UNTUK
MEMBUAT
DESAIN
RENCANA
GARIS KAPAL
KONTAINER
LINES PLAN
FULL CONTAINER
[Type here]
[Type here]
[Type here]
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmad, hidayah dan anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Rencana Garis (Lines Plan) tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Tugas ini terdiri dari penentuan Curve of Sectional Area (CSA) dengan
menggunakan metode Hamplin, bentuk lambung kapal yang diperoleh
berdasarkan perencanaan garis air muat pada masing – masing station dan
perancangan Body Plan yang pada akhirnya diproyeksikan menjadi Sheer Plan
(bow – bow buttock line) dan Half Breadth Plan. Keseluruhan bentuk
perancangan dikoreksi sedemikian rupa sehungga memenuhi syarat yang telah
ditentukan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa perencanaan ini masih jauh dari kata
sempurna sehingga penulissangat mengharapkan kritik, saran, masukan dan
sanggahan yang bersifat membangun kearah yang lebih baik. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya.
Semoga laporan tugas rencana garis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
maupun penulis untuk tugas perencanaan selanjutnya.
[Type here]
[Type here]
DAFTAR ISI
Cover …………………………………………………………………………… ii
Lembar Pengesahan ………………………………………………………...…
iii
Kata Pengantar ………………………………………………………………...
iv
Daftar Isi………………...….….……………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….... 1
1.1 Pengertian / DefinisiRencanaGaris ……………………………... 1
1.2 LatarBelakang ………………………………………………...… 3
1.3 Permasalahan ………………………………….…………………
4
1.4 Tujuan ……………………………………………..……………..
4
1.5 SistematikaLaporan …………………………………………….. 4
[Type here]
[Type here]
Daftar Pustaka
[Type here]
BAB I
PENDAHULUAN
1
0319040050
haluan/bow(stem) dan buritan(stern).RencanaSheer untuk kapal komersial
digambar dengan meletakkanhaluan kapal/bow section pada sisi kanan.
Rencana garis air (Half Breadth/Waterlines Plan) menunjukkan
interseksipermukaan lambung kapal dengan bidang yang sejajar bidang
dasar/base plan horizontal, bidang dasar/baseplane adalah bidang
horizontal yang melalui garis dasar/baseline. Interseksi dengan bidang-
bidangtersebut akan menghasilkan rencana garisair.
Body Plan menunjukkan bentuk dari station/section yang
merupakan interseksiantara permukaan lambung kapal dengan bidang
yang tegak lurus denganbidang tegak/buttockplane dan bidang garis
air/waterlineplane. Padaumumnya penggambaran body plan dibagi dua sisi
kiri dan sisi kanan, sisi kiriuntuk setengah bagian belakang dan sisi kanan
untuk setengah bagian depan.
Jumlah station/section pada umumnya 21 buah, antara garis tegak
depan dangaris tegak belakang dibagi 20 interval, indentifikasi station
dimulai dari AP (station nomor nol) hingga FP (station nomor 20).
2
0319040050
1.2 LatarBelakang
Untuk memahami dalam proses perancangan Lines Plan maka
diperlukan filosofi pemahaman dasar-dasar perancangan Lines Plan.
Dalam mencapai pemahaman dasar-dasar perancangan Lines Plan,
metodologi langkah-langkah perancangannya pada tahap perhitungan –
perhitungan diaksanakan dengan cara memasukkan data di Excel,
selanjutnya proses perencanaan Body Plan, Half Breadth Plan, dan Sheer
Plan dilaksanakan dengan menggunakan Auto-cad.
Perancangan Lines plan secara manual, tanpa memakai soft-ware
(maxsurf), pada umumnya memakai Metode Diagram NSP atau Metode
Sceltema D.H. Dalam buku Langkah-Langkah perencangan Lines Plan ini
yang dipakaiadalah “Metode Diagram NSP”.
Dalam proses pembangunan baru maupun modifikasi/konversi
Offshore Floating Structure, mutlak diperlukan Lines Plan dalam format
gambar autocad maupun dalam format pemodelan maxsurf untuk
menghitung/mendesain tahapan materi-materi berikutnya antara lain:
Hydrostatic/Bonjean, Resistance and Propulsion System, General
Arrangement, Tank Capacity Plan, Engine Room Lay-out, Construction
Profile, Shell Expansion, Midship/Frames Section, Prelimanary Stability,
Damage Stability/Stability Booklet, dll.
Berdasarkan latar belakang seperti tersebut diatas, betapa
pentingnya filosofi pemahaman Perancangan Lines Plan bagi para
mahasiswa, praktisi, serta engineer baik yang beraktifitas di bidang
perencanaan, pembangunan maupun pengawasan.
Dengandiperolehnyapemahamandasar-dasarperancangan Lines
Plan yang dilaksanakan dengan perhitungan secara manual maka
diharapkan tercapainya basic philosophy pemahaman Lines Plan
secaramendalam, sehingganantinya pada saatmerancang Lines Plan
dengan menggunakan “software“ (maxsurf ,dll) akan lebih memahami,
lebih mudah, cepat dan dapat diperoleh hasil Lines Plan yang optimal dan
akurat.
3
0319040050
1.3 Permasalahan
Dalam tugas rencana garis ini hal yang menjadi permasalahan
adalah penghitungan besaran-besaran dalam kapal yang mana data-data
utama dari kapal telah ditentukan dari Kakak Tingkat terdahulu. Serta
penggambaran rencana garis tersebut.
1.4 Tujuan
Tujuan dalam tugas rencana garis ini adalah agar mahasiswa
mampu dalam :
a. Mengerti dan memahami masalah rencana garis.
b. Menguasai cara merencanakan garis yang dipakai dalam
Pembuatan kapal.
c. Dapat menyusun laporan.
d. Memenuhi mata kuliah Tugas Rencana Garis.
4
0319040050
BAB II
PEMBAHASAN
5
0319040050
Adalah panjang keseluruhan kapal yang diukur dari ujung bagian
belakang kapal sampai dengan ujung bagian depan badan kapal. (Lihat
Gambar 2.1)
Breadth (B)
Breadth adalah lebar kapal yang merupakan jarak mendatar dari
gading utama (midship) yang diukur pada bagian luar gading ( tidak
termasuk tebal pelat lambung ). (Lihat Gambar 2.1)
Depth (H)
Tinggi geladak utama (main deck) kapal adalah jarak vertikal yang
diukur pada bidang tengah kapal (midship) dari atas keel (lunas) sampai
sisi atas geladak di sisi kapal. (Lihat Gambar 2.1)
Draught / Draft (T)
Sarat air kapal yaitu jarak vertikal yang diukur dari sisi atas lunas sampai
dengan garis air/ waterline pada bidang tengah kapal (midship). (Lihat
Gambar 2.1)
Service Speed (Vs)
Kecepatan dinas adalah kecepatan operasional kapal saat berlayar
di laut. Kecepatan dinas umumnya (60÷80)% kecepatan maximum.
Displacement ()
Merupakan berat keseluruhan badan kapal termasuk didalamnya
adalah konstruksi badan kapal, permesinan dan sistemnya, elektrikal dan
sistemnya, forniture dan interior, crew dan bawaannya, logistic, bahan
bakar, pelumas, air tawar, dan muatan kapal. Dengan difinisi diatas, satuan
displacement adalah ton. Displacement dapat dirumuskan sebagai berikut:
Δ = LWT+ DWT
= LWL x B x T x Cb x γ air laut….(ton)
= ∇x γ air laut ….. (ton)
6
0319040050
Volume Displacement (∇)
Adalah volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya
bagian badan kapal yang tercelup di bagian bawah permukaan air, yang
dirumuskan sebagai :
∇= LWL x B x T x Cb…. (m3)
Light Weight (LWT)
Adalah berat komponen-komponen dalam kapal yang tidak
berubah dalam fungsi waktu operasional kapal. Secara umum yang
termasuk dalam LWT adalah berat-berat konstruksi badan kapal,
mesininduk dan sistemnya, mesin bantu dan sistemnya, pompa-pompa dan
sistemnya, elektrikal dan sistemnya, permesinan gladak, perlengkapan
keselamatan, interior/furniture kapal, serta ditambah juga perlengkapan
lainnya.
Dead Weight (DWT)
Adalah berat komponen-komponen dalam kapal yang bisa berubah
dalam fungsi waktu operasional kapal. Secara umum yang termasuk dalam
DWT adalah berat-berat muatan kapal, bahan bakar, pelumas, air tawar,
bahan-bahan logistic, crew dan bawaannya.
8
0319040050
- Adalah bidang penampang horizontal memanjang kapal, merupakan
potongan-potongan horizontal memanjang kapal dari bagian dasar
badan kapal sampai dengan sarat air (draft) maksimum.
- Pada umumnya dalam perancanaan Lines Plan dibuat potongan
potongan horizontal memanjang kapal dari bidang dasar kapal (base
line) seperti WL-0,4m; WL-0,8m; WL-1,8m; WL-2,8m; dst, sampai
dengan sarat air (draft) maksimum. Jadi dalam hal ini, WL- 0m
merupakan bidang dasar badan kapal.
- Bidang penampang horizontal memanjang kapal pada posisi sarat air
maksimum pada umumnya disebut sebagai “Water Plane Area”
(WPA).
2.3 Koefisien Bentuk Kapal
Block Coeffisient (Cb)
Adalah perbandingan antara volume kapal dengan hasil kali antara
panjang, lebar dan sarat kapal, (Gambar 2.2). Koefisien blok ini
menunjukkan kerampingan kapal. Rumusnya yaitu :
𝐶𝑏 = ∇
𝐿𝑤𝑙𝑥𝐵𝑥𝑇
9
0319040050
- Prismatic Coeffisient of Water Line ( CpLwl)
CpLwl = CbLwl/ Cm
- Prismatic Coeffisient of Displacement (CpLdisp)
CpLdisp = CbLdisp / Cm
Midship Coeffisient( Cm / )
Merupakan perbandingan antara luas penampang menghitung
tengah kapal (Midship Area) dengan luasan suatu bidang yang lebarnya B
dan tingginya T pada penampang melintang tengah kapal. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada (Gambar 2.4).
𝐶𝑚 = 𝐴𝑚
𝐵𝑥𝑇
10
0319040050
Waterline Coefficient (Cw)
Waterline Coefficient adalah perbandingan antara luar bidang garis
air dibagi dengan luasan bidang yang panjangnya LWL dikalikan dengan
lebarnya B. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Gambar 2.5).
𝐶𝑤 = 𝑊𝑃𝐴
𝐿𝑤𝑙𝑥𝐵
0,5 [ ( BxT ) ] − Am
R=
√ (1−0,25 π )
Keterangan :
B/2 = setengahlebarkapal
T = sarat
a = rise of floor
R = jari-jaribilga
M = pusatkelengkungan
bilga
11
0319040050
2.4 Komponen – Komponen Lines Plan
Curve of Sectional Area (CSA)
Curve of sectional Area atau CSA adalah kurva yang menunjukan
area (luasan) pada tiap-tiap station . Cara pembuatannya adalah panjang
kapal (Lpp) dibagi menjadi 20 station (st0 – st20 ) dengan mencari
presentase area setiap station terhadap luas midship dengan menggunakan
diagram NSP , yaitu dengan cara menghitung nilai dari
𝑉s/√𝐿 , kemudian membuat garis datar dari nilai 𝑉s/√𝐿 itu. Dari garis
mendatar tersebut akan didapatkan nilai 𝛿 𝜙 presentase luastiap station (st0
– st20) terhadap luas midship , dan letak titik tekan memanjang (LCB).
Body Plan
Body plan adalah bentuk potongan-potongan melintang station-
station pada kapal dari pandangan depan maupun belakang. Jadi body plan
adalah potongan-potongan badan kapal secara melintang.
12
0319040050
pada gambar body plan adalah garis-garis proyeksi pada station-station
didepan midship.
Pada gambar body plan terdapat garis-garis proyeksi setiap station
secara melintang kapal yang berupa garis-garis lengkung, garis-garis air
(water line) yang berupa garis-garis horizontal, garis-garis buttock line
yang berupa garis-garis vertikal, sent line yang berupa garis diagonal, dan
fairness line yang dibentuk dari titik-titik perpotongan antara 𝐴/2𝑇 dengan
garis body plan disetiap stationnya.
13
0319040050
garis-garis vertikal, garis buttockline yang berupa garis-garis horizontal,
dan sent line yang berupa garis lengkung.
Sheer Plan
Sheer plan ini merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat
dari samping pada setiap buttock line . Jadi sheer plan adalah potongan
potongan bentuk kapal secara vertikal memanjang. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar 2.9
14
0319040050
laut naik keatas kapal, lengkungan ini berfungsi agar air laut cepat keluar
kembali dari atas geladak utama.
Lengkung Memanjang Geladak Utama (Sheer)
Lengkung geladak secara memanjang biasa disebut sebagai“
Sheer”. Pada perkembangannya, khusus untuk kapal jenis tanker tidak
perlu dibuat garis miring memakai sheer Jadi tidak mempunyai lengkung
geladak. Hal ini berdasarkan pertimbangan utama agar dalam tangki tangki
muatan cair tidak ada permukaan bebas cairan.
Lengkung Melintang Geladak Utama (Chamber)
Selain membuat lengkung secara memanjang, geladak utama juga
perlu dibuat lengkung secara melintang. Titik lengkung geladak berada
pada padatengah-tengah geladak utama (centerline). Besarnya tinggi
lengkungan tergantung pada lebarkapal yang nilainya ditentukan sebagai
chamber yang nilainya seperlimapuluh lebar geladak didetiap satuan
memanjang kapal.
Geladak Akil (Forecastle Deck)
Geladak Akil atau Forecastle deck (Gambar 2.10) adalah geladak
yang berada di bagian depan kapal berfungsi untuk mengurangi atau
mencegah air laut masuk melalui haluan kapal. Dimana perencanaannya
yaitu setinggi 2,25÷2,50m di atas main deck, dan panjangnya dimulai dari
linggi haluan sampai collision bulkhead. (Jarak collision bulkhead dari FP
adalah 0,1÷0,15 LPP dimana collision bulkhead terletak pada
nomorgading, bukannomor station).
Forecastle Deck
15
0319040050
geladak ini dimulai dari ujung belakang umumnya sampai dengan sekat kamar
mesin, dimana sekat kamar mesin diletakan pada nomor gading, bukan nomor
station. Sebagai perkiraan awal, dapat dipakai estimasi pendekatan panjang
kamar mesin 17÷23% LPP dihitungdari AP.
GambarBAB
2.11III
Poop Deck
16
0319040050
PROSES DAN PERHITUNGAN RENCANA GARIS
3.1 Flowchart Pembuatan Rencana Garis
DIAGRAM ALIR MERENCANAKAN RENCANA GARIS (1)
MULAI
A
MENGHITUNG KOEFISIEN BLOK
2. MENGGAMBAR PEMBAGIAN
MENGGAMBAR GARIS
BIDANG GARIS AIR AIR
3. MENGGAMBAR PEMBAGIAN BUTTOCK LINE
4. UPPER DECK SIDE LINE
5. FORE CASTLE DECK SIDE LINE
6. POOP DECK KOREKSI LINE GARIS AIR 0.5% ?
SIDE BIDANG
7. BULWARK
TIDAK
YA
MENGISI TABEL :
1. HALF BREADTH FROM CENTRE LINE
2. HEIGH ABOVE BASE LINE
17
SELESAI
0319040050
3.2 PerhitunganRencanaGaris
3.2.1 UkuranUtama :
- Tonnage ( GRT ) : - Ton
- Bobot Mati (DWT) : - Ton
- Panjang ( Loa ) : 105,6 m
- Panjang ( Lpp ) : 98,4 m
- Lebar ( B ) : 15,2 m
- Sarat Air ( T ) : 5,65 m
- Tinggi ( H ) : 7,3 m
- KecepatanDinas( Vs ) : 12,13 knot
3.2.2 Langkah-Langkah
1. Menghitung Lwl dan Ldisp
LWL = LPP + ( 4% x LPP )
= 98,4 + ( 4 % x 98,4 )
= 102,34 m
L displ = ½ x ( LPP + LWL ) (1 m : 3,28084 feet)
= ½ x ( 98,4 + 102,34 )
= 100,37 m
= 329,2913 feet
DIAGRAM NSP
18
0319040050
Gambar 3.1 Diagram NSP
19
0319040050
A midship =BxTx
= 15,20 x 5,65 x 0,986
= 84,678 m
4. Menghitung Luas DisplacemenKapal (Ldisp)
L displ(rumus) = L displ x B x T x
= 100,37 x 15,2 x 5,65 x 0,738
= 6356,9578 m3
5. Menentukan % Luas dan Luas Tiap– Tiap Station
BerdasarkanDiagram NSP
- Harga 𝑉𝑠√𝐿 masukkan pada Diagram NSP (Lihat Gambar
3.1), kemudian tarik garis horizontal kekanan sehingga
memotong grafik-grafik station 1 s/d 19.
- Dari titik-titik perpotongan pada tiap-tiap station, tarik garis
vertikal keatas sehingga memotong garis horizontal
makaakan diperoleh harga harga % luas untuk setiap
station. Harga-harga % luas yang diperoleh untuk setiap
station ini masukkan dalam kolom-2 tabel-1.
- Dari harga-harga % luas pada tiap-tiap station dikalikan Am
akan diperoleh harga-harga “luas untuk tiap-tiap station”
(St.0 s/d St.20).Harga-harga luas yang diperoleh untuk
setiap station ini masukkan dalam tabel-1 kolom-3.
- St.0 s/d St.20 diperoleh dari Ldispl. dibagi 20 bagian yang
berjarak sama.
Statio
%Luas Luas (m2)
n
[1] [2] [3] = [2] x Am
0 0% 0
1 13% 11,008
2 35% 29,637
3 56% 47,420
4 74% 62,661
5 87% 73,670
20
0319040050
6 94% 79,597
7 98% 82,984
8 100% 84,678
9 100% 84,678
10 100% 84,678
11 100% 84,678
12 100% 84,678
13 100% 84,678
14 100% 84,678
15 98% 82,984
16 91% 77,057
17 74% 62,661
18 51% 43,186
19 21% 17,782
20 0% 0
7. MenghitungLdisp
Perhitunganiniberdasarkan Ldisp/20
Tabel 2. MenghitungLdisp
= 0,2 % ( Terpenuhi )
SyaratKoreksi = ±0,5%
22
0319040050
= ∑AsN/∑As * 5,0184
= 1,748 m3
= LCB NSP−LCB Displ ∗100
Koreksi
| Ldispl |
= |(1,746−1,748)/1,748|∗100
= 0,07 % ( Terpenuhi )
Syarat Koreksi = ± 0,1 %
23
0319040050
Fungsi FungsiMom
Station
Tabel %Luas
4. Koreksi Luas (m2)
ulang Displacement Simson Lever
Volume en
[1] [2] [3]=[2]xAm [4] [5]=[3]x[4] [6] [7]=[5]x[6]
0 0% 0 1 0 -10 0
1 13% 11,008 4 44,0323936 -9 -396,2915424
2 35% 29,637 2 59,274376 -8 -474,195008
3 56% 47,420 4 189,6780032 -7 -1327,746022
4 74% 62,661 2 125,3229664 -6 -751,9377984
5 87% 73,670 4 294,6783264 -5 -1473,391632
6 94% 79,597 2 159,1940384 -4 -636,7761536
7 98% 82,984 4 331,9365056 -3 -995,8095168
8 100% 84,678 2 169,35536 -2 -338,71072
9 100% 84,678 4 338,71072 -1 -338,71072
10 100% 84,678 2 169,35536 0 0
11 100% 84,678 4 338,71072 1 338,71072
12 100% 84,678 2 169,35536 2 338,71072
13 100% 84,678 4 338,71072 3 1016,13216
14 100% 84,678 2 169,35536 4 677,42144
15 98% 82,984 4 331,9365056 5 1659,682528
16 91% 77,398 2 154,796 6 928,776
17 74% 62,761 4 251,044 7 1757,308
18 51% 43,386 2 86,772 8 694,176
19 21% 17,882 4 71,528 9 643,752
20 0% 0 1 0 10 0
∑A*s 3793,746715 ∑As*N 1321,100454
24
0319040050
Dengan menghitung ulang Volume serta LCB
Displacement sama dengan rumus sebelumnya dengan mengganti
perhitungan sesuai data yang baru. Sehingga diperoleh hasil
sebagai berikut.
Sebelum di Sesudah di
rubah rubah
Koreksi V.Displ 0,219 0,177 ±0.5 %
Koreksi LCB.Displ 0,09 0,07 ±0.1 %
25
0319040050
-1 3,250 1.6 5,200 -10.4 -54,080
0 7,720 1.4 10,808 -10 -108,080
1 20,060 4 80,240 -9 -722,160
2 39,990 2 79,980 -8 -639,840
3 55,750 4 223,000 -7 -1561,000
4 69,100 2 138,200 -6 -829,200
5 76,990 4 307,960 -5 -1539,800
6 81,460 2 162,920 -4 -651,680
7 83,860 4 335,440 -3 -1006,320
8 84,660 2 169,320 -2 -338,640
9 84,660 4 338,640 -1 -338,640
10 84,660 2 169,320 0 0,000
11 84,660 4 338,640 1 338,640
12 84,660 2 169,320 2 338,640
13 84,660 4 338,640 3 1015,920
14 84,660 2 169,320 4 677,280
15 81,880 4 327,520 5 1637,600
16 74,610 2 149,220 6 895,320
17 57,950 4 231,800 7 1622,600
18 37,430 2 74,860 8 598,880
19 14,040 4 56,160 9 505,440
20 0,000 1 0,000 10 0,000
∑A*s 3871,3080 ∑As*N -105,040
Vsimson = 6348,94512 m3
KoreksiV.waterline = Σ AsN
∗Hlpp
Σ As
= 0,1 % (Terpenuhi)
SyaratKoreksi = ±0.5 %
26
0319040050
b. Perhitungan LCB waterline
LCB NSP = e% * Ldispl
= 1,746
= -0,090 % (Terpenuhi)
SyaratKoreksi LCB = ±0.1 %
27
0319040050
Gambar 3.3 Diagram Sudut Masuk Air
28
0319040050
10 7,600 2 15,200
11 7,600 4 30,400
12 7,600 2 15,200
13 7,600 4 30,400
14 7,600 2 15,200
15 7,319 4 29,274
16 7,115 2 14,229
17 6,359 4 25,437
18 4,912 2 9,823
19 2,793 4 11,172
20 0,000 1 0,000
∑(B/2)*s 381,044
Koreksi Awl =
| Awl . simson−Awl
Awl |∗100
= 0,472 %
Syarat Koreksi= ±0.5 %
29
0319040050
D = 0,65T = 3,67250 m
a = 0,33T = 1,86450 m
b = 0,35T = 1,97750 m
e = Gambar
0,12T 3.5 B= Perhitungan
0,67800 m Linggi
L.gladak = 104,300 m
13. MembuatBdeck / 2
AP = 0,8 – 0,9 B = 0,8 x B = 12,16 m
FP = 0,5 – 0,6 B = 0,5 x B = 7,6 m
= 0,05 x Lpp = 4,92 m
Gambar 3.6 Linggi Haluan dan Buritan
Nomor Station Bwl/2 Bdeck/2
-2 0,000 6,100
-1 1,440 6,270
0 1,990 6,420
1 3,517 6,710
2 5,030 6,950
3 6,176 7,130
4 6,808 7,250
5 7,222 7,380
6 7,473 7,490
7 7,511 7,540
8 7,600 7,600
9 7,600 7,600
10 7,600 7,600
11 7,600 7,600
12 7,600 7,600
13 7,600 7,600
14 7,600 7,600
15 7,600 7,450
16 7,319 7,330
17 6,359 6,800
18 4,912 5,660
30
0319040050
19 2,793 3,820
20 0,000 1,570
= 1,674Gambar
m 3.7 Bdeck / 2
A1 = 1/4 x π x R2
= 2,200 m
A2 = 1/2 [(BxT) - Am] dan A2 = R2- A1
= 0,601 m
daerah tersebut.
B/2
A/2T
31
0319040050
Tabel Luasan A1 dan A2 Body Plan
Nomor Station Luas A1 Luas A2 Selisih % Selisih
-2 - - - -
-1 - - - -
0 - - - -
1 1,21252 1,21242 0,00010 0,00800
2 1,51034 1,51016 0,00018 0,01218
3 1,36089 1,36089 0,00000 0,00029
4 0,00000 1,01389 0,00011 0,01065
5 0,60477 0,604740 0,00003 0,00562
6 0,31741 0,31712 0,00029 0,09042
7 0,161883 0,161779 0,00010 0,06424
8 0,091581 0,091520 0,000061 0,066608
9 0,091581 0,091520 0,000061 0,066608
10 0,091581 0,091520 0,000061 0,066608
11 0,091581 0,091520 0,000061 0,066608
12 0,091581 0,091520 0,000061 0,066608
13 0,091581 0,091520 0,000061 0,066608
14 0,091581 0,091520 0,000061 0,066608
15 0,300336 0,300271 0,000065 0,021642
16 1,023725 1,022925 0,000800 0,078146
17 1,348517 1,347790 0,000727 0,053911
18 1,516616 1,515216 0,001400 0,092311
19 1,329142 1,328098 0,001044 0,078547
20 - - - -
32
0319040050
Gambar 3.8 Bodyplan
menentukan jumlah water line (WL) yang akan dibuat. Pada umumnya garis WL
dibuat berdasarkan ukuran meter dan ukuran bagian atau titik dimana sarat kapal
dibagi atas ketinggian yang sama. Garis WL diukur mulai Base Line
(garisdasarkapal). Pada kapal dalam laporan ini dibagi atas 6 Water Line, yaitu:
WL-0m; WL-1 m; WL-2 m; WL-3 m; WL-4 m; WL-4,85 m; WL-5,65 m.
Selanjutnya gambar garis-garis WL tersebut pada body plan. Kemudian ukur jarak
tiap station pada garis WL terhadap garis sumbu atau centerline.
Membuat Sent Line dengan cara menarik garis diagonal pada keduasisi
Body Plan dimulaidari center line kesisi bawah body plan. Kemudian ukur jarak
tiap station pada garis sent line terhadap titik awal garis diagonal atau sent line
a. Menggambar Sentline
Adapun fungsi dari garis Sent ini adalah sebagai koreksi dari proyeksi
Body Plan apakah sudah benar atau tidak, meskipun pada Body Plan sudah
terkoreksi berdasarkan perpotongan antara garis station dengan tiap WL
dan A/2T. Karena itu bentuk sent line ini juga amat dipengaruhi oleh
bentuk station pada Body Plan.
33
0319040050
18 4,2852
19 2,0267
20 0
b. Penggambaran Waterline
Bagi Waterline (WL) menjadi beberapa bagian, missal
WL 0
WL 1
WL 2
WL 3
WL 4 Gambar 3.8 Penggambaran Sentline
WL 4,85
WL 5,65 ( Draft / Tinggi Sarat Air )
WL WL
Nomor WL 0 WL WL WL WL 4,85 5,65
Station m 1m 2m 3m 4m m m
-2 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
-1 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,699 1,440
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1,308 1,990
1 0,000 1,386 1,594 1,715 1,929 2,393 3,517
2 1,121 3,075 3,342 3,632 3,836 4,270 5,030
3 2,391 4,462 4,816 5,130 5,327 5,648 6,176
4 3,538 5,795 6,074 6,220 6,372 6,581 6,808
34
0319040050
5 4,774 6,577 6,820 6,862 6,958 7,093 7,222
6 5,329 7,092 7,224 7,242 7,264 7,339 7,473
7 5,697 7,301 7,425 7,446 7,458 7,476 7,511
8 5,892 7,339 7,497 7,494 7,507 7,506 7,600
9 5,892 7,339 7,497 7,494 7,507 7,506 7,600
10 5,892 7,339 7,497 7,494 7,507 7,506 7,600
11 5,892 7,339 7,497 7,494 7,507 7,506 7,600
12 5,892 7,339 7,497 7,494 7,507 7,506 7,600
13 5,892 7,339 7,497 7,494 7,507 7,506 7,600
14 5,892 7,339 7,497 7,494 7,507 7,506 7,600
15 5,229 7,090 7,275 7,284 7,293 7,301 7,600
16 3,972 6,368 6,641 6,780 6,890 6,988 7,319
17 2,491 4,664 5,065 5,285 5,488 5,711 6,359
18 1,250 2,651 3,195 3,423 3,590 3,901 4,912
19 0,000 0,819 1,153 1,300 1,486 1,857 2,793
20 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
35
0319040050
a. Buttock Line
Buttock line adalah garis yang menyatakan bentuk kiri irisan kapal
jika dibuat dari samping. Pembuatannya adalah berdasarkan data
pada half breadth plan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di
Gambar 3.10 Sheer Plan
bawah ini:
(water lines) pada sheer planyang sesuai pada half bread plan,
36
0319040050
maka akan terbentuk titik-titik yang jika dihubungkan akan
terbentuk buttock line pada sheer plan seperti gambar berikut:
37
0319040050
Setelah gambar selesai dibuat, gambar di proyeksikan ke body plan serta
pada half breadth plan.
38
0319040050
BAB IV
KESIMPULAN
39
0319040050
4.4 Lampiran Half Breadth Plan
40
0319040050
DAFTAR PUSTAKA
Biro Klasifikasi Indonesia. 2009. Rules for the Classification and Construction
Seagoing Steel Ship Volume II - Section 13.
Santoso, Made., Gusti, Ir . I., Sudjono, Jusuf. & Joswan, Ir. 1982. Teori
Bangunan Kapal. Jakarta.
Schneekluth ,H& Bertram , V. 1998. Ship Design for Efficiency and Economy
Second Edition.
41
0319040050