Anda di halaman 1dari 11

MODUL 2.

PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

BAB II
PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

2.1. Sub Kompetensi


Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul
ini adalah sebagai berikut :
- Mahasiswa mampu menggambarkan bentuk rencana garis
berdasarkan model kapal yang sudah ada.

2.2. Uraian Materi


2.2.1. Introduksi.
Rencana Garis atau Lines plan merupakan gambar perancangan yang
memegang peranan utama, karena bila rancangan kurang baik akan
berpengaruh terhadap tenaga mesin, penyedian ruangan dibawah
geladak kurang menguntungkan baik dari segi teknis maupun
ekonomis, bahkan keselamatan kapal rendah. Agar rancangan
mencapai nilai optimal, maka memerlukan informasi dari data
pengalaman yang dimiliki oleh perancang, bagaimana merencana garis
agar memperoleh tenaga mesin kecil sehingga kecepatan optimal dan
ruangan yang tersedia sesuai dengan kebutuhan.
Dalam merancang diperlukan data ukuran utama, koefisien bentuk dan
kecepatan yang diinginkan serta type kapal. Metode untuk merancang
Rencana Garis kita mengenal metoda NSP (diagram hubungan
prosentase luasan station terhadap luasan midship dan prosentase
letak titik buoyancy terhadap angka Frouds, koefisien block dan
prismatik, dan didasarkan pada panjang displasement); metoda
Scheeltema (diagram prosentase luasan station terhadap koeffisien
prismatik didasarkan pada panjang antara dua garis tegak); metoda
form data dan Series 60. Untuk pembahasan semua metoda akan
dibahas pada mata kuliah perancangan kapal, dan tidak dibahas pada
bab ini tetapi hanya membahas pengenalan proyeksi badan kapal pada
gambar rencana garis, karena data datanya amat dibutuhkan misalkan

MODUL AJAR PRAKTEK TBK II-1


MODUL 2. PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

setengah lebar masing-masing station pada setiap sarat. Rencana


Garis merupakan gambar proyeksi badan kapal (hull), bangunan kimbul
(poop) dan bangunan akil (for castle) terhadap tiga bidang proyeksi,
yaitu pertama bidang proyeksi yang berimpit dengan bidang midship,
kedua bidang proyeksi yang berimpit dengan bidang centreline dan
yang ketiga bidang proyeksi berimpit dengan dasar kapal dan sejajar
permukaan air tenang . Ketiga bidang proyeksi ini saling berpotongan
tegak lurus, hasil proyeksinya berupa body plan, sheer plan dan half
breadth plan

Gambar 1. Gambar penampang bagian kapal

2.2.2. Body plan.


Body plan merupakan kumpulan lengkungan lengkungan station dari
AP sampai FP, jumlahnya tergantung pada panjang kapal antara dua
garis tegak, yaitu Lpp/10 atau Lpp/20. Bentuk lengkungan station
direncanakan dengan proses yang telah ditentukan dan dibahas dalam
tugas gambar. Station station ini merupakan hasil perpotongan antara
suatu bidang tegak terhadap dasar kapal dan sejajar bidang proyeksi
yang berimpit midship dengan badan kapal. Pada body plan proyeksi
station digambar separoh karena bentuknya simetris terhadap bidang
centreline, sehingga station station dibelakang midship berada
disebelah kiri bidang centreline dan station station didepan midship
disebelah kanan bidang centreline. Selain ada proyeksi station juga ada

MODUL AJAR PRAKTEK TBK II-2


MODUL 2. PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

proyeksi dari geladak baik ada camber maupun ada sheer atau tanpa
sheer (rata) dan dasar kapal rata atau miring melintang kearah atas
(raise of floor) dengan tinggi telah ditentukan. Pada pertemuaan sisi-
badan kapal dengan dasar kapal dibuat lengkungan bilga dengan jari
jari tertentu tergantung pada dasar rata atau miring. Dalam body plan
terlihat adanya garis garis horisontal kearah lebar kapal dan sejajar
dasar kapal atau permukaan air tenang dan selanjutnya disebut garis
garis air (WL), selain itu juga ada garis garis vertikal dan tegak yang
sejajar bidang centreline dan selanjutnya disebut buttock line (BL)

Gambar 2. Body plan

2.2.3. Sheer plan.


Body plan merupakan kumpulan lengkungan lengkungan station dari
AP. Merupakan kumpulan proyeksi dari hasil perpotongan antara suatu
bidang tegak memanjang kapal dan sejajar bidang centreline dengan
badan kapal dan disebut lengkungan lengkungan buttock line (BL),
karena badan kapal secara memanjang berbentuk simetris cukup
digambar satu sisi, sehingga jumlah buttock line minimal dua buah
tergantung pada lebar kapal, tetapi bila lebih dari minimal akan
memperoleh bentuk lengkungan lengkungan buttock yang baik. Pada
gambar ini terlihat proyeksi dari semua station merupakan garis tegak
terhadap dasar kapal dan saling sejajar dengan jarak sama sebesar

MODUL AJAR PRAKTEK TBK II-3


MODUL 2. PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

Lpp/10 atau lpp/20, sedangkan garis air saling sejajar juga terhadap
dasar kapal, umumnya jarak WL dibuat tiap meter kecuali bagian dekat
dasar kapal dibuat separoh atau perempatan meter. Sedangkan bentuk
linggi haluan dan buritan direncanakan, terutama pada bentuk linggi
buritan dipertimbangkan adanya baling baling dan daun kemudi, dan
bentuknya bisa transom (tumpul) atau cruiser (lengkung).
Dalam gambar sheer plan juga teriihat proyeksi geladak utama, geladak
kimbul atau geladak akil secara memanjang baik garis geladak tepi
atau garis geladak centre (dengan sheer atau tanpa sheer), dan
geladak dilengkapi dengan kubu kubu (bulkwark) setinggi 1000 mm
beserta lengkungannya (direncanakan)

Gambar 3. Sheer plan

2.2.4. Half breadth plan.


Half breadth plan merupakan kumpulan dari proyeksi lengkungan garis
garis air (WL) yaitu hasil perpotongan suatu bidang' horisontal yang
memanjang kapal dan sejajar permukaan air tenang dengan badan
kapal, kemudian diproyeksikan pada bidang proyeksi yang berimpit
dengan dasar kapal, hasilnya adalah Half breadth plan. Dalam Half
breadth plan teriihat proyeksi dari bidang buttuck yang sejajar dengan
centreline dan station station yang tegak lurus centreline. Selain
lengkungan lengkungan garis air, garis garis buttuck dan station station,
teriihat juga lengkungan geladak dan bulkwark.

MODUL AJAR PRAKTEK TBK II-4


MODUL 2. PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

Gambar 4. Halfbreadth plan

2.3. PERALATAN DAN BAHAN.


 Model kapal : 10 buah / kelas
 Mistar baja : 10 buah / kelas
 Mistar siku : 10 buah / kelas
 Water pass : 10 buah / kelas
 Benang : 10 roll / kelas
 Balok kayu : 10 buah / kelas

2.4. PROSEDUR PERCOBAAN


 Atur posisi model kapal sehingga garis base line benar-benar
sejajar antar bagian depan dan bagian belakang
 Tentukan sarat kapal sesuai yang diinginkan
 Tentukan posisi garis tegak Ap, Fp dan midship kapal
 Buat garis / tanda batas sebagai pedoman dalam melakukan
pengukuran pada arah memanjang, lebar dan tinggi kapal
 Lakukan pembagian panjang kapal dari AP sampai dengan Fp
pada garis pedoman untuk arah memanjang kapal menjadi 10
bagian (station) yang sama panjang
 Lakukan pembagian tinggi kapal dari base line sampai dengan
Tinggi kapal pada garis pedoman untuk arah meninggi kapal
menjadi 5 bagian (WL) yang sama tinggi
 Lakukan pembagian lebar kapal dari sisi kiri / kanan kapal sampai
dengan garis tengah kapal (centerline) pada garis pedoman untuk
arah melebar kapal menjadi 3 bagian (BL) yang sama lebar

MODUL AJAR PRAKTEK TBK II-5


MODUL 2. PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

 Lakukan proses pengukuran untuk besarnya jarak dari garis


pedoman terhadap badan kapal untuk tiap-tiap pembagian pada
arah memanjang, meninggi dan melebar kapal (station, WL dan
BL)
 Catat semua hasil pengukuran (data ofset) yang telah dilakukan
 Gambar bentuk dari station, halfbreadthplan dan sheerplan dari
bentuk badan kapal berdasarkan data ofset yang telah diperoleh
 Periksa bentuk stream line dari tiap-tiap kurva station,
halfbreadthplan dan sheerplan yang telah digambar
 Periksa akurasi bentuk kurva berdasarkan hubungan proyeksi dari
tiap-tiap bentuk kurva station, halfbreadthplan dan sheerplan yang
telah dibuat

2.5. DAFTAR PUSTAKA


1. B. Baxter, Naval Architecture (example and theory), The Garden
City Press Limited, Letchworth, Hertfordshire SG6 1JS, 1977
2. Harry Benford, Naval Architecture for Non-Naval Architects, The
Society of Naval Architects and Marine Engineers 601 Pavonia
Avenue, Jersey City, NJ, 1991
3. R. Munro Smith, Elemen of Ship Design, The Institute of Marine
Engineers, London, 1979
4. R. Munro Smith, Ship and Naval Architecture, The Institute of
Marine Engineers, London, 1978
5. Schneekluth H., and Bertram, Ship Design for Economy,
Butterworth Heinemann, Oxford, 1998

MODUL AJAR PRAKTEK TBK II-6


MODUL 2. PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

2.6. LATIHAN SOAL-SOAL :


1. Bila tersedia gambar Rencana Garis atau Lines Plan. Kemudian
kita letakkan sembarang titik A pada Half Breadth Plan,
bagaimana prosesnya mencari proyeksi titik A di Body plan dan
Sheer plan, jelaskan.
2. Bila pada Body Plan kita tarik garis Sent tambahan sejajar Sent
yang sudah ada, carilah ujung ujung proyeksi lengkungan Sent
pada Half Breadth Plan.
3. Bila tersedia gambar Rencana Garis, kemudian ada titik B
diletakan bebas di Body Plan, carilah proyeksi B pada Half
Breadth Plan dan Sheer Plan.
4. Buatlah penampang melintang station tambahan yang letaknya
antara station no 4 dan station no 5

MODUL AJAR PRAKTEK TBK II-7


MODUL 2. PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

a. Lembar Kerja
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................

MODUL AJAR PRAKTEK TBK II-8


MODUL 2. PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..............................................................................................................

MODUL AJAR PRAKTEK TBK II-9


MODUL 2. PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

b. Jawaban
1. Pada Half breadth plan kita tarik garis station bantu yang melalui A.
Garis station bantu ini memotong proyeksi proyeksi WL dan geladak ,
sehingga dapat diukur lebamya terhadap centreline. Hasil ukumya
diplotkan pada Body Plan akan diperoleh bentuk station bantu yang
melalui A. Kemudian pada A di Half Breadth Plan juga diukur jaraknya
terhadap centreline, jarak ini diplotkan pada Body Plan akan diperoleh
letak proyeksi A pada station bantu yaitu merupakan titik potong yang
berjarak sama terhadap centreline memotong station bantu. Untuk
proyeksi A pada Sheer Plan cukup menarik garis sejajar dengan
station melalui A di Half Bread Plan dan menarik garis sejajar WL
melalui A di Body Plan, kedua garis ini akan berpotongan dan titik
potong A merupakan proyeksi di Sheer Plan

2. Ujung garis Sent baru pada Body Plan diproyeksikan kearah linggi
haluan dan keburitan pada Sheer Plan . Kemudian titik pada kedua
linggi ini diproyeksikan menuju centreline di Half Breadth Plan,
hasilnya merupakan kedua ujung dari lengkungan Sent di Half
Breadth Plan

3.

4.

MODUL AJAR PRAKTEK TBK II-10


MODUL 2. PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

JOBSHEET 2
PEMBUATAN GAMBAR RENCANA GARIS

Data kapal : Lpp = m


Lwl = m
Loa = m
B = m
H = m
T = m

Data Halfbreadth plan :

ST 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
WL

WL - 0

WL - 1

WL - 2

WL - 3

WL - 4

Deck

Data tinggi terhadap base line (Sheer plan) :

ST 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
BL

BL - 0

Knuckle

Data jarak memanjang (Shape control) :

WL 0 1 2 3 4 Deck
BL-0

Buritan (terhadap Ap)

Haluan (terhadap Fp)

MODUL AJAR PRAKTEK TBK II-11

Anda mungkin juga menyukai