Anda di halaman 1dari 8

Bitt digunakan untuk mengikat kapal pada kondisi cuaca normal.

sedang bollard selain untuk mengikat


pada kondisi normal dan pada kondisi badai juga dapat digunakan untuk mengarahkan kapal merapat ke
Dermaga atau untuk membelok atau memutar terhadap ujung Dermaga atau dolphin .Alat penambat ini
ditanam pada Dermaga dengan menggunakan baut yang dipasang melalui pipa yang ditempatkan di
dalam beton. supaya tidak mengganggu kelancaran kegiatan di dermaga maka tinggi bolder dibuat tidak
boleh lebih dari 50 cm diatas lantai dermaga.
7.4.2 Pelampung penambat (Mooring buoy)
Pelampung penambat berada di dalam kolam Pelabuhan atau di tengah laut. kapal-kapal yang akan
membongkar muatan tidak selalu dapat langsung merapat pada Dermaga karena Dermaga sedang dipakai,
diperbaiki Atau lainnya dengan demikian kapal harus menunggu di luar Darmaga dan berhenti. Selain
sebagai pengikat kapal, Lampung penambah dapat juga dipakai sebagai penolong untuk berputarnya
kapal titik di tempat yang agak sempit, berputarnya kapal dapat membahayakan kapal lainnya yang
sedang berlabuh titik untuk mengurangi resiko ini maka kadang-kadang di tengah antara 2 pier di pasang
pel Rampung yang dapat dipakai sebagai pembantu untuk berputar.
Pelampung penambat juga bisa digunakan untuk penambatan lepas pantai . Apabila kapal yang
akan berlabuh berbobot sangat besar yang mempunyai draft besar misalnya kapal tanker bisa mencapai
500.000 DWT dengan syarat lebih dari 27 m .Biasanya Pelabuhan tidak direncanakan untuk bisa
melayani kapal tersebut untuk itu maka muatan dari kapal raksasa tersebut dipindahkan ke kapal lebih
kecil yang membawa ke Dermaga.Cara seperti ini memerlukan biaya operasi yang lebih besar tetapi
masih lebih baik dibanding jika harus membuat pelabuhan yang sangat dalam atau membuat jetty yang
sangat panjang.
Pelampung penambat terdiri dari beberapa komponen yaitu menampung penambat, beton
pemberat, jangkar dan rantai antara jangkar dan pelampung seperti ditunjukkan dalam gambar 7.27
Pelampung terbuat dari drum besar dimana terdapat pengait pada sisi atas untuk mengikat kapal dan pada
sisi bawah yang dihubungkan dengan rantai jangkar. Cara pengikatannya dilakukan dengan angker ulir
atau jangkar dan blok pemberat atau hanya dengan blok pemberat. dalam hal ini yang perlu diperhatikan
adalah panjang rantai pengikat dan kekuatannya dan pengangkeran dalam tanah atau berat blok pemberat
3.Dolphin
Dolphin adalah konstruksi yang digunakan untuk menahan benturan dan menambatkan kapal.Jetty
menjorok ke laut yang digunakan untuk bertambat kapal tanker atau tongkang pengangkut batu bara
dilengkapi dengan Dolphin yang berfungsi menahan benturan kapal sehingga kapal tidak membentur
jetty.Dolphin direncanakan untuk bisa menahan gaya horizontal yang ditimbulkan oleh benturan kapal
tiupan angin dan dorongan arus yang mengenai badan kapal pada waktu ditambatkan .Gaya gaya tersebut
dapat dihitung dengan cara yang sama seperti dalam perencanaan dermaga
Dolphin dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu Dolphin penahan (breasting dolphin) dan
Dolphin penambat(mooring dolphin).Dolphin penahan mempunyai ukuran lebih besar karena dia
direncanakan untuk menahan benturan kapal ketika berlabuh dan menahan tarikan kapal karena pengaruh
tiupan angin arus dan gelombang. Menurut konstruksinya Dolphin dapat dibedakan menjadi Dolphin
lentur dan kaku.Dolphin lentur dapat terdiri dari sekelompok tiang pancang pipa baja seperti terlihat
dalam gambar 7.30 dan 7.31 .Biasanya Dolphin lentur digunakan untuk menambat kapal-kapal kecil yang
tidak lebih dari 5000 DWT.

Untuk kapal-kapal besar (9.000- 17.000) maka digunakan Dolphin kaku dengan platform yang
berfungsi untuk mengikat dan menahan kapal titik Dolphin kaku dapat terbuat dari tiang tiang pancang
baja beton atau sel turap. Biasanya tambahkan ini dilengkapi dengan Fender.Apabila kapal yang
ditambatkan lebih besar lagi maka digunakan tambatan kapal yang dibuat dari plat beton tebal yang
didukung oleh tiang tiang baja yang di panjang secara vertikal dan miring seperti terlihat dalam gambar
7.34. Tiang-tiang pancang dapat terbuat dari pipa atau besi profil. Tambatan ini dapat digunakan untuk
mendapatkan kapal berukuran sampai 70000 ton. gambar 7.35
7.4.2 Perencanaan Dolphin dengan Software SAP2000
Struktur breasting Dolphin memiliki panjang 5,60 m dan lebar 7,80 M dengan struktur atas dari
balok dan plat beton bertulang. Elevasi plat beton paling atas pada sekitar 4,5 km dari elevasi muka air
surut Dalam perencanaan Dolphin Ini pertama kali di Hitung gaya gaya yang bekerja pada struktur
Dolphin diantaranya adalah gaya berat sendiri Dolphin gaya gaya yang bekerja seperti gaya sandar ,gaya
tambatan serta gaya gempa. Gaya gaya tersebut dihitung tersendiri dan kemudian dibebankan ke Dolphin
untuk selanjutnya dilakukan analisis struktur dengan menggunakan software SAP 2000 .
Beban-beban yang diberikan pada model struktur dolphin meliputi beban sebagai berikut ini.

 Beban berat sendiri struktur (D)


 Gaya berthing kapal saat merapat (B)
 Gaya mooring tambatan kapal akibat arus dan angin (M)
 Gaya arus sungai (A)
 Gaya gempa statik ekuivalen (E)
BAB VIII
FASILITAS PELABUHAN DI DARAT
8.1 Pendahuluan
Muatan yang diangkut kapal dapat dibedakan menjadi barang umum, barang curah, dan peti
kemas.Barang umum terdiri dari barang satuan seperti mobil mesin-mesin, material yang ditempatkan
dalam bungkus,koper,karung atau peti. Penanganan muatan di pelabuhan dilakukan di terminal
pengapalan yang disesuaian dengan jenis muatan yang diangkut.Terminal merupakan tempat untuk
pemindahan muatan diantara sistem pengangkutan yang berbeda yaitu dari angkutan laut dan sebaliknya.
Tidak semua pelabuhan mempunyai peralatan bongkar muat ang berada di dermaga.Beberapa
pelabuhan yang relatif kecil,seperti Pelabuhan Gorontalo,Tanjung Intan (Cilacap),Tarakan dan beberapa
pelabuhan lainya.Untuk mendukung penaganan muatan di pelabuhan selain fasilitas pelabuhan yang
berada di perairan seperti alur pelayaran,pemecah gelombang,dermaga,alat penambat dan sebaganya.
8.2 Terminal Barang Umum (General Cargo Terminal)
Fasilitas-fasilitas yang ada dalam terminal barang potongan dapat dilihat dalam gambar
8.3.Gambar 8.4. adalah teminal barang umum di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.Penjelasan dari
beberapa fasilitas tersebut diberikan berikut ini
1.Apron
Apron adalah halaman diatas dermaga yang terbentang dari sisi muka dermaga sampai gudang
laut atau lapangan penumpukan terbuka.Apron digunakan untuk menempatkan barang yang akan
dinaikkan ke kapal atau brang yang baru saja diturunkan dari kapal.Bentuk apron tergantung pada jenis
muatan apakah barang umum,curah atau peti kemas.
2.Gudang Laut dan Lapangan Penumpukan Terbuka
Gudang laut adalah gedung yang berada di tepi perairan pelabuhan dan hanya dipisahkan dari air
laut oleh dermaga pelabuhan.Unutk barang yang tidak memerlukan perlindungan,seperti mobil,truk,besi
beton dan sebagainya dapat ditempatkan pada lapangan penumpukan terbuka.Tidak semua barang yang
dibongkar dari kaal disimpan ke gudang dan lapangan penumpukan.Sebagian barang dikrim langsung ke
tempat tujuan sedang sisanya tertahan di pelabuhan dan disimpan di gudang dan lapangan
penumpukan.Luas gudang dan lapangan dapat dihitung dengan persamaan berikut:
3.Gudang
Gudang digunakan untuk menyimpan barang dalam waktu lama.Gudang ini dibuat agak jauh dari
dermaga.Hal ini mengngat beberapa hal berikut ini.
a.Ruangan yang tersedia di dermaga biasanya terbatas dan hanya digunakan untuk keperluan bongkar
muat dari dan atau ke kapal
b.Pengoperasian gudang laut sangat berbeda dengan gudang titik udang laut memerlukan Gang lebih
besar untuk penanganan secara cepat barang-barang dengan menggunakan peralatan pengangkut
c.Dari tinjauan ekonomis pembuatan gudang di dermaga tidak menguntungkan, mengingat konstruksi
gudang lebih berat dari gudang laut, sementara kondisi tanah di daerah tersebut kurang baik sehingga
diperlukan pondasi tiang pancang yang mahal
4.Bangunan Pendingin (Cold Storage)
Apabila barang memerlukan pendinginan dikapalkan oleh kapal dengan pendingin dan
didistribusikan ke daerah tujuan dengan kereta api atau truk maka diperlukan bangunan pendingin di
dermaga sedemikian sehingga barang-barang buku tersebut dapat dipindahkan dari kapal ke tempat di
bangunan cold storage dalam waktu yang sesingkat mungkin sehingga perubahan temperatur terjadi
sekecil mungkin
5.Fasilitas Penanganan Barang Umum
a.Derek kapal(ship’s derricks)
Alat ini digunakan untuk mengangkat muatan yang tidak terlalu berat dan pengangkatan berlaku
untuk radius kecil yaitu sekitar 6 meter dari lambung kapal.Kapal ini terdiri dengan, kerekan dan kabel
baja yang digerakkan dengan bantuan pesawat lain yang disebut Winch.
b.Kran darat (shore crane)
Kran darat adalah pesawat untuk bongkar muat dengan dengan cukup panjang yang ditempatkan
di atas Darmaga pelabuhan di pinggir permukaan perairan Pelabuhan.Kran ini mempunyai roda dan dapat
berpindah sepanjang rel kereta api. daya angkat keranda Rat bermacam-macam bisa 2,5 ton 5 ton 10 ton
20 ton atau lebih .
c.Kran terapung (floating crane)
Kran terapung adalah pesawat bongkar muat yang mempunyai mesin sendiri untuk bergerak dari
suatu tempat ke tempat lainnya. Tetapi ada juga pesawat jenis ini yang tidak dilengkapi dengan mesin
sendiri dan perpindahan tempat dilakukan dengan ditarik oleh kapal tunda.Meskipun bisa mengangkat
beban sangat berat gram terapung tidak meneruskan beban tersebut ke dermaga
d.Alat pengankat muatan diatas dermaga
Ada beberapa macam alat untuk mengangkat dan mengangkut barang di atas normal ga
diantaranya adalah forklift, keren mobil gerobak yang ditarik traktor dsbt Forklift banyak digunakan
untuk mengangkat barang dari Apron dan membawanya ke gudang laut dan bisa menumpuknya sampai
pada ketinggian mencapai 6 meter. Penumpukan barang ini memungkinkan penggunaan ruangan lebih
efisien. selain forklift keren mobil dengan roda dari ban mobil atau truk yang dilengkapi dengan derek
yang bisa diatur panjang lengannya secara hidrolis juga banyak digunakan di atas Darmaga
8.3. Terminal Barang Curah (Bulk Cargo Terminal)
Terminal muatan curah harus dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan muatan titik tipe fasilitas
penyimpanan tergantung pada jenis muatan yang bisa berupa lapangan untuk mengangkut muatan t,angki
tangki untuk minyak,silo atau gudang untuk material yang memerlukan perlindungan terhadap cuaca atau
lapangan terbuka untuk menimbun batubara, biji, besi dan bauksit.
Belt conveyor adalah alat yang paling terbagus untuk mengangkut berbagai macam barang
berbentuk bubuk butiran dan kental. Bucket elevator mengangkut material secara vertikal atau yang
mempunyai kemiringan sebesar.
1.Terminal barang tambang (batubara ,biji besi,bauksit)
Barang curah padat bisa berupa barang tambang seperti batubara, pasir besi bauksit material
konstruksi seperti semen pasir batu kerikil atau produk pertanian seperti beras jagung gandum dsb.
terminal untuk barang curah hasil tambang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu terminal untuk
pemuatan dan pembongkaran. Saat ini penambangan batubara Sedang marak di Indonesia titik diantara
beberapa jenis barang curah padat, batubara merupakan bahan yang banyak ditambang .Terminal
pembongkaran dilengkapi dengan kran yang dapat bergerak di sepanjang dermaga dengan menggunakan
rel. Pada kran tersebut digantungkan ember yang dapat diturunkan di kapal muatan.Kemudian ember dan
isinya bergerak untuk menuangkan isinya di lapangan penimbunan atau langsung ke alat pengangkut di
darat seperti truk kereta api atau belt conveyor.
2.Terminal muatan bii-bijian
Bentuk biji-bijian seperti beras tepung gula dan sebagainya bongkar muat barang dapat dilakukan
dengan alat khusus yang berupa alat penghisap atau dengan elevator. muatan tersebut kemudian disimpan
dalam Silo yaitu suatu tabung besar dan tinggi yang terbuat dari beton .
3.Terminal minyak
Prinsip Pelabuhan minyak telah dijelaskan dalam Bab 1 pada umumnya fasilitas penambatan
berupa Jetty menjorok ke laut yang dilengkapi dengan dolphin penandaan dolphin penambat titik bongkar
muat minyak dilakukan dengan tenaga pompa melalui Pada pipa yang dipasang pada jetty dan
menghubungkan kapal dengan tangki penyimpanan .
8.4 Terminal Peti Kemas (Container Terrminal)
Pengiriman barang dengan menggunakan peti kemas telah banyak dilakukan dan volumenya terus
meningkat dari tahun ketahun titik Beberapa Pelabuhan terkemuka telah mempunyai fasilitas fasilitas
pendukungnya yang berupa terminal peti kemas .Ada beberapa jenis peti kemas yang tergantung pada tipe
muatan yang diangkut.Dry cargo kontainer digunakan untuk mengangkut barang umum yang kering tidak
memerlukan perlakuan khusus.Reefer kontainer digunakan untuk mengangkut barang yang dikapalkan
dalam keadaan dingin atau beku seperti daging atau ikan segar .

Anda mungkin juga menyukai