STRUKTUR BAJA II
DOSEN PENGAMPU : JUFRI MANGA,ST.,MT
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2023
Materi/Rangkuman
PELABUHAN
DOSEN PENGAMPU : ESCHER KALAPADANG,ST.,MT
FAKULTAS TEKNIK
Jawaban :
2. Pengertian Dermaga
Dermaga merupakan sebuah struktur bangunan yang dibuat di laut untuk
menghubungkan bagian darat dan pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat
merapat atau menambatkan kapal yang akan melakukan kegiatan bongkar muat
barang menaik turunkan penumpang. Dermaga terdiri atas dua struktur yaitu
struktur atas (balok dan plat lantai) dan struktur bawah (poer dan tiang
pancang) yang berfungsi mendukung bagian diatasnya. Konstruksi dermaga
diperlukan untuk menahan gaya-gaya akibat tumbukan kapal dan beban selama
bongkar muat. Penentuan dimensi dermaga didasarkan padajenis dan ukuran
kapal yang akanmerapat dan bertambat pada dermaga tersebut. Dalam
mempertimbangkan ukuran dermaga harus didasarkan pada ukuran-ukuran
minimal sehingga kapal dapat bertambat dan meninggalkan dermaga maupun
melakukan bongkar muat dengan aman, cepat dan lancar.
a. Tipe-tipe Dermaga
Dermaga tipe wharf
Wharf merupakan dermaga yang paralel dengan garis pantai dan
biasanya berimpit dengan garis pantai. Wharf juga dapat berfungsi sebagai
penahan tanah yang ada di belakangnya.
Dermaga tipe Pier
Pier merupakan dermaga yang berada pada pada garis pantai dan
posisinya tegak lurus dengan garis pantai (berbentuk jari).
Fender Karet
Bentuk paling sederhana dari fender karet yang banyak digunakan berupa ban-ban luar
mobil yang dipasang pada sisi depan disepanjang dermaga. Fender ban mobil digunakan
untuk kapal-kapal kecil.
Menurut macam konstruksinya alat penambat dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
Dolphin lentur
terdiri dari sekelompok tiang dari kayu, besi, beton (3,7,19 atau lebih) yang diikat
menjadi satu dengan menggunakan kabel baja. Biasanya digunakan oleh kapal-kapal
kecil (5000 DWT).
Dolphin kaku
terdiri dari tiang-tiang pancang kayu, baja, beton atau sel turap dan dilengkapi
denga fender. Apabila kapal yang bertambat cukup besar, maka digunakan
tambatan kapal yang dibuat dari plat beton tebal yang didukung oleh tiang-tiang
baja yang dipancang secara vertikal dan miring
Pelampung penambat ( mooring buoys )
Pelampung penambat berada di dalam kolam Pelabuhan atau di tengah laut.
Kapal-kapal yang akan melakukan bongkat muat barang tidak selalu dapat langsung
merapat di dermaga karena dermaga sedang dipergunakan / penuh, diperbaiki. Jika
kapal berada di luar lindungan pemecah gelombang, kapal dapat berlabuh dengan
cara membuang jangkarnya sendiri tetapi tidak selalu tenang, oleh karena itu kapal
dianjurkan berlabuh didalam lindungan pemecah gelombang.
4. Pengertian pelabuhan
pelabuhan hanya merupakan suatu tepian yang dibuat agar kapalkapal dan perahu-
perahu dapat merapat dan bertaambat untuk bisa melakukan bongkar muat barang,
menaik-turunkan penumpang dan kegiatan lain, Untuk bisa melakukan kegiatan
tersebut maka pelabuhan harus tenang terhadap gangguan gelombang, sehingga pada
masa itu terlindung terhadap gangguan gelombang. Sejalan dengan berkembangnya
kehidupan sosial dan ekonomi penduduk suatu daerah atau negara maka kebutuhan
akan sandang, pangan dan fasilitas hidup lainnya meningkat. Hasil produksi suatu daerah
baik yang berupa hasil bumi maupun industri semakin banyak sehingga diperlukan
pemindahan atau pemasaran barang ke daerah lain. Berdasarkan hal tersebut
diperlukan sarana dan prasarana pengangkutan yang lebih memadai. Kapal yang semula
sederhana dan kecil, sesuai dengan berkembangnya teknologi meningkat menjadi kapal-
kapal besar dan teknologi lebih canggih. Bahkan kemudian berkembang kapal-kapal
khusus yang disesuaikan dengan barang yang diangkut, seperti kapal barang umum
(general carco ship), kapal barang curah, kapal tanker, kapal peti kemas, kapal
pengangkut gas alam cair (LNG tanker), kapal penumpang, kapal fery, kapal ikan, kapal
keruk, kapal perang, dan lain sebagainya. Sejalan dengan itu, pelabuhan sebagai
prasarana angkutan laut juga berkembang. Pelabuhan tidak lagi harus berada di daerah
terlindungi secara alami, tetapi bisa berada di laut terbuka, untu mendapatkan perairan
yang luas dan dalam, dengan membuat pemecah gelombang untuk melindungi daerah
perairan. Tipe pelabuhan juga disesuaikan dengan kapal-kapal yang menggunakannya,
sehingga ada pelabuhan barang, pelabuhan minyak, pelabuhan ikan, dan sebagainya.
Daerah pelabuhan harus cukup luas yang menyediakan berbagai fasilitas untuk bongkar
muat barang dan menaik-turunkan penumpang.
Pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu wilayah atau
negara dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau atau bahkan
antar negara, benua, dan bangsa.
kepelabuhanan yang didasarkan pada 4th Gate Way Port System. Dalam kaitannya
dengan hal tersebut di atas, dikenal adanya penggoongan sebagai berikut ini.
a. Tanjung Priok
b. Tanjung Perak
c. Belawan
d. Ujung Pandang
b. Palembang
c. Balikpapan
e. Lembar
f. Pontianak
g. Cirebon
h. Panjang
i. Ambon
j. Kendari
k. Lhok Seumawe
l. Sorong
m. Bitung
n. Semarang
1) Kategori 1
a) Banjarmasin
b) Samarinda
c) Meneng
d) Cilacap
e) Tarakan
f) Donggala
g) Tenau
h) Ternate
i) Kruceng Raya
j) Sibolga
k) Jayapura
l) Gorontalo
m) Bengkulu
n) Batam
2) Kategori II
a) Kuala Langsa
b) Sampit
c) Benoa
d) Pekanbaru
e) Jambi
f) Pare-pare
g) Sntele
h) Biak
i) Merauke
j) Toli-toli
k) Kalianget
3.Fedeer Port
Pelabuhan ini merupakanoelabuhan kecil dan perintis yang jumlahnya lebih dari
250 buah di seluruh Indonesia. Pelabuhan ini melayani pelayaran di daerah-daerah
terpencil. Pelabuhan perintis ini dimaksdukan untuk membuka kegiatan ekonomi
daerah terpencil, seperti di wilayah barat Sumatera, Nusa Tenggara Barat dan
Timur, Maluku dan Irian Jaya.