Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR JAWABAN UTS

DIKERJAKAN OLE:
NAMA: SATRIO BAGUS WICAKSONO
NPM: 05.2020.1.01237

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
2020
1. KAPAL KONTAINER
Containership atau Kapal peti kemas (sering juga disebut celullarship) adalah kapal
yang dibangun khusus mengangkut kontainer atau peti kemas ukuran standar. Penempatan
peti kemas bersifat seluler, dengan bingkai vertikal. Berukuran mulai dari sekitar 500 TEU
hingga sekitar 22.000 TEU. Kontainer dapat memuat kontainer ukuran 20 ft dan 40 ft.
Setiap kapal umumnya mencantumkan kapasitas angkut maksimumnya untuk masing-
masing ukuran kontainer.

2. KAPAL TANKER
Secara umum, kapal tanker terdiri dari dua jenis: product tanker dan crude carrier. Di
luar itu, ada jenis tanker yang lebih khusus seperti chemical tanker, gas/LPG/LNG carrier
dan asphalt/bitumen carrier.
Product Tanker
Product Tanker Andes (Foto: Hartmann Group)

Oil Product Tanker, atau cukup disebut product tanker, adalah jenis kapal tanker yang khusus
mengangkut produk minyak, yaitu hasil pengolahan minyak mentah (crude oil) di kilang
pengolahan (oil refinery plant).Oil product tanker dibedakan berdasarkan jenis minyak (clean
dan dirty) dan tankinya. Clean product adalah produk minyak yang ringan seperti avtur,
bensin, minyak tanah, dan solar . Sedangkan yang lebih berat seperti minyak bakar (oil fuel)
dan residu, disebut dirty product.

Tanki pada Clean Product Tanker dilapisi bahan khusus (coating) untuk mencegah korosi
dan harus selalu dibersihkan terlebih dahulu sebelum pemuatan. Jenis tanker ini umumnya
memiliki sistem pemisah sehingga dapat memuat jenis minyak yang berbeda tanpa resiko
bercampur. Clean Product Tanker dapat mengangkut dirty product (kecuali jenis yang paling
berat), sedangkan Dirty Product Tanker tidak dapat memuat clean product.

Tanki pada Dirty Product Tanker tidak dilapisi bahan khusus dan tidak memiliki sistem
pemisahan, namun dilengkapi koil pemanas untuk mencegah pembekuan saat mengangkut
produk minyak yang memiliki densitas yang besar.

Crude Carrier
Kategori Ukuran Tanker (U.S. EIA)

Crude Carrier adalah kapal tanker pengangkut crude oil atau minyak mentah. Cargo curah
cair ini umumnya homogen. Perbedaan spesifikasi minyak mentah tidak berpengaruh karena
pada akhirnya akan diolah di tahap berikutnya. Ukuran Crude Carrier mulai dari 50,000 MT
dwt hingga sekitar 500,000 MT dwt.

Ukuran Kapal Tanker

Berdasarkan ukurannya, baik product/refined tanker dan crude carrier, dikelompokkan


sebagai berikut:

 General Purpose Tanker Biasanya digunakan mengangkut refined product, berukuran


10,000 MT hingga 25,000 MT dwt.
 Handysize Tanker Digunakan untuk mengangkut refined product, ukurannya 25,000
MT hingga 40,000 MT dwt.
 MR (Medium Range) Tanker Digunakan untuk mengangkut refined product, dengan
ukuran 40,000 MT hingga 55,000 MT dwt.
 LR1 (Long Range 1) Tanker. Ada yang membawa refined products dan crude oil.
Tanker kategori ini yang mengangkut dirty product biasanya disebut panamax
tankers. LR1 and panamax tanker memiliki bobot mati 55,000 MT hingga 80,000
MT.
 LR2 (Long Range 2) Tanker. Jenis ini membawa product dan crude oil. Ukurannya
berkisar 80,000 MT dwt -160,000 MT dwt. Tanker pengangkut crude oil biasanya
disebut Aframax tanker (80,000 MT -120,000 MT dwt) dan Suezmax tanker (120,000
MT – 160,000 MT dwt).
 Very Large Crude Carrier (VLCC) and Ultra Large Crude Carrier (ULCC). Tanker
ini hanya pengangkut minyak mentah. Ukuran VLCC adalah 320,000 MT dan ULCC
sebesar 550,000 MT dwt.

Chemical tanker

Desain Chemical tanker


Kapal tanker kimia adalah kapal kargo yang dibangun atau disesuaikan dan digunakan untuk
mengangkut bahan kimia cair dalam bentuk curah. Kapal tanker kimia diharuskan mematuhi
berbagai aspek keselamatan yang diuraikan dalam Bagian B dari SOLAS Bab VIII dan
International Bulk Chemical Code (IBC Code).

Kargo kimia curah cair termasuk jenis muatan yang berbahaya, sebagian besar mudah
terbakar dan/atau beracun. IBC Code membagi kapal tanker kimia dalam tiga jenis
berdasarkan kapabilitasnya mengangkut bahan kimia, yaitu ST1, ST2, dan ST3.

Chemical Tanker
Chemical tanker disebut juga parcel tanker. Biasanya berukuran kecil, dari sekitar 5.000 ton
dwt hingga 25.000 dwt. Beberapa kapal tanker pengangkut bahan kimia ini ada yang
berukuran hingga 50.000 ton dwt. Pada tahun 2016, populasi kapal tanker jenis di dunia
adalah 5.204 unit (Statistika.com).

Untuk membawa kargo berbahaya, tanker ini memiliki standar keamanan yang tinggi, antara
lain: Tangki dilapisi bahan khusus (seperti stainless steel, epoxy resin dan zinc silicate) demi
mencegah reaksi antara bahan kimia dan lambung kapal. Setiap tangki memiliki sistem
pompa dan pemipaan tersendiri, sehingga muatan dalam setiap tangki dapat dimuat dan
dikeluarkan secara terpisah. Pemisahaan ini untuk mencegah kontaminasi antar jenis bahan
kimia berbeda.

3. KAPAL PENANGKAP IKAN


Kategori kapal perikanan Kapal perikanan di Indonesia dapat dibedakan menjadi lima
kategori, yaitu: Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus digunakan untuk
menangkap ikan termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan, atau mengawetkan.
Kapal pengangkut ikan dan pengolah ikan adalah kapal yang secara khsusus digunakan untuk
mengangkut ikan termasuk memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan, atau
mengawetkan. Kapal latih perikanan adalah kapal khusus digunakan untuk praktek kelautan,
yang meliputi navigasi, penangkapan ikan, penanganan hasil ikan tangkapan, dan lain-lain.
Kapal penelitian atau eksplorasi perikanan adalah kapal yang secara khusus digunakan untuk
kegiatan penelitian, termasuk pendugaan sediaan sumber daya ikan, oceanografi, dan lain-
lain. Kapal pendukung operasi penangkapan ikan dan atau pembudidayaan ikan. Jenis-jenis
kapal penangkap ikan Menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.
02/MEN/2002 kapal perikanan memiliki beberapa jenis antara lain sebagai berikut:
Kapal pukat cincin (purse seine) Lihat Foto Kapal pukat cincin (purse seine)
(shutterstock.com) Kapal pukat cincin merupakan kapal yang paling efektif untuk
menangkap sekumpulan (schooling) ikan yang berada dekat permukaan. Sebagai sarana
pengamatan ikan terdapat tempat jala(crows nest) di tiang utama. Pada kapal pukat cincin
berukuran besar terdapat fasilitas bangunan pengamatan dan helipad. Kapal pukat cincin
yang digunakan di Indonesia adalah kapal pukat cincin atau kapal purse seine kayu tanpa
menggunakan power block. Baca juga: Kabupaten Natuna, Jalur Pelayaran Internasional
Biasanya kapal pukat cincin ini menggunakan tenaga manusia sebagai penggerak. Kapal
pukat cincin ini memiliki karakteristik memiliki awak kapal 20-35 orang. Memiliki kapasitas
muatan 30-600 gross tonnage (GT) atau tonase kotor. Sistem operasinya ada dua, yakni satu
kapal dan dua kapal. Serta memiliki dua jenis, kapal pukat cincin pantai dan kapal pukat
cincin lepas pantai. Kapal pukat hela Lihat Foto Kapal pukat hela(shutterstock.com)
Memiliki nama lain trawler, merupakan kapal yang didesain untuk menarik pukat hela di
belakang kapal. Umumnya kapal-kapal tersebut memiliki geladak kerja di buritan kecuali
untuk kapal hasil modifikasi dari kapal lain yang digunakan untuk mengoperassikan kapal
puket hela samping (side trawl). Kapal pukat hela belakang (stern trawl) dan kapal pukat
samping dapat digunakan untuk mengoperasikan trawl dasar, pertengahan, dan permukaan.
Baca juga: Kapal Ikan China Masuk Natuna, Pemerintah Utamakan Peningkatan Patroli
Hasil tangkapan ada yang langsung ditangani di atas deck dan untuk kapal pukat hela yang
berukuran besar di lakukan di bawah deck (working spaces). Kapal pukat hela belakang
mampu memuat hingga 200 GR. Kapal ini dilengkapi engan slip way dan roller di buritan
yang berfungsi untuk alur pukat hela dari dan ke kapal. Kapal pukat hela samping untuk
mengoperasikan pukat hela dari samping terutama saat setting dan hauling. Sedangkan
bagian towing di belakang seperti kapal-kapal pukat pada umumnya. Kapal pukat hela rig
ganda Memiliki nama lain double rigger trawl, merupakan kapal hela udang. Didesain untuk
menghela dua atau lebih pukat hela dalam menangkap udang di belakang kapal memlalui dua
buah rig yang dipasang menjorok ke kiri dan kanan lambung kapal. Baca juga: Bupati
Natuna Mengaku Pencurian Ikan oleh Kapal Asing Bukan Hal Baru kapal pukat garuk
Termasuk kategori kapal pukat hela dasar. Kapal ini dirancang untuk mengoperasikan pukat
garuk pengumpul kerang-kerang di dasar laut dengan cara menghela di belakang kapal.
Kapal jaring angkat Merupakan kapal yang didesain dan dilengkapi peralatan yang
digunakan untuk mengoperasikan jaring berukuran besar. Peralatan ini ditata di geladak
untuk menaik-turunkan jaring di lambung kanan dan lambung kiri kapal secara bergantian.
Kapal ini juga dilengkapi dengan lampu-lampu penarik perhatian ikan baik dipermukaan
maupun di bawah air (underwater fishing lamp). Kapal jaring insang Lihat Foto Kapal jaring
insang(shutterstock.com) Kapal yang didesain sangat sederhana. Umumnya berukuran kecil
dan memiliki geladak terbuka dan beroperasi di lautan terbuka. Baca juga: KM Aditya
Tenggelam di Labuan Bajo, Polisi: Kapten Kapal Diduga Lalai Menjalankan Tugas Jenis
kapal ini tidak banyak memerlukan perlengkapan penangkapan. Kapal jaring insang kecil
umumnya memiliki ruang kemudi di bagian belakang yang sekaligus berfungsi sebagai ruang
akomodasi. Karakteristik kapal jaring insang berkapasitas kurang dari 30 GT dengan awak
kapal 7-12 orang. Memiliki tiga jenis, yaitu kapal jaring insang permukaan, kapal jaring
insang pertengahan, kapal jaring insang dasar. Kapal pancing joran Kapal ini memiliki dua
tipe, yaitu tipe Amerika dan tipe Jepang. Kapal pancing joran memiliki nama lain huhate atau
pole and line. Baca juga: Lambung Bocor, Kapal Penumpang Antarpulau di Sulsel
Tenggelam Kapal pancing joran yang dioperasikan di Indonesia umumnya menggunakan tipe
Jepang karena pemancingan dilakukan di haluan. Ruang kemudi dan akomodasi ditempatkan
di bagian buritan. Kapal ini dilengkapi dengan tangki umpan hidup dan water sprayer yang
digunakan untuk menarik perhatian ikan. Karakteristik kapal ini memiliki kapasitas 10-80
GT dengan awak kapal 15-30 orang. Anjungan kapal menjorong ke dalam, memiliki bak
umpan hidup dan penyemprot air. Memiliki tiga jenis, yaitu kapal huhate perairan pantai,
kapal huhate perairan lepas pantai, dan kapal huhate perairan samudra. Kapal rawai Lihat
Foto Kapal rawai (longline)(shutterstock.com) Kapal yang dilengkapi dengan pancing
dengan tipe Eropa dan Jepang. Kapal rawai umumnya ditarik dari lambung kapal dengan
menggunakan line hauler. Sedangkan setting dan penataan komponen kapal rawai ditentukan
dari tipe kapal yang digunakan. Kapal ini memiliki kapasitas 50-200 GT dengan awak kapal
10-25 orang. Operasi penangkapan ikan 15-60 hari per trip dengan perlengkapan pelempar
tali, pengatur tali, penarik tali, dan palka. Kapal tonda Kapal penangkapan ikan dengan
pancing yang ditarik sepanjang permukaan. Ukuran kapal tonda sangat variatif dari yang
berukuran kecil dengan geladak terbuka hingga berukuran besar. Baca juga: Kapal China di
Natuna, Jangan Korbankan Harga Diri Bangsa Indonesia Kapal ini dilengkapi dengan sistem
refrigerasi sepanjang 35-30 meter. Kapal ini digerakkan dengan mesin tetapi juga dipasang
layar untuk mempertahankan haluan saat sedang melakukan tarikan. Di Indonesia kapal
tonda masih menggunakan layar terutama yang beroperasi di sekitar kepulauan Karimun
Jawa dan Bawean. Memiliki karakteristik mampu menampung kurang dari 15 GT dengan
awak kapal 5-7 orang. Memiliki tali pancing 5-30 buah dengan umpan buatan. Kapal ini
memiliki dua jenis, yaitu tonda permuakaan (surface) dan tonda pertengahan (mind water).
Bagian-bagian kapal penangkap ikan Kapal penangkap ikan memiliki bagian utama yang
cukup penting untuk memaksimalkan fungsinya. Bagian tersebut adalah:
1. Cerobong
2. Buritan, bagian belakang dari kapal yang biasanya digunakan sebagai pengendali.
3. Kemudi adalah perangkat untuk mengubah arah kapal dengan mengubah arah arus air
yang mengakibatkan perubahan arah kapal. Biasanya ditempatkan di belakang.
4. Portside adalah lambung kiri kapal untuk bersandar ke pelabuhan.
5. Jangkar adalah perangkat penambat kapal ke dasar perairan, di laut, sungai, ataupun danau
sehingga tidak berpindah tempat karena hembusan angin, arus, ataupun gelombang. 6.
Bulbous bow adalah bagian kapal yang terletak di bagian haluan. Bagian ini tersambung
dengan lambung kapal yang berfungsi untuk mengurangi hambatan kapal pada saat kapal
beroperasi.
7. Haluan adalah bagian depan dari badan kapal. Haluan kapal dirancang untuk mengurangi
tahanan ketika haluan kapal memecah air dan mencegah air masuk ke dalam kapal.
8. Geladak atau deck adalah lantai kapal. Geladak di bawah disebut geladak dasar dan
geladak di atas disebut geladak utama.
9. Anjungan adalah ruang komando kapal di mana terdapat roda kemudi kapal, peralatan
navigasi untuk menentukan posisi kapal.

4. KAPAL KERUK
Kapal keruk (dredger) adalah peralatan khusus yang digunakan untuk keperluan
pengerukan. Layaknya sebuah buldoser atau excavator di darat, kapal keruk dipakai untuk
memenuhi kebutuhan suatu pelabuhan, industri lepas pantai dan alur pelayaran.
Saat ini, ada beberapa jenis kapal keruk yang terbagi menurut fungsinya. Nah, apa saja sih
masing-masing jenis dari kapal keruk ini? Berikut ulasannya:

Kapal Keruk Penghisap (Suction Dredger)


Kapal keruk jenis ini bekerja dengan cara menghisap material menggunakan pipa panjang
menyerupai vacuum cleaner. Adapun, kapal keruk penghisap terbagi lagi menjadi dua jenis,
yaitu:

· Trailing Suction Hopper Dredger

Trailing suction hopper dredger digunakan untuk menyeret pipa penghisap saat mengisi
material ke beberapa penampung di dalam kapal, di mana jika penampung sudah penuh maka
kapal akan berlayar ke lokasi pembuangan untuk memuntahkan material melewati pintu
bagian bawah.
Tercatat, trailing suction hopper dredger terbesar saat ini adalah Jan De Nul - Vasco Da
Gama yang dimiliki perusahaan asal Belgia dengan tenaga mencapai 37,060 kW.

· Cutter-Suction Dredger

Jenis lainnya adalah cutter-suction dredger. Kapal keruk yang satu ini berupa tabung untuk
menghisap dengan kepala pemotong yang berada di pintu penghisap untuk mengeruk
material keras seperti batu. Setelah kapal ini menghisap material, maka akan dikeluarkan
melalui pipa, sementara pemotongnya dirancang sangat kuat dengan 2 buah spud can di
bagian belakang dan 2 jangkar di bagian depan kiri dan kanan.

Bucket Dredger
Jenis kapal keruk selanjutnya adalah bucket dredger. Kapal jenis ini sudah eksis sejak lama
dan dilengkapi dengaa berbagai tools seperti timba untuk mengangkat sedimen dari dasar air.
Saat ini, bucket dredger masih digunakan untuk penambangan biji timah di Bangka Belitung
dan Kepulauan Riau dan tergolong andal untuk mengeruk karang untuk membuat alur
pelayaran.

Bachoe Dredger
Backhoe dredger identik dengan sebuah ackhobe layaknya excavator dan sekaligus bisa
digunakan untuk darat dengan diletakkan di atas tongkang. Tercatat, terdapat dua backhoe
dredger terbesar di dunia yakni TAURACAVOR miliki Bean L.L.C dan NEW YORK milik
Great Lakes Dredge & Dock Co.

Water Injection Dredger


Terakhir adalah water injection dredger. Kapal keruk yang satu ini bekerja dengan
menembakkan air di dalam sebuah jet kecil bertekanan rendah ke sedimen yang berada di
dasar air, kemudian didorong oleh arus dan gaya berat keluar dari lokasi pengerukan. Dalam
penggunaanya, biasanya water injection dredger dipakai untuk keperluan maintenance
dredging di pelabuhan.

5. KAPAL MUATAN CURAH


Kapal Pengangkut Barang Curah merupakan kapal barang yang berfungsi untuk
mengangkut barang-barang seperti batu bara, semen, biji-bijian, bijih logam, dan
sebagainya di dalam sel-sel/rongga-rongga kargo yang terpisah. Kapal ini memiliki
spesifikasi mengangkut muatan curah.

Anda mungkin juga menyukai