Anda di halaman 1dari 15

Sistem instalasi pipa

bilga (ABS)
Presented by :
Muh.Andhy Dio.P. (D331 14 001)
Miftakhul arzaq (D331 14 306)
PENGERTIAN SISTEM BILGA PADA KAPAL

Salah satu sistem yang termasuk dalam sistem pelayanan


umum di kapal adalah sistem bilga. Sistem bilga merupakan
sistem yang harus ada pada suatu kapal. Fungsi utama sistem
ini adalah menjaga keselamatan kapal ketika terjadi
kebocoran pada kompartemen yang salahsatunya disebabkan
oleh tabrakan. Dimana sistem bilga ini bekerja dengan
mengeluarkan air yang masuk kedalam lambung kapal yang
berada pada sumur bilga. Sistem bilga harus dapat
mengeringkan seluruh tank top, watertight flats, dan bagian
yang tidak tersentuh pada berbagai kondisi operasional dan
tingkat kemiringan kapal.
FUNGSI SISTEM BILGA PADA KAPAL

Fungsi utama dari sistem bilga adalah untuk membuang atau


menguras air (drainase) bila terjadi kebocoran baik akibat
grounding atau collision. Sedangkan fungsi sampingannya
adalah sebagai penguras atau pengeringan akibat air yang
masuk ke ruang muat karena ombak dilaut, akibat cuaca
buruk atau hujan, akibat kebocoran kecil karena adanya
keretakan dan akibat pengembunan. Sistem bilga bekerja
dengan mengeluarkan air yang dikumpulkan dalam bilge well
KOMPONEN SISTEM BILGA PADA KAPAL

 pompa
Semua kapal self-propelled dengan Panjang 20 m (65 kaki) atau lebih besar harus
disediakan dengan dua pompa lambung kapal listrik didorong, salah satu yang dapat
melekat pada unit penggerak. Kapal dengan panjang di bawah 20 m (65 kaki) harus
dilengkapi dengan satu pompa dengan kekuatan tetap, yang mungkin merupakan unit
terpasang, dan satu pompa genggam portabel.
 Kapasitas pompa bilga
Kapasitas masing-masing pompa harus sesuai dengan yang berikut ini:

Panjang kapal Kapasitas minimm per pompa


Dibawah 20 m (65ft) 5.5 m3/hr (25gpm)
(head pompa 5 gpm, 1.13 m3/hr)
20m (65ft) atau lebih besar tapi 11.36 m3/hr (50 gpm)
dibawah 30.5 m (100ft)
30.5 m (100ft) atau lebih besar tapi 14.33 m3/hr (66.6 gpm)
dibawah 45.7 m (150 ft)
45.7 m (150 ft) atau lebih besar Q = 5.66 d2/103 m3/hr
Q = 16.1 d2 gpm
 Separator
merupakan suatu alat kapal dimana fluida yang tidak saling larut dipisahkan satu
sama lainnya karena perbedaan masa jenis (densitas), dalam hal ini fluida yang
dimaksud adalah air dan minyak,yang mana berat jenis air lebih besar dari pada
berat jenis minyak sehingga saat proses pemisahan terjadi air akan berada di bagian
bawah dan minyak akan berada dibagian atas.
 Katup check ( Check valves )
Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida hanya mengalir
ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow. Dalam prosesnya,
untuk membuat fluida mengalir sejajar dan tidak menimbulkan back flow maka
digunakan tekanan serta gaya gravitasi dari aliran fluida itu sendiri.
 Katup gerbang ( Gate Valve )
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan cara
mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang.
Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan cara
membuka setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini harus
benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup (fully close). Jika posisi gate
setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran tersebut dan turbulensi ini
akan menyebabkan terjadinya
 Akan terjadi pengikisan sudut-sudut gate.
 Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya.
• Sludge Tank
 Untuk minyak yang telah dipisahkan dengan kotoran dan air, yang bisa dipakai lagi
setelah dipisahkan akan ditampung kedalam sludge tank dengan kapasitas 3 m3,
terletak pada tanktop.
Tangki atau tangki dengan kapasitas memadai harus disediakan untuk menerima residu
berminyak seperti yang dihasilkan dari penyaringan air berminyak atau peralatan pemisah
dan dari pemurnian bahan bakar dan minyak pelumas. Kapasitas tangki sludge minimum V1
harus dihitung dengan rumus sebagai berikut:

V1 = K1CD m3 (ft3)

K1 = 0.015 untuk kapal dimana bahan bakar minyak berat dimurnikan untuk penggunaan
mesin utama atau
0.005 untuk kapal yang menggunakan minyak solar atau bahan bakar minyak berat yang
tidak memerlukan pemurnian sebelum digunakan
C = konsumsi bahan bakar harian m3 (ft3)
D = periode pelayaran maksimum antar pelabuhan dimana lumpur bisa dibuang ke darat
(hari). Dengan tidak adanya data yang tepat, angka 30 hari akan digunakan.
CARA KERJA SISTEM BILGA PADA KAPAL

Cara kerja dari sistem bilga ini adalah dengan menampung


berbagai macam zat cair tersebut ke dalam sebuah tempat yang
dinamakan dengan bilge well kemudian zat cair tersebut dihisap
dengan menggunakan pompa bilga dengan ukuran tertentu untuk
dikeluarkan dari kapal Melalui Overboard. Sedangkan zat cair yang
mengandung minyak, yang tercecer di dalam ruangan mesin akan
ditampung didalam Bilge whell yang berada dibawah Main Engine,
kemudian akan disalurkan menuju Incinerator dan Oily Water
Separator untuk dipisahkan antara air, kotoran dan minyaknya.
Untuk minyak dapat digunakan lagi, sedangkan untuk air dan
kotorannya yang tercampur akan disimpan dalam tangki
penyimpanan.
DIAGRAM SISTEM BILGA PADA KAPAL
MENURUT KELAS ABS
American Bureo of
Shipping

• Salah satu pompa lambung kapal yang dibutuhkan harus dilengkapi dengan suction
langsung dari ruang mesin propulsi lambung kapal ke hisap utama pompa sehingga
diatur bahwa hal itu dapat dioperasikan secara independen dari sistem lambung kapal.
• lambung kapal hisap harus dikendalikan oleh katup cek. Jika sekat kedap air
memisahkan ruang mesin penggerak dalam kompartemen, seperti lambung kapal hisap
harus dipasang dari masing-masing kompartemen kecuali pompa.tersedia untuk
lambung kapal Layanan didistribusikan di seluruh kompartemen ini. Dalam kasus
seperti itu, setidaknya satu pompa dengan hisap langsung untuk dipasang di setiap
kompartemen
• lambung kapal hisap darurat harus dipasang untuk ruang mesin propulsi. lambung kapal
darurat hisap akan langsung terhubung ke pompa di ruang mesin penggerak. selain
pompa lambung kapal yang dibutuhkan.
 pipa-pipa bilga dan penghisapannya harus diatur sedemikian rupa sehingga
kapal dapta di keringkan dengan sempurna walau dalam keadaan miring
kurang menguntungkan
 Pipa-pipa bilga tidak boleh di pasang melalui tangki –tangki minyak pelumas,
air minum dan air pengisian ketel.
 Pipa-pipa pembungan dari pompa bilga harus dilengkapi denga katub screw
down check valve pada kulit lambung.
 Pompa-pompa ballast dan pompa dinas umum dapat digunakan sebagai pompa
bilga yang berdiri sendiri asalakan kapasitas pompa-pompa tersebut
memenuhi kapasitas yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai