Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AKHIR – TBK 7024521

PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS RENCANA GALANGAN


KAPAL POLITEKNIK NEGERI MADURA MENGGUNAKAN METODE
ALGORITMA CRAFT (COMPUTERIZED RELATIVE ALLOCATION
FACILITY TECHNIQUE)

Oleh :

Arifah Amanatu Rochmah


NRP. 33311701029

Dosen Pembimbing :
Heni Siswanti, S.T., M.T.
M. Musta’in, S.T., M.T.

PROGRAM DIPLOMA III


PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK NEGERI MADURA
SAMPANG
2020
Tugas Akhir TBK

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan Tugas akhir ini dengan baik. Shalawat serta
salam tidak lupa saya ucapkan ke junjungan Nabi besar Muhammad Rosululloh SAW.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Ahli Madia (A.Md) di Jurusan Teknik Bangunan kapal, politeknik Negeri madura.
Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak dan Ibu, saudara-saudara saya yang selalu mendukung dan menyemangati saya.
2. Ibu Heni Siswanti, S.T.,M.T.. selaku Dosen Pembimbing I.
3. Bapak Musta’in, S.T., M.T. Si selaku Dosen Pembimbing II.
4. Bapak M. Musta’in S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Bangunan Kapal.
5. Bapak Dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Bangunan Kapal Politeknik Negeri Madura.
6. Seluruh teman-teman seperjuangan yang selalu menyemangati saya.
7. Serta seluruh orang yang mendukung terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Semoga dengan selesainya tugas akhir ini dapat menambah wawasan serta ilmu yang
bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Akhir kata terima kasih.

Sampang, 13 Januari 2020

Penyusun

Arifah Amanatu Rochmah

2
Tugas Akhir TBK

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2


DAFTAR ISI ......................................................................................................... 12
BAB 1 ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 1
1.4 Tujuan ............................................................................................................ 1
1.5 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 3
2.1 Galangan Kapal ............................................................................................. 3
2.2 Areal Produksi dan Layout ............................................................................ 3
2.3 Efektifitas dan Material Handling................................................................. 4
2.4 Algoritma CRAFT ......................................................................................... 4
2.5 Model Simulasi .............................................................................................. 4
2.6 Proses Produksi Kapal ................................................................................... 4
2.6.1 Jam Orang (Main-Hours) ................................................................. 5
2.6.1 Perhitungan Area Produksi ............................................................... 5
2.6 Bengkel, Departemen dan Gudang ................................................................ 6
2.7 Docking dan Building Berth .......................................................................... 6
2.8 Pengerukan pada area konservasi mangrove ................................................. 7
BAB III .................................................................................................................... 9
METODOLOGI ...................................................................................................... 9
3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian ............................................................. 9
3.2 Tahapan Penelitian......................................................................................... 9
3.2.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah ...................................................... 9
3.2.2 Pengumpulan data ................................................................................... 9
3.2.3 Pengolahan data .................................................................................... 10
3.2.4 Analisa .................................................................................................. 10
3.2.5 Hasil ...................................................................................................... 11
3.1.6 Penarikan Kesimpulan .......................................................................... 11

3
Tugas Akhir TBK

3.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 12


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 13

4
Tugas Akhir TBK

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Politeknik Negeri Madura (POLTERA) adalah salah satu perguruan tinggi negeri di
Indonesia yang terletak di Kabupaten Sampang, yang memiliki 4 Jurusan Teknik salah satunya
adalah Jurusan Teknik Bangunan Kapal. Sebagai penyelenggara pendidikan tinggi vokasi
dalam bidang teknologi perkapalan maka jurusan teknik bangunan kapal dicetak menjadi ahli
madya yang mampu bekerja dalam bidang pengelasan, inspeksi, dan desain baik dalam
pembangunan kapal baru maupun reparasi.
Untuk menunjang kegiatan praktek pembangunan kapal baru dan reparasi kapal maka
Politeknik Negeri Madura merencanakan pembangunan galangan. Galangan merupakan tempat
kegiatan produksi kapal dari spiral desain sampai pada kapal diserah terimakan kepada pemilik
kapal.
Titik awal konstruksi kapal adalah merancang tata letak fasilitas galangan kapal sebagai
penunjang kegiatan produksi kapal. Tata letak fasilitas produksi sangat penting karena hasilnya
akan menentukan kapasitas produksi galangan kapal. Tata letak fasilitas merupakan faktor
kunci yang dapat menentukan produktififas pekerjaan pada sebuah galangan. Tata letak fasilitas
yang baik dan sesuai dengan keadaan tempat merupakan salah satu faktor utama untuk
mengoptimalkan waktu, biaya produksi dan proses produksi. Kapasitas produksi galangan
kapal ditentukan oleh sumber daya yang disimpan, area galangan, dan terutama kedekatan
tingkat masing-masing fasilitas dan tahapan kerja. Politeknik Negeri Madura telah membuat
perencanaan area pembangunan galangan, sehingga perlu dilakukan kajian mendalam
mengenai area/lokasi pembangunan, tipe tata letak fasilitas produksi, kapasitas produksi, dan
ukuran optimum masing-masing unit kerja.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis merencanakan tata letak fasilitas galangan yang
akan dibangun oleh Politeknik Negeri Madura menggunakan metode Algoritma CRAFT
sebagai penanganan meminimalisir material handling sehingga kapasitas area, waktu, biaya
dan proses kegiatan produksi dapat dioptimalkan. Output dari desain tata letak fasilitas
galangan kapal adalah mendapatkan nilai kapasitas produksi dan ukuran maksimum yang
dibutuhkan oleh galangan.

1.2.Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang yang ada maka rumusan masalah di Tugas Akhir ini adalah:
1. Bagaimana perancangan galangan yang sesuai dengan area yang akan digunakan?
2. Berapa nilai kapasitas produksi galangan untuk bangunan baru dan perbaikan?
3. Bagaimana perencanaan tata letak fasilitas galangan yang efektif dan efisien?

1.3.Batasan Masalah
Pembuatan Tugas Akhir ini dibuat pada masalah tertentu untuk menghindari meluasnya
masalah yang dibahas Antara lain:

5
Tugas Akhir TBK

1. Galangan kapal yang dimaksud adalah galangan kapal baja meliputi pembangunan kapal
baru dan perbaikan..
2. Penelitian ini tidak menghitung detail konstruksi bangunan sipil galangan.
3. Proses produksi yang dihitung hanya terbatas pada konstruksi bajanya saja, tidak
termasuk sistem dalam kapal dan interior kapal.

1.4.Tujuan
Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Membuat perancangan galangan sesuai dengan kebutuhan di Politeknik Negeri Madura.
2. Mendapatkan nilai kapasitas produksi galangan untuk bangunan kapal baru dan perbaikan.
3. Mengetahui perencanaan tata letak layout galangan yang efektif dan efisien

1.5.Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan terhap penulis terhadap penyusunan Tugas
Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa
Sebagai sarana untuk menerapkan teori yang didapat selama perkuliahan khususnya yang
berkaitan dengan mata kuliah Teknologi Bangunan Baru dan mengasah skill mahasiswa dalam
menghitung dan merancang suatu perencanaan pembangunan galangan, selain itu mahasiswa
diharapkan mampu berinovasi dengan menerapkan IPTEK pada dunia Maritim khususnya pada
dunia perkapalan.
2. Manfaat bagi Politeknik Negeri Madura (POLTERA)
POLTERA mendapatkan informasi tentang ukuran luas bangunan untuk setiap tempat
kerja pada galangan, serta dengan tempat kerja serta ukuran yang sudah direncanakan maka
POLTERA dapat mengetahui estimasi waktu dalam pembangunan kapal baru sesuai dengan
kapasitas tempat yang optimal.
3. Manfaat bagi umum
Sebagai tambahan informasi mengenai cara perencanaan, serta menghitung ukuran tempat
kerja pada sebuah galangan dalam pembangunan kapal baru untuk khalayak umum yang tertarik
dengan dunia perkapalan.

6
Tugas Akhir TBK

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1. Galangan Kapal (Shipyard)


Galangan kapal (Shipyard) adalah sebuah tempat yang dekat dengan perairan, yang
berfungsi sebagai tempat pembangunan kapal (New Building), perbaikan kapal (Ship repair)
dan pemeliharaan (Maintenance).
2.1.1. Building and Repair Shipyard
Building and repair shipyard adalah tempat yang digunakan untuk ruang lingkup
pembangunan kapal baru (New Building), perbaikan (Repair) dan pemeliharaan (Maintenance).

Gambar 1. Blok Plan galangan Poltera


2.2. Areal produksi dan Layout
Tata letak pabrik (Plant Layout) atau tata letak fasilitas (Fasilities Layout) dapat
didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik atau galangan guna
menunjang kelancaran proses produksi (Wignjosoebroto, 2009).
Kelancaran dalam proses sebuah produksi dan operasi disebuah galangan ditentukan
oleh salah satu faktor yaitu perencanaan tata letak (Lay-out). Rancangan tata letak harus
mempertimbangkan kerja, optimalisasi dari waktu pergerakan dalam proses kemungkinan
kerusakan yang terjadi karena pergerakan dalam proses atau material handling.

7
Tugas Akhir TBK

Gambar 2. Tahapan desain tata letak galangan


(Sumber : International Journal Of Naval Architecture Ocena Engineering, 2015)
Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan setelah
perusahaan beroperasi. Perencanaan ini menentukan bagaimana suatu aset tetap perusahaan
digunakan dengan baik untuk menunjang tujuan perusahaan. Bagi suatu perusahaan galangan
kapal, perencanan fasilitas termasuk menentukan bagaimana fasilitas produksi digunakan
secara efektif dan efisien dalam menunjang produksi. Proses perencanaan fasilitas produksi
merupakan suatu proses yang berkelanjutan, yang menurut digambarkan dalam bentuk daur
hidup fasilitas melalui suatu fase ke fase berikutnya dan kembali ke fase awal.
Penyusunan layout galangan harus disesuaikan dengan lokasi galangan dan ukuran dan
tipe kapal yang akan direparasi atau dibangun. Secara garis besar layout galangan dapat
diklasifikasikan menjadi 4 (empat) tipe, yaitu: tipe I atau T, tipe L, U dan Z. Pemilihan tipe
galangan terutama disesuaikan dengan bentuk lokasi galangan dan alur proses produksi yang
direncanakan.

2.3 Efektifitas dan material handling


Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi
output terhadap pencapaian tujuan maka semakin efektif kegiatan. Efektivitas berlangsung
pada outcome (hasil), program, atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang
dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dibawah
ini mengenai hubungan arti efektivitas dibawah ini :
EFEKTIVITAS OUTCOME
= OUTPUT
(Sumber : Mahmudi, 2005:92)
Material Handling adalah suatu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan
dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi, atau
barang jadi, dari tempat asal ke tempat tujuan yang telah ditetapkan. Memindahkan material
dari satu tempat proses produksi ke tempat proses produksi yang lain.

8
Tugas Akhir TBK

2.4 Algoritma CRAFT


Algoritma Craft merupakan sebuah metode bertujuan untuk meminimumkan
perpindahan material, dimana perpindahan material didefenisikan sebagai aliran produk, jarak
dan pengangkutan. CRAFT pertama kali diperkenalkan oleh Amour dan Buffa pada tahun 1963.
CRAFT merupakan contoh program tipe teknik Heuristic yang berdasarkan pada
interpretasi Quadratic Assignment dari program proses layout, yaitu mempunyai kriteria dasar
yang digunakan meminimumkan biaya perpindahan material, dimana biaya ini digambarkan
sebagai fungsi linier dari jarak perpindahan. CRAFT merupakan sebuah program perbaikan.
Program ini mencari perancangan optimum dengan melakukan perbaikan tata letak secara
bertahap. CRAFT mengevaluasi tata letak dengan cara mempertukarkan lokasi departemen.
Perubahan antar departemen diharapkan dapat mengurangi biaya perpindahan material.
Selanjutnya CRAFT membuat pertimbangan pertukaran departemen untuk tata letak yang baru,
dan ini dilakukan secara berulang-ulang sampai menghasilkan tata letak yang terbaik. CRAFT
dapat melayani pertukaran sampai 40 departemen.

2.5. Model Simulasi


Simulasi diartikan sebagai teknik menirukan atau memperagakan kegiatan berbagai
macam proses atau fasilitas yang ada di dunia nyata. Fasilitas atau proses tersebut disebut
dengan sistem, yang mana didalam keilmuan digunakan untuk membuat asumsi-asumsi
bagaimana sistem tersebut bekerja. Simulasi dilakukan untuk beberapa beberapa hal,
diantaranya :
1. Simulasi adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah yang ditirukan dan sesuai
kondisi kenyataan dilapangan tanpa harus disurvei secara langsung.
2. Solusi Analitik tidak bisa dikembangkan, karena sistem sangat kompleks.
3. Pengamatan sistem secara langsung tidak dimungkinkan, karena sangat mahal, memakan
waktu yang terlalu lama dan dikhawatirkan akan merusak sistem yang sedang berjalan.
Pada penelitian ini dipergunakan software simulasi PROMODEL student version
merupakan merupakan produk dari promodel corporation. Dengan beberapa library yang
dimiliki promodel, mampu membantu dalam melakukan simulasi pada berbagai bidang. Output
yang dihasilkan PROMODEL berupa ulilisasi lokasi, utilisasi resource, utilisasi entity.

2.6. Proses Produksi Kapal


Pembangunan kapal adalah pengkonstuksian atau perakitan kapal, industri konstruksi
yang menggunakan berbagai jenis komponen yang diolah dari material. Industri ini
memerlukan banyak pekerja dari berbagai keahlian, lokasi, peralatan, serta organisasi yang
baik.
Secara umum tahapan pembangunan kapal meliputi :
1. Pengembangan keinginan pemesan (Development of Owner Requirements).
2. Desain konsep atau perancangan (Prelimminary concept design)
3. Desain kontrak (Contract design)
4. Penandatanganan kontrak (Bidding/contracting)
5. Perencanaan dan desain detail (Design and Detail drawing/Planning)
9
Tugas Akhir TBK

6. Fabrikasi
7. Sub Assembly
8. Assembly
9. Errection
10. Launching
11. Sea trial
12. Delivery

2.6.1. Jam Orang (Main-Hours)


Perhitungan jumlah jam orang (man hours) adalah sebagai berikut :
TOTAL PEKERJAAN
TOTAL PRODUKTIFITAS =
TOTAL JAM ORANG

2.6.2 Perhitungan Area Produksi


Berdasarkan International Journal Of Naval Architechture Ocean Engineering 2013,
perhitungan luas lokasi didasari pada Little’s law yang menyatakan bahwa untuk jangka
panjang jumlah rata-rata customer dalam suatu sistem yang stabil (L), jumlah antrean adalah
sama dengan nilai efektif rata-rata kedatangan (λ) dikalikan dengan waktu rata-rata berada di
dalam sistem (W).
L = λW
Little’s law adalah hubungan antara waktu (W) dan jumlah (L).
Waktu berkaitan dengan lamanya blok berada pada tingkat pekerjaan dan jumlah
berkaitan dengan kapasitas yang disyaratkan untuk tingkat pekerjaan, sedangkan waktu
kedatangan adalah kapasitas produksi per waktu setiap unit. Luas perhitungan areal untuk setiap
unit produksi adalah sesuai rumus Little di atas.

2.7. Bengkel, Departemen dan Gudang


Bengkel atau stasiun kerja adalah tempat untuk berbagai macam pekerjaan. Setiap
galangan kapal memiliki beberapa bengkel antara lain :
1. Bengkel konstruksi
2. Bengkel mould loft
3. Bengkel pipa
4. Bengkel mesin
5. Bengkel listrik
6. Bengkel kayu/ perabot

Dari setiap bengkel tersebut memiliki peralatan-peralatan produksi yang di sesuaikan


dengan aktfitas produksinya seperti CNC cutting plasma, mesin bending plat, mesin bor, mesin
las, mesin potong pipa, dan mesin bending pipa.

10
Tugas Akhir TBK

` Departemen/Kantor adalah tempat untuk sarana proses administrasi kebutuhan dan


kegiatan galangan yang berhubungan dengan sistem administrasi dan manajemen. Setiap
galangan kapal memiliki beberapa departmen sebagai berikut :
1. Main Office/kantor utama
2. Kantor Perancangan
Gudang material adalah tempat penunjang proses produksi khususnya untuk memberikan
fasilitas penerimaan, pemeriksaaan, dan penyimpanan material yang dibutuhkan galangan
kapal.

Gambar 3. Rencana gedung galangan Poltera


2.5 Docking dan Building Berth
2.5.1 Pengedokan
Pengedokan adalah suatu proses memindahkan kapal dari air/laut ke atas dock dengan
bantuan fasilitas pengedokan. Untuk melakukan pengedokan kapal ini, harus dilakukan
persiapan yang matang dan berhati-hati mengingat spesifikasi bentuk kapal yang khusus dan
berbeda-beda setiap kapal. Biro Klasifikasi Indonesia dan Syah Bandar menentukan periode-
periode pengedokan kapal (perbaiakan kapal diatas dok), yang kesemuanya tergantung dari
umur kapal, jenis bahan yang dipakai sebagai badan kapal, keadaan/kebutuhan kapal.
2.5.2 Jenis Pengedokan
Untuk keperluan membersihkan badan kapal dibawah garis air, memeriksa kerusakan-
kerusakan, memperbaiki kerusakan-kerusakan serta mencat badan kapal dibawah garis air
sesuai pada master plan Poltera maka digunakan jenis dok yaitu dok kolam (Graving dock/dry
dock).
2.5.2.1 Dok Kolam (Graving dock/Dry dock)
Graving Dock yaitu suatu fasilitas pengedokan kapal yang berbentuk meyerupai Kolam
yang terletak di tepi pantai. Pada graving dock mempunyai beberpa elemen atau bagian yang
penting diantaranya adalah: pintu penutup (yang berhubungan dengan perairan pantai), pompa-
pompa pengering, mesin gulung (cupstand), tangga-tangga (untuk naik turun keadasar dan atas
kolam, crane (untuk transportasi) dll.
Perancangan Graving dock berdasarkan kedalaman di perairan selat Madura yang nantinya
digunakan sebagai penentuan kapasitas kapal yang dapat melakukan docking dalam satuan GT.

11
Tugas Akhir TBK

2.5.2 Building Berth


Landasan pembangunan kapal (building berth) yang fungsinya untuk membangun kapal
baru dan sekaligus untuk tempat meluncurkan kapal. Perencanaan panjang landasan dan sudut
kemiringannya berdasarkan ketentuan dari buku Dock and Harbour Engineering volume 1.

Gambar 4. Graving Dock dari rencana galangan Poltera


2.6 Pengerukan pada area konservasi mangrove
Berdasarkan UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran pada Bab 1 pasal 1 yang
dimaksud dengan pengerukan adalah pekerjaan mengubah bentuk dasar perairan untuk
mencapai kedalaman dan lebar yang dikehendaki atau mengambil material dasar perairan yang
dipergunakan untuk keperluan tertentu.
Pedoman Pengelolaan Ekosistem Mangrove yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Kementrian Kelautan dan Perikanan salah satu Kebijakan Dasarnya berbunyi Apabila
direncanakan pemanfaatan ekonomi khususnya yang menyebabkan hilangnya mangrove seperti
industri, permukiman, pertanian, dan pertambakan maka perlu dilakukan adopsi stringent
precautions seperti analisis dampak lingkungan, audit lingkungan, dan rencana pengelolaan
lingkungan. Perubahan area konservasi menjadi galangan kapal diperbolehkan dengan syarat
harus menyusun dokumen AMDAL dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

12
Tugas Akhir TBK

Gambar 5. Letak geografis rencana Galangan Poltera

13
Tugas Akhir TBK

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Diagram Alir dan Metodologi Penelitian


Langkah-langkah penelitian digambarkan secara skematis dalam diagram alir seperti
berikut:

MULAI

STUDI LAPANGAN PENGUMPULAN STUDI LITERATUR


1. Blok Plan POLTERA DATA 1. Buku
2. Jurnal

PENGOLAHAN DATA
1. Pengukuran area wilayah
2. Perhitungan kapasitas produksi
(Waktu, Jarak, dan Frekuensi)
3. Design metode Algoritma CRAFT

PENAMBAHAN LITERATUR
ANALISA
HASIL DESIGN
Optimal berdasarkan :
TIDAK
1. Persyaratan minimal
fasilitas pada galangan
2. Kecepatan waktu
produksi

YA
HASIL
1. Design 3D layout
2. Maket Rencana Galangan

KESIMPULAN

SELESAI

Gambar 3.1. Diagram Alir Metodologi Penelitiaan


3.2. Tahap Penelitiaan
3.2.1. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Identifikasi dan Perumusan Masalah adalah tahapan awal dalam pembuatan dan
penulisan tugas akhir ini. Pada tahap ini dilakukan identifikasi beberapa permasalahan yang
didapat pada saat dilakukan pengamatan sehingga terwujud sebuah penelitian. Kemudian
ditentukan tujuan tentang apa yang ingin dicapai dan manfaatnya bagi pihak terkait serta bagi
penelitian selanjutnya.

3.2.2. Pengumpulan data


Tahapan kedua dari pembuatan tugas akhir ini terdiri dari studi literature dan studi
lapangan. Studi lapangan digunakan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk
membantu proses pengerjaan berupa Blok Plan Poltera. Studi literatur dilakukan untuk
14
Tugas Akhir TBK

mendapatkan referensi-referensi yang nantinya akan menjadi landasan atau panduan dari
pembuatan Tugas Akhir ini. Pembuatan dan penulisan serta pengerjaan Tugas Akhir ini
didasarkan pada literature yang ada antara lain dari buku atau sumber jurnal/paper terpercaya
yang berkaitan dengan Tugas Akhir yang akan dikerjakan.

3.2.4. Pengolahan data


Pada tahap ini dilakukan proses perhitungan luasan area rencana pembagunan galangan,
perhitungan kapasitas produksi, dan perencanaan tata letak fasilitas berdasarkan metode
Algoritma CRAFT.

3.2.5. Analisa
Pada tahap ini dilakukan proses analisa hasil pengolahan data, dengan dikatakan optimal
sesuai dengan minimum fasilitas yang diwajibkan ada pada galangan berdasarkan Surat Edaran
Menhub, serta kecepatan produksi yang didapatkan.

3.2.6. Hasil
Hasil analisa selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk gambar 3D dengan bantuan
software SkecthUp dan dibuat makaet dalam skala 1 : 500.

3.2.7. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisa dapat ditarik kesimpulan berupa tipe tata letak fasilitas
produksi, nilai kapasitas produksi, dan ukuran tempat setiap unit kerja.

15
Tugas Akhir TBK

Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
BULAN
N
O KEGIATAN I II III IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi Masalah
2 Pengumpulan data
3 Pengolahan Data
4 Perhitunagan dan
Analisa
5 Hasil
6 Kesimpulan

16
Tugas Akhir TBK

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andreasson,ER,(1980) Managing Ship Production, Course Notes, University of


Strathclyde, Glasgow.
[2] EL marghraby, (1996), Design of Production System Departemen of Industrial
Administration, Yole University.
[3] DKP Prov Jawa Timur, (2015) Letak Geografis Kabupaten Sampang.
[4] Stroch,R.L.1995. Ship Production.Cornell Maritime Press, 2nd edition, Contreville,
Maryland.
[5] International Journal Naval Architechture Ocean Engineering, 2015

17

Anda mungkin juga menyukai