Trenggalek merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Timur yang terletak
di bagian selatan dari wilayah Propinsi Jawa Timur. Kabupaten ini menempati
wilyah seluas 1.205,22 km2 yang dihuni oleh ± 700.000 jiwa yang sebagian besar
Trenggalek yaitu:
terletak di jalur selatan Pulau Jawa. Terletak pada koordinat 7053’- 8034”
Kabupaten Trenggalek Nomor 872 tahun 2006 tanggal 24 Nopember 2006, dan
wilayah kecamatan dan 157 desa atau kelurahan, wilayah kecamatan yang ada di
Kecamatan Suruh.
laut, payau, dan tawar. Panjang pantai selatan Kabupaten Trenggalek kurang lebih
96 km, dimana sebagian dari pantainya berbentuk teluk yang terdiri dari Teluk
Panggul, Teluk Munjungan dan yang paling besar adalah Teluk Prigi. Luas Zone
Trenggalek dibatasi oleh perairan samudra, yaitu Samudera Hindia pada bagian
selatan, untuk perairan pantai terdapat tiga teluk yang menjadi lokasi
Teluk Punggul tidak lebar dan terdapat beberapa kawasan terumbu karang
dengan dasar perairan lumpur pasir, kedalaman perairan daerah ini berkisar antara
pantai terpanjang yang terdiri dari Pantai Damas, Pantai Ngesrep, Pantai
Karanggongso, dasar perairan sekitar pantai berupa lumpur berpasir dengan
sebesar 813.416 jiwa sedangkan pada tahun 2012 tercatat sebanyak 827.873 jiwa
atau naik sebesar 1,78 %. Penduduk Kecamatan Watulimo pada tahun 2011
sejumlah 64.374 jiwa yang terdiri dari 31.989 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
jumlah penduduk yang paling banyak yaitu sebesar 10.253 penduduk, sedangkan
desa yang mempunyai penduduk paling kecil adalah Desa Ngembel yang
memiliki 2.468 penduduk. Data jumlah penduduk tersaji pada Tabel 11.
besar merupakan tamatan SD/sederajat sebanyak 3.255 orang, yang tidak tamat
SLTA/sederajat 2.582 orang, dan tamat perguruan tinggi sebanyak 117 orang.
2 SD/sederajat 78 7,8
7 Tamat D-2 - 4
9 Tamat S-1 97 8
10 Tamat S-2 2 1
Sumber : Statistik Kantor Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten
Trenggalek, 2012.
Perikanan tertanggal 1 Mei 2001 Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Prigi telah
bersama seluruh staf, swasta, stakeholder, instansi terkait dan pemerintah daerah
dan peluang ini merupakan bagaian integral dari Visi Kementerian Kelautan dan
Misi yang diemban adalah gerakan moral dan upaya sistematis, teratah dan
perikanan”.
4.2.2.Tugas Pokok dan Fungsi PPN Prigi
perikanan.
pelabuhan perikanan;
perikanan;
perikanan;
perikanan;
kerja di wilayah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi dari tahun 2010
1000
0
2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
terdata di PPN Prigi dari tahun 2010 hingga tahun 2014 mengalami penurunan.
Akan tetapi, sempat mengalami peningkatan pada tahun 2013 ke 2014 sebesar 4,5
menjadi pengolah dan pindah tempat tinggal. Jumlah pengolah dari tahun ke tahun
melainkan pendatang yang kebanyakan dari daerah timur Prigi seperti Sulawesi,
Prigi merupakan nelayan tetap dan nelayan andon. Masyarakat asli Prigi sendiri
kebanyakan berprofesi sebagai petani dan hanya sebagian kecil yang bekerja
sebagai nelayan. Penduduk asli Prigi yang bekerja sebagai nelayan sebagian besar
menjadi nelayan sambilan, yaitu pada musim paceklik mereka bekerja menjadi
petani dan sedangkan pada musim puncak mereka bekerja sebagai nelayan.
4.2.4.Jumlah Alat Tangkap
Berdasarkan tabel di atas, grafik jumlah alat tangkap yang terdapat di PPN
700
600
Jumlah Alat Tangkap
Purse seine
500 Pancing tonda
400 Jaring Insang
300 Payang
200
Pancing ulur
Jaring Klitik
100
Pukat pantai
0
Serok
2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi adalah pancing ulur pada tahun
2013 dan 2014 jumlahnya tidak mengalami perubahan yaitu 584 unit. Jumlah
pancing ulur dari tahun 2009 hingga 2013 adalah 542. Namun pada tahun 2012
mengalami penurunan yang sangat drastis dari 542 menurun hingga menjadi 242
unit, berkurangnya alat tangkap pancing ulur yang beroperasi akibat bergantinya
mata pencaharian dari nelayan karena nelayan dari pancing ulur ini merupakan
nelayan skala tradisional, jika cuaca buruk mereka berpindah mata pencaharian.
Selain pancing ulur alat tangkap yang mendominasi di PPN Prigi serta setiap
tahunnya mengalami peningkatan adalah kapal dengan alat tangkap pancing tonda
dan kapal purse seine. Pancing tonda banyak digunakan oleh para nelayan sekitar
terutama nelayan andon nelayan dari Sulawesi dan nelayan sekitar yang menetap
di Prigi banyak yang memilih alat tangkap ini karena hasil tangkapannya
merupakan ikan ekonomis penting seperti tuna sirip kuning (Thunus albacore),
seine banyak digunakan untuk menangkap ikan dengan alasan hasil tangkapan
Alat tangkap jaring klitik pada tahun 2013 ini mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan karena baik kapal maupun alat tangkap yang mengalami kerusakan
sehingga banyak nelayan yang tidak beroperasi dan hanya memperbaiki kapal
dan alat tangkapnya masing-masing, baik pusre seine, pancing tonda, jaring
insang, pancing ulur, dan jaring insang. Pukat pantai tidak terdaftar lagi dalam
statistik PPN Prigi karena hasil tangkapannya tidak lagi didaratkan di PPN Prigi
namun langsung dijual ke bakul. Serok adalah alat tangkap yang baru terdaftar
dalam statistik tahun 2012. Serok digunakan untuk menangkap ubur-ubur dan
hanya dioperasikan saat musim ubur-ubur saja. Pada tahun 2013 alat tangkap
4.2.5.Produksi Ikan
nelayan lokal ( nelayan Purse seine dan nelayan kapal tonda, hand line, jaring
insang, jaring klitik). Produksi ikan yang didaratkan di PPN Prigi antara lain jenis
tuna (Thunnus Sp), cakalang (Katsuwanus Pelamis), dan tongkol (Euthunus Sp)
serta beberapa jenis ikan pelagis dan demersal lainnya. Jumlah produksi ikan yang
didaratkan di PPN Prigi setiap bulannya pada periode tahun 2010-2014 dapat
Tabel 15. Produksi Ikan per Bulan di PPN Prigi Tahun 2010-2014
Tahun (kg)
No.
Bulan 2010 2011 2012 2013 2014
lepas dari adanya berbagai fasilitas yang ada di pelabuhan perikanan tersebut baik
telah tersedia di PPN Prigi meliputi fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan
Lahan
Lahan merupakan aspek yang terpenting yang dimiliki oleh suatu pelabuhan
selain lahan yang telah dimanfaatkan, biasanya suatu pelabuhan memiliki lahan
fasilitas.
Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi memiliki luas tanah daratan seluas
14,1 ha dengan bangunan yang dibangun diatasnya seluas 11,5 ha dan lahan
penambahan lahan akan dilakukan untuk memperluas lahan pelabuhan, saat ini
masih proses negosiasi dengan pihak Perum Perhitani karena lahan yang akan
keamanan navigasi kapal saat akan berlabuh. Ukuran suatu kolam pelabuhan
pelabuhan dengan luas 16 ha dengan kedalaman 3-7 meter yang digunakan untuk
pelabuhan PPN Prigi yang terdiri dari 1 kolam di sebelah barat kantor pelabuhan
memiliki luas 7,5 ha dengan kedalaman rata-rata 5-7 meter dan sebelah timur
kantor pelabuhan memiliki luas 8,5 ha dengan kedalaman rata-rata 4-6 meter.
10-20 GT seperti kapal purse seine, sedangkan kolam pelabuhan sebelah timur
Dermaga
pelabuhan, baik bongkar atau mendaratkan hasil tangkapan ikan maupun muat
meter yang sudah dilengkapai dengan kanopi diatasnya. Pembangunan kanopi ini
dirasa cukup penting guna untuk melindungi hasil tangkapan yang akan didartkan
di TPI dari sinar matahari secara langsung, sehingga suhu ikan dapat
kostruksi dock yang dibangun sejajar dengan pantai. Selain dermaga yang
berbentuk wharf ini juga memiliki 2 dermaga apung di kolam sebelah timur
dengan panjang 354 meter2 yang dibangun pada tahun 2013, hingga saat ini
kondisinya masih sangat baik. Dermaga ini digunakan bongkar muat kapal tonda.
dermaga baru yang akan dibangun di kolam bagian barat yang akan digunakan
Jalan
Jalan komplek merupakan salah satu fasilitas yang harus dimiliki oleh suatu
pelabuhan perikanan. Hal ini dikarenakan jalan komplek berfungsi sebagai sarana
untuk akses pelabuhan dari luar pelabuhan maupun dari dalam pelabuhan serta
sebagai akses antara suatu fasilitas dengan fasilitas yang lainnya. Pelabuhan
13.471 meter2. Jalan utama di kawasan pelabuhan buat dari aspal dan paving blok
Revetment
Revetment sepanjang 830 meter2. Revetment yang dimiliki PPN Prigi saat ini
kondisinya masih baik meskipun bangunan ini berdiri pada tahun 2004 bangunan
ini terawat.
penangkapan (fishing ground) terutama kapal tonda pengoperasian kapal tonda ini
termasuk di WPP 573 dan WPP 713 Samudra Hindia dan Selat Makasar yang
berjarak sekitar 60-200 mil dari fishing base dengan kedalaman sekitar 4000
meter. Umumnya daerah penangkapan ikan terjadi pada daerah rumpon karena
pada daerah tersebut merupakan daerah berkumpulnya jenis ikan pelagis besar.
Tabel 17. Jumlah Perbekalan Kapal Perikanan per tahun di PPN Prigi Tahun
2010-2014
Kebutuhan (ton)
No.
Tahun Es Air bersih Solar Oli Bensin
5.1.1.Penyediaan Solar
menggunakan BBM sebagai sumber energi penggerak kapal. Bahan bakar yang
digunakan para nelayan di PPN Prigi adalah solar. Ketersediaan bahan bakar solar
untuk memenuhi kebutuhan nelayan di PPN Prigi dipasok oleh beberapa usaha
baik usaha yang bekerjasama dengan pelabuhan maupun yang diluar pelabuhan.
Kebutuhan solar di PPN Prigi berasal dari Pertamina Kota Madiun yang
disalurkan melalui SPDN (Solar Paket Dealer Nelayan) milik Perum yang
dibangun diatas tanah pelabuhan bekerjasama dengan KPRI Koperasi Karmila,
tangki BBM yang dimiliki oleh SPDN berkisar 50 ton, kapasitas tangki SPBN 20
ton, dan kapasitas tangki SPBU sebesar 75 ton. Kebutuhan solar per bulan pada
tahunnya mengalami fluktuasi. Hal itu disebabkan jumlah kapal yang melakukan
tersebut merupakan musim puncak bagi para nelayan, serta semakin jauh operasi
penangkapan nelayan serta semakin banyaknya nelayan yang menangkap ikan
selain untuk keperluan perbekalan kapal dan proses penanganan ikan setelah
didaratkan, suplai air bersih juga digunakan sebagai keperluan MCK dan yang
lainnya. Kebutuhan air bersih disuplai dari instalasi air bersih yang dimiliki oleh
pelabuhan dengan kapasitas 20 ton sedangkan Perum 25 ton, dengan total 45 ton.
Kebutuhan air tawar di PPN Prigi menurut data tahun 2014 setiap tahunnya
pertahunnya. Kebutuhan air per bulan selama 5 tahun dapat dilihat pada Tabel 19.
bersih setiap tahunnya mengalami peningkatan. Asumsi kebutuhan air tawar per
harinya sebesar 28.568 liter per hari. Sedangkan kemampuan suplai air bersih
yang dimiliki PPN Prigi 16.133,33 liter per hari sedangkan kemampuan air bersih
yang dimiliki Perum 25.666,67 litar per hari dengan total kemampuan suplai
sekitar 41.800 litar per hari. Suplai air bersih ini diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan air bersih di PPN Prigi. Suplai air bersih dihasilkan dari PDAM dan
5.1.3.Penyediaan Es
memiliki nilai ekonomis penting. PPN Prigi sendiri belum memiliki fasilitas
pabrik es, hanya ada beberapa bangunan di dalam lingkungan pelabuhan yang
kebutuhan nelayan PPN Prigi di pasok oleh beberapa perusahaan es yang ada di
Blitar, Durenan dan Madiun dan kios-kios kecil disekitar pelabuhan. Kapasitas es
yang dihasilkan dari beberapa pabrik es rata-rata 2.000 balok per produksi.
sekitar 100-200 balok, dengan asumsi setiap kali produksi 1 pabrik dapat
memenuhi kebutuhan es 10-20 kapal. Harga dari setiap balok es mulai dari 8.500-
11.000. Kebutuhan es per bulan selama 5 tahun dapat dilihat pada tabel 20.
Tabel 20. Kebutuhan Es di PPN Prigi Tahun 2010-2014
Bulan Tahun (ton)
2010 2011 2012 2013 2014
Januari
78,09 120,44 190,25 113,54 154,43
Februari
192,72 246,59 212,38 162,16 146,78
Maret
442,9 305,01 174,72 201,67 656,64
April
744,6 249,46 1.039,16 1.123,12 899,34
Mei
452,24 311,73 421,73 551,38 611,52
Juni
326,33 346,26 694,49 282,33 387,85
Juli
594,71 1.852,25 1.033,63 426,47 215,01
Agustus
1.030,01 980,6 2.137,13 1.322,47 546,21
September
446,45 1,661,15 2.854,54 2.638,72 1.704,10
Oktober
297,4 2.455,50 2.713,66 2.476,98 2.613,88
November
136,67 1.625,38 2.439,86 1.051,10 1.041,26
Desember
132,28 363,93 807,81 323,28 188,63
Jumlah
4.874,4 8.857,15 14.719,36 10.673,22 9.165,65
Rata-rata
406,2 805,1955 1226,613 889,435 763,8042
Sumber : Statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, 2014
meningkat. Kebutuhan jumlah es tertinggi selama 5 tahun terjadi pada tahun 2014
sebesar 14.719,36 ton dalam 1 tahun. Hal tersebut iimbangi dengan banyaknya
nelayan yang melakukan operasi penangkapan ikan, khususnya kapal dengan alat
a. Uji validitas
dari Pearson dengan batuan sorfware Microsoft Excel, yang dilakukan dengan
menghitung korelasi anatar masing-masing skor item pertanyaan dari tiap variabel
dengan total skor variabel tersebut pada tingkat signifikan (toleransi) 5% atau α
item pertanyaan.
Hasil uji validitas pertanyaan tentang tingkat kinerja pelayanan solar di PPN
terdiri dari 20 item terdapat 4 item yang tidak valid, dimana itu terdapat pada
atribut (6) perbaikan fasilitas yang ruak, (7) pengecekan dan pengawasan produk
yang dikirim, (16) kondisi fasilitas produksi, dan (19) ketrampilan petugas
mengirim produk.
Dari data uji validitas kepentingan terhadap 30 responden dan yang terdiri
dari 20 item pertanyaan terdapat 4 item yang tidak valid diantaranya adalah item
(6) perbaikan fasilitas yang ruak, (7) pengecekan dan pengawasan produk yang
dikirim, (15) kondisi fasilitas tranfportasi, dan (19) ketrampilan petugas mengirim
Hasil uji validitas pertanyaan tentang tingkat kinerja pelayanan air bersih di
Hasil uji validitas kinerja pelayanan air bersih yang disebar terhadap 30
responden yang memiliki 20 item pertanyaan terdapat 7 item yang tidak valid.
Item yang tidak valid diantaranya yaitu item (4) kecepatan proses pengiriman, (6)
terdiri dari 20 item terdapat 5 item yang tidak valid, item tersebut diantaranya
adalah item (4) kecepatan proses pengiriman, (6) perbaikan fasilitas yang rusak,
(7) pengecekan dan pengawasan produk (15) kondisi fasilitas transportasi, (19)
yang valid.
Hasil uji validitas pertanyaan tentang tingkat kinerja pelayanan es di PPN
tidak valid. Item yang tidak valit tersebut diantaranya adalah (6) perbaikan
fasilitas yang rusak, (7) pengecekan dan pengawasan produk yang dikirim, (16)
diantaranya tidak valid. Item yang tidak valid diantaranya yaitu (6) perbaikan
fasilitas yang rusak, (7) pengecekan dan pengawasan produk yang dikirim, (19)
valid.
Dari hasil uji validitas kuisioner yang terdiri dari 20 item dari setiap
atribut air bersih, dan 13 pertanyaan untuk kebutuhan es. Semua pertanyaan
tersebut dinyatakan valid karena nilai t-hintung lebih besar daripada t-tabel
sebesar 0,361. Aribut yang dinyatakan valid dapat dilihat pada tabel 27 berikut:
Tabel 27. Dimensi Kualitas Jasa dan Atribut yang Sudah Valid
Dimensi Atribut yang dianalisa Solar Air Es
Keandalan Ketersediaan jumlah Produk √ √ √
(realibility)
Kesesuaian jumlah produk yang dikirim √ √ √
a. Uji reliabilitas
Uji reabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi pertanyaan/variabel
terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tingkat raliabilitas
suatu kostruk atau variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Alfha
Cronbach (α) suatu variabel dikatakan semakin dekat dengan angka 1 (Mulyani,
2006), maka semakin baik instrumen yang diujikan. Hasil perhitungan reliabilitas
(solar,air bersih, es) dan tingkat kepentingan (solar, air bersih, es) dari 30
responden memiliki nilai Alfha Cronbach (α) >0,60 atau mendekati 1 sehingga
kebutuhan melaut seperti solar, air bersih, dan es ini dapat digunakan analisis
responden nelayan pancing tonda dan nelayan pancing ulur yang menggunakan
Tabel 29. Hasil Perhitungan Indeks Kepuasan Nelayan Terhadap Kebutuhan Solar
No. Atribut pelayanan Rata-rata WF Rata-rata WS
tingkat (%) Tingkat
kepentingan Kinerja
1. Ketersediaan jumlah solar 4,37 7,6 2,43 0,18
2. Kesesuaian jumlah solar yang 4,13 7,1 2,3 0,16
dikirim
3. Ketepatan waktu pengiriman 4,2 7,3 2,17 0,16
4. Kecepatan proses pengiriman 4,23 7,3 2,27 0,16
5. Sistem penerimaan keluhan 4,07 7,0 2,9 0,20
6. Pengetahuan petugas dalam 2,47 4,3 4,27 0,18
menanganai pembayaran
7. Kelancaran sistem distribusi 3,73 6,5 2,13 0,14
8. Kemudahan dalam pemesanan 4,33 7,5 2,13 0,16
solar
9. Harga solar yang ditawarkan 4,3 7,4 2,17 0,16
10. Pengaturan waktu pembayaran 4 6,9 4,1 0,28
dan penagihan
11. Kegiatan promosi solar 2,13 3,7 1,87 0,07
12. Alasan terhadap keterlambatan 4,03 7,0 2,3 0,16
pengiriman
Lanjutan Tabel 29. Hasil Perhitungan Indeks Kepuasan Nelayan Terhadap
Kebutuhan Solar
No. Atribut pelayanan Rata-rata WF Rata-rata WS
tingkat (%) Tingkat
kepentingan Kinerja
13. Kapasitas fasilitas produksi 4,23 7,3 2,17 0,16
14. Pengaruh keberadaan agen 3,8 6,6 4,4 0,29
15. Letak lokasi pemesanan solar 3,8 6,6 4,27 0,28
Total 57,83 100 41,87 2,76
Indeks Kepuasan Pelanggan = (2,76 : 5) × 100% = 55,21 %
Keterangan : WF (Weighing Faktor), WS (Weighted Scored)
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
diperoleh sebesar 0,55 (55,21%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara
solar di PPN Prigi karena nilai tersebut berada pada selang 0,51-0,65 (berdasarkan
buku panduan survei kepuasan pelanggan konsumen PT. Sucofindo). Dengan kata
lain, pelayanan penyediaan solar di PPN Prigi secara keseluruhan kurang baik dan
pelayanannya. Dengan demikian, baik pihak PPN Prigi maupun pihak swasta
100%.
Tabel 30. Hasil Perhitungan Indeks Kepuasan Nelayan Terhadap Kebutuhan Air
bersih
No. Atribut pelayanan Rata-rata WF Rata-rata WS
tingkat (%) Tingkat
kepentingan Kinerja
1. Ketersediaan jumlah air bersih 4,43 9,7 3,5 0,34
2. Kesesuaian jumlah air yang 2,43 5,3 3,53 0,19
dikirim
Lanjutan Tabel 30. Hasil Perhitungan Indeks Kepuasan Nelayan Terhadap
Kebutuhan Air bersih
No. Atribut pelayanan Rata-rata WF Rata-rata WS
tingkat (%) Tingkat
kepentingan Kinerja
3. Ketepatan waktu pengiriman 2,3 5,0 3,6 0,18
4. Sistem penerimaan keluhan 4,4 9,7 3,47 0,34
5. Pengetahuan petugas dalam 2,3 5,0 2,97 0,15
menanganai pembayaran
6. Kelancaran sistem distribusi 4,33 9,5 4,5 0,43
7. Kemudahan dalam pemesanan 4,4 9,7 4,4 0,43
air
8. Harga air yang ditawarkan 4,4 9,7 4,43 0,43
9. Kegiatan promosi air 4,37 9,6 4,37 0,42
10. Alasan terhadap keterlambatan 4,43 9,7 4,5 0,04
pengiriman
11. Kondisi fasilitas produksi 2,17 4,8 4,43 0,21
12. Kapasitas fasilitas produksi 2,1 4,6 4,5 0,21
13. Letak lokasi pemesanan produk 3,5 7,7 4,4 0,34
Total 45,6 100 52,6 3,69
Indeks Kepuasan Pelanggan = (3,69 : 5) × 100% = 73,9%
Keterangan : WF(Weighing Faktor), WS(Weighted Scored)
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
bersih diperoleh sebesar 0,73 (73,9%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara
bersih di PPN Prigi karena nilai tersebut berada pada selang 0,66-0,80
Dengan kata lain, pelayanan penyediaan air di PPN Prigi secara keseluruhan baik
pelayanannya. Dengan demikian, baik pihak PPN Prigi maupun pihak swasta
yang menyediakan kebutuhan air bersih harus tetap meningkatkan kinerja dan
100%.
terhadap kebutuhan es di PPN Prigi sebesar 0,62 (62,3%), hal ini mencerminkan
pelabuhan dan perusahaan yang menyediakan kebutuhan solar, air bersih dan air
mengetahui harapan-harapan dari para nelayan. Alat ukur yang digunakan untuk
Tabel 32. Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Atribut
Pelayanan Penyediaan Solar
Dimensi Atribut pelayanan Rata-rata Rata-rata
tingkat Tingkat
kepentingan Kinerja
Kendalan Keersediaan jumlah Produk 4,47 2,43
(reliabilitas) Kesesuaian jumlah produk 4,13 2,3
yang dikirim
Ketanggapan Ketepatan waktu pengiriman 4,2 2,17
(reponsiveness) Kecepatan proses pengiriman 4,23 2,27
Lanjtan Tabel 32. Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja
Atribut Pelayanan Penyediaan Solar
Dimensi Atribut pelayanan Rata-rata Rata-rata
tingkat Tingkat
kepentingan Kinerja
Ketanggapan Sistem penerimaan keluhan 4,07 2,9
(reponsiveness) Pengetahuan petugas dalam 2,47 4,27
menanganai pembayaran
Kelancaran sistem distribusi 3,73 2,13
Empati Kemudahan dalam pemesanan 4,33 2,13
(emphaty) produk
Kegiatan promosi produk 2,13 1,87
Pengaturan waktu pembayaran 4 4,1
dan penagihan
Nyata (tangibles) Alasan terhadap keterlambatan 4,03 2,3
pengiriman
Kapasitas fasilitas produksi 4,23 2,17
Pengaruh keberadaan agen 3,8 4,4
Letak lokasi pemesanan 3,8 4,27
produk
Harga produk yang ditawarkan 4,3 2,17
Total 57,83 41,87
Rata-rata 3,85 2,79
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Hasil rataan dari tingkat kinerja dan kepentingan atribut pelayanan penyediaan
solar sesuai tabel 32. maka dapat dipetakan ke dalam gambar sebagai berikut:
5.00 2.43
8 13 2.30
4.50 49 1 2.17
3 2 5 2.27
4.00 12
Tingkat Kepentingan 10 15 14 2.90
3.50 7 4.27
3.00 2.13
2.13
2.50 6 2.17
2.00 11 4.10
1.87
1.50 2.30
1.00 2.17
4.40
0.50 4.27
0.00
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00
Tingkat Kinerja
4) didasarkan pada nilai rataan dari tingkat kepentingan (3,85) dan nilai rataan
A. Prioritas Utama
berada pada kuadrat I, yaitu ketersediaan jumlah solar (1), kesesuaian jumlah
produk yang dikirim (2), ketepatan waktu pengiriman (3), kecepatan proses
pengiriman (4), kemudahan dalam pemesanan solar (8), harga solar yang
produksi (13). Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak atribut-atribut yang
memiliki tingkat kepentingan yang tinggi belum dilaksanakan dengan baik atau
belum sesuai dengan keinginan nelayan oleh pihak penyedia pelayanan solar.
tidak beralih ke tempat lain dan tetap melakukan kegiatan pengisian solar di
sekitar pelabuhan.
B. Pertahanankan Prestasi
kepentingan yang tinggi di atas rataan tingkat kepentingan semua atribut dan
memiliki kinerja yang tinggi di atas kinerja tingkat rataan dari semua atribut. Pada
gambar 4, terlihat ada 1 atribut yang berada pada pada kuadrat ini. Atribut itu
yaitu sistem penerimaan keluhan (5), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
C. Prioritas Rendah
dimana kepentingan atribut-atribut ini dinilai kurang penting bagi nelayan dan
atribut yang ada dikuadrat ini tidak perlu diprioritaskan, karena pengaruhnya
terhadap kepuasan nelayan yang dirasakan sangat kecil. Atribut yang berada pada
kuadrat ini 2 atribut yaitu atribut kelancaran sistem distribusi (7) dan kegiatan
rendah, dianggap kurang penting oleh nelayan tetapi dalam pelaksanaannya pihak
rendah dan tingkat kinerjanya tinggi, kinerja yang ada di kuadrat ini tetap harus di
Tabel 33. Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Atribut
Pelayanan Penyediaan air bersih
Dimensi Atribut pelayanan Rata-rata Rata-
tingkat rata
kepentingan Tingkat
Kinerja
Kendalan Keersediaan jumlah Produk 4,43 3,5
(reliabilitas) Kesesuaian jumlah produk 2,43 3,53
yang dikirim
Ketanggapan Ketepatan waktu pengiriman 2,3 3,6
(reponsiveness) Sistem penerimaan keluhan 4,4 3,47
Pengetahuan petugas dalam 2,3 2,97
menanganai pembayaran
Kelancaran sistem distribusi 4,33 4,5
Empati Kemudahan dalam pemesanan 4,4 4,4
(emphaty) produk
Kegiatan promosi produk 4,37 4,37
Lanjutan Tabel 33. Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja
Atribut Pelayanan Penyediaan air bersih
Dimensi Atribut pelayanan Rata-rata Rata-
tingkat rata
kepentingan Tingkat
Kinerja
Nyata (tangibles) Alasan terhadap keterlambatan 4,43 4,5
pengiriman
Kondisi fasilitas produksi 2,17 4,43
Kapasitas fasilitas produksi 2,1 4,5
Letak lokasi pemesanan 3,5 4,4
produk
Harga produk yang ditawarkan 4,4 4,43
Total 45,57 52,6
Rata-rata 3,50 4,05
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
pentediaan air bersih sesuai tabel 33. maka dapat dipetakan ke dalam gambar
sebagai berikut:
5.00
3.50
4.50 4 1 7 8 10 3.53
6
4.00 9
Tingkat Kepentingan
3.60
3.50 13 3.47
3.00 2.97
2
2.50 11 4.50
5 3
2.00 12 4.40
4.43
1.50
4.37
1.00
4.50
0.50 4.43
0.00 4.50
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 4.40
Tingkat Kinerja
A. Prioritas Utama
Sebagai total ukur keberhasilan suatu usaha dibidang jasa ditunjukan oleh
konsumen yang tinggi pula. Berdasarkana grafik kartesius diatas terdapat 2 atribut
yang berada pada kuadrat I, dimana 2 atribut ini yaitu terdiri dari atribut
ketersediaan jumlah air bersih (1), sistem penerimaan keluhan (5). Atribut yang
berada pada kuadrat I ini menunjukkan bahwa nelayan belum merasa puas
kepentingan yang tinggi tetapi belum dilaksanakan dengan optimal oleh pihak
PPN Prigi atau pihak swasta sebagai penyedia air bersih. Oleh karena itu, pihak
B. Pertahankan Prestasi
kepentingan yang tinggi di atas rataan tingkat kepentingan semua atribut dan
memiliki kinerja yang tinggi di atas tingkat kinerja rataan dari semua atribut.
Pada gambar 5 diagram karetsius, ada 5 atribut yang berada pada kuadrat ini. Ada
kelancaran sistem distribusi (6), kemudahan dalam pemesanan air bersih (7),
harga air bersih yang ditawarkan (8), keiatan promosi air (9), alasan terhadap
C. Prioritas Rendah
dimana kepentingan atribut-atribut ini dinilai kurang penting bagi nelayan dan
tingkat kinerjanya masih tergolong rendah. Perbaikan kinerja atribut yang ada di
yang dirasakan nelayan sangat kecil. Atribut-atribut yang berada pada kuadrat ini
antara lain kesesuaian jumlah air bersih yang dikirim (2), ketepatan waktu
D. Berlebih
rendah, dianggap kurang penting oleh nelayan tetapi dalam pelaksanaannya pihak
rendah dan tingkat kinernyaa tinggi, kinerja yang ada di kuadrat ini tetap harus di
kuadrat ini yaitu kondisi fasilitas produksi (11), kapasitas fasilitas produksi (12),
Tabel 34. Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Atribut
Pelayanan Penyediaan Es
Dimensi Atribut pelayanan Rata-rata Rata-
tingkat rata
kepentingan Tingkat
Kinerja
Kendalan Keersediaan jumlah Produk 4,47 1,83
(reliabilitas) Kesesuaian jumlah produk 4,4 2,3
yang dikirim
Ketanggapan Ketepatan waktu pengiriman 4,2 2,17
(reponsiveness) Kecepatan proses pengiriman 4,17 2,2
Sistem penerimaan keluhan 3,9 3
Pengetahuan petugas dalam 4,47 2,17
menanganai pembayaran
Kelancaran sistem distribusi 4,13 4,33
Empati Kemudahan dalam pemesanan 4,2 4,37
(emphaty) produk
Kegiatan promosi produk 4,4 4,33
pentediaan air bersih sesuai tabel 34. maka dapat dipetakan ke dalam gambar
sebagai berikut:
4.50 1.83
1 6
14 2.30
4.40 2 10 2.17
Tingkat Kepentingan
4.30 2.20
11
9 3.00
12
4.20 3 8 2.17
4 13 4.33
4.10 7
4.37
4.00 2.10
4.33
3.90 5 4.37
3.80 4.33
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 4.40
Tingkat Kinerja 1.87
Keterangan :
A. Prioritas Utama
Atribut yang berada pada kuadrat I ini dianggap penting dan mempengaruhi
pemasaran (14).
B. Pertahankan Prestasi
Berdasarkan gambar 6 atribut yang paling banyak berada pada kuadrat II.
Hal ini menunjukkan bahwa atribut yang berada pada kuardai ini harus tetap
dipertahankan oleh pihak penyedia pelayanan es, karena atribut yang berada pada
kuadrat ini dianggap sangat penting dan memuaskan nelayan. Atribut yang berada
pada kuadrat aini antara lain kegiatan promosi produk (13), alasan terhadap
C. Prioritas Rendah
Kuadrat III menampilkan atribut yang kinerjanya dinilai biasa-biasa saja dan
penting dan pengeruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh nelayan sangat
kecil. Atribut yang berada pada kuadrat ini terdapat 4 atribut yaitu mengenai
D. Berlebih
atribut-atribut yang berada pada kuadrat ini harus tetap dipertahankan dan
Nilai kesenjangan yang terdiri antara tingkat kinerja dan tingkat kepentingn
diperoleh selang frekuansi yang berguna untuk mengetahui penilaian dari nelayan.
Selang frekuensi dari penilaian nelayan tersebut adalah dapat dilihat pada tabel 35
berikut :
terhadap kinerja dan pelanaya penyediaan solar di PPN Prigi, seperti pada tabel
36.
atribut ketersediaan jumlah solar, kesesuaian jumlah solar yang dikirim, ketepatan
pengiriman, dan kapasitas fasilitas produksi ini memiliki nilai kesenjangan yang
berada pada selang frekuensi (-1,40) - (-2,20) dimana nelayan merasa tidak puas
khusus oleh pihak penyedia pelayanan solar. Pihak penyedia pelayanan solar
pelayanan penyediaan solar di PPN Prigi pada setiap atributnya mayoritas bernilai
negatif, dengan kata lain harapan nelayan terhadap atribut pelayaanan lebih tinggi
daripada kinerja yang sudah dilakukan selama ini. Untuk lebih jelasnya, berikut
ini adalah penjabaran gambar tingkat kesenjangan (GAP) atribut pelayaan solar.
5.00
4.50
4.00
3.50
Rataan
3.00
2.50
kinerja
2.00
1.50 kepentingan
1.00
0.50
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atribut
Berdasarkan grafik Gap dapat diketahui nilai kinerja banyak yang lebih
tinggi dari pada nilai kepentingan, ada 4 atribut yaitu diantaranya adalah atribut
dengan nilai kesenjangan sebesar -2,20 yang berarti masih ada sebagian besar
nelayan yang tidak puas terhadap atribut ini. Sedangkan nilai kesenjangan terbesar
yaitu pada atribut pengetahuan petugas dalam menangani pembayaran (6) dengan
nilai kesenjagan sebesar 1,80 dimana tinggat kinerja lebih tinggi dibandingkan
atribut ini.
kinerja dan pelanaya penyediaan air bersih di PPN Prigi, seperti pada tabel 38.
dari 13 atribut yang dilakukan oleh penyedia pelayanan air bersih di PPN Prigi
nelayan merasa puas oleh pelayanannya. Atribut yang memiliki nilai kesenjangan
kinerja dan kepentingan yang nilainya berkisar antara selang frekuensi 2,40 -1.736
yaitu atribut kondisi fasilitas produksi (11), dan kapasitas fasilitas produksi (12).
Atribut ini nilainya sangat memuaskan bagi nelayan sehingga atribut ini dapat
0,93), yaitu atribut ketersediaan jumlah produk (1), dan sistem penerimaan
keluahan (4), sehingga atribut ini karus ditingkatkan lagi kinerja pelayanannya.
5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
Rataan
2.50 kinerja
2.00 kepentingan
1.50
1.00
0.50
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Atribut
atribut ketersediaan jumlah produk (1), dan sistem penerimaan keluahan (4),
memiliki nilai kepentingan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tingkat kinerja
pelayanan, sedangkan mayoritas atribut berada pada tingkat kinerja lebih besar
kinerja dan pelanaya penyediaan solar di PPN Prigi, seperti pada Tabel 40.
produk (1), kesesuaian jumlah produk yang dikirim (2), ketepatan waktu
yang ditawarkan (11), letak lokasi pemesanan (20) memilki nilai kesenjangan
kinerja dan kepentingan yang nilainya berkisar antara selang frekuensi (-2,06) – (-
2,63). Atribut-atribut ini nilainya tidak memuaskan nelayan, sehingga atribut ini
perlu mendapatkan perhatian yang lebih untuk peningkatan kinerja dari penyedia
5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
Rataan
2.50
kinerja
2.00
1.50 kepentingan
1.00
0.50
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Atribut
atribut terkecil yaitu pada atribut ketersediaan jumlah produk (1), dimana nilai
kesenjangan sebesar (-2,63) yang artinya masih ada banyak nelayan yang tidak
puas terhadap atribut ini. Sedangkan nilai kesenjangan terbesar yatu pada
pengaruh keberadaan agen (13), yaitu sebesar 0,23, dimana nilai kinerja lebih
perikanan yang tersedia. PPN Prigi terdapat beberapa bentuk pelayanan seperti
kebutuhan melaut merupakan salah satu jenis pelayanan atau jasa campuran
tersebut harus didukung oleh ketersediaan produk (solar, air bersih, dan es) dan
kapal ikan dilaksanakan oleh unit usaha gabungan koperasi dan perum, dengan
kapasitas yang dimilki oleh perum. Penyediaan kebutuhan air bersih bagi kapal-
kapal dan toserba-toserba di wilayah pelabuhan disuplai oleh PPN Prigi dan
laut tidak terlepas dengan adanya penanganan ikan di atas kapal maupun setelah
didaratkan dari kapal, kebutuhan es sebagai media penanganan ikan di suplai dari
merupakan suatu hal yang mutlak dan harus diusahakan, karena pelayanan
pelabuhan.
jaminan (assurance), dan nyata (tangibles). Harapan dari nelayan terhadap atribut-
atribut pelayanan menjadi tolak ukur oleh pihak pelabuhan dalam memberikan
petugas dalam mengirim produk, letak lokasi pemesanan produk merupakan bukti
melaut (solar, air, es) di PPN Prigi terletak pada kategori puas dengan nilai diatas
Harapannya semakin baik kualiatas pelayanan yang diberikan penyedia jasa maka
atau produk diketahui bahwa kebutuhan air bersih telah mampu mencukupi
lainnya, dimana hasilnya sebesar 73,9 %. Fasilitas kebutuhan solar yang terdapat
di para penyedia jasa area pelabuhan sebenarnya sudah mencukupi, akan tetapi
solar di luar PPN Prigi. Nelayan lebih memilih membeli pada SPBU di luar
maupun adanya pembatasan kapasitas solar yang ada di PPN Prgi. Sedangkan
fasilitas kebutuhan es yang terdapat di para penyedia jasa area pelabuhan belum
mencukupi, sehingga nelayan harus memesan dari luar daerah kota Prigi guna
memenuhi kebutuhan es yang diperlukan. Di dalam area pelabuhan hanya ada satu