oleh industri perikanan, baik hulu maupun hilir dan pengembangan sumberdaya
sebagai berikut:
1. Produksi
2. Pengolahan
3. Pemasaran
penahan gelombang, jetty atau dermaga dan basin atau kolam pelabuhan dan
9
tempat parkir, jalan raya, jalan kereta api dan sebagainya harus dilengkapi dengan
pabrik es, perlengkapan fish processing, pengadaan sarana penanganan ikan dan
memproses hasil tangkapan serta tata niaga, pelabuhan perikanan harus dapat
lainnya di daratan.
khusus yang merupakan pusat pegembangan ekonomi perikanan baik dilihat dari
jarak jauh sampai ke perairan ZEEI (Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia) dan
yaitu jumlah hasil ikan yang didaratkan. Adapun jumlah ikan yang
seluas 30 Ha.
dan atau mengolah ikan sesuai dengan kapasitasnya yaitu jumlah ikan yang
Ha.
seluas 5 Ha.
yaitu :
1. Fasilitas Vital
Fasilitas vital adalah fasilitas yang mutlak diperlukan. Fasilitas ini terdiri
dari
Kolam pelabuhan
Pabrik es
Bengkel reparasi
Kantor administrasi
2. Fasiltas penting
Generator listrik
Tempat parkir
Ruang pengepakan
3. Fasilitas pelengkap
Slipway
Ruang pertemuan
Kamar kecil
Pos penjagaan
Rumah dinas
Musholla
15
Mobil dinas
Motor dinas
teknis diperlukan;
Pengelola pelabuhan seperti mess operator, pos jaga, dan pos pelayanan
terpadu;
Kios IPTEK;
perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas baik fasilitas pokok maupun fasilitas
fungsional.
maritim lainnya.
Fasilitas ini digunakan untuk kapal bertambat atau berlabuh dengan tujuan
termasuk fasilitas ini antara lain adalah: tempat pendaratan (landing places),
dipergunkan untuk menuver kapal dalam areal pelabuhan dengan aman dan
Macam dan nama yang termasuk fasilitas ini antara lain adalah : alur (kanal)
pelabuhan sehingga menfaat dan kegunaan pelabuhan yang optimal dapat dicapai.
Fasilitas Transportasi
Fasilitas Navigasi
Fasilitas Daratan
Fasilitas Pemeliharaan
Fasilitas Supply
3. Fasilitas Penunjang
18
Fasilitas pengelolaan limbah bahan bakar dari kapal dan limbah industri.
1. Fungsi maritim
pemilik kapal, antara laut dan daratan untuk semua aktivitasnya. Dengan
fungsi ini maka dapat diberikan contoh bahwa tipe pelabuhan perikanan
fasilitas antara lain berupa kolam pelabuhan yang besar dan cukup dalam
agar kapal-kapal dapat bergerak leluasa, dermaga yang cukup panjang agar
2. Fungsi pemasaran
dicatat jumlah dan jenisnya. Setelah itu, ikan disortir dan diletakkan pada
sampai di tempat pelelangan, ikan tidak perlu disortir lagi. Pedagang atau
bakul ikan mengembil ikan yang telah dilelang atau dibeli secara cepet dan
dipasarkan dalam bentuk segar dan diangkut dengan truk atau mobil bak
dan atau mobil yang telah dilapisi dengan styrofoam yang dilengkapi
3. Fungsi jasa
Fungsi ini meliputi jasa-jasa seluruh pelabuhan mulai dari ikan didaratkan
membongkar ikan.
c. Jasa-jasa yang menangani mutu ikan, antara lan: fasilitas cold storage,
melaut.
sebagai penghubung antara daratan dan laut. Pelabuhan juga dapat berperan
beberapa situasi dapat berperan sebagai stabilitator harga. Pelabuhan memiliki arti
penting dalam mobilitas barang dan jasa, karena posisinya sebagai titik pertemuan
bersifat umum (general function) dan fungsi khusus (special funciaon). Fungsi
umum merupakan fungsi yang terdapat pula pada pelabuhan lain (pelabuhan
umum atau pelabuhan niaga). Yang dimaksud fungsi khusus adalah fungsi yang
21
besar apabila dikelola secara profesional, baik itu pelabuhan niaga pelabuhan
maupun berupa pajak atau retribusi yang dikenakan pada aktivitas tertentu,
tindakan atau gerakan sebagai pelaksana rencana yang telah dikembangkan untuk
kepada orang lain, bisa juga diartikan sebagai mulai dari pelayanan yang
diberikan oleh manusia, baik yang dapat dilihat (exlpicit service), yang bisa
aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi,
konsumen. Dari berbagai definisi di atas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada
aspek antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa), meskipun pihak-pihak
yang bersangkutan tidak selalu menyadari. Jasa tidak suatu barang, ,melainkan
3. Serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang terpadu untuk
tujuan-tujuan perusahaan.
produk yang tidak ada wujud atau bentuknya sehingga tidak ada bentuk yang
dapat dimiliki, tetapi dialami dan dapat dirasakan oleh penerima pelayanan.
Dari uraian tersebut diatas, maka pelayanan dapat diartikan sebagai aktivitas
yang diberikan untuk membantu, menyiapkan dan mengurus baik itu berupa
barang atau jasa dari satu pihak kepada pihak lain. Faktor-faktor yang
25
sebagai berikut :
pengguna jasa.
kondisi lapangan.
1. Tangibles, fasilitas yang tanpak nyata, peralatan personil dan peralatan atau
meterial komunikasi.
menyediakan layanan.
layanan.
yang dapat dimengerti oleh mereka dan mendengar keluhan dari customer.
kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, bila
disampaikan adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang sudah diterima setelah
efisien, dan efektif, terutama untuk pelayanan publik. Tingkat kepuasan pelanggan
1. Nilai, persepsi pelanggan atas apa yang telah diterimanya dari suatu produk.
2. Daya saing suatu produk dapat terjadi apalagi keunikan dan kualitas
pelanggan.
makna.
kualitasnya.
Menurut Tse dan Wilton dalam Raditya (2013), kepuasan pelanggan atau
pelanggan akan merasa puas apabila hasilnya sesuai dengan yang diharapkan dan
sebaliknya pelanggan tidak akan puas bila hasilnya tidak sesuai dengan
harapannya.
Index (CSI) merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan
pelanggan atas performance (kinerja) produk atau jasa dalam memenuhi harapan
pelanggan. Pelanggan akan merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan
Analysis pertama kali diperkenalkan oleh Martila dan James pada tahun 1977
dengan tujuan untuk mengukur hubungan antara persepsi konsumen dan prioritas
pada berbagai bidang kajian karena kemudahan untuk diterapkan dan tampilan
merupakan suatu teknik penerapan yang mudah untuk mengatur atribut dari
tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan itu sendiri yang berguna untuk
kumpulan jasa dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan. Martilla dan Jams
besar pelanggan merasa puas terhadap kinerja perusahaan, dan seberapa besar
30
pihak penyedia jasa memahami apa yang diinginkan pelanggan terhadap jasa yang
mereka berikan.
dari sisi penerima pelayanan (pelanggan) dan empat macam kesenjangan lainnya,
yaitu kesenjangan pertama sampai dengan keempat, bersumber dari sisi penyedia
jasa (manajemen). SERVQUAL didasarkan pada skala multy item yang dirancang
untuk mengukur harapan dan persepsi pelanggan, serta gap di antara keduanya
pada lima dimensi kualitas jasa (reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan
atribut rinci untuk variabel harapan dan variabel kenyataan (kinerja pelayanan)
pelanggan terpenuhi.
31
terlalu berlebihan.
Kesenjangan ini dapat diketahui atau dirasakan pelanggan dari orang lain,
atau kualitas jasa yang diberikan. Dari kelima Gap tersebut, Gap 1-4
berpengaruh terhadap Gap 5. Apabila Gap 1-4 bernilai positif dan negatif
sementara Gap 5 bernilai negatif maka hal ini berarti harapan konsumen
tidak terpenuhi.
Penelitian tentang kepuasan nelayan yang dilakukan Diniah (2012), dengan judul
Penangkapan Ikan” . Kualitas pelayanan yang dilihat dari lima dimensi yaitu
parsial. Nelayan jaring dogol (danish seine) dan jaring rampus (bottom set gill
penangkapan ikan dengan nilai berkisar antara 4,03 – 4,30. Tingkat kinerja PPN
Karangantu dinilai kurang baik untuk pelayanan kebutuhan solar (2,08) dan es
(2,23), serta dinilai mendekati baik untuk pelayanan kebutuhan air bersih,
33
dermaga, TPI dan keranjang dengan kisaran nilai 3,50 – 3,72. Atribut pelayanan
dermaga, TPI dan keranjang di PPN Karangantu dinilai telah memuaskan nelayan
dengan Customer satisfaction index (CSI) berkisar 0,71 - 0,74. Sementara pada
Sibolga dinilai telah memuaskan nelayan. Hal ini dapat dilihat dari nilai CSI
pelayanan solar, pelayanan es, pelayanan air tawar masing-masing adalah 78,15%,
77,16 % dan 74,49 %, sedangkan hasil dari analisis IPA pelayanan penyediaan
solar, es dan air tawar dimasukkan ke dalam empat wilayah yaitu : 1) Kuadran I
(prioritas utama) yaitu kecepatan pegawai pelayanan solar, lokasi pabrik es,
petugas pengiriman air, kapasitas fasilitas air tawar dan kondisi transportasi
solar , proses administrasi (solar, es, air), kesesuaian waktu pembayaran (solar, es,
air), fasilitas pabrik es, dan proses pengecekan air di kapal. 3). Kuadran III
34
(prioritas rendah) diantaranya harga (solar, es, air), kesesuaian jumlah solar ke
kapal, proses pengiriman (solar, es, air), keahlian pegawai APMS, perbaikan
fasilitas (es, air), kecepatan pegawai (es, air) , ketepatan waktu pengiriman es. 4)
solar, kondisi alat transpotasi solar, pemberian alasan keterlambatan solar, dan
puas terhadap kinerja dari PPS Bungus, hal tersebut dapat dilihat dari nilai CSI yang
didapat cukup tinggi yaitu: 0,72 (solar), 0,74 (es), dan 0,74 (air). Berdasarkan
analisisi IPA dihasilkan 3 atribut kualitas jasa yang menjadi prioritas utama untuk
perbaikan kinerja yaitu atribut harga produk yang ditawarkan (solar, es), system
penerimaan keluhan (air), dan pengecekan dan pengawasan produk yang dikirim
(es, air). Hasil analisis kesenjangan menunjukkan bahwa atribut yang memiliki
nilai kesenjangan terbesar adalah atribut harga yang ditawarkan (solar, es) dengan
nilai berturut turut -1,37 dan -1,35, sistem penerimaan keluhan (air) sebesar -
0,95. Sedangkan nilai kesenjang terkecil adalah kapasitas fasilitas produksi (solar,
air) dengan nilai kesenjangan 0,00 dan -0,02 dan harga yang ditawarkan (air)
sebesar -0,23.
PPN Pelabuhanratu terletak pada kategori puas dengan nilai 69%, dengan
35
demikian dapat dinyatakan bahwa secara keseluruhan nelayan puas dengan kinerja
dari pihak penyedia jasa PPN Pelabuhanratu. Pada aspek pemenuhan kapasitas
atau produk diketahui bahwa 4 fasilitas dari 6 fasilitas yang diteliti telah mampu
empat fasilitas tersebut adalah tambat labuh, TPI, docking, fasilitas penyediaan
air, 2 fasilitas yang menurut nelayan kurang puas adalah fasilitas TPI dan docking.
terhadap fasilitas yang tersedia serta perbaikan terhadap fasilitas yang rusak.