Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RANGKUMAN

“Buku Perncanaan Pelabuhan Karya Bambang Triatmojo hal. 26-42”

Mata Kuliah : Pelabuhan


Dosen Pengampu : Amanda Ristriana P., ST., MT

Oleh :
Amalia Nala R.A (19051427011)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS VOKASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI D4 TRANSPORTASI 2019

2021-2022
KAPAL

A. Definisi
Panjang, lebar, dan sarat (draft) kapal yang akan menggunakan Pelabuhan berhubungan langsunh pada
perencanaan Pelabuhan dan fasilitas-fasilitas yang harus tersedia di Pelabuhan.

1. DPL (Displacement Tonnage) / Ukuran Isi tolak


a. Pengertian
volume air yang dipindahkan oleh kapal, dan sama dengan berat kapal.
b. Jenis
- DPL bermuatan penuh disebut dengan Displacement Tonnage Loaded, yaitu berat kapal maksimum.
Apabila kapal sudah mencapai ini tetapi masih dimuati lagi maka kapal akan terganggu stabilitasnya
sehingga kemungkinan kapal tenggelam menjadi besar.
- DPL bermuatan kosong disebut dengan Displacement Tonnage Light, yaitu berat kapal tanpa muatan.
Dalam hal ini berat kapal adalah termasuk perlengkapan berlayar, bahan bakar, anak buah kapal, dan
sebagainya.
2. DWT (Deadweight Tonnage) / Bobot Mati
Berat total muatan dimana kapal dapat mengangkut dalam keadaan pelayaran optimal (draft maximum).
Jadi DWT adalah selisih dari Displacement Tonnage Loaded dan Displacement Tonnage Light.
3. GRT (Gross Register Tons) / Ukuran Isi Kotor
Volume keseluruhan dari ruangan kapal (1 GRT = 2,83 m3 = 100 ft3).
4. NRT (Netto Register Tons) / Ukuran Isi Bersih
Ruangan yang dapat didayagunakan,dapat diisi dengan muatan yang membayar uang tambang, dan
disediakan untuk muatan dan penumpang, besarnya sama dengan GRT dikurangi dengan ruangan-ruangan
yang disediakan untuk nahkoda dan anak buah kapal ruang mesin, gang, kamar mandi, dapur, ruang peta.
5. Sarat (Draft)
Bagian kapal yang terndam air pada keadaan muatan maksimum, atau jarak antara garis air pada beban
yang direncanakan (Designed Load Water Line) dengan titik terendah kapal.
6. Loa (Length Overall) / Panjang Total
Panjang kapal dihitung dariujung depan (Haluan) sampai ujung belakang (buritan).
7. Lpp (Length Between Perpendiculars) / Panjang Garis Air
Panjang antara kedua kedua ujung Design Load Water Line
8. B (Beam) / Lebar Kapal
Jarak maksimum anatar 2 sisi kapal
B. Jenis Kapal
Tipe kapal berpengaruh pada tipe Pelabuhan yang akan direncanakan. Kapal dibedakan menjadi
beberapa tipe sesuai dengan fungsinya.
Berikut ini adalah tipe kapal sesuai dengan fungsinya
1. Kapal Penumpang
Pada umumnya kapal penumpang mempunyai ukuran yang relatif kecil. Karena itu, jarak antara pulau
yang relatif dekat masih bisa dilayanioleh kapal penumpang. Selain itu semakin mudahnya hubungan antara
pulau, semakin banyak beroperasi ferri-ferri yang memungkinkan mengangkut mobil, bis, dan truk Bersama
dengan penumpangnya. Kapal penumpang masih memiliki peran yang cukup besar Di Indonesia, karena di
Indonesia merupakan negara kepulauan dan tarif hidup sebagian penduduknya relatif masih rendah.
Sedangkan di negara maju, kapal-kapal besar antar lautan menjadi semakin jarang karena orang-orang lebih
memilih menggunakan pesawat terbang untuk menempuh jarak yang jauh.

2. Kapal Barang
Pada umumnya kapal barang mempunyai ukuran yang lebih besar dari pada kapal penumpang dan kapal
barang khusus dibuat untuk mengangkut barang saja. Bongkar muat barang bisa dilakukan dengan 2 cara
yaitu secara vertikal yang biasa disebut Lift on / Lift off (LO / LO) dilakukan dengan keran kapal, keran mobil,
atau keran tetap yang ada di dermaga. dan pada bongkar muat secara horisontal yang biasa disebut Roll on /
Roll off (LO / LO) barang-barang diangkut menggunakan truk.
Kapal barang juga dibedakan menjadi beberapa macam sesuai barang yang diangkut (biji-bijian, peti
kemas (container), benda cair (minyak, bahan kimia, gas alam cair dsb)). Berikut ini adalah jenis- jenis
kapal barang:
a. Kapal Barang Umum (General Cargo Ship)
Digunakan untuk mengangkut muatan umum (General Cargo). Muatan tersebut bisa terdiri dari
bermacam-macam barang yang dibungkus dalam peti, karung, dan sebagainya yang dikapalkan oleh anyak
pengirim untuk banyak penerima di beberapa Pelabuhan tujuan.
b. Kapal Peti Kemas
Kapal Peti kemas dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Full Container Ship
Kapal yang dibuat secara khusus untuk mengangkut peti kemas. Ruangan muatan kapal dilengkapi
dengan sel-sel yang keempat sudutnya diberi pemandu untuk memudahkan masuk dan keluarnya peti kemas.
Kapal seperti ini biasa disebut Third Generation Container Ship.
2. Partial Container Ship
Kapal yang Sebagian ruangnya diperuntukan bagi muatan peti kemas dan sebagian lainnya untuk muatan
konvensional. Kapal ini biasanya disebut dengan semi container
3. Convertible Container Ship
kapal yang Sebagian atau seluruh ruangnya dapat dipergunakan untuk memuat peti kemas / muatan
lainnya. Tetapi kapal ini dapat diubah sesuai kebutuhan untuk mengangkut muatan konvensional atau peti
kemas.
4. Ship With Limited Container Carrying Ability
Kapal yang memiliki kemampuan mengangkut peti kemas dalam jumlah terbatas. Kapal ini dilengkapi
dengan perlengkapan khusus untuk memungkinkan mengangkut peti kemas dalam jumlah terbatas. Dilihat
dari segi konstruksinya, kapal ini adalah kapal konvesional
5. Ship Without Special Container Stowing or Handling Device
Kapal yang tidak mempunyai alat-alat bongkar muat dan alat pemadatan (Stowing) secara khusus, tetapi
juga mengangkut peti kemas. Muatan peti kemas diperlukan sebagai muatan konvensional yang berukuran
besar dan diikat dengan cara-cara konvensional.
c. Kapal Barang Curah (Bulk Cargo Ship)
Kapal ini digunakan untuk mengangkut muatan curah yang dikapalkan dalam jumlah banyak sekaligus.
Muatan curah ini bisa berupa beras, gandum, batu bara, bijih besi, dan sebagainya. Kapal jenis ini memiliki
kapasitas 175.000 DWT dengan Panjang 330 m, lebar 48,5 m, dan sarat 18,5 m. Kapal ini bisa berupa
tongkang yang ditarik oleh kapal tunda. Beberapa tahun ini telah muncul kapal campuran OBO (Ore-Bulk-
Oil) yang dapat memuat barang curah dan barang cair secara bersamaan. Kapal jenis ini berkembang pesat,
dan ada yang mempunyai kapasitas sampai 260.000 DWT.
d. Kapal Tanker
Kapal ini digunakan untuk mengangkut minyak, yang umumnya mempunyai ukuran sangat besar.
Memiliki kapasitas beragam (max. 550.000 DWT) dengan Panjang 414 m, lebar 63 m, dan sarat 28,5 m.
karena barang cair yang berada didalam ruangan kapal dapat bergerak secara horisontal (memanjang dan
melintang), sehingga dapat membahayakan stabilitas kapal, maka ruangan kapal dibagi menjadi beberapa
kopartemen (bagian ruangan) yang berupa tangki-tangki.
e. Kapal Khusus (Special Designed Ship)
Kapal ini dibuat khusus untuk mengangkut barang tertentu seperti daging yang harus diangkut dalam
keadaan beku, kapal pengangkut gas alam cair (Liquified Natural Gas (LNG)) dan sebagainya. Pemuatan
LNG dilakukan dengan menggunakan pipa-pipa dan pompa.
f. Kapal Ikan
Kapal ini digunakan untuk menangkap ikan dilaut, sehingga ukuran dari kapal ini tergantung dari ikan
yang tersedia, potensi ikan di daerah tangkapan, karakteristik alat tangkap, jarak daerah tangkapan, dan
sebagainy. Ukuran, jarak jangkau, dan waktu atau durasi penangkapan ikan tergantung pada ukuran kapal.

3. Karakteristik Kapal
Karakteristik kapal menentukan tipe dan bentuk Pelabuhan yang akan dilabuhi nantinya. Karena itu,
perencanaan pembangunan Pelabuhan nantinya harus meninjau pengembangan Pelabuhan di masa
mendatang, dengan memperhatikan daerah perairan untuk penempatan, penyimpanan dan pengangkutan
barang-barang. Sesuai dengan penggolongan Pelabuhan dalam 4 sistem Pelabuhan, maka kapal-kapal yang
akan menggunakan Pelabuhan tersebut juga disesuaikan, memberikan dimensi kapal sesuai dengan jenis
kapal dan bobotnya.
Karakteristik kapal
Dimensi Kapal pada Pelabuhan

Karakteristik Kapal (Arcelor Group, 2005)

Karakteristik Kapal (Barang Umum)


Karakteristik Kapal Peti Kemas

Karakteristik Kapal (Kapal Ferry – Kapal Ro-Ro)

Karakteristik Kapal (Kapal Tanker Minyak)


Karakteristik Kapal (Kapal LNG & Kapal LPG)

Anda mungkin juga menyukai