Kondisi Properti
Kapal, seperti sampan atau perahu, merupakan suatu kendaraan yang dibuat untuk
lautan atau pengangkutan merintang air dan biasanya cukup besar untuk membawa
perahu kecil seperti perahu keselamatan. Ukuran sebenarnya dimana sebuah perahu
disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan
setempat.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan
kayu, bambu ataupun batang-batang papirus seperti yang digunakan bangsa mesir kuno
kemudian digunakan bahan bahan logam seperti besi/baja karena kebutuhan manusia
akan kapal yang lebih kuat. Untuk penggeraknya pada awalnya digunakan dayung
kemudian angin dengan bantuan layar, selanjutnya digunakan mesinuap setelah muncul
revolusi Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memunculkan kapal
bermesin yang berjalan mengambang diatas air seperti Hovercraft dan Eakroplane. Serta
kapal yang digunakan di dasar lautan yakni kapal selam.
Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang sampai
akhirnya pada awal abad ke-19 ditemukan pesawat terbang yang mampu mengangkut
barang dan penumpang dalam waktu singkat maka kapal pun mendapat saingan berat.
Namun untuk kapal masih memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang
dengan tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi kapal niaga dan tanker
sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal pesiar seperti Queen
Elizabeth dan Awani Dream. Sekalipun masih digunakan pada beberapa negara.
Berdasarkan ukuran DWT, jumlah armada angkutan laut nasional pada bulan Januari
2020 sampai dengan September 2020 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Jika dilihat pada Gambar diatas, dari bulan Januari 2020 hingga September 2023 armada
angkutan laut nasional berdasarkan DWT kapal di Indonesia masih didominasi oleh
armada angkatan laut berukuran kecil. Armada angkatan laut dengan ukuran kurang dari
500 DWT mempunyai jumlah armada sebanyak 1.547 atau 53,7% dari jumlah keseluruhan
armada. Sementara, kapal besar dengan ukuran lebih dari 10.000 DWT hanya berjumlah
sebanyak 105 armada.
Tidak jauh berbeda dari tahun sebelumya, pada tahun 2020 armada laut Nasional
beradasarkan GT kapal di Indonesia didominasi oleh kapal-kapal yang berukuran kurang
dari 5.00 GT. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar diatas. Lebih jauh dapat dilihat
bahwa kapalkapal yang berukuran lebih dari 10.000 GT hanya berjumlah 67 kapal.
Bulk
Kapal kargo curah atau kapal bulker adalah kapal untuk dagang yang dirancang guna
mengangkut kargo curah unpackaged, seperti batu bara dan semen. Kelebihan dari kapal
ini adalah daya angkutnya yang besar.
Kapal pengangkut barang curah merupakan kapal barang yang berfungsi untuk
mengangkut barang-barang seperti batu bara, semen, biji-bijian, bijih logam, dan
sebagainya di dalam sel-sel/rongga-rongga kargo yang terpisah.
Kargo
Kapal barang atau kapal kargo adalah segala jenis kapal yang membawa barang-barang
dan muatan dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya.Ribuan kapal jenis ini menyusuri
lautan dan samudra setiap tahunnya dengan memuat barang-barang perdagangan
internasional.Kapal kargo pada umumnya didesain khusus untuk tugasnya dengan
dilengkapi crane dan mekanisme lainnya untuk bongkar muat. Kapal ini juga dibuat
dalam beberapa ukuran.
Container
Kapal peti kemas (container ship atau cellular ship) adalah kapal yang khusus digunakan
untuk mengangkut peti kemas yang standar. Kapal ini memiliki rongga (cells) untuk
menyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas diangkat ke atas kapal di terminal
peti kemas dengan menggunakan kran/derek khusus yang dapat dilakukan dengan
cepat, baik menggunakan derek-derek yang berada di dermaga, maupun derek yang
berada di kapal itu sendiri.
Dredger
Kapal keruk (dredger) merupakan kapal yang memiliki peralatan khusus untuk
melakukan pengerukan. Kapal ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan, baik dari suatu
pelabuhan, alur pelayaran, ataupun industri lepas pantai agar dapat bekerja sebagaimana
halnya alat-alat levelling yang ada di darat seperti ekskavator dan buldoser.
Landing Craft
Kapal Landing Craft Tank (LCT) digunakan untuk mengangkut kargo, alat-alat berat, dan
bahan-bahan konstruksi. Dengan LCT, alat-alat dan bahan-bahan dapat diangkut hingga
ke daerah-daerah terpencil yang sulit dicapai kapal pengangkut biasa. Kapal jenis ini
memiliki dek yang luas dan rata sehingga cocok untuk mengangkut bahan logistik.Kapal
LCT banyak digunakan untuk tujuan komersial karena kapal ini sangat efisien untuk
pengangkutan heavy cargo, bulldozer, excavator, dump truck, loader, dan alat berat
lainnya yang sangat diperlukan untuk pekerjaan pertambangan dan proyek
konstruksi.Selain itu, bahan-bahan konstruksi berukuran besar seperti pipa besi,
lembaran baja, tangki air, dan sebagainya pun dapat diangkut dengan LCT.Kapal LCT
juga digunakan untuk mengangkut barang ke daerah-daerah pertambangan, terutama
yang terletak di pulau atau daerah terpencil.Hal tersebut dikarenakan pengangkutan
dengan kapal LCT lebih efisien daripada menggunakan kapal tongkang yang
memerlukan pelabuhan yang besar untuk mendaratkan barang yang diangkutnya dan
hanya bisa melakukan bongkar muat di beberapa tempat saja.
Passenger
Kapal penumpang adalah kapal yang digunakan untuk angkutan penumpang. Untuk
meningkatkan efisiensi atau melayani keperluan yang lebih luas, kapal penumpang dapat
berupa kapal Ro-Ro atau kapal feri untuk perjalanan pendek terjadwal.
Tanker
Kapal tanker merupakan kapal yang dirancang untuk mengangkut minyak atau produk
turunannya. Jenis utama kapal tanker yaitu tanker minyak, tanker kimia, dan pengangkut
LNG.
Berdasarkan ukurannya, baik product/refined tanker dan crude carrier, dikelompokkan
sebagai berikut:
General Purpose Tanker Biasanya digunakan mengangkut refined product, berukuran 10,000 MT
hingga 25,000 MT dwt.
Handysize Tanker Digunakan untuk mengangkut refined product, ukurannya 25,000 MT hingga
40,000 MT dwt.
MR (Medium Range) Tanker Digunakan untuk mengangkut refined product, dengan ukuran
40,000 MT hingga 55,000 MT dwt.
LR1 (Long Range 1) Tanker. Ada yang membawa refined products dan crude oil. Tanker kategori
ini yang mengangkut dirty product biasanya disebut panamax tankers. LR1 and panamax tanker
memiliki bobot mati 55,000 MT hingga 80,000 MT.
LR2 (Long Range 2) Tanker. Jenis ini membawa product dan crude oil. Ukurannya berkisar 80,000
MT dwt -160,000 MT dwt. Tanker pengangkut crude oil biasanya disebut Aframax tanker (80,000
MT -120,000 MT dwt) dan Suezmax tanker (120,000 MT – 160,000 MT dwt).
Very Large Crude Carrier (VLCC) and Ultra Large Crude Carrier (ULCC). Tanker ini hanya
pengangkut minyak mentah. Ukuran VLCC adalah 320,000 MT dan ULCC sebesar 550,000 MT
dwt.
Terdapat beberapa perbedaan antara kapal tongkang dengan kapal pada umumnya. Salah
satunya yaitu tahap pembuatan kapal tongkang yang hanya pada fase konstruksi saja
(tanpa sistem) sehingga kapal tongkang tidak memiliki sistem pendorong (propulsi).
Kapal tongkang biasanya digunakan untuk mengangkut muatan dalam jumlah besar,
seperti kayu, batu bara, pasir, dan lain-lain.
Tug Boat
Kapal tunda (tugboat) adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan
manuver/pergerakan berupa penarikan atau pendorongan kapal lainnya di pelabuhan,
laut lepas, atau sungai dan terusan. Selain itu, kapal tunda juga digunakan untuk menarik
tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya.Kapal tunda memiliki tenaga yang besar
bila dibandingkan dengan ukurannya. Kebanyakan mesin yang digunakan kapal tunda
sama dengan mesin kereta api. Mesin ini digunakan untuk menggerakkan baling-baling
di kapal. Untuk keselamatan, kapal ini biasanya menggunakan minimal dua buah mesin
induk.
Kapal tunda dengan penggerak konvensional memiliki baling-baling di belakang
sehingga efisien untuk menarik kapal dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Jenis
penggerak lainnya sering disebut dengan Schottel Propulsion System (azimuth
thruster/z-peller) yang mana baling-baling di bawah kapal dapat bergerak 360° atau
sistem propulsi Voith-Schneider yang menggunakan semacam pisau di bawah kapal dan
dapat membuat kapal berputar 360°.
Berikut ini merupakan data jumlah armada angkutan laut nasional berdasarkan tipe kapal
hingga Pada tahun 2020, tepatnya dari bulan Januari hingga September 2023.
B. Ukuran Kapal
Panjang Kapal
Loa (Length over all) adalah panjang keseluruhan dari kapal yang diukur dari ujung
buritan sampai ke ujung haluan
Lpp (Lenght between pepediculars) adalah panjang antara kedua garis tegak buritan dan
garis tegak haluan diukur pada garis air muat
Pa adalah garis tegak buritan (after perpendiculer) adalah garis tegak yang dibuat melalui
linggi kemudi bagian belakang, kalau kapal tidak mempunyai linggi kemudi maka garis
tegak itu dibuat melalui sumbu dari poros kemudi
Pf Garis tegak haluan (fore peperndiculer) adalah garis tegak yang dibuat melalui
perpotongan antara linggi haluan dengan garis air muat. Sarat air kadang-kadang diukur
dalam 2 keadaan yaitu pada keadaan kapal penuh muatan dan kapal pada keadaan
kosong.
C. Navigasi
Untuk menentukan arah, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari benua atau
daratan. Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan
bintang sebagai alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta
peta. Ditemukannya jam pasir juga ikut membantu navigasi ditambah dengan penemuan
jam pada abad ke-17. Penemuan telegraf dan radio, terlebih lebih penggunaan radar dan
sonar yang ditemukan pada abad ke 20 membuat peranan navigator agak tergeser. Satuan
kecepatan kapal dihitung dengan knot dimana 1 knot = 1,85200 km/jam.
Menjelang akhir abad ke-20, navigasi sangat dipermudah oleh GPS, yang memiliki
ketelitian sangat tinggi dengan bantuan satelit.Selain dari itu system komunikasi yang
sangat modern juga menunjang navigasi dengan adanya beberapa macam peralatan
seperti radar type Harpa memungkinkan para navigator/Mualim bisa melihat langsung
keadaan kondisi laut. Radar harpa ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi
langsung jarak antara kapal dgn kapal, kapal dengan daratan, kapal dengan daerah
berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan angin,dan mempunyai daya akurasi gambar yang
jelas. Selain dari itu ada lagi system GMDSS (Global Maritime Distress safety system)
Suatu system keselamatan pelayaran secara global. Kalau suatu kapal berada dalam
kondisi berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya yang berisi posisi kapal,
nama kapal, jenis marabahaya, tersebut secara otomatis, cepat, tepat, akurat. Untuk
system komunikasi lainnya ada INMARSAT (International Maritime satelite) Suatu
system pengiriman berita menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile.
Rata-rata pertumbuhan tahun (2016-2019) untuk Jumlah Armada Angkutan Laut Menurut
Kepemilikan untuk Unit Armada terjadi kenaikan 7.74%, peningkatan Armada Nasional
meningkat 11,35%, Charter Asing menurun 23,83%, keagenan Asing meningkat 3,03%.
Seperti terlihat pada tabel sebagai berikut,