Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PENERBITAN SERTIFIKAT NASIONAL


PENCEGAHAN PENCEMARAN (SNPP) KAPAL
MOTOR (KM) MILIK PT. ARTHA BAHARI
NUSANTARA

OLEH
MOH.ROBITUL HAQQOH
2018.01.3.0022

MANAJEMEN PELABUHAN
PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN
UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2021
PROSEDUR PENERBITAN SERTIFIKAT NASIONAL
PENCEGAHAN PENCEMARAN (SNPP) KAPAL
MOTOR (KM) MILIK PT. ARTHA BAHARI
NUSANTARA

TUGAS AKHIR

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Trasportasi

Dalam Program Studi Manajemen Pelabuhan

Program Diploma Pelayaran

Universitas Hang Tuah

OLEH
MOH.ROBITUL HAQQOH
2018.01.3.0022

PROGRAM STUDI

MANAJEMEN PELABUHAN

PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN

UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

2021

i
SURAT PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Hal : Persetujuan Tugas Akhir


Lampiran :-
Kepada
Yth Direktur Program Diploma Pelayaran
Universitas Hang Tuah
Di
Surabaya
Setelah melaksanakan pembimbingan Tugas Akhir, maka kami

selaku pembimbing berpendapat bahwa tugas akhir saudara :

Nama : MOH.ROBITUL HAQQOH

Nim : 2018.01.3.0022

Judul : Prosedur Penerbitan Sertifikat Nasional Pencegahan

Pencemaran (SNPP) Kapal Motor (KM) Milik PT. ARTHA

BAHARI NUSANTARA

Surabaya,

Pembimbing I Pembimbing II

Eka Pujo A, SE.,M.Kom Drs. Hardjono, MT

ii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir dengan judul : Prosedur Penerbitan Sertifikat Nasional Pencegahan

Pencemaran (SNPP) Kapal Motor (KM) Milik PT. ARTHA BAHARI

NUSANTARA

Yang disusun oleh,

Nama : MOH.ROBITUL HAQQOH

NIM : 2018.01.3.0022

Telah diuji pada tanggal :

Nilai Ujian :

Dan dinyatakan telah diterima oleh Program Diploma Pelayaran

Universitas Hang Tuah Surabaya.

iii
SURAT PERYATAAN KEORISINILAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MOH.ROBITUL HAQQOH

Nim : 2018.01.3.0022

Progam Studi :Manajemen Pelabuhan

Menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir dengan judul “Prosedur

Penerbitan Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran (SNPP) Kapal Motor

(KM) Milik PT. ARTHA BAHARI NUSANTARA” bersifat ASLI atau

ORIGINAL dan BUKAN merupakan karya yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh pihak lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah serta disebutkan dalam

daftar pustaka, Apabila terbukti bahwa Laporan Tugas Akhir ini merupakan hasil

karya pihak lain, saya bersedia untuk membuat Tugas Akhir dengan judul baru

atau menerima sanksi lain.

Surabaya,

Yang menyatakan,

MOH.ROBITUL HAQQOH

NIM 2018.01.3.0022

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada allah SWT, penulis mempersembahkan

karya sederhana ini

Kepada :

Ayahanda dan ibunda tercinta, yaitu bapak Sahrul dan ibu Misna yang senantiasa

mencurahkan do’a untuk ananda, yang selalu mendukung ananda serta

meluangkan segala waktu untuk mendengarkan keluh kesah ananda.

v
MOTTO

Keberuntungan dan kesuksesan dalam hidup dating karena pilihan yang kita ambil

vi
ABSTRAK
Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran merupakan sertifikat
yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan no.29 tahun 2014 tentang
pencegahan pencemaran lingkungan maritim, bahwa hasil pemeriksaan
menunjukan konstruksi, penataan perlengkapan pencegahan pencemaran di
kapal telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan menteri
perhubungan. PT. Artha Bahari Nusantara berusaha meningkatkan usaha dalam
bidang pelayaran dan melanyani pengguna jasa sebaik mungkin sehingga
kepercayaan dan kepuasan konsumen sebagai pengguna jasajuga akan maksimal.
Metode dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati. Keagenan sering kali mengalami
hambatan dalam pengurusan perpanjangan sertifikat tersebut yang disebabkan
oleh kapal itu sendiri antara lain adalah sebagai berikut : (1) OWS (oil water
sparator) yang mati, (2) pompa-pompa yang mati, dan (3) Ruang kemudi, kamar
mesin dan ruangan-ruangan lainnya yang ada di kapal dalam keadaan kotor.
Dengan adanya hambatan tersebut, hambatan tersebut di atasi dengan
memeriksa OWS, pompa-pompa yang mati, dan memberikan tempat sampah pada
tiap sudut ruangan yang ada di dalam kapal. Bukan hanya itu, tetapi perlu
mengurus semua perlengkapan SNPP.

Kata Kunci :Kualitatif, Sertifikat, OWS

vii
ABSTRAK

The National Pollution Prevention Certificate is a certificate issued


by the Minister of Transportation no.29 of 2014 concerning the prevention of
maritime environmental pollution, that the results of the inspection indicate
construction, the arrangement of pollution prevention equipment on ships has met
the requirements according to the provisions of the minister of transportation
regulations. PT. Artha Bahari Nusantara seeks to improve business in the
shipping sector and serve service users as well as possible so that the trust and
satisfaction of consumers as service users wiil also be maximizwd. The method in
this study is a qualitative method as a research procedure that produces
descriptive data in the form of written or oral words from people and observed
behavior. Agencies often experience obstacles in arranging the extension of the
certificate which is caused by the ship itself, among others, are as follows: (1)
OWS (oil water sparator) that dies, (2) Pumps that die,and (3) Steering rooms,
the engine room and the other room in the ship are dirty. With these obstacles,
these obstacles are overcome by checking OWS, dead pumps, and providing trash
bins in every corner of the room inside the ship. Not only that, but it is necessary
to take care of all SNPP equipment

Kata Kunci :Kualitatif, Certificate, OWS

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji atas lindungan-Nya ALLAH SWT, dan nabi muhammad


SAW, Akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusun laporan
tugas akhir dalam bentuk tulisan. Dimana laporan tugas akhir berjudul
PROSEDUR PERBITAN SERTIFIKAT NASIONAL PENCEGAHAN
PENCEMARAN (SNPP) KAPAL MOTOR (KM) MILIK PT. ARTHA
BAHARI NUSANTARA yang didalamnya membahas tentang prosedur
penerbitan sertifikat nasional pencegahan pencemaran (snpp) kapal tug boat milik
PT. Artha Bahari Nusantara.
Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu kegiatan dan syarat
akademik bagi seluruh mahasiswa Jurusan Manajemen Kepelabuhan Universitas
Hang Tuah Surabaya.
Karena keterbatasan waktu dan kemampuan, penyusun menyadari
bahwa dalam penulisan dan penyusunan Laporan tugas akhir ini masih bayak
kekurangan, bahkan jauh dari kesempurnaan. Namun penyusun berusaha untuk
menyajikan laporan tugas akhir ini sebaik mungkin sesuai dengan keterbatasan
penyusun. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan sekali saran dan kritik yang
bersifat membangun sebagai masukan yang berharga yang dapat
menyempurnakan laporan ini.
Dalam menyusun laporan tugas akhir ini penyusun telah banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu atas segala bantuan,bimbingan,
dan pengorbanan yang telah diberikan, dari hati yang paling dalam penyusun
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat sehingga penulis mampu
mengerjakan laporan tugas akhir hingga selesai.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi dan seluruh biaya
kepada penulis sehingga penulis bersemangat menyelesaikan Laporan
tugas akhir.
3. Bapak Djamaluddin Malik, SE., M.AP ANT-II selaku Direktur Program
Diploma Pelayaran

ix
4. Bapak FX. Adi Purwanto SE, MM. selaku Kepala Prodi Jurusan
Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Universitas Hang Tuah Surabaya.
5. Bapak Eka Pujo A, SE,.Kom selaku dosen pembimbing pertama
sekaligus partner saat penulis melakukan koreksi penulisan laporan
tugas akhir.
6. Bapak Drs. Hardjono, M.T selaku dosen pembimbing kedua.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyajikan hasil
terbaik, namun kekurangan dan kesalahan pasti ada. Oleh karena itu,
kami sangat mengharap kritik serta saran dari para pembaca supaya
tugas akhir ini menjadi lebih baik. Terakhir, semoga tugas akhir ini
memberikan manfaat.

x
DAFTAR ISI

SURAT PERSETUJUAN TUGAS AKHIR............................................................ii


PENGESAHAN TUGAS AKHIR..........................................................................iii
SURAT PERYATAAN KEORISINILAN TUGAS AKHIR.................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR............................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
D. Manfaat Teoritis............................................................................................4
E. Manfaat Praktis.............................................................................................5
F. Sistematika Penulisan...................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
A. Pengertian prosedur.......................................................................................6
B. Pengertian Penerbitan...................................................................................7
C. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran (SNPP)...................................7
1. Dasar Hukum:............................................................................................8
2. Persyaratan Penerbitan SNPP....................................................................8
D. Pengertian Kapal...........................................................................................8
1. Kapal Motor (KM)....................................................................................9
E. Pengertian Syahbandar..................................................................................9
1. Tugas Dan Fungsi Syahbandar................................................................10
F. Kerangka Berfikir.......................................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................14
A. Metode Penelitian.......................................................................................14

xi
B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................15
C. Variabel Penelitian......................................................................................15
1. Variabel Bebas........................................................................................16
2. Variabel Terikat.......................................................................................16
D. Sumber Data Penelitian...............................................................................18
1. Sumber Data Primer................................................................................18
2. Data Sekunder.........................................................................................18
E. Populasi.......................................................................................................19
F. Sampel.........................................................................................................19
G. Metode Pengumpulan data..........................................................................20
H. Analisa Data................................................................................................22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................24
A. Gambaran Umum Perusahaan.....................................................................24
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. ARTHA BAHAR NUSANTARA.24
B. Visi dan Misi PT. ARTHA BAHARI NUSANTARA...............................25
1. Visi Perusahaan.......................................................................................25
2. Misi Perusahaan......................................................................................25
C. Struktur Organisasi Perusahaan...............................................................25
Struktur organisasi merupakan system yang harus dilaksanakan oleh manajer
untuk menggerakkan aktivitas untuk mewujudkan kesatuan tujuan. Faktor
yang mempengaruhi struktur organisasi, yaitu :.............................................25
D. Kegiatan usaha............................................................................................27
E. Lokasi Perusahaan.......................................................................................28
F. Deskripsi Obyek Penelitian.........................................................................28
1. Alur Penerbitan SNPP (Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran....28
2. Analisis data mengenai kendala atau hambatan dalam prosedur
penerbitan sertifikat nasional pencegahan pencemaran..................................29
3. Analisis untuk mengetahui solusi hambatan prosedur Prosedur Sertifikat
Nasional Pencegahan Pencemaran.................................................................32
BAB V PENUTUP.................................................................................................38
A. KESIMPULAN...........................................................................................38

xii
B. SARAN.......................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Organisasi PT. Artha Bahari Nusantara Gresik...............................26

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumen-dokumen Kapal ………………………………………….43

xv
1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin maju dan berkembangnya dunia usaha saat ini, perusahaan

pelayaran dituntut memperluas usahanya. Salah satu cara yaitu dengan membuka

perusahaan keagenan kapal di pelabuhan-pelabuhan. Dalam upaya itu, PT. Artha

Bahari Nusantara berusaha meningkatkan usaha dalam bidang pelayaran dan

melayani pengguna jasa sebaik mungkin sehingga kepercayaan dan kepuasan

konsumen sebagai pengguna jasa juga akan maksimal. Oleh karena itu,

perusahaan pelayaran yang telah menerima penunjukan keagenan kapal dan

principal, akan bertindak sebagai agen untuk melayani kebutuhan kapal saat

berada dipelabuhan.

Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang

digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, di tarik atau

ditunda, termasuk kendaraan yang bergaya dukung dinamis, kendaraan di bawah

permukaan air serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-

pindah. (Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang pelayaran).

Kualitas kapal yang baik haruslah menjadi poin penting dalam kegiatan

transportasi laut, karena perkembangan dunia transportasi semakin maju dan

meningkat, sehingga berpengaruh besar terhadap perkembangan sektor

perhubungan selain itu juga berpengaruh terhadap sektor perdagangan. Sektor

perdagangan yang dimaksud adalah hubungan baik (kepercayaan) antara pengirim

barang (shipper) dan penerima barang (consignee). Oleh karena itu sarana
2

transportasi memegang peranan penting, karena transportasi sebagai sarana

penghubung produsen dan konsumen yang saling membutuhkan.

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan atau perairan dengan

batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan

pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun

penumpang, dan atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh

kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan

kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar

moda transportasi. (UU N0. 17 tahun 2008 tentang pelayaran).

Sebelum penyandaran dan keberangkatan kapal dilakukan ada beberapa

kegiatan yang dilakukan terlebih dahulu ole PT. Artha Bahari Nusantara bersama

sama pihak pengelola dermaga serta harus di sampaikan kepada pihak kapal, yaitu

pemberitahuan tentang rencana kedatangan dan keberangkatan kapal, penentuan

tempat dermaga dan persiapan dermaga, pelaksanaan kapal sandar dan

keberangkatan kapal, serta pengurusan dokumen clearance in dan clearance out

Kapal Motor (KM).

Pada proses kegiatan atau aktivitas oleh PT. Artha Bahari Nusantara

terkadang masih mendapat beberapa hambatan. Hambatan tersebut berupa

penerbitan surat izin berlayar dari syahbandar sebelum surat izin berlayar tersebut

diterbitkan oleh pihak syahbandar, maka ada beberapa dokumen yang harus

diperiksa dalam memorandum kapal tersebut apakah ada sertifikat yang berwarna

merah yang berarti telah habis masa berlakunya dan harus diperbaharui atau di

perpanjang. Proses perpanjangan tersebut juga memulai pihak syahbandar selaku


3

instansi yang memiliki kewenangan dan dalam penerbitannya terdapat prosedur

dan waktu berhari-hari untuk menerbitkan sertifikat tersebut.

Masalah pada Penerbitan Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran di

Kapal Motor (KM) di PT. Artha Bahari Nusantara adalah lama waktu pengurusan

memerlukan waktu dua sampai dengan tiga hari dikarenakan harus di survei kapal

terlebih dahulu oleh pihak survevor dari Syahbandar Gresik mengingat dalam

proses penerbitannya juga harus membutuhkan kelengkapan yang menjadi syarat

penerbitan sertifikat tersebut.

Dari uraian si atas, penulis membuat judul “PROSEDUR PENERBITAN

SERTIFIKAT NASIONAL PENCEGAHAN PENCEMARAN (SNPP) KAPAL

MOTOR (KM) MILIK PT. ARTHA BAHARI NUSANTARA GRESIK”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur penerbitan sertifikat nasional pencegahan

pencemaran (snpp) terhadap kapal motor ( KM) ?

2. Kendala apa saja yang di dapat pada saat penerbitan sertifikat nasional

pencegahan pencemaran tersebut ?

3. Langkah apa yang di lakukan jika ada kekurangan dalam penerbitan

sertifikat nasional pencegahan pencemaran tersebut ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara umum penelitian ini

bertujuan untuk :
4

1. Mengetahui prosedur penerbitan sertifikat nasional pencegahan

pencemaran (snpp)

2. Mengetahui kendala apa saja yang di dapat pada saat proses penerbitan

sertifikat nasional pencegahan pencemaran tersebut

3. Mengetahui solusi dari hambatan pada saat penerbitan sertifikat nasional

pencegahan pencemran tersebut

D. Manfaat Teoritis
1. Bagi penulis

Dari penelitian tersebut penulis dapat memahami prosedur-

prosedur penerbitan sertifikat nasional pencegahan pencemran dari kapal

tersebut dan dapat mengetahui langkah - langkah apa saja yang harus di

ambil pada saat terdapat kekurangan – kekurangan dalam proses

penerbitan sertifikat tersebut.

2. Bagi universitas

Tugas akhir ini di harapkan dapat menambah perbendaharaan

perpustakaan Program diploma pelayaran Universitas Hang Tuah

Surabaya sebagai bahan refrensi perpustakaan sehingga dapat bermanfaat

bagi insan akademik yang ingin meneliti di bidang kepelabuhanan

teritama seluruh taruna/i dari jurusaan ketatalaksanaan pelayaran niaga

dan Dari hasil penelitian tersebut universitas dapat memahami

prosedural kerja di lapangan sehingga dapat memberi wawasan gambaran

dunia kerja dalam pengurusan sertifikat kapal ,agar dapat mengarahkan

anak didik nya memahami dan mempelajari teori-teori dalam dunia kerja

yang terus ter update di KSOP kelas II Gresik.


5

E. Manfaat Praktis
Tugas akhir ini juga dapat di harapkan menjadi masukan bagi PT. Artha

Bahari Nusantara dalam pengurusan dokumen kapal yang sudah habis masa

berlakunya juga dapat menjadi rujukan bagi para junior yang akan melaksanakan

PRADA di tempat praktek nantinya yang akan membahas tentang prosedur

penerbitan Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran di kantor Kesyahbandaran

dan Otoritas Pelabuhan kelas II Gresik.

F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini disajika dengan urutan sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

BAB I berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan masalah, sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

BAB II menjelaskan tentang prosedur, pengurusan sertifikat, pengertian

kapal, pengertian pelabuhan, pengertian pengurusan sertifikat nasional

pencegahan pencemaran, pengertian syahbandar contoh beberapa sertifikat

kapal motor (KM).

BAB III: METEDO PENELITIAN

BAB III menjelaskan tentang pendekatan penelitian, data penelitian, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisa data.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN

BAB V menjabarkan hasil dari kesimpulan penelitian dan saran.


6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini akan menjadi baik bila mana didukung oleh landasan teori

yang sesuai dengan rumusan masalah tersebut. Landasan teori tersebut digunakan

sebagai tolak ukur dalam berfikir dalam meneliti suatu masalah sesuai dengan

judul yang diangkat dalam tugas akhir ini, landasan teori yang dikemukakan

dalam karya tulis ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

A. Pengertian prosedur
Prosedur adalah suatu kepentingan yang dimiliki oleh suatu organisasi atau

perusahaan agar segala sesuatunya dapat dilakukan secara seksama. Prosedur akan

menjadi pendoman bagi suatu organisasi atau perusahaan dalam menentukan

aktifitas apa yang harus dilakukan dan dikembangkan untuk menjalankan suatu

fungsi tertentu (Mulyadi 2011). Pernyataan berbeda ditulis lilis Puspita wati dan

Sri Dewi Anggadi (2011), mengenai defisi prosedur (procedure) dalam buku yang

berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” yaitu prosedur merupakan serangkaian

langkah/kegiatan yang tersusun secara sistematis berdasarkan urutan – urutan

yang terperici dan harus diikuti untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan.

Sedangkan defisi prosedur menurut M. Nafarin (2009),dalam buku “penganggaran

perusahaan” menjelaskan bahwa : 10 “Prosedur (prosedure) adalah urutan –

urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan

kerja yang seragam”. Berdasarkan dari beberapa defisi prosedur diatas dapat

disimpulkan bahwa prosedur merupakan pentingan yang dimiliki individu atau


7

perusahaan yang tersusun secara sistematis berdasarkan urut – urut/langka -

langkah yang saling berkaitan guna menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.

B. Pengertian Penerbitan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994:91)” penerbit mengandung

arti orang atau perusahaan yang menerbitkan buku, majalah dan sebagainya”.

Sedangkan menurut Jacob, sebagaimana dikutip oleh Sofia Mansoor – Niksolihin

(1993:67) bahwa pengertian buku yang ditetapkan oleh UNESCO adalah terbitan

bercetak yang tidak berkala dengan tebal sekurang-kurangnya empat puluh

sembilan halaman, tidak termasuk halaman sampul.

Jika dilihat dari pengertian diatas, maka bila ada terbitan bercetak yang tidak

berkala yang tebalnya kurang dari empat puluh sembilan halaman, belum layak

disebut sebagai buku.

Menurut Hasan Pambudi (1981), Penerbitan adalah kegiatan

mempublikasikan kepada umum, mengetengahkan kepada khalayak ramai kata

dan gambar yang telah diciptakan oleh jiwa - jiwa kreatif, kemudian disunting

oleh penyunting yang selanjutnya digandakan oleh bagian percetakan.

C. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran (SNPP)


Sertifikat nasional pencegahan pencemaran adalah serifikat yang

dikeluarkan oleh Mentri Perhubungan No. 29 Tahun 2014 tentang pencegahan

pencemaran lingkungan maritim, bahwah asli pemeriksaan menunjukkan

kontruksi, penataan perlengkapan pencegahan pencemaran di kapal telah

memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan Mentri Perhubungan:


8

1. Dasar Hukum:
a. SOLAS, 1974

b. MARPOL Convebtion, 73/78

c. International Convention on the Control of Harmful Anti-fouling

d. System on Ships (AFS), 2001

e. UU 17 tahun 2008

f. PP 51 tahun 2002

g. PP 5 tahun 2010

h. PP 21 tahun 2010

i. PM 45 tahun 2012

j. PM 29 tahun 2014

2. Persyaratan Penerbitan SNPP


a. Salin Surat Ukur

b. Salinan Surat Tanda Kebangsaan Kapal (Surat Laut/Pas Besar)

c. Salinan Sertifikat SNPP Sementara

d. Buku Laporan Pemeriksaan Marine inspector sesuai dengan PM.

29/2014

e. Salinan sertifikat Condition Assessment Scheme (CAS) untuk

kapal tangki minyak Single Hull yang berumur>20 tahun

f. Salinan Sertifikat Keselamatan

D. Pengertian Kapal
Menurut (UU No. 17 Tahun 2008 tentang pelayaran), kapal adalah

kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang di gerakan dengan tenaga

angin, tenaga mekanik, energi lainnya, di tarik atau ditunda, termasuk kendaraan
9

yang bergaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air serta alat apung

dan bangunan terapung yang berpindah-pindah.

1. Kapal Motor (KM)


Kapal motor (Inggris: motor ship atau motor vessel) adalah kapal

yang mempunyai mesin pembakaran dalam, biasanya mesin diesel.

Penamaaan kapal motor (motor ship) dalam istilah internasional biasanya

di singkat menjadi MS,M/S,MV.

E. Pengertian Syahbandar
Syahbandar adalah pegawai atau pejabat pemerintah yang mengepalai

urusan pelayaran di pelabuhan. Syahbandar dapat disebut juga dengan kepala

pelabuhan yang diangkat oleh Menteri dengan memiliki kewenangan tertinggi

untuk menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap jaminan keselamatan

dan keamanan pelayaran syahbandar memiliki kantor kesyahbandaran atau

otoritas pelabuhan dengan bagian-bagian untuk menjalankan dan melakukan

pengawasan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang telah

ditetapkan pemerintah, sekaligus memisahkan fungsi syahbandar di dalam

lingkungan kantor Administrator Pelabuhan. Tugas pokok Kantor

Kesyahbandaran Utama adalah melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum

di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, koordinasi kegiatan

pemerintahan di pelabuhan serta pengaturan, pengendalian dan pengawasan

kegiatan kepelabuhan pada pelabuhan yang diusahakan secara komersial.


10

1. Tugas Dan Fungsi Syahbandar


Dalam melaksanakan tugas, Kesyahbandaran menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan kapal

sertifikat keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal dan

penetapan status hukum kapal

b. Pelaksanaan pemeriksaan manajemen keselamatan kapal;

c. Pelaksaan pengawasan keselamatan dan pelayaran terkait dengan

kegiatan bongkar muat barang berbahaya, barang khusus, limbah

bahan berbahaya dan beracun (B3), pengisian bahar bakar, ketertiban

embarkasi dan debarkasi penumpang, pembangunan fasilitas

pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, laik layar dan kepelautan,

tertib lalu lintas kapal diperairan pelabuhan dan alur pelayaran,

pemanduan dan penundaan kapal, serta penerbitan Surat Persetujuan

Berlayar

d. Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan dan

pemadaman kebakaran di perairan pelabuhan, penanganan musibah

di laut, pelaksanaan perlindungan lingkungan maritime dan

penegakan hukum dibidang keselamatan dan keamanan pelayaran

e. Pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan yang

terkait dengan pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum di

bidang keselamatan dan keamanan pelayaran

f. Pelaksanaan penyusun Rencana Imduk Pelabuhan, Daerah

Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan,


11

serta pengawasan penggunaannya, pengusulan tarif untuk ditetapkan

Menteri

g. Pelaksanaan penyediaan, pengaturan, dan pengawasan penggunaan

lahan daratan dan perairan pelabuhan, pemeliharaan penahan

gelombang. Saran Bantu kolam pelabuhan, alur pelayaran dan

jaringan jalan serta Navigasi pelayaran

h. Pelaksanaan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di

pelabuhan, keamanan, dan ketertiban, kelancaran arus barang di

pelabuhan

i. Pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal keluar masuk pelabuhan

melalui pemanduan kapal, penyediaan dan/atau pelayanan jasa

kepelabuhanan serta pemberian konsesi atau bentuk lainnya kepada

Badan Usaha Pelabuhan

j. Penyiapan bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional

pelayanan jasa kepelabuhanan dan

k. Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum, hukum dan

hubungan masyarakat serta pelaporan.

F. Kerangka Berfikir
PT. Artha Bahari Nusantara telah menjadi perusahaan yang terpercaya

terutama di bidang pengangkutan penumpang yang di bawa kapal motor (KM),

sejak berdirinya perusahaan tersebut. Di PT. Artha Bahari Nusantara sangat

menekan kepada karyawannya nilai-nilai kejujuran, disiplin, dan profesionalisme.


12

Operasional Keagenan di PT. Artha Bahari Nusanatara terus berusaha

memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumennya. Dengan didukung

pelayanan dan fasilitas pengurusan dokumen kapal, Keagenan PT. Artha Bahari

Nusantara selalu menempatkan penekanan yang kuat pada karyawannya tentang

pelayanan baik, pelayanan yang terpercaya terhadap konsumennya.

Begitu halnya pada penerbitan sertifikat nasional pencegahan pencemaran

di laut terhitung sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam penyebab.

Dampak negatif dari pencemaran tersebut akan mengakibatkan keruskan

ekosistem laut secara langsung dan juga akan berdampak pada manusia seperti

berkurangnya hasil laut. Pencemaran air laut ini salah satunya disebabkan karena

tumpahan minyak. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kelalayan manusia

sehingga minyak tumpah kelaut dalam jumlah yang besar contohnya kecelakaan

kaapal. Pencemaran juga biasa disebabkan oleh kotoran. Kotoran adalah segala

jenis limbah yang berasal dari limbah toilet, tempat pembuangan air, tempat cuci

tangan (westafel) dan air limbah yang bercampur dengan kotoran tersebut.

Pencemaran yang lain disebabkan oleh sampah, yaitu semua jenis makanan

limbah domestic dan operasional, semua jenis bahan-bahan buangan dari kapal

yang tidak di gunakan atau bahan-bahan buangan rumah tangga pencegahan

pencemaran ini biasa dilakukan dengan cara melakukan survey kapal yang akan di

lakukan perpanjangan pada Sertifikat Pencegahan Pencemaran terutama pada

pompa OWS (oil water sparator) pesawat bantu atau permesinan bantu di atas

kapal yang menyaring dan memisahkan air laut (bilges) yang mengandung
13

minyak, sampai pemisahnya mencapai kurang dari 15ppm, selanjutnya tang

kiendap yang menampung semua kotoran manusia yang ada di atas kapal.
14

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode penelitian kualitatif.

Menurut Moleong (2004 : 4) mengartikan bahwa penelitian kualitatif adalah

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut Bogdan,

penelitian kualitatif yaitu penelitian yang membutuhkan pendalaman penghayatan

terhadap interaksi antara konsep atau analisa secara mendalam tentang hubungan

konsep yang dikaji secara empiris. Moleong (2004 : 4) mengartikan bahwa

penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan metode

penelitian merupakan cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan

atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang akan muncul sehubungan dengan

masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahan

masalahnya.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif atau sebagai metode

untuk mengumpulkan data kualitatif. (Moleong, 2004:4). Maka dalam hal ini

penelitian yang menggunakan jenis ini terkait erat dengan pengamatan berperan

serta. Penelitian lapangan sangat penting dilakukan dengan asumsi dasar bahwa
15

dengan mengadakan pengamatan lapangan tentang fenomena dalam suatu

keadaan alamiah akan menemukan data yang valid dan komprehensif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di Perusahaan Pelayaran PT.

Artha Bahari Nusantara yang beralamatkan:

Alamat : Jl. Kaca Piring No. 11 Kel. Sido Kupul Gresik

Teelepon :031-39930849

Lokasi Kegiatan Penelitian : PT. ARTHA BAHARI NUSANTARA

Waktu dalam praktek darat (prada) di Kantor PT. Artha Bahari Nusantara

selama tiga (3) bulan mulai terhitung tanggal 09 Februari 2021 sampai 28 Mei

2021.

Di samping itu juga untuk lebih memperkarya isi dari penyusunan tugas

akhir ini, maka peneliti juga melakukan penelitian kepustakaan yang terdapat di

perpustakaan Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya.

C. Variabel Penelitian
Menurut Moh. Nazir (2013 : 126) yang dimaksud dengan defisi variabel

penelitian adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau kontrak

dengan cara memberikan arti, atau menjelaskan kegiatan, ataupun memberikan

suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur kontrak atau variabel tersebut.

Dalam tugas akhir yang berjudul “ PROSEDUR PENERBITAN

SERTIFIKAT NASIONAL PENCEGAHAN PENCEMARAN (SNPP) KAPAL

MOTOR (KM) MILIK PT. ARTHA BAHARI NUSANTARA” memiliki dua

variabel yang dijadikan kerangka dalam penulisannya yaitu:


16

1. Variabel Bebas
Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah Keagenan:

Keagenan adalah hubungan berkuasaan secara hukum yang terjadi

bilamana dua pihak bersepakat membuat perjanjian, dimana salah satu

pihak dinamakan agen setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

dinamakan pemilik (principal) dengan syarat bahwa pemilik tetap

mempunyai hak untuk mengawasi agennya mengenai kewenangan yang

dipercayakan kepadanya. Menurut H.Abbas Salim (1993 : 98) Agen

adalah sebuah badan usaha yang bergerak dalam kegiatan atau aktivitas

kapal atau perusahaan pelayaran. Untuk melanyani berbagai keperluan

tersebut, perusahaan pelayaran akan menunjuk sebuah agen kapal untuk

memenuhi sebuah permintaan dari principal.

Indikator variabel bebas antara lain sebagai berikut:

a. Menyusun program operasional keagenan

b. Memonitor pelaksanaan pelayanan keagenan

c. Mendata kegiatan keagenan

d. Memberikan data evaluasi terhadap perkembangan keagenan

e. Mengupayakan keagenan sedemikian rupa agar dapat memberikan

stimulasi terhadap perusahaan.

2. Variabel Terikat
Menurut Karlinger (2006 : 58) variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Penelitian ini mempunyai variabel terikat, yakni penerbitan Sertifikat

Nasional Pencegahan Pencemaran.


17

Perpanjangan Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran ( SNPP)

merupakan faktor utama yang ingin di jelaskan atau di prediksi dan di

pengaruhi oleh faktor lain (Noor, 2011 : 49) bisa di notasikan dengan Y

dengan kata lain, v ariabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi

atau diterangkan oleh variabel lain tetapi tidak dapat dipengaruhi oleh

variabel lain. Penelitian ini . penelitian ini mempunyai variabel terkait

yaitu penerbitan Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran.

Penerbitan Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran adalah

suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh syahbandar terhadap kapal

yang akan berlayar meninggalkan pelabuhan. Untuk memastikan bahwa

kapal, awak kapal, dan muatannya secara teknis admistratif telah

memenuhi persyaratan pencegahan pencemaran di lingkungan maritim.

Indikator variabel terikat adalah sebagai berikut:

a. Salin Surat Ukur

b. Salinan Surat Tanda Kebangsaan Kapal (Surat Laut/Pas Besar)

c. Salinan Sertifikat nasional pencegahan pencemaran (SNPP)

Sementara

d. Buku laporan Pemeriksaan Merine inspector sesuai dengan PM.

29/2014

e. Salinan Sertifikat Condition Assessment Scheme (CAS) untuk Kapal

Tangki Minyak Single Hull yang berumur>20 tahun

(Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 tahun 2014)


18

D. Sumber Data Penelitian


Sumber data adalah pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

yang dapat di peroleh. Sumber data pada perinsipnya berkaitan erat dengan subjek

penelitian maupun populasi dan sempel penelitian. Ada dua jenis sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.

1. Sumber Data Primer


Merupakan sumber data yang langsung diberikan oleh informan mengenai

fokus penelitian selama berada di lokasi penelitian. Sumber data primer ini

merupakan unit analisis utama yang digunakan dalam kegiatan analisis data.

Dalam hal ini sumber data primer diperoleh peneliti selama proses pengumpulan

data dengan menggunakan teknik wawancara mendalam kepada pimpinan

perusahaan karyawan perusahaan dan pihak syahbandar serta observasi terhadap

implementasi Pelanyanan keagenan dalam penebitan Sertifikat Nasional

Pencegahan Pencemaran.

2. Data Sekunder
Merupakan sumber data tertulis yang digunakan sebagai informasi

pendukung dalam analisis primer. Sumber data sekunder berfungsi sebagai

penunjang data primer. Dalam hal ini misalnya peneliti memperoleh melalui

dokumen-dokumen tertulis terkait pengurusan dokumen kedatangan dan

keberangkatan di Pelabuhan umum Gresik. Buku-buku yang berkaitan dengan

masalah penelitian, sumber internet yang berkaitan dengan masalah penelitian

layanan keagenan dalam penerbitan Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran.


19

E. Populasi
Definisi populasi menurut Nawawi (1985:141) menyebutkan bahwa,

populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung

ataupun pengukuran kuantitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai

sekumpulan objek yang lengkap. Sugiyono (1997:57) memberikan pengertian

bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subjek

yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Riduwan dan

Tita Lestari (1997:3) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari

karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian.

Menurut Margono (2004) populasi merupakan seluruh data yang

menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yamg

telah ditentukan. Populasi disini adalah Semua Hasil pemeriksaan Sertifikat

Nasional Pencegahan Pencemaran (SNPP) Kapal Motor (KM) milik PT. Artha

Bahari Nusantara Gresik.

F. Sampel
Menurut Soekiji (2005) sampel adalah sebagian untuk diambil dari

keseluruhan onjek yang diteliti dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi.

Sedangkan menurut Sugiyono (2009:216) sampel dalam penelitian kualitatif

bukan dinamakan responden, tetapi sebagai partisipan, atau narasumber,

informan, teman dan guru dalam penelitian.selain itu, sampel juga bukan disebut

sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah

untuk menghasilkan teori. Menurut Sugiyono (2009:85) adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu.


20

Adapun yang menjadi sampel pada penelitian berjudul “PROSEDUR

PENERBITAN SERTIFIKAT NASIONAL PENCEGAHAN PENCEMARAN

(SNPP) KAPAL MOTOR (KM) MILIK PT. ARTHA BAHARI NUSANTARA

GRESIK”.

G. Metode Pengumpulan data


Dalam penyusun sebuah penelitian, seseorang peneliti menggunakan

beberapa metode tertentu dalam mengumpulkan data yang tersusun secara

sitematis sesuai dengan tujuan penelitian. Ada beberapa macam metode yang

dipergunakan untuk mengumpulkan data. Namun tidak ada metode yang dianggap

paling baik karena masing – masing metode pengumpulan data mempunyai

kelemahan dan kelebihan sendiri. Oleh karena itu penulis menggunakan metode

pengumpulan data lebih dari satu sehingga akan melengkapi antara lain dengan

yang lainnya untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Dalam tugas akhir ini penulis

menggunakan metode atau teknik pengumpulan data di antaranya yaitu:

1. Observasi
Menurut Margono (1997:158) observasi dapat diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang

tampak pada obyek penelitian. Dalam melaksanakan observasi atau

pengamatan, peran peneliti sebagai pengamat dalam hal ini tidak

sepenuhnya sebagai pemeran, tetapi melakukan fungsi pengamatan

Moleong, (2004 : 17) dengan kata lain pengamatan saja. Tujuan dari

observasi ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang tepat

mengenai objek penelitian. Adapun data yang diperoleh atau

dikumpulkan dari peneliti dari metode penelitian ini adalah proses


21

penerbitan Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Kapal Motor

(KM) milik PT. Artha Bahari Nusantara Gresik.

2. Wawancara
Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan wawancara langsung kepada informan, melalui percakapan

tatap muka antara pewawancara dengan sumber informasi, saat

pewawancara bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan

telah di rancang sebelumnya (Yusuf, 2014). Wawancara dapat di

lakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur saat peneliti

mengajukan pertanyaan kepada seseorang responden yaitu pegawai

PT. Artha Bahari Nusantara Gresik yang terkait dalam aspek-aspek

yang akan di bahas dalam laporan ini.

3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sumber data untuk melengkapi data-data

penelitian baik berupa sumber penulis, gambar, atau foto. Dalam hal

dokumentasi Bogdan menyatakan “Publish autobiographies provide

readiley availablesource of date for the discerning qualitative

research” bahwa hasil penelitian akan semakin kredibel apabila

didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah

ada. Sugiono mengatakan, bahwa studi dokumen merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam

penelitian kualitatif. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu foto-foto yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh

subjek penelitian.
22

Adapun data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti yaitu

mendaftarkan kedatangan kapal, Sertifikat Nasional Pencegahan

Pencemaran yang akan berakhir atau sudah berakhir masa berlakunya

kuitansi pemeriksaan dan sertifikat jadi SNPP yang menggambarkan

kegiatan yang di lakukan keagenan yang dilakukan oleh subjek

penelitian.

H. Analisa Data
Menurut pendapat Potton yang dikutip oleh Moleong bahwa analisis data

adalah proses mengatur urutan data mengorganisasikan ke dalam suatu pola,

kategori dan suatu uraian data. Sedangkan analisa data kualitatif menurut Bogdan

dan Biklen dalam Moleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan dikelola, menyintesiskannya, mencari, dan menemukan pola, menemukan

apa yang terpenting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain. Moleong (2002 : 248).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif sehingga

penelitian ini dapat difokuskan pada penunjukan makna, deskripsi, dan

penempatan data pada konteksnya masing-masing, oleh karena itu analisis yang

digunakan lebih banyak menggunakan kata – kata dari pada angka.

Merujuk pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan metode deskriptif

kualitatif dalam penulisannya. Menurut Punaji Setyoari (2010) penelitian

deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan sesuatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang atau segala

sesuatu yang terkait dengan variabel – variabel yang bisa dijelaskan. Artinya
23

metode ini digunakan dalam rangka menganalisa data dari hasil pengumpulan data

yang berhubungan dengan pembahasan.

Setelah penelitian melakukan praktek darat di PT. Artha Bahari Nusantara,

berdasarkan observasi dan data-data yang di dapat, dilakukan teknik analisis data

sebagai berikut :

1. Analisis data mengenal kendala atau hambatan dalam pengurusan

Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran.

2. Analisis untuk mengetahui cara mengatasi hambatan pengurusan

Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran.


24

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan


1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. ARTHA BAHAR NUSANTARA
Sejarah perusahaan dengan perusahaan lainnya pasti memiliki latar

belakangnya yang berbeda sesuai dengan tujuan masing-masing perusahaan.

Apabila seorang atau sekelompok orang yang ingin mendirikan suatu perusahaan

maka dua hal yang harus diputuskan yaitu dalam bidang dan kegiatan apa

perusahaan tersebut akan didirikan. Pilihan ditentukan oleh kemampuan seorang

manager dan besarnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang diberikan atas

usaha yang dipilih dalam mendirikan sebuah perusahaan. Seiring dengan

berkembangnya wawasan masyarakat yang semakin luas sehingga dapat

mendorong seseorang untuk berinvestasi diperusahaan tersebut, maka berdirilah

suatu perusahaan yang bernama PT. ARTHA BAHARI NUSANTARA cabang

Gresik yang terletak di jalan Kaca Piring No. 11 Kelurahan Sidokumpul

Kecematan Gresik. Perusahaan ini merupakan perusahaan bonglar/muat yang

didirikan oleh Bapak Rudi Cia.

Kantor Perusahaan PT. ARTHA BAHARI NUSANTARA cabang Gresik

dipimpin oleh Capt. Rio Ferdinanda yang berdiri sejak 16 Desember 2020.

Perusahaan ini merupakan perusahaan nasional yang bergerak dibidang jasa

angkutan yang menyediakan angkutan keseluruh Nusantara mulai dari kapal

Kargo, Tugboat, dan Tongkakng yang prioritasnya dimuatan curah kering. Selain

bergerak sebagai pelayaran lokal PT. ARTHA BAHARI NUSANTARA berusaha


25

memberikan pelayanan terbaik untuk para pelanggannya sehingga bisa

mewujudkan kerja sama yang berkesinambungan.

B. Visi dan Misi PT. ARTHA BAHARI NUSANTARA


1. Visi Perusahaan
Menjadikan Perusahaan Nasional yang berskala Nasional dengan

memberikan pelayanan terbaik kepada semua pelanggan dan memenuhi

kebutuhan sarana jasa angkutan laut dengan standar nasional yang memberikan

jaminan keselamatan jiwa, harta benda dan alat angkut dilaut.

2. Misi Perusahaan
Mengedepankan pelayanan yang ramah, tepat waktu, tepat jumlah dan

kooperatif dengan memelihara hubungan usaha yang saling menguntungkan,

saling menghormati serta etika bisnis yang baik dan bermartabat. Menjamin

terciptanya lingkungan kerja yang baik dengan memenuhi ketentuan keselamatan

pelayaran, keselamatan kerja dan meningkatkan kemampuan sumber daya

manusia melalui program-program pelatihan yang memadai.

C. Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi merupakan system yang harus dilaksanakan oleh

manajer untuk menggerakkan aktivitas untuk mewujudkan kesatuan tujuan.

Faktor yang mempengaruhi struktur organisasi, yaitu :

a. Pembagian pekerjaan, adalah tingkat dimana tugas dalam sebuah

organisasi dibagi menjadi pekerjaan yang berbeda.

b. Hierarki, adalah garis wewenang yang tidak terputus yang membentang

dari tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan


26

menjelaskan hubungan si pelapor kepada si penerima (Nurhayati dan

Darwansyah,2013).

Struktur Organisasi pada PT. Artha Bahari Nusantara Gresik :

DIREKTUR UTAMA

RUDI CIA

KEPALA CABANG

RIO FERDINANDO

OPERASIONAL KEUANGAN ADMINISTRASI

WINARNO RAHMAN SULIS STYOWATI ANISA BELA M

DEDE ISKANDAR

P.B.M MANDOR P.B.M

H. TI’IN MUHAR

Gambar 1 : Struktur Organisasi PT. Artha Bahari Nusantara Gresik


27

D. Kegiatan usaha
Kegiatan utama PT. Artha Bahari Nusantara meliputi shipping agent dan

bongkar muat :

1. Shipping line
Adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengangkutan laut

dimana mempunyai dan pengoperasian kapalnya sendiri atau pun secara

konsorsium, shipping line hanya menyediakan jasa prot to prot artinya

kewajiban dari pelanyaran mengangkut cargo dari suatu pelabuhan dan

kepelabuhan lain saja

2. Shipping agent

Shipping agent adalah orang atau agen yang di tunjuk yang

bertanggung jawab untuk menangani pengiriman barang dan kepentingan

umum pelanggan nya, di pelabuhan dan pelabuhan lainnya atas nama

pemilik kapal, manager dan penyewa.

3. Bongkar muat, yang terdiri dari :


a. Stevedoring
Merupakan jasa pelayanan membongkar barang dari atau ke kapal,

dermaga, tongkang, truck, kedalam palka kapal (ruangan yang ada

dikapal untuk menyimpan barang) dengan menggunakan derek kapal

atau crane pelabuhan.

b. Cargodoring
Merupakan jasa pekerjaan mengeluarkan barang dari siling,

lambung kapal di atas dermaga, mengangkut barang dari dermaga.


28

c. Receiving atau delivery


Merupakan jasa pekerjaan mengambil barang dari timbunan atau

tempat penumpukan di gudang atau di lapangan penumpukan dan

menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan pengangkut (tracking)

atau pekerjaan sebaliknya.

E. Lokasi Perusahaan
Lokasi PT. Artha Bahari Nusantara sangat strategi, karena secara langsung

berhubungan dengan jalan raya utama Gresik – Surabaya atau Gresik – Tuban.

Karena lokasi ini, PT. Artha Bahari Nusantara sering mendapat owner baru dan

semakin hari semakin banyak dikarenakan lokasinya sangat strategis dan mudah

di akses oleh para pemilik barang.

F. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Alur Penerbitan SNPP (Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran


Langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh perusahaan pada saat

pengajuan permohonan pencegahan pencemaran terhadap kapal motor :

1. Agen menginginkan atau clearen in setelah di setujui aprove oleh

syahbandar

2. Keluar memo randum di memo randum itu tadi tercantum sertifikat

yang mati berwarna merah, ternyata yang mati sertifikat SNPP

3. Menyiapkan persyaratan pengajuan SNPP

- Surat laut (copy)

- Surat ukur (copy)

- Snpp lama atau yang sudah expired dan (copy)


29

- Grosse akta kapal (copy)

- Asuransi kerangka kapal (copy)

4. penunjukan marine surveyor dari devisi SHSK

5. Ada pemeriksaan dari surveyor / pihak syahbandar sebelum

diterbitkan, tujuannya untuk mengetahui kelengkapan atau apa saja

yang kurang di kapal itu dan harus di lengkapi sebelum di terbitkan

nya sertifikat itu tadi

6. Setelah keluar sertifikat nya baru kapal bisa clearen out karna clearen

out itu perlu yang namanya SPB ( Surat persetujuan berlayar) atau

SIB (Surat izin berlayar) syarat nya sib/spb keluar surat-surat kapal

harus hidup semua.

7. Menyiapkan clearen out yaitu memo randum terus sertifikat yang

sudah di perpanjang itu tadi SNPP (foto copy). Terus di ajukan ke

syahbandar

8. Setelah di aprove atau di setujui baru keluar suarat ijin berlayar (SIB)

9. Kemudian baru kapal bisa clearen out dan berlayar lagi ke pelabuhan

berikutnya.

2. Analisis data mengenai kendala atau hambatan dalam prosedur


penerbitan sertifikat nasional pencegahan pencemaran
PT. Artha Bahari Nusantara adalah perusahaan yang bergerak di bidang

keagenan kapal, yang berapresiasi kepada kapal-kapal dalam negeri di Pelabuhan

Indonesia III Gresik dalam penulisan karya tulis yang berjudul Layanan Keagenan

Oleh PT. Artha Bahari Nusantara dalam proses prosedur penerbitan sertifikat

nasional pencegahan pencemaran (SNPP) kapal Motor (KM) oleh Syahbandar


30

Gresik Dermaga Taluk Tegak Pelabuhan Umum Gresik, pihak Agen dituntut

untuk bisa memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin sebagai upaya

untuk mendapatkan kepercayaan pihak yang terkait.

Pada saat dokumen sudah ada di kantor mulailah semua dokumen kapal di

periksa masa berlaku nya dan apa bila di dapat salah satu sertifikat tersebut mati

kami sebagai agen harus mempersiapkan perpanjangan. Akan tetapi kami sebagai

agen sering kali mengalami hambatan dalam prosedur penerbitan sertifikat

tersebut yang disebabkan oleh kapal itu sendiri anatara lain adalah sebagai

berikut:

1. Ows (oil water sparator) yang mati

2. Pompa-pompa yang mati

3. Ruang kemudi, kamar mesin dan ruangan-ruangan lain nya yang ada di

kapal dalam keadaan kotor

Dalam Tugas Akhir ini mengambil prosedur penerbitan sertifikat nasional

pencegahan pencemaran (SNPP) dan apabila ingin memperpanjang sertifikat ini

harus mempersiapkan dokumen penunjang sebagai berikut :

1. Salinan surat tanda kebangsaan kapal (surat laut / pas besar) Surat tanda

kebangsaan merupakan surat kapal yang memberi hak kepada kapal

untuk dapat mengibarkan bendera di Indonesia sebagai bendera

kebangsaan kapal termasuk kapal penangkapan ikan.

Surat Tanda Kebangsaan Kapal terdiri dari:

1) Surat laut

2) Pas besar
31

3) Pas kecil

4) Pas sungai dan danau

2. Salinan surat ukur

Surat ukur adalah surat yang mencamtumkan ukuran kapal yang meliputi

panjang kpal, lebar kapal, tinggi draf depan kapal,

(GT kapal (Gross Ton/ Isi kotor kapal).

3. Salinan sertifikat SNPP yang mati

Salinan sertifikat SNPP yang mati merupakan sertifikat nasional untuk

pencegahan pencemaran.

4. Buku laporan pemeriksaan marine inspector

Buku laporan pemeriksaan marine inspector merupakan buku cacatan

tentang surveyor setelah memeriksa kapal yang meliputi cacatan

kebersihan kapal, perlengkapan dan kebutuhan kapal,

5. Salinan setifikat condition assessment scheme (CAS) untuk kapal tangki

minyak atau tangkeryang berumur lebih dari 20 tahun

CAS merupakan cacatan kondisi kapal setiap enam bulan sekali setelah

beroperasi.

6. Salinan setifikat keselamatan

Salinan sertifikat keselamatan merupakan sertifikat yang di keluarkan oleh

jendral perhubungan laut untuk kapal yang telah memenuhi persyaratan

material, kontruksi, bangunan, pemesinan, dan perlistrikan, stabilitas, tata

sususnan, perlengkapan, termasuk radio dan elektronika kapal.


32

3. Analisis untuk mengetahui solusi hambatan prosedur Prosedur


Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran
Berdasarkan observasi penulisan sebagai agen perlu lebih dulu memeriksa

keadaan kapal yang harus melengkapi semua kekurangan kapal dalam syarat

penerbitan setifikat pencegahan pencemaran tersebut sebelum di lakukan survei

oleh marine inspector dari Syahbandar di antaranya sebagai berikut :

1. Melakukan perbaikan OWS ( oil water Sparator )

OWS ( oil water Sparator ) merupakan suatu pompa pemisahan antara

air dan minyak agar tidak ada minyak yang terbuang, sehingga dapat

mencemari lautan.

2. Memperbaiki pompa pompa yang telah mati

a. Pompa air

b. Pompa bahan bakar

c. Macam-macam pompa kapal :

1) Reciprocating pompa

2) Screw pompa

3) Gar pompa

4) Piston pompa

5) Ram jenis pompa

6) Van pompa

7) Pompa sentrifugal

8) Pompa aliran aksial

9) Submersible pump
33

3. Membersihkan ruangan ruangan yang ada di kapal di sampah sampah

yang ada.

Pembagia Ruang Akomodasi Dalam penceramaran ini ruang akomodasi

dibagi menjadi beberapa jenis ruang, seperti yang tercantum di bawah

ini :

a. Ruang Tidur
1) Terletak di atas garis muat air penuh :

a) Memiliki tinggi bebas minimum 1910

b) Luas ruang tidur perorangan minimum 2.80 m2

c) Ukuran tempat tidur minimum 1950 x 950 mm2

d) Ruang tidur untuk kapten, kepala mualim, kepala kapal

mesin, masing-masing 1 kamar tidur untuk satu orang dan

di lengkapi dengan kapar mandi dan WC

e) Untuk perwira yang lain tidak memungkinkan satu ruang

tidur dapat digunakan untuk dua orang

f) Untuk awak kapal yang lain masing-masing kamar tidur

dapat ditempati oleh 2 3 Orang

g) Tinggi tempat tidur bertingkat pertama ptidak kurang dari

760 mm dan kedua tidak lebih dari 1930 mm

2) Fasilitas ruang tidur :


a) Ruang tidur kapten : tempat tidur tunggal, lemari pakaian,

meja tulis dengan meja kursi putar, TV, kamar mandi,

shower; wash-basin, WC, sofa, serta meja tamu.


34

b) Ruang tidur perwira : tempat tidur tunggak, lemari pakaian,

meja tulis dengan kursi putar, TV, kamar mandi, shower,

wash-basin, WC, sofa, serta meja tamu.

c) Ruang tidur Chief Engineer fasilitasnya sama dengan ruang

tidur kapten.

d) Ruang tidur bintara : tempat tidur tunggal, lemari pakaian,

Meja tulis, beserta kursi.

3) Ukuran perabot:

a) Tempat tidur:

b) Kapten dan perwira : 195 x 95 cm

c) Tingkatan lain : 195 x 95 cm

d) Lemari pakaian : 100 x 50

e) Meja tulis : 80 x 50 x 80 cm

b. Ruang Makan (Messroom)

1) Setiap kapal harus dilengkapi dengan messroom atau ruang makan,

yang harus direncanakan untuk memenuhi kebutuhan seluruh awak

kapal, di mana ruang makan untuk perwira harus disediakan

terpisah.

2) Ruang makan dilengkapi dengan meja, kursi, dan perlengkapan

makan yang lain yang dapat menampung seluruh jumlah awak

kapal dalam waktu yang bersamaan.

3) Sedekat mungkin dengan galeri atau dapur


35

4) Dapat dilengkapi dengan pantry atau tempat penyimpanan

masakan.

c. Sanitary accomodation

1)Setiap kapal harus dilengkapi dengan peralatan sanitasi termasuk

kloset, bak mandi, pancuran air, di mana pemakaiannya

disesuaikan dengan kebutuhan.

2) Untuk kapten, chief officer, kepala kamar mesin, harus disediakan

tersendiri.

3) Setiap satu toilet dan shower maksimum dalam satu hal digunakan

untuk 6 orang.

d. Hospital accommodation (klinik)

1) Untuk Kapal dengan awak kapal lebih can 12 orang dan berlayar

lebih dari 3 hari, maka harus dilengkapi dengan sebuah klinik

kesehatan selama pelayaran.

2) Klinik dilengkapi dengan lemari dan tempat tidur.

e. Musholla

Sesuai dengan kebutuhan crew yang beragama Islam, maka

direncanakan, adanya musholla, dilengkapi dengan lemari tempat

menyimpan Al-Qur’an dan perlengkapan lainnya.

f. Galley

1) Galley atau dapur harus diletakkan berdekatan dengan messroom,

gudang makanan, dan kamar pendingin makanan.


36

2) Galley berukuran sekecil mungkin, berventilasi dan cukup

penerangan.

3) Galley pada messroom untuk perwira disediakan pantry untuk

menyimpan makanan.

g. Gudang Makanan (Dry Store)

Gudang makanan atau Dry Store harus ditempatkan di dekat

galley dan pantry dan cukup untuk menyimpan makanan kering

selama pelayanan selain itu dapat dijangkau oleh crane agar dalam

memasukkan kebutuhan atau barang dapat dengan mudah.

h. Store dan Cold Provision Store

1) Store berfungsi untuk menyimpan bahan bentuk curah yang tidak

memerlukan pendinginan Cold store:

2) Ruang pendingin atau Cold Provision Store bersuhu cukup dingin

guna menyimpan beberapa jenis makanan, antara lain : daging,

sayur sayuran, buah buahan, dan ikan

3) Temperatur ruang harus dijaga dengan ketentuan : Untuk

menyimpan daging, suhu maksimum adalah :-22 “C Untuk

menyimpan sayuran, suhu maksimum adalah :-22 “C

i. Chart Room

Chart room atau ruang peta terletak satu kompartemen atau

geladak dengan ruang kemudi atau wheel house. Antara chart room

dengan wheel house bisa langsung berhubungan sehinnga perlu

dilengkapi jendela atau tirai yang menghubungkan keduanya.


37

j. Ruang Radio

Diletakkan setinngi mungkin diatas kapal dan terhindar dari air

dan gangguan suara, harus dekat hal ini untuk mempermudah akses

informasi selama berlayar

k. ESEP (Emergency ource Of Electrical Power) Room

Sebagai pengganti sementara instalasi listrik utama bila instalasi

listrik utama tersebut tidak berfungsi. Memberi jaminan aliran listrik

pada selama 3 jam instalasi darurat ini akan tetap bekerja bila kapal

oleng 22,58 dan atau bila kapal trim sampai 108. Berupa sebuah

baterai akumulator yang mampu menampun beban darurat tanpa

pengisian kembali atau penurunan tegangan yang berlebih.

l. Ruang Kemudi

Ruang kemudi atau Wheel House harus ditempatkan pada geladak

teratas sampai ketinggian dimana arah pandangan ke depan dan ke

samping tidak terganggu.


38

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif deskriptif,

berdasarkan wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilaksanakan pada

tanggal 19 Maret 2021, dapat disimpulkan sebagai berikut :

Prosedur penerbitan sertifikat nasional pencegahan pencemaran (SNPP) dan

apabila ingin memperpanjang sertifikat ini harus mempersiapkan dokumen

penunjang sebagai berikut :

1. Salinan surat tanda kebangsaan kapal (surat laut / pas besar) Surat tanda

kebangsaan merupakan surat kapal yang memberi hak kepada kapal untuk

dapat mengibarkan bendera di Indonesia sebagai bendera kebangsaan

kapal termasuk kapal penangkapan ikan. Surat Tanda Kebangsaan Kapal

terdiri dari: a) Surat laut,b) Pas besar,c) Pas kecil,4) Pas sungai dan danau.

2. Salinan surat ukur

Surat ukur adalah surat yang mencamtumkan ukuran kapal yang meliputi

panjang kpal, lebar kapal, tinggi draf depan kapal, (GT kapal (Gross Ton/

Isi kotor kapal).

3. Salinan sertifikat SNPP yang mati

Salinan sertifikat SNPP yang mati merupakan sertifikat nasional untuk

pencegahan pencemaran.
39

4. Buku laporan pemeriksaan marine inspector

Buku laporan pemeriksaan marine inspector merupakan buku cacatan

tentang surveyor setelah memeriksa kapal yang meliputi cacatan

kebersihan kapal, perlengkapan dan kebutuhan kapal,

5. Salinan setifikat condition assessment scheme (CAS) untuk kapal tangki

minyak atau tangkeryang berumur lebih dari 20 tahun CAS merupakan

cacatan kondisi kapal setiap enam bulan sekali setelah beroperasi.

6. Salinan setifikat keselamatan

Salinan sertifikat keselamatan merupakan sertifikat yang di

keluarkan oleh jendral perhubungan laut untuk kapal yang telah memenuhi

persyaratan material, kontruksi, bangunan, pemesinan, dan perlistrikan,

stabilitas, tata sususnan, perlengkapan, termasuk radio dan elektronika

kapal.

Ada beberapa faktor-faktor yang menghambat Penerbitan Sertifikat

Nasional Pencegahan Pencemaran Kapal Motor (KM) oleh PT. ARTHA BAHARI

NUSANTARA antara lain sebagai berikut :

1. OWS ( Oil Water Sparator) yang mati

2. Pompa-pompa yang mati

3. Ruang kemudi, kamar mesin dan ruangan-ruangan lainnya yang ada di

kapal dalam keadaan kotor.


40

B. SARAN

Berdasarkan penelitian ini, saran baik yang dapat disampaikan adalah :

1. Memperbaiki kerusakan pada OWS (Oil Water Sparator) dengan lebih

meningkatkan pengawasan pada OWS (Oil Water Sparator). OWS (Oil

Water Sparator) merupakan suatu pompa pemisahan antara air dan minyak

agar tidak ada minyak yang terbuang, sehingga dapat mencemari lautan.

2. Mencegah atau mengantisipasi kerusakan yang akan terjadi pada pompa-

pompa, dan segera memperbaiki pompa-pompa yang mati

3. Membersihkan sampah-sampah pada setiap ruangan yang ada di dalam

kapal dan menyediakan tempat sampah di setiap sudut ruangan-ruangan

untuk menjaga kebersihan.


41

DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, H,2003. Kamus Popular Kesehatan Lingkungan. Jakarta:EGC


WHO. (2005). Penyakit Bawaan Makanan: Fokus Pendidikan Kesehatan.
Jakarta:EGC
DEPKES RI.(1996). Pedoman Sanitasi kapal. Jakarta: Ditjen PP-PL
International Health Regulation (IHR). (2005). Jakarta: Ditjen PP-PL
Supriyadi 2006.“Faktor yang berhubungan dengan tingkat sanitasi pada
kapal yang sandar di pelabuhan pangkalbalam pangkalpinang”
Thn. 2005 www.journal.UI.ac.id. Diakses tanggal 16 mei 2020.
World Health Organization. International Health Regulation Guide to ship
sanitation. Geneva WHO 2007
Syaifullah. 2010. ”Pengaruh Sanitasi dan Manajemen Kapal terhadap
Kepemilikan Sertifikat Sanitasi Kapal pada Pelabuhan
Lhokseumaweh” Tesis. Medan: PascasarjanaUniversitas
Sumatera Utara,2010.
Departemen Perhubungan RI, 2008. Undang-Undang nomor 17 tahun 2008
tentang Pelayaran, Jakarta.
42

Nurdin. 2010. Daftar pemeriksaan sanitasi kapal tahun 2010 Makasar:


Bidang Pengendalian Resiko Lingkungan (PRL) kelas I Makasar.
2010
Budi Santoso, 2015. “Keagenan (Agency) Prinsip-Prinsip Dasar,Teori, dan
Problematika Hukum Keagenan Seri Hukum Bisnis”
Kotler,P. 2003. Marketing Management: Analysisi, Planning,
Implementation, Control. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Triatmodjo, Bambang. 2003. Pelabuhan.Yogyakarta : Beta Offset
Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitisn Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Notoatmojo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hadipranata.1980. Tentang Pelayanan dan Melayani. Jakarta: Rineka.
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran, Lembaran Negara No. 70 Tahun 2008, Tambahan
Berita Negara No. 4297
Kosasih, E. 2012.Bahasa Indonesia: Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah
dan Jurnal. Bandung: Yrama Widya
43
44

Lampiran 1 Dokumen-dokumen Kapal :


45
46
47
48
49
50

Anda mungkin juga menyukai