Anda di halaman 1dari 28

Tugas Perancangan Kapal II

1
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

KAPAL TANKER
Kapal tanker ialah kapal yang
dirancang untuk mengangkut minyak atau
produk turunannya. Jenis utama kapal
tanker termasuk tanker minyak, tanker
kimia, dan pengangkut LNG.
Di antara berbagai jenis kapal
tanker, supertanker dirancang untuk
mengangkut minyak sekitar Tanduk
Afrika dan Timur Tengah.
Supertanker Knock Nevis adalah pengangkut terbesar di dunia.
Di samping mengangkut pipa saluran, kapal tanker juga kendaraan untuk
mengangkut minyak mentah, yang kadang-kadang dapat menimbulkan malapetaka
lingkungan akibat tumpahan minyaknya ke laut. Untuk malapetaka yang terkenal yang
diakibatkan oleh kapal tanker, lihat Torrey Canyon, Exxon Valdez, Amoco
Cadiz, Erika, Prestige.
Kapal tanker (oil tanker), juga
dikenal sebagai petroleum tanker
merupakan kapal yang dirancang untuk
mengangkut minyak atau produk
turunannya, tidak hanya dari tempat
pengeboran menuju darat, namun tanker
juga digunakan untuk sarana angkut
perdagangan minyak antar pelabuhan
atau antar negara. Ada dua tipe dasar
kapal tanker minyak, yaitu Crude oil carrier (mengangkut minyak mentah) dan Product
oil carrier (mengangkut minyak yang sudah diolah).Sampai saat ini, kapal tanker dibagi
menjadi beberapa tipe :
Crude oil carrier
Product oil carrier, dibagi menjadi dua yaitu, clean (putih) dan dirty (hitam) product



Tugas Perancangan Kapal II

2
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Lightering vessels Shuttle vessels, merupakan kapal yang mendistribusikan minyak
yang di ambil dari tanki besar ke pulau-pulau kecil
Coastel tanker, merupakan kapal minyak yang menyusuri pantai
Tank barges
Product oil tanker umumnya berukuran jauh lebih kecil, dirancang untuk
bergerak dari kilang minyak menuju ke tempat yang dekat dengan tempat pemasaran.







Kapal tanker memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan kapal lainnya.
Kecenderungan dari kapal tanker adalah :
1. Ukuran relatif besar, khususnya untuk daerah pelayaran antar negara.
2. Memiliki coeffisien block yang besar biasanya diatas 0.6
3. Memiliki daerah paralell middle body yang panjang, hingga lebih dari panjang
kapal keseluruhan.
4. Memiliki kecepatan ( Vs) rendah.
5. Permukaan fluida selalu sejajar dengan garis air muat.
6. Isi muatan tangki tidak full, ada 2-3% bagian yang kosong.
7. Lokasi kamar mesin umumnya di belakang, dengan alasan :
Kapasitas ruang muat kapal tanker lebih besar.
untuk menghindari adanya kebakaran; Berkaitan dengan arah
pembuangan gas mesin (asap panas) yang selalu menuju kebelakang.
Sistem bongkar muat lebih sederhana, Mesin di belakang : cukup
memerlukan satu sistem pompa dan satu pipeline yang menyeluruh dari
tangki muat depan hingga paling belakang. Mesin di tengah :
memerlukan 2 set sistem bongkar muat, karena terpisah dengan kamar
mesin.



Tugas Perancangan Kapal II

3
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Hanya butuh satu bulkhead oil tight, yaitu yang membatasi ruang muat
dan kamar mesin ( kedap minyak ) .
Tidak punya kesulitan dalam masalah mengatur trim.
Menghilangkan terowongan poros.
Kapal tanker sering diklasifikasikan
berdasarkan ukuran mereka serta pekerjaan
mereka.Tanker bergerak sekitar 2.000.000.000
metrik ton (2,2 109 short ton) minyak setiap
tahun.Pada tahun 1954 Shell Oil
mengembangkan angkutan penilaian rata-rata
(AFRA), yaitu sistem yang mengklasifikasikan
kapal tanker dengan ukuran yang berbeda.
Untuk membuat alat independen, Shell berkonsultasi London Tanker Brokers Panel
(LTBP). Pada awalnya, mereka membagi kelompok kedalam General Purpose untuk
kapal di bawah 25.000 (DWT), medium range untuk kapal antara 25.000 dan 45.000
DWT dan range besar untuk kapal yang lebih besar dari 45.000 DWT. Akibatnya kapal-
kapal menjadi lebih besar selama tahun 1970-an, sehingga diminta untuk melakukan
rescaling.
Merchant oil tanker membawa berbagai
macam cairan hidrokarbon mulai dari minyak
mentah yang akan diolah menjadi produk,
ukurannya dalam deadweight metric tons (DWT).
Crude oil tanker adalah salah satu yang terbesar,
mulai dari 55.000 DWT Panamax-sized vessels
sampai ultra large crude carriers (ULCCs) yang
lebih dari 440.000 DWT.

Berikut tabel yang menunjukkan klasifikasi tanker :
AFRA scale Flexible market scale
Class Size in DWT Class Size in DWT
General Purpose
tanker
10,00024,999 Product tanker 10,00060,000



Tugas Perancangan Kapal II

4
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Medium Range
tanker
25,00044,999 Panamax 50,00079,000
LR1 (Large Range 1) 45,00079,999 Alframax 70,000120,000
LR2 (Large Range 2) 80,000159,999 Suezmax 120,000165,000
VLCC (Very Large
Crude Carrier)
160,000319,999 VLCC (Very Large
Crude Carrier)
200,000300,000
ULCC (Ultra Large
Crude Carrier)
320,000549,999 ULCC (Ultra Large
Crude Carrier)
310,000550,000

"Supertanker" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kapal
tanker terbesar.Mulai hari ini ditetapkan untuk very large crude carriers (VLCC) dan
ultra large crude carriers (ULCC) dengan kapasitas lebih dari 250.000 DWT. Kapal ini
mampu mengangkut dua juta barel minyak. Karena ukurannya yang sangat besar,
supertanker sering tidak bisa masuk pelabuhan ketika muatan penuh.
Saat ini ULCC sudah dimodifikasi menjadi tangki minyak tengah laut atau
disebut FSO/FPSO.

Ultra large crude carriers (ULCC) Very Large Crude Carrier (VLCC)

Tanker yang lebih kecil, ukurannya di bawah 10.000 DWT sampai 80.000 DWT
untuk Panamax vessels, kapal ini umumnya membawa produk minyak bumi olahan, dan
dikenal sebagai product tanker. Tanker terkecil dengan kapasitas di bawah 10.000
DWT, umumnya beroperasi di perairan dekat pesisir dan pedalaman.





Tugas Perancangan Kapal II

5
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Hull Design
Oil tanker umumnya memiliki dari 8 sampai 12 tangki.Setiap tangki dibagi
menjadi dua atau tiga kompartemen independen oleh sekat (bulkheads) depan dan
belakang.Tangki-tangki diberi nomor dengan tangki satu berada paling depan. Masing-
masing kompartemen disebut dengan nomor tangki dan posisi tangki, seperti "satu port
(one port)", "tiga kanan (three starboard)", atau "enam pusat (six center).
Koferdam adalah sebuah ruang kecil dibiarkan terbuka antara dua bulkheads,
fungsinya yaitu untuk memberikan perlindungan dari panas yang berasal dari suang
mesin, api, atau tabrakan. Tanker umumnya memiliki koferdam depan dan belakang
dari cargo tank (tangki ruang muat), dan kadang-kadang antar tangki. Ruang pompa
(pumproom) menghubungkan semua pompa yang terhubung ke semua ruang muat
(cargo tank).Beberapa kapal tanker yang lebih besar memiliki dua pumproom.Sebuah
pumproom umumnya mencakup total luasnya kapal.









Gambar Hull Structure
Komponen utama dari konstruksi kapal tanker adalah desain hull atau struktur
luar. Sebuah kapal tanker dengan kulit terluar tunggal antara muatan (minyak) dengan
air laut dikatakan single hull (kulit tunggal).Sebagian besar kapal tanker yang baru
menggunakan double hull (kulit ganda), dengan ruang ekstra antara lambung dan tangki
ruang muat. Semua kapal tanker single hull di seluruh dunia akan dihapus secara
bertahap pada tahun 2026, sesuai dengan Konvensi Internasional untuk Pencegahan
Pencemaran dari Kapal., 1973 (MARPOL). Tetapi, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah
memutuskan untuk mengganti oil tanker lambung tunggal (single hull) menjadi
lambung ganda (double hull) pada tahun 2010.



Tugas Perancangan Kapal II

6
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Beberapa keuntungan dari desain double hull adalah :
Kemudahan ballasting dalam situasi darurat.
Mengurangi air laut yang digunakan untuk ballast pada tangki ruang muat yang dapat
menyebabkan/meningkatkan korosi
Meningkatkan perlindungan terhadap lingkungan
Pengosongan muatan lebih cepat, lebih lengkap dan mudah
Pencucian tangki (tank washing) lebih efisien
Perlindungan yang bagus saat terjadi tubrukan
Sedangkan kekurangan dari desain double hull adalah :
Biaya pembangunan yang tinggi
Biaya operasi lebih mahal (misalnya biaya kanal dan tariff pelabuhan lebih tinggi
Kesulitan dalam ventilasi tangki ballast
Biaya perawatan dan pemeliharaan yang tinggi
Meningkatkan permukaan bebas melintang
Pembersihan tangki ballast lebih sulit
Risiko ledakan di ruang double-hull jika sistem deteksi uap tidak dilengkapi

Proses Bongkar Muat
Proses loading (muat) untuk oil tanker dimulai dari memompa muatan (minyak)
ke dalam tangki kapal, tepatnya pada ruang muat.Saat minyak masuk kedalam tangki,
uap di dalam tangki harus dikeluarkan.Berdasarkan peraturan, uap bisa dibuang ke
atmosfer atau dibuang kembali ke pumping station.Ini juga berlaku untuk kapal yang
memindahkan air ballast selama proses loading untuk menjaga trim.

Gambar Sistem Perpipaan pada oil tanker




Tugas Perancangan Kapal II

7
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Loading dimulai perlahan pada tekanan rendah untuk memastikan peralatan
bekerja dengan benar dan koneksi dalam keadaan aman.Kemudian, tekanan menjadi
stabil hingga fase topping-off ketika tangki hampir penuh.Topping off adalah waktu
yang sangat berbahaya dalam menangani minyak dan prosedur yang ditangani harus
sangat hati-hati.Peralatan pengukuran digunakan untuk memberitahu crew seberapa
banyak ruang yang tersisa dalam tangki.Semua tanker memiliki minimal dua metode
independen untuk pengukuran tangki. Saat muatan pada tangki muat hamper penuh,
crew membuka dan menutup katup untuk mengarahkan aliran sehingga dengan perlahan
aliran cairan akan berhenti.

Untuk proses pengosongan (unloading) kapal tanker adalah sama dengan proses
muat (loading), namun memiliki beberapa perbedaan penting .Langkah pertama dalam
operasi tersebut sama dengan yang digunakan dalam proses loading. Pompa yang
digunakan untuk proses unloading sama dengan pompa yang dipakai pada waktu
loading.Seperti pada loading, transfer dimulai pada tekanan rendah untuk memastikan
peralatan bekerja dengan benar dan koneksi aman.Selama operasi, tekanan menjadi
stabil, crew membuka dan menutup katup untuk mengarahkan aliran minyak dan
menghentikan aliran.

Stabilitas
Stabilitas kapal tanker menjadi pertimbangan tersendiri dalam perencanaannya,
salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas kapal tanker adalah adanya permukaan
bebas muatan minyak di dalam tangki kapal. Ketika kapal oleng, muatan cair di
dalamnya akan ikut bergerak mengikuti arah oleng kapal, hal ini akan berpengaruh
buruk apabila perhitungan angka stabilitas tidak tepat.










Tugas Perancangan Kapal II

8
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Adapun cara mengatasi/mengurangi pengaruh permukaan minyak terhadap
stabilitas adalah sebagai berikut :
a. Memasang longitudinal bulkhead (sekat memanjang) pada ruang muat.
Keberadaan sekat ini akan membantu mengurangi lebar permukaan
minyak, berfungsi untuk membatasi pergerakan muatan cair, khususnya
permukaannya.
b. Memasang expansion trunk, merupakan sebuah ruang muat tambahan di
atas geladak utama, dengan lebar yang lebih sempit sekitar 1/3 lebar
kapal dan berfungsi sebagai pembatas ruang gerak permukaan muatan
cair. Biasanya terdapat pada kapal tanker ukuran kecil, tinggi expansion
trunk sekitar 1.2 1.5 m. Ruangan ini di kosongkan sekitar 2% - 3%
untuk pemuaian minyak.
Secara garis besar fungsi expansion trunk adalah sebagai berikut :
Menambah volume ruang muat
Mengurangi luas permukaan minyak ( free surface ).
Sebagai Life line..
c. Pemasangan Summer Tank
Summer tank memiliki kelebihan berupa mengurangi permukaan bebas,
akan tetapi juga mempunyai kerugian yaitu volume tangki pada saat
winter berkurang.













Tugas Perancangan Kapal II

9
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Lambung Timbul (Freeboard)








Lambung timbul kapal tanker pada umumnya lebih rendah daripada kapal-kapal
dagang lainnya seperti general cargo. Hal ini dapat disetujui kelas karena beberapa
alasan sebagai berikut :
1. Geladak kapal dapat dijamin kekedapannya
2. Permeability kapal tanker lebih besar daripada kapal lain dikarenakan
muatannya adalah cairan ( = 0.95), sedangkan untuk kapal barang = 0.65
3. Pembagian tangki ruang muat lebih banyak, sehingga apabila salah satu
terjadi kebocoran, maka masih ada bagian yang lain.
Lambung timbul tanker yang kecil mengakibatkan saratnya (bagian lambung
yang tercelup air) yang tinggi. Sehingga berdampak semakin besarnya beban hidrostatik
yang harus ditahan lambung. Oleh karena itu konstruksi lambung perlu diperkuat
dengan cara memperbesar modulus penumpu dan atau mempertebal pelat kulit.
Freeboard untuk kapal tanker memiliki prasyarat sebagai berikut :
Struktur lambung kapal harus lebih kuat karena draft lebih besar
Oil tight hatchway
Bulwark diganti dengan guard rail agar air dapat langsung keluar.
Pemasangan engine casing yang bagus dan kuat untuk melindungi mesin.
Forecastle ( panjang forecastle = 0.07L ) dan ( Hminimum = 2.2 )
Gangway ( sebagai safety access ).





Tugas Perancangan Kapal II

10
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Jembatan Penghubung (Life Time)
Jembatan penghubung terdapat di atas dek kapal tanker yang digunakan sebagai
safety access oleh para crew atau abk kapal. Memiliki lebar 1.5 meter.

Macam-macam jembatan penghubung diantaranya :
Walk way
Cat walk
Gang way
Flying bridge

Pagar (Rail)
Pada kapal tanker tidak menggunakan bulkwark sebagai pagar pembatas, akan
tetapi menggunakan rail dikarenakan sarat pada kapal tanker yang tinggi. Sarat kapal
tanker yang tinggi memudahkan air untuk masuk ke dek utama, agar air langsung keluar
dan tidak tertahan oleh pagar pembatas ( seperti bulwark ), maka menggunakan rail
sebagai pagar pembatas. Tinggi rail kurang lebih 1 meter.
Macam-macam rail diantaranya :
Open rail
Guard rail
Life rail








Tugas Perancangan Kapal II

11
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Steam Heating Coil
Steam heating coil ini sangat
dibutuhkan ketika kapal tanker yang
bermuatan minyak mengangkut muatan dari
tempat yang kondisinya summer menuju ke
tempat bongkar muat dimana kondisinya
winter. Pada kondisi ini, muatan yang
notabene adalah minyak menjadi beku, maka
steam heating coil ini sangat dibutuhkan untuk memanaskannya agar bongkar muat
tetap terlaksana.
Pemanasan muatan minyak beku tersebut berkisar 41C, pada waktu di pompa
sekitar 60C. steam hc 50-70 mh dan tekana uap sekitar 2-7 s/cm
2






















Tugas Perancangan Kapal II

12
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Bulk Carrier

Bulk carrier, bulk freighter atau
bulker adalah kapal dagang (merchant
ship) yang dirancang khusus untuk
mengangkut muatan curah tanpa kemasan
(unpackaged) seperti biji-bijian, batu bara,
bijih tambang, dan semen.Sejak pertama
kali dibangun pada tahun 1852, keadaan
ekonomi telah memicu perkembangan
kapal ini, sehingga menyebabkan perkembangan dalam ukuran dan kecanggihan. Kapal
ini dirancang untuk membawa barang-barang yang longgar, sekitar 70% dari seluruh
kiriman adalah dengan laut, kecepatan - 14-16 knot, kapasitas - bervariasi (sebuah kapal
dengan 30.000 t dan orang lain dengan 150.000 t); biasanya Bulkers satu-dihiasi,
dengan ruang mesin belakang dan deckhouse di atasnya
Ada berbagai cara untuk
mendefinisikan bulk carrier.Pada tahun
1999, Konvensi Internasional untuk
Keselamatan Jiwa di Laut mendefinisikan
bulk carrier sebagai "sebuah kapal yang
dibangun dengan satu dek, dengan top side
tanks dan hopper side tank dalam ruang
kargo yang dimaksudkan untuk
mengangkut kargo kering dalam jumlah
besar seperti bijih tambang atau kombinasi keduanya. Namun, sebagian besar
menggunakan definisi yang lebih luas di mana bulker adalah setiap kapal yang
membawa barang curah (unpackaged) kering. Muatan curah kering digunakan untuk
membedakan bulkers dari kapal curah cair seperti minyak, bahan kimia atau pembawa
gas cair. Bulker yang sangat kecil hampir tidak bisa dibedakan dari kapal kargo umum,
dan lebih sering diklasifikasikan pada penggunaan kapal dari desain.




Tugas Perancangan Kapal II

13
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701












Gambar General Arrangement Bulk carrier

Sejumlah singkatan digunakan untuk menggambarkan bulkers. "OBO" (Ore-
Bulk-Oil Carrier) menggambarkan suatu bulker yang membawa kombinasi dari bijih
tambang, muatan curah dan minyak, "O / O" digunakan untuk kombinasi minyak dan
bijih tambang. Istilah VLOC, VLBC, ULOC dan ULBC digunakan utuk kapal curah
yang sangat besar dan ultra besar diadaptasi dari sebutan tanker ( very large oil carriers,
ultra large bulk carriers ).







Gambar bagian dalam Bulk Carrier Cross :
1. Cargo hold. 2. Hatch cover. 3. Upper hopper tank for water ballast or oil. 4. Double
bottom. 5. Lower hopper tank, for water ballast.









Tugas Perancangan Kapal II

14
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701













Gambar Hull Construction Bulk Carrier
Size Categories
Bulkers dibagi ke dalam enam kategori ukuran utama yaitu kecil, handysize,
handymax, panamax, capesize, dan very large.Bulker yang sangat besar dan kapal
pengangkut bijih tambang (ore carrier) dimasukkan ke dalam kategori capesize namun
sering dianggap terpisah.
Berikut tabel yang menunjukkan pengklasifikasian bulk carrier berdasarkan ukurannya :

Major bulk carrier size categories
Name Size in DWT
Small Less than 10,000
Handysize 10,000 to 35,000
Handymax 35,000 to 59,000
Panamax 60,000 to 80,000
Capesize 80,000 and over
Very Large 200,000 and over

Small bulker (mini bulker) dikategorikan dalam kapal kecil mempunyai
kapasitas di bawah 10.000 DWT. Mini bulkers mengangkut 500 sampai 2.500
ton, memiliki ruang muat tunggal dan dirancang untuk beroperasi di sungai.



Tugas Perancangan Kapal II

15
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Mini bulker dirancang agar dapat lewat di bawah jembatan dan memiliki sedikit
crew mulai dari tiga sampai delapan orang.
Handysize yang lebih kecil dan kapal yang termasuk dalam handymax
mempunyai tujuan yang sama, jumlahnya sekitar 71% dari semua bulker serta
memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi. Hal ini dikarenakan peraturan baru
mulai berlaku yang menyebabkan kendala yang lebih besar pada pembangunan
kapal yang lebih besar.
Supramax vessels biasanya memiliki panjang 150-200 m, dengan lima ruang
muat dan empat crane
Panamax, ditentukan oleh Panama canals lock chamber karena akan melalui
terusan Panama, dengan ketentuan lebar 32.26 metre, panjang 320.0 meter dan
tinggi 25.9 meter.
Capesize, terlalu besar untuk melintasi terusan suez dan panama sehingga harus
mengelilingi tanjung harapan atau cape horn untuk melakukan perjalanan antar
samudera.Capesize bulker merupakan kapal yang sangat special, 93%
muatannya adalah bijih besi dan batu bara.
Very large bulk carrier, gambar di bawah adalah Brge Stahl yang mempunyai
ukuran 364,768 DWT, panjang 343 meter, tinggi 65 meter, saratnya 23 meter,
merupakan bulk carrier terbesar di dunia.Kapal dengan ukuran seperti di atas
kebnyakan mengangkut bijih besi.

Berdasarkan jenisnya, terdapat 6 jenis tipe bulk carrier, diantaranya :
Basic bulk carrier, memiliki crane yang memungkinkan mereka untuk melakukan
bongkar muat di pelabuhan tanpa menggunakan peralatan yang ada di darat (biasanya
disediakan oleh pelabuhan).Basic bulk carrier dirancang untuk fleksibel berkenaan
dengan kargo mereka dapat membawa dan rute mereka dapat melakukan perjalanan.
(Foto: Sebuah bulker tradisional yang dilengkapi dengan crane.)
Combined carrier, membawa bijih tambang dan muatan curah secara
bersamaan, kemungkin juga dapat membawa minyak yang di tempatkan pada
wing tank.Combined carrier memerlukan desain khusus dan mahal. Kapal
tersebut banyak dijumpai pada tahun 1970, namun jumlah mereka menyusut
sejak tahun 1990.



Tugas Perancangan Kapal II

16
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Gearless Carrier, adalah bulkers tanpa crane atau konveyor. Kapal ini
bergantung sepenuhnya pada peralatan pantai atau port yang mereka kunjungi
untuk bongkar muat. Karena ukuran besar, mereka hanya dapat bersandar di
pelabuhan-pelabuhan besar dan maju. Penggunaan bulkers gearless menghindari
biaya instalasi, operasi, dan pemeliharaan crane.
Self Discharges, adalah bulker yang menggunakan conveyor belt (ban berjalan),
sehingga memungkinkan kapal tersebut untuk melakukan bongkar secara cepat
dan effisien.
Lakers, adalah bulker yang dominan di Great Lakes, sering diidentifikasi dengan
memiliki sebuah rumah depan (forward house) yang membantu dalam transit
kunci. Beroperasi di air tawar, kapal ini mengalami kerusakan akibat korosi
jauh lebih sedikit dan memiliki umur lebih lama daripada kapal laut. Pada 2005,
ada 98 lakers dari 10.000 DWT atau lebih
BIBO atau "Bulk In Bags Out", adalah bulker yang secara khusus diperlengkapi
untuk mengemasi muatan saat proses loading berlangsung.Dalam satu jam,
kapal ini dapat mengemasi 300 ton gula curah ke dalam karung 50kg.

Ruang Muat
Volume ruang muat bergantung pada jenis muatan. Untuk payload yang sama,
volume muatan batu bara akan berbeda dengan volume yang dibutuhkan untuk
mengangkut gandum. Perbedaan volume ini digambarkan dalam sebuah koefisien ruang
muat yang biasanya disebut spesific volume, nilainya berbeda-beda untuk setiap jenis
muatan. Sebagai contoh:
1. tumbuh-tumbuhan = 58 ft3/ton
2. hasil tambang = 14 20 ft3/ton
3. batu bara = 48 ft3/ton
Karena muatannya yang sangat berat (membutuhkan volume displasmen yang
besar), maka kapasitas ruang muat kapal BC biasanya hanya terisi 30 40% dari
volume ruang muat keseluruhan.
Spesifik volume berbeda dengan stowage factor, stowage factor digunakan pada
kapal yang memerluka penataan tata letak muatan, misalnya kapal general cargo.
Stowage factor general cargo berkisar antara 1.2 1.7 m3/ton.



Tugas Perancangan Kapal II

17
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701


Kapal ini memiliki spesifikasi mengangkut muatan curah. Dikatakan curah
karena cara meletakkan muatan dengan cara mencurahkan/menuangkan butiran/biji-
bijian. Produk muatan yang berbentuk curah terdiri dari berbagai macam. Berdasarkan
jenis muatannnya kapal bulk carrier terbagi atas beberapa kelompok :
a. Grain carrier (biji tumbuh-tumbuhan), contohnya ;
Gandum
Jagung
Kedelai
b. Ore carrier (bijih tambang), contohnya ;
Besi
Chrom
Mangan
Bauksit
c. Coal carrier (disingkat : collier) atau muatan batu bara
d. Oil-ore carrier, muatan yang diangkut batu bara dan minyak secara bergantian
e. Coal-ore carrier, memuat batu bara dan bijih besi secara bergantian.
f. Berdasarkan ukuran bobot mati, tipe bulk carrier di bedakan menjadi :
Handy size BC berukuran 10000-35000 DWT
Handy max BC berukuran 35000-50000 DWT
Panamax BC berukuran 50000-80000 DWT
Capasize berukuran lebih dari 80000 DWT.

Berdasarkan spesifikasinya yang khusus, kapal bulk carrier memiliki
karakterisik umum yang menonjol. Beberapa ciri kapal bulk carrier adalah sebagai
berikut :
1. Memiliki single deck. Kapal muatan curah tidak memerlukan deck tambahan di
ruang muat karena muatannya ditimbun begitu di atas pelat alas dalam kapal
hingga pada batas tertentu. Untuk itu konstruksi alas pada kapal bulk carrier
harus lebh diperkuat.
2. Posisi kamar mesin di belakang kapal, alasan yang dipilih adalah :



Tugas Perancangan Kapal II

18
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

3. Memiliki top side tank dan hopper side tank. Di pakai untuk mengurangi
pergeseran muatan.
4. Orientasi perencanaan kapal adalah kapasitas muatan sebesar-besarnaya.
Namun ukuran kapal di batasi kedalaman pelabuhan.





Gambar Bulk Carrier

Besar ukuran kapal BC bergantung pada ukuran/kedalaman dermaga (port)
tujuan. Sebab bongkar muat bulk carrier harus merapat sedekat mungkin dengan
dermaga (maksimal 10 m). Berbeda dengan kapal tanker, bongkar muat kapal tanker
dapat dilakukan dari jaak yang jauh dari dermaga karena menggunakan pipa. Jaraknya
dapat berkisar antara 10 50 m.

Kapal Ore Carrier
Merupakan Kapal BC yang memiliki spesifikasi mengangkut hasil tambang /
bijih besi. Karena sangat berat, bijih besih hanya mengisi sebagian kecil dari volume
ruang muat (menumpuk di bagian bawah), sehingga berat muatan terpusat pada bagian
bawah kapal. Usaha menaikkan titik berat perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas
kapal. Beberapa cara yang dilakukan adalah:
a. Memasang top side tank dan diisi dengan air ballast. sedangkan hopper side
tank, mengurangi lebar alas ruang muat sehingga menyebab muatan mengunung
ke atas.
b. Memasang wing tank, tujuannya sama untuk mengurangi lebar ruang muat.




Tugas Perancangan Kapal II

19
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Selain itu pemasangan wing tank dapat berfungsi untuk mengangkut minyak
ketika kapal kembali ke dermaga awal. Sehingga lebih menguntungkan daripada saat
kapal kembali dengan keadaan kosong.











Gambar Ore Carrier

Permasalahan yang terjadi pada kapal ore-oil carrier adalah bagaimana mengatur
sekat memanjang sedemikian sehingga sarat kapal ketika mengangkut ore sama dengan
sarat saat mengangkut minyak.
Spesific volume beberapa jenis muatan ore adalah :

1. Chrom SV = 0.28 0.34 m
3
/ton
SV = 10 12 ft
3
/ton
2. Besi SV = 0.34 0.51 m
3
/ton
SV = 12 18 ft
3
/ton
3. Mangan SV = 0.51 0.7 m
3
/ton
SV = 18 25 ft
3
/ton
4. Bauksit SV = 0.9 1.27 m
3
/ton
SV = 35 45 ft
3
/ton
Spesific volume merupakan pangkat negatif satu dari masa jenis muatan.




Tugas Perancangan Kapal II

20
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

FSO & FPSO
Pengertian
FPSO (Floating Production Storage
and Offloading) adalah kapal apung yang
digunakan oleh industri lepas pantai untuk
pengolahan dan penyimpanan minyak dan gas.
Sebuah kapal FPSO dirancang untuk
menerima minyak atau gas yang dihasilkan
dari platform bawah laut terdekat, melakukan
proses produksi dan menyimpannya sampai
minyak atau gas dapat diangkut ke kapal tanker atau melalui jaringan pipa. FPSO lebih
disukai di daerah perbatasan lepas pantai
karena mereka mudah untuk
menggunakannya, dan tidak memerlukan
jaringan infrastruktur lokal untuk ekspor
minyak dan gas. FPSO bisa menjadi
konversi dari kapal tanker minyak atau bisa
menjadi kapal yang dibangun khusus untuk
aplikasi tersebut. Sebuah kapal yang
digunakan untuk menyimpan minyak hanya disebut sebagai floating storage dan
offloading vessel (FSO).
Cara Kerja
Minyak yang dihasilkan dari platform produksi lepas pantai dapat diangkut ke
daratan baik melalui pipa atau dengan kapal tanker. Ketika sebuah kapal tanker dipilih
untuk mengangkut minyak, perlu untuk mengumpulkan minyak dalam beberapa tangki
penyimpanan sedemikian rupa sehingga kapal tanker minyak tidak terus menerus
diduduki selama produksi minyak, dan hanya dibutuhkan satu kali minyak yang
memadai telah diproduksi untuk mengisi tanker.



Tugas Perancangan Kapal II

21
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Seringkali solusinya adalah kapal tanker minyak dinonaktifkan yang telah
dipreteli dan dilengkapi dengan fasilitas untuk dihubungkan ke mooring booy. Minyak
terakumulasi dalam FPSO sampai ada jumlah yang cukup untuk mengisi tanker, di
mana salah satu titik kapal tanker terhubung ke buritan unit FPSO.
Ada dua jenis utama FPSO, kapal tanker minyak yang dimodifikasi atau
bangunan baru yang dibangun untuk tujuan tersebut.FPSO designnya tergantung pada
daerah operasi. Di perairan tenang FPSO mungkin memiliki bentuk sederhana atau
mungkin kapal tanker yang dikonversi. Garis injeksi yang terhubung ke area kapal
disebut menara, yang bisa eksternal dan tergantung dari sisi FPSO di perairan tenang
seperti di Afrika Barat. Untuk lingkungan yang keras lebih mirip Laut Utara, sebuah
menara internal terletak di pusat dan di bawah FPSO dan kapal harus memiliki bentuk
yang halus. Ini untuk memposisikan diri ke arah angin dan mengurangi kekuatan
lingkungan di tambatan. Semua bentuk kapal FPSO di Laut Utara dibangun secara
permanen untuk ditambatkan. FPSO juga mungkin jenis platform semi-submersible
dengan penyimpanan atau cylindrically berbentuk. Jenis ini adalah ditambatkan dalam
orientasi tetap.







FPSO Crystal Ocean moored at the port

Sebuah FPSO memiliki kemampuan untuk melaksanakan proses pemisahan
minyak yang ditempatkan pada sebuah platform minyak. Jika unit tidak memiliki
fasilitas tersebut itu adalah FSO (Floating Storage) dan unit Pembongkaran, dan akan
dioperasikan dalam hubungan dengan unit produksi seperti platform.






Tugas Perancangan Kapal II

22
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701


Specific Type
Sebuah floating storage dan offloading (FSO) adalah sebuah tempat
penyimpanan yang mengambang, yang merupakan FPSO disederhanakan tanpa
kemampuan untuk pengolahan gas atau minyak. Kebanyakan FSO merupakan
supertanker single hull tua yang telah dikonversi. Contohnya adalah Knock Nevis,
mantan Seawise Giant, kapal terbesar di dunia, yang telah dikonversikan ke FSO yang
akan digunakan di lepas pantai Qatar.
FPSO terbesar di dunia adalah Kizomba A, dengan kapasitas penyimpanan
sebesar 2,2 juta barel (350.000 m3). Dibangun dengan biaya lebih dari US $ 800 juta
oleh Hyundai Heavy Industries di Ulsan, Korea, dioperasikan oleh Esso Exploration
Angola (ExxonMobil). Terletak di 1200 meter (3940 ft) pada kedalaman air di blok
Deepwater 200 mil undang-undang (320 km) lepas pantai di Samudera Atlantik dari
Angola, Afrika Tengah, beratnya 81.000 ton dan panjang 285 meter, lebar 63 meter, dan
32 meter tinggi (935 ft by 207 ft (63 m) dengan 105 ft).







Gambar FPSO saat di Laut Bebas
FPSO terkecil di dunia adalah Samudera Crystal, beroperasi di 137 m air di
Selat Bass antara Australia dan Tasmania pada Basker Manta Lapangan. Tipe ini disewa
oleh Roc Oil (berbasis di Sydney eksplorasi minyak internasional dan perusahaan
produksi) dari Rubicon Offshore dan dioperasikan atas nama mereka dengan AGR Asia
Pacific, saat ini memproduksi 5.000 bph.



Tugas Perancangan Kapal II

23
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

FPSO pada kedalaman paling dangkal hanya 13 m , ex : Armada Perkasa di
bidang Okoro di Nigeria, Afrika Barat, untuk Afren Energi. Ini ditambatkan secara
permanen (orientasi tetap) menggunakan 100 mm, 150 mm dan 200 mm menghasilkan
DeepFlex penambah non-baja yang fleksibel dalam formasi lazy wave formation
(dengan berat dan pendistrbusian gaya apung) untuk mengakomodasi offset gerakan
besar di lingkungan yang ekstrim dan gelombang arus.

Keuntungan
FPSO sangat efektif di daerah terpencil atau di laut dalam di mana pipa dasar
laut tidak memerlukan biaya efektif. FPSO juga dapat menghubungkan pipa-pipa yang
jaraknya jauh yang berasal dari sumur minyak ke terminal darat. Mereka juga dapat
digunakan secara ekonomis di ladang minyak yang lebih kecil yang dapat habis dalam
beberapa tahun.
Ketika lading minyak telah habis, FPSO tersebut dapat dipindahkan ke lokasi
baru. Di daerah dari subjek dunia untuk siklon (Australia barat laut) atau gunung es
(Kanada), beberapa FPSO mampu melepaskan tambatan mereka / riser kubah untuk
keselamatan dalam keadaan darurat. Kubah (turret sinks) tenggelam di bawah
gelombang dan dapat terhubung kembali nanti.

Contoh kapal FPSO






Tugas Perancangan Kapal II

24
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701


Ciri-ciri FPSO
FPSO merupakan bangunan pengeboran dan penyimpanan minyak lepas pantai
yang bersifat portable. Dalam artian dapat berpindah pindah. Adapun hasil pemisahan
dari produk pengeboran adalah crude oil, air dan gas.
Ciri-ciri umum FPSO/FSO adalah :
1. Konstruksi gading gading lebih kuat daripada kapal dengan ukuran yang
sama, disebabkan danya beban di atas deck yang sangat besar berupa
equipment/pabrik produksi minyak dan gas.
2. Tempat akomodasi lebih besar, terdapat hampir sekitar 300 orang tinggal di
atasnya (lifing quarter).
3. FPSO diam di tengah laut saat beroperasi, sehingga sistem mooring harus
dirancang khusus.
4. FPSO dirancang untuk tahan segala cuaca dan kondisi
5. Tidak perlu dry dock dalam kurun waktu yang cukup lama (10 tahun Operasi)
6. Terdapat Gas power plant platform
7. Tangki penampungan berkapasitas 1 juta barels.
8. Terdapat metering platform
9. Terdapat boat landing.
10. Terdapat helideck untuk puma class helicopter.
11. Terdapat control room building.
Misi FPSO yaitu untuk memproduksi/memisahkan hasil pengeboran dan
menyimpannya di dalam tanki penyimpanan hingga lading minyak habis.
Dalam perhitungan konstruksi dan kekuatan kapal, ada bebearapa beban yang
dimasukkan dalam perhitungan,
1. Beban Gelombang
2. Angin
3. Kedalaman Air
4. Arus
5. Snow and Icing (untuk daerah dingin)
6. Marine Growth
7. Tanks Sloshing/Free Surface Area



Tugas Perancangan Kapal II

25
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

8. Bow Slamming
9. Green Water/Deck Wetness.
Seiring dengan trend eksplorasi
serta eksploitasike wilayah frontier yang
didominasi wilayah offshore ke depan,
maka dipastikan operator migas akan
memerlukan banyak fasilitas marine untuk
menunjangnya. Di antaranya ialah
pembangunan platform baik untuk
pemboran maupun produksi, serta tentunya
aneka jenis kapal termasuk AHTS (Anchor handling tug supply) serta crew boat dan
service boat. Salah satu yang juga multak untuk dimiliki bagi operasi migas offshore
ialah FSO (Floating Storage Offloading).
FSO ini sebagai sarana tangki timbun
terapung berkapasitas besar untuk
menampung minyak mentah sembari
menunggu kedatangan tanker untuk
pemuatan ekspor.
Saat ini di wilayah lepas pantai
Indonesia telah beroprasi sekitar 14 unit
FSO dengan berbagai macam ukuran, baik bobot matinya (DWT) maupun kapasitas
tangkinya.
Kapasitasnya bervariasi mulai dari 262 ribu barrel sampai dengan lebih dari 1
juta barrel minyak mentah. FSO ini secara fisik menyerupai tanker namun diam di
tempat dan tidak untuk berlayar. Seiring dengan trend kegiatan migas ke wilayah
offshore, maka diperkirakan jumlah FSO ini akan terus bertambah ke depannya.
Adanya ketentunan Inpres No.5 th 2005 yang diperkuat UU Pelayaran No.17 th
2008, maka FSO termasuk sebagai fasilitas laut yang harus berbendera Indonesia
selambat-lambatnya pada tahun 2010. Ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang
mengingat masih mendominasinya bendera asing pada armada FSO yang beroperasi di
lepas pantai Indonesia.



Tugas Perancangan Kapal II

26
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

Timber Carrier


Timber Carrier atau juga disebut
log carrier kapal satu deck yang
dirancang untuk membawa kayu;
umumnya mempunyai kapasitas: 5,000-
20,000 t, kecepatan: 13-15 knot. Kapal
pengangkut kayu (timber carrier atau log
carrier) ialah kapal yang fungsinya
mengangkut kayu baik berupa kayu balok,
kayu papan ataukah kayu gelondongan.
Sebagian muatan kayu yang
diangkut diletakkan di atas geladak dengan
jumlah 1/3 dari seluruh muatan yang
diangkut. Oleh karena itu konstruksi
geladak harus cukup kuat untuk menahan
muatan yang ada di geladak dan
dilengkapai alat pengikatan. Kelebihan dari
kapal pengangkut kayu adalah muatan yang diangkut di atas geladak akan menambah
daya apung cadangan, sehingga lambung timbul kapal pengangkut kayu relatif lebih
kecil dibandingkan kapal barang. Oleh karena itu dikatakan bahwa kapal pengangkut
kayu dianggap mempunyai free board khusus. Dalam menentukan / meperbandingkan
stabilitas harus dianggap muatan geladak yang diikat dengan kuat merupakan satu
bagian dari badan kapal.
Kapal Timber carrier memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :
1. Spesifik volume besar sehingga muatan kayu perlu dimuatkan di dalam hingga
diatas geladak kapal.
2. Muatan di atas geladak jumlanya 30 % dari volume muatan kayu seluruhnya



Tugas Perancangan Kapal II

27
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

3. Muatan kayu diikat di atas geladak dan diikat kuat, dan dapat dianggap sebagai
bangunan atas, sehingga dapat menambah daya apung cadangan. Dengan
demikian akan mengurangi freeboard dan sarat bisa lebih dalam
4. Kamar mesin selalu di belakang
5. Selalu mempunyai forecastle dan poop selebar kapal, Alasannya adalah sebagai
cadangan gaya apung sehingga freeboard kapal timber kecil
Pada kapal timber carrier, hatch way cukup besar sehingga pada proses bongkar
muat dibantu oleh heavy derrick. Tutup palkah cukup kuat sehingga masih bisa di
muati. Terdapat penambahan ballast baik pada muatan penuh atau kosong yang
bertujuan untuk menjaga stabilitas kapal.

















Tugas Perancangan Kapal II

28
Ibnu Hartomo Hakim 4110 100 701

DAFTAR PUSTAKA


http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Floating_Storage
http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Timber carrier
http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Oil Tanker
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bulk carrier
id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Jenis_kapal
http://kapalmania.blogspot.com/
http://infokapal.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai