Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN TIANG PANCANG UNTUK MOORING DOLPHIN PADA

DERMAGA
(Studi Kasus : Dermaga Penyebrangan Mukomuko, Bengkulu)
oleh :
Muhamad Ramadhan Y 1, Hikmad Lukman 2, Wagisam 3

Abstrak

Mooring dolphin adalah bagian yang penting dan tidak terpisahkan pada konstruksi
pelabuhan ataupun dermaga. Mooring dolphin memiliki berbagai macam jenis dan bentuk.
Mooring dolphin berfungsi sebagai alat untuk menambat kapal yang berlabuh pada
pelabuhan atau dermaga tersebut agar tidak bergeser jauh dari pelabuhan pada saat
menerima gaya. Sehingga dengan demikian mooring dolphin yang terdiri dari tiga bagian
utama yaitu, bollard, poer, dan tiang pancang yang direncanakan harus mampu menahan
gaya-gaya yang bekerja.Mooring dolphin pada dermaga penyebrangan kabupaten
Mukomuko (Bengkulu) direncanakan melayani kapal sebesar 1000 DWT, dengan gaya
tarik bollard sebesar 35 ton, direncanakan dengan dimensi poer 1,2 m x 3 m x 3 m, dengan
total tiang pancang sebanyak 8 buah yang terdiri dari dua tipe tiang yaitu tiang tipe A
sebanyak 4 buah tiang vertikal, dan tiang tipe B sebanyak 4 buah tiang yang di pasang
miring dengan kemiringan 12 H : 5 V, dan dengan gaya leteral ijin sebesar 8,88 ton dan
daya dukung aksial ijin 1 tiang pancang sebesar 14,93 serta efesiensi tiang kelompok
sebesar 79,67 ton. Didapat gaya-gaya pada tiang tipe A dengan gaya horisontal maksimum
yaitu 24, 19 ton, dan gaya tarik yang terjadi pada tiang tipe B 5,31 ton. Gaya horisontal
maksimum pada tiang tipe B sebesar 4,593 ton, dan gaya horisontal minimum sebesar
0,656 ton.

Kata –kata kunci : Mooring dolphin, bollard, poer, DWT

1. PENDAHULUAN penumpang, bongkar muat barang,


pengisian bahan bakar dan air tawar,
Kapal sebagai sarana pelayaran melakukan reparasi, mengadakan
mempunyai peran sangat penting dalam perbekalan, dan sebagainya. Untuk bisa
sistem angkutan laut. Hampir semua melaksanakan berbagai kegiatan tersebut
barang impor, ekspor dan muatan dalam pelabuhan harus dilengkapi dengan
jumlah sangat besar diangkut dengan fasilitas seperti pemecah gelombang,
kapal laut, walaupun diantara tempat- dermaga, peralatan tambatan dan fender,
tempat dimana pengangkutan dilakukan peralatan bongkar muat barang, gudang-
terdapat fasilitas angkutan lain yang gudang, halaman untuk menimbun
berupa angkutan darat dan udara. Hal ini barang, perkantoran, ruang tunggu bagi
mengingat kapal mempunyai kapasitas penumpang, perlengkapan pengisian
yang jauh lebih besar daripada sarana bahan bakar, dan penyediaan air bersih,
angkutan lainnya. Selain itu untuk dan lain sebagainya.
angkutan barang antar pulau atau negara, Dolphin adalah konstruksi yang
kapal merupakan satu-satunya sarana digunakan untuk bersandar kapal
yang paling sesuai. berukuran besar yang biasanya
Untuk mendukung sarana angkutan laut digunakan bersama-sama dengan pier
tersebut, diperlukan prasarana yang dan wharf untuk mempendek panjang
1 berupa pelabuhan. Pelabuhan merupakan bangunan tersebut. Dolphin dapat
tempat pemberhentian (terminal) kapal dibedakan menjadi dua macam yaitu
setelah melakukan pelayaran. Di dolphin penahan (breasting dolphin) dan
pelabuhan ini kapal melakukan berbagai dolphin penambat (mooring dolphin).
kegiatan seperti menaik-turunkan

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 1


Dolphin penahan mempunyai ukuran 2. METODELOGI PENELITIAN
yang lebih besar, karena direncanakan
untuk menahan benturan kapal ketika Demi tercapainya tujuan penulisan dan
berlabuh dan menahan tarikan kapal agar diperoleh data dan informasi yang
karena pengaruh tiupan angin, arus dan dibutuhkan dalam pembahasan tugas
gelombang. Alat penambat ini dilengkapi akhir ini maka dilakukan pengambilan
dengan fender untuk menahan benturan data melalui:
kapal, dan bollard untuk menempatkan
tali kapal, guna menggerakkan kapal  Metode kepustakaan (library research)
sepanjang dermaga dan menahan tarikan yaitu pengumpulan data secara teoritis
kapal. Dolphin penambat tidak melalui beberapa referensi
digunakan untuk menahan benturan, perpustakaan dan buku-buku panduan
tetapi hanya sebagai penambat. lainhya erat hubungannya dengan
Pelampung penambat diletakkan di permasalahan yang dibahas dalam
belakang dermaga dan membentuk sudut penyusunan tugas akhir ini.
sekitar 450 terhadap haluan dan buritan  Metode pengambilan data langsung
kapal. Pelampung penambat juga dari lapangan (field research) yaitu data
dilengkapi dengan bollard dan gaya tarik lapangan yang digunakan adalah data
maksimal satu tali pengikat tidak lebih sekunder yang di peroleh dari PT.
dari 50 ton. Menurut konstruksinya Bahana Nusantara. (Pengumpulan data
dolphin dapat dibedakan menjadi dolphin telah dilakukan pada tahun 2013 oleh
lentur dan dolphin kaku. Dolphin lentur tim survei dari konsultan perencana
terdiri dari suatau kelompok tiang dari yang bersangkutan, penulis
kayu, besi atau beton yang di ikat dengan memanfaatkan data-data dari hasil
kabel baja. Dolphin lentur ini digunakan survei tersebut).
untuk menambatkan kapal-kapal kecil  Wawancara (Interview) dilakukan
yang tidak lebih dari 5.000 DWT, atau melalui konsultasi kepada konsultan
sebagai penahan benturan untuk perencana
melindungi dermaga atau untuk menahan
kapal-kapal yang lebih besar agar tidak Sumber Data
membebani dermaga dan struktur- Sumber data pada penelitian ini adalah
struktur yang tidak dirancang untuk sebagai berikut :
menahan beban benturan kapal. Untuk  Data sekunder
kapal-kapal besar (9.000-17.000 DWT) Data-data sekunder yang dibutuhkan
maka digunakan dolphin kaku dengan untuk perencanaan tiang pancang pada
platform digunakan untuk mengikat dan mooring dolphin adalah: Batimetri,
menahan kapal Dolphin kaku dapat Topografi, Data Pasang Surut, Data
terbuat dari tiang-tiang pancang kayu, Arus, Data Angin, Data Kondisi Tanah.
beton atau sel turap. Biasanya tambahan
ini dilengkapi dengan fender. Apabila 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kapal yang ditambatkan lebih besar lagi
maka digunakan tambatan kapal yang  Karakteristik Kapal
dibuat dari plat beton tebal yang Dermaga Penyebrangan Mukomuko
didukung oleh tiang-tiang baja yang direncanakan akan melayani kapal ro-
dipancang secara vertikal dan miring. ro 1000 DWT. Berikut adalah data
Tiang-tiang pancang dapat terbuat dari kapal yang akan digunakan pada
pipa atau besi profil. Untuk tambatan proses desain dermaga :
jenis ini dapat digunakan untuk Tonnase : 1000 DWT
2 menambatkan kapal berukuran sampai Panjang (LOA) : 83 m
70.000 DWT. Lebar (B) : 15,2 m
Tinggi Kapal :8m
Draft :4m

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 2


Gaya Tarik Kapal : 35 ton  Perhitungan beban mooring akibat
gaya angin
Beban maksimum mooring akibat gaya
angin terjadi ketika arah angin
membentuk sudut 90o terhadap sumbu
memanjang kapal. Sehingga gaya angin
yang diperhitungkan disini adalah gaya
angin yang bekerja di atas permukaan
air. (tegak lurus dengan sumbu kapal
dan sejajar sumbu kapal). Tinggi kapal
Gambar 1. Rencana Elevasi Dermaga di atas permukaan dipengaruhi oleh
kapal dalam keadaan sarat penuh dan
 Perencanaan Mooring Dolphin kosong. Bagian kapal yang terendam
Mooring dolphin dirancang hanya pada saat kapal kosong adalah sepertiga
untuk menambat kapal dan menahan tinggi draft kapal. (Bambang
gaya tarik pada kapal. Triatmodjo, Perencanaan Pelabuhan,
 Gaya yang bekerja Pada Mooring 2009)
Dolphin Dengang rumus :
a. Beban Vertikal Rw = 1,1 . Qa . Aw , maka
Berat Sendiri Struktur Rw = 1,1 . 5,76 kg/ m. 332 m2 = 2104 kg
Dimensi Pelat ≈ 2,104 ton
Panjang (l) : 3 m  Gaya angin dan tarikan kapal sejajar
Lebar (b) : 3 m sisi memanjang mooring dolphin
Tebal (t) : 1,2 m Komponen gaya tarikan kapal atau
BJ beton : 2,4 t/m³ tiupan angin dalam arah memanjang
ԛpelat = σ beton x l x b x t mooring dolphin. Gaya ini berusaha
= 2,4 x 3 x 3 x 1,2 untuk memuntir torsi mooring dolphin.
= 25,92 ton Komponen gaya ini diperhitungkan
Beban Hidup sebesar 30% (Quinn, 1972) dari gaya
Direncanakan beban hidup yang tarik atau tiupan angin, yang bekerja di
bekerja pada struktur mooring depan dolphin yang berjarak 1,5 m dari
dolphin sebesar P = 300 kg pusat dolphin. Gaya dan momen puntir
b. Beban Horisontal yang ditimbulkan adalah :
Gaya tarik Fh = 30% x 35 = 10,5 ton
Gaya tarikan kapal dalam arah Mp = 10,5 x 1,5 = 15,75 ton
meninggalkan mooring dolphin.  Perhitungan beban mooring dolphin
Gaya ini sebesar 35 ton yang bekerja akibat gaya arus
pada bollard yang berjarak 1,1 m Arus yang bekerja pada bagian kapal
dari pusat berat plat, sehingga yang terendam air juga akan
menimbulkan momen sebesar : menyebabkan terjadinya gaya pada
M = 35 x 1,1 = 38,5 t.m kapal yang kemudian diteruskan pada
dermaga dan alat penambat (bollard).
Dalam perhitungan gaya arus ini
diambil gaya yang paling besar diantara
pada arah sisi kapal dan pada arah
haluan kapal. Perhitungan tekanan arus
adalah sebagai berikut:
Gaya tekanan karena arus yang bekerja
3 dalam arah haluan :
Rf = 0,14. SS. V2
Rf = 0,14 x 60,8x 0,492 = 2,044 kg
Gambar 2. Gaya tarikan kapal pada mooring
dolphin

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 3


Gaya tekanan karena arus yang bekerja As = Luas selimut tiang (m2)
dalam arah sisi kapal : = π.D.L
Rf = ½ . p . C. V2 . Bs = 3,14 . 0,4. 14
Keterangan, = 17, 593 m2
Rf = ½ x 104,5 x 1,3 x 0,492 x 332 = Dari data yang diperoleh maka
5415 kg ≈ 5,415 ton didapat nilai (N) SPT rata-rata
 Perencanaan Tiang Pancang disepanjang tiang 37,25, dan nilai
a. Menghitung Gaya Lateral Tiang (Nb) SPT di sekitar dasar tiang ( 8 D
(H) dengan Metode Broms di atas dasar tiang sampai dengan 4 D
Gaya lateral ijin Tiang pancang di bawah dasar tiang) didapat 50,
dapat dicari dengan menggunakan sehingga :
persamaan (9) : Q ult = 40 Nb . Ab + 0,3 . N . As
𝑦𝑜.𝑘ℎ.𝐷 = 40 .50 . 0,1257 + 0,3. 37,25.
H=
[ 2𝛽(𝑒.𝛽+1)] 17,593
Dengan, = 447,93 kN ≈ 44, 793 ton
yo = defleksi tiang maksimum, di 44,793
Qijin = = 14,931 ton
rencanakan defleksi tiang 3
sebesar 0,006 m c. Menentukan Kedalaman Titik
kh = modulus subgrade horisontal Jepit Tiang Pancang
(kN/m3), didapat kh sebesar Direncanakan dimensi tiang :
412265 kN/m3 Diameter (D) = 0,40 m
D = diameter tiang (m) ,diameter t Tebal (t) = 0,012 m
iang terencana 0,4 m.
β = koefesien defleksi tiang dengan
rumus persamaan (10)
kh D
 4
4EI
E = Jarak beban lateral tanah (m)
Sehingga Tahanan Lateral Nominal
Tiang Perhitungan fixity point adalah
𝑦𝑜.𝑘ℎ.𝐷 sebagai berikut :
H=
[ 2𝛽(𝑒.𝛽+1)] D = 40 cm
0,006. 412265. 0,4
H= = 88,83 E = 2,1x106 kg/cm3
[ 2.0,629(12,5.0,629+1)]
I = 125663 cm4
kN ≈ 8,88 ton
N SPT = 50 (merupakan nilai N-SPT
b. Daya Dukung Tiang Pancang
dari permukaan tanah
Berdasarkan Data SPT
sampai dengan kedalaman
Kapasitas daya dukung tiang
Zr
pancang secara empiris dari N hasil
kh = 1,5 x 50
pengujian SPT menurut Meyerhoff
= 75 kg/cm3
dinyatakan dengan persamaan (18) :
Q ult = 40 Nb . Ab + 0,3 . N . As kh D
 4
dengan, 4EI
Nb = Nilai SPT disekitar tiang,
dihitung dari 8 D diatas dasar
1
tiang sampai dengan 4 D Zr 
dibawah dasar tiang. 
N = Nilai SPT rata-rata di Zr = 1/0,007301 = 136,96 cm ≈ 1,5 m
4 sepanjang tiang Diambil fixity point 1,5 meter
Ab = Luas dasar tiang (m2) Panjang 1 tiang (L) = kedalaman +
𝜋
= D2 elevasi dermaga + fixity pont
4
= 0,1257 m2 = 8,5 + 4 + 1,50
= 14 m

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 4


d. Menentukan Jumlah Tiang Kontrol jumlah tiang pancang yang
Pancang yang Dibutuhkan mendukung mooring dolphin adalah
Untuk merencanakan jumlah tiang P
n=
pancang pendukung mooring Q
26,52
dolphin dihitung gaya-gaya vertikal n = = 1,776 ≈ 8 buah tiang
14,931
dan horisontal serta momen gaya
terhadap titik tengah pada sisi dasar e. Menghitung Efesiensi Tiang atau
mooring dolphin (titik O). Dicoba Kelompok Tiang
dengan menggunakan 8 buah tiang Perhitungan efisiensi tiang atau
pancang yang direncanakan kelompok dapat dicari dengan persamaan
dipasang vertikal sebanyak 4 buah (19) :
dan 4 buah tiang di pasang miring. ( 𝑛 − 1) 𝑚 +(𝑚 −1)𝑛
ɳ=1–θ[ ]
90𝑚.𝑛
keterangan :
ɳ = Efisiensi kelompok tiang
m = jumlah baris tiang
𝑛 = jumlah tiang dalam 1 baris
Θ = Arc tg D/S dalam derajat
S = Jarak pusat ke pusat tiang
(lihat gambar 2.20)
D = Diameter tiang
Sehingga,
( 3 − 1) 3 +(3 −1)3
ɳ=1–θ[ ] = 1- (21,8 x
90𝑥3𝑥3
0,0148)
Gambar 3. Gaya horisontal dan vertikal terhadap = 0,677
titik O Qtotal = ɳ . n. Qijin
Gaya dan momen untuk tiap meter = 0,677. 8. 14,931
panjang diberikan dalam tabel = 79,67 ton > 26,52
berikut : ton........................................................
Tabel 1. Gaya vertikal dan momen terhadap titik (Aman)
O f. Menghitung Gaya yang Terjadi
Gaya Lengan Momen pada Tiang terhadap Gaya Vertikal
No Jenis Beban Vertikal ke O ke O
dan Horisontal
1 Berat Platform 25,92 ton 0 0 Terdapat dua tipe tiang yang masing-
2 Beban Hidup 0,3 ton 1 0,3 masing memiliki fungsi untuk menahan
2 Berat Bollard 0,3 ton 1 0,2 tipe gaya dan momen. Kedua tipe tiang
tersebut adalah sebagai berikut :Tiang
∑V 26,52 ton ∑M = 0,5
tipe A yang terdiri dari 4 buah tiang
Tabel 2. Gaya horisontal dan momen terhadap titik vertikal yaitu tiang nomor 1, 3, 6, 8 yang
O berfungsi untuk menahan berat platform,
Gaya Lengan Momen gaya tarikan kapal dan momen yang
No Jenis Beban Horisontal ke O ke O ditimbulkan oleh gaya tarikan kapal.
1 Gaya Arus 5,415 ton 1,1 5,957 Tiang tipe B terdiri dari 4 buah tiang
2 Gaya Angin 2,104 ton 1,1 2,314 miring yaitu tiang nomor 2, 4, 5 , 7,
dengan kemiringan 5(horisontal) : 12
2 Gaya Tarik 35 ton 1,1 38,50
(vertikal). Tiang ini berfungsi menahan
∑H 42,514 ton ∑M = 46,771 gaya tarikan kapal dalam arah tegak lurus
sisi memanjang dolphin dan momen
5 Didapat gaya vertikal dan horisontal puntir akibat komponen gaya sejajar sisi
serta momen sebagai berikut : memanjang dolphin dari gaya tarik kapal.
V = 26,52 ton
M = 46,77 ton
H = 42,51 ton

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 5


T 42,51
QaB = = = 5,31 ton < H ijin = 8,88
n 8
ton

Gambar 4. Perencanaan Tiang Pancang Mooring


Gambar 5. Pengaruh gaya horisontal pada tiang
Dolphin
miring dan vertikal
Gaya yang terjadi pada tiang terhadap Apabila tarikan kapal terjadi dalam arah
gaya vertikal dan gaya tarikan kapal sejajar dengan sisi lebar dolphin, gaya
dapat dihitung dengan persamaan : tersebut akan ditahan oleh tiang tipe B.
V ∑Myx Tv
Qv = +
n
+
∑x² 𝑛
Gaya – gaya yang bekerja pada setiap
Dimana tiang adalah :
35 x 13/5
Qv = gaya dukung satu tiang QaB = = 30,33 ton < 44,79 ton
2x1 + 2x0,5
n = jumlah tiang Selain itu tiang tipe B bersama-sama
∑Myx = momen terhadap sumbu x dan dengan tiang tipe A menahan momen
y puntir yang ditimbulkan oleh gaya
x, y = jarak sumbu x dan y terhadap tarikan kapal dalam arah memanjang
tiang pancang yang ditinjau dolphin sebesar Mp = 15,75 t.m. Momen
∑x2 = momen inersia dari kelompok inersia tiang tipe B terhadap sumbu x :
tiang ∑Mx = (2 x 12) + (2 x 12) = 4 m2
Tv = komponen gaya vertikal yang Momen inersia tiang tipe B terhadap
terjadi karena gaya tarikan kapal yang sumbu y :
bekerja pada tiang miring. ∑My = (2 x 12) + (2 x 12) = 4 m2
Kondisi ekstrim terjadi apabila gaya Momen inersia total :
tarikan kapal bekerja tegak lurus sisi ∑Mx + ∑My = 8 m2
panjang dolphin. Gaya maksimum terjadi Gaya horisontal maksimum dan
pada deretan tiang vertikal (tipe A). minimum yang terjadi pada tiang tipe B
26,52 38,5 x 1 42,51 x (12/5)
QvA = + + adalah :
8 2x1x2² 8
Fh Mpy 10,5 15,75. 1
= 20,88 ton QaB = + = +
n ∑M 4 8
Dengan memperhitungkan berat sendiri
QaBmaks = 4,593 ton
tiang maka gaya yang terjadi pada tiang
QaBmin = 0,656 ton
adalah :
Gaya Fh tersebut menyebabkan gaya
Wtiang = σbaja . L . n. A
desak pada deretan tiang di sebelah sisi
Dimana,
kanan dan gaya tarik pada tiang di sisi
1

   D 2  D  t 
2
 kiri. Gaya tarik atau desak pada tiang
A=4 miring adalah :
13
= 0,00754 m2 Fh = 4,593 x = 11,94 ton < 44,79 ton
5
Sehingga, Gaya desak dengan memperhitungkan
6 = 7850 x 14 x 4 x 0,00754 berat sendiri tiang :
= 3,314 ton 13
QvA = 20,88 + 3,314 Fad = 4,593 x + 3,314= 15,25 ton <
5
= 24,19 ton < Pijin = 44,79 ton 44,79 ton
Gaya Tarik yang terjadi pada tiang tipe B Gaya tarik pada tiang :

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 6


13 kedalaman untuk untuk kolam putar
Fat = 0, 656 x = 1,70 ton < 8,88 ton
5 sesuai dengan kapal dan draft kapal
rencana yang akan digunakan nanti. Dari
4. KESIMPULAN
perhitungan efesiensi tiang kelompok
didapat efesiensi tiang per kelompok
Dari perhitungan yang telah dilakukan
lebih besar dari pada gaya vertikal yang
bahwa perencanaan tiang dapat
bekerja, angka yang diperoleh aman,
disimpulkan sebagai berikut :
namun tidak efesien jumlah tiang yang
 Daya dukung lateral 1 tiang didapat digunakan, sehingga perhitungan jumlah
sebesar 8,88 ton tiang harus lebih diperhitungkan agar
 Daya dukung axial ultimit 1 tiang lebih efesien.
berdasarkan data SPT yaitu sebesar
44,79 ton, sedangkan daya dukung DAFTAR PUSTAKA
axial ijin 1 tiang didapat sebesar
14,931 ton. 1. Bowles, J.E., Analisis dan Desain
 Jumlah tiang yang direncanakan Pondasi Edisi ke empat, Erlangga ,
dalam kelompok sebanyak 8 tiang Jakarta, 1991.
dengan menggunakan tiang 2. Fundasi II , Fundasi Dangkal dan
berdiameter 40 cm. Fundasi dalam,Gunadarma
 Didapat Efesiensi tiang kelompok University.
sebesar 79,67 ton lebih besar dari 3. Hardiyatmo, H.C, Analisis dan
gaya vertikal yg bekerja yaitu sebsar Perancangan Fondasi II, Gajah Mada
26,52 ton. University Press, Yogyakarta, 2011.
 Di butuhkan tiang baja sepanjang 14 4. Kramadibroto, S., Perencanaan
m hingga mencapai titik jepit tiang. Pelabuhan, Ganeca Exact, Bandung,
 Tiang-tiang terdari dari 2 tipe : 2002.
1. Tiang tipe A, yaitu tiang vertikal 5. Kramadibroto, S., Perencanaan
sebanyak 4 buah. Pelabuhan, Ganeca Exact, Bandung,
2. Tiang tipe B, yaitu tiang miring 1985
dengan kemiringan 5 (V): 12 (H) 6. Port and Harbour Research Institute,
sebanyak 4 buah. Technical Standards for Port and
 Tiang Vertikal Harbour Facilities in Japan, Minitry of
Gaya yang tarik yang terjadi pada Transport, Japan, 1980.
tiang tipe A dengan memperhitungkan 7. Sardjono, HS., Pondasi Tiang
berat sendri tiang yaitu sebesar 24,19 Pancang I, Sinar Wijaya, Surabaya,
ton < 44,79 ton. 1996.
 Tiang Miring 8. Sardjono, HS., Pondasi Tiang
Gaya tarik yang terjadi pada tiang B Pancang Jilid II, Sinar Wijaya,
yaitu sebesar 5,75 ton < 8,88 ton.Gaya Surabaya, 1988.
horisontal maksimum yang terjadi 9. Triatmodjo, B., Pelabuhan, Beta
pada tiang B sebesar 4,593 ton, dan Offset, Yogyakarta, 2003.
gaya horisontal minimum 0, 656 ton. 10.Triatmodjo, B., Perencanaan
Pelabuhan, Beta Offset, Yogyakarta ,
2009.
5. SARAN
RIWAYAT PENULIS
Dari hasil perhitungan di atas sebaiknya
diperlukan beberapa pemodelan tiang 1. Muhamad Ramadhan
7 pancang untuk mendapatkan hasil Yustiansyah, ST. Alumni (2015)
perhitungan yang lebih baik lagi.Dalam Program Studi Teknik Sipil,
mencari panjang tiang pancang yang Fakultas Teknik, Universitas
dibutuhkan untuk perencanaan mooring Pakuan Bogor.
dolphin sebaiknya diperhitungkan

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 7


2. Ir. Hikmad Lukman, MT. Staf 3. Ir. Wagisam.
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Staf Dosen Program Studi Teknik
Fakultas Teknik, Universitas Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Pakuan Bogor. Pakuan Bogor.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 8

Anda mungkin juga menyukai