Anda di halaman 1dari 39

PROPOSAL TUGAS AKHIR (602502A)

ANALISIS JADWAL DAN KEBUTUHAN JAM ORANG PADA


PEKERJAAN REPARASI KAPAL COAL BARGE 300 FEET
DI GALANGAN KALIMANTAN TIMUR

MUHAMAD ICHSAN
NRP. 0220030014

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK BANGUNAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2023

i
PROPOSAL TUGAS AKHIR (602502A)

ANALISIS JADWAL DAN KEBUTUHAN JAM ORANG PADA


PEKERJAAN REPARASI KAPAL COAL BARGE 300 FEET
DI GALANGAN KALIMANTAN TIMUR

MUHAMAD ICHSAN
NRP. 0220030014

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK BANGUNAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA
2023

ii
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Tugas Akhir : Analisis Jadwal Dan Kebutuhan


Jam Orang Pada Pekerjaan
Reparasi Kapal Coal Barge 300
Feet di Galangan Kalimantan
Timur
2. Bidang Tugas Akhir : Analisis
3. Bidang Keahlian : Teknik Bangunan Kapal
4. Pengusul
a. Nama Lengkap : Muhamad Ichsan
b. NRP 0220030014
c. Program Studi : D3-Teknik Bangunan Kapal
d. Jurusan : Teknik Bangunan Kapal
e. Alamat Rumah : Badranasri Rt 03/Rw 10, Cangakan,
Karanganyar, Jawa Tengah
f. No. Telp/HP : 081393938769
g. Alamat Email :muhamad.ichsan@student.ppns.ac.id
5. Usulan Dosen
Pembimbing
Dosen Pembimbing I :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Boedi Herijono, M.T.
b. NIP 196107171987011001
Dosen Pembimbing II
a. Nama Lengkap dan Gelar : Fitri Hardiyanti, ST., MT.
b. NIP 199004192015042001
6. Jangka Waktu Pelaksanaaan : 6 Bulan

Menyetujui, Surabaya, 20 Februari 2023


Ketua Jurusan TBK Pengusul,

Ruddianto, S.T., M.T. Muhamad Ichsan


NIP. 195709201987011001 NRP. 0220030014
Koordinator Tugas Akhir,

Denny Okta Radianto, S.PD., M.PD


NIP. 1983101120140401001
Calon Dosen Pembimbing I, Calon Dosen Pembimbing II,

Ir. Boedi Herijono M.T. Fitri Hardiyanti, ST., MT.


NIP. 196107171987011001 NIP.199004192015042001

iii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

iv
Ringkasan Proposal TA

ANALISIS JADWAL DAN KEBUTUHAN JAM


ORANG PADA PEKERJAAN REPARASI KAPAL
COAL BARGE 300 FEET DI GALANGAN
KALIMANTAN TIMUR

Nama Mahasiswa : Muhamad Ichsan


NRP 0220030014
Calon Dosen Pembimbing I : Ir. Boedi Herijono, M.T.
Calon Dosen Pembimbing II : Fitri Hardiyanti, S.T., M.T.

Proses reparasi atau perbaikan suatu kapal di setiap galangan


tergantung kerusakan pada kapal. Kegiatan reparasi atau perbaikan kapal
harusnya dilakukan dengan segera agar kerusakan pada kapal tidak
semakin parah dan tidak terjadi antrian kapal yang memanjang akibat
lamanya proses reparasi. Lama prosesnya tersebut juga tergantung pada
beberapa hal, antara lain pekerja, kemampuan perusahaan galangan, dan
ketersediaan material. Pada proses perbaikan Kapal Coal Barge di
Galangan Kalimantan Timur terdapat kendala beberapa pekerjaan tidak
berjalan dengan lancar dan tidak sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan. Sehingga hal itu menyebabkan proyek pekerjaan kapal lain
juga terkena dampaknya proses reparasi Kapal Coal Barge ini dan
perusahaan juga dirugikan akibat terlambatnya proyek reparasi kapal.
Namun ada pekerjaan yang selesai lebih cepat dibandingkan dari
perencanaan. Analisis yang dilakukan ini bertujuan menghitung
perbandingan kebutuhan jam orang pada saat perencanaan dan
pelaksanaan dengan metode CPM. Dalam penelitian nanti juga diharapkan
mampu mendapatkan hasil yang akurat dan berguna bagi perusahaan
maupun peneliti.

Kata kunci : Kapal Coal Barge, Jadwal, CPM (Critical Path Methode).

v
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii


RINGKASAN ............................................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .....................................................................................................xii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 14
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 14
1.2. Perumusan Masalah .......................................................................................... 15
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 16
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 16
1.5. Batasan Masalah ............................................................................................... 17
BAB 2 DASAR TEORI ............................................................................................. 18
2.1 Galangan Kapal .................................................................................................. 18
2.2 Jenis-Jenis Galangan Kapal ................................................................................ 18
2.3 Kapal Tongkang…..............................................................................................20
2.4 Proses Reparasi Kapal……………………………………………, ................... 25
2.5 CPM (Critical Path Method) .............................................................................. 26
2.6 Proses Dalam CPM ............................................................................................ 26
2.6.1 Komponen Jaringan (Networking Component) ............................................ 26
2.6.2 Jadwal Aktivitas (Activity Scheduling)......................................................... 27
2.6.3 Hambatan Aktivitas dan Jalur kritis ............................................................. 29
2.6.4 Kemungkinan Waktu Penyelesaian .............................................................. 30
2.7 Tenaga Kerja...................................................................................................... 30
2.8 Jam Kerja ........................................................................................................... 30
2.9 Penelitian Terdahulu……………………………………………………….......31
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 34
3.1 Flow Chart ............................................................................................................. 34
3.2 Identifikasi Masalah................................................................................................ 35
3.3 Studi Literatur dan Studi Lapangan ........................................................................ 35
3.4 Pengumpulan Data .................................................................................................. 35

vii
3.5 Pengolahan dan Analisa Data ................................................................................. 36

3.6 Kesimpulan ............................................................................................................ 36


BAB 4 RENCANA JADWAL PENGERJAAN TA ................................................. 38
4.1 Rencana Jadwal Pengerjaan TA ........................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 38

viii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Galangan Kapal………………………………………………………… 19


Gambar 2.2 Hopper Barge………………………………………………………………….22
Gambar 2.3 Wood Barge……………………………………………………………………23
Gambar 2.4 Coal Barge……………………………………………………………………..23
Gambar 2.5 Oil Barge……………………………………………………………………….24
Gambar 2.6 Barracks Barge………………………………………………………………...24
Gambar 2.7 Contoh AON dan AOA…………………………………………………..26
Gambar 2.8 Contoh AON dan AOA…………………………………………………..27
Gambar 2.9 Contoh AON dan AOA..............................................................................27
Gambar 2.10 Penentuan ES, EF, LS, dan LF .................................................................28

x
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………….………………………………………32


Tabel 4.1 Rencana Jadwal Pengerjaan TA………………………………………….38

xii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

13
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kapal merupakan sarana transportasi yang sangat
penting bagi suatu negara.Terutama bagi negara yang memiliki
perbandingan yang lebih besar dari daratan, kapal juga sebagai
sarana penunjang pertumbuhan ekonomi. Kapal juga
digunakan hampir 95% negara didunia sebagai alat transportasi
untuk mengangkut barang dari suatu daratan ke daratan lain.
Hal ini sangat meguntungkan karena kapal dapat mengangkut
muatan lebih banyak daripada sarana transportasi lain yang
lebih modern. Karna kapal memiliki harga yang relatif murah
daripada alat transportasi lain, maka dari itu kapal dipilih
sesbagaialat transportasi untuk muatan baik barang ataupun
lainnya. Galangan kapal merupakan penunjang untuk
memenuhi kebutuhan kelayakan kapal ketika berlayar atau
beroperasi.

Kegiatan yang dilakukan di galangan kapal yaitu salah


satunya kegiatan perawatan kapal, dengan tujuan menjaga
kondisi kapal tetap layak untuk beroperasi. Proses perbaikan
kapal di setiap galangan berbeda, tergantung kerusakan yang
dialami oleh kapal. Kegiatan perbaikan atau reparasi harus
segera dilakukan dengan penjadwalan yang ada, karena jika
terhambat akan menimbulkan keterlambatan dan menimbulkan
antrian di galangan. Cepat atau lamanya proses perbaikan
kapal bergantung pada beberapa hal, antara lain ketersediaan
material, kemampuan bengkel, dan kinerja pekerja.

Di lapangan, proses perbaikan Kapal Coal Barge 300


Feet di Galangan Kalimantan Timur ini tidak sesuai dengan
schedule sehingga beberapa pekerjaan tidak berjalan dengan

14
lancar. Hal itu juga menyebabkan pekerjaan lainnya juga ikut
terkena dampaknya. Proses docking dan undocking juga ikut
terhambat karena terjadi keterlambatan sesuai estimasi waktu
proyek reparasi yang telah ditetapkan.

Salah satu upaya untuk memperbaiki prosedur kerja


dan waktu perbaikan kapal yaitu dengan analisis jaringan kerja.
Jaringan kerja adalah alat mengoordinasi kegiatan satu dengan
kegiatan yang lain. Analisis jaringan kerja memungkinkan
suatu perencanaan yang lebih efektif dari rangkaian kegiatan
yang lain. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan yang ada,
seperti sumber daya, proses yang berlangsung, lalu produk
akhir yang dihasilkan serta kegiatan-kegiatan yang saling
berhubungan agar perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dapat
dilakukan secara efisien dan sistematis.

Analisa yang dilakukan penulis dalam Tugas Akhir ini


memiliki tujuan menghitung perbandingan jam orang pada
saat pelaksanaan dan perencanaan dengan metode CPM. CPM
(Critical Path Method) adalah alat manajemen proyek yang
digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur, dan
mengoordinasibagian-bagian yang ada di dalam suatu proyek.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas
perumusan masalah dapat diambil pada tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :

1. Bagaimana penjadwalan yang dilakukan terhadap


kegiatan reparasi Kapal Coal Barge 300 feet dengan
metode CPM?

15
2. Bagaimana perbandingan jumlah jam orang pada
kegiatan reparasi Kapal Coal Barge 300 feet pada
pelaksanaan dengan perencanaan terhadap Tonage &
lokasi reparasi?

3. Apa yang menjadi faktor perbedaaan jam orang pada


pelaksanaan dengan perencanaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Mengetahui penjadwalan yang dilakukan pada
kegiatan reparasi Kapal Coal Barge 300 Feet dengan
metode CPM.

2. Mengetahui perbandingan jumlah jam orang pada


kegiatan reparasi Kapal Coal Barge 300 Feet pada
pelaksanaan dan perencanaan.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perbedaan jam
orang pada pelaksanaan dibanding perencanaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari


penulisan tugas akhir iniadalah sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa dapat membuat penjadwalan kegiatan
reparasi Kapal Coal Barge 300 feet di galangan dengan
metode CPM
2. Bagi institusi dapat sebagai referensi dan
pengembangan tugas akhir selanjutnya
3. Bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dan
acuan dalam membuat penjadwalan kegiatan dan
jam orang pada proses reparasi

16
1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah berguna untuk membatasi pembahasan


dalam tugas akhir ini supaya pembahasan masalah lebih
terfokus dan tidak meluas. Adapun pembatasan masalah yang
terdapat dalam tugas akhir ini yang diantaranya sebagai
berikut :

1. Penjadwalan hanya untuk kegiatan reparasi Kapal


Coal Barge 300 Feet di Galangan Kalimantan Timur.
2. Jam kerja yang ada sesuai dengan perusahaan galangan.

3. Tidak memperhitungkan biaya baik material maupun pekerja.

4. Mengabaikan pengaruh cuaca.

5. Mengabaikan faktor safety.

6. Mengabaikan faktor quality.

17
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

18
BAB 2

DASAR TEORI

2.1 Galangan Kapal


Galangan kapal atau shipyard adalah sebuah
tempat yang dirancang khusus untuk memperbaiki dan
memproduksi kapal. Galangan mempunyai sumber daya
yang meliputi tenaga kerja, bahan, peralatan dan mesin,
tata cara kerja, dana, area pembangunan, dan sistem
(Ahyari, A 1996). Contoh galangan kapal dapat dilihat
pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Galangan Kapal


(sumber :www.pinterest.com)

2.2 Jenis-Jenis Galangan Kapal


Galangan kapal terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a) Galangan Bangunan Baru
Galangan atau shipyard yang hanya melakukan
pekerjaan proses pembangunan kapal baru meliputi
pekerjaan desain kapal, pemasangan gading awal,
pemasangan pelat lambung, instalasi peralatan,
pengecekan oleh Quality Control, berbagai macam tes
fungsi, hingga pelaksanaan survey penerimaan kelas kapal
oleh badan klasifikasi kapal yang telah ditunjuk.

b) Galangan Khusus Reparasi Kapal

Galangan kapal atau shipyard yang hanya

19
melakukan pekerjaan perbaikan kapal dan pemeliharaan
kapal. Pekerjaan tersebut diantaranya meliputi
pemeliharaan dan perbaikan konstruksi lambung kapal,
pemeliharaan mesin utama, perbaikan sistem propulsi, dan
sebagainya.

c) Galangan Bangunan Baru dan Reparasi Kapal

Galangan kapal atau shipyard yang melakukan


proses pembuatan kapal baru dan juga pemeliharaan,
perbaikan kapal lama. Galangan kapal atau shipyard di
berbagai wilayah Indonesia menggunakan metode yang
berbeda-beda ketika peluncuran kapal baru, ataupun
menaikkan kapal yang akan direparasi juga ada
berbagai macam metode.

2.3 Kapal Tongkang


Dalam tugas akhir ini, hal yang mendasar yang harus
diketahui adalah tentang kapal tongkang. Dalam hal reparasi
lambung kapal, tongkang sering mengalam proses replating
akibat deformasi maupun penurunan ketebalan pelat.
Berikut definisi kapal dan kapal tongkang menurut para ahli
dalam bidang maritime dan perkapalan.
Definisi kapal menurut Peraturan Pemerintah nomor
82 Tahun 1999, yaitu : kapal adalah kendaraan air dengan
bentuk dan jenis apapun yang digerakkan dengan tenaga
mekanik, tenaga mesin, atau tunda, termasuk kendaraan
berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan
air, serta alat apung dan bangunan terapung yang berpindah-
pindah. Sedangkan menurut Suyono (2005) mendefinisikan
secara lebih singkat, yaitu : kapal adalah kendaraan
pengangkut penumpang dan barang di laut. Dari kedua
pendapat tersebut, peneliti berkesimpulan bahwa pengertian

20
kapal adalah alat transportasi yang digunakan di perairan laut
dengan menggunakan mesin atau tidak sebagai alat
penggerak.
Definisi kapal tongkang adalah suatu jenis kapal yang
dengan lambung datar atau suatu kotak besar yang
mengapung, digunakan untuk mengangkut barang dan ditarik
dengan kapal tunda atau digunakan untuk mengakomodasi
pasang surut seperti dermaga apung (Wikipedia,2018).
Sedangkan menurut Fabian dalam websitenya ‘kapal
tongkang merupakan jenis kapal yang mengangkut barang,
kapal ini sebenarnya bukan benar-benar kapal karena tidak
mempunyai mesin sendiri (self propelled) sehingga ia harus
ditarik dengan kapal tunda”. Selain untuk mengangkut
muatan berupa pasir, batubara, kayu, dan lain-lain. Kapal
tongkang juga bisa digunakan untuk sarana transportasi
umum di daerah yang jembatan penyebrangannya masih sulit
ditemukan. Transportasi darat yang biasa diangkut dengan
menggunakan kapal tongkang adalah motor, mobil, truk, dan
alat transportasi lainnya, kapal tongkang juga dapat
digunakan untuk mengangkut peti kemas. Dalam hal yang
satu ini kapal tongkang yang digunakan adalah yang
berbentuk kotak yang berfungsi untuk mengangkut barang

21
tanpa mempunyai system propulsi dan dapat bergerak dengan
bantuan kapal lain seperti kapal tunda atau tugboat. Pada
tahun 1960 sampai tahun 1980 kapal tongkang banyak
digunakan pada daerah jalur pelayaran Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Papua. Kegunaan kapal tongkang
sangat beragam yaitu digunakan untuk mengangkut mobil
pada daerah yang belum terfasilitasi jembatan, untuk
keperluan wisata, untuk mengangkut muatan dalam jumlah
besar seperti kayu, kerikil, batubara. Kapal tongkang tidak
memiliki alat penggerak dan dalam pembuatannya hanya
konstruksi saja hanya konstruksi saja hal ini dikarenakan
fungsi tongkang hanya untuk mengangkut muatan. Berikut
adalah jenis-jenis kapal tongkang berdasarkan fungsinya :
1. Hopper Barge

Gambar 2.2 Hopper Barge


(upload.wikimedia.org,2020)
Hopper Barge adalah jenis tongkang yang digunakan
untuk menampung lumpur. Tongkang jenis tersebut
mempunyai sistem pembongkaran atau pengeluaran
lumpur melalui pintu alas yang dapat dibuka. Gambar
Hopper Barge dapat dilihat pada gambar 2.2.

22
2. Wood Barge

Gambar 2.3 Wood Barge


(previews,123rf.com,2020)
Wood Barge adalah jenis tongkang yang mengangkut
muatan kayu. Biasanyapada tongkang pengangkut kayu
mempunyai mobile crane di atas muatan dan dibatasi
oleh stansion yang berfungsi untuk menahan kayu
maupun muatan lainnya. Gambar Wood Barge dapat
dilihat pada gambar 2.3.

3. Coal Barge

Gambar 2.4 Coal Barge


(www. Seatrade-maritime.com,2023)
Coal Barge adalah jenis tongkang yang berfungsi untuk
mengangkut muatan curah yaitu batubara atau kayu.
Dimana pada samping muatan terdapat sideboard yang
berfungsi untuk menahan muatan tesebut. Gambar Coal
Barge dapat dilihat pada gambar 2.4

23
4. Oil Barge

Gambar 2.5 Oil Barge


(taplogistic.com,2023)
Oil Barge adalah jenis tongkang yang berfungsi untuk
mengangkut muatan minyak. Biasanya tongkang ini
mempunyai banyak sistem perpipaan yang berfungsi
sebagai jalur masuk dan keluar minyak. Oil Barge tidak
memiliki sistem kemudi dan ditarik oleh Tugboat.
Gambar Oil Barge dapat dilihat pada gambar 2.5.
5. Barracks Barge

Gambar 2.6 BarracksBarge


(fineartamerica.com,2023)
Barracks Barge juga bisa dikenal sebagai rumah
kapal atau dalam istilah Bahasa Inggris adalah
Houseboats. Houseboats sangat banyak ditemukan
pada perairan daerah Kamboja, India Utara, Laos,
Australia, dan Kanada, Seperti namanya, kapal
tongkang ini berfungsi untuk mengangkut segala jenis
keperluan rumah sekaligus untuk mengangkut rumah.

24
Rumah ini terlihat sangat menarik saat mereka
melayang sebagai benda diam di sungai dan danau.
Gambar Barrack Barge dapat dilihat pada gambar 2.6.

2.4 Proses Reparasi Kapal

Setiap kapal mempunyai jangka waktu untuk


perawatan rutin dan pengecekan total. Proses reparasi kapal
biasanya dilakukan di atas dock, sehingga dalam bahasa
awam proses reparasi kapal juga bisa disebut pengedokan
kapal. Pengedokan kapal adalah suatu proses memindahkan
kapal dari air/laut ke atas dock dengan bantuan fasilitas
pengedokan. Dalam pengedokan, jenis-jenis pekerjaan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Penerimaan kapal di dermaga dock

2. Persiapan pengedokan

3. Pengedokan kapal (Docking)

4. Pembersihan badan kapal dari biota laut

5. Pemeriksaan ketebalan plat dan kerusakan


lambung/kontruksi lainnya
6. Pemeriksaan sistem di bawah garis air

7. Pelaksanaan pekerjaan (konstruksi, mesin, listrik, dan


lainnya)
8. Pengetesan hasil pekerjaan

9. Pengecatan lambung kapal

10. Pemasangan Cathodic Protection

11. Penurunan kapal dari atas dock (Undocking)

12. Percobaan/Sea Trial

13. Penyerahan kapal kepada pemilik kapal (Owner)

25
2.5 CPM (Critical Path Method)

CPM atau Critical Path Method adalah konsep atau


metode dalam project management yang digunakan
untuk mengidentifikasi tugas-tugas utama dalam sebuah
proyek sehingga kamu dapat menyelesaikannya secara
maksimal tepat pada waktunya.

2.6 Proses Dalam CPM


2.6.1 Komponen Jaringan (Network Component)

Jaringan CPM menunjukkan saling berhubungan


antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya dalam suatu
proyek. Ada dua pendekatan untuk menggambarkan
jaringan proyek yakni kegiatan pada titik (Activity On
Node) dan kegiatan pada panah (Activity On Arrow).
Pada konversi AON, titik menunjukkan kegiatan,
sedangkan pada AOA panah menunjukkan kegiatan.

Perbandingan antara konversi jaringan AON dan AOA :

Gambar 2.7 Contoh AON dan AOA


(sumber : modul ajar manajemen proyek)

26
Gambar 2.8 Contoh AON dan AOA
(sumber : modul ajar manajemen proyek)

Gambar 2.9 Contoh AON dan AOA


(sumber : modul ajar manajemen proyek)

2.6.2 Jadwal Aktivitas (Activity Scheduling)

1. Menentukan jadwal proyek atau jadwal aktivitas artinya


kita perlu mengidentifikasi waktu mulai dan waktu
selesai setiap kegiatan.

2. Menggunakan proses two-pass, terdiri atas forward pass


dan backward pass untuk menentukan jadwal waktu
untuk tiap kegiatan. ES (Earlist Start) dan EF (Earlist
Finish) selama forward pass. LS (Latest Start) dan LF
(Latest Finish) ditentukan selama backward pass.

27
Gambar 2.10 Penentuan ES, EF, LS, dan LF
` (sumber : modul ajar manajemen proyek)

3. Forward Pass

➢ Aturan mulai terdahulu :

⚫ Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai,


kegiatan pendahulu langsungnya harus selesai.

⚫ Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu


pendahulu langsung,ES = EF pendahulunya.

⚫ Jika satu kegiatan mempunyai satu pendahulu


langsung, ESnya adalah nilai maksimum dari
semua EF pendahulunya, yaitu ES
= max EF

➢ Aturan mulai terdahulu :

⚫ Waktu selesai terdahulu (EF) dari suatu


kegiatan adalah jumlah dari waktu terdahulu
(ES) dan waktu kegiatannya, EF = ES + waktu
kegiatan.

28
2. Backward Pass

➢ Aturan waktu selesai terakhir :

⚫ Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung


bagi hanya satu kegiatan, LFnya sama dengan LS
dari kegiatan yang secara langsung mengikutinya.

⚫ Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung


bagi lebih dari satu kegiatan, maka LF adalah
minimum dari seluruh nilai LS dari kegiatan-
kegiatannya yang secara langsung
mengikutinya, yaitu LF = Min (LS dari seluruh
kegiatan langsung yang mengikutinya)

➢ Aturan waktu mulai terakhir :

⚫ Waktu mulai terakhir (LS) dari suatu kegiatan


adalah perbedaan antar waktu selesai terakhir
(LF) dan waktu waktu kegiatannya, yaitu
LS = LF - waktu kegiatan.

2.6.3 Hambatan Aktivitas dan Jalur Kritis

1. Waktu Slack (Slack Time)

Yaitu waktu bebas yang dimiliki oleh setiap kegiatan


untuk bisa diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek
keseluruhan.

2. Jalur Kritis (Critical Path)

Kegiatan yang tidak mempunyai waktu tenggang (Slack


= 0), artinya kegiatan tersebut harus dimulai tepat pada ES
agar tidak mengakibatkan bertambahnya waktu penyelesaian
proyek. Kegiatan dengan slack = 0 disebut sebagai kegiatan
kritis dan berada pada jalur kritis.

29
2.6.4 Kemungkinan Waktu Penyelesaian Aktivitas

1. Waktu Optimis (Optimistic Time) [a]

2. Waktu Pesimis (Pessimistic Time) [b]

3. Waktu Realistis (Realistic Time) [b]

2.7 Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada


dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Bab 1
pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk
suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga
kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga
kerja jika penduduk tersebut sudah memasuki usia kerja.
Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah umur 15
tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang
mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak
pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang
menyebabkan di atas 17 tahun ada pula menyebutkan di atas
20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun
karena anak- anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.

2.8 Jam Kerja

Jam kerja adalah waktu untuk melakukan suatu


pekerjaan dapat dilakukan siang/malam hari. Peraturan
mengenai ketenagakerjaan telah diatur dalam Undang-
Undang No.13/2003 mewajibkan setiap pengusaha untuk
melaksanakan ketentuan jam kerja. No 13/200e mewajibkan
setiap pengusahauntuk melaksanakan ketentuan jam kerja.

30
Ketentuan jam kerja ini mengatur 2 sistem, yaitu :

1. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam


1 minggu untuk6 hari kerja dalam 1 minggu.

2. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam


1 minggu untuk5 hari kerja dalam 1 minggu.

2.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan salah satu sumber yang


bisa dijadikan acuan untuk penelitian yang akan dilakukan.
Selain sebagai sumber atau referensi dalam pengerjaan tugas
akhir, di bab ini juga sebagai pembeda dari penelitian
terdahulu dan penelitian ini, berikut penelitian terdahulu dan
juga perbedaan yang ada di dalamnya dijelaskan pada tabel
2.1
Perbedaan
No. Judul Penelitian Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang

1 Penelitian oleh Objek yang diambil Objek yang diambil


(Rico,2022) yang KMP. Dharma Kartika Kapal Coal Barge
berjudul VIII, menghitung bagian 300 Feet,
Optimalisasi Biaya lambung kanan, dan menghitung seluruh
Replating Dalam perhitungan gaji kegiatan reparasi
Proses Reparasi dan tidak
Starboard Side Pada menghitung gaji
KMP. Dharma
Katika VIII

2 Penelitian oleh Objek yang diambil BG. Objek yang diambil


(Saputra, 2021) yang PSIB 300.03, Kapal Coal Barge
berjudul Analisis menggunakan metode 300 Feet dan hanya
Perbandingan CPM dan PERT menggunakan
Produktivitas Jam metode CPM
Kerja Pada Proyek

31
Reparasi BG. PSIB
300.03 Dengan
Metode PERT dan
CPM

3 Penelitian oleh Objek yang diambil KM. Objek yang diambil


(Gutomo, 2017) Cengkeh, menghitung Kapal Coal Barge
yang berjudul kebutuhan material dan 300 Feet, tidak
Estimasi biaya replating menghitung
Perhitungan kebutuhan material
Kebutuhan dan biaya replating
Material, Biaya
Replating dan
Kebutuhan Jam
Orang dalam
Proses Reparasi di
PT. Najatim (studi
kasus KM.
Cengkeh)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


(Sumber : Data Pribadi, 2023)

32
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

33
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flow Chart


Adapun langkah langkah yang dilakukan dalam
penyelesain tugas akhir iniadalah sebagai berikut :
Mulai

Observasi Lapangan dan Perumusan Masalah

1. Buku
2. Internet
3. Modul Ajar Studi Literatur
4. Jurnal

Pengumpulan Data

Tidak

Apakah Data
Lengkap?

Ya
Pengolahan Data

⚫ Penjadwalan Kegiatan
⚫ Perencanaan Jam Orang
⚫ Kegiatan Pada Saat Pelaksanaan
⚫ Jam Orang Pada saat Kegiatan

Analisis

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Bagan 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan


(Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi, 2023)

34
3.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dianalisa dalam tugas akhir ini adalah
tentang perbandingan jam orang pada saat perencanaan dan
pelaksanaan pada proses kegiatan reparasi Kapal Coal Barge 300
Feet dengan menggunakan metode CPM. Pada proses reparasi
tersebut terjadi keterlambatan sesuai penjadwalan yang diberikan
oleh pihak galangan.

3.3 Studi Literatur dan Studi Lapangan


Pada tahap ini dilakukan agar penggunaan metode dan
penulisan pada tugas akhir ini sesuai dengan konteks keilmuan
yang ada. Studi literatur yaitu proses pencarian data atau referensi
baik dari perpustakaan, internet, dan sumber lain yang terkait.
Data yang dijadikan referensi yaitu perencanaan penjadwalan
dengan menggunakan metode CPM. Selain itu juga diadakan studi
lapangan dengan mempelajari penjadwalan kegiatan reparasi
Kapal Coal Barge 300 Feet pada saat melaksanakan kegiatan On
The Job Training (OJT) di salah satu galangan kapal Kalimantan
Timur dengan tujuan mencari perbandingan efisiensi maupun
efektifitas dari kedua penjadwalan yang dianalisa pada penulisan
Tugas Akhir ini.

3.4 Pengumpulan Data

Tahap ini akan dilakukan pengumpulan data-data yang


diperlukan penulisdalam pengerjaan tugas akhir untuk diamati
atau yangakan dianalisa. Adapun data-data yang dibutuhkan untuk
pengerjaan tugas akhir ini antara lain :
a. Data ukuran utama kapal Barge 300 feet.

b. Data penjadwalan kegiatan reparasi kapal Barge


300 feet.

c. Data waktu dari setiap pekerjaan reparasi kapal


Coal Barge 300 feet.

35
d. Data pekerjaan dan waktu kontrak proyek
reparasi selesai.

3.5 Pengolahan dan Analisa Data

Data-data yang telah diperoleh dapat dilakukan


proses selanjutnya yaitu pengolahan dan analisa data
sebagai acuan untuk pengerjaan Tugas Akhir ini. Data yang
diperoleh diolah dengan tepat sehingga dapat membantu
menjawab permasalahan yang telah dikemukakan. Data-data
yang diolah antara lain :

1. Analisa jam orang sesuai yang ada di


galangan.
2. Perhitungan jam orang dengan
menggunakan metode CPM.

3.6 Kesimpulan
Pada tahap ini menjabarkan hasil yang ada pada tahap
pengolahan data dan juga analisa beserta kesimpulan. Isi
daripada tahapan ini adalah membandingkan jumlah jam
orang yang direncanakan oleh pihak galangan dan pada saat
pelaksanaan dengan metode CPM agar di kemudian hari
penjadwalan lebih baik lagi dan tidak merugikan pihak kapal
maupun galangan.

36
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

37
BAB 4
Rencana Jadwal Pengerjaan TA

4.1 Rencana Jadwal Pengerjaan TA

No Kegiatan Bulan ke-


1 2 3 4 5 6
1 Pengajuan Proposal
Penelitian
2 Studi Literatur dan
Pengumpulan Data
3 Analisis Data dengan
CPM dan Pembahasan
4 Penyusunan Tugas Akhir

Tabel 4.1 Rencana Jadwal Pengerjaan TA

38
DAFTAR PUSTAKA

Rizky, Saputra A, (2021). Analisis Perbandingan Produktivitas Jam Kerja Pada Proyek
Reparasi BG. PSIP 300.03 Dengan Metode Pert dan CPM. Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya, Surabaya.

Pasal 77 ayat 1 UU No. 13/2003 Peraturan mengenai Ketenagakerjaan.

Fabian,(2014). “Jenis-jenis Kapal Laut Berdasarkan Fungsinya”. (URL:


https://bukanfabianmr.wordpress.com/2014/12/01/jenis-jenis-kapal-laut
berdasrkan-fungsinya/,) diakses pada tanggal 10 Februari 2023

Wikipedia (2018) “Tongkang”. (URL:https://id.wikipedia.org/wiki/Tongkang.) diakses


pada tanggal 10 Februari 2023

39

Anda mungkin juga menyukai