Anda di halaman 1dari 6

PELABUHAN

Mooring Dolphin

A. Pengertian Umum
Secara umum yang dimaksud sebagai fasilitas dasar atau infrastruktur
pelabuhan adalah struktur konstruksi bangunan yang menunjang kegiatan pelabuhan
yang berupa fasilitas bangunan konstruksi permanen yang berada di perairan dan
daratan. Biasa disebut fasilitas utama pelabuhan. Sebutan fasilitas dasar (infrastruktur
dasar) adalah sarana yang harus selalu ada dari kegiatan kepelabuhan, terdiri dari alur
pelayaran, kolam pelabuhan, penahan gelombang (breakwater) dan pelampung
tambat (mooring buoy). Sedangkan fasilitas penunjang atau disebut dengan
suprastruktur adalah struktur konstruksi peralatan yang menunjang kegiatan
pelabuhan yang berada di perairan dan atau daratan terdiri dari dermaga, gudang,
lapangan penumpukan dan jalan. Juga dapat berupa alat utama (untuk aplikasi darat
dan apung). Alat-alat utama darat dapat berupa Container Crane (CC), Rubber Trade
Gantry (RTG), Top loader, Head Truck dan Chasis. Sedangkan alat apung terdiri dari
kapal tunda dan kapal pandu.
Mooring Buoy, secara definisi merupakan suatu fasilitas untuk mengikat
kapal waktu labuh agar tidak terjadi pergeseran yang disebabkan gelombang, arus
dan angin, juga agar tidak terjadi pergeseran posisi di dalam kolam pelabuhan atau
tengah laut dan sebagai alat bantu untuk berputarnya kapal. Komponen utamanya
adalah pelampung penambat, beton pemberat, jangkar dan rantai antara jangkar dan
pelampung.

EGA HERMAWAN 1105299 MOORING


DOLPHIN 1
PELABUHAN

Sistem Mooring Buoy Untuk Sandaran Kapal dan Objek Bergerak Lain

B. Alat Penambat
Alat penambat adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk keperluan
mengikat kapal pada waktu berlabu agar tidak terjadi pergeseran atau gerak kapal
yang disebabkan oleh gelombang, arus dan angin serta untuk menolong berputarnya
kapal. Alat penambat ini bisa diletakkan di darat (dermaga) dan di dalam air.
Menurut macam konstruksinya alat penambat dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu :

1. Bolder pengikat
Kapal yang berlabuh ditambatkan ke dermaga dengan mengikatkan tali-tali
penambat ke bagian haluan, buritan dan badan kapal. Tali-tali penambat diikatkan
pada alat penambat yang dikenal dengan bitt yang dipasang disepanjang sisi
dermaga.
Bitt dengan ukuran yang lebih besar disebut dengan bollart (corner mooring
post) yang diletakkan pada kedua ujung dermaga. Bitt digunakan untuk mengikat
kapal pada kondisi normal, sedangkan bollart selain untuk mengikat pada kondisi
normal dan pada kondisi badai, juga dapat digunakan untuk mengarahkan kapal
merapat ke dermaga atau untuk membelok/memutar terhadap ujung dermaga atau
dolphin.
Alat penambat ini ditanam di dalam beton. Dengan cara tersebut memungkinkan
mengganti baut yang rusak. Alat pengikat ini biasanya terbuat dari cor berbentuk

EGA HERMAWAN 1105299 MOORING


DOLPHIN 2
PELABUHAN

silinder yang pada ujung atasnya dibuat tertutup dan lebih besar sehingga dapat
menghalangi keluarnya tali kapal yang diikatkan. Supaya tidak mengganggu
kelancaran kegiatan di dermaga (bongkar muat barang) maka tinggi bolder dibuat
tidak lebih dari 50 cm diatas lantai dermaga.

2. Pelampung penambat (mooring buoy)


Pelampung penambat berada di kolam pelabuhan atau ditengah laut. Kapalkapal
yang akan bongkar muat tidak selalu dapat langsung merapat pada dermaga karena
dermaga sedang dipakai, diperbaiki atau lainnya. Dengan demikian kapal harus
menunggu di luar dermaga dan berhenti.
Bila kapal berada di luar lindungan pemecah gelombang, kapal dapat berlabuh
dengan cara membuang jangkarnya sendiri. Tetapi di luar lindungan pemecah
gelombang tidak selalu tenang, sehingga dianjurkan untuk berlabuh di dalam
lindungan pemecah gelombang. Mengingat luas daerah lindungan pemecah
gelombang adalah terbatas, maka kapal yang berlabuh dengan menggunakan
jangkarnya sendiri dapat mengganggu kapal-kapal yang lain karena dapat berputar
3600 untuk mengurangi gerakan berputar ini perlu diadakan beberapa pelampung
penambat.
Selain berfungsi pengikat kapal, pelampung penambat ini dapat dipakai sebagai
penolong untuk berputar ditempat-tempat yang agak sempit seperti diantara pier.
Pelampung penambat juga dipakai sebagai pembantu pengereman kapal. Pelampung
penambat terdiri dari beberapa komponen yaitu pelampung penambat, beton
pemberat, jangkar dan rantai antar jangkar dan pelampung. Sedangkan jumlah
pelampung penambat tergantung pada ukuran kapal, angin, arus, gelombang,
keadaan dasar laut dan pertimbangan ekonomi.

3. Dolphin
Dolphin digunakan untuk menambatkan kapal tangker berukuran besar yang
biasanya digunakan bersama-sama dengan pier dan wharf untuk memperpendek
panjang bangunan tersebut. Dolphin dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
dolphin penahan (breasting dolphin) dan dolphin penambat (mooring dolphin).

C. Dolphin

EGA HERMAWAN 1105299 MOORING


DOLPHIN 3
PELABUHAN

Dolphin adalah konstruksi yang digunakan untuk menambat kapal tanker


berukuran besar yang biasanya digunakan besama sama dengan pier dan wharf
untuk memperpendek panjang bangunan tersebut. Alat penambat ini direncanakan
untuk bisa menahan gaya horizontal yang ditimbulkan oleh benturan kapal, tiupan
angin, dorongan arus yang mengenai badan kapal pada waktu ditambatkan. Gaya-
gaya tersebut dapat dihitung dengan cara yang sama seperti dalam perencanaan
dermaga. Dolphin dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu dolphin penahan
(breasting dolphin) dan dolphin penambat (mooring dolphin).
Dolphin penahan (breasting dolphin) mempunyai ukuran yang lebih besar,
karena direncanakan untuk menahan benturan kapal ketika berlabu dan menahan
tarikan kapal karena pengaruh tiupan angin, arus dan gelombang. Alat penambat ini
dilengkapai dengan fender untuk menehan benturan kapal, dan bolder untuk
menempatkan tali kapal, guna menggerakkan kapal sepanjang dermaga dan menahan
tarikan kapal.
Dolphin penambat (mooring dolphin) tidak digunakan untuk menahan
benturan, tetapi hanya sebagai penambat. Pelampung penambat diletakkan di
belakang dermaga dan membentuk sudut sekitar 450 terhadap haluan dan buritan
kapal. Pelampung penambat juga dilengkapi dengan bolder dan gaya tarik maksimal
dari satu tali pengikat tidak lebih dari 50 ton.

Gambar Mooring Dolphin dan Breasting Dolphin

D. Konstruksi Dolphin
Menurut konstruksinya dolphin dapat dibedakan menjadi dolphin lentur dan
dolphin kaku.
1. Dolphin Lentur

EGA HERMAWAN 1105299 MOORING


DOLPHIN 4
PELABUHAN

Dolphin lentur terdiri dari suatau kelompok tiang dari kayu, besi atau beton yang
diikat denagn kabel baja. Dolphin lentur ini digunakan untuk menambatkan kapal-
kapal kecil yang tidak lebih dari 5.000 DWT, atau sebagai penahan benturan untuk
melindungi dermaga atau untuk menehan kapal-kapal yang lebih besar agar tidak
membebani dermaga dan struktur-struktur yang tidak dirancang untuk menahan
beban benturan kapal.

Konstruksi Dolphin Lentur


2. Dolphin Kaku
Untuk kapal-kapal besar (9.000-17.000 DWT) maka digunakan dolphin kaku
dengan platform digunakan untuk mengikat dan menahan kapal. Dolphin kaku dapat
terbuat dari tiang-tiang pancang kayu, beton atau sel turap. Biasanya tambahan ini
dilengkapi dengan fender. Apabila kapal yang ditambatkan lebih besar lagi maka
digunakan tambatan kapal yang dibuat dari plat beton tebal yang didukung oleh
tiang-tiang baja yang dipancang secara vertikal dan miring. Tiang-tiang pancang
dapat terbuat dari pipa atau besi profil. Untuk tambatan jenis ini dapat digunakan
untuk menambatkan kapal berukuran sampai 70.000 DWT.

EGA HERMAWAN 1105299 MOORING


DOLPHIN 5
PELABUHAN

Dolphin kaku dari kayu


Dolphin kaku dari beton Dolphin kaku dari sel turap baja

E. Pengaturan Dolphin
Pengaturan Mooring dan Breasting Dolphin yaitu penambatan kapal pada
Mooring Dolphin dalam harus tegak lurus dengan sisi kapal. Pada Mooring Dolphin
bagian tengah dan luar seharusnya membentuk sudut < 150o terhadap garis tegak
lurus bidang kapal, sudut yang terbentuk saat menambat tali pada boulder tidak boleh
lebih dari 100.
Untuk seluruh Mooring Dolphin sebaiknya digunakan pengait yang mudah
dilepaskan. Struktur Mooring Dolphin ditempatkan dengan jarak tertentu di belakang
berthing line. Jarak Mooring Dolphin sebesar 35-50 m dari Breasting Dolphin. Letak
Mooring Dolphin biasanya dengan mensejajarkan sumbu tali dengan arah arus. Jika
arah arus perairan lemah, letak tambatannya dibuat parallel dengan arah angin.
Catwalk mengubungkan antara struktur Mooring Dolphin dan struktur utama jetty.

Tata letak Dolphin

EGA HERMAWAN 1105299 MOORING


DOLPHIN 6

Anda mungkin juga menyukai