Anda di halaman 1dari 59

53

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

4.1.1.Keadaan Umum Perairan

Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Trenggalek (2008), Kabupaten

Trenggalek merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Timur yang terletak

di bagian selatan dari wilayah Propinsi Jawa Timur. Kabupaten ini menempati

wilyah seluas 1.205,22 km2 yang dihuni oleh ± 700.000 jiwa yang sebagian besar

mata pencahariannya petani dan nelayan. Batas-batas wilayah Kabupaten

Trenggalek yaitu:

Sebelah Utara : Kabupaten Tulungagung dan Ponorogo;

Sebelah Timur : Kabupaten Tulungagung;

Sebelah Selatan : Samudera Hindia; dan

Sebelah Barat : Kabupaten Ponorogo dan Pacitan.

Trenggalek adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Jawa Timur

terletak di jalur selatan Pulau Jawa. Terletak pada koordinat 7053’- 8034”

LU/111024’ – 112011’BT. Lokasi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi

terletak di Desa Tasikmadu, Kabupaten Trenggalek Kecamatan Watulimo Jawa

Timur dengan wilayah kerja operasional PPN Prigi ditetapkan SK Bupati

Kabupaten Trenggalek Nomor 872 tahun 2006 tanggal 24 Nopember 2006, dan

dikuatkan oleh SK Mentri KP Nomor: KEP.09/MEN/2099.

Trenggalek memiliki luas wilayah 126,140 ha terdiri dari 2/3 tanah

pegunungan dan sisanya merupakan dataran rendah. Wilayah di Kabupaten


54

Trenggalek berada pada sekitar 7 - 690 meter di permukaan laut. Berdasarkan

pembagianya wilayah administrasinya Kabupaten Trenggalek terbagi menjadi 14

wilayah kecamatan dan 157 desa atau kelurahan, wilayah kecamatan yang ada di

Kabupaten Trenggalek meliputi Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Durenan,

Kecamatan Pogalan, Kecamatan Bendungan, Kecamatan Karangan, Kecamatan

Tugu, Kecamatan Pule, Kecamatan Kampak, Kecamatan Gandusari, Kecamatan

Watulimo, Kecamatan Panggul, Kecamatan Dongko, Kecamatan Munjungan dan

Kecamatan Suruh.

Kabupaten Trenggalek memiliki potensi sumberdaya alam pada perairan

laut, payau, dan tawar. Panjang pantai selatan Kabupaten Trenggalek kurang lebih

96 km, dimana sebagian dari pantainya berbentuk teluk yang terdiri dari Teluk

Panggul, Teluk Munjungan dan yang paling besar adalah Teluk Prigi. Luas Zone

Ekonomi Eksklusif ZEE Kabupaten Trenggalek adalah 35.558 km2 yang

merupakan wilayah perairan laut yang bisa dieksploitasi. Luas wilayah

pengelolaan laut Kabupeten Trenggalek adalah 71,117 ha. Wilayah Kabupaten

Trenggalek dibatasi oleh perairan samudra, yaitu Samudera Hindia pada bagian

selatan, untuk perairan pantai terdapat tiga teluk yang menjadi lokasi

penangkapan nelayan yaitu teluk Prigi, Punggul dan Munjungan. Kabupaten

Trenggalek merupakan wilayah yang beriklim tropis.

Teluk Punggul tidak lebar dan terdapat beberapa kawasan terumbu karang

dengan dasar perairan lumpur pasir, kedalaman perairan daerah ini berkisar antara

8 - 40 m. Teluk Munjungan memiliki dasar perairan yang didominasi tebing terjal

dan batu karang, kedalaman perairan antara 10 - 15 m. Teluk Prigi merupakan

pantai terpanjang yang terdiri dari Pantai Damas, Pantai Ngesrep, Pantai
55

Karanggongso, dasar perairan sekitar pantai berupa lumpur berpasir dengan

sedikit karang dengan kedalaman perairan 15 - 61 m. Perairan Prigi merupakan

sebuah teluk yang berhubungan langsung dengan Samudra Hindia.

4.1.2.Demografi Kabupaten Trenggalek

Kabupaten Trenggalek pada akhir tahun 2011 memiliki jumlah penduduk

sebesar 813.416 jiwa sedangkan pada tahun 2012 tercatat sebanyak 827.873 jiwa

atau naik sebesar 1,78 %. Penduduk Kecamatan Watulimo pada tahun 2011

sejumlah 64.374 jiwa yang terdiri dari 31.989 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan

32.385 berjenis kelamin perempuan, diantara 12 desa, Desa Tasikmadu memiliki

jumlah penduduk yang paling banyak yaitu sebesar 10.253 penduduk, sedangkan

desa yang mempunyai penduduk paling kecil adalah Desa Ngembel yang

memiliki 2.468 penduduk. Data jumlah penduduk tersaji pada Tabel 11.

Tabel 11. Jumlah Penduduk Kecamatan Watulimo Trenggalek Tahun 2011


Jumlah Penduduk
No Desa
Laki – laki Perempuan
1 Karanggandu 3.233 3.283
2 Prigi 3.122 3.218
3 Tasikmadu 5.033 5.220
4 Watulimo 3.007 3.154
5 Margomulyo 2.527 2.613
6 Sawahan 2.730 2.660
7 Dukuh 2.290 2.133
8 Slawe 1.479 1.385
9 Gemaharjo 3.076 3.220
10 Pakel 1.625 4.552
11 Ngembel 1.259 1.209
12 Watuagung 2.608 2.738
Jumlah 31.989 32.385
Sumber: Statistik Kecamatan Watulimo, 2011
56

Tingkat pendidikan di Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo sebagian

besar merupakan tamatan SD/sederajat sebanyak 3.255 orang, yang tidak tamat

SD/sederajat sebanyak 78 orang. tamatan SLTP/sederajat 2.803 orang, tamat

SLTA/sederajat 2.582 orang, dan tamat perguruan tinggi sebanyak 117 orang.

Banyaknya penduduk yang tidak berpendidikan tinggi sehingga mereka memilih

menjadi nelaya. Data jumlah penduduk Desa Tasikmadu berdasarkan tingkat

pendidikan tersaji pada Tabel 12.

Tabel 12. Jumlah Penduduk Desa Tasikmadu Berdasarkan Tingkat Pendidikan


No Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 Belum sekolah 1150 12

2 SD/sederajat 78 7,8

3 Tamat SD/sederajat 3255 31,5

4 Tamat SLTP/sederajat 2803 28,3

5 Tamat SLTA/sederajat 2582 25,9

6 Tamat D-1 - 3,6

7 Tamat D-2 - 4

8 Tamat D-3 18 1,7

9 Tamat S-1 97 8

10 Tamat S-2 2 1
Sumber : Statistik Kantor Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten
Trenggalek, 2012.

4.2. Profil Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi terletak di Desa Watulimo dan

berbatasan langsung dengan Teluk Prigi. Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)

Prigi merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan di

bidang Prasarana pelabuahn perikanan berada di bawah dan tanggungjawab


57

kepada Direktorat Jendral Perikanan Tangkap. Pelabuhan Perikanan Prigi awalnya

merupakan Pelabuhan perikanan Pantai (PPP) berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Perikanan No. 261/Kpts/Org/IV/1982/ tanggal 21 April 1982 tentang

struktur organisasi, sedangkan tata kerja berdasarkan SK Mentan Nomor:

311/Kpts/Org/V/2978. Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor: Kep.26.1/MEN/2001 tentang organisasi dan tata kerja Pelabuhan

Perikanan tertanggal 1 Mei 2001 Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Prigi telah

ditingkatkan statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, yang

operasionalnya awalnya diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri

tanggal 22 Agustus 2004 (Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, 2014).

4.2.1.Visi dan Misi PPN Prigi

Visi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi merupakan komitmen

bersama seluruh staf, swasta, stakeholder, instansi terkait dan pemerintah daerah

untuk “terwujudnya Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi sebagai pusat

pertumbuhan dan pengembangan ekonomi perikanan tahun 2014”. Visi Pelabuhan

Perikanan Nusantara Prigi dengan memperhatikan lingkungan strategis, kendala

dan peluang ini merupakan bagaian integral dari Visi Kementerian Kelautan dan

Perikanan. Visi Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah “Indonesia penghasil

Produk Kelautan dan Perikananan terbesar 2015”.

Misi yang diemban adalah gerakan moral dan upaya sistematis, teratah dan

berkesinambungan dalam menunjang terwujudnya visi yang sudah ditetapkan.

Dalam rangka mewujudkan visinya, maka misi Kementerian Kelautan dan

Perikanan adalah “Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan

perikanan”.
58

4.2.2.Tugas Pokok dan Fungsi PPN Prigi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

:PER.06/MEN/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan jo PER. 19/

MEN/2008 jo PER.29/MEN/2010, Pelabuhan Perikanan mempunyai tugas

melaksanakan fasilitas produksi dan pemasaran hasil perikanan di wilayahnya,

pengawasan pemabfaatan sumberdaya ikan untuk pelestariannya, dan kelancaran

kegiatan kapal perikanan, serta pelayanan kesyahbandaran di pelabuhan

perikanan.

Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut sebagaimana dimaksud

pelabuhan perikanan menyelenggarakan fungsi:

a. Perencanaan, pembangunan, pengembangan, pemeliharaan,

pengawasandan pengendalian serta pendayagunaan sarana dan prasarana

pelabuhan perikanan;

b. Pelayanan teknis kapal perikanan dan kesyahbandaran di pelabuhan

perikanan;

c. Pelayanan jasa dan fasilitas usaha perikanan;

d. Pengembangan dan fasilitas penyuluhan serta pemberdayaan masyarakat

perikanan;

e. Pelaksanaan fasilitas dan koordinasi di wilayahnya untuk peningkatan

produksi, distribusi, dan pemasaran hasil perikanan;

f. Pelaksanaan fasilitas publikasi hasil riset, produksi, dan pemasaran hasil

perikanan di wilayahya; pelaksanaan fasilitas pemantauan wilayah pesisir

dan wisata bahari;


59

g. Pelaksanaaan pengawasan penangkapan sumber daya ikan, dan

penanganan, pengolahan, pemasaran, serta pengendalian mutu hasil

perikanan;

h. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data perikanan

serta pengelolaan sistem informasi;

i. Pelaksanaan urusan keamanan, ketertiban, dan pelaksanaan kebersihan

kawasan pelabuhan perikanan;

j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

4.2.3. Profil Nelayan Prigi

Jumlah penyerapan tenaga kerja di wilayah Pelabuhan Perikanan Nusantara

Prigi tahun 2010-2014 tersaji pada Tabel 13.

Tabel 13. Jumlah Nelayan di PPN Prigi Tahun 2010 - 2014


Tahun Nelayan Pedagang/ Pekerja Jumlah
Pengolah Lainnya (orang)
Ikan
2010 6.724 1.384 1.424 9.532
2011 6.588 1.966 1.634 10.188
2012 5.342 2.626 1.801 9.769
2013 4.947 2.736 1.717 9.400
2014 4.724 2.897 1.618 9.239

Sumber: Statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, 2015

Berdasarkan tabel di atas, grafik perkembangan jumlah penyerapan tenaga

kerja di wilayah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi dari tahun 2010

hingga 2014 tersaji pada gambar 3.


60

8000
7000
Jumlah Tenaga Kerja 6000
5000
4000 Nelayan
3000 Pengolah/pedagang
2000 Pekerja lainnya

1000
0
2010 2011 2012 2013 2014
Tahun

Gambar 3. Grafik Jumlah Nelayan di PPN Prigi tahun 2010 – 2014

Penduduk Prigi mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Jumlah nelayan yang

terdata di PPN Prigi dari tahun 2010 hingga tahun 2014 mengalami penurunan.

Akan tetapi, sempat mengalami peningkatan pada tahun 2013 ke 2014 sebesar 4,5

%. Penurunan jumlah nelayan dikarenakan nelayan banyak yang beralih pekerjaan

menjadi pengolah dan pindah tempat tinggal. Jumlah pengolah dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan. Nelayan Prigi mayoritas bukan penduduk asli Prigi,

melainkan pendatang yang kebanyakan dari daerah timur Prigi seperti Sulawesi,

Banyuwangi, Madura dan sekitarnya, sedangkan berdasarkan jenisnya nelayan di

Prigi merupakan nelayan tetap dan nelayan andon. Masyarakat asli Prigi sendiri

kebanyakan berprofesi sebagai petani dan hanya sebagian kecil yang bekerja

sebagai nelayan. Penduduk asli Prigi yang bekerja sebagai nelayan sebagian besar

menjadi nelayan sambilan, yaitu pada musim paceklik mereka bekerja menjadi

petani dan sedangkan pada musim puncak mereka bekerja sebagai nelayan.
61

4.2.4.Jumlah Alat Tangkap

Jumlah alat tangkap yang terdapat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi

tahun 2010-2014 tersaji pada Tabel 14.

Tabel 14. Jumlah Alat Tangkap di PPN Prigi Tahun 2010-2014


Jenis Alat Tangkap / Fishing Gear Type Total
Pukat Pancin Gillnet Payang Pancin Jaring Pukat Serok
Tahun Cincin g (Gill g Ulur Klitik Pantai
(Purse Tonda Net) (Boat (Hand (Shrimp (Beach (Scoop
Seine) (Trowl Seine) Line) Entangling seine) Net)
Line) Gill Net)
2010 157 86 43 38 542 53 41 0 960
2011 159 86 43 38 542 53 38 0 959
2012 152 79 37 10 292 43 0 292 905
2013 141 63 27 10 584 17 0 0 842
2014 155 75 47 5 584 0 0 0 866

Sumber: Statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, 2014

Berdasarkan tabel di atas, grafik jumlah alat tangkap yang terdapat di PPN

Prigi dari tahun 2010 sampai 2014 tersaji pada Gambar 4.

700

600
Jumlah Alat Tangkap

Purse seine
500 Pancing tonda
400 Jaring Insang
300 Payang

200
Pancing ulur
Jaring Klitik
100
Pukat pantai
0
Serok
2010 2011 2012 2013 2014
Tahun

Gambar 4. Grafik Jumlah Alat Tangkap di PPN Prigi Tahun 2010-2014


62

Berdasarkan data statistik di atas alat tangkap yang paling dominan terdapat

di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi adalah pancing ulur pada tahun

2013 dan 2014 jumlahnya tidak mengalami perubahan yaitu 584 unit. Jumlah

pancing ulur dari tahun 2009 hingga 2013 adalah 542. Namun pada tahun 2012

mengalami penurunan yang sangat drastis dari 542 menurun hingga menjadi 242

unit, berkurangnya alat tangkap pancing ulur yang beroperasi akibat bergantinya

mata pencaharian dari nelayan karena nelayan dari pancing ulur ini merupakan

nelayan skala tradisional, jika cuaca buruk mereka berpindah mata pencaharian.

Selain pancing ulur alat tangkap yang mendominasi di PPN Prigi serta setiap

tahunnya mengalami peningkatan adalah kapal dengan alat tangkap pancing tonda

dan kapal purse seine. Pancing tonda banyak digunakan oleh para nelayan sekitar

terutama nelayan andon nelayan dari Sulawesi dan nelayan sekitar yang menetap

di Prigi banyak yang memilih alat tangkap ini karena hasil tangkapannya

merupakan ikan ekonomis penting seperti tuna sirip kuning (Thunus albacore),

lemedang (Coryphaena hippurus) dan cakalang (Katsuwonus pelamis). Purse

seine banyak digunakan untuk menangkap ikan dengan alasan hasil tangkapan

yang lebih banyak dibandingkan dengan alat tangkap lainnya.

Alat tangkap jaring klitik pada tahun 2013 ini mengalami penurunan. Hal ini

disebabkan karena baik kapal maupun alat tangkap yang mengalami kerusakan

sehingga banyak nelayan yang tidak beroperasi dan hanya memperbaiki kapal

dan alat tangkapnya masing-masing, baik pusre seine, pancing tonda, jaring

insang, pancing ulur, dan jaring insang. Pukat pantai tidak terdaftar lagi dalam

statistik PPN Prigi karena hasil tangkapannya tidak lagi didaratkan di PPN Prigi

namun langsung dijual ke bakul. Serok adalah alat tangkap yang baru terdaftar
63

dalam statistik tahun 2012. Serok digunakan untuk menangkap ubur-ubur dan

hanya dioperasikan saat musim ubur-ubur saja. Pada tahun 2013 alat tangkap

tersebut telah dihapuskan.

4.2.5.Produksi Ikan

Pendaratan ikan di PPN Prigi berasal dari hasil tangkapan kapal-kapal

nelayan lokal ( nelayan Purse seine dan nelayan kapal tonda, hand line, jaring

insang, jaring klitik). Produksi ikan yang didaratkan di PPN Prigi antara lain jenis

tuna (Thunnus Sp), cakalang (Katsuwanus Pelamis), dan tongkol (Euthunus Sp)

serta beberapa jenis ikan pelagis dan demersal lainnya. Jumlah produksi ikan yang

didaratkan di PPN Prigi setiap bulannya pada periode tahun 2010-2014 dapat

dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Produksi Ikan per Bulan di PPN Prigi Tahun 2010-2014
Tahun (kg)
No.
Bulan 2010 2011 2012 2013 2014

1. Januari 254.574 151.219 139.753 85.587 105.114


2. Februari 258.809 162.733 232.622 135.940 89.501
3. Maret 600.360 170.827 196.919 206.606 949.214
4. April 1.015.450 175.153 1.961.923 1.314.249 1.106.737
5. Mei 953.047 182.537 653.468 1.089.395 780.340
6. Juni 464.099 2.227.634 1.684.726 363.294 328.948
7. Juli 724.464 6.927.801 2.342.257 276.622 132.527
8. Agustus 2.174.229 7.247.968 5.201.750 3.495.222 765.840
9. September 319.253 6.354.658 8.496.288 7.635.773 4.371.569
10. Oktober 453.443 10.826.997 9.039.473 5.953.441 6.724.868
11. November 252.430 5.697.439 5.457.772 8.255.686 1.945.423
12. Desember 206.078 771.891 1.328.537 1.697.398 419.055
Jumlah 7.676.236 40.896.857 36.735.488 30.509.213 17.719.136

Sumber: Statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, 2014


64

4.3. Fasilitas PPN Prigi

Dalam mendukung jalannya kelancaran kegiatan suatu pelabuhan tidak

lepas dari adanya berbagai fasilitas yang ada di pelabuhan perikanan tersebut baik

itu fasilitas pokok, fasilitas fungsional maupun fasilitas penunjang.Fasilitas yang

telah tersedia di PPN Prigi meliputi fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan

fasilitas penunjang. Fasilitas pokok digunakan sebagai fasilitas yang langsung

dibutuhkan untuk keamanan dan kelancaran keluar masuknya kapal di suatu

pelabuhan perikanan. Fasilitas fungsional berfungsi sebagai memberikan

pelayanan yang diperlukan untuk kegiatan operasional pelabuhan perikanan,

sedangkan fasilitas penunjang merupakan fasilitas tambahan atau fasilitas yang

digunakan sebagai penunjang jalannya kelancara kegiatan di pelabuhan perikanan.

Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi (PPN Prigi) dirancang atau

diperuntukkan terutama bagi kapal perikanan yang beroperasi di Nusantara yang

lazim digolongkan ke dalam armada perikanan jarak sedang sampai perairan

ZEEI. Adapun ukuran kapal yang ditampung di pelabuhan perikanan ini

berukuran < 60 GT. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Pelabuhan Perikanan

Nusantara Prigi dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Fasilitas di PPN Prigi


No. Fasilitas Volume Satuan Keterangan
1. Fasilitas pokok
- Lahan 14,1 Ha Baik
- Kolam 16 Ha Baik
- Break Water 710 M Baik
- Dermaga 552 M Baik
- Jalan Komplek 13.471 m2 Baik
- Revetment 830 m2 Baik
- Jetty (2 unit) 583 m2 Baik
65

Lanjutan Tabel 16. Fasilitas di PPN Prigi


No. Fasilitas Volume Satuan Keterangan
Fasilitas fungsional
- Kantor 1(PPN Prigi) 680 m2 Baik
- Kantor 2(Syahbandar) 120 m2 Baik
- Kantor 3 200 m2 Baik
- Gedung TPI 1 940 m2 Baik
- Gedung TPI 2 400 m2 Dalam proses
perbaikan
- SPDN 50 Ton Baik
- Instalasi Air 90 Ton Baik
- Bengkel 200 m2 Baik
- Jaringan Listrik PLN 205 KVA Baik
- Pos Keamanan (3 164 m2 Baik
Unit)
- Lampu Navigasi 4 unit Baik
Fasilitas penunjangn
- Mushola 56 m2 Baik
- MCK 2 unit Baik
- Tempat Parkir 620 m2 Baik
- Waserda 30 m2 Baik
- Balai Pertemuan 200 m2 Baik
nelayan
Sumber : Statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, 2014

4.3.1. Fasilitas Pokok

 Lahan

Lahan merupakan aspek yang terpenting yang dimiliki oleh suatu pelabuhan

selain lahan yang telah dimanfaatkan, biasanya suatu pelabuhan memiliki lahan

kosong untuk kemungkinan dibutuhkan ekspansi atau perluasan penambahan

fasilitas.
66

Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi memiliki luas tanah daratan seluas

14,1 ha dengan bangunan yang dibangun diatasnya seluas 11,5 ha dan lahan

kolam seluas 16 ha yang digunakan untuk kegiatan pelayanan umum maupun

kawasan industri perikanan dalam meningkatkan kualitas PPN Prigi. Perencanaan

penambahan lahan akan dilakukan untuk memperluas lahan pelabuhan, saat ini

masih proses negosiasi dengan pihak Perum Perhitani karena lahan yang akan

dibebaskan adalah tanah yang dikelola Perum Perhitani.

 Kolam dan alur Pelayaran

Salah satu bentuk pelayanan suatu pelabuhan adalah mengusahakan

keamanan navigasi kapal saat akan berlabuh. Ukuran suatu kolam pelabuhan

berkaitan dengan ukuran kapal yang akan bersandar di pelabuhan perikanan,

sehingga kedalaman pelabuhan menyesuaikan draft kapal yang bersandar di

pelabuhan perikanan tersebut. Alur pelayaran juga menentukan kelancaran keluar

masuknya kapal-kapal dari dan ke PPN Prigi.

Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi (PPN Prigi) memiliki 2 kolam

pelabuhan dengan luas 16 ha dengan kedalaman 3-7 meter yang digunakan untuk

keluar masuk,mengatur olah gerak kapal serta berlabuhnya kapal. Kolam

pelabuhan PPN Prigi yang terdiri dari 1 kolam di sebelah barat kantor pelabuhan

memiliki luas 7,5 ha dengan kedalaman rata-rata 5-7 meter dan sebelah timur

kantor pelabuhan memiliki luas 8,5 ha dengan kedalaman rata-rata 4-6 meter.

Kolam pelabuhan sebelah barat diperuntukan untuk kapal-kapal dengan ukuran

10-20 GT seperti kapal purse seine, sedangkan kolam pelabuhan sebelah timur

diperuntukkan untuk kapal-kapal kecil dan kapal tonda.

 Break Water (Pemecah gelombang)


67

Breakwater merupakan bangunan yang berfungsi sebagai pemecah

gelombang dan melindungi pelabuhan dari gelombang di luar kolam

pelabuhan,sehingga perairan di kolam pelabuhan cukup tenang. Pelabuhan

Perikanan Nusantara Prigi memiliki pemecah gelombang sepanjang 710 meter2.

 Dermaga

Dermaga merupakan fasilitas pelabuhan yang digunakan untuk

menambatkan dan merapatkan kapal yang melakukan berbagai kegiatan di

pelabuhan, baik bongkar atau mendaratkan hasil tangkapan ikan maupun muat

perbekalan untuk melaut.

Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi memiliki dermaga sepanjang 552

meter yang sudah dilengkapai dengan kanopi diatasnya. Pembangunan kanopi ini

dirasa cukup penting guna untuk melindungi hasil tangkapan yang akan didartkan

di TPI dari sinar matahari secara langsung, sehingga suhu ikan dapat

dipertahankan. Dermaga seluas 552 meter ini berbentuk wharf/quay, dimana

kostruksi dock yang dibangun sejajar dengan pantai. Selain dermaga yang

berbentuk wharf ini juga memiliki 2 dermaga apung di kolam sebelah timur

dengan panjang 354 meter2 yang dibangun pada tahun 2013, hingga saat ini

kondisinya masih sangat baik. Dermaga ini digunakan bongkar muat kapal tonda.

Selain adanya 2 dermaga tersebut, PPN Prigi merencanakan pembangunan

dermaga baru yang akan dibangun di kolam bagian barat yang akan digunakan

bongkar muat kapal purse seine.

 Jalan

Jalan komplek merupakan salah satu fasilitas yang harus dimiliki oleh suatu

pelabuhan perikanan. Hal ini dikarenakan jalan komplek berfungsi sebagai sarana
68

untuk akses pelabuhan dari luar pelabuhan maupun dari dalam pelabuhan serta

sebagai akses antara suatu fasilitas dengan fasilitas yang lainnya. Pelabuhan

Perikanan Nusantara Prigi memiliki jalan utama di kawasan pelabuhan sepanjang

13.471 meter2. Jalan utama di kawasan pelabuhan buat dari aspal dan paving blok

dimana penggunaan paving blok ini dapat cepat menyerap air.

 Revetment

Revetment merupakan bangunan yang berfungsi sebagai penahan

gelombang, serta melindungi pelabuhan dari bahaya penurunan tanah dari

pengukisan air terhadap tanah. Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi memiliki

Revetment sepanjang 830 meter2. Revetment yang dimiliki PPN Prigi saat ini

kondisinya masih baik meskipun bangunan ini berdiri pada tahun 2004 bangunan

ini terawat.

4.4. Musim dan Daerah Penangkapan

Kapal yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPN Prigi memiliki daerah

penangkapan (fishing ground) terutama kapal tonda pengoperasian kapal tonda ini

termasuk di WPP 573 dan WPP 713 Samudra Hindia dan Selat Makasar yang

berjarak sekitar 60-200 mil dari fishing base dengan kedalaman sekitar 4000

meter. Umumnya daerah penangkapan ikan terjadi pada daerah rumpon karena

pada daerah tersebut merupakan daerah berkumpulnya jenis ikan pelagis besar.

Musim penangkapan nelayan PPN Prigi pada bulan Agustus-November

merupakan musim puncak, dan Desember-April merupakan musim paceklik,

sedangkan pada bulan Mei-Juli merupakan musim biasa. Musim puncak


69

kebutuhan melaut seperti solar, air bersih dan es tinggi begitu sebaliknya ketika

musim paceklik kebutuhan melaut rendah.

4.5. Penyediaan Perbekalan Melaut

Ketersediaan perbekalan melaut merupakan salah satu komponen utama

dalam operasional penangkapan ikan selain ketersediaan unit penangkapan.

Penyediaan perbekalan melaut tersebut pada umumnya dilakukan oleh pihak

pelabuhan itu sendiri ataupun kerjasama dengan pihak swasta.

Tabel 17. Jumlah Perbekalan Kapal Perikanan per tahun di PPN Prigi Tahun
2010-2014
Kebutuhan (ton)
No.
Tahun Es Air bersih Solar Oli Bensin

1. 2010 4.874,40 6.074,00 1.468,86 48,51 434,21


2. 2011 10.518,30 7.309,40 3.559,80 121,70 1.114,28
3. 2012 14.719,36 9.337,95 3.276,60 124,42 1.144,59
4. 2013 10.673,22 10.153,22 2.334,34 93,84 835,60
5. 2014 9.183,65 10.399,09 2.722,59 45,60 748,40
Sumber: Statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, 2014

4.5.1.Penyediaan Solar

BBM di suatu pelabuhan perikanan merupakan suatu hal yang sangat

penting dalam operasi penangkapan ikan. Hampir semua kapal nelayan

menggunakan BBM sebagai sumber energi penggerak kapal. Bahan bakar yang

digunakan para nelayan di PPN Prigi adalah solar. Ketersediaan bahan bakar solar

untuk memenuhi kebutuhan nelayan di PPN Prigi dipasok oleh beberapa usaha

baik usaha yang bekerjasama dengan pelabuhan maupun yang diluar pelabuhan.

Kebutuhan solar di PPN Prigi berasal dari Pertamina Kota Madiun yang

disalurkan melalui SPDN (Solar Paket Dealer Nelayan) milik Perum yang
70

dibangun diatas tanah pelabuhan bekerjasama dengan KPRI Koperasi Karmila,

SPBN milik CV Jwalita perusahaan swasta, dan SPBU Tasikmadu. Kapasitas

tangki BBM yang dimiliki oleh SPDN berkisar 50 ton, kapasitas tangki SPBN 20

ton, dan kapasitas tangki SPBU sebesar 75 ton. Kebutuhan solar per bulan pada

tahun 2010-2014 di PPN Prigi dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Kebutuhan Solar di PPN Prigi Tahun 2010-2014


Bulan Tahun (ton)
2010 2011 2012 2013 2014
Januari 42,48 65,62 32,07 22,54 40,99
Februari 52,50 50,72 51,10 36,97 31,84
Maret 119,39 46,11 63,08 58,29 180,19
April 293,28 65,69 297,79 249,17 274,56
Mei 177,41 101,95 193,95 22,50 225,47
Juni 75,27 357,15 342,66 87,41 159,22
Juli 114,93 456,11 360,90 103,18 42,44
Agustus 328,63 426,70 387,05 410,77 227,91
September 74,19 479,93 507,32 466,27 516,70
Oktober 75,10 861,26 433,12 426,95 596,76
November 56,99 474,09 443,42 363,35 360,89
Desember 58,69 174,47 164,14 86,94 66,62
Jumlah
1.468,86 3.559,8 3.276,6 2.334,34 2.723,59
Rata-rata
122,405 296,65 273,05 194,5283 226,9658
Sumber : Statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, 2014

Menurut data kebutuhan perbekalan solar diatas terlihat kebutuhan setiap

tahunnya mengalami fluktuasi. Hal itu disebabkan jumlah kapal yang melakukan

operasi penangkapan setiap tahunya mengalami perubahan. Kebutuhan solar

selama lima tahun tertinggi pada bulan Agustus-November, karena bulan-bulan

tersebut merupakan musim puncak bagi para nelayan, serta semakin jauh operasi
71

penangkapan nelayan serta semakin banyaknya nelayan yang menangkap ikan

maka kebutuhan akan solar juga semakin meningkat.

4.5.2.Penyediaan Air bersih

Air tawar menjadi kebutuhan yang penting di sebuah pelabuhan perikaanan,

selain untuk keperluan perbekalan kapal dan proses penanganan ikan setelah

didaratkan, suplai air bersih juga digunakan sebagai keperluan MCK dan yang

lainnya. Kebutuhan air bersih disuplai dari instalasi air bersih yang dimiliki oleh

pelabuhan dengan kapasitas 20 ton sedangkan Perum 25 ton, dengan total 45 ton.

Kebutuhan air tawar di PPN Prigi menurut data tahun 2014 setiap tahunnya

mengalami peningkatan, pada tahun 2014 mencapai angka 10.399,09 ton

pertahunnya. Kebutuhan air per bulan selama 5 tahun dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Kebutuhan Air di PPN Prigi Tahun 2010-2014


Bulan Tahun (ton)
2010 2011 2012 2013 2014
Januari
734,61 414,27 578,37 517,93 639,8
Februari
407,93 395,75 577,17 301,33 395,12
Maret
445,49 362,63 480,02 382,38 454,94
April
784,27 336,84 562,5 774,48 905
Mei
449,98 418,12 526,8 800,06 540,42
Juni
576,98 631,25 522,38 860,24 576,02
Juli
811,85 1.092,22 666,93 535,68 784,55
Agustus
551,09 680,6 1.014,14 842,24 540,43
September
497,33 737,96 1.054,85 1.351,86 695,75
Oktober
34,8 702,84 1.067,52 1.155,87 1.153,46
November
436.72 1.165,65 1.255,05 1.342,30 1.897,15
Desember
342,95 371,27 1.032,22 1.288,85 1.816,45
Jumlah
5.637,28 7.309,4 9.337,95 10.153,22 10.399,09
Rata-rata
512,48 609,1167 778,1625 846,1017 866,5908
Sumber : Statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, 2014
72

Dari tabel kebutuhan air bersih diatas dapat dilihat bahwa kebutuhan air

bersih setiap tahunnya mengalami peningkatan. Asumsi kebutuhan air tawar per

harinya sebesar 28.568 liter per hari. Sedangkan kemampuan suplai air bersih

yang dimiliki PPN Prigi 16.133,33 liter per hari sedangkan kemampuan air bersih

yang dimiliki Perum 25.666,67 litar per hari dengan total kemampuan suplai

sekitar 41.800 litar per hari. Suplai air bersih ini diharapkan mampu memenuhi

kebutuhan air bersih di PPN Prigi. Suplai air bersih dihasilkan dari PDAM dan

sebagian dari sumur artetis.

4.5.3.Penyediaan Es

Secara umum nelayan di PPN Prigi menggunakan es untuk mendinginkan

dan menjaga kualitas hasil tangkapannya khususnya hasil tangkapan yang

memiliki nilai ekonomis penting. PPN Prigi sendiri belum memiliki fasilitas

pabrik es, hanya ada beberapa bangunan di dalam lingkungan pelabuhan yang

digunakan untuk menyimpan es. Ketersediaan es di PPN Prigi untuk memenuhi

kebutuhan nelayan PPN Prigi di pasok oleh beberapa perusahaan es yang ada di

sekitar Prigi seperti pabrik es Tasikmadu pabrik es Tirto Rahayu, Ponorogo,

Blitar, Durenan dan Madiun dan kios-kios kecil disekitar pelabuhan. Kapasitas es

yang dihasilkan dari beberapa pabrik es rata-rata 2.000 balok per produksi.

Kebutuhan perkapal untuk sekali melakukan operasi penangkapan memerlukan

sekitar 100-200 balok, dengan asumsi setiap kali produksi 1 pabrik dapat

memenuhi kebutuhan es 10-20 kapal. Harga dari setiap balok es mulai dari 8.500-

11.000. Kebutuhan es per bulan selama 5 tahun dapat dilihat pada tabel 20.
73

Tabel 20. Kebutuhan Es di PPN Prigi Tahun 2010-2014


Bulan Tahun (ton)
2010 2011 2012 2013 2014
Januari
78,09 120,44 190,25 113,54 154,43
Februari
192,72 246,59 212,38 162,16 146,78
Maret
442,9 305,01 174,72 201,67 656,64
April
744,6 249,46 1.039,16 1.123,12 899,34
Mei
452,24 311,73 421,73 551,38 611,52
Juni
326,33 346,26 694,49 282,33 387,85
Juli
594,71 1.852,25 1.033,63 426,47 215,01
Agustus
1.030,01 980,6 2.137,13 1.322,47 546,21
September
446,45 1,661,15 2.854,54 2.638,72 1.704,10
Oktober
297,4 2.455,50 2.713,66 2.476,98 2.613,88
November
136,67 1.625,38 2.439,86 1.051,10 1.041,26
Desember
132,28 363,93 807,81 323,28 188,63
Jumlah
4.874,4 8.857,15 14.719,36 10.673,22 9.165,65
Rata-rata
406,2 805,1955 1226,613 889,435 763,8042
Sumber : Statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, 2014

Menurut data statistik kebutuhan es 2014 kebutuhan es di PPN Prigi

mencapai angka tertinggi pada bulan Agustus-November, dimana pada bulan

tersebut merupakan musim puncak, sehingga kebutuhan es juga akan semakin

meningkat. Kebutuhan jumlah es tertinggi selama 5 tahun terjadi pada tahun 2014

sebesar 14.719,36 ton dalam 1 tahun. Hal tersebut iimbangi dengan banyaknya

nelayan yang melakukan operasi penangkapan ikan, khususnya kapal dengan alat

tangkap pancing tonda.

4.6. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini mencakup aspek sosial yaitu

umur, dan tingkat pendidikan. Responden yang diwawancarai adalah 15 nelayan

pancing tonda dan 15 nelayan pancing umur yang membutuhkan solar, air bersih
74

dan es dalam melakukan operasi penangkapan ikan. Jumlah keseluruhan

responden 30 orang.

6.1.1. Umur

Sebaran umur responden nelayan pancing tonda dan pancing ulur sebagian

besar berusia antara 15-55 tahun berjumlah 25 respoden dengan presentase 83 %.

Responden yang berusia lebih dari 55 tahun berjumlah 5 responden dengan

persentase 17 %. Sebaran umur responden nelayan pancing tonda dan pancing

ulur di PPN Prigi tersaji pada Tabel 21.

Tabel 21. Sebaran Umur Responden


No. Responden Sebaran umur (tahun)
< 15 15- 55 > 55
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Nelayan pancing tonda - - 15 50 - -
2. Nelayan Pancing ulur - - 10 33 5 17
Jumlah - - 25 83 1 17
Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Sebagian besar responden usianya antara 15-55 tahun dengan presentase

83%. Responden yang memiliki usia >55 ada 5 responden dengan presentase

17%. Berdasarkan presentase tersebut dapat dikatakan bahwa responden tersebut

dikatakan bahwa responden nelayan pancing tonda dan pancing ulur yang

diwawancarai berusia produksif. Responden nelayan pancing tonda lebih banyak

lebih banyak dengan usia 15-55 tahun dikarenakan pengoperasian pancing tonda

memerlukan tenaga yang lebih banyak dari pada pancing ulur, pengoperasian

pancing tonda juga lebih jauh dan lama dibandingkan.


75

4.7. Analisis Data

4.7.1. Uji validitas dan reabilitas kuisioner

a. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur kevalidan suatu kuisioner.

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan rumur product momemt

dari Pearson dengan batuan sorfware Microsoft Excel, yang dilakukan dengan

menghitung korelasi anatar masing-masing skor item pertanyaan dari tiap variabel

dengan total skor variabel tersebut pada tingkat signifikan (toleransi) 5% atau α

0,05 hasil uji validitas terhadap 30 responden mengenai pertanyaan atribut-atribut

tingkat pelayanan dan tingkat kepentingan dengan masing-masing memiliki 20

item pertanyaan.

Hasil uji validitas pertanyaan tentang tingkat kinerja pelayanan solar di PPN

Prigi. Dilihat pada Tabel 22 berikut ini.

Tabel 22. Uji Validitas Tingkat Kinerja Pelayanan Solar


Variabel/Item r hitung r tabel Nilai Kesimpulan
probabilitas
Item no. 1 0,397 0,361 0,05 Valid
Item no. 2 0,647 0,361 0,05 Valid
Item no. 3 0,721 0,361 0,05 Valid
Item no. 4 0,531 0,361 0,05 Valid
Item no. 5 0,384 0,361 0,05 Valid
Item no. 6 0,261 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 7 0,360 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 8 0,573 0,361 0,05 Valid
Item no. 9 0,524 0,361 0,05 Valid
Item no. 10 0,431 0,361 0,05 Valid
Item no. 11 0,721 0,361 0,05 Valid
Item no. 12 0,381 0,361 0,05 Valid
76

Lanjutan Tabel 22. Uji Validitas Tingkat Kinerja Pelayanan Solar


Variabel/Item r hitung r tabel Nilai Kesimpulan
probabilitas
Item no. 13 0,630 0,361 0,05 Valid
Item no. 14 0,647 0,361 0,05 Valid
Item no. 15 0,622 0,361 0,05 Valid
Item no. 16 0,318 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 17 0,721 0,361 0,05 Valid
Item no. 18 0,611 0,361 0,05 Valid
Item no. 19 0,354 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 20 0,587 0,361 0,05 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Hasil uji validitas kinerja pelayanan solar terhadap 30 responden yang

terdiri dari 20 item terdapat 4 item yang tidak valid, dimana itu terdapat pada

atribut (6) perbaikan fasilitas yang ruak, (7) pengecekan dan pengawasan produk

yang dikirim, (16) kondisi fasilitas produksi, dan (19) ketrampilan petugas

mengirim produk.

Hasil uji validitas pertanyaan tentang tingkat kepentingan pelayanan solar di

PPN Prigi. Dilihat pada tabel 23 berikut ini

Tabel 23. Uji Validitas Tingkat Kepentingan Pelayanan Solar


Variabel/Item r hitung r tabel Nilai Kesimpulan
probabilitas
Item no. 1 0,394 0,361 0,05 Valid
Item no.2 0,856 0,361 0,05 Valid
Item no. 3 0,792 0,361 0,05 Valid
Item no. 4 0,774 0,361 0,05 Valid
Item no. 5 0,726 0,361 0,05 Valid
Item no. 6 0,327 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 7 0,307 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 8 0,411 0,361 0,05 Valid
77

Lanjutan Tabel 23. Uji Validitas Tingkat Kepentingan Pelayanan Solar


Variabel/Item r hitung r tabel Nilai Kesimpulan
probabilitas
Item no. 9 0,435 0,361 0,05 Valid
Item no. 10 0,596 0,361 0,05 Valid
Item no. 11 0,65 0,361 0,05 Valid
Item no. 12 0,499 0,361 0,05 Valid
Item no. 13 0,612 0,361 0,05 Valid
Item no. 14 0,444 0,361 0,05 Valid
Item no. 15 0,230 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 16 0,676 0,361 0,05 Valid
Item no. 17 0,516 0,361 0,05 Valid
Item no. 18 0,666 0,361 0,05 Valid
Item no. 19 0,302 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 20 0,592 0,361 0,05 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Dari data uji validitas kepentingan terhadap 30 responden dan yang terdiri

dari 20 item pertanyaan terdapat 4 item yang tidak valid diantaranya adalah item

(6) perbaikan fasilitas yang ruak, (7) pengecekan dan pengawasan produk yang

dikirim, (15) kondisi fasilitas tranfportasi, dan (19) ketrampilan petugas mengirim

produk. Dari pelayanan kebutuhan solar didapatkan 14 atribut yang valid.

Hasil uji validitas pertanyaan tentang tingkat kinerja pelayanan air bersih di

PPN Prigi. Dilihat pada Tabel 24 berikut ini.

Tabel 24. Uji Validitas Tingkat Kenerja Pelayanan Air bersih


Variabel/Item r hitung r tabel Nilai Kesimpulan
probabilitas
Item no. 1 0,455 0,361 0,05 Valid
Item no. 2 0,382 0,361 0,05 Valid
Item no. 3 0,504 0,361 0,05 Valid
Item no. 4 0,261 0,361 0,05 Tidak Valid
78

Lanjtan Tabel 24. Uji Validitas Tingkat Kenerja Pelayanan Air bersih
Variabel/Item r hitung r tabel Nilai Kesimpulan
probabilitas
Item no. 5 0,517 0,361 0,05 Valid
Item no. 6 0,345 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 7 0,169 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 8 0,406 0,361 0,05 Valid
Item no. 9 0,619 0,361 0,05 Valid
Item no. 10 0,690 0,361 0,05 Valid
Item no. 11 0,667 0,361 0,05 Valid
Item no. 12 0,326 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 13 0,512 0,361 0,05 Valid
Item no. 14 0,462 0,361 0,05 Valid
Item no. 15 0,337 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 16 0,550 0,361 0,05 Valid
Item no. 17 0,572 0,361 0,05 Valid
Item no. 18 0,296 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 19 0,344 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 20 0,637 0,361 0,05 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Hasil uji validitas kinerja pelayanan air bersih yang disebar terhadap 30

responden yang memiliki 20 item pertanyaan terdapat 7 item yang tidak valid.

Item yang tidak valid diantaranya yaitu item (4) kecepatan proses pengiriman, (6)

perbaikan fasilitas yang rusak,(7) pengecekan dan pengawasan produk, (12)

pengaturan waktu pembayaran dan penagihan, (15) kondisi fasilitas transportasi,

(18) pengaruh keberadaan agen, (19) ketrampilan petugas mengirim produk.

Hasil uji validitas pertanyaan tentang tingkat kepentingan pelayanan air

bersih di PPN Prigi. Dilihat pada tabel 25 berikut ini.


79

Tabel 25. Uji Validitas Tingkat Kepentingan Pelayanan Air bersih


Variabel/Item r hitung r tabel Nilai Kesimpulan
probabilitas
Item no. 1 0,604 0,361 0,05 Valid
Item no.2 0,411 0,361 0,05 Valid
Item no. 3 0,513 0,361 0,05 Valid
Item no. 4 0,320 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 5 0,679 0,361 0,05 Valid
Item no. 6 0,249 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 7 0,297 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 8 0,417 0,361 0,05 Valid
Item no. 9 0,680 0,361 0,05 Valid
Item no. 10 0,822 0,361 0,05 Valid
Item no. 11 0,744 0,361 0,05 Valid
Item no. 12 0,372 0,361 0,05 Valid
Item no. 13 0,647 0,361 0,05 Valid
Item no. 14 0,501 0,361 0,05 Valid
Item no. 15 0,325 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 16 0,567 0,361 0,05 Valid
Item no. 17 0,465 0,361 0,05 Valid
Item no. 18 0,376 0,361 0,05 Valid
Item no. 19 0,345 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 20 0,376 0,361 0,05 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Hasil uji validitas kepentingan air bersih terhadap 30 responden yang

terdiri dari 20 item terdapat 5 item yang tidak valid, item tersebut diantaranya

adalah item (4) kecepatan proses pengiriman, (6) perbaikan fasilitas yang rusak,

(7) pengecekan dan pengawasan produk (15) kondisi fasilitas transportasi, (19)

ketrampilan petugas mengirim produk. Pelayanan air bersih terdapat 13 atribut

yang valid.
80

Hasil uji validitas pertanyaan tentang tingkat kinerja pelayanan es di PPN

Prigi. Dilihat pada Tabel 26 berikut ini.

Tabel 26. Uji Validitas Tingkat Kinerja Pelayanan Es


Variabel/Item r hitung r tabel Nilai Kesimpulan
probabilitas
Item no. 1 0,535 0,361 0,05 Valid
Item no.2 0,603 0,361 0,05 Valid
Item no. 3 0,705 0,361 0,05 Valid
Item no. 4 0,447 0,361 0,05 Valid
Item no. 5 0,454 0,361 0,05 Valid
Item no. 6 0,318 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 7 0,308 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 8 0,705 0,361 0,05 Valid
Item no. 9 0,745 0,361 0,05 Valid
Item no. 10 0,699 0,361 0,05 Valid
Item no. 11 0,641 0,361 0,05 Valid
Item no. 12 0,705 0,361 0,05 Valid
Item no. 13 0,594 0,361 0,05 Valid
Item no. 14 0,717 0,361 0,05 Valid
Item no. 15 0,453 0,361 0,05 Valid
Item no. 16 0,355 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 17 0,353 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 18 0,654 0,361 0,05 Valid
Item no. 19 0,461 0,361 0,05 Valid
Item no. 20 0,456 0,361 0,05 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Hasil uji validitas terhadap kinerja pelayanan es di PPN Prigi yang

diajukan terhadap 30 responden yang terdiri dari 20 item pertanyaan 4 diantaranya

tidak valid. Item yang tidak valit tersebut diantaranya adalah (6) perbaikan
81

fasilitas yang rusak, (7) pengecekan dan pengawasan produk yang dikirim, (16)

kondisi fasilitas produksi, (17) kapasitas fafilitas produksi.

Hasil uji validitas pertanyaan tentang tingkat kepentingan pelayanan es di

PPN Prigi. Dilihat pada Tabel 27 berikut ini.

Tabel 27. Uji Validitas Tingkat Kepentingan Pelayanan Es


Variabel/Item r hitung r tabel Nilai Kesimpulan
probabilitas
Item no. 1 0,448 0,361 0,05 Valid
Item no.2 0,469 0,361 0,05 Valid
Item no. 3 0,425 0,361 0,05 Valid
Item no. 4 0,491 0,361 0,05 Valid
Item no. 5 0,538 0,361 0,05 Valid
Item no. 6 0,339 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 7 0,254 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 8 0,556 0,361 0,05 Valid
Item no. 9 0,497 0,361 0,05 Valid
Item no. 10 0,485 0,361 0,05 Valid
Item no. 11 0,470 0,361 0,05 Valid
Item no. 12 0,214 0,361 0,05 Valid
Item no. 13 0,457 0,361 0,05 Valid
Item no. 14 0,433 0,361 0,05 Valid
Item no. 15 0,432 0,361 0,05 Valid
Item no. 16 0,523 0,361 0,05 Valid
Item no. 17 0,412 0,361 0,05 Valid
Item no. 18 0,444 0,361 0,05 Valid
Item no. 19 0,350 0,361 0,05 Tidak Valid
Item no. 20 0,486 0,361 0,05 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan hasil uji validitas kepentingan es dari 30 responden dan 20 item 3

diantaranya tidak valid. Item yang tidak valid diantaranya yaitu (6) perbaikan
82

fasilitas yang rusak, (7) pengecekan dan pengawasan produk yang dikirim, (19)

ketrampilan petugas mengirim produk. Pelayanan es terdapat 13 atribut yang

valid.

Dari hasil uji validitas kuisioner yang terdiri dari 20 item dari setiap

pelayanan yang diajukan terhadap 30 responden mengenai atribut kepuasan maka

diperoleh 15 pertanyaan yang valid untuk atribut solar, 13 pertanyaan untuk

atribut air bersih, dan 13 pertanyaan untuk kebutuhan es. Semua pertanyaan

tersebut dinyatakan valid karena nilai t-hintung lebih besar daripada t-tabel

sebesar 0,361. Aribut yang dinyatakan valid dapat dilihat pada Tabel 28 berikut:

Tabel 28. Dimensi Kualitas Jasa dan Atribut yang Sudah Valid
Dimensi Atribut yang dianalisa Solar Air Es
Keandalan Ketersediaan jumlah Produk √ √ √
(realibility)
Kesesuaian jumlah produk yang dikirim √ √ √

Ketanggapan Ketepatan waktu pengiriman √ √ √


(responsiveness) Kecepatan proses pengiriman √ √
Sistem penerimaan keluhan √ √ √
Perbaikan fasilitas yang rusak - - -

Jaminan Pengecekan dan pengawasan produk - - -


(assurance) yang dikirim
Pengetahuan petugas dalam menanganai √ √ √
pembayaran
Kelancaran sistem distribusi √ √ √

Empati Kemudahan dalam pemesanan produk √ √ √


(emphaty) Pengaruh waktu pembayaran dan √ - -
penagihan
Kegiatan promosi produk √ √ √
Nyata Alasan terhadap keterlambatan √ √ √
(tangibles) pengiriman
83

Lanjutan Tabel 28. Dimensi Kualitas Jasa dan Atribut yang Sudah Valid
Dimensi Atribut yang dianalisa Solar Air Es
Nyata Kondisi fasilitas transportasi - - √
(tangibles)
Kondisi fasilitas produksi - √ -
Kapasitas fasilitas produksi √ √ -
Pengaruh keberadaan agen √ - √
Ketrampilan petugas mengirim produk - - -
Letak lokasi pemesanan produk √ √ √
Harga produk yang ditawarkan √ √ √
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

a. Uji reliabilitas
Uji reabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi pertanyaan/variabel

penelitian. Suatu variabel dikatakan realiable (handal) jia jawaban responden

terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tingkat raliabilitas

suatu kostruk atau variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Alfha

Cronbach (α) suatu variabel dikatakan semakin dekat dengan angka 1 (Mulyani,

2006), maka semakin baik instrumen yang diujikan. Hasil perhitungan reliabilitas

oleh SPSS dapat dilihat pada Tabel 29 berikut ini:

Tabel 29. Hasil Uji Reliabilitas Kebutuhan Melaut


Variabel Alfha N of Items Kesimpulan
Cronbach (α)
Tingkat Kinerja
Solar 0,850 20 Reliabel
Air bersih 0,781 20 Reliabel
Es 0,868 20 Reliabel
Tingkat Kepentingan
Solar 0,870 20 Reliabel
Air bersih 0,821 20 Reliabel
Es 0,772 20 Reliabel
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
84

Berdasarkan hasil dari perhitungan uji reliabilitas variabel tingkat kinerja

(solar,air bersih, es) dan tingkat kepentingan (solar, air bersih, es) dari 30

responden memiliki nilai Alfha Cronbach (α) >0,60 atau mendekati 1 sehingga

dapat kuisioner dikatakan konsisten.

4.7.2. Customer Satisfaction Indeks (CSI)

Besarnya tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan penyediaan

kebutuhan melaut seperti solar, air bersih, dan es ini dapat digunakan analisis

Customer Satisfaction Indeks (CSI). Berdasarkan hasil wawancara terhadap 30

responden nelayan pancing tonda dan nelayan pancing ulur yang menggunakan

solar dalam operasi penangkapannya, didapatkan hasil perhitungan indeks

kepuasan nelayan sebagai berikut :

Tabel 30. Hasil Perhitungan Indeks Kepuasan Nelayan Terhadap Kebutuhan Solar
No. Atribut pelayanan Rata-rata WF Rata-rata WS
tingkat (%) Tingkat
kepentingan Kinerja
1. Ketersediaan jumlah solar 4,37 7,6 2,43 0,18
2. Kesesuaian jumlah solar yang 4,13 7,1 2,3 0,16
dikirim
3. Ketepatan waktu pengiriman 4,2 7,3 2,17 0,16
4. Kecepatan proses pengiriman 4,23 7,3 2,27 0,16
5. Sistem penerimaan keluhan 4,07 7,0 2,9 0,20
6. Pengetahuan petugas dalam 2,47 4,3 4,27 0,18
menanganai pembayaran
7. Kelancaran sistem distribusi 3,73 6,5 2,13 0,14
8. Kemudahan dalam pemesanan 4,33 7,5 2,13 0,16
solar
9. Harga solar yang ditawarkan 4,3 7,4 2,17 0,16
10. Pengaturan waktu pembayaran 4 6,9 4,1 0,28
dan penagihan
11. Kegiatan promosi solar 2,13 3,7 1,87 0,07
85

Lanjutan Tabel 30. Hasil Perhitungan Indeks Kepuasan Nelayan Terhadap


Kebutuhan Solar
No. Atribut pelayanan Rata-rata WF Rata-rata WS
tingkat (%) Tingkat
kepentingan Kinerja
12. Alasan terhadap keterlambatan 4,03 7,0 2,3 0,16
pengiriman
13. Kapasitas fasilitas produksi 4,23 7,3 2,17 0,16
14. Pengaruh keberadaan agen 3,8 6,6 4,4 0,29
15. Letak lokasi pemesanan solar 3,8 6,6 4,27 0,28
Total 57,83 100 41,87 2,76
Indeks Kepuasan Pelanggan = (2,76 : 5) × 100% = 55,21 %
Keterangan : WF (Weighing Faktor), WS (Weighted Scored)
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Hasil dari perhitungan indeks kepuasan nelayan terhadap kebutuhan solar

diperoleh sebesar 0,55 (55,21%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan nelayan merasa cukup puas terhadap kinerja pelayanan penyediaan

solar di PPN Prigi karena nilai tersebut berada pada selang 0,51-0,65. Indeks

kepuasan nelayan tersebut masih dikatakan cukup karena masih berada diantara

puas dan kurang puas, hal itu disebabkan ada beberapa atribut yang memiliki nilai

kinerja kurang dari 2. Nilai dari rata-rata kinerja dan nilai weighting scored yang

paling rendah terdapat pada atribut kegiatan promosi solar yaitu sebesar 1,87.

Kegiatan promosi solar tidak pernah dilakukan oleh penyedia pelayanan solar, hal

ini dirasakan nelyaan bahwa kinerja yang diberikan oleh penyediaan pelayanan

dalam hal promosi solar masih kurang, dengan demikian, baik pihak PPN Prigi

maupun pihak swasta penyedia pelayanan kebutuhan solar harus tetap

meningkatkan kinerja dan pelayanannya, sehingga nilai indeks kepuasan

pelanggan dapat mendekati 1 atau 100%.


86

Tabel 31. Hasil Perhitungan Indeks Kepuasan Nelayan Terhadap Kebutuhan Air
bersih
No. Atribut pelayanan Rata-rata WF Rata-rata WS
tingkat (%) Tingkat
kepentingan Kinerja
1. Ketersediaan jumlah air bersih 4,43 9,7 3,5 0,34
2. Kesesuaian jumlah air yang 2,43 5,3 3,53 0,19
dikirim
3. Ketepatan waktu pengiriman 2,3 5,0 3,6 0,18
4. Sistem penerimaan keluhan 4,4 9,7 3,47 0,34
5. Pengetahuan petugas dalam 2,3 5,0 2,97 0,15
menanganai pembayaran
6. Kelancaran sistem distribusi 4,33 9,5 4,5 0,43
7. Kemudahan dalam pemesanan 4,4 9,7 4,4 0,43
air
8. Harga air yang ditawarkan 4,4 9,7 4,43 0,43
9. Kegiatan promosi air 4,37 9,6 4,37 0,42
10. Alasan terhadap keterlambatan 4,43 9,7 4,5 0,04
pengiriman
11. Kondisi fasilitas produksi 2,17 4,8 4,43 0,21
12. Kapasitas fasilitas produksi 2,1 4,6 4,5 0,21
13. Letak lokasi pemesanan produk 3,5 7,7 4,4 0,34
Total 45,6 100 52,6 3,69
Indeks Kepuasan Pelanggan = (3,69 : 5) × 100% = 73,9%
Keterangan : WF(Weighing Faktor), WS(Weighted Scored)
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Hasil dari perhitungan indeks kepuasan nelayan terhadap kebutuhan air

bersih diperoleh sebesar 0,73 (73,9%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan nelayan merasa puas terhadap kinerja pelayanan penyediaan air

bersih di PPN Prigi karena nilai tersebut berada pada selang 0,66-0,80. Nilai

weighted scored 0,43 terhadap kebutuhan air bersih dimana nilai atribut

kelancaran sistem distribusi, kemudahan dalam pemesananan, dan harga yang


87

ditawarkan ini menunnjukan hasil tertinggi diantara atribut yang lain. Pelayanan

yang memiliki nilai tertinggi tersebut berbanding lurus dengan keadaan yang ada

di PPN Prigi, dimana sistem distribusi air bersih yang ada di PPN Prigi sangat

bagus, nelayan mudah mendapatkan air bersih serta harga yang ditawarkan oleh

penyedia jasa sangat terjangkau oleh nelayan. Dengan kata lain, pelayanan

penyediaan air di PPN Prigi secara keseluruhan baik dan kinerjanya dirasakan

puas oleh para nelayan yang menggunakan pelayanannya. Baik pihak PPN Prigi

maupun pihak swasta yang menyediakan kebutuhan air bersih harus tetap

meningkatkan kinerja dan pelayanannya, sehingga nilai indeks kepuasan

pelanggan dapat mendekati 1 atau 100%.

Tabel 32. Hasil Perhitungan Indeks Kepuasan Nelayan Terhadap Kebutuhan Es


No. Atribut pelayanan Rata-rata WF Rata-rata WS
tingkat (%) Tingkat
kepentingan Kinerja
1. Ketersediaan jumlah es 4,47 7,5 1,83 0,14
2. Kesesuaian jumlah es yang 4,4 7,4 2,3 0,17
dikirim
3. Ketepatan waktu pengiriman 4,2 7,0 2,17 0,15
4. Kecepatan proses pengiriman 4,17 7,0 2,2 0,15
5. Sistem penerimaan keluhan 3,9 6,5 3 0,19
6. Pengetahuan petugas dalam 4,47 7,5 2,17 0,16
menanganai pembayaran
7. Kelancaran sistem distribusi 4,13 6,9 4,33 0,30
8. Kemudahan dalam pemesanan es 4,2 7,0 4,37 0,30
9. Harga es yang ditawarkan 4,23 7,1 2,1 0,15
10. Kegiatan promosi es 4,4 7,4 4,33 0,32
11. Alasan terhadap keterlambatan 4,27 7,2 4,37 0,31
pengiriman
12. Kondisi fasilitas transportasi 4,23 7,1 4,33 0,31
88

Lanjutan Tabel 32. Hasil Perhitungan Indeks Kepuasan Nelayan Terhadap


Kebutuhan Es
No. Atribut pelayanan Rata-rata WF Rata-rata WS
tingkat (%) Tingkat
kepentingan Kinerja
13. Pengaruh keberadaan agen 4,17 7,0 4,4 0,30
14. Letak lokasi pemesanan es 4,43 7,4 1,87 0,14
Total 59,66 100 43,77 3,11
Indeks Kepuasan Pelanggan = (3,11 : 5) × 100% = 62,3%
Keterangan : WF(Weighing Faktor), WS(Weighted Scored)
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan hasil perhitungan dari indeks kepuasan pelanggan atau

nelayan terhadap kebutuhan es di PPN Prigi sebesar 0,62 (62,3%), dengan nilai ini

mencerminkan bahwa secara keseluruhan nelayan merasa puas terhadap kinerja

pelayanan penyedia es oleh perusahaan-perusahaan yang menyediakan kebutuhan

es di PPN Prigi karena nilai dari indeks kepuasan tersebut berada pada selang

0,66-0,80. Namun penilaian puas belum berarti pihak penyedia layanan kebutuhan

es tidak perlu meningkatkan lagi kinerjanya, masih terdapat beberapa atribut yang

dirasakaan penting oleh nelayan tetapi nilai kinerjanya dinilai masih kurang.

Ketersediaan jumlah es dan lokasi pemesanan es dirasakan masih kurang oleh

nelayan di PPN Prigi karena nilai dari rata-rata kepentingan yang lebih besar dari

nilai rata-rata kinerja yaitu dengan nilai kepentingan ketersediaan jumlah es

sebesar 4,47 dan nilai dari rata-rata kinejanya sebesar 1,83. Perusahaan-

peruasahaan penyedia es tersebut tetap harus meningkatkan kinerjanya agar nilai

indeks kepuasan nelayan mencapai 100%.

4.7.3. Importance Performance Analysis

Setiap atribut pelayanan memiliki rata-rata kepentingan dan kinerja yang

berbeda-beda. Tingkat kepentingan perlu diukur untuk megetahui atribut-atribut


89

atau pertanyaan-pertanyaan apa saja yang dianggap paling penting dalam

mempengaruhi kepuasan nelayan. Melalui konsep tingkat kepentingan, pihak

pelabuhan dan perusahaan yang menyediakan kebutuhan solar, air bersih dan air

dapat lebih memahami persepsi para pelangganya serta selanjutnya dapat

mengetahui harapan-harapan dari para nelayan. Alat ukur yang digunakan untuk

menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pelayanan adalah

Importance Performance Analisysis. Hasil penilaian rata-rata kepentingan dan

kinerja PPN Prigi untuk 15 pelayanan penyediaan kebutuhan solar terhadap 30

nelayan sebagai pengguna dapan dilihat pada Tabel 33.

Tabel 33. Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Atribut
Pelayanan Penyediaan Solar
Dimensi Atribut pelayanan Rata-rata Rata-rata
tingkat Tingkat
kepentingan Kinerja
Kendalan Ketersediaan jumlah Produk 4,47 2,43
(reliabilitas) Kesesuaian jumlah produk 4,13 2,3
yang dikirim
Ketanggapan Ketepatan waktu pengiriman 4,2 2,17
(reponsiveness) Kecepatan proses pengiriman 4,23 2,27

Ketanggapan Sistem penerimaan keluhan 4,07 2,9


(reponsiveness) Pengetahuan petugas dalam 2,47 4,27
menanganai pembayaran
Kelancaran sistem distribusi 3,73 2,13
Empati Kemudahan dalam pemesanan 4,33 2,13
(emphaty) produk
Kegiatan promosi produk 2,13 1,87
Pengaturan waktu pembayaran 4 4,1
dan penagihan
90

Lanjutan Tabel 33. Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja
Atribut Pelayanan Penyediaan Solar
Dimensi Atribut pelayanan Rata-rata Rata-rata
tingkat Tingkat
kepentingan Kinerja
Nyata (tangibles) Alasan terhadap keterlambatan 4,03 2,3
pengiriman
Kapasitas fasilitas produksi 4,23 2,17
Pengaruh keberadaan agen 3,8 4,4
Letak lokasi pemesanan 3,8 4,27
produk
Harga produk yang ditawarkan 4,3 2,17
Total 57,83 41,87 2,43
Rata-rata 3,85 2,79 2,3
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Hasil rataan dari tingkat kinerja dan kepentingan atribut pelayanan penyediaan

solar sesuai tabel 32. maka dapat dipetakan ke dalam gambar sebagai berikut:

5.00 2.43
8 13 2.30
4.50 49 1 2.17
3 2 5 2.27
4.00 12
Tingkat Kepentingan

3.50 10 15 14 2.90
7 4.27
3.00 2.13
2.13
2.50 6 2.17
2.00 11 4.10
1.87
1.50 2.30
1.00 2.17
4.40
0.50 4.27
0.00
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00
Tingkat Kinerja

Gambar 5. Diagram Katesius Importance And Performance Analysis


Pelayanan Penyediaan Solar
Keterangan :

1. Ketersediaan jumlah solar 9. Harga solar yang ditawarkan


2. Kesesuaian jumlah solar yang 10.Pengaturan waktu pembayaran
91

dikirim dan penagihan


3. Ketepatan waktu pengiriman 11.Kegiatan promosi solar
4. Kecepatan proses pengiriman 12.Alasan terhadap keterlambatan
pengiriman
5. Sistem penerimaan keluhan 13.Kapasitas fasilitas produksi
6. Pengetahuan petugas dalam 14.Pengaruh keberadaa agen
menanngani pembayaran
7. Kelancaran sistem distribusi 15. Letak lokasi pemesanan
8. Kemudahan dalam pemesanan
solar

Garis pembagian horizontal dan vertikal dalam diagram kartesius (gambar

4) didasarkan pada nilai rataan dari tingkat kepentingan (3,85) dan nilai rataan

tingkat kinerja (2,79).

A. Prioritas Utama

Berdasarkan hasil pemetaan pada diagram kartesius terdapat 8 atribut yang

berada pada kuadrat I, yaitu ketersediaan jumlah solar (1), kesesuaian jumlah

produk yang dikirim (2), ketepatan waktu pengiriman (3), kecepatan proses

pengiriman (4), kemudahan dalam pemesanan solar (8), harga solar yang

ditawarkan (9), alasan terhadap keterlambatan pengiriman (12), kapasitas fasilitas

produksi (13). Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak atribut-atribut yang

memiliki tingkat kepentingan yang tinggi belum dilaksanakan dengan baik atau

belum sesuai dengan keinginan nelayan oleh pihak penyedia pelayanan solar.

Dengan demikian pihak penyedian pelayanan solar harus dapat berkonsentrasi

pada atribut-atribut ini demi tercapainya kepuasan nelayan, sehingga nelayan

tidak beralih ke tempat lain dan tetap melakukan kegiatan pengisian solar di

sekitar pelabuhan.
92

B. Pertahanankan Prestasi

Kuadrat II menunjukkan bahwa kinerja atribut pelayanan memiliki tingkat

kepentingan yang tinggi di atas rataan tingkat kepentingan semua atribut dan

memiliki kinerja yang tinggi di atas kinerja tingkat rataan dari semua atribut. Pada

gambar 4, terlihat ada 1 atribut yang berada pada pada kuadrat ini. Atribut itu

yaitu sistem penerimaan keluhan (5), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

atribut ini harus dipertahankan dan ditingkatkan kinerjanya.

C. Prioritas Rendah

Kuadrat III menunjukkan atribut pelayana yang memiliki prioritas rendah,

dimana kepentingan atribut-atribut ini dinilai kurang penting bagi nelayan dan

tingkat kinerjanya masih tergolong rendah. Perbaikan atau peningkatan kinerja

atribut yang ada dikuadrat ini tidak perlu diprioritaskan, karena pengaruhnya

terhadap kepuasan nelayan yang dirasakan sangat kecil. Atribut yang berada pada

kuadrat ini 2 atribut yaitu atribut kelancaran sistem distribusi (7) dan kegiatan

promosi solar (11).

D. Berlebih

Kuadrat VI menampilkan atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang

rendah, dianggap kurang penting oleh nelayan tetapi dalam pelaksanaannya pihak

PPN Prigi telah melaksanakan dengan baik. Walaupun tingkat kepentingannya

rendah dan tingkat kinerjanya tinggi, kinerja yang ada di kuadrat ini tetap harus di

pertahankan dan ditingkatkan kinerjanya. Adapun atribut yang berada pada

kuadrat ini yaitu pengetahuan petugas dalam menangani pembayaran (6),

pengaturan waktu pembayaran dan penagihan (10), pengaruh keberadaan agen

(14), letak lokasi pemasaran (15).


93

Hasil penilaian rata-rata kepentingan dan kinerja PPN Prigi untuk 20

pelayanan penyediaan kebutuhan solar terhadap 30 nelayan sebagai pengguna

dapat dilihat pada Tabel 34.

Tabel 34. Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Atribut
Pelayanan Penyediaan air bersih
Dimensi Atribut pelayanan Rata-rata Rata-
tingkat rata
kepentingan Tingkat
Kinerja
Kendalan Ketersediaan jumlah Produk 4,43 3,5
(reliabilitas) Kesesuaian jumlah produk 2,43 3,53
yang dikirim
Ketanggapan Ketepatan waktu pengiriman 2,3 3,6
(reponsiveness) Sistem penerimaan keluhan 4,4 3,47
Pengetahuan petugas dalam 2,3 2,97
menanganai pembayaran
Kelancaran sistem distribusi 4,33 4,5
Empati Kemudahan dalam pemesanan 4,4 4,4
(emphaty) produk
Kegiatan promosi produk 4,37 4,37
Nyata (tangibles) Alasan terhadap keterlambatan 4,43 4,5
pengiriman
Kondisi fasilitas produksi 2,17 4,43
Kapasitas fasilitas produksi 2,1 4,5
Letak lokasi pemesanan 3,5 4,4
produk
Harga produk yang ditawarkan 4,4 4,43
Total 45,57 52,6
Rata-rata 3,50 4,05
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
94

Hasil rataan dari tingkat kinerja dan kepentingan atribut pelayanan

pentediaan air bersih sesuai tabel 33. maka dapat dipetakan ke dalam gambar

sebagai berikut:

5.00
3.50
4.50 4 1 7 8 10 3.53
6
4.00 9
Tingkat Kepentingan

3.60
3.50 13 3.47
3.00 2.97
2
2.50 11 4.50
5 3
2.00 12 4.40
4.43
1.50
4.37
1.00
4.50
0.50 4.43
0.00 4.50
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 4.40
Tingkat Kinerja

Gambar 6. Diagram Kartesius Importance And Performance Analysis Pelayanan


Penyediaan Air bersih

Keterangan :

1. Ketersediaan jumlah air bersih 8. Harga air bersih yang ditawarkan


2. Kesesuaian jumlah air bersih 9. Kegiatan promosi air bersih
yang dikirim
3. Ketepatan waktu pengiriman 10.Alasan terhadap keterlambatan
pengiriman
4. Sistem penerimaan keluhan 11. Kondisi fasilita produksi
5. Pengetahuan petugas dalam 12. Kapasitas fasilitas produksi
menanngani pembayara
6. Kelancaran sistem distribusi 13. Letak lokasi pemesanan
7. Kemudahan dalam pemesanan
air bersih

A. Prioritas Utama

Sebagai total ukur keberhasilan suatu usaha dibidang jasa ditunjukan oleh

terpenuhinya tingkat kepuasan konsumen, dimana tercapainya tingkat kinerja

pelayanan yang tingggi serta dimbangi dengan adanya tingkat kepentingan


95

konsumen yang tinggi pula. Berdasarkana grafik kartesius diatas terdapat 2 atribut

yang berada pada kuadrat I, dimana 2 atribut ini yaitu terdiri dari atribut

ketersediaan jumlah air bersih (1), sistem penerimaan keluhan (5). Atribut yang

berada pada kuadrat I ini menunjukkan bahwa nelayan belum merasa puas

terhadap atribut pelayanan tersebut, karena atribut tersebut memiliki tingkat

kepentingan yang tinggi tetapi belum dilaksanakan dengan optimal oleh pihak

PPN Prigi atau pihak swasta sebagai penyedia air bersih. Oleh karena itu, pihak

pelabuhan harus berusaha meningkatkan kinerja pelayanannya terutama pada

atribut-atribut ini, sehingga dapat memberikan kepuasan yang optimal kepada

nelayan sebagai konsumen utama.

B. Pertahankan Prestasi

Kuadrat II menunjukkan bahwa kinerja atribut pelayanan memiliki tingkat

kepentingan yang tinggi di atas rataan tingkat kepentingan semua atribut dan

memiliki kinerja yang tinggi di atas tingkat kinerja rataan dari semua atribut.

Pada gambar 5 diagram karetsius, ada 5 atribut yang berada pada kuadrat ini. Ada

5 atribut pelayanan yang harus dipertahankan dan ditingkatkan kinerjanya, yaitu

kelancaran sistem distribusi (6), kemudahan dalam pemesanan air bersih (7),

harga air bersih yang ditawarkan (8), keiatan promosi air (9), alasan terhadap

keterlambatan pengiriman (10).

C. Prioritas Rendah

Kuadrat III menunjukkan atribut pelayanan yang memiliki prioritas rendah,

dimana kepentingan atribut-atribut ini dinilai kurang penting bagi nelayan dan

tingkat kinerjanya masih tergolong rendah. Perbaikan kinerja atribut yang ada di

kuadrat ini tidak terlalu diprioritaskan, karena pengaruhnya terhadap kepuasan


96

yang dirasakan nelayan sangat kecil. Atribut-atribut yang berada pada kuadrat ini

antara lain kesesuaian jumlah air bersih yang dikirim (2), ketepatan waktu

pengiriman (3), kecepatan proses pengiriman (4), pngetahuan petugas dalam

menangnani pembayaran (5).

D. Berlebih

Kuadrat IV menampilkan atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang

rendah, dianggap kurang penting oleh nelayan tetapi dalam pelaksanaannya pihak

PPN Prigi telah melaksanakan dengan baik. Walaupun tingkat kepentingannya

rendah dan tingkat kinernyaa tinggi, kinerja yang ada di kuadrat ini tetap harus di

pertahankan dan ditingkatkan kinerjanya. Adapun atribut yang berada pada

kuadrat ini yaitu kondisi fasilitas produksi (11), kapasitas fasilitas produksi (12),

letak lokasi pemasaran (13).

Hasil penilaian rata-rata kepentingan dan kinerja PPN Prigi untuk 20

pelayanan penyediaan kebutuhan solar terhadap 30 nelayan sebagai penggan

dapan dilihat pada Tabel 35 .

Tabel 35. Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Atribut
Pelayanan Penyediaan Es
Dimensi Atribut pelayanan Rata-rata Rata-
tingkat rata
kepentingan Tingkat
Kinerja
Kendalan Ketersediaan jumlah Produk 4,47 1,83
(reliabilitas) Kesesuaian jumlah produk 4,4 2,3
yang dikirim
Ketanggapan Ketepatan waktu pengiriman 4,2 2,17
(reponsiveness) Kecepatan proses pengiriman 4,17 2,2
Sistem penerimaan keluhan 3,9 3
Pengetahuan petugas dalam 4,47 2,17
menanganai pembayaran
97

Lanjutan Tabel 35. Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja
Atribut Pelayanan Penyediaan Es
Dimensi Atribut pelayanan Rata-rata Rata-
tingkat rata
kepentingan Tingkat
Kinerja
Ketanggapan Kelancaran sistem distribusi 4,13 4,33
(reponsiveness)

Empati Kemudahan dalam pemesanan 4,2 4,37


(emphaty) produk
Kegiatan promosi produk 4,4 4,33

Nyata (tangibles) Alasan terhadap keterlambatan 4,27 4,37


pengiriman
Kondisi fasilitas transportasi 4,23 4,33
Pengaruh keberadaan agen 4,17 4,4
Letak lokasi pemesanan 4,43 1,87
produk
Harga produk yang ditawarkan 4,23 2,1
Jumlah 59,66 43,76
Rata-rata 4,26 3,13
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Hasil rataan dari tingkat kinerja dan kepentingan atribut pelayanan

pentediaan air bersih sesuai tabel 34. maka dapat dipetakan ke dalam gambar

sebagai berikut:
98

4.50 1.83
1 6
14 2.30
4.40 2 10 2.17
Tingkat Kepentingan
4.30 2.20
11
9 3.00
12
4.20 3 8 2.17
4 13 4.33
4.10 7
4.37
4.00 2.10
4.33
3.90 5 4.37
3.80 4.33
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 4.40
Tingkat Kinerja 1.87

Gambar 7. Diagram Kartesius Importance And Performance Analysis Pelayanan


Penyediaan Es

Keterangan :

1. Ketersediaan jumlah es 8.Kemudahan dalam pemesanan es


2. Kesesuaian jumlah es yang 9. Harga es yang ditawarkan
dikirim
3. Ketepatan waktu pengiriman 10. Kegiatan promosi es
4. Kecepatan proses pengiriman 11.Alasan terhadap keterlambatan
pengiriman
5. Sistem penerimaan keluhan 12. Kondisi fasilitas transportasi
6. Pengetahuan petugas dalam 13. Pengaruh keberadaa agen
menanngani pembayara
7. Kelancaran sistem distribusi 14. Letak lokasi pemesanan

A. Prioritas Utama

Atribut yang berada pada kuadrat I ini dianggap penting dan mempengaruhi

nelayan terhadap pelayan penyediaan es di PPN Prigi, namun dalam

pelaksanaannya pihak Penyedia pelayanan es belum melaksanakannnya sesuai

dengan keinginan atau harapan nelayan. Pada kuadrat I terdapat 4 atribut

diantaranya yaitu ketersediaan jumlah es (1), kesesuaian jumlah es yang dikirim

(2), pengetahuan petugas dalam menanganai pembayaran (6), letak lokasi

pemasaran (14).
99

B. Pertahankan Prestasi

Berdasarkan gambar 6 atribut yang paling banyak berada pada kuadrat II.

Hal ini menunjukkan bahwa atribut yang berada pada kuardai ini harus tetap

dipertahankan oleh pihak penyedia pelayanan es, karena atribut yang berada pada

kuadrat ini dianggap sangat penting dan memuaskan nelayan. Atribut yang berada

pada kuadrat aini antara lain kegiatan promosi produk (13), alasan terhadap

keterlambatan pengiriman (14).

C. Prioritas Rendah

Kuadrat III menampilkan atribut yang kinerjanya dinilai biasa-biasa saja dan

dianggap sesuai dengan tingkat kepentingannya, aatribut yang dinilai kurang

penting dan pengeruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh nelayan sangat

kecil. Atribut yang berada pada kuadrat ini terdapat 4 atribut yaitu mengenai

ketepatan waktu pengiriman (3), kecepatan proses pengiriman (4), sistem

penerimaan keluhan (5), dan harga es yang ditawarkan (9).

D. Berlebih

Kuadrat ini menunjukan atribut yang dinilai berlebih dalam pelayanan.

Menampilkan atribut yang memilki kepentingan rendah terhadap nelayan, tetapi

pihak penyedia penyedia pelayanan es melaksanakannya dengan baik. Walaupun

tingkat kepentingannya rendah dan tingkat kinerja pelayanannya tinggi, kinerja

atribut-atribut yang berada pada kuadrat ini harus tetap dipertahankan dan

ditingkatkan kinerjanya. Atribut yang berada di kuadrat ini yaitu kelancaran

sistem distribusi (7), kemudahan dalam pemesanan es (8), kondisi fasilitas

transportasi (12), pengaruh keberadaan agen (13).


100

4.7.4.Tingkat Kesenjangan (GAP)

Besarnya nilai ketidakpuasan nelayan terhadap pelayanan penyediaan

kebutuhan melaut dapat dilihat dengan melakukan analisis kesenjangan (GAP).

Nilai kesenjangan yang terdiri antara tingkat kinerja dan tingkat kepentingn

nelayan sangat membantu pihak pemberi pelayanan dalam menentukan kebijakan

dan arah pengembangan PPN Prigi. Dengan pelayanan penyediaan kebutuhan

melaut di PPN Prigi nilai kesenjangan tersebut dapat dikelompokkan sehingga

diperoleh selang frekuansi yang berguna untuk mengetahui penilaian dari nelayan.

Selang frekuensi dari penilaian nelayan tersebut adalah dapat dilihat pada tabel 35

berikut :

Tabel 36. Penilaian Kepuasan Atribut Pelayanan Penyediaan Solar


Selang Frekuensi Penilaian
(-1,40) – (-2,20) Tidak Puas
(-0,59) - (-1,39) Kurang Puas
0,22 - (-0,58) Cukup Puas
1,01 - 0,21 Puas
1,8 – 1 Sangat Puas
Sumber : Hasil penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 36 maka dapat diketahui penilaian akhir nelayan

terhadap kinerja dan pelanaya penyediaan solar di PPN Prigi, seperti pada Tabel

37.

Tabel 37. Hasil Perhitungan Gap Pelayanan Penyediaan solar


No. Atribut pelayanan Rata-rata Rata-rata GAP Penilaian
tingkat Tingkat Nelayan
kepentingan Kinerja
1. Ketersediaan jumlah Produk 4,37 2,43 -1.93 Tidak Puas
2. Kesesuaian jumlah produk 4,13 2,3 -1,83 Tidak Puas
yang dikirim
3. Ketepatan waktu pengiriman 4,2 2,17 -2,03 Tidak Puas
4. Kecepatan proses pengiriman 4,23 2,27 -1,97 Tidak Puas
5. Sistem penerimaan keluahan 4,07 2,9 -1,17 Kurang Puas
101

Lanjutan Tabel 37. Hasil Perhitungan Gap Pelayanan Penyediaan solar


No. Atribut pelayanan Rata-rata Rata-rata GAP Penilaian
tingkat Tingkat Nelayan
kepentingan Kinerja
6. Pengetahuan petugas dalam 2,47 4,27 1,80 Sangat Puas
menanganai pembayaran
7. Kelancaran sistem distribusi 3,73 2,13 -1,60 Tidak Puas
8. Kemudahan dalam 4,33 2,13 -2,20 Tidak Puas
pemesanan produk
9. Harga produk yang 4,3 2,17 -2,13 Tidak Puas
ditawarkan
10. Pengaturan waktu 4 4,1 0,10 Puas
pembayaran dan penagihan
11. Kegiatan promosi produk 2,13 1,87 -0,27 Cukup Puas
12. Alasan terhadap 4,03 2,3 -1,73 Tidak Puas
keterlambatan pengiriman
13. Kapasitas fasilitas produksi 4,23 2,17 -2,07 Tidak Puas
14. Pengaruh keberadaan agen 3,8 4,4 0,60 Cukup Puas
15. Letak lokasi pemesanan 3,8 4,27 0,47 Cukup Puas
produk
Total 57,83 41,87 -15,97
Rata-rata 3,85 2,79 -1,06 Cukup Puas
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan hasil perhitungan analisis kesenjangan diatas, dapat diketahui

atribut ketersediaan jumlah solar, kesesuaian jumlah solar yang dikirim, ketepatan

waktu pengiriman, kecepatan proses pengiriman, kelancaran sistem distribusi,

kemudahan dalam pemesanan, harga solar, alasan terhadap keterlambatan

pengiriman, dan kapasitas fasilitas produksi ini memiliki nilai kesenjangan yang

berada pada selang frekuensi (-1,40) - (-2,20) dimana nelayan merasa tidak puas

terhadap pelayanan atribut ini. Sehingga atribut-atribut ini memerlukan perhatian

khusus oleh pihak penyedia pelayanan solar. Pihak penyedia pelayanan solar
102

dituntut untuk mengoptimalkan pelayanan dan kinerjanya demi tercapainya

kepuasan pelanggan. Penilaian nelayan terhadap atribut-atribut pelayanan

penyediaan kebutuhan solar menunjukan kepuasan dan harapan nelayan.

Kesenjangan yang terjadi antara tingkat kepentingan dengan kinerja

pelayanan penyediaan solar di PPN Prigi pada setiap atributnya mayoritas bernilai

negatif, dengan kata lain harapan nelayan terhadap atribut pelayaanan lebih tinggi

daripada kinerja yang sudah dilakukan selama ini. Untuk lebih jelasnya, berikut

ini adalah penjabaran gambar tingkat kesenjangan (GAP) atribut pelayaan solar.

5.00
4.50
4.00
3.50
Rataan

3.00
2.50
kinerja
2.00
1.50 kepentingan
1.00
0.50
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atribut

Gambar 8. Grafik tingkat kesenjangan (Gap) Pelayanan Peyediaan Solar

Berdasarkan grafik Gap dapat diketahui nilai kinerja banyak yang lebih

tinggi dari pada nilai kepentingan, ada 4 atribut yaitu diantaranya adalah atribut

pengetahuan petugas dalam menanganani pembayaran (6), pengaturan waktu

pembayaran (10), pengaruh keberadaan agen (14), letak lokasi pemesanan (15).

Kesenjangan atribut terkecil yaitu kemudahan dalam pemesanan produk (8)

dengan nilai kesenjangan sebesar -2,20 yang berarti masih ada sebagian besar
103

nelayan yang tidak puas terhadap atribut ini. Sedangkan nilai kesenjangan terbesar

yaitu pada atribut pengetahuan petugas dalam menangani pembayaran (6) dengan

nilai kesenjagan sebesar 1,80 dimana tinggat kinerja lebih tinggi dibandingkan

nilai kepentingan, sehingga nelayan merasa sangat puas terhadap pelayanan

atribut ini.

Tabel 38. Penilaian Kepuasan Atribut Pelayanan Penyediaan Air bersih


Selang Frekuensi Penilaian
(-0,263333) - (-0,93) Tidak Puas
0,4033347- (-0,263332) Kurang Puas
1,07000013 – 0,4033346 Cukup Puas
1,7366679 – 1,0700012 Puas
2,40 - 1,7366678 Sangat Puas
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 38 maka dapat diketahui penilaian akhir nelayan terhadap

kinerja dan pelanaya penyediaan air bersih di PPN Prigi, seperti pada tabel 39.

Tabel 39. Hasil Perhitungan Gap Pelayanan Penyediaan air bersih


No. Atribut pelayanan Rata-rata Rata-rata GAP Penilaian
tingkat Tingkat Nelayan
kepentingan Kinerja
1. Ketersediaan jumlah Produk 4,43 3,5 -0,93 Tidak Puas
2. Kesesuaian jumlah produk 2,43 3,53 1,10 Puas
yang dikirim
3. Ketepatan waktu pengiriman 2,3 3,6 1,30 Puas
4. Sistem penerimaan keluhan 4,4 3,47 -0,93 Tidak Puas
5. Pengetahuan petugas dalam 2,3 2,97 0,67 Cukup Puas
menanganai pembayaran
6. Kelancaran sistem distribusi 4,33 4,5 0,17 Kurang puas
7. Kemudahan dalam pemesanan 4,4 4,4 0,00 Kurang Puas
produk
8. Harga produk yang ditawarkan 4,4 4,43 0,03 Kurang Puas
9. Kegiatan promosi produk 4,37 4,37 0,00 Kurang Puas
104

Lanjutan Tabel 39. Hasil Perhitungan Analisis Kesenjangan Atribut Pelayanan


Penyediaan air bersih
No. Atribut pelayanan Rata-rata Rata-rata GAP Penilaian
tingkat Tingkat Nelayan
kepentingan Kinerja
10. Alasan terhadap keterlambatan 4,43 4,5 0,07 Kurang Puas
pengiriman
11. Kondisi fasilitas produksi 2,17 4,43 2,27 Sangat Puas
12. Kapasitas fasilitas produksi 2,1 4,5 2,40 Sangat Puas
13. Letak lokasi pemesanan 3,5 4,4 0,90 Cukup Puas
produk
Total 45,6 52,6 7,03
Rata-rata 3,50 4,05 0,54 Cukup Puas
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel analisis kesenjangan air bersih di atas, dapat diketahui

dari 13 atribut yang dilakukan oleh penyedia pelayanan air bersih di PPN Prigi

nelayan merasa puas oleh pelayanannya. Atribut yang memiliki nilai kesenjangan

kinerja dan kepentingan yang nilainya berkisar antara selang frekuensi 2,40 -1.736

yaitu atribut kondisi fasilitas produksi (11), dan kapasitas fasilitas produksi (12).

Atribut ini nilainya sangat memuaskan bagi nelayan sehingga atribut ini dapat

dijadikan sebagai keunggulan dalam penyediaan air bersih di PPN Prigi,

sedangkap atribut yang nilai kesenjangannya anatara selang frekuensi (-0,26) – (-

0,93), yaitu atribut ketersediaan jumlah produk (1), dan sistem penerimaan

keluahan (4), sehingga atribut ini karus ditingkatkan lagi kinerja pelayanannya.
105

5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
Rataan

2.50 kinerja
2.00 kepentingan
1.50
1.00
0.50
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Atribut

Gambar 9. Grafik tingkat kesenjangan (Gap) Pelayanan Penyedaiaan Air bersih

Berdasarkan tabel perhitungan nilai kesenjangan di atas, dapat diketahui

atribut ketersediaan jumlah produk (1), dan sistem penerimaan keluahan (4),

memiliki nilai kepentingan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tingkat kinerja

pelayanan, sedangkan mayoritas atribut berada pada tingkat kinerja lebih besar

dari pada tingkat kepentingan.

Tabel 40. Penilaian Kepuasan Atribut Pelayanan Penyediaan Es


Selang Frekuensi Peenilaian
(-2,06) – (-2,63) Tidak Puas
(-1,48) – (-2,05) Kurang Puas
(-0,90) – (-1,47) Cukup Puas
(-0,32) – (-0,89) Puas
(0,26) – (-0,31) Sangat Puas
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel 39 maka dapat diketahui penilaian akhir nelayan terhadap

kinerja dan pelanaya penyediaan solar di PPN Prigi, seperti pada Tabel 41.

Tabel 41. Hasil Perhitungan Gap Pelayanan Penyediaan es


No. Atribut pelayanan Rata-rata Rata-rata GAP Penilaian
tingkat Tingkat nelayan
kepentingan Kinerja
1. Ketersediaan jumlah Produk 4,47 1,83 -2,63 Tidak puas
106

Lanjutan Tabel 41.Hasil Perhitungan Analisis Kesenjangan Atribut Pelayanan


Penyediaan es
No. Atribut pelayanan Rata-rata Rata-rata GAP Penilaian
tingkat Tingkat nelayan
kepentingan Kinerja
2. Kesesuaian jumlah produk 4,4 2,3 -2,10 Tidak puas
yang dikirim
3. Ketepatan waktu pengiriman 4,2 2,17 -2,03 Kurang puas
4. Kecepatan proses pengiriman 4,17 2,2 -1,97 Kurang puas
5. Sistem penerimaan keluhan 3,9 3 -0,90 Cukup puas
6. Pengetahuan petugas dalam 4,47 2,17 -2,30 Tidak puas
menanganai pembayaran
7. Kelancaran sistem distribusi 4,13 4,33 0,20 Sangat puas
8. Kemudahan dalam pemesanan 4,2 4,37 0,17 Sangat puas
produk
9. Harga produk yang ditawarkan 4,23 2,1 -2,13 Tidak puas
10. Kegiatan promosi produk 4,4 4,33 -0,07 Sangat Puas
11. Alasan terhadap keterlambatan 4,27 4,37 0,10 Sangat puas
pengiriman
12. Kondisi fasilitas transportasi 4,23 4,33 0,10 Sangat puas
13. Pengaruh keberadaan agen 4,17 4,4 0,23 Sangat puas
14. Letak lokasi pemesanan 4,43 1,87 -2,57 Tidak puas
produk
Total 59,66 43,77 -15,90
Rata-rata 4,23 3,13 -1,14 Kurang Puas
Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa atribut ketersediaan jumlah

produk (1), kesesuaian jumlah produk yang dikirim (2), ketepatan waktu

pengiriman (3), pengetahuan petugas dalam menangani pembayaran (6), harga es

yang ditawarkan (11), letak lokasi pemesanan (20) memilki nilai kesenjangan

kinerja dan kepentingan yang nilainya berkisar antara selang frekuensi (-2,06) – (-

2,63). Atribut-atribut ini nilainya tidak memuaskan nelayan, sehingga atribut ini
107

perlu mendapatkan perhatian yang lebih untuk peningkatan kinerja dari penyedia

pelayanan es yang ada di PPN Prigi.

5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
Rataan

2.50
kinerja
2.00
1.50 kepentingan
1.00
0.50
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Atribut

Gambar 10. Grafik tingkat kesenjangan (Gap) Pelayanan Peyediaan Es

Berdasarkan gambar grafik 7 dapat diketahui bahwa nilai kesenjangan

atribut terkecil yaitu pada atribut ketersediaan jumlah produk (1), dimana nilai

kepentingan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kinerja dengan nilai

kesenjangan sebesar (-2,63) yang artinya masih ada banyak nelayan yang tidak

puas terhadap atribut ini. Sedangkan nilai kesenjangan terbesar yatu pada

pengaruh keberadaan agen (13), yaitu sebesar 0,23, dimana nilai kinerja lebih

tinggi dibandingkan nilai kepentingan.

6.2. Bahasan Umum

Suatu kepuasan pelanggan merupakan respon terhadap ketidaksesuaian

antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah

pemakaian. Persepsi dari nelayan terhadap pelayanan yang diberikan penyedia


108

pelayanan kebutuhan melaut menentukan harapan terhadap pelayanan fasilitas

pendukung usaha penangkapan. Secara umum nelayan membutuhkan adanya

ketersediaan jumlah kebutuhan yang diharapkan, kemudahan dalam pemakaian

fasilitas serta terjangkaunya biaya dalam pemakaian fasilitas.

Harapan pelabuhan serta pengusaha penangkapan sebagai penyedia jasa

terhadap fasilitas perbekalan adalah dengan adanya ketersediaan jumlah produk,

kesesuaian jumlah produk yang dikirim merupakan keandalan (realiability).

Ketepatan waktu pengiriman, kecepatan proses pengiriman, sistem penerimaan

keluhan, perbaikan fasilitas yang rusak merupakan ketanggapan (responsiveness).

Pengecekan dan pengawasan produk yang dikirim, pengetahuan petugas dalam

menangani pembayaran, kelancaran sistem distribusi merupakan jaminan

(assurance). Kemudahan dalam pemesanan produk, harga produk yang

ditawarkan, pengaturan waktu pembayaran dan penagihan, kegiatan promosi

produk merupakan empati (empathy), sedangkan alasan terhadap keterlambatan

pengiriman, kondisi fasilitas transportasi, kondisi fasilitas produksi, kapasitas

produksi, pengaruh keberadaan agen, katrampilan petugas dalam mengirim

produk, letak lokasi pemesanan produk merupakan bukti nyata (tangibles) dari

PPN Prigi dalam memenuhi harapan nelayan.

Kebutuhan melaut solar, air bersih, dan es merupakan kebutuhan yang

sangat menentukan dalam operasi penangkapan ikan selain unit penangkapan atau

kapal penangkap ikan. Solar merupakan kebutuhan melaut yang digunakan agar

kapal dapat terus beroperasi dengan jarak yang ditempuh atau sebagai energi

penggerak kapal. Air bersih adalah kebutuhan melaut yang digunakan untuk

menangani hasil tangkapan, selain itu kebutuhan air bersih juga digunakan untuk
109

kebutuhan nelayan sebagai media untuk membersihkan kapal. Es digunakan

sebagai media penanganan ikan diatas kapal agar mutu ikan tetap terjaga.

Persepsi nelayan menunjukkan harapan-harapan yang dapat dijadikan

sebagai pembanding dengan kinerja yang ada dan dapat dijadikan sebagai bahan

evaluasi dalam meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Evaluasi nantinya

diharapkan dapat memberikan peningkatan kinerja pada atribut-atribut yang masih

belum memuaskan nelayan dan mempertahankan kinerja pada atribut-atribut yang

dianggap menjadi keunggulan dari pelayanan fasilitas kebutuhan melaut.

Ringkasan dari hasil tingkat kepuasan dari berbagai analisis diatas

terangkum di tabel 42 sebagai berikut :

Tabel 42. Perbandingan Hasil Analisis Tingkat kepuasan nelayan terhadap


pelayanan penyediaan kebutuhan melaut di PPN Prgi
Kriterian Kebutuhan Melaut
No.
kepuasan Solar Air bersih Es
1. Analisis CSI Nilai CSI yang Nilai CSI yang Nilai CSI yang
diperoleh sebesar diperoleh sebesar diperoleh sebesar
55,21 % , 0,55 artinya 73,9%, 0,73 artinya 62,3%, 0,62 artinya
cukup puas terhadap puas terhadap puas terhadap
pelayanan kebutuhan pelayanan pelayanan
solar di PPN Prigi kebutuhan air di kebutuhan es di
PPN Prigi PPN Prigi
2. Analisis IPA ketersediaan jumlah ketersediaan ketersediaan
 Prioritas solar (1), kesesuaian jumlah air bersih jumlah es (1),
utama (A) jumlah produk yang (1), sistem kesesuaian jumlah
dikirim (2), ketepatan penerimaan es yang dikirim (2),
waktu pengiriman (3), keluhan (5) pengetahuan
kecepatan proses petugas dalam
pengiriman (4), menanganai
kemudahan dalam pembayaran (6),
pemesanan solar (8), letak lokasi
harga solar yang pemasaran (14).
ditawarkan (9), alasan
terhadap
keterlambatan
pengiriman (12), dan
kapasitas fasilitas
produksi (13)
110

Lanjutan Tabel 41. Perbandingan Hasil Analisis Tingkat kepuasan nelayan


terhadap pelayanan penyediaan kebutuhan melaut di PPN
Prgi
No. Kriterian Kebutuhan Melaut
kepuasan Solar Air bersih Es
 Prioritas penerimaan keluhan kelancaran sistem lain kegiatan
prestasi (B) (5) distribusi (6), promosi produk
kemudahan dalam (13), alasan
pemesanan air terhadap
bersih (7), harga air keterlambatan
bersih yang pengiriman (14).
ditawarkan (8),
keiatan promosi air
(9), alasan terhadap
keterlambatan
pengiriman (10).
2.  Prioritas kelancaran sistem kesesuaian jumlah ketepatan waktu
rendah (C) distribusi (7) dan air bersih yang pengiriman (3),
kegiatan promosi solar dikirim (2), kecepatan proses
(11). ketepatan waktu pengiriman (4),
pengiriman (3), sistem penerimaan
kecepatan proses keluhan (5), dan
pengiriman (4), harga es yang
pngetahuan petugas ditawarkan (9).
dalam menangnani
pembayaran (5).
Berlebih (D) pengetahuan petugas kondisi fasilitas kelancaran sistem
dalam menangani produksi (11), distribusi (7),
pembayaran (6), kapasitas fasilitas kemudahan dalam
pengaturan waktu produksi (12), letak pemesanan es (8),
pembayaran dan lokasi pemasaran kondisi fasilitas
penagihan (10), (13). transportasi (12),
pengaruh keberadaan pengaruh
agen (14), letak lokasi keberadaan agen
pemasaran (15). (13).

3. Analisis Gap 1,80 (pemhetahuan 2,40 (kapasitas 0,23 (pengaruh


 Nilai gap petugas dalam fasilitas produksi) keberadaan agen)
tertinggi menangani -0,93 (ketersediaan -2,63 (ketersediaan
 Nilai gap pembayaran) jumlah produk dan jumlah produk)
terendah -2,20 (kemudahan sistem penerimaan
dalam pemesanan) keluhan)
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2015

Berdasarkan tabel diketahui bahwa secara keseluruhan pelayanan kebutuhan

melaut (solar, air, es) di PPN Prigi terletak pada kategori puas dengan nilai diatas
111

0,50 atau 50 %, dengan didapatkannya hasil penyedia pelayanan di PPN Prigi

tetap harus meningkatan pelayanan untuk meningkatkan kepuasan nelayan.

Harapannya semakin baik kualiatas pelayanan yang diberikan penyedia jasa maka

akan dihasilkan tingat penilaian yang lebih baik juga.

Selain kualitas pelayanan, pihak penyedian jasa pelayanan juga

berkewajiban memenuhi kebutuhan nelayan dari segi kuantitas (pemenuhan

jumlah kebutuhan melaut solar, air bersih dan es). Aspek pemenuhan kapasitas

atau produk diketahui bahwa kebutuhan air bersih telah mampu mencukupi

kebutuhan nelayan paling tinggi dibandingkan dengan pelayanan kebutuhan yang

lainnya, dimana hasilnya sebesar 73,9 %. Fasilitas kebutuhan solar yang terdapat

di para penyedia jasa area pelabuhan sebenarnya sudah mencukupi, akan tetapi

fakta dilapanagan menunjukan masih terdapat nelayan yang melakukan pembelian

solar di luar PPN Prigi. Nelayan lebih memilih membeli pada SPBU di luar

kawasan PPN Prigi karena mempertimbangkan sering adanya keterlambatan

maupun adanya pembatasan kapasitas solar yang ada di PPN Prgi. Sedangkan

fasilitas kebutuhan es yang terdapat di para penyedia jasa area pelabuhan belum

mencukupi, sehingga nelayan harus memesan dari luar daerah kota Prigi guna

memenuhi kebutuhan es yang diperlukan. Di dalam area pelabuhan hanya ada satu

pabrik es yang berproduksi.

Anda mungkin juga menyukai