PENDAHULUAN
Dari gambar 2.1. diatas, kapal tersebut merupakan kapal SPOB dengan nama
DMLD 01 yang sedang masuk tahap finishing pembangunan kapal baru oleh
Galangan Dutabahari Menara Line.
Gambar 2.3 Dimensi rudder (BKI Vol II Rules for Hull, 2019)
Keterangan :
A = Luas mid-plane rudder yang berada di belakang poros
Af = Luas mid-plane rudder yang berada di depan poros
c = Lebar rudder
b = Tinggi rudder
X1 = Lebar bagian bawah rudder
X2 = Lebar bagian atas rudder
Berdasarkan “RULES FOR HULL” Vol. II, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
telah menentukan aturan desain suatu rudder agar memiliki kemampuan manuver
yang baik. Salah satu aturan yang dimuat mengatur tentang luas mid-palne rudder.
1,75 .𝐿.𝑇
A = C1 . C2 . C3 . C4 [m2]
100
Dimana :
L = Lpp kapal
T = Draft / sarat kapal
c1 = Faktor tipe kapal
c1 untuk kapal pada umumnya = 1.0
c1 untuk kapal bulk carrier dan tanker lebih dari 50.000 ton = 0.9
c1 untuk kapal tunda = 0.7
c2 = Faktor tipe rudder
c2 untuk rudder pada umumnya = 1.0
c2 untuk tipe semi spade rudder = 0.9
c2 untuk tipe high lift rudder = 0.7
c3 = Faktor profil rudder
c3 untuk NACA profiles dan plate rudder = 1.0
c3 untuk hollow profiles dan mixed profiles = 0.8
c4 = Faktor perencanaan rudder
c4 untuk rudder pada propeller jet = 1.0
c4 untuk rudder di luar propeller jet = 1.5
Daun kemudi pada awalnya dibuat dari pelat tunggal dan penegar-penegar
yang dikeling pada bagian sisi pelat. Jenis kemudi ini sekarang sudah diganti
dengan bentuk kemudi pelat ganda, terutama pada kapal-kapal yang berukuran
relative besar. Kemudi pelat ganda terdiri atas lembaran pelat ganda dan di
dalamnya berongga, sehingga membentuk suatu garis aliran yang baik (streamline),
yang bentuk penampangnya seperti sayap (foil). (Indra, 2008)
Berdasarkan jenisnya, profil dari kemudi pelat ganda juga terbagi menjadi
beberapa jenis, diantaranya tipe NACA, hollow, fish tail, flat side dan lain – lain.
Berikut merupakan tipe profil menurut standar Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Gambar 2.4 Tipe profil rudder (BKI Vol II Rules for Hull, 2019)
Di sini m adalah massa kapal dan δ adalah sudut kemudi. Parameter lain yang
menunjukkan kinerja manuver seperti Ad, TD dan Tr dapat diperkirakan dengan
persamaan :
Menurut hasil percobaan oleh Reynold, apabila nilai dari Reynolds Number
kurang dari 2000, maka kondisi aliran yang biasaya terjadi merupakan aliran
laminar. Sedangkan, apabila nilai dari Reynolds Number lebih dari 4000, maka
kondisi aliran yang biasanya terjadi adalah aliran turbulen. Sedangkan, kondisi
aliran pada saat nilai dari Reynolds Number berada diatntara 2000 dan 4000 maka
disebut sebagai aliran transisi yang dimana tergantung dari pada faktor – faktor lain
yang mempengaruhi aliran. (Dwitara dkk, 2013)
Tipe profil rudder yang digunakan pada penelitian ini yaitu sesuai dengan,
National Advisory Committee for Aeronautics (NACA) 0018 digunakan sebagai
bentuk bagian dari kemudi konvensional. Luas kemudi diperkirakan 35,25 m2 dan
rasio aspek geometris menjadi 1,5. Kemudi dianggap persegi panjang. Oleh karena
itu panjang chord dan span rudder diperkirakan masing-masing menjadi 3,3758 m
dan 5,0638 m.
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Buku
Pengumpulan Data Tugas Akhir
dan Studi Literatur Jurnal Ilmiah
Website
Kesimpulan
Selesai
3.2 Data Kapal
Dalam penelitian ini, kapal yang dianalisis dan ditinjau terkait bentuk daun
kemudi nya merupakan kapal SPOB milik PT. Sinar Alam Corporation yang telah
dibangun dan memiliki data sebagai berikut:
Nama Kapal DMLD 01
Tipe Self Propeller Oil Barge (Tongkang Minyak
dengan Mesin Penggerak)
LOA 65.70 m
Breadth 13.00 m
Depth 4.00 m
Draft 3.00 m
Engine 2 x Mitsubishi S6R-MTK 720 PS / 1450 RPM
Gearbox HCD 400 A Ratio 4 : 1
3.6.4 Meshing
Pada tahap ini merupakan pengaturan mesh yang dilakukan oleh penulis
untuk melalui tahap pre-proccessing sebelum melakukan analisis. Berikut
merupakan beberapa aspek yang diatur dalam hal mesh oleh penulis.
a. Mesh Type
Pada analisis ini, penulis menggunakan beberapa tipe mesh
sekaligus, seperti tetrahedron, hexahedron, prism dan pyramid, dan quad.
Tiap tipe mesh menyesuaikan bentuk permukaan dari surface model
geometri yang dianalisis.
b. Mesh Size
Pada analisis ini, penulis mengatur ukuran mesh yaitu semakin
menjauhi geometry yang dianalisis ukuran mesh diatur semakin renggang
dengan tujuan untuk mempercepat proses processing sehingga tidak
membutuhkan waktu yang lama dan analisis mendetil tetap dilakukan di
sekitar area geometry yang telah didesain.
Bulan
Rencana
Kegiatan Agustus September Oktober Nopember Desember Januari
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi
Literatur
Pengumpulan
Data
Sidang
Proposal TA
Analisis
Aliran Fluida
Pembuatan
Laporan
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Budi, M. (2019). “Tinjauan Pengaruh Sudut Skeg Terhadap Tekanan dan Aliran
Air di Area Skeg Serta Pengaruhnya Terhadap Hambatan pada Kapal
Tongkang Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics –
OpenFOAM”. Tugas Akhir, Teknik Perkapalan. Jurusan Sains, Teknologi
Pangan dan Kemaritian, Institut Teknologi Kalimantan. Balikpapan
Belalawe, Benedictus Johanes. 2017. “Analisis Variasi Posisi Rudder Terhadap
Efektivitas Manuver Kapal”. Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Kelautan
- FTK ITS. Surabaya.
Biro Klasifikasi Indonesia. 2019. RULES FOR HULL VOLUME II. Jakarta.
Digitec E. Hugo, Deddy, dan Manik. (2016). “Pengaruh Jarak Rudder Dan
Propeller Terhadap Kemampuan Thrust Menggunakan Metode CFD (Studi
Kasus Kapal Kriso Container Ship)”. Jurnal Teknik Perkapalan Universitas
Diponegoro.
Dwitara. I, Agoes. S. Amiadji. (2013). “Analisa Aliran dan Tekanan pada
Perubahan Bentuk Skeg Kapal Tongkang dengan Pendekatan CFD”. Jurnal
Teknik POMITS, Volume 2.
Ginting. Afriandi, Hartono, dan Untung. (2016). “Komparasi Desain Dan Analisa
Performa Manuver Pada Daun Kemudi Kovensional Dengan Daun Kemudi
Ekor Ikan Menggunakan Metode CFD (Computational Fluid Dynamic)”.
Jurnal Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro.
Liu, Jialun. Robert Hekkenberg. (2016). “Sixty years of research on ship rudders:
effects of design choices on rudder performance”. Journal University of
Lethibridge
Mahaboob, M. (2014). ”Comparative study of Maneuvering performance of
Conventional and Fishtail rudder of a Ship”. International Journal of
Engineering and Technical Research (IJETR).
Molland, A. F. (2011). “Ship Resistance and Propulsion”, Cambridge University.
Tupper, E.C. dan K.J Rawson. (2001), “Basic Ship Theory”, 5th Edition,
Butterworth-Heinemann, Oxford.
Wahyuddin, M. (2011). “Sistem Kemudi Kapal”. [online] tersedia di:
http://kapal-cargo.blogspot.com/2011/03/kemudi-kapal.html [diakses
pada tanggal 29 Agustus 2019].