PENDAHULUAN
muat dapat terisi penuh oleh muatan atau kapal dapat memuat sampai
adalah cara pemadatan yang kurang baik, sehinnga banyak ruang muat
yang tidak terisi muatan. Ruang muat yang tidak terisi muatan disebut “
broken stowage ”.
secara maksimal pula, sehingga tercapai kondisi kapal yang disebut Full
and Down. Full and down adalah suatu kondisi pemuatan sedemikian
rupa sehingga ruang muat seluruhnya dapat dipenuhi oleh muatan dan
saat itu kapal memiliki sarat maksimum yang diijinkan sesuai dengan
keadaan full tetapi tidak down, atau sebaliknya agar tercapai maksud
1
untuk menggunakan ruang secara maksimal. Jadi broken stowage
adalah prosentase ruang palka yang tidak dapat diisi oleh muatan.
salah satu tujuan utama operasi kapal niaga dengan memuat sebanyak-
banyaknya (tanpa melupakan unsur dari ship safety and stability) agar
kapal, Proses pemuatan di Kapal ialah dibuat oleh orang kantor atau
apabila ada yang akan di ubah oleh Chief Officer, maka Chief akan
Officer, serta mengakibatkan stabilitas kapal tidak baik, dan tidak layak
kapal kembali normal dan layak untuk berlayar dan ini juga berdampak
2
“OPTIMALISASI PROSES PEMUATAN DAN PEMBONGKARAN DI
muat muatan itu sendiri berjalan sesuai dengan rencana dan dapat
perusahaan.
B. Rumusan Masalah
masalah, yaitu :
pembongkaran di Kapal ?
di Kapal ?
1. Tujuan penelitian
3
b. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan proses
optimal di Kapal
kapal container.
D. Metode penelitian
1. Metode Penelitian
4
Oleh karena itu didalam pembahasan penulis berusaha memaparkan
tentang semua hasil yang telah didapat mengenai obyek yang diteliti.
sebuah Karya Tulis Ilmiah Terapan ini. Oleh sebab itu Karya Tulis
2. Subjek Penelitian
5
penelitian. Masing-masing bagian dari tulisan tersebut memiliki
keterkaitan satu sama lain. Oleh sebab itu sangat dibutuhkan data-
pengumpulan data :
a. Metode Observasi
6
b. Wawancara
macam bentuk seperti internet dan referensi dari luar dan dari
7
4. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
b. Sumber Data
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Optimalisasi
B. Pengertian Proses
9
Bahasa Indonesia (1996:1092),
suatu aktivitas kegiatan dari awal sampai akhir atau masih berjalan yang
10
memuat/ membongkar barang jenis curah kering.
4. Sling adalah jerat untuk muatan yang dibuat dari tali, termasuk tali
pemindah (transport) barang dari satu titik ke titik yang lain dengan
lingkungan pabrik
D. Pengertian Muatan
11
berupa bahan baku atau hasil produksi dari suatu proses
pengolahan”.
12
lainnya. Cara meletakkan muatan memegang peranan yang penting.
muatan basah, oleh karena itu kedua jenis muatan tersebut tidak
boleh tercampur.
13
atau palka dan tidak dicampur dengan muatan lain tanpa adanya
kemasan tertentu.
pallet.
sebagainya.
14
d. Muatan Curah Cair (liquid bulk cargo) yaitu Yaitu muatan curah
curah cair ini adalah bahan bakar, crude palm oil (CPO), produk
e. Muatan curah gas adalah Yaitu muatan curah dalam bentuk gas
a. Muatan Sensitif.
b. Muatan Berharga.
c. Muatan Berbahaya.
E. Pengertian Kapal
Menurut pasal 309 ayat (1) KUHD, “Kapal adalah semua alat
15
kapal karam, mesin pengeruk lumpur, mesin penyedot pasir, dan alat
bergerak di air.
Pelayaran:
16
kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum
tertentu.
17
BAB III
maupun internasional.
pelanggan (safety, quality and customer focus) memiliki staf terlatih yang
optimal yang terbuka untuk umpan balik dan perubahan, dan untuk terus
18
B. Ship Particular Kapal
Register : Batam
Class : BKI
LOA : 62,70 M
LBP : 57,10 M
19
Auxiliary Engine : YANMAR 6 HAL-TN
NAKHODA
3rd ENGINEER
JURU MASAK
BOSUN
20
Uraian tugas crew kapal Kapal
Bagian Deck
1. Nakhoda / Master
di atas kapal.
21
manajemen keselamatan sesuai prosedur secara jelas dan
mudah dipahami.
2. Mualim I
meliputi:
benar.
3. Mualim II
22
Mualim II bertanggung jawab kepada nakhoda melalui mualim I.
nakhoda.
4. Bosun
6. Juru Mudi
23
b. Menyiapkan bendera-bendera, alat-alat pemadam di dek, dan
8. Kadet Deck
Bagian Mesin
2. Masinis II
24
3. Oiler
setiap ada tugas yang diperlukan pada waktu olah gerak dan
kamar mesin
6. Kadet Mesin
25
BAB IV
Pembongkaran di Kapal
Kapal laut adalah sarana angkutan laut yang sampai saat ini
barang dari suatu tempat ke tempat lain atau dari suatu Negara ke
diangkutnya, salah satunya adalah kapal cargo, yaitu kapal yang khusus
26
Berdasarkan hasil penelitian saat melaksanakan kegiatan
dari temuan pada kondisi saat ini. Karena seringnya kapal harus
27
saat kapal tiba di pelabuhan tidak perlu lagi harus berlabuh jangkar
kapal. Pada saat draft survey diperlukan kerjasama yang baik antara
Mualim Satu yang dibantu oleh ABK (Anak Buah Kapal) dengan
buka tutup palka dan penggeseran tutup palka ke palka lain yang
28
Pengaturan air ballas yang diatur oleh Mualim Satu dan dikerjakan
oleh ABK dalam hal ini Bosun juga penting diperhatikan sebab jika
antara Mualim dengan ABK dan dengan pihak darat baik surveyor
bongkar muat di kapal dan alat-alat penunjang lain dan harus selalu
29
2. Dokumen kapal sudah siap sebelum tiba di tempat pelabuhan agar
komunikasi.
1. Pengawasan internal
2. Pengawasan eksternal
30
pada kegiatan sebelum proses pemuatan dan pembongkaran
Kapal
kegiatan bongkar muat yang tidak maksimal sering kali disebabakan oleh
31
keadaan menunggu antrian kapal yang telah selesai melakukan kegiatan
tenaga buruh, koordinasi yang terjalin dengan baik, lalu lintas yang
pelabuhan dapat selesai pada waktu yang tepat agar tidak menimbulkan
waiting time, delay kapal, long hatch dan keterlambatan pasang surut air,
32
pihak kapal dan darat harus tetap terjaga agar tidak terjadi kerugian
kinerjanya
pengawasan yaitu:
sendiri.
33
menghitung muatan menyebabkan kesalah data perhitungan semen.
muatan yang tidak seimbang oleh buruh, dimana ketika muatan yang
diamati di awal lebih banyak di bagian depan kapal, dan yang paling
kapal.
34
pekerja kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh ke dalam
laut.
barang kedalam jala-jala, dengan cara kerja yang seperti itu dan
kronis.
ring crane yang keras dan tajam dan mengakibatkan luka parah
pada bagian kepala. Hal ini terjadi karena jarak antara besi ring
tidak melihat dari mana arah datangnya ring crane sehingga pekerja
35
kerja ini beban yang diangkat crane melewati pekerja yang sedang
kepala.
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
memerlukan waktu lama ( long hatch ) hal ini juga disebabkan oleh
alat muat bongkar yang tidak dapat difungsikan dengan baik dan
rencanakan sebelumnya.
37
B. Saran-saran
sesuai prosedur yang sudah ditetapkan di atas kapal dan alat yang
38