Pelabuhan adalah sebagian daerah di perairan baik sungai, laut atau danau yang tertutup
dan terlindung dari gelombang dan memberikan keamanan dan akomodasi yang nyaman bagi
kapal-kapal dalam kegiatannya untuk menurunkan atau memuat cargo atau penumpang. Pelabuhan
memiliki bangunan-bangunan yang menunjang kegiatan di pelabuhan, bangunan tersebut berupa:
1. Breakwater
2. Dermaga
Dermaga adalah bangunan yang berfungsi untuk melayani merapatnya kapal dalam rangka
menurunkan dan menaikkan barang dan atau penumpang.
2. Breakwater/talud
Breakwater/talud adalah salah satu bangunan pelabuhan yang berfungsi untuk
melindungi daerah pelabuhan dari gelombang dan sedimentasi, yaitu dengan
memperkecil tinggi gelombang sehingga kapal dapat berlabuh dan bertambat dengan
tenang serta dapat melakukan bongkar muat dengan lancer. Talud ini dapat di bagi
menjadi 3 jenis yaitu (a) penahan gelombang batu alam (rubble mounds breakwater).
(b) penahan gelombang batu buatan (artificial breakwater) (c) penahan gelombang
dinding tegak.
Gambar
3. Alur pelayaran
Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas
hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari oleh kapal di
laut, sungai atau danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk-
pelayaran serta diumumkan oleh instansi yang berwenang. Alur pelayaran digunakan
untuk mengarahkan kapal masuk ke kolam pelabuhan, oleh karena itu harus melalui
suatu perairan yang tenang terhadap gelombang dan arus yang tidak terlalu kuat.
3. Terminal Penumpang
Fungsi terminal penumpang adalah untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan
perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda atau kendaraan lain, tempat
fasilitas-fasilitas informasi dan fasilitas parkir kendaraan pribadi, kendaraan yang akan
diseberangkan.
4. Container Yard
Container yard adalah lapangan penumpukan peti kemas yang berisi muatan FCL (
Full Container Load, yaitu seluruh isi peti kemas milik seorang pengirim atau penerima
muatan ) dan peti kemas kosong yang akan dikapalkan.Lapangan ini berada di daratan
dan permukaannya harus diberi perkerasan untuk bisa mendukung peralatan pengangkat
/ pengangkut dan beban peti kemas.
5. Bolder
Bolder adalah fasilitas pelabuhan untuk menambatkan kapal di dermaga atau
fasilitas untuk mengikatkan tali di kapal. Bolder pada semua dermaga di Pelabuhan
Teluk Bayur terbuat dari besi cor dan diangker/ditanamkan pada pondasi dermaga
sehingga mampu untuk menahan gaya yang bekerja pada penambatan kapal di dermaga.
6. Fender
Fender adalah fasilitas yang digunakan untuk meredam benturan yang terjadi pada
saat kapal merapat ke dermaga atau pada saat kapal yang sedang di tambatkan
bergoyang oleh gelombang atau arus yang terjadi di pelabuhan.
Fender di Pelabuhan Teluk Bayur menggunakan penahan karet tebal berbentuk
trapesium atau disebut dengan Arch Rubber Fender/Type V. Ada sebagian fender di
Pelabuhan Teluk Bayur yang belum di pasang karena pelabuhan dalam proses
pelebaran.
7. Container Crane ( CC )
Container Crane ( CC ) yaitu alat yang berbentuk huruf ”A” yang berguna untuk
aktifitas bongkar muat dari kapal ke dermaga atau sebaliknya.
8. Trantainer ( TT )
Trantainer ( TT ) atau RTG adalah alat yang berbentuk huruf ”U ” terbalik yang
berfungsi untuk menumpuk dan mengangsur petikemas di container yard.
18. Apung-apung
Fungsi fasilitas ini sama dengan fender, digunakan untuk menahan benturan saat
kapal merapat ke dermaga agar struktur kapal tidak rusak. Apungapung biasanya
disewakan untuk kapal-kapal yang merapat ke Pelabuhan Teluk Bayur dengan berat
lebih dari 50.000 ton dengan tarif 2-3 juta per hari.
1. Pelabuhan Singapura
Pelabuhan Singapura adalah pelabuhan tersibuk kedua di dunia berdasarkan jumlah tonase
pengiriman, juga melakukan seperlima transfer peti kemas antar kappa di dunia, setengah dari
pasokan tahunan minyak mentah dunia dan merupakan pelabuhan tersibuk dalam hal
pemunggahan (transshipment). Pelabuhan ini juga merupakan pelabuhan tersibuk dalam hal tonase
kargo yang ditangani sampai dengan tahun 2005, sampai dikalahakan oleh pelabuhan shanghai,
China. Ribuan kapal menurunkan jangkar di pelabuhan ini karena pelabuhan ini menghubungkan
ke lebih dari 600 pelabuhan di 123 negara lain dan tersebar di enam benua.
Pelabuhan ini tidak hanya memberi keuntungan secara ekonomis tetapi pelabuhan ini
sudah menjadi sumber ekonomi bagi singapura karena kekurangannya dalam hal sumber daya
alam dan smber daya tanah. Pelabuhan ini menjadi tempat untuk impor segala jenis sumber daya
yang kemudian diolah untuk diekspor kembali berupa barang jadi. Dalam industry jasa pelabuhan
singapura juga menyerdiakan jasa perhotelan dan mengisi persediaan air dan makanan dan air pada
kapal. Kapal yang melalui samudra hindia dan samudra pasifik biasanya melewati Selat singapura
karena selat johor yang terletak di utara negara itu tidak bisa dilalui akibat adanya jalan
penghubung johor singapura.
Pelabuhan Singapura juga melakukan jaringan transportasi pelayaran harian (daily sailing)
ke beberapa pelabuhan di dunia. Jaringan daily sailing dan konektivitas yang melakukan
transshipment dengan Pelabuhan Singapura dapat dirinci yaitu untuk pelayaran setiap hari (daily
sailing to) untuk negara-negara antara lain USA, Eropa, Japan, China, Hongkong, Taiwan, Asia
bagian Selatan dan Tenggara. Konektivitas dengan perusahaan pelayaran mencapai 200 shipping
lines, konektivitas dengan pelabuhan mencapai 600 pelabuhan, terkait dengan 123 negara. Setiap
dua sampai tiga menit, kapal tiba di atau berangkat dari Pelabuhan Singapura. Setiap hari, lebih
dari 60 000 container dimuat atau dibongkar dari lebih 60 kapal container. Ini adalah titik fokus
untuk 200 jalur pelayaran dengan link ke lebih dari 600 pelabuhan dilebih dari 120 negara di
seluruh dunia. Gambaran daily sailing Pelabuhan Singapura dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
2. Operasi
Pelabuhan ini menjadi pelabuhan tersibuk kedua dalam hal pengiriman tonase pengiriman
yang ditangani, dengan 1.15 miliar tonase kotor (GT) pada tahun 2005. Dalam hal tonase kargo
pelabuhan singapura berada setelah pelabuhan Shanghai dengan 423 juta ton yang ditangani.
Pelabuhan ini adalah pelabuhan tersibuk dalam hal pemunggahan lalu lintas barang pada tahun
2005 dan juga dalam hal pengisian bahan bakar kapal terbesar di dunia dengan 25 juta ton yang
dijual ada tahun yang sama. Singapura menduduki peringkat pertama secara global pada tahun
2005 dalam hal lalu lintas peti kemas, dengan 23.2 juta TEU (Twenty-Foot Equivalent Units).
3. Fasilitas
Draf maksimum : 16 m
PSA Singapura memiliki 13 tempat berlabuh yang merupakan bagian dari Terminal Peti
Kemas Pasir Panjang Tahap Kedua yang dijadwalkan selesai pada tahun 2009. Tahap Tiga dan
Empat akan menambah 16 tempat berlabuh dan diharapkan selesai pada tahun 2013. Pelabuhan
Jurong memiliki fasilitas sebagai berikut:
Tempat berlabuh : 32
PSA Singapura juga memiliki kontrak 40 tahun untuk mengoperasikan Pelabuhan Gwadar
tanpa pajak di pantai barat daya Pakistan. Gwadar mulai beroperasi pada Maret 2008, dengan 3
tempat berlabuh multifungsi, dermaga sepanjang 602 meter, dan kedalaman 12,5 meter. Sembilan
tempat berlabuh lainnya, dengan kedalaman 20 m, sedang dibangun.
Fasilitas Terminal Pelabuhan Singapura
Port of Singapore Authority (PSA) mempunyai lima terminal dan 1 dermaga khusus, lima
terminal berfungsi untuk mengoperasikan container yaitu Terminal Tanjong Pagar, Terminal
Keppel, Terminal Brani, Terminal Pasir Panjang 1 dan Terminal Pasir Panjang 2 serta Dermaga
Sembawang (Sembawang wharves). Dermaga Sembawang berfungsi sebagai multi purpose
terminal yang menangani break bulk dan kargo khusus termasuk alat-alat berat, baja dan kabel.
Dermaga Sembawang juga memberikan pelayanan penyewaan pergudangan untuk jangka panjang
dan jangka pendek serta fasilitas tempat penyimpanan terbuka.
Berikut ini adalah gambar dan layout masing-masing terminal di Pelabuhan Singapura serta
fasilitas yang dimilikinya Gambar :
Tabel Fasilitas di berbagai terminal yang beroperasi di Pelabuhan Singapura
Quay Quay Area Capacity
Port Operator Type Berths
length cranes (Ha) (kTEU)
Cosco-PSA
Cosco/PSA Container 2 720 m 22.8 >1,000
(CPT)
Multi-
Jurong JTC 32 5,600 155
Purpose
Pasir Panjang
PSA Container 7 2,500 28 88
(PPT 1)
Pasir Panjang
PSA Container 7 2,300 28 120
(PPT 2)
Pasir Panjang
PSA Container 9 3,000 34 113
(PPT 3)
Pasir Panjang
PSA Container 5 1,850 22 111
(PPT 5)
Pasir Panjang
PSA General
Wharves
Tanjong Pagar
PSA Container 7 2,100 27 85
(TPT)
Statistik Pelabuhan Singapura
(PORT OF ROTTERDAM)
Salah satu tempat vital yang menjadi pusat perdagangan di Belanda alah pelabuhan
Rotterdam. Pelabuhan Rotterdam terletak di lokasi bertemunya sungai-sungai besar di Eropa, dan
dapat dicapai oleh kapal laut serta mempu memberi peayanan kepada satu juta orang hanya dalam
satu hari. Pelabuhan Rotterdam dibangun kembali setelah perang dunia ke 2, karena kerusakan
yang terjadi hampir setengahnya. Kegiatan perdagangan di belanda bangkit setelah membaiknya
kerjasama dengan jerman dan negara-negara lainnya di Eropa. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
menyyebabkan terjadinya perluasan pelabuhan pada tahun 1950.
Pelabuhan Rotterdam baru menjadi pelabuhan utama di belanda pada abad ke 19. Sekitar
tahun 1250-an sebuahn bendungan dibangun di sekitar sungai Rotte yang kecil untuk mencegah
masuknya terlalu banyak garam ke sungai dari laut. Di bendungan, barang-barang dipindahkan
dengan tangan dari perahu ke kapal-kapal laut – inilah awal dari pelabuhan Rotterdam. Pada Abad
ke-16, Rotterdam berkembang menjadi pelabuhan perikanan yang penting dan kemudian kota
tersebut berperan penting dalam berbagai ekspedisi kolonial. Namun demikian, Rotterdam tidak
pernah menjadi pusat perdagangan colonial. pelabuhan saat itu terlalu sulit untuk dicapai dari laut
dan juga berbagai kantor keuangan dan usaha membuka kantor mereka di Amsterdam.
Pada paruh kedua Abad ke-19, pelabuhan tersebut berubah sangat dramatis. Pertambangan
dan industri mulai berkembang di Ruhrgebiet Jerman. Selain itu, Rotterdam sudah sangat mudah
dicapai melalui laut. Di bawah pimpinan seorang insinyur perairan bernama Pieter Caland bukit
pasir di pesisir Hoek van Holland dipotong dan jalur baru digali menuju pelabuhan Rotterdam:
Nieuwe Waterweg (Jalur air yang baru). Dipelabuhannya sendiri cekungan-cekungan yang baru
digali. Alat angkut bertenaga uap dan mesin lainnya memfasilitasi keluar masuk barang, dan kereta
api barang mengangkut barang-barang dengan cepat.
Pelabuhan Rotterdam telah tumbuh terus sepanjang empat puluh tahun, antara lain dengan
pembangunan Europoort dan Maasvlakte. Pemerintah Belanda menganggap penting untuk
membuat pelabuhan Rotterdam selalu kompetitif. Sebagaimana halnya Bandara Schiphol,
Rotterdam adalah pelabuhan utama, penghubung bagi kegiatan dagang internasional Belanda.
Globalisasi berarti bahwa barang-barang diangkut secara intensif dari satu belahan dunia ke
belahan dunia lainnya. Persaingan semakin meningkat – bahkan di antara berbagai pelabuhan.
Dengan alasan ini, negara memberi perhatian ekstra terhadap desain dan aksesibilitas pelabuhan
Rotterdam. Betuweroute, jalur kereta api barang yang baru antara Rotterdam dan Jerman, adalah
salah satu proyek yang akan menjadi fondasi bagi masa depan pelabuhan itu.
Pelabuhan Rotterdam adalah pelabuhan terbesar di Eropa, yang terletak di kota Rotterdam,
Belanda. tepatnya terletak di antara pertemuan dua sungai atau delta, yaitu Sungai Rhine dan
Sungai Meuse, Rotterdam, Belanda Selatan. Pada tahun 1962 sampai tahun 2004, pelabuhan ini
adalah pelabuhan tersibuk di dunia, saat ini telah disusul oleh Singapura dan Shanghai. Pada tahun
2011, Rotterdam adalah pelabuhan kontainer tersibuk kesebelas di dunia dalam hal twenty-foot
equivalent unit (TEU) yang ditangani (2009: kesepuluh; 2008: kesembilan, 2006: keenam). Pada
tahun 2012, Rotterdam adalah pelabuhan terbesar keenam di dunia dalam hal tonase kargo
tahunan.
Dengan luas 105 kilometres2 (41 mi2), pelabuhan Rotterdam sekarang membentang lebih
dari 40 kilometres (25 mi). Pelabuhan ini terdiri dari daerah pelabuhan bersejarah di pusat kota,
mencakup Delfshaven; kompleks Maashaven/Rijnhaven/Feijenoord; pelabuhan sekitar Nieuw-
Mathenesse; Waalhaven; Vondelingenplaat; Eemhaven; Botlek; Europoort, terletak di sepanjang
Calandkanaal, Nieuwe Waterweg dan Scheur; dan daerah reklamasi Maasvlakte, yang
diproyeksikan ke Laut Utara.
2. Karakteristik Pelabuhan Rotterdam
Luas total area pelabuhan, dermaga dan kompleks industri Port of Rotterdam adalah 10.500
hektar dengan panjang 40 kilometer, dari kota ke Maasvlakte (daerah reklamasi laut utara)
sepanjang Kanal Nieuwe Waterweg. Total permukaan area di Port of Rotterdam adalah sekitar 300
hektar, termasuk 185 ha luas 6 dermaga, 72 ha air permukaan, jalur kereta api 14 km. Selain itu
terdapat pelindung mooring untuk 100 kapal. Dan juga perlindungan terhadap banjir dengan lebar
40 m dan ketinggian 9,10 m di atas permukaan air. Kapasitas bongkar muat di pelabuhan
Rotterdam mencapai 430 juta ton per tahun, dapat menampung kapal sebanyak 34.895, dengan
panjang pelabuhan 40 Km dengan luas lahan mencapai 10.500 hektar, dimana 5 ribu hektar
merupakan kawasan komersial, 3.500 hektar perairan dan 2 ribu hektar adalah untuk jaringan
kereta api, jalan dan ruang hijau.
Dermaga adalah tempat tambatan kapal untuk bersandar, bongkar-muat, embarkasi dan
debarkasi. Pelabuhan Rotterdam mempunyai sistem Komunitas Pelabuhan yang berfungsi sebagai
penghubung informasi yang netral dan andal untuk semua informasi logistik di pelabuhan, juga
untuk meluruskan, memperbaiki dan menyederhanakan pertukaran informasi. Sama halnya
dengan pelabuhan lainnya, Pelabuhan Rotterdam juga memiliki dermaga sebagai sandaran/tempat
parkirnya transportasi laut Pelabuhan Rotterdam
a. Fasilitas terbuka
1. 20 jembatan loading: 4 - 11 ton
2. 5 crane listrik: 4 - 15 ton
3. 1 crane kontainer: 50 ton
4. 1 tempat ro-ro
5. Berbagai kendaraan cranes: 20 - 250 ton
6. 1 fasilitas loading hopper batu bara
7. 7 fasilitas loading minyak mineral
b. Kereta
1. 42 kilometer jaringan kereta api, yang dioperasikan oleh Deutsche Bahn AG
2. Stasiun kereta api: Karlsruhe-Hafen
3. Kereta angkutan barang (hanya Rhine Port) pada tahun 1998: Kurang. 600,000 tons
600.000 ton
c. Kemampuan penyimpanan:
1. Penyimpanan terbuka: 600.000 m2
2. Penyimpanan tertutup: 215.000 m2
3. Silo 6.700 m³
4. Tangki penyimpanan 335.000 m³