Anda di halaman 1dari 17

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN

May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]


PEMBAHASAN SOAL 1
Dari suatu kapal barang umum dengan system konstruksi melintang, pada
waktu bongkar muat barang jatuh pada plat alas dalam (tanpa papan alas dalam) pada
pertemuan antara penumpu samping dan wrang terbuka, sehingga menyebabkan lekuk
yang cukup dalam pada plat alas dalam tersebut. Gambra dan uraikan jenis-jenis
kerusakan yang ada dan dasar-dasar pemeliharaan dan perbaikannya.

No. NAMA BAGIAN


KONSTRUKSI Pengurangan
Tebal
1.
Plat alas dalam
2.
Penumpu
samping
3.
Wrang plat

4.
Gading balik

No. NAMA BAGIAN KONSTRUKSI


1.

Plat alas dalam

2.

Penumpu samping

Naval Architecture

JENIS KERUSAKAN
Lekuk dan Kerusakan
Gelombang sambungan las

Keretakan

DASAR-DASAR PERBAIKAN
KERUSAKAN
Pemotongan setempat pada daerah kerusakan
dapat berbentuk lingkaran, empat persegi
panjang atau bujur sangkar dan diganti
dengan pelat baru.
-

Pemotongan setempat pada daerah


kerusakan
Dilakukan penggantian dahulu
1

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]

3.

Wrang pelat

4.

Gading balik

sebelum pemasangan pelat alas dalam,


dengan diberi lubang sesuai ukuran profil
gading alas dan gading balok.
Penggantian wrang h pelat dapat
dilakukan sebagian atau seluruh wrang
pelat tergantung daerah kerusakan.
Pada kapal kecil dengan B 12 m
umumnya konstruksi wrang pelat menerus
dan penumpu samping terputus.
Perhatikan letak sambungan las
.
Penggantian gading balok dilakukan
sesuai kerusakan dengan mengikuti aturan
balok-balok konstruksi
Pengelasan gading balok dan pelat
alas
dalam
didahulukan
sebelum
pengelasan alas dalam
Dilakukan pemasangan penegar pada
penumpu samping.

DASAR-DASAR PERBAIKAN KERUSAKAN


A.

PEMOTONGAN SETEMPAT
Untuk pemotongan setempat plat dibuat 3 macam yaitu:

a. Berbentuk bulat
b. Berbentuk bujur sangkar
c. Berbentuk empat persegi panjang
Bentuk bujur sangkar dan empat persegi panjang ujung - ujungnya dibulatkan
dengan jari-jari 0,1 lebarnya. Pengelasan sesuai angka I, II, III, dan IV dengan cara
Back Hend Step Welding atau kepala Ekor apabila panjang tiap urutan pengelasan
cukup panjang. Sebaiknya pemasangan pelat baru bertumpu minimal pada satu balok
konstruksi dan pengelasan dengan balok konstruksi didahulukan sebelum pengelasan
kampuh las sesuai urutan pada gambar, jarak melintang atau memanjang sambungan
plat dengan balok konstruksi sekitar jarak balok konstruksi atau sekitar 150-200 mm.
Bila sisi melintang atau memanjang terlalu dekat dengan kampuh melintang atau
memanjang dari lajur pelat lama maka pemotongan diteruskan sampai kampuh
melintang atau memanjang dari pelat lama tersebut.
Naval Architecture

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]

II
I

I
V

IIII

II

II
I

II
I

II
I
Gambar Bentuk pemotongan setempat danVurutan pengelasan
I
V

II

Pemotongan Pelat
Pekerjaan pemotongan pelat kulit dilaksanakan dengan dua cara yaitu :
a. Pemotongan dari sisi luar.
Pemotongan plat dilaksanakan setelah penandaan lokasi balok balok melintang
atau memanjang dengan kapur atau cat dan dilakukan diluar hubungan balok
konstruksi dengan plat kulit agar jangan sampai balok konstruksinya ikut
terpotong. Bagian plat kulit yang masih tersisa pada balok konstruksi harus
dibersihkan.
b. Pemotongan dari sisi dalam
Pemotongan plat dilaksanakan langsung dari sisi dalam kapal (misalnya pada
ruang palkah) dan dapat langsung memotong sambungan balok konstruksi
dengan plat kulit sehingga pekerjaan lebih cepat. Pemotongan garis kampuh
las dilaksanakan sebagai berikut:

Pemotongan plat lama tepat pada sumbu kampuh las melintang atau
memanjang agar ukuran plat baru sesuai dengan ukuran lebar dan panjang
plat lama dan sisa separuh material las lama dipotong untuk pembuatan
kampuh las.

Pemotongan sisi melintang plat kulit lama diusahakan

jarak gading

terdekat karena timbulnya harga momen yang mendekati 0 pada beban


merata yang bekerja pada plat kulit.

Pemotongan sisi memanjang plat kulit memanjang plat kulit lama tidak
boleh kurang dari 200 mm dari balok memanjang yang terdekat.

Pemotongan plat kulit yang tersisa pada balok-balok melintang atau


memanjang harus dibersihkan

Naval Architecture

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]

Gambar Bagian Pontoon yang direplating

B. PENGGANTIAN SATU LAJUR PLAT KULIT


Persiapan Sebelum Pemotongan Plat Kulit, sebelum pemotongan pelat
dilakukan pekerjaan pendahuluan meliputi:
a. Menandai balok-balok melintang atau memanjang plat kulit dari luar dengan
pertolongan Test Hammer serta kapur atau cat.
b.

Memeriksa bagian dalam dari plat kulit yang merupakan:

Tangki bahan bakar, air tawar / air laut atau bahan cair lainnya. Tangki bahan
bakar dibersihkan dengan membuka tutup lubang orang (Man Hole Cover) dan
dilakukan pengetesan dengan Gas Free Tester.

Tangki air tawar atau air balast / air laut dikosongkan dulu dengan membuka
prop lunas dan tutup lubang orang agar pemotongan plat mudah dilakukan.

Isolasi atau lapisan dinding kamar yang mudah terbakar dibongkar terlebih
dahulu.

Pipa yang mengganggu pemotongan plat kulit dibongkar dahulu.

Got terutama pada daerah kamar mesin yang terdapat genangan minyak pada
got atau lokasi tersebut dibersihkan dahulu.

c. Mempersiapkan tenaga dan peralatan pemadam kebakaran pada lokasi yang


rawan terhadap kebakaran.
Naval Architecture

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]

C. REPARASI WRANG DAN PENUMPU DASAR


Apabila ketebalannya masih memenuhi syarat perbaikan dilaksanakan
dengan pemotongan setempat pada daerah yang lekuk, selanjutnya diganti dengan
plat baru. Cara pemotongan , penggantian baru dan pengelasannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
D. REPARASI PENUMPU GELADAK , GADING BESAR, SENTA SISI
Reparasi penumpu geladak , gading besar , sentasisi dan balok-balok
konstruksi lainnya yang berbentuk profil T. dilaksanakan penggantiannya pada
seluruh tinggi profil dan pengelasan sambungan pada plat vertical dan plat bilah
hadap tidak terletak pada satu bidang demikian juga sambungan plat vertical
dengan plat kulit
No.
1.
2.

3.
4.

JENIS
KERUSAKAN
Pengurangan tebal
plat
Lekuk dan
gelombang plat

Keretakan
permukaan pelat
Kerusakan
sambungan las

PENGUKURAN

PERBAIKAN

Ultrasonic Test

Penggantian setempat atau


satu lajur pelat.
Mistar Pengukur
1. Pelurusan setempat
2. Dipotong
setempat,diperbaiki
dibengkel dan
dipasang kembali.
3. Penggantian
plat
baru.
Metode minyak dan kapur Pembuatan alur las dan
pengelasan pelat.
1. Pelat minyak pelat:
1. Pembongkaran las
Dengan tes
lama, pengelaasan
kekedapan.
kembali dan tes
kekedapan.
2. Pelat dengan balok
2. Pembongkaran las
kontruksi dengan
lama, pengelasan
pengamatan
kembali dan tes
langsung.
ukuran sambungan
las.

1. PENGURANGAN TEBAL PELAT


Naval Architecture

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]
- Alat ukur ultrasonik (Ultrasonic Wall Thickness Gauge)
Alat ukur ultrasonic ini dapat mengukur ketebalan pelat hanya dari satu sisi
saja. Pelat yang akan diukur digerinda dahulu, setelah itu diberi lemak atau vet.
SE-probe dari alat ukur ultrasonic dilekatkan pada permukaan pelat yang
mengeluarkan getaran ultrasonic dan menembus ketebalan pelat sampai sisi yang
lain dan dipantulkan kembali menuju SE-probe sebagai gema. Dengan diketahui
kecepatan getaran, maka waktu getaran ultrasonik yang diterima kembali oleh SEprobe tersebut akan menunjukkan ketebalan pelat yang diukur.

Gambar Proses ultrasonic test


2. LEKUK DAN GELOMBANG
Cara Menentukan Deformasi Pelat. Deformasi pada pelat kulit kapal antara lain:
- Lekuk ( dented )
Lekuk merupakan melenturnya pelat bersama-sama balok konstruksinya yang
ditandai dengan luas lekukan dan besarnya lenturan pada lekukan yang paling dalam.
Kelekukan pelat bersama profil , akan mengakibatkan kerusakan pada sambungan las.

Gambar Kelekukan pelat bersama profil.


Naval Architecture

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]

Gelombang ( corrugation )
Melenturnya pelat antara dua balok balok konstruksinya, ditandai dengan
besarnya lenturan antara dua balok konstruksi tersebut.
Batasan untuk lekuk dan gelombang pada plat dari BKI ( Biro Klasifikasi Indonesia )
Lekuk
F 20% Fs
F:L 1:20

a.

Gelombang
Keterangan:
Fs : Frame space
L : Length

F 1/20 Fs
F 5t

Keterangan :
Fs : Frame space
t : thickness

Dasar - dasar Cara Pemeliharaan :


Sesuai ketentuan klasifikasi, lekuk dan gelombang pelat harus diperbaiki
dan dihilangkan, termasuk kerusakan kekedapan pada kampuh pengelasan. Untuk
memperbaiki dan menghilangkan kerusakan pelat sampai pada survey pengedokan
yang akan datang, masih diijinkan apabila lekuknya diangggap landau dimana
besarnya lenturan tidak lebih dari 20% jarak gading ( frame spacing ) dan
perbandingan besarnya lenturan dengan panjangnya lenturan tidak lebih dari 1: 20.

Gambar cara mengukur lekuk pada lengkung bilga

Gelombang pelat diijinkan diperbaiki dan dihilangkan apabila lenturannya


tidak lebih dari 5xketebalan pelat dan perbandingan antara besarnya lenturan dengan
jaak gading tidak lebih dari 1:20.

Naval Architecture

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]

Gambar cara mengukur gelombang antara 2 buah balok

Lekuk dan gelombang yang terjadi pada pelat badan kapal biasanya
ditunjukkan pada gambar laporan bukaan kulit kapal ( lambung, geladak dan dinding
sekat ) yang ditentukan lokasi, luas dan besar lenturannya.
b. Dasar- dasar Cara Repair:
1. Cara Meluruskan Pelat Yang Melengkunng
Lajur pelat kulit yang mengalami lenturan dapat dikembalikan. Apabila
besarnya lenturan tidak melebihi ketentuan yaitu 5 kali tebal pelat yang melentur.
Fooler gauge merupakan alat ukur untuk mengetahui besar kelengkungan pelat.
Meluruskan pelat kulit yang melentur dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Dengan cara pemukulan :

Pelat yang akan dipukul harus diberi pengalas dari kayu. Hal ini
bertujuan agar pada lajur pelat kulit tidak akan terdapat cacat-cacat baru akhibat
pukulan. Pemukulan disisni dari arah yang berlawanan dengan arah lenturan.
- Dengan cara penekanan (dengan pertolongan hydrolic jack) :

Naval Architecture

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]

Pertama-tama kita pasangkan balok penahan yang dilaskan pada gadinggading (frame) dan selanjutnya hydrolic dipasangkan. Pada daerah yang melentur
diberi pengalas dari pelat, halini bertujuan untuk memperluas daerah penekanan.
Untuk mempercepat pekerjaan ini bersamaan dengan penekanan hydrolic pada
daerah pelat yang melentur dipanaskan dengan brander.
-

Dengan cara baut penarik (dongkrak ulir) :

Pertama-tama baut penarik dilaskan pada pelat yang melentur tepat ditengahtengah nya dan selanjutnya dipasangkan balok penahan yang kakinya diletakkan
tepat pada gading-gading (frame), dan murnya kita pasangkan pada baut penarik
tersebut. Dengan mengerasi murnya, maka pelat yang melentur akan tertarik.
Cara ini kurang baik karena pada pelat kulit terdapat bekas las-lasan baut penarik,
sehingga menimbulkan cacat baru.
Cara-cara meluruskan pelat kulit yang melentur diatas apabila keadaan balokbalok utamanya tidak mengalami kebengkokan atau deformasi. Apabila balokbalok utamanya mengalami kebengkokan pula atau lenturan pelat ini dialami
pada daerah yang luas akhibat benturan atau kandas. Hal ini apabila pelat kulit
balok-baloknya masih dalam keadaan baik, maka perbaikannya dapat dilakukan
dengan memotong dengan brander potong dan diluruskan di bengkel dengan
mesin press.
Naval Architecture

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]
Untuk memperoleh bentuk seperti semula perlu dibuatkan mal (model) dengan
mengambil bentuk lambung sebelahnya yang segaris (segading). Dalam
pekerjaan ini harus diperhatikan pemotongan balok-baloknya (misalnya gadinggading) tidak boleh segading pemotongannya dengan pemotong pelat kulit,
sedang pemotong balok-balok yang berdekatan juga tidak boleh segaris.
Setelah pelat yang melengkung bersama-sama baloknya diluruskan di bengkel
dengan mesin press, kemudian dipasangkan kembali di badan kapal yang
berlubang dengan ketentuan yang berlaku.

3. KERETAKAN PERMUKAAN PELAT


Keretakan kapal adalah masalah umum dari kapal karena mengalami banyak
tekanan serta moment-moment yang bekerja pada kapal beroperasi.
Ada beberapa cara untuk mengetahui keretakan permukaan pada pelat,
diantaranya yaitu :
1) Metode Visual
Metode ini menggunakan mata telanjang atau dengan pertolongan kaca
pembesar (Loupe) untuk mengetahui keretakan. Metode ini tidak teliti dan tidak
dapat melihat keretakan yang halus sehingga apabila menggunakan metode ini
dibutuhkan penyinaran yang kuat.
2) Metode Minyak dan Kapur
Metode ini dapat mengetahui keretakan permukaan, kekedapan air dan
kesempurnaan sambungan pengelasan pelat. Tempat yang akan diperiksa
dibersihkan terlebih dahulu kemudian diberi minyak, lalu dilap sampai kering dan
kemudian dilabur dengan larutuan kapur atau digosok kapur. Selanjutnya
digetarkan dengan palu sehingga timbul suatu garis yang jelas pada lapisan kapur
karena terangkatnya minyak dari celah keretakan.
3) Metode Magnit
Metode ini digunakan untuk memeriksa keretakan permukaan pada baja atau
besi tuang. Ada dua macam cara yaitu kering (serbuk kering) dan basah. Prinsip
dari metode ini adalah menciptakan medan magnit pada daerah keretakan.
4) Metode warna
Pada metode ini digunakan tiga cairan, yaitu : Cleaner, Penetrant dan
Developer. Untuk menggunakan metode ini permukaan benda kerja harus halus.
Tempat yang akan diperiksa dibersihkan dibersihkan dari bahan yang
Naval Architecture

10

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]
menutupinya antara lain cat, kotoran dan karat. Setelah itu dilakukan urutan kerja
sebagai berikut:
a. Cairan cleaner disemprotkan untuk membersihkan benda kerja dan
mengurangi pengaruh permukaan benda kerja jika langsung diberi penetrant.
Lalu lapisan cairan cleaner dilap dengan kain bersih.
b. Cairan penetrant (berwarna merah) disemprotkan sampai meresap pada celahcelah retakan ataupun lubang renik.
c. Cairan penetrant dibersihkan dengan lap yang sudah disemprot dengan cairan
cleaner.
d. Cairan developer (berwarna putih) disemprotkan. Fungsi cairan developer ini
untuk menarik cairan penetrant (berwarna merah) dari celah-celah retakan ke
permukaan. Sehingga terlihat gambar retakan yang jelas dengan warna merah
diatas warna putih
5) Metode Pemanasan
Pada metode in digunakan alat las acetylene untuk memanasi daerah keretakan
permukaan, sehingga terlihat garis keretakan permukaan dengan jelas, tetapi cara
ini akan merusak struktur material.
4. KERUSAKAN SAMBUNGAN LAS
Pemeliharaan Kerusakan Sambungan Las
Kelekukan pelat bersama profil , akan mengakibatkan kerusakan pada sambungan
las.

Gambar Kelekukan pelat bersama profil.


Kerusakan Sambungan Las
Sambungan las merupakan bagian yang paling rawan terjadi kegagalan akibat
pengaruh panas dan kecenderungan terdapat cacat pengelasan pada sambungan.
Pada komponen/konstruksi yang mengalami beban dinamis berulang-ulang
(fatique), hal tersebut dapat merupakan sumber dan faktor pemacu penjalaran
Naval Architecture

11

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]
retak hingga umur lelah sambungan turun drastis. Untuk pengukuran kerusakan
sambungan las tergantung benda yang dilas, apabila pelat dengan pelat
pengecekannya dengan tes kekedapan, sedangkan pelat dengan balok konstruksi
dengan pengamatan langsung.
Kerusakan pada sambungan las pada posisi lekuk. Bisan menggunakan Tes
Kekedapan. Tes kekedapan dapat menggunakan air dan juga dapat menggunakan
udara untuk mengecek kekedapannya.
1) Pemakaian air untuk pemeriksaan kekedapan air.
ada 2 cara yaitu:
a. Pengepresan dengan air / Hydrostatic Pressure Test
Metode ini dilakukan dengan cara mengisi tangki dengan air sampai
tekanan tertentu kemudian dilihat kekedapannya apakah ada rembesan air atau
tidak. Permukaan air pengepresan untuk mendapatkan tekanan tertentu
tersebut tidak berubah tingginya. Menurut ketentuan Biro Klasifikasi sebagai
berikut :
Lama tekanan air sebelum pemeriksaan tidak boleh kurang dari 1 jam.
Tidak boleh ada sisa ruang udara pada bagian atas ruang yang
diperiksa
Tinggi tekanan ditentukan pada titik tertinggi dari ruangan yaitu
sampai pada tinggi permukaan air pada pipa isi, ipa udara atau pipa
limpah.
Pengujian kekedapan air dilakukan seefisien mungkin dan tidak
menimbulkan tegangan tambahan pada konstruksi badan kapal dan
pengaruh beban pada dok.
b.

Penyemprotan dengan air


Cara metode ini yaitu dengan menyemprotkan air bertekanan dengan
menggunakank Slang Kebakaran (Hose Test). Tekanan air secara vertical tidak
boleh kurang dari 8-10 m, diameter nozzle tidak boleh kurang dari 15 mm,
serta ujung nozzle berjarak 1-3 m tegak lurus badan kapal. Pemeriksaan
kekedapan kampuh las arahnya vertical dari bawah ke atas.

2) Pemakaian udara tekan untuk pemeriksaan kekedapan air.


Ada 2 cara yaitu:
a. Pengepresan dengan udara tekan.
Metode ini dilakukan dengan cara menigis ruangan yang akan
diperiksa kekedapan dengan udara tekan. Sebelum udara bertekanan
dimasukkan, semua lubang-lubang harus ditutup. Besarnya tekanan udara
0,20-0,25 Kg/Cm , Diisikakn selama tidak boleh kurang dari 1 jam sebelum
pemeriksaan kekedapan dilaksanakan. Setelah 1 jam penurunan udara yang
ditunjukkan oleh manometer tidak boleh kurang dari 10%. Kebocoran
Naval Architecture

12

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]
diketahui dengan melaburkan larutan sabun sepanjang kampuh las atau pada
badan kapal yang diselidiki bocornya.
b. Penyemprotan dengan udara tekan
Cara metode ini yaitu dengan menyemprotkan udara bertekanan
sepanjang kampuh las atau pada pelat badan kapal. Tekanan udara tidak boleh
kurang dari 4-5 atm dan disemprotkan sejarak 100 mm dari kampuh las, pada
sisi lainnya dilabur larutan sabun.

PEMBAHASAN SOAL 2
Untuk kapal dengan jenis sama, pada waktu merapat kapal mengalami benturan, sehingga
pelat sisi di depan collision bulkhead (sekat tubrukan) dan di atas garis air mengalami sobek
memanjang & lekuk yang cukup dalam. Gambar dan uraikan:

Naval Architecture

13

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]

A. Jenis dan Kerusakan


No.

Nama Bagian
Konstruksi

Naval Architecture

Jenis Kerusakan
Pengurangan
Lekuk &
Kerusakan
Keretakan
Tebal
Gelombang Sambungan Las
14

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]
1
2
3
4
5

Gading Biasa
Gading Besar
Pelat Lajur Atas
Pelat Tepi Geladak
Senta Sisi

B. Dasar-dasar pemeliharaan dan Reparasi


1. Lekuk & Gelombang
- Balok konstruksi (gading biasa, gading besar, dan senta sisi) yang
mengalami benturan, dilakukan penggantian setempat, yaitu dengan
pemotongan sebagian dari profil yang rusak dan diganti profil yang
berdimensi serupa. Pengelasan gading-gading dan senta didahulukan
sebelum pengelasan dan pemasangan pelat.
- Reparasi pada pelat yang melentur / bergelombang ditentukan berdasarkan
besar dan kedalamannya. Bilamana kedalaman lenturan melebihi

jarak

gading & 5 kali tebal pelat setempat, dan perbandingan antara kedalaman
lenturan dengan panjang lenturan melebihi 1:20 maka area setempat diganti
pelat baru.
- Lekuk / gelombang dapat dikurangi asalkan ketebalan pelat masih
memenuhi (aus max. 20%) dengan cara: 1) mekanis, dan 2) pemanasan.
2. Kerusakan Sambungan Las
- Akibat dari benturan, sambungan las pada gading-gading dan senta terlepas
sebagian ataupun total. Metode reparasinya yakni las lama dibongkar,
kemudian dilakukan pengelasan baru dengan memperhatikan tinggi las (h),
panjang las (l), dan jarak las (t). Bisa berupa pengelasan menerus atau putusputus tergantung jenis profil, beban yang diterima, dan lokasi konstruksi
yang rusak. Pengelasan putus-putus ada beberapa cara: 1) putus-putus rantai,
2) putus-putus zigzag, dan 3) putus-putus scallop.
- Pengelasan pada pelat, baik itu penggantian setempat atau ganti baru, ada
dua metode: 1) kampuh saling berpotongan dengan kampuh lintang
didahulukan, dan 2) kampuh memanjang didahulukan dengan ujung
pengelasan berjarak 300 mm terhadap kampuh lintang, ini dimaksudkan
untuk menghindari deformasi pelat saat pengelasan kampuh melintang,
akibat terpusatnya panas pada pertemuan kampuh yang berpotongan.
- Pengelasan pada pelat dilakukan bilamana reparasi pada balok konstruksi
sudah dilaksanakan, dan pelat yang dilas haruslah bertumpu pada balok
konstruksi yang terdekat. Las titik terlebih dahulu pada balok konstruksi
untuk menjaga posisi pelat yang diganti tidak bergeser, kemudian barulah las
pada antar pelat dari sisi luar dan dalam.
3. Keretakan

Naval Architecture

15

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]
- Penggantian baru gading-gading dan senta harus berdimensi serupa. Untuk
penyambungan gading-gading yang berdekatan tidak boleh segaris demikian
pula dengan kampuh las lajur pelat, dengan jarak antara kampuh las pelat
dengan kampuh las balok konstruksi yang terdekat sekitar 100-200 mm.
Pengelasan profil siku lama dan baru dilaksanakan dari kedua arah dan pada
pengelasan sambungan pelat diberi scallop.
- Untuk pelat yang sobek, kedua ujung keretakan dilubangi agar tidak
mengembang saat pengelasan dan dibuatkan kampuh las bentuk V, U, atau X
dengan jarak kampuh 2 mm. Pengelasan dilakukan satu arah dengan metode
Backhand Step Welding untuk keretakan yang relatif pendek.
Ilustrasi metode Backhand Step Welding dijelaskan pada gambar di bawah
ini:

- Bilamana keretakan cukup panjang, maka pengelasan dilakukan dua arah


dan diadakan pre-heating s/d 150 C pada daerah retak. Setelah pengelasan
dipasang pelat rangkap untuk menjaga keretakan tidak kembali. Saat
pengedokan selanjutnya, pelat rangkap ini dipotong serta diganti dengan
pelat baru.
- Bentuk pemotongan setempat untuk penggantian pelat baru dapat dibuat
dengan 3 macam: 1) bulat, 2) bujur sangkar, 3) persegi panjang. Pemasangan
Naval Architecture

16

[ TUGAS 3 TEKNOLOGI REPARASI DAN


May 30, 2013 KONVERSI KAPAL ]
pelat baru bertumpu minimal pada satu balok konstruksi dan pelat baru dilas
terlebih dahulu dengan jarak melintang/memanjang dengan balok konstruksi
sekitar

jarak balok konstruksi atau sekitar 150-200 mm.

- Pelat yang sobek dipotong setempat atau 1 lajur sekaligus tergantung


panjang dan besar sobekan, kemudian balok konstruksi dievaluasi apakah
perlu diganti / tidak, setelah balok konstruksi direparasi barulah penggnatian
pelat.

Naval Architecture

17

Anda mungkin juga menyukai