 7445 + 2378.76
= 9823.76

Ton

Sehingga :
koreksi = ( 2 - 1 ) / 2 ) x 100%
= (9823.76 10301.34) / 9823.76) x 100%
= ( -477.58/ 9823.76 ) x 100%
= -0.046 < 0,05 ( memenuhi )
2.4. Penetapan Displacement Kapal Rancangan
Hukum Archimedes menyatakan Bahwa Setiap Benda yang dimasukkan
kedalam air akan mendapat gaya tekan keatas sebesar berat zat cair yang dipindahkan
dalam keadaan setimbang.
Gaya tekan ke atas tersebut dinamakan displacement ( ), yang besarnya
adalah volume badan kapal yang tercelup dibawah permukaan air dikalikan dengan
berat jenis air. Sehingga Displacement secara lengkap adalah:
= Lwl . B . T . Cb . g . c
Dimana :
Lwl = Lbp + 2,5 % Lbp ( Ship design for effiscincy and economy hal 38 )
g = berat jenis air laut ( Ton / m3 )
c = fakotr kulit
Sehingga Displacement Kapal Rancangan :
1 = Lwl x B x T x Cb x g x c
1 = 110.82 x 17.23 x 0.70 x 1,025 x 1,004
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
1 = 10301.34 Ton
( Scheltema De Heere, 1970 : 23 )
Berdasarkan prinsip hukum Archimedes yang disebutkan diats, Maka besarnya
perpindahan zat cair akan sama dengan berat kapal itu sendiri, dalam hal ini berat
kapal sama dengan berat kapal kosong ditambah dengan bobot mati kapal.
Selanjutya perlu diingat bahwa gaya berat dari kapal bekerja dalam arah
vertical ke bawah sedangkan displacement yang merupakan gaya tekan bekerja dalam
arah vertikan ke atas, sehingga displacement kapal juga dapat diperoleh dengan :
= Lwt + Dwt

Dimana :

Lwt ( Lightweight ton ) adalah berat kapal kosong yang pada umumnya terdiri
dari tiga bagian besar yaitu berat baja kapal, berat perlengkapan dan mesin

penggerak serta seluruh komponen instalansinya.


Dwt ( Dead weight ton ) adalah gaya angkut dari sebuah kapal mencakup berat
muatan, bahan bakar, minyak pelumas, air tawar, berat crew dan
perlengkapannya serta berat bahan makanan.
Dari semua perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ukuran

ukuran utama kapal rancangan dan koefisien bentuknya untuk sementara adalah :
Data Kapal Rancangan Sementara
1. Ukuran Utama Kapal Rancangan :
Lbp

108.12

meter

17.23

meter

7.51

meter

11.21

meter

Lwl

110.82 meter

Vs

13

Knot

Fb

3.70

meter

Fn

0.205

10301.34

Ton

Vol.

10010.05

m3

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
DWT =

7445

Ton

2. Koefisien Bentuk Kapal


Koefisien Block ( Cb )

0,70

Koefisien Midship ( Cm )

0,99

Koefisien Waterline ( Cw )

0,81

Koefisien Prismatik Vertical ( Cpv )

0,86

Koefisien Prismaik Horizontal ( Cph )

0,71

2.5. Koreksi Ruang Muat


Perhitungan Volume Ruang Muat
1. Luas penampang tengah kapal
Am = B x T x Cm
= 17.23 x 7.51 x 0.99
= 127.57

m2

2. gading normal
ao

= ( Lbp / 500 ) + 0,48


= ( 108.12 / 500 ) + 0,48
= 0.70 m

3. Jarak sekat ceruk haluan dari Forepeak


Sh

= ( 5 ~ 8 )% x Lbp
= 8% x Lbp
= 8% x 108.12
= 8.65 m

4. Jarak ceruk buritan dari Afterpeak


Sb

= ( 3 ~ 5 ) x ao
= 5 x ao
= 5 x 0,70
= 3,48 m

5. Panjang kamar mesin


Lkm

= ( 15 ~ 18 )% x Lbp
= 15 % x Lbp
= 15% x 108.12
= 16.22

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
atau
Lkm

= Lmesin + 6 m
=7+6
= 13 m

6. Tinggi double bottom


Hdb

= 350 + ( 45 x B )
= 350 + ( 45 x 17.23 )
= 1125.22

mm

= 1.125

7. Panjang ruang muat


Lrm

= Lbp ( Sh + Sb + Lkm )
= 108.12 (8.65 + 3.48 + 13)
= 79.771 m
= 79.771 / 3
= 26.59 m

8. Luas ruang muat pada midship


Arm

= B x H x Cm
= 17.23 x 11.21 x 0,99
= 190.41 m2

9. Luas double bottom pada midship


Adbm = B x Hdb x Cm
= 17.23 x 1,125 x 0,99
= 19.11 m2
10. Volume ruang muat
Vrm = Lrm x B x Dc x ( Cb x 0,85 x H )
Dimana :
Dc

= H + ( 0,5 x chamber ) + ( 1/6 x ( Sheer Ap + Sheer Fp )) Hdb


= H + ( 0,5 x ( 1/50 x B )) + ( 1/6 x (( 25 x ( Lbp/3 ) + 10 ) + ( 50 x ( Lbp/3 ) +
10 )) -Hdb
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
= 11.21 + ( 0,5 x ( 1/50 x 17.23)) + ( 1/6 x (( 25 x (108.12/3 ) + 10 ) +
( 50 x (108.12/3 )+ 10 )) 1.125
= 10.78
( Cb x 0,85 x H )

= Cb + (( 0,85 x ( H T )) / ( 10 T ))
= 0,7 + (( 0,85 x (11.21 7.51)) / ( 10 7.51))
= 1.96

Maka :
Vrm

= Lrm x B x Dc x ( Cb x 0,85 x H )
= 79.77 x 17.23 x 10.78 x ( 0.70 x 0,85 x 11.21 )
= 9851.618 m3

Perhitungan Volume Muatan


Dengan memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhi ruang muat maka
ditentukan Vrm sebesar :
Vrm

9851.618

m3

Rincian muatan sesuai dengan rute pelayaran :


Payload

= berat muatan tiap berlayar


= 7328.93

Volume Kapal

Ton

= 10010.05 m3

SURABAYA - SAMARINDA
Kedelai (bags)

= 1200 Ton
= 1.84m3 / ton
= 2208.00 m3

Garam ( bags)

= 6128.93 ton
= 1.10 m3/ ton
= 6741.83 m3

Volume muatan

= Kedelai + Garam
= 2208 + 6741.83
= 8949.83 m3

Muatan + space untuk jalan = Volume muatan + 10% Volume muatan


MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
= 8949.83 + 10% x 8949.83
= 9844.81 ( memenuhi )
SAMARINDA - MAKASSAR
Pupuk (bags)

= 7300 ton
= 0,8 m3 / ton
= 5840.00 m3

Volume muatan

= 5840.00 m3

Muatan + Space untuk jalan

= Volume muatan + 10% x Volume muatan


= 5840 + 10% x 5840
= 6424.00 ( memenuhi )

MAKASSAR - SAMARINDA
Beras (bags)

= 2500 ton
= 1.36 m3 / ton
= 3400.00 m3

Gula (bags)

= 4828.93 ton
= 1.15 m3 / ton
= 5553.27 m3

Volume muatan

= Beras + Gula
= 3400 + 5553.27
= 8953.27 m3

Muatan + space untuk jalan

= Volume muatan + 10% Volume muatan


= 8953.27 + 10% x 8953.27
= 9848.60 ( memenuhi )

SAMARINDA SURABAYA
Pupuk ( bags )

= 2400 ton
= 2.08 m3 / ton

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
= 4992.00 m3
Coklat (bags)

= 4928.93 ton
= 0,80 m3 / ton
= 3943.15 m3

Volume muatan

= Pupuk + Coklat
= 4992 + 3943.15
= 8935.15 m3

Muatan + Space untuk jalan

= Volume muatan + 10% x Volume muatan


= 8935.15 + 10% x 8935.15
= 9828.66 ( memenuhi )

Volume muatan pada setiap rute pelayaran lebih kecil dari volume ruang muat dan
volume kapal, sehingga control ruang muat kapal memenuhi ( Vm < Vrm dan Vm <
Vol. kapal ).

2.6. KOREKSI STABILITAS


Perhitungan Stabilitas Awal
1. Titik gaya apung ( buoyancy ) dari keel
Dalam buku Teori Bangunan Kapal II hand book , hal. 45 :
( Seager Morrish )
KB = T x ((( 5 x Cw ) ( 2 x Cb )) / ( 6 x Cw ))
= 7,51 x ((( 5 x 0.81 ) ( 2 x 0.70 )) / ( 6 x 0.81 ))
= 4.10 m
( Posdunine )
KB

= ( T x Cw ) / ( Cw + Cb )
= (7,51 x 0,81 ) / ( 0,81 + 0,70 )
= 4,04 m

( Bover )
KB

= T x ( 0,828 ( 0,343 x ( Cb / Cw )))


MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
= 7,51 x ( 0,828 ( 0,343 x ( 0,70 / 0,81 )))
= 4,00 m
( Henschke )
KB

= T x ( 1,1 ( 0,6 x Cb ))
= 7,51 x ( 1,1 ( 0,6 x 0,70 ))
= 5,12 m

Dalam buku ship design for efficiency and economy hal. 19 :


( Schenekluth )
KB

= T x ( 0,9 ( 0,3 x Cm ) ( 0,1 x Cb ))


= 7,51 x ( 0,9 ( 0,3 x 0,99 ) ( 0,1 x 0,70 ))
= 4,01 m

( Normand )
KB

= T x ( 5/6 ( Cb / ( 3 x Cw )))
= 7,51 x ( 5/6 ( 0,70 / ( 3 x 0,81 )))
= 4,10 m

( Normand )
KB

= T x ( 0,9 ( 0,36 x Cm ))
= 7,51 x ( 0,9 ( 0,36 x 0,99 ))
= 4,09 m

( Scehenekluth )
KB

= T x ( 1 ( 0,475 x Cm ))
= 7,51 x ( 1 ( 0,475 x 0,99 ))
= 3,99 m

( Bover )
KB

= T x ( 0,793 ( 0,3 x ( Cb / Cw )))


= 7,51 x ( 0,793 ( 0,3 x ( 0,74 / 0,84 )))
= 4,02 m
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Maka dipilih KB = 5,12 ( dipilih 5,12 agar jarak vertical titik berat kapal terhadap
garis dasar atau garis lunasnya jauh/panjang ).

2. Titik Metacentara dari Titik Buoyancy


Dalam buku teori bangunan kapal II hand book , hal. 47 :
( Posdunine )
MB

= [( Cw x ( Cw + 0,04 )) / ( 12 x Cb )] x ( B2 / T )
= [( 0,81 x ( 0,81 + 0,04 )) / ( 12 x 0,70 )] x ( 17,232 / 7,51 )
= 3.25 m

( Ravert )
MB

= [(( 57 x Cw ) 22 ) / ( 420 x Cb )] x ( B2 / T )
= [(( 57 x 0,81 ) 22 ) / ( 420 x 0,70 )] x ( 17,233 / 7,51 )
= 3.26 m

Dalam buku ship design and ship theory hal. 41 :


( Murray )
MB

= [(( 3 x Cw ) 1 ) / 24 ] x ( B2 / ( T x Cb ))
= [(( 3 x 0,81 ) 1 ) / 24 ] x ( 17,233 / ( 7,51 x 0,70 ))
= 3.38 m

( Normand )
MB

= ( 0,008 + ( 0,0475 x Cw2 ) x ( B2 / ( T x Cb ))


= ( 0,008 + ( 0,0475 x 0,812 ) x ( 17,23 / ( 7,51 x 0,70 ))
= 0.18 m

MB

= (( 0,72 x Cw ) + 0,292) x ( B2 / ( 12 x T x Cb )
= (( 0,72 x 0,81 ) + 0,292 ) x ( 17,232 x 7,51 x 0,70 )
= 4.13 m

( Bover )
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
MB

= (( 2 x Cw ) + 1 )3 x ( B2 / 323 x T x Cb )
= (( 2 x 0,81 ) + 1 )3 x ( 17,232 / 323 x 7,51 x 0,70 )
= 2.08 m

Dalam buku Ship design for efficiency and economy Hal. 19 :


( Normand )
MB

= ( 0,096 + ( 0,89 x Cw2 ) x ( B2 / ( 12 x T x Cb )


= ( 0,096 + ( 0,89 x 0,812 ) x ( 17,232 / ( 12 x 7,51 x 0,70 )
= 2.85 m

Maka dipilih MB = 4.13 m


3. Tinggi titik metacentra dari keel
MK

= MB + KB
= 4.13 + 5.12
= 9.25 m

4. Titik berat ( gravity ) dari keel


KG

= ( 0,68 ~ 0,7 ) x H
= 0,68 x H ( diambil 0,7 agar jarak vertical titik tekan kapal terhadap garis
dasar atau garis lunas besar/panjang )

KG

= 0,68 x H
= 0,68 x 8,50
= 7.62 m

5. Tinggi titik metacentra dari titik berat kapal


Syarat kapal dengan stabilitas baik adalah MG > 0
MG

= MK KG
= 9.25 - 7.62
= 1.62 m

6. Periode oleng
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
Ship Bouyancy and Stability page 125
Untuk kapal barang, Tr normal berada antara ( 5 ~ 11 ) detik
Tr

= 2p x [( 0,38 x B ) / ( g x MG )0,5 ]
= 2 x 3,14 x [( 0,38 x 17,23 ) / ( 9,81 x 1,62 )0,5 ]
= 10.30 ( memenuhi )

Perhitungan kurva stabilitas awal metode prohaska


Bouyancy and Stability of Ship oleh Ir.R.F.Scelteme DeHere, Hal. 105
Data Kapal Rancangan :
Lbp

108,12 m

17,23

7,51

11,21

Cb

0,70

Cm

0,99

Cw

0,81

MB

4,13

MG

1,62

1.Perhitungan Sheer Pada Haluan Kapal


Sv

= 50 x (( Lbp / 3 ) + 10 )
= 50 x (( 108.12 / 3 ) + 10 )
= 2301,99 mm

2. Perhitungan Sheer pada Buritan Kapal


Sh

= 25 x (( Lbp / 3 ) + 10 )
= 25 x (( 108,12 / 3 ) + 10 )
= 1151,00 mm
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
3. Perhitungan Sheer rata rata
Sm

= ( Sv + Sh ) / 2
= (2301,99 + 1151,00 ) / 2
= 1726.49 mm
= 1.73 m

4. Tinggi Ideal
Hid

= H + ( Sm / 3 )
= 11,21 + ( 1,73 / 3 )
= 11.79 m

5. Rasio sarat kapal per tinggi ideal


T / Hid

= 7,51 / 11.79
= 0.64

6. Rasio tinggi ideal per lebar kapal


Hid / B

= 11,79 / 17,23
= 0.68

7. ( Hid / B ) / 0,6

= (11,79 /17,23 ) / 0,6


= 1.14

8.(( Hid/ B ) / 0,6 )2


= ((11,79 / 17,23 ) / 0,6 )2
= 1.30

9.

= (( Hid / B ) / 0,6 ) x
= ((11.79 / 17,23 ) / 0,6 ) x Tg 45
= 1.14

10. B / Bwl

= 17,23 / 17,23
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
=1

Tabel Perhitungan Lengan Stabilitas Statis


"Bouyancy and Stability", hal.107-108
No

Uraian

7.5

15

30

45

60

75

Tg

0.00

0.13

0.27

0.58

1.00

1.73

3.73

Tg '

0.00

0.15

0.31

0.66

1.14

1.98

4.26

0.00

8.54

16.99

33.36

48.75

63.15

76.78

Fy

0.00

0.99

0.99

0.84

0.61

0.4

0.17

Fz

0.00

0.0085

0.035

0.11

0.22

0.28

0.33

((Hid/B)/0,6) x point 5

0.00

0.01

0.05

0.14

0.29

0.36

0.43

Point 4 + Point 6

0.00

1.00

1.04

0.98

0.90

0.76

0.60

(B/Bwl) x point 7 - 1

-1.00

0.00

0.04

-0.02

-0.10

-0.24

-0.40

Sin

0.00

0.13

0.25

0.50

0.70

0.86

0.96

10

h' = Point 8 x Point 9

0.00

0.00

0.01

-0.01

-0.07

-0.20

-0.38

11

h = Point 10 x MB

0.00

0.00

0.04

-0.03

-0.30

-0.84

-1.59

12

MG sin

0.00

0.21

0.41

0.81

1.14

1.40

1.56

13

h = Point 11 + Point 12

0.00

0.21

0.44

0.78

0.84

0.56

-0.03

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008

1.62

LUAS LENGAN STABILITAS 0-30.


No
0
5
10
15
20
25
30

Ordinat
0.00
0.14
0.29
0.44
0.57
0.69
0.78

Fs
1
4
2
4
2
4
1

Product
0
0.56
0.58
1.7692235
1.14
2.76
0.7762831
E 7.5855066

L=
0.0873 rad
A1= 1/3*L*E
A1= 0.2207382

LUAS LENGAN STABILITAS 30-45


No
30
35
40
45

Ordinat
0.78
0.83
0.85
0.84

Fs
1
3
3
1
E

Product
0.7762831
2.49
2.55
0.8354553
6.6517383

A2= 1/3*L*E
A2= 0.1935656

LUAS LENGKUNG STABILITAS 0-45


A3=
A1+A2
A3=
0.41430383

KONTROL STABILITAS MENURUT IMO


Kurva stabilitas awal suatu kapal harus
memenuhi :
1)
Luas daerah 0-30 > 0,055 m rad
2)
Luas daerah 30-45 > 0,03 m rad
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

(memenuhi,yakni 0.220738 m rad)


(memenuhi,yakni 0,193566 m rad)

PRARANCANGAN 2008
3)
4)
5)
6)

Luas daerah 0-45 > 0,09 m rad


h pada kemiringan 30 > 0,2 m
h maks terjadi pada kemiringan > 25
MG > 0,15

(memenuhi,yakni 0,4143038 m rad)


(memenuhi,yakni 0.78 m)
(memenuhi,yakni pada sudut = 40)
(memenuhi,yakni 1.62 m rad)

BAB III
KESIMPULAN

3.1. Ukuran Pokok Kapal Dan Koefisien Bentuk kapal


Ukuran Utama Kapal Rancangan :
Lbp

108.12

meter

17.23

meter

7.51

meter

11.21

meter

Lwl

110.82 meter

Vs

13

Knot

Fb

3.70

meter

Fn

0.21

10301.34

Ton

Vol.

10010.05

m3

DWT

7445

Ton

Koefisien Bentuk Kapal


Koefisien Block ( Cb )

0,70

Koefisien Midship ( Cm )

0,99

Koefisien Waterline ( Cw )

0,81

Koefisien Prismatik Vertical ( Cpv )

0,86

Koefisien Prismaik Horizontal ( Cph )

0,71

3.2 Kapasitas Kapal Rancangan


MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
DWT

7445

Ton

Payload

7328.934

Ton

Volume Ruang Muat

10424.17

m3

Lwt

2378.76

Ton

Crew

19

orang

Merek

AKASAKA

Model

A45

Jumlah Silinder

Rpm

290

Rpm

BHP

2564.03

Hp

Bore

370

mm

Stroke

720

mm

Berat

57

ton

Panjang

7.000

meter

Tinggi

Lebar

Wme

57

3.3. Tenaga Penggerak


Data mesin utama :

ton

3.4. Kemantapan Kapal Rancangan


3.4.1 Koreksi untuk displacement kapal adalah :
1

= Lwl x B x T x Cb x g x c
= 110.82 x 17.23 x 7.51 x 0.70 x 1,025 x 1,004
= 10301.34

Ton

= DWT + LWT
= 7445 + 2378.76
= 9823.76

Ton

Sehingga :
koreksi = ( 2 - 1 ) / 2 ) x 100%
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008
= (9823.76 10301.34) / 9823.76) x 100%
= ( -477.58/ 9823.76 ) x 100%
= -0.046 < 0,05 ( memenuhi )

3.4.2 Koreksi terhadap Volume Muatan


Faktor faktor yang mempengaruhi ruang muat maka ditentukan Vrm
sebesar :
Vrm

9851.618

m3

Rincian muatan sesuai dengan rute pelayaran :


Payload

= berat muatan tiap berlayar


= 7328.93

Volume Kapal
3.4.3

Ton

= 10010.05 m3

Kesesuaian ukuran utama kapal dengan kapasitas pelabuhan asal dan


pelabuhan tujuan
Pelabuhan-pelabuhan yang disinggahi, yakni Pelabuhan Tanjung Perak
(Surabaya), Pelabuhan Samarinda, dan Pelabuhan Makassar telah memenuhi
untuk dilewati oleh kapal rancangan.

MUHAMMAD ARDI SARNA


D 311 07 002

PRARANCANGAN 2008

DAFTAR PUSTAKA

Register BKI Tahun 2006


Ship design and ship theory,Harvald. Phoels
Ship Design For Efficiency and economy, Gateborg
Entwuff Und Einrichtung Chiffen,Dipl.Ing.Prof.Dr.Herner dan Dipl.Ing.Dr.T.Rudolf
Element Of Ship Design, R. Munro
Teori Merancang Kapal I,1990 : 36
Ship Design For Efficiency and Economy
Ship Design And Ship Theory
Resisten and propulsion of ship, Sv Aa Harvald, 1983
Brosur mesin Marine Engines A Motorship Supplement, 2005
Ship Design By Matsui Engineering and Ship Building Lo LTD
Teori Bangunan Kapal II hand book
Ship Bouyancy and Stability
Bouyancy and Stability Of Ship. Ir. R. E.Scheltme Dehere

LAMPIRAN - LAMPIRAN
MUHAMMAD ARDI SARNA
D 311 07 002

Anda mungkin juga menyukai