Disusun Oleh:
Adam Leonardo
NRP. 04211740000060
Dosen Pembimbing
Prof. Semin Sanuri, S.T., M.T., Ph.D.
NIP. 197101101997021001
LEMBAR PENGESAHAN I
LEMBAR PENGESAHAN II
Indra Ranu Kusuma, S.T., M.Sc. Prof. Semin Sanuri, S.T., M.T., Ph.D.
NIP. 19790327200312100121001 197101101997021001
KATA PENGANTAR
Penulis
Pertama-tama tidak lupa penulis mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat dah hidayah-Nya kepada semua manusia, berupa karunia
atas akal dan pikiran sehingga kita dapat mengkaji kebesaranNya dan menggali ilmu yang
ada di muka bumi ini. Sholawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dengan selesainya tugas laporan kerja praktik ini tidak lupa saya mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT
2. Orangtua dan Keluarga yang telah mendukung baik secara moriil maupun materiil.
3. PT. Ben Santosa yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan
Kerja Praktik.
4. Prof. Semin Sanuri, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing KP yang telah
memberikan nasihat-nasihat sebelum penulis melaksanakan KP.
5. Chumaidiy Purnomo, A.Md selaku pembimbing lapangan yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan mengenai perkapalan.
6. Dr. Eng. M. Badrus Zaman, S.T., M.T. selaku Ketua Departemen Teknik Sistem
Perkapalan dan para dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan
selama penulis menempuh pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
7. Indra Ranu Kusuma, S.T., M.Sc. selaku Koordinator KP
8. Bapak Rahman Hidayat, selaku manajer HRD PT. Ben Santosa yang telah
memberikan banyak nasihat kepada penulis.
9. Para pimpinan proyek dan karyawan PT. Ben Santosa yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk mambantu jalannya kerja praktik ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
PENUTUP ..........................................................................................................................29
1.1. Kesimpulan........................................................................................................................................29
1.2. Saran .................................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 30
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………………………………….… 31
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari kerja praktik di PT. Ben Santosa adalah :
1. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh untuk di terapkan dalam lapangan.
2. Mengetahui sistem permesinan dan kelistrikan di kapal
3. Mengetahui kondisi galangan kapal secara umum.
4. Meningkatkan profesionalisme kerja.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN PT. BEN SANTOSA
BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTIK
Dalam kerja praktik ini penulis fokus belajar mengenai semua sistem yang ada
dalam kapal seperti sistem bahan bakar, sistem pendingin, sistem pelumasan, perpipaan,
dll. Dalam kerja praktik ini penulis fokus memahami sistem permesinan yang ada pada 3
kapal berbeda, yaitu KMP Rodhita (IMO: 7314199), TB Bomas Progress (IMO: 9618886),
dan KM Menang Jaya (IMO: 8420153).
1.1.4. Workshop
Ruangan ini tempat dilakukannya pembuatan kapal berukuran kecil (contoh:
moooring boat), bending plat, dll. Kapal yang dibuat di raung ini ukurannya relaif
kecil seperti mooring boat. Pada saat penulis melaksanakan KP terdapat 5
mooring boat milik pertamina yang sedang dibangun.
Gambar 1.1.4. Proses pembuatan mooring boat di wokrshop PT. Ben Santosa
1.1.5. Bengkel
Bengkel di PT. Ben Santosa terdiri dari bengkel listrik, gudang sparepart, bengkel
valve, dan bengkel fasilitas & pemeliharaan.
LOA : 78.6 m
LPP : 72.0 m
H : 4.6 m
T : 3.4 m
B : 12 m
ME : 2 X 2000 PS
Dengan dilakukannya penambahan panjang kapal maka jumlah web frame dan
frame akan bertambah. Web frame adalah gading besar yang fungsinya
sebagai penguat pelat lambung. Selain itu web frame berfungsi sebagai
penerus gaya-gaya atau beban yang diterima oleh pelat sisi untuk disalurkan
ke konstruksi dasar. Pada KMP Roditha dilakukan penambahan 4 jumlah web
frame yaitu pada frame 78, 83, 88, 93.
Gambar 1.2.1.2 Web Frame & Frame Baru pada KMP Roditha
Data Permesinan:
Jml. Baling-baling :2
Voltage : 445 V
Jenis Mesin : Diesel 4 stroke
Daya listrik : 600 KVA
Jumlah Aux. En :2
Bore x Stroke : 320 X 380 mm
Sistem kedap air pada stern tube menjadi hal yang sangat penting di Kapal,
sistem ini yang mencegah agar air laut tidak masuk ke kamar mesin. Untuk
KMP Roditha sistem pelumasan pada poros menggunakan pelumasan air,
dengan lignum vitae atau kayu pokhot sebagai bantalan poros. Seal yang
digunakan untuk menjaga kekedapan berupa gland packing atau rames
packing. Pada sistem pelumasan air, seal ini hanya terdapat pada sisi bow
side. Berikut contoh gambar sistem kedap pelumasan air pada poros. Terdapat
baut pengatur gland packing, baut ini mengatur tingkat kekedapan pada poros.
Gambar 1.2.3.3 Bantalan Poros Propeller dalam Air (Yanmar Diesel, 1980)
Pada pendinginan air laut, air laut (Sea water = SW ) tidak bersentuhan secara
langsung dengan komponen komponen dari mesin namun air laut digunakan
sebagai fluida penyerap panas dari air tawar yang bersentuhan langsung
dengan komponen mesin.
Air tawar akan disirkulasikan di dalam mesin sedangkan air laut yang sudah
digunakan untuk mereduksi panas dari air tawar akan dibuang keluar melalui
pipa-pipa di lambung kapal. Suhu air tawar yang digunakan untuk
mendinginkan mesin berada pada ≤ 800 C.
Tangki bahan bakar terdapat beberapa jenis atau bagian yaitu storage tank,
settling tank ( untuk HFO), dan Service tank atau daily tank. Pada KMP
Roditha tidak terdapat settling tank karen kapal ini berbahan bakar HSD.
Dalam kapal ini terdapat 2 buah tangki bahan bakar (storage tank) yang
terletak di double bottom.
Tangki pelumas atau lubricating oil tank adalah sebuah tangki untuk
menampung oil pelumasan mesin baik ME ataupun AE. Terdapat 1 buah
L.O.T pada kapal ini yaitu terletak pada double bottom di engine room.
Data Kapal:
LOA : 30 m
LPP : 28.15 m
B :9m
H : 4.3 m
T : 3.6 m
GT : 280
DWT : 264 Ton
Jumlah/ Berat Jangkar : 2/480 Kg
Panjang rantai jangkar : 275 m
Dia. Rantai jangkar : 19 mm
Type Rantai : studlink
Data mesin:
BHP : 1400 HP
Tahun : 2008
Pada saat kapal ini di-docking di galangan PT. Ben Santosa, dilakukan pergantian
sparepart yang sudah tidak layak pakai seperti piston pada main engine,
pembersihan oilcooler, pergantian seal pada stern tube, dll.
Gearbox pada kapal ini tidak mengurangi RPM dari mesin induk akan tetapi
berfungsi sebagai pembalik arah putaran shaft propeller.
Pada mesin juga terdapat penukar panas antara air tawar dan oli pelumas (oil
cooler).
Oil cooler berfungsi sebagai media untuk pertukaran panas antara oli pelumasan
dengan air tawar yang tersiskulasi di dalam mesin.
Intercooler berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran panas antara air tawar
yang disirkulasikan di didalam mesin dengan air laut dari sea chest.
Pompa ini terletak pada mesin induk lebih tepatnya pada intercooler. Pompa ini
digerakkan oleh crankshaft dari mesin induk. Fungsi pompa ini yaitu
mensirkulasikan air tawar di dalam mesin
LOA : 88 m
LBP : 82 m
B : 14.5 m
H :9m
T : 6.3 m
Pada saat kapal akan menyentuh garis pantai, sejumlah air bag dipersiapkan lalu
diisi dengan udara bertekanan. Sembari mengisi udara, kapal ditarik oleh windlass,
semakin banyak bagian lambung kapal yang berada di darat maka jumlah air bag
yang dipasang akan ditambah. Ketika kapal sudah sepenuhnya berada di darat
selanjutnya dilakukan proses pemasangan balok-balok penumpu. Setelah semua
balok penumpu terpasang maka air bag akan dikempiskan lalu disimpan di tempat
penyimpanan air bag.
Jumlah Baling-Baling :1
Merek : AKASAKA
Silinder : 6 cyl
BHP : 2200 PS
Pada saat di-docking dilakukan proses pengecekan kondisi mesin induk dan mesin
bantu dari KM Menang Jaya.
Pada saat kapal ini docking, terdapat beberapa komponen dari mesin bantu seperti
piston, piston ring, valve, dll. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan menyeluruh dari
mesin.
BAB IV
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Dari uraian yang telah disampaikan dalam laporan ini, dapat ditarik beberapa
kesimpulan, antara lain :
1. Proses penambahan panjang bisa dilakukan selama dalam perhitungan ulang
konstruksi, stabilitas, dan kekuatan memanjang sesuai persayaratan class.
Penambahan panjang kapal bisa dilakukan jika perhitungan-perhitungan diatas
telah memenuhi syarat dari class. Pergantian mesin tidak perlu dilakukan jika
berdasarkan hasil perhitungan, mesin lama masih bisa menggerakkan kapal
pada kecepatan servis dengan panjang kapal setelah dilakukan pemanjangan.
2. Pilihan menggunakan mesin ganda maupun tunggal disesuaikan berdasarkan
kecepatan yang diinginkan dan ruang yang tersedia. Jika diinginkan kecepatan
tinggi namun ruang mesin yang dimiliki cukup kecil (jarak antara double bottom
ke maindeck cukup pendek) maka digunakan mesin diesel medium - high
speed, karena mesin jenis ini cenderung memiliki ukuran mesin relatif kecil dan
mampu memberikan kecepatan servis cukup tinggi pada kapal.
3. Pada sistem pendingin air laut, komponen – komponen yang didinginkan tidak
bersentuhan secara langsung dengan air laut, namun terdapat air tawar yang
disirkulasikan didalam mesin. Air tawar inilah yang didinginkan dengan air laut
dari sea chest.
4. Peletakan tangki bahan bakar disesuaikan dengan desain kapal. Jika
memungkinkan maka bahan bakar bisa diletakkan pada double bottom, namun
jika tidak (dalam kasus ini seperti TB Bomas Progress) bisa diletakkan diatas
double bottom.
5. Sistem starting terdapat 2 jenis yaitu direct start dan indirect start. Direct start
adalah start yang dilakukan di dalam ruang bakar. Contoh direct start: sistem
starting udara bertekanan. Sedangkan untuk indirect start dilakukan dengan
cara memutar crank shaft mesin dengan menggunakan motor. Contoh: sistem
starting AKI.
1.2. Saran
1. Untuk meningkatkan kualitas udara di galangan PT. Ben Santosa sebaiknya
dilakukan penyiraman graving dock lebih sering lagi karena debu-debu yang
beterbangan sangat berbahaya bagi kesehatan pekerja dan kenyamanan saat
bekerja.
2. Sebaiknya disediakan lebih banyak lagi spot-spot air minum bagi pekerja,
karena pada kondisi lapangan yang panas maka resiko dehidrasi menjadi lebih
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://bendock.co.id/statis-sejarahperusahaan-21.html
2. http://www.bki.co.id/shipregister.html
Laporan Kerja Praktik PT. BEN SANTOSA Kamal
LAMPIRAN