Anda di halaman 1dari 27

HAMBATAN PADA KAPAL

KECIL
(KELOMOK 6)
Reimigius Baskatara Argyantara Gigih
Bungkang 21090117130090
21090117140045
Sainal Abidin
21090117130092

Muhammad Sa’adilah
Mursyid
21090117140026
Bagus Muhammad Ichsan
2109011713050

Mohammad Rabith mizyal


Febrian Wahyu Laudani
21090117130088 21090117130074
POKOK PEMBAHASAN

1. DEFINISI UMUM 3. CARA


HAMBATAN KAPAL MEMPERKECIL
HAMBATAN PADA
KAPAL – KAPAL KECIL

2. JENIS – JENIS
KAPAL KECIL
BERKECEPATAN
TINGGI 4. CONTOH KASUS
HAMBATAN PADA
KAPAL KECIL
DEFINISI UMUM HAMBATAN KAPAL
Hambatan kapal adalah gaya yang menahan kapal ketika melaju dengan kecepatan
dinasnya. Gaya hambat ini harus dilawan oleh gaya dorong yang dihasilkan oleh mesin kapal
agar tercapai kecepatan yang dikehendaki.
JENIS – JENIS KAPAL KECIL BERKECEPATAN TINGGI

1. Kapal Planing Hull


2. Kapal Hydrofoil
3. Kapal Hovercraft
4. Round Bottom Boat
5. Hard Chine Planning Craft
6. Kapal Speed Boat
Gaya angkat (lift force) pada displacement hull
didukung oleh gaya apung
KAPAL PLANNING HULL
Kapal cepat (planing hull) terdiri dari gaya
gesek (friction) dan gaya vertikal (induced
drag), dimana hambatan geseknya lebih
dominan dari total hambatan. Fenomena ini
membuat para ahli kapal terinspirasi untuk
menciptakan desain kapal yang memiliki
hambatan gesek lebih rendah. Oleh karena itu
Planning Hull
belakangan ini banyak dijumpai tipe kapal
cepat yang disebut: air cushion vehicles (ACV),
seaplanes, wing-in-ground effect (WIG) craft,
planning hydrofoil ships, surface effect ships
(SES) dan kapal Stolkraft. Jenis kapal cepat
tersebut memiliki karakteristik operasional dan
keunggulan tertentu serta banyak diaplikasikan
sebagai kapal patroli, kapal penyelamat, kapal
penumpang, kapal riset dan kapal pesiar.

Displacement hull
Kapal Hydrofoil
Hydrofoil merupakan salah satu jenis kapal yang
meminjam prinsip-prinsip aerodinamika pada pesawat
terbang. Hydrofoil berbeda dengan kapal biasa, yang
saat mendekati kecepatan maksimum, hambatan
gelombang maupun gesekan air terhadap lunas
meningkat. Hydrofoil akan dapat mengatasi gesekan
pada lunas ini.
Kapal Hydrofoil
Kapal hydrofoil adalah kapal yang terdiri dari body kapal dan sayap yang
diletakkan dibawah dasar kapal yang dihubungkan pleh penegar. Badan kapal
yang terangkat dari permukaan air, gaya beratnya ditahan oleh gaya angkat
dinamis pada sayap (foil) yang tercelup didalam air. Sayap yang dipasang
dibawah badan kapal ( pada bagian muka dan belakang ), sayap tersebut secara
otomatis dapat diubah- ubah letaknya menurut angle of attacknya. Sehingga
badan kapal terangkat bebas keatas permukaan air bertujuan untuk
mengurangi hambatan air. Pada saat ini ada 2 prinsip penggunaan foil, yaitu foil
yang bergerak diatas permukaan air dan foil yang tercelup seluruhnya di air.
Hambatan yang bekerja pada sayap (R) hydrofoil adalah :
R = Rp + Ri + Rw
Rp = Hambatan profil
Ri = Hambatan Induksi
Rw = Hambatan gelombang

Ada beberapa macam konstruksi kapal hydrofoil sbb :


a) bentuk “V”
b) bentuk trapesium
c) bentuk juring lingkaran
d) bentuk tangga
e) bentuk tingkatan
Bentuk V Bentuk Juring Lingkaran
Bentuk Trapesium

Bentuk ingkatan
Bentuk Tangga

Konstruksi Kapal Hydrofoil


KAPAL HOVERCRAFT
Hovercraft adala suatu kendaraan yang berjalan
diatas bantalan udara (air cushion). Bantalan udara
tersebut ditimbulkan dengan cara meniupkan udara ke
ruang bawah hovercraft (plenum chamber) melalui skir
(sekat yang lentur) sehingga tekanan udara didalam
plenum chamber lebih tinggi daripada tekanan udara luar Kapal Hovercraft
sehingga timbul gaya angkat. Untuk menggerakkan
hovercraft, digunakan gaya dorong yang diperoleh dari
propeller. Gaya angkat hovercraft bekerja pada
penampang yang luas, sehingga tekanan terhadap air
(ground pressure) yang ditimbulkan tidak besar. Dengan
begitu hovercraft mampu membawa beban yang cukup
berat. Karena tidak adanya kontak langsung antara
hovercraft dan daratan (air), maka hambatan yang
terjadi kecil sehingga hovercraft dapat melaju dengan
kecepatan tinggi.
• Prinsip kerja kapal hovercraft adalah sebagai berikut :

Kapal hovercraft menggunakan udara untuk mendapatkan resultan gaya angkat keatas
yang dapat mengangkat kapal setinggi h.
Hambatan yang bekerja pada kapal ini adalah hambatan udara (Ra) dan hambatan
impuls (Rq)
Rq = ρ.v0. Q ; Q = Debit udara yang disedot.

• Komponen – komponen Tahanan Kapal Hovercraft


Tahanan yang terjadi pada Hovercraft berbeda dengan kendaraan permukaan air lainnya.
Hovercraft akan mengalami hambatan :

a) Hambatan karena tahanan trim


b) Hambatan karena tahanan gesek karena kontak dengan skirt di permukaan
c) Tahanan karena gelombang
Round bottom boat
• Kapal jenis ini disebut juga displacement
boat, dimana seluruh berat badan kapal
ditahan oleh Buoyancy.
• Analisa hambatan berdasarkan hasil
percobaan oleh Nordstrom dengan
menggunakan model pada tangki percobaan
dengan displacement 10 ~ 30 ton dan
kecepatan 10 ~ 15 knot, adalah suatu
koefisien, dimana kecepatan model kapal
didasarkan pada angka Froude yang telah
dirubah yaitu :
Fn ∆= v / √g. ∆1/3 , Sedangkan hambatan
total per displacement : Rt / ∆.
Hard chine planning craft
• Berat badan kapal sebagian besar ditahan oleh
gaya- gaya angkat dinamis sedangkan pengaruh
gaya buoyancy sangat kecil.
• Bentuk kapal ini ditemukan oleh CM Rumus yang
bertujuan untuk mengurangi hambatan dengan
cara mengangkat badannya sendiri keatas
permukaan air.
• Hambatan jenis kapal ini sangat bergantung dari
Gambar penampang melintang kapal
parameter- parameter berikut:
o Perbandingan panjang dan lebar ( Lp/Bpa)
Lp = Proyeksi panjang chine
Bpa = Lebar rata- rata chine
o Perbandingan ukuran dan berat (Ap/∆2/3 )
Ap = Luas proyeksi dasar rata- rata.
o Posisi memanjang dari titik berat ke titik AP
o ROF
o Bentuk dari buttock line pada Bpa/4 dari
center line
o Bentuk lengkungan dari chine
o Bentuk dari gading- gading.
Kapal Speed Boat

• Dengan kecepatan yang cukup besar kemungkinan berat kapal lebih kecil dari gaya angkat
hidrodinamika sehingga seakan- akan badan kapal terangkat keatas sampai menggeser
permukaan air. Kapal- kapal yang mempunyai keadaan semacam ini disebut kapal Speed Boat.
• Ada 3 keadaan kapal speed boat
o Keadaan Berlayar (mengapung)
Dalam keadaan ini gaya angkat keatas dinamis =0
ρ=¥.V
ρ = Berat kapal
V = Volume air yang dipindahkan
o Keadaan peralihan (semi planning)
Dalam keadaan ini, berat kapal (P) besarnya sama dengan sebagian gaya
hydrostatis (Ast), dan sebagian gaya hydrostatis keatas (Ad).
ρ = ¥ . V1 + Ad
V = Volume air yang dipindahkan oleh bagian bawah air.
o Keadaan menggelincir (Planning)
Dalam keadaan ini, gaya angkat keatas hydrostatis (Ast) mendekati nol, sehingga (P= Ad).
• Hingga saat ini karakteristik untuk kapal- kapal cepat dapat dilihat dari bilangan
Froudenya.
• Untuk kapal speed boat dipakai bilangan Froude sbb :
Fn ∆= v0 / √g. V1/3

• Macam- macam bentuk badan kapal speed boat.


o Dilihat dari penampang melintangnya.
 Type A dipakai untuk speed boat dengan kecepatan kecil, sebagai bentuk
peralihan dari kapal biasa.
 Type B dapat menimbulkan gaya dinamik keatas yang besar dan memperkecil
hambatan, akan tetapi jelek terhadap pengaruh gelombang karena adanya
pukulan keras gelombang pada dasar kapal sehingga stabilitasnya kurang baik.
 Type C dengan penampang “V” ini sangat baik untuk pelayaran yang
bergelombang.
 Type D dipakai untuk memperkecil semburan air.

o Dilihat dari penampang memanjangnya


Perbandingan performance dari kapal kapal cepat

o Diagram disamping ini memperlihatkan ketiga


macam kapal ini dengan R/∆ sebagai ordinat
dan v/ √L sebagai absis.
o Secara umum, round bottom boat lebih efisien
daripada hardchine planning craft untuk harga
v/ √L = 3,0. Diatas harga ini planning craft
mempunyai hambatan lebih kecil dan lebih
layak laut.
o Hidrofoil hampir tidak mengalami wave making
resistance pada saat bergerak diatas permukaan
air. Hal ini disebabkan karena permukaan basah
hanyalah struts dan sayap, sehingga hambatan
gesek kecil.
Untuk berat dan daya mesin yang sama, kapal
hydrofoil dapat mencapai kecepatan 2 ~ 3 kali
kecepatan kapal biasa.
Rumus Perhitungan Hambatan Kapal Kecil Kecepatan Tinggi

Menurut J. Lawrence [1985], karakteristik


high speed craft dipengaruhi froude
numbernya. Froude number yang besar
menyebabkan kapal dapat mencapai
kecepatan tinggi. Untuk planning craft, luas
bidang basah efektif berkurang seiring
dengan meningkatnya kecepatan kapal.
Oleh karena itu, beam froude number (FB)
sering digunakan sebagai parameternya.
(FB) didefenisikan sebagai berikut :
Cara Memperkecil Hambatan Pada Kapal-Kapal Kecil Berkecapatan Tinggi
Kapal cepat (planing hull) terdiri dari gaya
gesek (friction) dan gaya vertikal (induced drag),
dimana hambatan geseknya lebih dominan dari
total hambatan. Fenomena ini membuat para ahli
kapal terinspirasi untuk menciptakan disain kapal
yang memiliki hambatan gesek lebih rendah. Oleh
karena itu belakangan ini banyak dijumpai tipe
kapal cepat yang disebut: air cushion vehicles
(ACV), seaplanes, wing-in-ground effect (WIG)
craft, planning hydrofoil ships, surface effect ships
(SES) dan kapal Stolkraft. Jenis kapal cepat
tersebut memiliki karakteristik operasional dan
keunggulan tertentu serta banyak diaplikasikan
sebagai kapal patroli, kapal penyelamat, kapal
penumpang, kapal riset dan kapal pesiar.
Stolkraft Hull
Kapal cepat (planing hull) terdiri dari gaya gesek
(friction) dan gaya vertikal (induced drag), dimana
hambatan geseknya lebih dominan dari total hambatan.
Fenomena ini membuat para ahli kapal terinspirasi untuk
menciptakan disain kapal yang memiliki hambatan gesek
lebih rendah. Oleh karena itu belakangan ini banyak
dijumpai tipe kapal cepat yang disebut: air cushion vehicles
(ACV), seaplanes, wing-in-ground effect (WIG) craft,
planning hydrofoil ships, surface effect ships (SES) dan kapal
Stolkraft. Jenis kapal cepat tersebut memiliki karakteristik
operasional dan keunggulan tertentu serta banyak
diaplikasikan sebagai kapal patroli, kapal penyelamat, kapal
penumpang, kapal riset dan kapal pesiar.

Surface Effect Planing Hull


Konsep disain kapal SEP-Hull memiliki beberapa perubahan
hull, diantaranya
terowongan di bagian bawah badan kapal sebagai kantong
udara untuk menangkap dan menyimpan udara yang tersedot
dari depan kapal, serta mengaplikasikan teknologi air
lubrication yang menjadikan kapal ini memiliki kecepatan yang
sangat optimal.

Keunggulan desain SEP-HULL dengan mengapplikasikan


sistem injeksi/pelumasan udara di bawah permukaan lambung
kapal adalah akan mengurangi gesekan air dengan lambung
kapal, sehingga hambatan kapal menjadi berkurang. Diketahui
bahwa densitas udara lebih kecil (=800 kali) dari densitas air
laut. Kapal SEP-Hull memiliki prospek yang sangat baik dan
memiliki potensi pasar yang tinggi untuk diaplikasikan sebagai
kapal penumpang cepat, patroli, pengawasan pantai.
Contoh Kasus dari Hambatan Kapal kecil kecepatan tinggi

Pengujian Towink Tank

Penelitian ini menggunakan kapal jenis planing hull dengan


panjang lwl = 14 m. Sedangkan sistem hydrofoil yang
digunakan adalah Completely Submerged Foil dengan susunan
foil tandem. Untuk konstruksi sayap foil digunakan konstruksi
non-split hal ini diharapkan agar konstruksi lebih kuat. Adapun
bentuk foil yakni rectangular dimana panjang chord sama
sepanjang sayap hydrofoil. Pemilihan foil ini menggunakan
aerofoil tipe National Advisery Commite for Aeronoutic (NACA)
64A-212. Artinya NACA Seri 6 dengan lokasi maksimal thicknes
0.4 chord dari leading edge dan desain pada koefisien lift
sebesar 0.2 dan ketebalan maksimal sebesar 12% chord.
Setelah perencanaan dimensi hydrofoil didapatkan maka
dengan menggunakan desain penampang hydrofoil akan
didapatkan skala ukuran hydrofoil sebagai berikut: Dimensi
model sistem hydrofoil skala 1/18: Chord (c)= 45 mm Span (b)
= 220 mm (hydrofoil) Span (h) = 120 mm (strut) AR = 4.9 t = 5.5
mm tipe = 64A-212 (hydrofoil) tipe = 63-012 (strut)

Sesuai dengan variasi yang telah direncanakan maka sistem


hydrofoil dipasang pada variasi posisi model Pilot Boat
sebagaimana gambar berikut:

Berat masing-masing model hydrofoil 0.3 kg. Dari pengukuran


manual terjadi perubahan LCG pada masing masing variasi dan
besarnya perubahan dapat dilihat pada gambar 4.7. Masing-
masing variasi model diuji towing tank untuk dicari besarnya
hambatan pada variasi kecepatan 0 <Fn< 1.
Analisis terhadap karakteristik olah gerak kapal untuk semua
variasi kecepatan dan variasi posisi perletakan hydrofoil
pendukung dilakukan dengan cara melalui uji tarik towing
tank. Kemudian dari hasil uji tarik towing tank akan didapatkan
nilai hambatan total sebagai berikut:
Penambahan hydrofoil memberikan tambahan beban yang
menyebabkan perubahan LCG pada masing-masing variasi. Pada
variasi 1 pergeseran LCG untuk model Pilot Boat sebesar 2 mm
menjadi 318 mm dari LCG barehull yang semula sebesar 320
mm. Variasi 2 pergeseran LCG untuk model Pilot Boat sebesar 9
mm menjadi 329 mm dari LCG barehull yang semula sebesar
320 mm. Untuk variasi 3 pergeseran LCG untuk model Pilot
Boat sebesar 35 mm menjadi 355 mm dari LCG barehull yang
semula sebesar 320 mm. Dari hasil pengujian towing tank Rt
terkecil pada variasi 1 = 22.76 KN pada Fn = 1, variasi 2 = 22.43
KN pada Fn
= 0.898, variasi 3 = 30.31 KN pada Fn = 0.68. Dari hasil
hambatan total pada pengujian towing tank dapat diketahui
bahwa penambahan sistem hydrofoil hambatan total pada
kondisi foilborne 0.6 <Fn< 1 tidak lebih baik dari hambatan
total pada Pilot Boat – Barehull dengan kecepatan yang sama.
Variasi 2 merupakan posisi yang paling ideal dan besarnya Rt =
22.4 KN pada Fn = 0.898 dan untuk kecepatan yang sama pada
barehull didapatkan Rt = 21.8 KN. Variasi 2 merupakan posisi
yang paling ideal untuk sistem hydrofoil pada kapal ini
dikarenakan besarnya hambatan yang dihasilkan lebih kecil
dibandingkan variasi yang lainnya. Meskipun pada variasi ini
menunjukkan bahwa perletakan foil merupakan yang paling
ideal dari hasil uji towing tank penambahan hydrofoil tidak
dapat mengurangi besarnya hambatan barehull pada kecepatan
dinas. Hal ini dikarenakan jumlah strut sebanyak 4 buah
dianggap terlalu banyak sebab memberikan tambahan drag
yang seharusnya dihindari. Untuk itu perlu diperhitungkan juga
dalam perencanaan strut mengenai dimensi strut seminimal
mungkin agar drag yang dihasilkan sekecil mungkin. Pada
sistem hydrofoil pada kapal ini jumlah strut dapat dikurangi
asalkan strut mampu menahan beban kapal.
KESIMPULAN

Kapal cepat (planing hull) terdiri dari gaya


gesek (friction) dan gaya vertikal (induced
drag), dimana hambatan geseknya lebih
dominan dari total hambatan. Fenomena ini
membuat para ahli kapal terinspirasi untuk
menciptakan disain kapal yang memiliki
hambatan gesek lebih rendah. Oleh karena
itu belakangan ini banyak dijumpai tipe
kapal cepat yang disebut: air cushion
vehicles (ACV), seaplanes, wing-in-ground
effect (WIG) craft, planning hydrofoil ships,
surface effect ships (SES) dan kapal
Stolkraft.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai