Anda di halaman 1dari 24

TEORI BANGUNAN

KAPAL II

LOADING UNLOADING
Anggota kelompok :
› Muhamad Angger Kalingga (21090118130077)
› Winda Dwi Argiyan (21090118120006)
› Ahnaf Daffa Pramadhana (21090118130079)

2
PENGERTIAN LOADING UNLOADING

Loading adalah pekerjaan


memuat barang dari atas
dermaga atau dari dalam
gudang untuk dapat di muati
di dalam palka kapal.
Unloading adalah pekerjaan
membongkar barang dari atas
geladak atau palka kapal dan
menempatkan ke atas
dermaga atau dalam gudang.

3
Peralatan Bongkar Muat
(Loading Unloading)
Alat Bantu Bongkar Muat dibagi
dalam 2 (dua) Kelompok, yaitu :

4
Kelengkapan alat bantu bongkar muat pada
kapal:

a. Ramp Door
Alat ini umumnya terdapat
pada kapal jenis RORO. sebagai
jembatan penghubung antara
dermaga dan kapal.

b. Crane Kapal (Ship Gear)


Alat ini biasanya terletak
dibagian tengah kapal, berfungsi
untuk mengangkat cargo dari
palka kapal, kemudian
dipindahkan ke dermaga.
5
c. Hook Crane
Hook terletak pada ujung
kabel crane, dan berfungsi untuk
dikaitkan pada beban atau
muatan.

d. Spreader
bermanfaat untuk meningkatkan
produktivitas bongkar muat dan
kecepatan bongkar muat akan
meningkat.

6
Kelengkapan alat bantu bongkar muat di
pelabuhan :
a. Mobile Crane
Alat bongkar muat berbentuk truk
yang menggendong crane pada
punggungnya. Alat ini dapat
digunakan untuk melakukan
kegiatan bongkar / muat barang
berupa container maupun bag cargo.
b. Crane Kapal (ship gear)
alat bongkar muat yang khusus
untuk menangani container.
Produktivitas bongkar muatnya jauh
lebih tinggi, sanggup untuk
mengangkat 2 s/d 4 container
ukuran 20 feet sekaligus.
7
c. Level Luffing Gantry Crane
Merupakan jenis lain dari alat
bongkar muat berbentuk seperti
crane kapal, namun terletak di
dermaga. Alat ini dapat
digunakan untuk berbagai jenis
cargo, seperti container,
maupun curah kering
d. Forklift
alat bongkar muat kapal yang
digunakan untuk angkat barang
umum/ general cargo dengan
kapasitas angkat tertentu dan
mempunyai jangkauan
pengangkatan yang terbatas.

8
Sistem Bongkar Muat
1. Sistem Palka
Pada garis besarnya sistem pembukaan/penutupan palka ditinjau dari cara
kerjanya sistem terbagi menjadi 4 sistem :
a. Sistem Pembukaan dan Penutupan Palka yang Diangkut
Sistem ini terdiri dari balok palka (hatch beam), tutup lubang palka dan tutup
kain terpal. Ukuran dari balok palka tergantung dari panjang tumpuan (lebar
ambang palka), jarak antara balok palka serta jaraknya dengan ambang palka
secara melintang.
b. Sistem Pembukaan dan Penutupan Palka yang Didorong dan Diatur
Sistem pembukaan/penutupan palka ini dilakukan dengan cara mendorong
atau menarik tiap seksi tutup lubang palka tersebut serta mengaturnya pada
suatu tempat khusus.

9
Keterangan :
1. Brackets
2. Hatch Coaming
3. Chains Connecting Hatch Sections
4. Upper Roller
10
c. Sistem Pembukaan dan Penutupan Palka Dilipat dan Disandarkan
Pada sistem ini setiap seksi tutup palka dihubungkan satu sama lain dengan
engsel serta seksi tutup palka yang tepi dihubungkan dengan ambang palka atau
geladak dengan engsel.

d. Sistem Pembukaan dan penutupan Palka yang Digulung


Sistem ini membukanya secara menggulung pada tiap-tiap seksi dari tutup
palka pada tempat gulungan yang khusus dengan menggunakan motor listrik.
11
12
13
14
2. Crane Sistem
Peralatan Derek crane, boom, dan
Kapal ini tidak memiliki peralatan winch untuk keperluan bongkar muat
bongkar muat. pada sebuah kapal harus memenuhi
Syarat-syarat untuk mesin derek adalah : kriteria tersebut:
› Mampu mengangkat dan menurunkan › Kapasitas angkut muat yang besar.
beban dengan kecepatan tertentu. › Pengoperasiannya tidak
› Mudah mengendalikan kecepatan memerlukan banyak orang.
turun naiknya beban. › Dapat dioperasikan sewaktu-waktu
› Dapat berhenti pada posisi yang dimana kondisi boom siap
dikehendaki dengan menggunakan terpasang untuk beroperasi secara
kemampuan rem (brake). terus menerus dipelabuhan.
› Mudah dioperasikan meskipun tidak › Untuk kapal tipe general semi
memerlukan keahlian dalam container, sebuah deck crane harus
mempergunakan mesin-mesin dapat melayani palka dengan
modern. berputar 360.

15
Sistem Loading
Unloading Peti
Kemas
2. Straddle-Carrier
1. The Havy Duty System 3. Gantry Crane System
Fork-Life Truck Dapat menumpuk peti
System Dapat menumpuk peti
kemas dengan kemas dengan ketinggian
Dipakai sebagai ketinggian susun 2 hingga susun 5. Areal
pengangkut beban atau 3 buah. penumpukan dilakukan
berat dengan kapasitas dengan menggunakan
42 ton dan mampu unit tractor trailer.
menumpuk peti kemas
ukuran 40 feet.

17
Proses
Loading
Unloading
Proses loading unloading pada kapal
berbeda baik di kapal container,
cargo, maupun tanker. Sekarang
membahas mengenai proses bongkar
muat di kapal container.

18
1. Proses Loading
Proses ini biasa disebut dengan muat bisa dilakukan dengan
menggunakan crane kapal maupun Port crane.
Urutan proses loading adalah seperti dibawah ini :
 Barang-barang dalam kemasan diangkut oleh truck, menuju ke
dermaga.
 Port crane menurunkan tali yang ujung-ujungnya ada pengait untuk
di kaitkan dengan kontainer, dan kemudian diangkut menuju ruang
muat.
 Setelah diturunkan di ruang muat, kontainer tersebut diatur
penempatannya.
 Tali-tali yang tadinya digunakan untuk mengangkut kontainer
dilepaskan, kemudian ditarik keluar ruang muat.

19
2. Proses Unloading
Proses ini biasa disebut dengan bongkar, dilakukan dengan
menggunakan Port crane.
Urutan proses unloading adalah seperti dibawah ini :
 Port crane menurunkan tali yang ujung-ujungnya ada pengait untuk
di kaitkan dengan kontainer menuju ke ruang muat.
 Kemudian kontainer diangkat ke dermaga, bisa langsung
ditempatkan di truk pengangkut kontainer atau juga bisa
ditempatkan ditempat yang sudah tersedia.
 Tali-tali yang tadinya digunakan untuk mengangkat kontainer
dilepaskan.

20
Persiapan-Persiapan untuk Memuat Muatan Curah Biji-Bijian
pada kapal Bulk Carrier

a. Pembersihan ruang muat:


› Mengeluarkan sisa – sisa / bekas – bekas muatan yang terdahulu.
› Menyapu (broom cleaning) ruang tersebut sampai bersih.
› Lalu dibersihkan dengan air tawar agar debu-debu sapuan turun.
› Setelah dibersihkan, jalankan ventilasi palka agar palka tersebut cepat kering.
› Andai kata ruangan tersebut berbau, maka air pencuci diberi sedikit bahan
kimia.
› Kalau perlu palka tersebut dicat kembali agar kutu-kutu, lipas dll mati.
› Khusus untuk ruangan dingin: dibersihkan, geladaknya digosok, disemprot
dan dirawat dengan kapur putih.

21
Persiapan-Persiapan untuk Memuat Muatan Curah Biji-Bijian
pada kapal Bulk Carrier

b. Pemeriksaan, pengetesan ruang muat :


› Kebersihan ruang muat secara keseluruhan. Bukan saja bersih, tetapi juga
harus kering.
› Dunnage (penerapan) tetap harus dalam keadaan baik, jumlahnya harus
cukup.
› Penerangan palka dichek, apakah jumlahnya cukup atau tidak.
› Tangga di dalam palka terutama trap-trap dan pemegangnya diperiksa demi
keselamatan ABK dan buruh.
› Lobang ventilasi (peranginan) dicheck apakah tidak tersumbat oleh kotoran -
kotoran.
› Tutup palka (hatch cover) apakah masih kedap air atau tidak.

22
Persiapan-Persiapan untuk Memuat Muatan Curah Biji-Bijian
pada kapal Bulk Carrier

c. Memuat Muatan Curah Biji – Bijian :


› Pada waktu pemuatan serta peralatan muat bongkar lainnya harus dalam
keadaan baik, serta siap dan dalam kedudukan yang semestinya.
› Berat barang yang diangkat tidak melebihi SWL dp peralatan tersebut.
› Taatilah petunjuk yang tertera pada muatan itu sendiri seperti :
- “sling here” : pasang sling di sini.
- “this side up” : sisi ini ke atas (jangan dibalik).
- “use no hook” : jangan pakai ganco.
- “handle with care” : hati-hati, pelan-pelan
› Dalam pemuatan ini dapat menggunakan alat bongkar muat Grabs.

23
TERIMA
KASIH

24

Anda mungkin juga menyukai