Anda di halaman 1dari 3

SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI

1. Apa yang dimaksud dengan proses pembangunan kapal ?


2. Sebutkan dan jelaskan tahapan pembangunan kapal ?
3. Mengapa industri pembangunan kapal dikatakan sama tuanya dengan sejarah manusia?
4. Apa yang dimaksud dengan kapal?.
5. Apa fungsi Biro Klasifikasi?.

1.Jelaskan apa yang dimaksud dengan t eknologi produksi kapal tradisional atau
berorientasi sistem?.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan te knologi produksi kapal moderen atau
berorientasi produk?.
3. Jelaskan dan berikan contoh perbedaan antara teknologi produksi tradisional dengan
moderen.
4. Apa pengertian process lane?
5. Mengapa teknologi produksi kapal secara tradisional sulit mencapai tingkat produktifitas
tinggi?

1. Jelaskan defenisi desain produksi atau desain untuk produksi?


2. Mengapa desain untuk produksi
pr oduksi penting dalam proses pembangunan kapal?
3. Pembangunan kapal berorientasi produk atau PWBS mempuyai tiga elemen, jelaskan
masing-masing ketiga elemen tersebut?
4. Jelaskan perbedaan antara pekerjaan outfitting on-unit , on-block dan on-board .
5. Jelaskan tipikal level pekerjaan ZPTM.

Jawaban

1. Merupakan ratusan bahkan ribuan rangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh sumber daya
galangan.
2. - Development owner requirtmen
- Preliminary consep design
- Bidding and contracting
- Detail design dan planning
- Contruction
3. Sarana transportasi paling tua, secara
se cara konstan mengalami perubahan fungsi maupun
perlengkapan yang dipasang diatas kapal, didorong perubahan pola perdagangan dunia,
perkembangan teknologi khususnya: material, teknik per akitan dll
4. N0 17 Tahun 2008 tentang
pelayaran pada Bab I pasal 1 butir 36 adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis
tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya,
ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan
di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak
berpindah-pindah.
5. memastikan risiko yang dapat terjadi pada kapal, disamping itu sebagai
regulator keselamatan lambung kapal dan juga melakukan koordinasi secara ketat
dengan agen regulasi pemerintah (kementerian perhubungan/syahbandar).
Klasifikasi secara rutin dan berkala mengeluarkan peraturan mengenai desain,
pengkonstruksian dan perawatan kapal.
6. Proses ini diistilahkan berorientasi sistem (system oriented) artinya lunas dirakit sebagai sebuah
sistem, kemudian sistem ganding-gading di rakit, tahap berikutnya sistem kulit dan seterusnya
sampai utuh menjadi kapal. tiap kapal dibangun dengan cara/urutan
yang sama yaitu setelah lunas diletakkan gading-gading diletakkan baru kemudian
memasang pelat setahap demi setahap, layaknya pembangunan kapal kayu.
7. CIRI:
diberi nama zone/area/stage.banyak kesempatan untuk perbaikan produktifitas masih tidak
dapat dilakukan.
Kebanyakan galangan di Jepang dan Eropa menggunakan sistem ini
Tahapan ini ditandai dengan process lane construction dan zone outfitting, yang merupakan
aplikasi group teknologi (GT) pada hull construct ion dan outfitting work.
8. P
9. Process lane dari segi praktis adalah suatu seri work station (bengkel) yang dilengkapi dengan
fasilitas produksi (mesin, peralatan dan tenaga kerja dengan keahlian tertentu) untuk membuat
satu kelompok produk yang mempuyai kesamaan dalam proses produksinya. pertama
adalah process lane untuk subassembly bentuk datar, kurva dan bentuk kompleks.
10. Mutu hasil pekerjaan sangat rendah karena hampir seluruh pekerjaan dilakukan secara
manual di building berth, kondisi tempat kerja kurang mendukung dari segi keamanan,
kenyamanan, dan kemudahan/posisi kerja.
Pengorganisasian pekerjaan sistem demi sistem seperti ini merupakan halangan untuk
mencapai produktifitas yang tinggi. Mengatur dan mengawasi pekerjaan pembuatan kapal
menggunakan ratusan pekerja adalah sukar.
Kegagalan dalam satu sistem mengakibatkan overtime
11. desain produksi kapal berupaya untuk memadupadankan keinginan pemesan, dengan k ualitas,
pelayanan dan kemampurawatan produk yang dihasilkan serta menghemat/menekan anggaran
pembangunan.
berfungsi untuk mengurai keterkaitan antara proses desain (process design) dengan desain
produksi (production design)
12. pabila dalam membuat desain mengetahui fasilitas, teknik dan metode-metode
produksi di galangan. Ini mengharuskan hubungan baik kedua belah pihak dan
kerjasama antara departemen perencanaan dan produksi.
Desainer kapal tidak dapat secara efektif mendesain produksi tanpa
mengetahui bagaimana sebuah kapal di rakit
13. Klasifikasi pertama adalah : Hull Construction, Outfitting dan Painting. Dari ketiga
 jenis pekerjaan tersebut masing-masing mempunyai masalah dan sifat yang berbeda
dari yang lain.
Klasifikasi kedua adalah mengklasifikasi produk berdasarkan produk antara
(interim product ) sesuai dengan sumber daya yang dibutuhkan, misalnya produk
antara di bengkel fabrication, assembly dan bengkel erection.
Klasifikasi ketiga adalah klasifikasi berdasarkan empat aspek produksi, hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah pengendalian proses produksi.
System,zona, area , stage
14. On-unit yang merujuk pada zone dapat didefeniskan sebagai penataan/
peletakan/pemasangan perlengkapan/peralatan/suku cadang yang dirakit secara
tersendiri dari struktur lambung. perakitan seperti ini disebut on-unit outfitting.
Perakitan seperti ini dapat meningkatkan keamanan serta mengurangi jam-orang dan
durasi/waktu yang dialokasikan untuk on-block dan on-board outfitting.
On-block untuk keperluan outfitting/instalasi mengacu pada hubungan yang
lebih fleksibel antara blok dan zona. Perakitan  fitting (perlengkapan) pada setiap
struktural sub-rakitan (misalnya, semi-blok, blok, dan blok besar), disebut sebagai onblock
outfitting . Zona berlaku untuk daerah yang diinstalasi, pemasangan
peralatan/perlengkapan di langit-langit dari sebuah blok yang dilakukan terbalik
adalah sebuah zona sedangkan pemasangan peralatan/perlengkapan di atas
geladak setelah blok dibalik merupakan zona lain.
On-board adalah sebuah divisi atau zona untuk paket-paket pekerjaan
perakitan perlatan/perlengkapan selama penegakan (ereksi) lambung dan setelah
peluncuran. Sebuah zona ideal perlengkapan on-board menghindari kebutuhan bubar
dan / atau terus-menerus relokasi sumber daya, terutama pekerja.
15. Tipikal pekerjaan pengecatan pada dasarnya sama dengan proses perakitan
dimana pekerjaan tersusun dalam sebuah hirarki menjadi sebuah level-level
manufaktur sebagaimana terlihat pada gambar 4.29.
Aplikasi pekerjaan ini sukses apabila memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut:
1. Interval pengecatan antara lapisan pertama dengan lapisan berikutnya harus lebih
pendek dari periode paparan yang diijinkan.
2. Setiap perakitan blok lambung diselesaikan dengan meminimalkan pekerjaan
persiapan permukaan dan pengecatan ulang akibat pekerjaan pemotongan,
pemasangan dan pengelasan

Anda mungkin juga menyukai