Anda di halaman 1dari 14

Disampaikan pada:

Perkuliahan Minggu ke -14


MOTION ANALYSIS – POST PROCESSING Mata Kuliah Olah Gerak dan Manuver Kapal

SEAKEEPING LIMITING
SICKNESS
WAVE OPERABILITY
ANALYSIS INCIDENCE
HEIGHT

Oleh : SUMARDIONO
Respons Gerakan

Energi Gelombang RAO

Kriteria Batasan Tinggi Indeks


Operabilitas
Seakeeping Gelombang Kenyamanan

Oleh : SUMARDIONO
OVERVIEW : PENGKAJIAN SEAKEEPING

(Hoffman, 1976) Level Kedua Target Akhir


Pengaruh seakeeping Perlunya perbaikan akibat Kemampuan
terhadap operasional kerusakan setelah memprediksi perilaku
kapal/bangunan laut: menghadapi lingkungan kapal/bangunan laut
ganas dan berlebihan. ketika menghadapi laut
Meningkatnya biaya ganas
operasi (Lifetime Cost)
-

-
-

-
Permasalahan Utama Level Pertama Level Ketiga Luaran
Kegagalan menjaga efektifitas • Penurunan kecepatan • Keamanan muatan dan Dokumentasi sebagai
dalam menjalankan misi • Keterlambatan jadwal peralatan bagian dari petunjuk
kapal/bangunan laut di lautan operasi • Keselamatan pengoperasian
ganas • Terjadi karena cuaca penumpang dan ABK kapal/bangunan laut
buruk

2 4 6 7

Oleh : SUMARDIONO
OVERVIEW : EVALUASI OPERABILITAS

Ke-layak laut-an Operable


Efektivitas seakeeping sebuah
kapal/bangunan laut dapat
diukur dari tingkat
operabilitasnya pada suatu
01 03 Operabilitas
batasan
dicapai
kriteria
jika
tidak
terlampaui oleh salah satu
elemen karakteristik respons
lingkungan laut tertentu. di laut.

Prosedur umum Downtime

02 04
Mengintegrasikan hasil Keadaan dimana satu atau
prediksi respons gerakan laut beberapa konstrain yang
riil dengan sistem konstrain ditetapkan dalam kriteria telah
operasional, yang secara terlanggar, maka berarti misi
umum disebut telah megalami kegagalan.
Kriteria Seakeeping Maka Kapal / Bangunan Laut
harus menghentikan operasi

Oleh : SUMARDIONO
PROSEDUR ANALISA OPERABILITAS

Oleh : SUMARDIONO
SKENARIO PENGOPERASIAN
6 Musim
Kondisi lautan sangat dipengaruhi oleh
musim, misalnya Angin muson timur
dan muson barat maka peluang

5
kejadiannya adalah 0.5.
Gelombang
Data sebaran gelombang menunjukkan
bahwa setiap kombinasi Tinggi dan
Periode gelombang mempunyai
peluang kejadian masing-masing.
4 Arah Angin
Dalam perancangan lazim ditinjau
delapan arah angin. Peluang kejadian
arah angina digunakan untuk
Kecepatan Laju 3 mempresentasikan arah propagasi
gelombang dalam pemodelan gerakan.
Kategorisasi tingkat kecepatan,
tergantung kondisi lingkungan dan
kepadatan lalu lintas laut.
Kecepatan dinas dan Kecepatan yang
lebih rendah.
2 Pembebanan Operasional
Loading Conditions Tanker muatan
minyak mentah untuk didistribusikan :

1
 100% muatan saat berangkat
Rute Operasi  50% muatan saat di pelabuhan
antara
Identifikasi rute operasional pada satu
 0% muatan saat di pelabuhan tujuan
atau beberapa perairan.

Penggunaan data sebaran gelombang


yang mempresentasikan rute tersebut.

Oleh : SUMARDIONO
KRITERIA SEAKEEPING
FPSO Belanak
Kriteria Nilai

Amplitudo Pitch 1.75 deg.

Amplitudo Roll 3.9 deg.


2
Percepatan Heave 1.96 m/s

Defleksi Struktur Midship:

- Hogging 146 mm

- Sagging 299 mm

Sumber : Sidcar, 2003

Operasi system dengan skala ekonomi yang sangat besar

Sangat sensitif terhadap adanya gangguan

Menuntut kriteria operasi yang sangat ketat

Peluang kegagalan harus dijamin sangat kecil


285 x 58 x 16.7 [m]
Kriteria Spesifik - Operasional
Oleh : SUMARDIONO
Kriteria Umum
KRITERIA SEAKEEPING
Amplitudo Roll Rata-rata 12 deg.

Amplitudo Pitch Rata-rata 3 deg.


2
Percepatan Heave Signifikan 0.2g m/s
Sumber : Olson, 1978 Kriteria Helikopter

Double-Amplitudo Roll Signifikan 12.8 deg.


US Navy menetapkan kriteria Double-Amplitudo Heave Signifikan 2.55 m

seakeeping untuk Kapal-kapal Militer Kecepatan Heave Signifikan 2.13 m/s

Sumber : Olson, 1978

Faktor Manusia

0.02g Passengers on a big cruise liner < 0.315 Not Uncomfortable

0.05g Passenger on a ferry 0.315 - 0.63 Little Uncomfortable

0.1g Normal work for the crew 0.5 - 1 Fairly Uncomfortable

0.15g Heavy work for adapted crew 1 - 1.6 Uncomfortable

0.20g Ligth work for adapted crew 1.6 - 2.5 Very Uncomfortable

0.275g Simple work > 2.5 Extremely Uncomfortable

Sumber : Riola & Arboleya, 2006 Sumber : Riola & Arboleya, 2006

Oleh : SUMARDIONO
KRITERIA SEAKEEPING – KAPAL MILITER
Ampl. Pitch Rata2 3 deg. Double Ampl. Roll Sign. Ampl. Sign. Kec. Vertikal
Resiko terjadinya slamming  Resiko kesulitan yang Kemungkinan terjadinya
pada bagian haluan kapal, yang dialami bila helicopter akan benturan yang berlebihan
dalam banyak hal mendarat di geladak. antara helicopter yang akan
mempengaruhi aktivitas  Dapat diberlakukan dalam mendarat dengan geladak.
operasi di atas kapal. operasi pemuatan atau
PASSENGER SHIP pemindahan barang antar
kapal.

01 02 03 04 05 06

Ampl. Roll Rata2 12 deg. Percepatan Heave Sign. Double Ampl Heave Sign
 Resiko kapal sehubungan  Kemampuan ABK melakukan Keselamatan dan kemudahan
dengan stabilitas, misalnya operasi regular peralatan di pemindahan personel antara
pengaruh naiknya air ke atas kapal. satu kapal ke kapal lain
geladak terhadap degradasi  Pada tingkat percepatan ataupun dari helicopter ke
stabilitas. gerak sebesar ini, kestabilan kapal dan sebaliknya.
 Kemungkinan adanya bahaya tubuh manusia akan mudah
terpeleset karena berjalan menurun dan mengalami
posisi miring. kelelahan.
 Gangguan pada operasi
permesinan : aliran fluida.
OSV

Oleh : SUMARDIONO
Batasan Tinggi Gelombang Signifikan (Hs)
Tinggi Gelombang
Kriteria
[m]

Kriteria - 1 > 10
Kriteria - 2 3.4
Kriteria No.5 Kriteria - 3 3.5
Kriteria - 4 1.7
Kriteria - 5 1.8
Kriteria - 6 5.7

Kriteria No.1

BATASAN
TINGGI
GELOMBANG

Oleh : SUMARDIONO
TAHAPAN EVALUASI OPERABILITAS Tingkat / Prosentase
Operabilitas

Kriteria Seakeeping
Dan
Batasan Tinggi Gelombang
--

Karakteristik Gerakan
di Gelombang Acak
---

Karakteristik Gerakan
di Gelombang Reguler
---

Pemodelan Gerakan
di Gelombang Reguler
---

Oleh : SUMARDIONO
OUTPUT OPERABILITAS
Limiting Significant Wave Height (Hs) = 1.7 m

2206

Oleh : SUMARDIONO
ANALISA KENYAMANAN
Riola & Arboleya, 2006
10 juta penumpang kapal pesiar per tahun.
Kapal penumpang modern berjenis kapal cepat.
Beroperasi di perairan bergelombang mudah
mengalami degradasi kenyamanan.

Motion Kapal Militer Periode Alami Roll Motion


Sickness 20% MSI 10 detik Induced
Incidence Interruptions
Prosentase dari Keadaan dimana

MSI MII
jumlah kru akan
keseluruhan kru menghentikan
dan penumpang semua
yang mengalami aktivitas/tugas
muntah karena yang sedang
mabuk laut setelah dikerjakan dan
kapal berlayar kemudian
dalam cuaca buruk berpegangan pada
selama 2 jam
Kapal Cepat 1 x MII bagian kapal
manapun dengan
10% MSI per menit tujuan menjaga
keseimbangan.
Tolok Ukur utama
Kapal Pesiar dan Kapal Penumpang
Adalah Kenyamanan

Oleh : SUMARDIONO
KATEGORI TINGKATAN MSI dan MII
Scale MSI Category
0-5 Moderate
5 - 10 Serious
10 - 15 Severe:
15 - 20 Hazardous
20 - 30 Intolerable

Severity MII Risk Level MII per hour MII per minute
1 Possible 6 0.1
2 Probable 30 0.5
3 Serious 90 1.5

4 Severe 180 3
5 Extreme 300 5
Source : Maxsurf Motion Manual, 2013

Oleh : SUMARDIONO

Anda mungkin juga menyukai