2. Dugaan Awal
Berdasarkan perspektif sebagai pihak Insurance Claim Handler (perusahaan
asuransi), hal yang harus ditinjau adalah terkait luas jaminan / scope of cover
dari asuransi yang dipilih untuk muatan ini, apakah klaim yang diajukan termasuk
dalam ruang lingkup yang dijamin atau tidak, dan detail permasalahan.
Berdasarkan kronologis terjadinya permasalahan, dapat disimpulkan bahwa
permaalahan berupa kerusakan (baik kemasan pembungkus maupun permukaan
yang tergores) dan perkaratan yang disebabkan kesalahan cargo handling &
storage oleh pihak Pelabuhan yang diperparah dengan lamanya barang yang akan
dimuat ke atas kapal.
Marine Cargo
Underwriting Info Dokumen Pendukung
1 Nama Tertanggung 1 Invoice
2 jenis Barang/Komoditas 2 Packing List
3 Alat Angkut (Kapal) 3 Certificate of Packing
- konstruksi/jenis 4 Bill of Lading / Air Way Bill
- GRT/usia/class or unclass 5 Certficate of Origin
4 Rute 6 Bukti Kekurangan
Kelompok 3 - Pembiayaan dan Asuransi Kapal | 2
*Notice of Shotage (Nos)/Certificate of Non Delivery
5 Kondisi Asuransi (CoD)/Except Bewijs (E.B.)
Selain informasi dan dokumen pendukung di atas, beberapa informasi lain yang
dapat digunakan sebagai penguat dalam kasus ini ialah:
1. SOP cargo handling & storage di pelabuhan
2. Proses pemuatan barang dari pabrik ke truck menuju pelabuhan
3. Dokumentasi barang/muatan yang rusak
4. Kondisi alat yang digunakan dalam cargo handling
Setelah di dapatkan seluruh informasi terkait data yang dibutuhkan, kemudian data
dianalisa untuk menentukan diterima tidaknya klaim, dan berapa besar kerugian
yang harus ditanggung.
Berikut merupakan perhitungan premi dan klaim sebagai bentuk kewajiban yang
dikenakan kepada pihak tetanggung dan penanggung:
Jenis asuransi yang dapat meng-cover kerugian yang dialami oleh pemilik
barang yakni pihak Young Steel Co.,Ltd pada kasus ini adalah adalah Marine Cargo
Insurance. Marine Cargo Insurance merupakan asuransi yang meberikan jaminan atas
kerugian yang disebabkan oleh bahaya laut (perils of the sea) dan bahaya kecelakaan
yang mungkin terjadi selama pengangkutan barang dari tempat asal ke tempat tujuan
(port to port/door to door).
Adapun luasan jaminan atau scope of cover dan kewajiban (liabilities) dari
Marine Cargo Insurance ditinjau berdasarkan tingkat risiko yang diatur dalam
Institute Cargo Clause yang berbeda – beda. Secara garis besar terdapat tiga
jaminan. Jaminan satu atau “Clause A” merupakan jaminan all risk yang menjamin
segala kerusakan/kerugian kecuali terhadap risiko yang dikecualikan. Jaminan kedua
atau “Clause B” dan jaminan ketiga “Clause C” merupakan jaminan yang menjamin
kerusakan/kerugian yang disebabkan oleh bebeerapa risiko saja. Berikut merupakan
rincian ruang lingkup dari Marine Cargo Insurance:
Tabel 6. Scope of Cover Marine Cargo Insurance
Kerugian Sepenuhnya
perusahaan menjadi
karena tanggungan untuk
3 4/4 19(25)(d)
keterlambat P&I apabila
an jadwal tercantum dalam
kapal polis
Penyusutan 75%
Total claim yang harus dibayar Rp 50.250.000
Alasan menggunakan jenis asuransi Marine Cargo Insurance adalah karena moda
yang digunakan adalah moda transportasi laut berupa kapal yang digunakan dalam
pengiriman muatan gula dari Surabaya ke Sorong yaitu kapal General Cargo serta
terdapat kerugian terkait biaya kerusakan muatan (Cargo Liability). Kemudian alasan
untuk penggunaan jenis asuransi P&I Insurance adalah karena terdapat kerugian yang
ditanggung pemilik muatan gula terkait biaya proses pembersihan tumpahan gula
terhadap cargo hold (Pollution Liability) dan operasional kapal ynag terhambat
karena kejadian ini (Others Liability).
Kapal general cargo yang membawa muatan gula pasti dari PT. Indosugar dan
aseton dari PT. USFI mengalami kecelakaan saat proses muat (loading) akibat
terputusnya tali kawat dari crane sehingga mengakibatkan 150 drum berisi aseton
jatuh ke ruang muat dimana ruang muat tersebut berisi gula pasir dalam karung. 50
karung gula mengalami kerusakan akibat terkena tumpahan aseton. Kerusakan pada
muatan gula pasir dan aseton ditunjukkan pada Gambar 5.1.
Setelah dilakukan investigasi, diketahui bahwa tidak ada korban jiwa dari
kecelakaan tersebut. Selain itu, diketahui crane dalam kondisi yang kurang baik dan
sudah tidak layak pakai karena sudah berumur. Kemungkinan kecelakaan tersebur
terjadi karena keausan pada tali kawat crane akibat gesekan antara satu sama lain.
Kerusakan tali kawat ditunjukkan pada Gambar 5.2.
Kerugian yang dialami akibat kecelakaan tersebut dapat dihitung dengan data
atau informasi seperti rincian data muatan yang meliputi total muatan, berat, dan
harga muatan tersebut. Rincian tersebut dapat dilihat pada di bawah ini:
Pada Tabel 5.1, diketahui bahwa PT. Indosugar memuat gula pasir sebanyak
1.000 karung. Berat setiap karung adalah 25 kg sehingga total muatan gula pasir yang
dimuat adalah 25.000 kg. Kerusakan diasumsikan sebesar 5% sehingga didapatkan
total muatan gula pasir yang rusak adalah 1.250 kg.
Pada Tabel 5.2, diketahui bahwa PT. USFI memuat aseton sebanyak 1.000 drum.
Berat setiap drum adalah 50 liter sehingga total muatan aseton yang dimuat adalah
50.000 liter. Kerusakan diasumsikan sebesar 15% sehingga didapatkan total muatan
aseton yang rusak adalah 7.500 liter.
5.3 Saran
Beberapa saran yang dapat saya berikan untuk setiap pihak yang terlibat
ditunjukkan pada Tabel 5.3 berikut ini :
PT. INDOSUGAR
Perhitungan Particular Average
25 kg/karung
Cargo yang diangkut 1.000 Karung
25.000 kg
5%
Cargo yang rusak
1.250 kg
Cargo yang selamat 23.750 kg
Rp 18.000 /karung
Harga barang
; standar harga barang dan jasa daerah DIY 2021
Kerugian Rp 22.500.000
Deductible 5% of claim min Rp
Rp 2.250.000
10.000.000
Kerugian – Deductible
Net adjustment
Rp 20.250.000
Perhitungan General Average
General Average Rp 5.000.000
Perhitungan Kerugian
Rp 427.500.000
x Rp 5.000.000 Rp 4.919.083
Rp 434.532.225
Dari Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa hasil dari perhitungan Particular Average
sebesar Rp 20.250.000 dan General Average sebesar Rp 3.919.083, sehingga pihak
asuransi harus membayar total penggantian kepada PT. INDOSUGAR sebesar Rp
24.169.082,8.
Sama halnya dengan PT. INDOSUGAR, PT. USFI juga hanya mengalami kerusakan
untuk sebagian muatannya. Maka, proses klaim yang diajukan adalah klaim untuk
Partial Loss. Dalam proses klaim tersebut, maka proses klaim yang diajukan adalah
klaim untuk Partial Loss. Dalam proses klaim tersebut yang dihitung adalah Particular
Average dan General Average. Rincian perhitungan klaim asuransi oleh PT. USFI
dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut ini:
Kelompok 3 - Pembiayaan dan Asuransi Kapal | 17
Tabel 5.5 Perhitungan Klaim Marine Cargo Insurance untuk PT. USFI
PT. USFI
Perhitungan Particular Average
50 liter/drum
Cargo yang diangkut 1.000 Drum
50.000 liter
15%
Cargo yang rusak
7.500 liter
Cargo yang selamat 42.500 liter
Rp 70.000 /liter
Harga barang
; standar harga barang dan jasa daerah DIY 2021
Kerugian Rp 525.000.000
Deductible 5% of claim min Rp
Rp 500.000.000
10.000.000
Kerugian – Deductible
Net adjustment
Rp 25.000.000
Perhitungan General Average
General Average Rp 5.000.000
Perhitungan Kerugian
Rp 2.975.000.000
x Rp 5.000.000 Rp 4.964.793
Rp 2.996.096.675
Dari Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa hasil dari perhitungan Particular Average
sebesar Rp 25.000.000 dan General Average sebesar Rp 3.714.793, sehingga pihak
asuransi harus membayar total penggantian kepada PT. USFI sebesar Rp
28.714.792,1.
Kemudian, dilakukan juga perhitungan klaim atau ganti rugi yang dilakukan oleh
pihak pemilik kapal. Pihak pemilik kapal mempunyai kewajiban menjaga muatan
dengan aman mulai dari proses muat, dalam perjalanan, hingga muatan dibongkar
dan sampai di tujuan. Karena mengalami kecelakaan, maka pihak pemilik kapal ikut
menanggung kerugian yang ditimbulkan akibat dari rusaknya muatan. Rincian
Pada Tabel 5.6 dapat diketahui bahwa pihak pemilik kapal mendapatkan
penggantian sebesar Rp 410.627.000 dari asuransi H&M dan Rp 136.875.000 dari
asuransi P&I. Penggantian dari asuransi tersebut kemudian diberikan oleh pihak
pemilik kapal kepada PT. INDOSUGAR dan PT. USFI sebagai pihak yang merugi akibat
muatannya yang rusak.
Untuk PT. INDOSUGAR dan PT. USFI, asuransi yang dapat mengganti
kerugiannya adalah Marine Cargo Insurance. Marine Cargo Insurance merupakan
asuransi yang memberikan jaminan atas kerugian yang timbul akibat bahaya laut dan
bahaya kecelakaan yang mungkin terjadi selama pengangkutan barang. Asuransi
tersebut berlaku selama barang diangkut dari tempat asal hingga sampai ke tempat
tujuan, atau bisa disebut dengan warehouse to warehouse. Dalam kasus ini, PT.
INDOSUGAR dan PT. USFI harus memilih paket jaminan ICC “A” 1/1/82, karena di
dalam jaminan Klausa “A” terdapat jaminan risiko berupa “terjatuh, tersodok
forklift, dan risiko bongkar muat lainnya.” yang tidak dimiliki oleh Klausa “B” dan
Klausa “C”.
Sedangkan untuk pihak pemilik kapal, jenis asuransi yang dapat diklaim atas
kecelakaan putusnya tali kawat crane tersebut adalah H&M dan P&I Insurance. H&M
dan P&I insurance biasanya saling melengkapi dalam hal penjaminan atas risiko
Perbedaan yang paling mendasar antara H&M dan P&I adalah dalam bentuk
jaminan terhadap kerugian atau luas jaminannya. H&M menjamin kerugian terhadap
kerusakan yang timbul atas konstruksi/rangka kapal dan sistem permesinannya,
sedangkan P&I menjamin kerugian dari pemilik kapal (ship owner) yang timbul
apabila dalam pengoperasiannya ternyata mengalami kecelakaan atau menyebabkan
kerugian terhadap pihak ketiga. P&I Insurance menjamin risiko-risko:
Dalam kasus nomor 5 ini, pihak pemilik kapal memiliki kewajiban untuk
memastikan kelayakan kapal sebelum memuat maupun berlayar dan memastikan
keamanan muatan mulai dari muat, dalam perjalanan, hingga dibongkar dan sampai
di tujuan. Karena terjadi kerusakan muatan, maka pihak pemilik kapal juga ikut
menanggung kerugian yang disebabkan oleh muatan gula dan aseton yang rusak.
Dalam kasus yang disebabkan oleh kerusakan atau kerugian muatan, maka H&M
Insurance menanggung ¾ dari kerugian tersebut, sedangkan P&I Insurance
menanggung ¼ dari kerugian tersebut.
Kapal.
Asumsi bahwa operator derek kapal adalah seorang yang profesional namun karena
tiba-tiba terdapat mobil yang di parkirkan dekat area bongkar muat maka,
Total kerugian pada operator derek senilai = Total kerugian pada barang = Rp
5.376.000 Jt
Besar Kesalahan = 10 %
Mobil Polisi.
Asumsi bahwa kesalahan terbesar ada pada posisi parkir mobil yang mendekati
area dermaga bongkar muat pada kapal. Maka,
Total kerugian pada mobil senilai (body kapal dan ban)= Rp 4.000.000
Besar Kesalahan = 90 %
- Pertanggungan : (dengan cara Cross Liability)
Tertanggung.
- Pemilik barang (Baikpenjual/pembeli)
- Perusahaan pengirim/pengangkutan
- Pihak lain yang memiliki insurable interest (Leasing,kreditur,dll)
Cargo work is completed and the Amber Nectar is leaving the berth. Whilst
swinging in the harbour the bow of the ship swings towards a container gantry crane
on another berth and the pilot orders the engine to be put full astern. The emergency
full astern fails to prevent the bow of Amber Nectar from making contact with and
damaging the gantry crane.
3. What advice do you give to the parties? (the insured, cargo owners, ship
owners, operators, etc)
4. Identify all the potential costs and liabilities that may attach to the parties?
(make some calculation)
Perhitungan diatas didapat dari beberapa sumber yang ada di website dan
memasukkan beberapa asumsi pribadi. Perhitungan diatas dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu dimana biaya dihitung berdasarkan kerusakan yang terjadi dan secara
keseluruhan biaya tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk jumlah yang dapat
diklaim terhadap pihak asuransi yang mencover hal tersebut. Adapun perhitungan
klaim secara keseluruhan pada masing-masing jenis asuransi adalah sebagai berikut.
Kelompok 3 - Pembiayaan dan Asuransi Kapal | 31
Total Klaim Keseluruhan
A. Asuransi H&M
Biaya Perbaikan Kapal = Rp 10.500.000.000
B. Asuransi P&I
Biaya Pengantian Gantry Crane = Rp 150.000.000.000
Biaya Penggantian Kerugian dari Kerusakan Container = Rp 200.000.000
Biaya Penggantian Keruugian dari Kerusakan Truk = Rp 375.000.000
Biaya Perbaikan Dermaga = Rp 4.500.000.000
Biaya Kerugian dari Bisnis = Rp 180.000.000
C. Asuransi Kesehatan
Biaya Perawatan Rumah Sakit = Rp 2.000.000.000
Total Klaim yang Terhitung = Rp 167.755.000.000
5. Which insurance can cover the loss? (explain: insurance, scope of cover
liabilities)
Jika dilihat dari sudut pandang perusahaan pemilik kapal, maka asuransi yang
dapat diklaim dalam kecelakaan tersebut adalah sebagai berikut:
“Marine Hull and Machinery Insurance” bagian dari Marine Insurance berfokus
pada penanganan asuransi bangunan kapal, mesin, dan perlengkapannya dari bahaya
laut dan risiko pelayaran (navigational perils). Dalam kasus ini H&M mencover pada
kerusakan pada bagian haluan kapal yang menabrak sisi dermaga pelabuhan dalam
artian biaya perbaikan kapal selama di galangan kapal. Bagian kapal yang rusak akan
diperiksa oleh pihak galangan untuk dilakukan docking dan dilaporkan kepada pihak
asuransi kapal.
C. Asuransi Kesehatan
4. Perhitungan Biaya
Klaim asuransi
P&I Insurance 1/4 x Total Kerugian
$ 62.500,00
Limitation of Liability
1957 Convention 66,67 SDR x GT
8.933.780 SDR
5. Asuransi
Asuransi P&I merupakan asuransi yang dapat digunakan untuk mengganti kerugian
karena kerugian yang disebabkan terjadi atas operasional kapal Carnival Vista,
khususnya pihak ketiga, dalah kasus ini pihak ketiga adalah dermaga kecil pada
Pelabuhan dan pemilik kapal yacht.
Sekitar pukul 20.00 WIB, ketika mulai memasuki perairan Sungai pelabuhan tujuan,
Mualim II turun dari anjungan, sehingga Nakhoda berjaga seorang diri anjungan.
Masinis I yang kebetulan sedang mengamati lambung kapal mendapati adanya
kondisi tidak biasa pada pembuangan air pendingin di lambung Amber Nectar.
Masinis I kemudian menuju anjungan untuk melaporkan hal tersebut. Akan tetapi,
Nakhoda menjawab bahwa hal tersebut adalah efek biasa dari surutnya perairan
Sungai daerah tersebut. Tidak lama kemudian, hujan gerimis turun. Penglihatan
sekeliling terhalang kabut.
Sekitar pukul 20.30 WIB, Kelasi yang masih beristirahat di ruang penumpang
merasakan Amber Nectar tidak bergerak meskipun mesin kapal masih tetap
beroperasi. Kapal pada waktu itu ternyata mengalami kandas pada lumpur. Untuk
mengatasi hal tersebut, Nakhoda melakukan manuver gerak mundur dan berbelok
ke kiri. Akan tetapi, kemudi Amber Nectar justru menjadi tidak dapat bergerak
sama sekali. Saat itu Amber Nectar miring ke kiri ± 4° dan agak mendongak. Pada
saat itu haluan kapal adalah 300°.
Kondisi mesin induk yang dipaksa bekerja lebih keras ketika manuver untuk
membebaskan dari kandas menyebabkan kenaikan temperatur di luar kondisi
normal. Mesin kiri akhirnya mati dengan sendirinya. Karena khawatir mesin yang
Akhirnya kapal Amber Nectar terpaksa menunggu pertolongan dari kapal tug boat
pada Pelabuhan tujuan untuk mengevakuasi kapal keluar dari lumpur saat air
sungai sudah pasang. Setelah dilakukan evakuasi didapati kapal mengalami
beberapa kerusakaan pada badan kapal dan mesin.
2. Apa informasi lanjutan yang dibutuhkan?
1. Kondisi kerusakan badan kapal
2. Harga kapal
3. Peraturan H&M Insurance
4. Nilai-nilai kerugian :
a. Kerusakan pada kapal
b. Kerusakan Mesin pada kapal
5. Tarif evakuasi kapal menggunakan kapal tandu
3. Apa saran yang diberikan untuk salah satu pihak? (Asuransi, Pemilik
barang, pemilik kapal, operator, dll)
▪ Tertanggung : Melakukan klaim ke perusahaan hull and machinery insurance
sesuai dengan kerusakan yang dialami. Dan bertanggungjawab pula untuk
muatan yang diangkut apabila terdapat kerusakan.
▪ Penanggung : Penanggung wajib bertanggung jawab terhadap klaim yang telah
diajukan oleh tertanggung. Penanggung menunjuk orang untuk melakukan
pemeriksaan atas kerusakan yang telah dialami. Apakah klaim yang diajukan
valid atau tidak. Setelah itu penanggung membayar klaim sesuai dengan
kesepakatan oleh kedua belah pihak. Pembayaran dilakukan secara tepat waktu
atau tidak melebihi batas maksimal waktu pembayaran.
▪ Pemilik barang : Meminta berita acara kondisi muatan-muatan yang ada di
kapal. Dan memastikan tidak rusak. Apabila terdapat kerusakan, maka dapat
mengajukan klaim muatan tersebut kepada perusahaan asuransi terkait.
▪ Operator Pelabuhan : Membantu dalam kegiatan evakuasi kandasnya Kapal
Amber Nectar dengan mengirimkan kapal tunda sebanyak yang dibutuhkan
untuk menarik Kapal Amber Nectar.
Harga
Total 8,700,000,000 Rp
Tarif
Muatan
Total muatan 800 crate
Muatan 800,000,000 Rp
11.3 Apa saran yang diberikan untuk salah satu pihak? (Asuransi, Pemilik
barang, pemilik kapal, operator, dll)
• Tertanggung : Merupakan pihak dari Operator Kapal yang melakukan klaim ke
perusahaan Hull and Marine Insurance sesuai dengan kerusakan yang dialami
Data Asumsi
Nama Kapal KM. OREO
GT Kapal 22,500
Jarak Dermaga ke Lokasi Tambat 15 nm
Kecepatan Kapal Evakuasi 12 knot
SFOC Kapal Evakuasi 0.011 liter/jam
Lama Pengantaran 3 jam
Waktu Perbaikan 3 hari
Harga BBM Rp 10,500 Rp/liter
Tarif Tambat Rp 35 GT/etmal
Biaya Total
Evakuasi dan Inspeksi Rp 23,400,000
Perbaikan Kapal Rp 253,500,000
Jasa Tambat Rp 2,362,500
Total Biaya Rp 279,262,500
Arifin, T. (2021). Perbedaan H&M dengan P&I. Apa Perbedaan Antara Asuransi P&I
Dengan Asuransi Marine? https://lngrisk.co.id/apa-perbedaan-antara-asuransi-
pi-dengan-asuransi-marine/