Oleh :
Nama : Rangga abdiyanto
Nrp : 0216030034
Prodi : D3 SB III
LEMBAR PENGESAHAN
014-DRAKORE SHIP
DISUSUN OLEH :
NRP : 0216030034
MAHASISWA
Rangga Abdiyanto
NRP : 0216030034
DISETUJUI OLEH :
Suratno, ST
RANGGA ABDIYANTO 2
NIP. 196910312000031001
AMNOR CREW 0216030034
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya tugas mata kuliah
Tugas Rencana Umum ini. Tanpa ada sedikitpun aral yang menghadang, berkat rahmat dan
hidayah-Nya telah membimbing penyusun untuk terus berusaha menyelesaikan salah satu
mata kuliah di politeknik perkapalan negeri Surabaya.
Mata kuliah ini merupakan persyaratan untuk menyelesaikan studi tingkat Ahli
Madya pada program studi Teknik perancangan dan konstruksi Kapal.
Penyusun mengakui, bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna, semua
karena keterbatasan waktu dan pengetahuan serta kemampuan penyusun sebagai seorang
pelajar. Untuk itu penyusun mohon maaf atas semua kekurangan dan kesalahan yang
terjadi di dalam penyusunan laporan dan gambar Tugas Rencana Umum ini.
Namun penyusun tetap berharap, sekecil apapun semoga tugas ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun secara pribadi,dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
RANGGA ABDIYANTO 3
AMNOR CREW 0216030034
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................................1
Halaman Pengesahan..............................................................................................................2
Kata Pengantar.......................................................................................................................3
Daftar Isi.................................................................................................................................4
Bab I. Pendahuluan.................................................................................................................5
Bab II. Data Utama Kapal......................................................................................................7
Bab III. Perhitungan BHP Mesin Induk .............................................................................12
Bab IV. Perhitngan Kebutuhan atau Berat...........................................................................19
Bab V. Perhitungan dan Penggambaran Konstruksi............................................................24
Bab VI. Perencanaan Ruangan-Ruangan Akomodasi..........................................................30
Bab VII. Perlengkapan Navigasi.................................... .....................................................38
Bab VIII.Peralatan Tambat..................................................................................................65
Bab IX. Perencanaan Pintu, Jendela dan Tangga................................................................70
Bab X. Ventilasi .................................................................................................................78
Bab XI Peralatan Bongkar Muat..........................................................................................88
Bab XII.Perlengkapan Kapal................................................................................................92
. Penutup.............................................................................................................................102
Lampiran..............................................................................................................................83
Daftar Pustaka .....................................................................................................................84
RANGGA ABDIYANTO 4
AMNOR CREW 0216030034
BAB I
PENDAHULUAN
RANGGA ABDIYANTO 5
AMNOR CREW 0216030034
Rencana umum adalah suatu proses yang berangsur-angsur disusun dan ini dari
percobaan, penelitian, dan masukan dari data-data kapal yang sudah ada (pembanding).
Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum:
1. Penentuan besarnya volume ruang muat, type dan jenis muatan yang dimuat.
2. Metode dari sistem bongkar muat.
3. Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari type mesin dan
dimensi mesin.
4. Penentuan tangki-tangki terutama perhitungan volume seperti tangki untuk minyak,
ballast, dan pelumas mesin.
5. Penentuan volume ruangan akomodasi jumlah crew, penumpang dan standar
akomodasi.
6. Penentuan pembagian sekat melintang.
7. Penentuan dimensi kapal (L, B, H, T, )
8. Lines plan yang telah dibuat sebelumnya.
RANGGA ABDIYANTO 6
AMNOR CREW 0216030034
BAB II
DATA UTAMA KAPAL
2.1 DATA UKURAN UTAMA KAPAL
RANGGA ABDIYANTO 7
AMNOR CREW 0216030034
2. Deck Departement
Perwira :
1. Chief Officer (Mualim I) : 1 orang
2. Second Officer (Mualim II) 1 orang
3. Cadets : 2 orang
Bintara :
1. Quarter Master (Juru mudi) : 2 orang
2. Boatswain (Kepala Kelasi) 1 orang
3. Seaman (Kelasi) : 2 orang
3. Engine Departement
Perwira :
1. Chief Engineer (Kepala Kamar Mesin) :1 orang
2. Second Engineer : 2 orang
Bintara :
1. Mechanics : 2 orang
4. Catering Departement
Perwira:
1. Chief Cook :
Bintara :
2. Assisten Cook : 1 orang
3. Steward : 2 orang
4. Boys : 2 orang
+
Jumlah : 20 orang
RANGGA ABDIYANTO 8
AMNOR CREW 0216030034
Keterangan :
Deck Departement
Departement deck menguasai masalah yang berkaitan dengan geladak seperti
pembersihan dan perawatan geladak, penanganan dan pengoperasian peralatan
keselamatan,administrasi pelabuhan, komunikasi dan navigasi, labuh dan sandar, bongkar
– muat dan penanganan muatan dikapal.
Master
Merupakan kedudukan tertinggi dikapal.menjadi pemberi komando, mengambil keputusan
dan penangung jawab secara umum.
Quartermaster.
Juru mudi bertugas untuk mengendalikan jentara untuk mendapatkan arah kapal yang
ditentukan.
Boatswain
Kepala kerja bawahan
Seaman.
Anak buah kapal yang bertugas menangani pengoperasian dan perawatan mesin geladak,
penggoperasian peralatan bongkar muat, penanganan muatan di kapal dan pengoperasian
serta perawatan peralatan keselamatan.
Engineering Departement
Chief Engineer.
Dalam kapal memiliki kedudukan yang hampIr setara dengan nahkoda atau master.
Bertanggungjawab penuh atas kamar mesin dan operasionalnya besrta segala isinya.
Second Engineer
Mempunyai kedudukan diatas mekanik. Bertanggungjawab terhadap operasional kamar
mesin.
Mechanic
Bertugas menangani pengoperasian, pemantauan, perawatan dan perbaiakan permesinan
dikamar mesin dan system penunjangnya. Waktu tugas normalnya adalah 8 jam.
Catering Departement
Chief Cook.
Mengepalai departemen pelayanan bagian hidangan / memasak makanan untuk seluruh
anak buah kapal, bertanggungjawab kepada nahkoda ( master ).
Boys.
Melakukan tugas – tugas kerumahtanggaan seperti membersihkan kabin anak buah kapal,
laundry dan setrik
RANGGA ABDIYANTO 9
AMNOR CREW 0216030034
BAB III
PERHITUNGAN BHP MESIN INDUK
3.1 PERHITUNGAN BHP MESIN INDUK
MENGHITUNG DISPLACEMENT
= 6896,7248 tons
13363660,3072
12362,31
= 1081,0002 kW
= 1449,0619 HP
Dimana:
P= daya efektif kapal ( EHP ) dalam kW ( 1 HP = 0,746 kW )
RANGGA ABDIYANTO 10
AMNOR CREW 0216030034
Dari 2000 ton hingga 3000 ton n.= 5,00 kisaran / detik
Dari 3000 ton hingga 5000 ton n = 3,33 kisaran / detik
Dari 5000 ton hingga 7500 ton n = 2,50 kisaran / detik
Dari 7500 ton hingga 12500 ton n = 2,08 kisaran / detik
Dari 12500 ton hingga 25000 ton n = 1,92 kisaran / detik
Dari 25000 ton hingga 50000 ton n = 1,83 kisaran / detik
Dari 50000 ton ke atas n = 1,67 kisaran / detik
RANGGA ABDIYANTO 11
AMNOR CREW 0216030034
RANGGA ABDIYANTO 12
AMNOR CREW 0216030034
RANGGA ABDIYANTO 13
AMNOR CREW 0216030034
RANGGA ABDIYANTO 14
AMNOR CREW 0216030034
Pertimbangan 1 :
Mer k : Wartsila 26
Cycle : 4 Strokes
Type : 6L26A
Daya maximum : 2650 HP atau 1950 Kw
Jumlah Sylinder : 6
Bore : 260 mm
Piston Stroke : 320 mm
Engine Speed : 1000 Rpm
Fuel Consumtion (SFOC) : 192 gr / Kwh
Dimension
Panjang : 4212 mm
Lebar : 1815 mm
Tinggi : 2664 mm
Berat : 18 Ton
RANGGA ABDIYANTO 15
AMNOR CREW 0216030034
BAB IV
PERHITUNGAN KEBUTUHAN / BERATDWT (DEAD WEIGHT) /
CONSUMABLES
4.1 Perhitungan Kebutuhan Berat
1. Perhitungan DWT
= 315092700/12000000
= 26,26 ton
Dimana :
= 26,26/ 0,95
= 27,64 m 3
RANGGA ABDIYANTO 16
AMNOR CREW 0216030034
= 28,75 m 3
= 0,15 x 26,26
= 3,939 ton
Vb = Wfb/ diesel
= 3,939/0,95
= 4,146 v m 3
4% Vb
Sehingga didapat total bahan bakar yang dibutuhkan untuk operasional kapal yaitu sebagai
berikut: Wbb total = Wfo + Wb
= 60,4 ton
RANGGA ABDIYANTO 17
AMNOR CREW 0216030034
Dan volume tangki yang dibuthkan untuk menampung bahan bakar total adalah :
= 63,58 m3
Dimana :
Cmp = 1,4
= 2190006/12000000
= 0,183 ton
= 0,183 / 0,9
3
= 0,2m
=0,208 𝐦𝟑
= 596,9 kg
= 0,5969 ton
RANGGA ABDIYANTO 18
AMNOR CREW 0216030034
= 3183,3 kg
= 3,183 ton
= 6630,544kg
= 6,6305 ton
Wfw = a + b + c
= 10,3104 ton
= ( 4 x Jumlah ABK x S ) / ( 24 x Vs )
= ( 4 x 20 x 573 ) / ( 24 x 12 )
= 45840/288 kg
= 159,17 kg
= 0,1591 ton
= ( 70 x Jumlah ABK )
= ( 75 x 20 )
RANGGA ABDIYANTO 19
AMNOR CREW 0216030034
= ( 30 x Jumlah ABK )
= (30 x 20)
= 1,5+ 0,6
= 2,1 ton
= 2298.9083 ton
= 4597.8165 ton
Berat keseluruhan :
DT = Wfo + Wfb + Wlo + Wfw + Wp + Wcp + Wr
= 26,26 +3,939 + 0.183 + 10,3104 + 0,1591 + 2,1 + 45,56
= 88,5115 ton
Wpc = Dwt - DT
RANGGA ABDIYANTO 20
AMNOR CREW 0216030034
= 4509.309 ton
( = 6896.7248 ton)
Wballast = x 10 %
= 6896.7248 ton x 10 %
= 689,67 ton
Wballast
Sehingga : Vtb =
air laut
689,67
= = 672.9 m3
1,025
RANGGA ABDIYANTO 21
AMNOR CREW 0216030034
BAB. V
Berdasarkan peraturan BKI vol. II tahun 2001 Bab 8.B.2.2, tinggi dasar ganda
ditentukan dengan rumus:
H = 350 + 45.18 mm
= 350 + (45x18)
= 1160 mm
=1m
Digunakan H double bottom = 1 M
h min = 600 mm
Tinggi double bottom direncanakan sebesar 1,160 m. Sedangkan untuk double
bottom pada kamar mesin menyesuaikan dengan tinggi pondasi mesin sehingga
didapatkan tinggi double bottom pada mesin adalah 1.2 m (±20% double bottom
ruang muat).
Jarak gading atau Frame Spacing merupakan jarak antara 2 gading yang terletak
antara Sekat Ceruk Buritan (After Peak Bulkhead) dengan Sekat Tubrukan (Collision
Bulkhead).Jarak tersebut dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
L
0,48
a0 = 500 ( m ).......(BKI vol II 1989 sec 9. A 1.1)
RANGGA ABDIYANTO 22
AMNOR CREW 0216030034
RANGGA ABDIYANTO 23
AMNOR CREW 0216030034
= 15,64 m
Letak maksimum sekat depan ruang mesin
Sekat Depan Kamar Mesin= (17 ~ 22)% x Lc
= 22% x 92 m
= 20,24 m
Pada kapal ini direncanakan panjang ruang mesin dari Ap adalah 19.8 m dan tepat pada
gading ke 31
= 92 m – ( 19.2+ 6,2) m
= 66.6 m
Ruang muat III terletak pada frame no. 116 sampai dengan no. 148, dengan
panjang ruang muat 21,6 m.
RANGGA ABDIYANTO 24
AMNOR CREW 0216030034
Ruang muat II terletak pada frame no. 69 sampai dengan no.106, dengan
panjang ruang muat 22.8 m.
Ruang muat I terletak pada frame no. 32 sampai dengan no. 69, dengan panjang
ruang muat 22,2 m.
Perhitungan volume ruang muat disesuaikan dengan jumlah ruang muat yang
telah direncanakan (terletak pada frame berapa sampai berapa). Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan Metode Simpson. Perancangan pada ruang muat direncanakan
berjumlah 3 ruangan. Adapun peletakannya adalah sebagai berikut.
RANGGA ABDIYANTO 25
AMNOR CREW 0216030034
RUANG MUAT 1
H= 4.8 m
Y= 2.4 m
Y/H= 0.5 m
ST A Fs A*Fs ST A Fs A*Fs
14 113 1 113 14 14.43 1 14.43
15 109.39 4 437.56 15 13.5 4 54
16 99.17 2 198.34 16 11.16 2 22.32
17 80.6 4 322.4 17 8.8 4 35.2
18 56.8 3.4 193.12 18 5.74 3.4 19.516
C 43.65 9.6 419.04 C 4.2 9.6 40.32
RANGGA ABDIYANTO 26
AMNOR CREW 0216030034
RUANG MUAT 2
H= 4.8 m
X= 2.1 m
X/H= 0.4375 m
ST A Fs A*Fs ST A Fs A*Fs
A 114.54 0.4375 50.11125 A 15 0.4375 6.5625
B 114.54 1.75 200.445 B 15 1.75 26.25
10 114.54 1.4375 164.6513 10 15 1.4375 21.5625
11 114.54 4 458.16 11 15 4 60
12 114.54 2 229.08 12 15 2 30
13 113.62 4 454.48 13 14.61 4 58.44
14 113 2 226 14 14.42 1 14.42
Σ = 1782.928 Σ= 217.235
RUANG MUAT 3
ST A Fs A*Fs ST A Fs A*Fs
A 94.66 0.375 35.4975 A 10.3 0.375 3.8625
B 99.12 1.5 148.68 B 11.18 1.5 16.77
5 103.57 1.375 142.4088 5 12.06 1.375 16.5825
6 108.69 4 434.76 6 13.38 4 53.52
7 112.53 2 225.06 7 14.38 2 28.76
RANGGA ABDIYANTO 27
AMNOR CREW 0216030034
RANGGA ABDIYANTO 28
AMNOR CREW 0216030034
BAB. VI
BRT =LxBxT
3,5
= 92 x 15 x 6,53
3,5
= 2746,331 BRT
Ruang tidur harus diletakkan di atas garis air muat di tengah / di belakang kapal.
Direncanakan ruang tidur :
Semua kabin ABK terletak pada dinding luar sehingga mendapat cahaya
matahari
Bridge deck terdapat ruang tidur :
Room dan Chief Engineer Room, Chief Officer room, dan Captain room
RANGGA ABDIYANTO 29
AMNOR CREW 0216030034
Luas lantai untuk ruangan tidur tidak boleh kurang dari 2,78 m2 untuk kapal di atas
3000 BRT
Tinggi ruangan dalam keadaan bebas minimum 190 m
Perabot dalam ruag tidur.
a. Ruang tidur kapten :
Tempat tidur (single bed), lemari pakaian, sofa, televisi, kamar mandi dengan
bathtub, washbasin, WC, tempat sampah, kursi putar, meja.
Tempat tidur (single bed), lemari pakaian, sofa, televisi, kamar mandi dengan
bathtub, washbasin, wc, tempat sampah, kursi putar, meja.
RANGGA ABDIYANTO 30
AMNOR CREW 0216030034
Tempat tidur ( single bed ), lemari pakaian, meja tulis dengan kursi.
Ukuran Perabot
a. Tempat tidur
RANGGA ABDIYANTO 31
AMNOR CREW 0216030034
3. Sanitary Accomodation
Jumlah WC minimum untuk kapal lebih dari 3000 BRT adalah 6 buah
Untuk kapal dengan radio operator terpisah maka harus tersedia fasilitas
sanitary di tempat itu.
Toilet dan shower untuk deck department, catering department harus
disediakan terpisah
Fasilitas sanitari minimum :
1 bath tup atau shower untuk 8 orang atau kurang
1 WC untuk 8 orang atau kurang
1 wash basin untuk 6 orang atau kurang
Dari semua persyaratan diatas maka direncanakan :
a. Di Main Deck :
- 4 Shower untuk 10 orang ( 1 shower untuk 2-3 orang ).
- 4 WC untuk 10 orang ( 1 wc untuk 2-3 orang ).
- 2 Washbasin untuk 10 orang (1 washbasin untuk 5 orang ).
b. Di Poop Deck :
- 2 Shower
- 2 Washbasin
- 2 Washbasin di mess room
RANGGA ABDIYANTO 32
AMNOR CREW 0216030034
- 2 WC
c. Di Boat Deck :
1 Kamar mandi di ruang tidur Chief Officer (bathtub, washbasin dan wc)
1 Kamar mandi di ruang tidur Seconf Officer (bathtub, washbasin dan wc)
d. Di Bridge Deck :
- 1 Kamar mandi di ruang tidur kapten (bathtub, washbasin dan wc).
- 1 Kamar mandi di ruang tidur Chief Engineer (bathtub, washbasin dan wc).
e. Di Navigation Deck
- 1 toilet
- 1 washbasin
4. Mushollah (Mosque)
Direncanakan Kantor:
Kantor Chief Officer, Chief Engineer menjadi satu di Tally Office yang berada
di main deck.
6. Dry Provicion And Cold Storage Room
Dry provision berfungsi untuk menyimpan bahan bentuk curah yang tidak
memerlukan pendinginan dan harus dekat dengan galley dan pantry.
b. Cold Storage Room
RANGGA ABDIYANTO 33
AMNOR CREW 0216030034
Luas provision store yang dibutuhkan untuk satu orang ABK adalah (0.8 s/d 1)
2
m.
Untuk 16 orang ABK dibutuhkan luas ruangan antara 12.8 m2 - 16 m2.
7. Dapur (Galley)
Terletak pada deck yang paling tinggi sehingga pandangan ke depan dan ke
samping tidak terhalang (visibility 360o)
Flying wheel house lebarnya dilebihkan 0,5 meter dari lebar kapal untuk
mempermudah waktu berlabuh
Jenis pintu samping dari wheel house merupakan pintu geser
RANGGA ABDIYANTO 34
AMNOR CREW 0216030034
9. Battery Room
Adalah tempat untuk menyimpan Emergency Sourse of Electrical Power
(ESEP)
Terletak di tempat yang jauh dari pusat kegiatan karena suara bising akan
mengganggu
Harus mampu mensupply kebutuhan listrik minimal 3 jam pada saat darurat
RANGGA ABDIYANTO 35
AMNOR CREW 0216030034
Instalasi ini masih bekerja jika kapal miring sampai 22,5o atau kapal
mengalami trim 10o.
10. Engine Casing
Engine casing harus cukup besar untuk memudahkan pekerjaan pada
cylinder head station. Umumnya engine casing mempunyai tangga dalam. Tangga
dalam engine casing lebarnya antara 0,6 ~ 0,8 m.
(GENERAL ARRANGEMENT PLAN)
Engine casing dapat berfungsi sebagai berikut :
Lubang pemasukan mesin
Tempat pipa gas buang
Lubang sinar matahari masuk
Tempat escape ladder
Dalam perencanaan ini dimensi engine casing yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Panjang
Panjang minimal sama dengan panjang mesin pada perencanaan ini, panjang mesin
adalah 7119 mm tapi dipakai 9000 mm.
Lebar
Lebar mesin 3717 mm diambil lebar 4000 m.
RANGGA ABDIYANTO 36
AMNOR CREW 0216030034
BAB. VII
PERLENGKAPAN NAVIGASI
Untuk jelasnya peraturan lampu navigasi bisa dilihat “Marine Engineering 1992”
Editor Harrington halaman 766 s/d 767.
RANGGA ABDIYANTO 37
AMNOR CREW 0216030034
• Warna : Putih
• Jumlah : 1 buah
• Visibilitas : 3 mil ( minimal )
• Warna : Putih
RANGGA ABDIYANTO 39
AMNOR CREW 0216030034
• Warna
Starboard Side : Hijau
Port Side : Merah
• Visibilitas : 2 mil ( minimal )
5. Morse Light
• Warna : Putih
6. Tanda Suara
Tanda suara ini dilakukan pada saat kapal melakukan manouver di pelabuhan
dan dalam keadaan berkabut atau visibilitas terbatas. Setiap kapal dengan
panjang lebih dari 12 meter harus dilengkapi dengan bel dan pluit.
Setiap kapal dengan BRT di atas 500 gross ton dan melakukan pelayaran
internasional harus dilengkapi dengan pengukur kedalaman yang diletakkan di
anjungan atau ruang peta.
RANGGA ABDIYANTO 40
AMNOR CREW 0216030034
8. Compass
Setiap kapal dengan BRT di atas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan
gyro compass yang terletak di compass deck dan magnetic compass yang terletak
di wheel house.
Setiap kapal dengan BRT 1600 gross ton harus dilengkapi dengan direction finder
dan radar yang masing-masing terletak di ruang peta dan wheel house. Fungsi
utama dari radio direction finder adalah untuk menentukan posisi kapal
sedangkan radar berfungsi untuk menghindari tubrukan.
RANGGA ABDIYANTO 41
AMNOR CREW 0216030034
BAB. VIII
PERALATAN TAMBAT
A. Penentuan Jangkar
RANGGA ABDIYANTO 42
AMNOR CREW 0216030034
= 6,1728 m/s
Berdasarkan BKI Vol. II tahun 2001 section 18-2, maka dapat dihitung bilangan Z
dengan rumus sebagai berikut :
Z = D + 2.h.B + A/10
2/3
Dimana :
D2/3 : merupakan banyaknya air yang berpindah ( displacement ) pada saat garis air
berada pada musim panas didalam air laut yang memiliki ρ air laut 1,025 ton/m3
h : tinggi efektif yang diukur dari garis air muat pada musim panas sampai pada
ujung deck tertinggi:
h = Fb + ∑h
B : Lebar kapal (16 m )
A : Luasan (m2) merupakan penampakan profil lambung, superstructure dan houses
yang memiliki lebar lebih besar dari B/4 yang berada diatas garis air muat pada
musim panas termasuk panjang L dan diatas dari tinggi h.
CARA MENGERJAKAN
RANGGA ABDIYANTO 43
AMNOR CREW 0216030034
= 385,5207 m
3. h = pB + ∑h
= ( H – T ) + ( 2,4 x 5 )
= ( 8,0 – 6,53 ) + ( 2,4 x 5)
= 13,47m
4. A = LWL x T
= 96,6 x 6,53
= 630,798 m2
Jadi,
Z = D2/3 + 2.h.B + A/10
Z = 385,5207 + (2 x13,47x16) + 630,798/10
Z = 385,5207 + 431,04 + 63,0798
Z = 879,9925
RANGGA ABDIYANTO 44
AMNOR CREW 0216030034
E] Tali Tambat
Berat jangkar = 2640 Kg, maka dari katalog diambil berat jangkar yang mendekati
yaitu 2640 kg dari table dimensi jangkar dapat diketahui dimensi jangkar yang akan
dipakai pada kapal ini yaitu :
A = 2120 mm
B = 1483 mm
C = 667 mm
D = 1367 mm
E = 1076 mm
ǾF = 75 mm
RANGGA ABDIYANTO 45
AMNOR CREW 0216030034
RANGGA ABDIYANTO 46
AMNOR CREW 0216030034
1) 1,00 d = 59 mm
2) 6,00 d = 312 mm
3) 3,60 d = 187 mm
RANGGA ABDIYANTO 47
AMNOR CREW 0216030034
1. 1,1 d = 57 mm
2. 6,6 d = 343 mm
3. 4,0 d = 208 mm
RANGGA ABDIYANTO 48
AMNOR CREW 0216030034
C. End Link
1. 1,2 d = 62,4 mm
2. 6,75 d = 351 mm
3. 4,0 d = 208 mm
Anchor Kenter Shackle merupakan fungsi dari diameter chain yaitu 52 mm.
1) A = 8,00 d = 400 mm
2) B = 5,95 d = 297.5 mm
3) b = 1,08 d = 54 mm
4) c = 1,54 d = 77 mm
5) d = 2,7 d = 135 mm
6) e = 0,75 d = 37.5 mm
7) f = 1,21 d = 60.5 mm
8) g = 3,4 d = 170 mm
RANGGA ABDIYANTO 49
AMNOR CREW 0216030034
9) h = 1,05 d = 52.5 mm
10) k = 1,75 d = 87.5 mm
D. Swivel
1) 9,7 d = 485 mm
2) 2,8 d = 140 mm
3) 1,2 d = 60 mm
4) 2,9 d = 145 mm
5) 3,4 d = 170 mm
6) 1,75d = 87.5 mm
RANGGA ABDIYANTO 50
AMNOR CREW 0216030034
E. Kenter shackle
Untukhalinidipilihkenter shackle padaTabeldi Buku Practical Ship
1) A = 6,00 d = 312 mm
2) B = 4,20 d = 218 mm
3) b = 0,67 d = 33.5 mm
4) c = 1,83 d = 91.5 mm
5) d = 1,52 d = 76 mm
RANGGA ABDIYANTO 51
AMNOR CREW 0216030034
RANGGA ABDIYANTO 52
AMNOR CREW 0216030034
a. Connecting shackle
1) A = 264 mm
2) B = 185 mm
3) C = 67mm
4) R = 234 mm
5) 2E = 70 mm
B. TaliTambat
Bahan yang dipakai untuk tali tambat terbuat dari nilon. Adapun ukuran- ukuran
Yang dipakai berdasarkan data-data dari BKI 1989 didapatkan:
- Jumlah tali tambat = 4 buah
- Panjang tali tambat = 170 m
- Beban putus = 200 kN
Keuntungan dari tali nilon untuk tambat :
- Tidak rusak oleh air dan sedikit menyerap air.
- Ringan dan dapat mengapung di permukaan air.
2. Penentuan Bolard, Fairlaid, Hawse Pipe dan Chain Locker
1. Penentuan Bollard
Gambar9.12 Bollard
RANGGA ABDIYANTO 53
AMNOR CREW 0216030034
F Weight
Type D C e h i1 i2
M T kg
250 13.2 37.2 273 125 315 500 630 903 124
400 28.5 75.4 406 175 435 700 1000 1406 356
630 62.7 158.1 610 225 615 1000 1570 2180 1084
710 83.1 219.3 711 250 675 1100 1750 2461 1532
Dari Partical Ship Building halaman 189 (Ship And Marine EngineeVol IIIB)
dipilih type vertical bollard dan didapatkan ketentuan sebagai berikut :
- Ukuran Bollard adalah :
Type = 160 mm
M = 5,6 Ton
T = 15,8 ton
d = 168 mm
c = 90 mm
e = 195 mm
i1 = 400 mm
i2 = 568 mm
Berat Bollard = 37 kg
Jumlah baut = 8 buah
Diameter = 1 1/8 inch
r1 = 45 mm
r2 = 105 mm
RANGGA ABDIYANTO 54
AMNOR CREW 0216030034
2. Penentuan Fairlaid
Dari Breaking Stress tali penarik, dapat diambil ukuran fairlaid berdasarkan
Practical Ship Building.
Size d1 d2 d3 d4 d5 h1 h2 h3 h4 s1 s2 P(tonnes)
RANGGA ABDIYANTO 55
AMNOR CREW 0216030034
Dari Breaking Stress tali penarik 15,8 Ton maka diambil ukuran fairlaid
berdasarkan Practical Ship Building dan didapatkan ketentuan sebagai berikut:
Size = 150 h1 = 158 mm
d1 = 150 mm h2 = 5 mm
d2 = 240 mm h3 = 25 mm
d3 = 105 mm h4 = 40 mm
d4 = 85 mm s1 = 8 mm
d5 = 90 mm s2 = 6 mm
A = 9,0 d = 450 mm
RANGGA ABDIYANTO 56
AMNOR CREW 0216030034
B = 0,6 d = 30 mm
C = 0,7 d = 35 mm
D = 3,5 d = 175 mm
E = 5,0 d = 250 mm
F = 1,4 d = 70 mm
G = 47 d = 2350 mm
H = 37 d = 1850 mm
Bahan hawse pipe : Besi tuang
Tebal atas pipa : 30 mm
Tebal bawah pipa : 35 mm
Diameter dalam : 450 mm
4. Penentuan Chain Locker
PanjangRantai D 2
Volume chain Locker :
Sm
Dimana :
Sm : Volume Chain Locker untuk panjang rantai 100 fathoms
D : Diameter rantai jangkar dalan inchi
: 52/25,4
: 2,0472 inchi
Panjang rantai = 467,5 m (15 fathom = 25 m);
Panjangrantai = 15 x 467,5/25 = 281 fathom
Direncanakan ada 2 buah chain locker dengan ukuran ( dimensi ) sbb. untuk 1
chain locker sebagai berikut :
p x l x t = 3 x 1 x 4= 12 m³
- Pada chain locker diberi sekat pemisah antara kotak sebelah kanan dan kotak
RANGGA ABDIYANTO 57
AMNOR CREW 0216030034
sebelah kiri.
- Dilengkapi dengan tempat penikat ujung rantai yang mudah di lepas dari luar
bak.
Dimana:
Ga =beratjangkar(kg)
= 2640 kg
RANGGA ABDIYANTO 58
AMNOR CREW 0216030034
= direncanakan 80 m
Maka :
= 17895,72 kg
= 0.013 x 52 = 0,676 m
= 6720,83 kg m
Dimana :
Ia = Nm/Ncl
=1000/6 = 166.6666667
=6
RANGGA ABDIYANTO 59
AMNOR CREW 0216030034
Maka :
= 47,4402rpm
= (47,4402x 1000)/716.2
= 66,2388 HP
RANGGA ABDIYANTO 60
AMNOR CREW 0216030034
5. Capstan
Dihitung juga:
Twb = Pbr/6
= 14500/6 = 2416.667
Dimana:
Mr=(TwbxDwb)/(2xIax ηa)(kgm)
Ia = 166.67
ηa = 0.85
= 3.41 kg m
RANGGA ABDIYANTO 61
AMNOR CREW 0216030034
Daya efektif
Pe = (Mrx1000)/975(HP)
= (3.41 x 1000)/975
= 3.50Hp
- Weight = 527 kg
Gambar9.17 Capstan
VC VC VC VC VC VC VC VC VC
Model Number 2000- 5000- 5000- 8000- 8000- 12000- 15000- 18000- 22000-
26 30 45 13 30 17 13 17 17
Working Load lb 2000 5000 5000 8000 8000 12000 15000 18000 22000
Limit
Starting kg 907 2268 2268 3628 3628 5442 6803 8163 9977
Working Load lb 1000 2500 2500 4000 4000 6000 7500 9000 11000
Limit
Running kg 454 1134 1134 1814 1814 2721 3401 4082 4989
ft/min 26 30 45 13 30 17 13 17 17
Rope Speed
m/min 8 9 14 4 9 5 4 5 5
RANGGA ABDIYANTO 62
AMNOR CREW 0216030034
Rope Diameter* in 5/8 5/8 5/8 3/4 3/4 7/8 1 1-1/4 1-1/4
(Spect-Set) mm 16 16 16 20 20 22 25 32 32
Dimensions in 8.95 10.05 10.05 11.81 11.81 13.75 16.09 16.09 11.88
E
mm 227 255 255 300 300 349 409 409 302
RANGGA ABDIYANTO 63
AMNOR CREW 0216030034
mm 21 21 21 27 27 27 33 33 33
6. Steering Gear
Luas daun kemudi
TxL 2
A = x [ 1 + 25 ( B/L ) ]
100
6,53 X 96,6 2
= x [ 1 + 25 ( 16/ 96,60 ) ]
100
2
= 10,6342m
Luas ballansir
A' = 23% x A
= 23% x 10,6342
2
= 2,4459 m
Untuk baling-baling tunggal dengan kemudi ballansir
= 1.8
= h/b
Dimana : h = Tinggi kemudi
b = Lebar kemudi
h =xb
= 1.8 x b
A= hxb
10,6342 = 1.8 x b x b
= 1.8 x b2
b2 = 5,907
b = 2,95 m
Maka : h = 1.8 x 2,95
= 5,316 m
x' = A' / h
= 2,4459 / 5,316
= 0,46 m
RANGGA ABDIYANTO 64
AMNOR CREW 0216030034
=
1.4 x 276,74 x0.4 = 35
1000 x0.3
= 30o
= 0.516 HP
nrs = 1/3 x 35/30
= 0.4
Sg = 0.1 s/d 0.35
= 0.3
RANGGA ABDIYANTO 65
AMNOR CREW 0216030034
3 276,74
= 9x
= 830,23 mm
= 830 mm
RANGGA ABDIYANTO 66
AMNOR CREW 0216030034
RANGGA ABDIYANTO 67
AMNOR CREW 0216030034
BAB IX
PERENCANAAN PINTU, JENDELA DAN TANGGA
1. Perencanaan Pintu
Gambar 9.1 Pintu Baja Kedap Cuaca (Ship Steel Water Tight Door)
B. Pintu Dalam
• Tinggi : 1800 mm
• Lebar : 750 mm
• Tinggi ambang : 200 mm
RANGGA ABDIYANTO 68
AMNOR CREW 0216030034
2. Ukuran Jendela
3. Tangga / Ladder
A. Accomodation Ladder
RANGGA ABDIYANTO 69
AMNOR CREW 0216030034
= 1/3 x 6896,7248
= 3298,908 ton
a = H TP TE
RANGGA ABDIYANTO 71
AMNOR CREW 0216030034
RANGGA ABDIYANTO 72
AMNOR CREW 0216030034
RANGGA ABDIYANTO 73
AMNOR CREW 0216030034
- Lebar = 800 mm
Digunakan untuk tangga pada escape gang, tangga main hole dan digunakan
untuk tangga menuju ke top deck, direncanakan:
RANGGA ABDIYANTO 74
AMNOR CREW 0216030034
D. Freeing Port
Panjang freeing port dihitung menurut panjang bulwark
A = 0,07 + 0,035L ( m2) untuk L 20 m
A = 0,07 L ( m2) untuk L > 20 m
L max = 0,07 L
L = Panjang Bulwark = 64,8 m
L = 0,07 x 64,8
= 4,536 m jadi, Freeing port : 4,536 m
RANGGA ABDIYANTO 75
AMNOR CREW 0216030034
BAB X
VENTILASI
Ventilasi dalam suatu ruangan adalah hal yang jelas sangat penting dalam
kehidupan, bukan barang hidup saja yang memerlukan ventilasi, tetapi barang-barang
juga memerlukannya. Suatu misal barang elektronik, bila ruangan tempat menyimpan
barang tersebut tidak ada ventilasi, maka lambat laun barang elektronik tersebut akan
cepat rusak. Hal ini disebabkan tidak adanya sirkulasi udara yang mengakibatkan
terjadinya kondensasi didalam peralatan elektronik tersebut, maka akan terjadi
hubungan pendek antar komponen-komponen. Jadi dari ulasan diatas dapat ditarik
analisa bahwa bila tidak adanya ventilasi, maka tidak akan terjadi sirkulasi udara.
Menjaga udara didalam ruangan-ruangan kapal selalu segar dan bersih, sehingga
timbul atmosfir yang nyaman dirasakan manusia.
Pengaruh kerusakan bagian-bagian kapal dan pembusukan muatan yang
ditimbulkan oleh karena besarnya kelembaban dapat ditanggulangi.
Sistim ventilasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
Pada prinsipnya menggunakan gerakan atau aliran udara, misalnya adanya angin atau
aliran udara yang disebabkan oleh gejala naiknya udara karena perbedaan temperatur.
RANGGA ABDIYANTO 76
AMNOR CREW 0216030034
Gerakan udara menggunakan kipas ( ventilator) atau alat sejenisnya yang berputar
dalam tabung.
1. Ventilator biasa
2. Ventilator centrifugal.
Ventilasi ini terdiri dari tabung yang berisikan motor listrik penggerak baling-baling
atau kipas, motor listrik akan menggerakkan kipas sehingga terjadi aliran udara.
Biasanya ventilator-ventilator dihubungkan dengan tabung penghubung antar ruang satu
dengan yang lain, yang disebut ducting.
Ventilator dapat dijadikan sebagai inlet dan juga dapat sebagai outlet, dengan jalan
membalik putarannya.
RANGGA ABDIYANTO 77
AMNOR CREW 0216030034
Pada saat terjadi hujan, maka ventilator ditutup tuas yang berada diatasnya terutama
pada ventilator didaerah ruang muat yang terletak di geladak, sedang untuk ruang
akomodasi biasanya terletak pada geladak sekoci ukurannya disesuaikan volume
ruangan. Untuk ruangan gudang biasanya dipakai ventilator centrifugal yang fungsinya
menarik udara dari dalam keluar. Ventilator centrifugal ini ditempatkan diujung salah
satu ducting disuatu ruang gudang.
RANGGA ABDIYANTO 78
AMNOR CREW 0216030034
(a)
(b)
RANGGA ABDIYANTO 79
AMNOR CREW 0216030034
BAB XI
1. Ambang Palkah
Ambang palkah III : 32,5 % P tot = 14,95 m.Direncanakan 14,4 m = 24 jarak gading
RANGGA ABDIYANTO 80
AMNOR CREW 0216030034
Dimana :
D = Diameter luar mast
d = diameter dalam mast : 0,96 x D
31274,1 =
Dimana :
D = Diameter luar mast
d = diameter dalam mast : 0,96 x D
31274,1 =
RANGGA ABDIYANTO 81
AMNOR CREW 0216030034
D = 199,7 cm
= (199,7 – 191,712)/2
= 3,994 cm
= (199,7 – 191,712)/2
= 3,994 cm
2. Dereck Crane
Panjang derek crane (Lb) pada RM II & III
F
Lb =
cos 45
= 14,85/0,707
= 21,004 m
RANGGA ABDIYANTO 82
AMNOR CREW 0216030034
F
Lb = cos 45
= 14,85/0,707
= 21,004 m
WxV
Pe = HP
75x 60
Dimana :
Pe = Effective Power (HP)
W = Rated Load (Kg)
V = Rated Hoisting Speed (30 m/min)
RANGGA ABDIYANTO 83
AMNOR CREW 0216030034
Tiang Muat I
Pe = (31274,1 x 30) / (75 x 60)
= 208,494 HP
RANGGA ABDIYANTO 84
AMNOR CREW 0216030034
RANGGA ABDIYANTO 85
AMNOR CREW 0216030034
Lwl = 96,6 m
Lpp = 92.00 m
B= 16 m
T= 6,53 m
H= 8 m
Cb = 0.70
Volume T.Ballast I
= 112,7009
Volume T.Ballast II
= 347,7891
Volume T.Ballast
III = 235,71 +
696,2 m^3
Q= 0.38021 m^3/jam
RANGGA ABDIYANTO 86
AMNOR CREW 0216030034
d =(( 4 * A )/3,14)^0,5)
d= 0.40181 m
401.808 mm
15.8191 Inchi => diambil 16 Inchi
Pipa dipilih jenis steel Galvanized, yang ada dipasaran sesuai Standart Amerika
B36.
Inside Diameter ( dH ) = 16.000 Inchi 406.4 mm 0.4064
Ketebalan = 0.250 Inchi 6.35 mm 0.00635
Outer Diameter = 16.000 Inchi 406.4 mm 0.4064
Nominal Pipe Size = 16.000 Inchi 406.4 mm 0.4064
RANGGA ABDIYANTO 87
AMNOR CREW 0216030034
A = Q/ v (m/s)
A= 0.04746 m^2
d = ((4*A)/3,14)^0,5
d= 0.24587 m
245.871 mm
9.67994 Inchi
diambil 10 Inchi
Inside Diameter ( dH
)= 10.000 Inchi
Ketebalan = 0.165 Inchi
Outer Diameter = 10.750 Inchi
Nominal Pipe Size = 10.000 Inchi
RANGGA ABDIYANTO 88
AMNOR CREW 0216030034
Ballast II
Q = Volume Ballast/ Waktu Pengisian & Pengosongan
Q= 579.293 m^3/jam
0.16091 m^3/s
A = Q/ v (m/s)
A= 0.05364 m^2
d = ((4*A)/3,14)^0,5
d= 0.2614 m
261.398 mm
10.2912 Inchi
diambil 11 Inchi
Inside Diameter ( dH
)= 11.000 Inchi
Ketebalan = 0.165 Inchi
Outer Diameter = 11.750 Inchi
Nominal Pipe Size = 11.000 Inchi
RANGGA ABDIYANTO 89
AMNOR CREW 0216030034
Ballast III
Q = Volume Ballast/ Waktu Pengisian & Pengosongan
Q= 276.957 m^3/jam
0.07693 m^3/s
A = Q/ v (m/s)
A= 0.02564 m^2
d = ((4*A)/3,14)^0,5
d= 0.18074 m
180.742 mm
7.11581 Inchi
diambil 8 Inchi
Inside Diameter ( dH
)= 8.000 Inchi
Ketebalan = 0.148 Inchi
Outer Diameter = 8.625 Inchi
Nominal Pipe Size = 8.000 Inchi
RANGGA ABDIYANTO 90
AMNOR CREW 0216030034
letak discharnge pada overboard dengan ketinggian 0,75 dari garis air
H2 = 6.33 m
Hz = H2-H1
= 5.58 m
Hv = 0 m
discharnge
= 10.666*Q^1.85*L / C^1.85*dH^4.85
= 0.5606042 m
RANGGA ABDIYANTO 91
AMNOR CREW 0216030034
headloss total =
15.5938 m
dengan mengasumsikan efisiensi pompa sebesar 0.8 maka diketahui daya motor
Pm = P/0.8
Pm = 82.802 kW
KM 80-50-200
RANGGA ABDIYANTO 92
AMNOR CREW 0216030034
Type = L350
Daya = 84 kW
Putaran = 1750 rpm
kapasitas = 411 m3/h
RANGGA ABDIYANTO 93
AMNOR CREW 0216030034
BAB. XIII
PERLENGKAPAN KAPAL
1. Perlengkapan Kapal
A. Freefall Lifeboat
RANGGA ABDIYANTO 94
AMNOR CREW 0216030034
RANGGA ABDIYANTO 95
AMNOR CREW 0216030034
1. Bentuk Lingkaran
2. Bentuk Tapal Kuda
Penggunaan pelampung harus dilemparkan, maka bahan yang dibuat harus ringan.
1. Harus dapat terapung diair tawar selama 24 jam dengan beban 14,5 Kg
2. Bahan harus tahan terhadap pengaruh minyak.
3. Harus mempunyai warna yang mencolok mudah terlihat dilaut.
4. Ditulis nama kapal dengan huruf besar
5. Dilengkapi tali yang diikat sekeliling pelampung untuk pegangan
6. Untuk kapal penumpang setengah jumlah pelampung atau minimal 6 buah
pelampung,untuk kapal barang separuh dari jumlah harus dilengkapi lampu yang
menyala secara otomatis sekurang-kurangnya 45 menit, dan tidak mati oleh air.
7. Penempatannya harus sedemikian rupa mudah dijangkau oleh penumpang/ABK
dan mudah dilepas tidak terikat secara tetap, cepat dilempar ke air serta 2 diantara
pelampung dilengkapi alat secara otomatis dapat mengeluarkan asap disiang hari.
8. Berbentuk lingkaran atau tapal kuda.
RANGGA ABDIYANTO 96
AMNOR CREW 0216030034
Rakit Penolong Otomatis adalah rakit penolong yang ditiup secara otomatis, alat
peniupnya satu atau dua botol angin yang terletak diluar lantai rakit. Bila rakit
dipergunakan salah satu ujung tali terikat pada pagar , ujung lain terikat di katup botol
angin. Bila rakit yang terbungkus kapsul tersebut dilempar ke laut, maka katup botol
angin akan terbuka dan akan mengisi bantalan udara rakit.
RANGGA ABDIYANTO 97
AMNOR CREW 0216030034
Adapun syarat Inflatable Liferaft yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
Bila berupa signal dapat beruap cahaya, misal lampu menyala, asap, roket,
lampu sorot, kaca dsb.
Bila berupa radio dapat berupa suara radio, misal radio dalam sekoci, auto
amateur resque signal transmitter dsb.
RANGGA ABDIYANTO 98
AMNOR CREW 0216030034
yaitu:
1. Material dapat berupa benda padat, cair atau gas yang dapat terbakar ( misal ; kayu,
kertas, textil, bensin, minyak, accetilyn dll)
2. Temperatur yang tinggi, sehingga menimbulkan gas-gas yang mudah menimbulkan
kebakaran.
3. Adanya gas asam ( O2 ) yang cukup, yang mengikat gas-gas yang bebas. Ikatan-
ikatan ini diikuti dengan adanya gejala-gejala kebakaran dan suhu yang tinggi sehingga
kemudian terjadilah kebakaran, bila proses pengikatan berjalan cepat maka akan terjadi
ledakan.
Peralatan Pemadam
RANGGA ABDIYANTO 99
AMNOR CREW 0216030034
Pemakaian selang pemadam kebakaran biasanya dipakai selang yang terbuat dari
terpal, hal ini lebih mudah penyimpanannya serta pengoperasiannya lebih mudah.
Untuk selang dari karet dikapal hanya digunakan untuk pembersihan geladak dan
lambung kapal, hal ini tekanannya memang lebih besar dibanding selang terpal.
Detektor pemadam merupakan alat pemberitahu dini bila suatu tempat terdapat
kebakaran, detektor ini terdiri dari :
- Foam ( busa )
- CO2
- Air laut
- Serbuk (powder)
KESIMPULAN
Setelah menyelesaikan Tugas Rencana Umum ini dapatlah diambil kesimpulan yang
perlu diperhatikan :
PENUTUP
Demikian Laporan kami tentang tugas rencana yang telah kami buat.
Kami mengerti laporan ini jauh dari kata sempurna,karna itu kami mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk membantu kesempurnaan tugas kami.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang membantu proses terbentuknya laporan ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA