Anda di halaman 1dari 75

PERANAN PERUSAHAAN PELAYARAN PT.

MENARA

LINTAS SAMUDERA MAKMUR DALAM RANGKA

KELANCARAAN PENGURUSAN PERPANJANGAN

SERTIFIKAT KAPAL DI PELABUHAN MERAK, BANTEN

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menempuh Program Diploma III

Pada Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga (KPN)

Disusun oleh :

EGI RAMDHANI FATHURACHMAN


NIT. 16304249

AKADEMI MARITIM (AKMI) SUAKA BAHARI CIREBON

TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Tugas Akhir : PERANAN PERUSAHAAN PELAYARAN

PT.MENARA LINTAS SAMUDERA MAKMUR

DALAM RANGKA KELANCARAN PENGURUSAN

PERPANJANGAN SERTIFIKAT KAPAL DI

PELABUHAN MERAK, BANTEN.

Nama : Egi Ramdhani Fathurachman


Jurusan / NIT : Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga / 16304249

Tugas Akhir dengan judul dan atas taruna tersebut diatas telah disetujui
untuk dapat diujikan, sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar
Ahli Madya pada jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga, Akademi Maritim
Suaka Bahari Cirebon.
DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sukiman, MM Drs. H. Yahya, MA

Ditetapkan di : Cirebon
Tanggal : 2019

Mengetahui
Ketua Jurusan, Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga

1
Sarim, S.os.

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tugas Akhir : PERANAN PERUSAHAAN PELAYARAN PT.MENARA

LINTAS SAMUDERA MAKMUR DALAM RANGKA

KELANCARAN PENGURUSAN PERPANJANGAN


SERTIFIKAT KAPAL DI PELABUHAN MERAK,
BANTEN

Nama : Egi Ramdhani Fathurachman


Jurusan / NIT : Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga / 16304249

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada

jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga, Akademi Maritim Suaka Bahari


Cirebon.

DEWAN PENGUJI

Penguji I Penguji II

Iman Wahyu, SH Dhini Warti, ST,. M.Si

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sukiman, MM Drs. H.Yahya, MA

2
Ditetapkan di : Cirebon

Tanggal : 2019

Mengetahui,

Akademi Maritim (AKMI) Suaka Bahari Cirebon

Direktur

Asep Rahmat, SH., M.M

LEMBAR PERNYATAAN

Nama : Egi Ramdhani Fathurachman

NIT : 16304249

Judul Tugas Akhir : PERANAN PERUSAHAAN PELAYARAN PT. MENAS


LINTAS SAMUDERA MAKMUR DALAM RANGKA
KELANCARAN PENGURUSAN PERPANJANGAN
SERTIFIKAT KAPAL DI PELABUHAN MERAK,
BANTEN.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Tugas Akhir ini adalah

betul-betul hasil karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam Tugas

Akhir ini diberi citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh

sesuai dengan peraturan yang berlaku di Akademi Maritim (AKMI) Suaka Bahari

3
Cirebon.

Demikian Surat Pernyataan saya tulis, dan bisa dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Cirebon, 2019

Yang Membuat Pernyataan

Egi Ramdhani F

MOTTO

”Bekerja keras dan bersikap baiklah kepada sesama,

maka hal luar biasa akan terjadi”.

Egi Ramdhani Fathurachman

4
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala Puji Syukur kami panjantkan atas Kehadirat Allah

SWT, karena telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada Penulis.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PERANAN

PERUSAHAAN PELAYARAN PT. MENARA LINTAS SAMUDERA

MAKMUR DALAM RANGKA KELANCARAN PENGURUSAN

PERPANJANGAN SERTIFIKAT KAPAL DI PELABUHAN MERAK

BANTEN ”. Tugas Akhir ini disusun sebagai persyaratan kelulusan pada Program

Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Diploma III pada Akademi Maritim

(AKMI) Suaka Bahari Cirebon.

Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini Penulis banyak mendapatkan saran,

5
dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman

dengan tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan mata Penulis

bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang

terbaik bagi Penulis. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang

dibuat, baik dengan sengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu Penulis

memohon maaf atas segala kekurangan tersebut, Penulis tidak menutup diri atas

segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat Kontruktif bagi Penulis.

Dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

pihak yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama Penulis

melaksanakan penyusunan Tugas Akhir ini. Rasa hormat dan terima kasih penulis

sampaikan pada :

1. Bapak Asep Rahmat, SH., MM selaku Direktur Akademi Maritim

(AKMI) Suaka Bahari Cirebon.

2. Bapak Drs.Sukiman, MM Selaku Dosen Pembimbing Materi.

3. Bapak Drs.Yahya, MA Selaku Dosen Pembimbing Penulisan.

4. Segenap Dosen dan Karyawan Akademi Maritim (AKMI) Suaka

Bahari Cirebon yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan Tugas

Akhir.

5. Bapak Edi Juhaidi, selaku Kepala PT. Menara lintas Samudera

6
Makmur.

6. Bapak Zulfi (Kepala Operasional), selaku pembimbing selama

melaksanakan Praktek Darat (PRADA).

7. Karyawan PT. Menara Lintas Samudera Makmur yang telah banyak memberi

informasi dan membimbing Penulis dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

8. Kedua Orang Tua tercinta yang selalu medoakan dan memberikan semangat
dan dorongan, baik moril maupun materil kepada Penulis.

9. Teman-teman cadet yang selalu memberikan semangat kepada Penulis

sehingga Penulis bisa menyelesaikan laporan ini.

7
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir

ini, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun Penulis

terima dengan tangan terbuka. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Atas perhatian dan

kerjasamanya Penulis mengucapkan terima kasih.

Cirebon, 2019

Penulis

Egi Ramdhani F

DAFTAR ISI

Cover

8
Lembar persetujuan....................................................................................................

Lembar pengesahan...................................................................................................

ii

Lembar Pernyataan....................................................................................................

iii

Motto .........................................................................................................................

iv

Kata pengantar ..........................................................................................................

Daftar isi.....................................................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................

A. Latar Belakang ..................................................................................


............................................................................................................

B. Rumusan Masalah ……………………………………………….....


............................................................................................................

9
C. Ruang Lingkup...................................................................................
............................................................................................................

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan ..........................................................


............................................................................................................

E. Metode Penelitian .............................................................................


............................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................

A. Teori...............................................................................................................

B. Definisi...........................................................................................................

11

BAB III PEMBAHASAN PENELITIAN...........................................................

17

A. Objek Penelitian................................................................................
............................................................................................................

17

B. Analisis Dan Pembahasan..............................................................................

21

10
C. Pemecahan Masalah...........................................................................
............................................................................................................

35

BAB IV PENUTUP ..............................................................................................

38

A. Kesimpulan......................................................................................
..........................................................................................................

38

B. Saran................................................................................................
..........................................................................................................

38

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

40

LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................

41

RIWAYAT HIDUP PENULIS.................................................................................

69

11
12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang dikenal sebagai negara maritim yang

sebagian besar luas wilayahnya merupakan perairan dan terdiri atas pulau-

pulau. Secara geografis Indonesia terletak pada posisi yang strategis diantara

dua benua Asia dan Australia dan dua samudra Hindia dan Pasifik, yang

menjadi titik silang perdagangan dunia.Terdiri dari ±17.000 pulau kecil dan

besar yang menjadi satu kesatuan yang utuh. Sebagian wilayah lautnya dua

kali lebih luas dari daratan, hal ini menempatkan perhubungan laut sebagai

kedudukan yang paling penting dalam menangani sistem transportasinya.


Kelancaran sistem transportasi sangat penting untuk menunjang

efektifitas dalam pengangkutan barang yang akan diperdagangkan, salah satu

sarana transpotasi angkutan laut selama ini yaitu kapal. Kapal laut merupakan

transportasi yang sering digunakan untuk pengangkutan barang dalam jumlah

banyak baik dalam negeri maupun luar negeri. Contohnya pelabuhan

pelabuhan khusus di Merak, Banten. Pelabuhan Merak mempunyai

kedudukan yang sangat strategis karena merupakan jalur pelayaran dari suatu

daerah pendukung yang sangat potensial terhadap perkembangan industri,

serta cukup dekat dengan pusat perdagangan dalam dan luar negeri.
Dalam hal ini pelabuhan Merak memegang peran yang penting bagi

perkembangan Kota Cilegon, Banten di masa yang akan datang. Oleh karena

itu peranan perusahaan pelayaran sangat penting bagi dunia pelayaran di

1
Indonesia. Dalam pelaksanaannya perusahaan pelyaran atau pemilik kapal

belum tentu bisa menangai segala kebutuhan – kebutuhan kapalnya, maka

dari itu diperlukan jasa keagenan guna memperlancar kegiatan kapal disetiap

pelabuhan – pelabuhan yang disinggahi. Mengingat pentingnya peran jasa

keagenan bagi kapal laut selama singgah di pelabuhan, serta kaitannya

dengan efesiensi waktu dan biaya operasional.


Maka optimalisasi pelayanan jasa keagenan menjadi faktor utama dalam

pelayaran, karena apabila pelayanan jasa keagenan dapat berjalan secara

optimal semua pelayaran akan berjalan lancar.


Pengurusan kapal yang diageni berada pada bagian operasional. Dalam

menangani dokumen – dokumen kapal harus selalu diteliti dan bergerak cepat

supaya disetiap proses pengurusan berkas di instansi – instansi terkait

berjalan dengan baik dan benar. Tidak menutup kemungkinan akan terjadinya

kesalahan manusia ataupun kesalahan petugas instansi yang terkait saat

menangani berkas yang telah diserahkan oleh agen. Dalam hal pengurusan

dokumen kapal di perlukan ketelitian terutama di setiap dokumen sertifikat

kapal yang terdapat masa berlakunya, tidak jarang setiap kapal yang di

tangani terdapat sertifikat kapal yang habis masa berlakunya, karena ini bisa

menghambat atau memperlambat dalam proses Clearance out kapal. Kegiatan

kapal tidak dapat dipisahkan dari rencana pelayanan penanganan yaitu

penyandaran dan keberangkatan kapal. Sebelum penyandaran dan

keberangkatan kapal dilakukan, ada beberapa kegiatan yang telah di tetapkan

oleh pihak keagenan bersama dengan pihak pengelola dermaga dan harus

disampaikan kepada pihak kapal, yaitu pemberitahuan rencana kedatangan

2
dan keberangkatan kapal, penentuan dermaga dan persiapan dermaga,

pelaksanaan kapal sandar dan bongkar, permintaan kebutuhan kapal, kegiatan

bongkar muat, pengurusan dokumen clearance in dan clearance out kapal.


Petugas (Instansi Pemerintah) yang terkait dengan kegiatan keluar

masuknya kapal di pelabuhan diselenggarakan dengan perusahaan pelayaran,

antara lain Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I

Banten, Pelabuhan Indonesia (PELINDO) Kelas II Banten, Kantor Karantina

Kesehatan Pelabuhan Merak Banten, Kantor Imigrasi, Bea Cukai, Vessel

Traffic Service(VTS). Mejalin hubungan baik dengan berbagai instansi –

instansi dalam penanganan kapal merupakan salah satu cara meningkatakan

kinerja perusahaan, sehingga muncul kepercayaan yang baik antara

perusahaan keagenan dengan pihak dan instansi terkait. Dengan adanya

kerjasama dan kepercayaan yang baik juga akan memudahkan perusahaan

dalam menangani kapal yang diageni.


Kegiatan diatas apabila tidak berjalan dengan baik, maka akan

menghambat kelancaran penanganan kapal dipelabuhan. Oleh karena itu

sistem dan prosedur penanganan kapal yang baik akan menunjang mutu

pelayanan.
PT. Menara Lintas Samudera Makmur yang merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak dalam bidang keagenan pelayaran, sebagai

penunjang dalam pembangunan kemaritiman sesuai dengan tujuan dan fungsi

perusahaan yaitu untuk membantu kelancaran dan menangani semua kegiatan

kapal yang diageni secara baik dan cepat. Dalam penyusunan tugas akhir ini

penulis memilih judul “PERANAN PERUSAHAAN PELAYARAN PT.

MENARA LINTAS SAMUDERA MAKMUR DALAM RANGKA

3
KELANCARAN PENGURUSAN PERPANJANGAN SERTIFIKAT

KAPAL DI PELABUHAN MERAK, BANTEN ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas penulis

mengidentifikasi masalah dalam Proses Pengurusan Perpanjangan Sertifikat

Kapal oleh PT. Menara Lntas Samudera Makmur di Pelabuhan Merak

Banten, permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. “Bagaimana prosedur pengurusan perpanjangan sertifikat kapal yang masa

berlakunya habis (expire)”.


2. “Dokumen apa saja yang diperlukan dalam pengurusan perpanjangan

sertifikat kapal?”
3. “Intansi apa saja yang terkait dalam pengurusan perpanjangan sertifikat

kapal?”
4. “Hambatan apa saja yang dialami dan bagaimana upaya untuk mengatasi

hambatan?”.

C. Ruang Lingkup
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dan sesuai dengan keterbatasan

pengetahuan dan waktu yang dimiliki dan dikuasai maka penulis hanya

membatasi ruang lingkup masalah terkait dengan judul Peranan Perusahaan

Pelayaran PT.Menara Lintas Samudera Makmur Dalam Rangka Kelancaran

Pengurusan Perpanjangan Sertifikat Kapal Di Pelabuhan Merak, Banten.

Dimana Menerangkan terbatas pada prosedur, dokumen dokumen yang

diperlukan, instansi yang terkait, hambatan yang dialami, serta upaya untuk

mengatasi hambatan.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

4
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini antara lain:
a. Ingin mengetahui proses pengurusan perpanjangan sertifikat yang

masa berlakunya habis (expire) oleh PT. Menara Lintas Samudera

Makmur.
b. Ingin mengetahui apa saja dokumen dokumen yang menyertai dalam

proses perpanjangan sertifikat kapal.


c. Ingin mengetahui instansi apa saja yang terkait dalam proses

perpanjangan sertifikat kapal.


d. Ingin mengetahui hambatan yang terjadi dalam proses pengurusan

perpanjangan sertifikat dan upaya untuk mengatasi hambatan.

2. Manfaat Penelitian
Karya tulis ini memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkaitan

diantaranya:
a. Bagi Akademi
Memperoleh gambaran dan alur tentang proses kegiatan

operasional keagenan sebagai refrensi bagi Akademi dan sebagai data

tertulis mengenai perkembangan dunia pelayaran, serta menambah

bahan wawasan bagi Taruna dan Taruni di generasi berikutnya.


b. Bagi Penulis
Menambah ilmu pengetahuan secara nyata dan langsung dari

narasumber yang terkait, mendapat wawasan secara luas khususnya

pada pengalaman dalam dunia pelayaran tentang penangan dokumen

kapal.
c. Bagi Pembaca
Mendapatkan bahan informasi data mengenai kegiatan dari

perusahan agen pelayaran, dan sebagai bahan evaluasi bagi para

5
pembaca demi meningkatkan perubahan yang lebih baik guna

meningkatkan pelayanan dibidang perdagangan internasioal.

E. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data yang obyektif, maka penulis melakukan dengan cara

sebagai berikut :
1. Observasi atau Pengamatan
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pegamatan

pada objek, dalam hal ini pengamatan dilakukan di PT. Menara lintas

Samudera Makmur.
2. Wawancara
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara

langsung atau Tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait dengan

perusahaan yang di bahas, terhadap aktifitas bagian operasional yang

mengurus soal keagenan dan pimpinan selaku Direktur PT.Menara lintas

Samudera Makmur.
3. Kepustakaan
Yaitu suatu metode dimana data diperoleh dengan membaca buku–

buku dan aturan-aturan yang resmi berkaitan dengan persoalan yang akan

dibahas dalam suatu penulisan dan merupakan bahan tambahan


yang menyediakan informasi untuk melengkapi suatu penulisan.

6
BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan karya tulis ini, maka perlu di kemukakan hal-

hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup

pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan karya tulis ini. Penulis

mejelaskan tentang pengertian-pengertian dari teori-teori yang berkaitan dengan

judul karya tulis ini.

A. Teori
Peranan menurut Poerwadarminta (1995:751) adalah “tindakan yang

dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa”.


Menurut Soerjono Soekanto (2002 : 243) peranan adalah sebagai

berikut Peranan Merupakan aspek dinamis kedudukan apabila seseorang

melaksanaka hak dan kewajibanya maka ia menjalankan suatu peranan.


Menurut Herry Gianto dan Arso Martopo (1990 : 1) perusahaan

pelayaran adalah badan hukum atau badan usaha yang mengusahakan jasa

angkutan laut dengan mengunakan kapal.


Menurut Suyono (2001: 23) perusahaan pelayaran adalah perusahaan

yang mengoperasikan kapal – kapal, baik kapal milik sendiri maupun sewa

(charter).
Keagenan menurut suyono (2003:131), Keagenan yaitu suatau kapal

berlabuh di suatu pelabuhan tersebut, perusahaan pelayaran akan menunjuk

sebuah agen kapal. Secara garis besar, di kenal tiga jenis agen kapal, yaitu

general agent, sub-agent atau agen, dan cabang agen.


Menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2008, yang dimaksud dengan

agen umum adalah: “perusahaan angkutan nasional atau perusahaan nasional

yang khusus dilakukan untuk didirikan untuk melaksanakan keagenan kapal,

7
yang ditunjukan oleh perusahaan angkutan laut asing untuk mengurus

kepentingan kapalnya selama berada dipelabuhan.

Agent Adalah hubungan berkekuatan secara hukum yang terdiri

bilamana dua pihak bersepakat membuat perjanjian, dimana salah satu pihak

dinamakan agen (agent) setuju untuk mewakili pihak lainnya yang dinamakan

pemilik dengan syarat bahwa pemilik tetap mempunyai hak untuk mengawasi

agenya mengenai kewenangan yang dipercayakan kepadanya .

Secara garis besar dikenal tiga jenis agen kapal yaitu:

a. General Agent

General Agent adalah perusahaan pelayaran nasional yang ditunjuk

oleh perusahaan asing untuk melayani kapal-kapal milik perusahaan asing

tersebut selama berlayar dan singgah dipelabuhan Indonesia.

b. Sub Agent

Sub Agent adalah perusahaan pelayaran yang ditunjuk General

Agent untuk melayani kebutuhan kapal dipelabuhan tertentu. Sub Agent ini

sebenarnya berfungsi sebagai wakil atau agen dari General Agent “Dalam

tanggung jawabnya maka Sub Agent bertanggung jawab langsung pada

General Agent berkaitan dengan pengurusan Clearance in atau Clearance

Out serta penyelesaian biaya-biaya yang timbul selama kapal berada

dipelabuhan”.
c. Cabang agen
Cabang agen adalah cabang dari General Agent di pelabuhan

tertentu. Sebagai contoh Djakarta Lloyd yang telah ditunjuk sebagai

General Agent oleh maersk line memerintahkan cabangnya yang ada di

8
surabaya untuk melayani keperluan kapal Maersk line yang singgah di

pelabuhan Tanjung perak. Djakarta Lloyd cabang Surabaya dapat

menunjuk PT. Pelni sebagai Sub Agent di Probolinggo


d. Principal
Merupakan pihak (orang, badan hukum atau perusahaan pelayaran)

yang menunjuk badan hukum, perusahaan sebagai agen dari perusahaan

pelayaran nya.
e. Letter of Agency Appointment
Merupakan surat penunjukan keagenan yang dikeluarkan dan

ditandatangani oleh pihak perusahaan pelayaran (principal) yang ditujukan

pada orang atau badan hukum atau perusahaan pelayaran untuk menjadi

agennya dipelabuhan yang disinggahi oleh kapal untuk melakukan aktifitas

bongkar atau muat di pelabuhan tersebut.


f. General Agency Agreement

Merupakan dokumen perjanjian atau kesepakatan keagenan yang

ditandatangani oleh pihak perusahaan pelayaran (principal) dan agen yang

ditunjuk, dimana kedua belah pihak menyetujui segala persyaratan yang

terdapat didalamnya.

B. Definisi
1. Pengertian Pelayaran
Menurut Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

pasal 1 ayat 1, pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas

angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta

perlindungan lingkungan maritim.


2. Pengertian Sertifikat Kapal

9
Sertifikat Kapal adalah syarat atau sistem manajemen keselamatan

yang bertujuan untuk menjamin kelayakan oprasional kapal dengan aman

serta legalitas kapal yang akan berlayar dan mengerjakan sebuah proyek.

Kapal indonesia (kapal berbendera indonesia) yang dinyatakan memenuhi

persyaratan keselamatan akan diberikan sertifikat keselamatan oleh mentri,

dalam peraturan menteri perhubungan Nomor 17 Tahun 2008 tentang

Sertifikat diberikan kepada semua jenis kapal ukuran GT 7 (Tujuh Gross

Tonage) atau lebih. Sertifikat yang merupakan dokumen legalitas

oprasional pelayaran terdiri dari :

a. Surat Tanda Kebangsaan (Certificate Of Registry), Surat Ukur.


b. Sertifikat Layak Laut (Sea Worthy Certificate).
c. Sertifikat Lambung Timbul (Loadline Certificate).
d. Daftar Anak Buah Kapal (Surat Sijil, Crew List).
e. Sertifikat Keamanan Radio (Radio Safety Certificate).
f. Sertifikat Keselamatan Kapal Barang (Cargo Ship Safety

Construction).
3. Pengertian Kapal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kapal adalah Kendaraan

Pengangkut Penumpang dan Barang di Laut (Sungai dan sebagainya).

Sedangkan menurut UU no 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran pasal 1 ayat

36, Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang

digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik

atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis,

kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan

terapung yang tidak berpindah-pindah.


4. Jenis Jenis Kapal
a. Bulk Carrier

10
Merupakan kapal barang yang berfungsi untuk mengangkut

barang–barang seperti batu bara, batu split, semen, sugar, biji – bijian,

biji logam, dan sebagai nya di dalam sel – sel atau rongga kapal cargo

yang terpisah.
b. Tug Boat (Kapal Tunda)
Merupakan kapal kecil yang manuver kapal nya untuk mendorong

atau menarik kapal – kapal lainya. Kapal tunda juga memindahkan

kapal yang dalam suatu kondisi tidak bisa bergerak sendiri, seperti

kapal – kapal di pelabuhan yang ramai atau di sebuah kanal yang sempit

dan juga kapal yang memang tidak bisa bergerak sendiri, seperti

tongkang, kapal yang rusak, atau platform minyak. Beberapa kapal

tunda berfungsi sebagai pembuka pintu laut pelabuhan atau sebagai

kapal penyelamatan, kapal tunda awal memiliki mesin uap, namun saat

ini menjadi mesin diesel yang digunakan.


c. Kapal Tongkang
Merupakan jenis kapal yang mengangkut barang, kapal ini

sebenar nya kapal bukan benar – benar kapal karena tidak mempunyai

mesin sendiri dan ABK, sehingga harus di gandeng dengan kapal tunda

dan tongkang juga bisa disebut dengan gandengan kapal.


d. Kapal Tangker Minyak (Oil Tangker)
Kapal Tangker berfungsi untuk mengangkut minyak, ada 2 jenis

kapal tangker pengangkut minyak, yaitu kapal tangker pengangkut

minyak matang atau halus dan kapal pengangkut minyak mentah

berukuran lebih kecil. Kapal ini harus dibuat kokoh dan jangan sampai

minyak yang diangkut nya bocor karena dapat menyebabkan

malapetaka dalam kehidupan laut di sekitarnya.


5. Pelabuhan

11
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 69 Tahun 2001 tentang

Kepelabuhanan, Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan

perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan

pemerintahan dan kegiatan ekonomi dipergunakan sebagai tempat kapal

bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang

yang dilengkapi dengan fasilits keselamatan pelayaran dan kegiatan

penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar

moda transportasi.
Sedangkan menurut UU Pelayaran No.17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran pasal 1 ayat 14, Kepelabuhanan adalah segala sesuatu yang

berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk menunjang

kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang,

dan/atau barang, keselamatan dan keamanan berlayar, tempat perpindahan

intra-dan/atau antar moda serta mendorong perekonomian nasional dan

daerah dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah.


a. Jenis-Jenis Pelabuhan
Jenis pelabuhan dapat dibagi menurut,
1) Alamnya
Menurut alamnya Pelabuhan Laut dibagi menjadi

Pelabuhan Terbuka dan Pelabuhan Tertutup. Pelabuhan Terbuka

adalah Pelabuhan dimana kapal-kapal bisa masuk merapat secara

langsung tanpa bantuan pintu-pintu air. Pelabuhan di Indonesia

umumnya Pelabuhan Terbuka. Pelabuhan Tertutup adalah

Pelabuhan dimana kapal-kapal yang masuk harus melalui

beberapa pintu air. Pelabuhan Tertutup dibuat pada pantai dimana

12
terdapat perbedaan pasang surut yang besar dan waktu pasang

surutnya berdekatan.
2) Pelayanannya
Menurut sasaran pelayanannya, jenis Pelabuhan bisa dibagi

menjadi Pelabuhan Umum dan Pelabuhan Khusus. Sesuai PP.

69/2001, Pelabuhan Umum adalah Pelabuhan yang

diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat umum.

Penyelenggara Pelabuhan Umum adalah unit pelaksana teknis /

satuan kerja Pelabuhan atau Badan Usaha Pelabuhan. Pelabuhan

Daratan adalah suatu tempat tertentu di daratan dengan batas-

batas yang jelas, dilengkapi dengan fasilitas Bongkar Muat,

lapangan penumpukan dan gudang, serta Prasarana dan Sarana

Angkutan Barang dengan cara pengemasan khusus dan berfungsi

sebaga Pelabuhan Umum.


Pelabuhan Khusus adalah Pelabuhan yang dikelola untuk

kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu. Pengelola

Pelabuhan Khusus adalah Pemerintah, Pemerintah Provinsi,

Pemerintah Kabupaten/Kota atau Badan Hukum Indonesia yang

memiliki izin untuk mengelola Pelabuhan Khusus (KM 55 Tahun

2002).
3) Lingkup Pelayaran yang dilayani
Menurut lingkup pelayaran yang dilayani. Sesuai PP No.69

Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan pasal 5 dan 6, peran dan

fungsi Pelabuhan dibagi menajadi Pelabuhan International Hub,

Pelabuhan Nasional, Pelabuhan Regional, dan Pelabuhan Lokal.


a) Pelabuhan Internasional Hub

13
Pelabuhan Utama Primer yang berfungsi melayani

kegiatan dan Alih Muatan Angkutan Laut Nasional dan

Internasional dalam jumlah besar dan jangkuan pelayaran

yang sangat luas serta merupakan simpul dalam Jaringan

Transportasi Laut Internasional.


b) Pelabuhan Internasional
Pelabuhan Utama Sekunder yang berfungsi melayani

kegiatan dan Alih Muat Angkutan Laut Nasional dan

Internasional dalam jumlah besar dan jangkuan pelayanan

yang luas serta merupakan simpul dalam Jaringan

Transportasi Laut.
c) Pelabuhan Nasional
Pelabuhan Utama Tersier yang berfungsi melayani

kegiatan dan Alih Muat Angkutan Laut Nasional dan

Internasional dalm jumlah menengah seta merupakan simpul

dalam Jaringan Transportasi Tingkat Provinsi.


d) Pelabuhan Regional
Pelabuhan Pengumpan Primer yang berfungsi melayani

kegiatan dan Alih Muatan Angkutan Laut Nasional dalam

jumlah yang relative kecil serta merupakan pengumpan dari

Pelabuhan Utama.
e) Pelabuhan Lokal

Pelabuhan Pengumpan Sekunder yang berfungsi

melayani Angkutan Laut Regional dalam jumlah kecil serta

merupakan pengumpan pada Pelabuhan utama dan/atau

pelabuhan regional

BAB III

14
PEMBAHASAN

A. OBJEK PENELITIAN
1. Sejarah Perusahaan
PT Menara Lintas Samudera Makmur atau disingkat dengan MLSM

adalah suatu perusahaan pelayaran yang berdiri pada tahun 2017, yang

beralamat di Jl. K. H.Yasin Beji No.01 Kp.Beji RT 01 RW 05

Des./Kec.Bojonegara – Banten 42454. PT Menara Lintas Samudera

Makmur bergerak dalam bidang Shipping Agency kapal dalam negri

maupun luar negri, dimana melayani kedatangan dan keberangkatan kapal

baik pada saat labuh, maupun pada saat kapal sandar, dan sebagai pihak

perwakilan Owner untuk pemenuhan kebutuhan kapal selama berada di

pelabuhan.
2. Visi Dan Misi
a. Visi
1) Menjadi perusahaan agent terkemuka dengan investas srategis

untuk memperluas layanan ke seluruh wilayah.


2) Menciptakan dan memelihara hubungan bisnis yang saling

menguntungkan yang didasarkan pada kepercayaan, rasa hormat dan

etika bisnis yang bermatabat.

b. Misi
1) Menjalankan usaha sebagai Agent-Agent kapal atau perusahaan-

perusahaan pelayaran angkutan laut baik pelayanan tetap maupun

tidak tetap untuk pelayaran di dalam negeri maupun di luar negeri.

15
2) Menjalankan usaha sebagai perwakilan / owner pelayaran tetap

maupun tidak tetap untuk pelayaran di dalam negeri dan di luar

negeri.
3. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

PT. MENARA LINTAS SAMUDERA MAKMUR

DIREKTUR

EDI JUHAIDI

BAGIAN BAGIAN KEPALA


DOKUMEN KEUANGAN OPERASIONAL
 ARIFIN IWAN ZULFI
 SAMSUL KURNIAWAN

ANGGOTA

 DICKI
 IIM
 HERMAN

4. Gambaran Umum

a.Direktur

Pemilik perusahaan memiliki wewenang dalam merumuskan dan

menetapkan suatu kebijakan serta program umum perusahaan, serta

mengkoordinir semua kegiatan dalam bidang kepegawaian, administrasi

keuangan dan kesektariatan.

16
b. Bagian Keuangan

1) Mengurus keuangan yang masuk dan keluar, serta mencatat kebuku

jurnal.
2) Bagian accounting bertugas mengirim disbursement account kepada

Pemilik Kapal ( Owner ).


3) Melaksanakan pembayaran pajak.
4) Mengurus anggaran dan biaya kebutuhan setiap Kapal.
5) Menyampaikan laporan biaya disertai dengan bukti Pengeluarannya.
6) Membuat faktur Kapal.

c.Bagian dokumen

1) Mengurus dokumen jika ada yang expired


2) Mengajukan perpanjangan dokumen
3) Mengurus penanganan clearance in dan clearance out

d. Kepala Operasional

1) Mengurus kedatangan dan keberangkatan kapal – kapal keagenan

dan dibantu oleh beberapa anggota.


2) Merencanakan, mengatur dan melaksanakan penyandaran Kapal.
3) Memberitahukan kepada principal situasi dan perkembangan

pelabuhan beserta fasilitasnya


4) Membantu melayani kebutuhan kapal seperti menyediakan air tawar,

pemakaian tarif, pemakaian pandu tunda dan sebagainya.

Adapun Data pengurusan sertifikat kapal dari bulan April 2019

sampai dengan bulan Juni 2019 oleh PT.Menara Lintas Samudera

Makmur adalah sebagai berikut :

17
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Prosedur pengurusan perpanjangan sertifikat kapal yang masa

berlakunya habis (Expired)

Dokumen kapal terdiri sari bermacam macam

surat/sertifikat yang harus dimiliki dan berada di kapal antara

lain adalah Surat Laut (Certificate Of Nationality) Sukrat Ukur

Internasional (International Tonnage Certificate) Sertifikat

Klasifikasi Lambung (Certificate Of Classification for Hull )

18
Sertifikat Klasifikasi Mesin (Certificate Of Classification for

Machinery) Sertifikat Garis Muat Internasional (International

Load Line Certificate) Sertifikat izin radio kapal laut (Ship Station

License) Sertifikat Radio Kapal Umum (General Radio Operator

Certificate) Sertifikat Asuransi (Certificate Of Insurance)

Sertifikat kesehatan kapal, Rencana Pola Trayek RPT, Surat Ijin

Berlayar, Buku Sijil, Crew List , Sertifikat Manajemen

Keselamatan, Sertifikat Keamanan, Sertifikat Keselamatan.

Mengingat terbatas nya keampuan penulis maka dalam

penelitian proses perpanjangan dokumen kapal ini hanya difokus

kan pada tiga macam sertifikat yaitu Cargo Ship Safety

Equipment, Cargo Ship Safety Construction, dan Cargo Ship

Safety Radio.

Proses perpanjangan sertifikat kapal diawali dengan

adanya kesepakatan antara pemilik kapal dengan agen kapal

yang di tunjuk yaitu PT. Menara lintas Samudera Makmur

sebagai pihak yang ditunjuk sebagai yang di percayai untuk

mengurus perpanjangan serfitikat kapal.

PT. Menara Lintas Samudera Makmur menerapkan

pembayaran jasanya dengan sistem perhitungan menurut

banyaknya sertifikat kapal yang akan di perpanjang. Jadi harga

jasa nya bisa dihitung jumlah sertifikat dikalikan tarif

persertifikat.

19
Proses perpanjang sertifikat kapal terdiri dari empat tahap yaitu

persiapian perpanjangan sertifikat kapal, menyiapkan peralatan dan

perlengkapa kapal, pengajuan perpanjangan sertifikat kapal, dan proses

perpanjangan sertifikat kapal. Keempat tahap tersebut dijelaskan dalam

uraian sebagai berikut :


a. Persiapan Perpanjangan Sertifikat
1) Kapal Sandar di dermaga
Setelah kapal sandar di dermaga agent membawa sertifikat kapal

untuk diperiksa apakah ada sertifikat kapal yang masa berlakunya

sudah habis atau tidak.


2) Menyiapkan sertifikat kapal yang Expired dan sertifikat pendukung
Sebelum melakukan perpanjangan sertifikat agen meneliti dan

menyiapkan semua sertifikat kapal serta data kapal yang diperlukan

untuk syarat perpanjangan sertifikat, untuk sertifikat atau dokumen

kapal yang masa berlakunya sudah habis Expired yaitu Cargo Ship

Safety Equipment, Cargo Ship Safety Construction, dan Cargo Ship

Safety Radio, dan adapun dokumen pendukung antara lain :


a) Surat Laut (Certificate Of Nationality)
b) Surat Ukur (Internasional Tonage Certificate)
c) Sertifiakat Klasifikasi Lambung (Certificate Of Classification For

Hull)
d) Sertifikat Garis Muat Internasional (Internasional Load Line

Certificate)
e) Sertifikat Klasifikasi Mesin (Certificate Of Classification For

Machinery)
f) Sertifikat Izin Stasiun Radio Kapal Laut (Ship Station Lincense)
g) Sertifikat Operator Radio Umum (General Radio Operator

Certificate)
h) Sertifikat Asuransi (Certificate Of Insurance)
i) Certificate Of Re-inspection Infatable Liferaft
j) Certificate Inspection Fire Extinguisher Portable

20
b. Menyiapkan perlengkapan dan peralatan kapal

Setelah menyiapkan dokumen yang diperlukan, agen

menghubungi perwira kapal agar menyiapkan perlengkapan dan

peralatan kapal yang berhubungan dengan sertifikat

keselamatan perlengkapan kapal barang, sertifikat keselamatan

kontruksi kapal barang dan sertifikat keselamatan radio kapal

barang barang.

c. Pengajuan perpanjangan dokumen kapal


1) Pemilik kapal (Owner) mengajukan permohonan perpanjangan

sertifikat kapal kepada Dirjenhubla.

Pemilik kapal yang sertifikat kapalnya telah habis masa

berlakunya mengajukan permohonan untuk perpanjangan

sertifikat kapal SOLAS kepada kementrian perhubungan

direktorat jenderal perhubungan laut melalui Online untuk

menerbitkan nota dinas guna perpanjangan sertifikat kapal

di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas 1

Banten.

2) Penerbitan nota dinas dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Setelah Owner mengajukan permohonan dan

Dirjenhubla menerbitkan nota dinas untuk perpanjangan

sertifikat kapal dengan masa berlaku tertentu, Selanjutnya

menunjuk Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan

setempat ( KSOP kelas I Banten) untuk melakukan

perpanjangan sertifikat kapal SOLAS tersebut.

21
Setelah nota dinas diterima oleh pemilik kapal (Owner)

maka pemilik kapal menunjuk agent kapal untuk

melaksanakan perpanjangan sertifikat kapal di Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten.

d. Proses perpanjangn dokumen kapal


1) Agent mengajukan permohonan perpanjangan sertifikat
Agent kapal mengajukan permohonan perpanjangan sertifikat ke

instansi terkait melalui website pada alamat www.si.ksop.org sistem

informasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I

Banten untuk perpanjang sertifikat dilakukan secara Online, dengan

mengisi data – data kapal dan jenis sertifikat apa yang akan

diperpanjang.
2) Pengajuan form perpanjangan sertifikat ke tatausaha KSOP
Setelah melakukan pendaftaran perpanjangan sertifikat melalui

Online agen mengajukan perpanjangan sertifikat ke bagian tatausaha

KSOP dengan membawa form perpanjangan yang dicetak melalui

website beserta kelengkapan dokumen ke Kantor Kesyahbandaran dan

Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten.


Bagian umum dan hubungan masyarakat KSOP akan

memberikan disposisi surat kepada kepala bidang status hukum dan

sertifikat kapal untuk dilaksanakan sesuai dengan disposisi yang telah

diterimanya, lembar disposisi berfungsi sebagai perintah kerja

perpanjangan sertifikat.
3) Penunjukan Marine Inspector untuk melakukan pemeriksaan
Kabid Status Hukum dan Serifikasi Kapal menunjuk Marine

inspector untuk melaksanakan pemeriksaan pengecekan perlengkapan

22
dan peralatan yang bersangkutan dengan perpanjangan sertifikat

SOLAS ke kapal.
Menurut ketentuan SOLAS tahun 1974 dokumen sertifikat yang

harus ada di atas kapal adalah Sertifikat Keselamatan Perlengkapan

Kapal Barang (Cargo Ship Safety Equipment Certificate), Sertifikat

Keselamatan Kontruksi Kapal Barang (Cargo Ship Safety

Construction Certificate), Sertifikat Keselamatan Radio kapal Barang

( Cargo Ship Safety Radio Certificate).


Marine Inspector dari KSOP adalah orang yang memeriksa

perlengkapan dan peralatan di kapal, apakah sudah sesuai dengan

ketentuan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi standar

keamanan dan keselamatan dalam Safety of Life at Sea (SOLAS.)


4) Pemeriksaan oleh Marine Inspector
Marine Inspector memeriksa dan mengevaluasi perlengkapan

dan peralatan kapal UB.Samudera 03 dengan perpanjangan sertifikat

SOLAS antara lain :


a) Pemeriksaan Alat – alat Radio
b) Pemeriksaan Kapal untuk Sertifikat Keselamatan kapal Barang
c) Pemeriksaan Kapal untuk Sertifikat Konstruksi Kapal Barang
5) Penerbiatan Laporan Hasil Pemeriksaan
Setelah pemeriksaan peralatan dan perlengkapan kapal selesai,

maka Marine Inspector menerbitkan laporan hasil pemeriksaan, antara

lain
a) Laporan pemeriksaan keselamatan radio kapal barang untuk

Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang (Cargo Ship Safety

Radio Certificate)
b) Laporan pemeriksaan teknis kapal untuk Sertifikat Keselamatan

Konstruksi Kapal Barang (Cargo Ship Safety Construction

Certificate)

23
c) Laporan pemeriksaan nautis kapal untuk Sertifikat Keselamatan

Perlengkapan Kapal Barang (Cargo Ship Safety Equipment

Certificate).

Terlampir berita acara pemeriksaan/Audit untuk masing-

masing hasil pemeriksaan di buku hasil pemeriksaan yang

ditandatangani oleh Marine Inspector, Nakhoda, dan Kepala

Kamar Mesin. Setelah evaluasi hasil pemeriksaan kapal

disahkan oleh Kabid Status Hukum dan Sertifikat Kapal lalu

diterbitkan sertifikat sesuai Nota Dinas Perpanjangan

Sertifikat dari Direktorat Jendral Perhubungan Laut.

6) Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Kebagian Pengetikan


Laporan evaluasi hasil pemeriksaan kapal diserahkan ke bagian

pengetikan sertifiklat (sertifikasi kapal) untuk diproses pengetikanya.


7) Pembayaran Penerimaan Uang Perkapalan dan Kepelautan
Penerbitan sertifikat tersebut membayar Penerimaan Negara

Bukan Pajak (PNBP) Penerimaan Uang Perkapalan (PUP) Ssesuai

dengan peraturan pemerintah nomor 06 Tahun 2009 tentang

Penerimaan Uang Perkapalan dan Kepelautan Jasa Pelayanan Kapal

dengan tarif sesuai ketentuan yang berlaku dibayar sesuai dengan nota

tagihan.
8) Penerbitan Sertifikat yang Baru
Setelah proses pengetikan selesai, sertifikat diparaf oleh Kasi

Sertifikasi, dan Kabid Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, lalu

ditandatangani oleh kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas

Pelabuhan kelas I Banten, sertifikat akan dikembaliakan ke bagian

tatausaha untuk penomoran, dicap, dan diserahkan kepada agen.

24
9) Penyerahan Sertifikat yang Baru
Penyerahan Sertifikat yang baru dilakukan oleh pegawai

tatausaha KSOP kepada agen, agen memeriksa sertifikat yang baru

apakah sesuai dengan peraturan yang berlaku, selanjutnya agen

menyerahkan ke kapal beserta dokumen kapal yang lainya agar kapal

dapat segera berangkat ke pelabuhan tujuan dengan aman dan selamat.

2. Dokumen yang menyertai dalam kegiatan pengurusan perpanjangan

sertifikat kapal

a. Dokumen-Dokumen Kapal

Dalam pengoperasian kapal di Indonesia tentu terdapat syarat-

syarat utama yang harus dipenuhi adalah kapal harus kondisi layak laut,

artinya kapal aman untuk melakukan pelayaran maupun bongkar / muat.

Kelayakan kapal niaga dapat dibuktikan dengan memiliki dokumen dan

sertifikat-sertifikat. Adapun fungsi dari dokumen dan sertifikat kapal

tersebut adalah untuk pengurusan selama di pelabuhan Merak Banten.

Berikut penjabaran dari dokumen atau sertifikat kapal tersebut :

1) Surat Laut (Certificate Of Nationality)

Surat Tanda Kebangsaan Kapal. Kapal berhak mengibarkan

bendera negara dimana kapal itu didaftarkan dan berhak atas

perlindungan hukum dari negara tersebut.

2) Surat Ukur (International Tonnage Certificate)

Surat yang menyatakan ukuran-ukuran penting kapal. Misalnya

ukuran palka, draft, dll.

25
3) Sertifikat Keselamatan Kontruksi Kapal Barang (Cargo Ship Safety

Contruction Certificate)
Sertifikat yang di keluarkan oleh Direktorat Jendral

Perhubungan Laut untuk kapal yang telah memenuhi Persyaratan

material, kontruksi, bangunan, permesinan dan pelistrikan,

stabilitas, tata susunan dan elektronika kapal berdasarkan hasil

pengujian dan pemeriksaan.


4) Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang (Cargo Ship Safety

Radio Certificate)
Sertifikat ini merupakan salah satu bagian dari sertifikasi

kelayakan atau keselamatan kapal. Sertifikasi kelayakan radio

kapal akan sangat menentukan apakah kapal dapat berlayar atau

tidak, sertifikat ini dikeluarkan oleh Direktorat Jendral

Perhubungan Laut.
5) Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang (Cargo Ship

Safety Equipment Cerfiticate)

Sertifikat ini merupakan salah satu hal yang digunakan untuk

menunjukan kelayakan kapal barang untuk melakukan pelayaran.

Sertifikat ini salah satu dari syarat sebuah kapal untuk bisa

berlayar, sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Direktorat Jendral

Perhubungan Laut.

26
6) Sertifikat Garis Muat Internasional (International Load line

certificate)
Sertifikat yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral

Perhubungan Laut untuk setiap kapal yang telah memenuhi

persyaratan mengenai perhitungan jarak vertikal yang diukur pada

tengah kapal dari sisi atas garis geladak lambung timbul ke arah

bawah hingga garis muat.


7) Sertifikat Klasifikasi Mesin (Certificate of Classification for

Machinery)
Sertifikat ini dikeluarkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia,

sertifikat klas dikeluarkan setelah kapal memenuhi persyaratan

regulasi suatu badan Klasifikasi.


8) Sertifikat Klasifikasi Lambung (Certificate of Classification for

Hull)

Sertifikat mengenai persyaratan lambung kapal yang timbul

minimum dan maksimum agar stabilitas kapal terpelihara.

9) Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Dari Kapal (SNPP).

Sertifikat yang menyatakan bahwa kapal sudah dilengkapi

dengan peralatan yang di persyaratkan untuk mencegah

pencemaran yang ditimbulkan oleh minyak dari kapal. Untuk kapal

dengan isi kotor 100 GT s/d 399 GT dan atau yang menggunakan

mesin lebih dari 200 PK berupa Sertifikat Nasional Pencegahan

Pencemaran (SNPP). Dan untuk kapal dengan isi kotor lebih dari

399 GT. Berupa sertifikat International Oil Pollution Prevention

(IOPP).

27
10) Sertifikat Manajemen Keselamatan (Safety Management

Certificate)
Sertifikat Manajemen Keselamatan Kapal adalah sertifikat

yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kepada

perusahaan dan kapal yang telah memenuhi persyaratan

manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal

setelah dilakukan audit eksternal oleh pejabat Pemerintah yang

memiliki kompetensi atau lembaga yang diberikan kewenangan

oleh Pemerintah.
11) Minimum Safe Manning Document
Sertifikat yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal

Perhubungan Laut untuk awak kapal yang memenuhi persyaratan

kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan ketentuan nasional dan

internasional yang menerangkan jumlah awak kapal yang

diwajibkan dan sertifikat keahlian.


12) Rencana Pola Trayek (RPT)
Surat persetujuan penempatan kapal berbendera Indonesia

yang melayani trayek tetap dan teratur (liner), dalam rangka

menunjang angkutan laut dalam negeri.

13) Izin Stasiun Radio Kapal Laut (Ship Station License)


Surat Rekomendasi Dalam Rangka Penerbitan Izin Stasiun

Radio Kapal adalah surat rekomendasi yang diberikan oleh

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Direktur Kenavigasian

kepada perusahaan untuk pengoperasian Stasiun Radio Kapal

dalam dinas bergerak pelayaran, dan sebagai persyaratan untuk

28
penerbitan izin stasiun radio kapal yang dikeluarkan oleh Ditjen

Postel.
14) Certificate Of Re-Inspection Life Raft

Sertifikat yang menyatakan bahwa perlengkapan kapsul

keselamatan yang ada diatas kapal telah diperiksa ulang dan layak

sebagai alat keselamatan guna memastikan bahwa alat keselamatan

tersebut masih dapat berfunsi sebagaimana semestinya bila terjadi

kecelakaan kapal.

15) Certificate Of Inspection Fire Suppresion System

Sertifikat yang menyatakan bahwa perlengkapan pemadam

kebakaran yang ada diatas kapal telah diperiksa kembali dan diisi

menurut kebutuhan kapal, seperti Co2, bubuk, dan air.

3. Instansi instansi yang terkait dalam pengurusan perpanjangan

sertifikat kapal
Dalam pengurusan perpanjangan sertifikat terdapat instansi instansi

terkait yang menyangkut dalam proses tersebut, seperti :


a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan dipimpin

oleh seorang Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan. Hal

ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM

29
36 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan

mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan penegakan

hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran.

Koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan serta

pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan

kepelabuhanan pada pelabuhan yang diusahakan secara

komersial.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan menyelenggarakan

fungsi :

1) Pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan

kapal, sertifikasi kapal, pencegahan pencemaran dari kapal

dan penetapan status hukum kapal.

2) Pelaksanaan pemeriksaan manajemen keselamatan kapal.

3) Pelaksanaan pengawasan keselamatan dan keamanan

pelayaran terkait dengan kagiatan bongkar muat barang

berbahaya, barang khusus, limbah bahan berbahaya dan

beracun (B3), pengisian bahan bakar, ketertiban embarkasi

dan debarkasi penumpang, pembangunan fasilitas

pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, laik layar dan

kepelautan, tertib lalu lintas kapal di perairan pelabuhan

30
dan alur pelayaran, pemanduan dan penundaan kapal,

serta penerbitan Surat Persetujuan Berlayar.

4) Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan

dan pemadaman kebakaran di perairan pelabuhan,

penanganan musibah di laut, pelaksanaan perlindungan

lingkungan maritim dan penegakan hukum di bidang

keselamatan dan keamanan pelayaran.

5) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan di

pelabuhan yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan

dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan

keamanan pelayaran.

6) Pelaksanaan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan,

Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan

Kepentingan Pelabuhan, serta pengawasan penggunaan

nya, pengusulan tarif untuk ditetapkan Menteri.

7) Pelaksanaan penyediaan, pengaturan dan pengawasan

penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan,

pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur

pelayaran dan jaringan serta sarana bantu navigasi

pelayaran.

8) Pelaksanaan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian

lingkungan di pelabuhan, keamanan dan ketertiban,

kelancaran arus barang di pelabuhan.

9) Pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal keluar masuk

pelabuhan melalui pemanduan kapal, penyediaan dan/atau

31
pelayanan jasa kepelabuhanan serta pemberian konsesi

atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan.

10) Penyiapan bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja

operasional pelayanan hada kepelabuhanan.

C. PEMECAHAN MASALAH
1. Hambatan hambatan yang terjadi

Dalam Pengurusan perpanjangan sertifikat, prosesnya tidak selalu

berjalan dengan lancar, sesekali terdapat hambatan hambatan yang terjadi,

adapun hambatan hambatan dan solusi untuk mengatasi hambatan sebagai

berikut :

a. Terjadinya over process

Atas tingginya tingkat kunjungan kapal di wilayah pelabuhan

merak, Banten. Menyebabkan terjadinya over process di lingkup kerja

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan merak, Banten. Dalam

hal ini dapat memperlambat proses pelayanan dikarenakan banyaknya

dokumen yang ditangani.

b. Lamanya menunggu proses pengecekan kapal

Karena terjadinya over prosess tersebut, tidak jarang agen sulit

untuk mendapatkan waktu dari pihak Marine Inspector untuk

melakukan pengecekan kapal syarat untuk proses perpanjangan

sertifikat.

c. Lambat nya jaringan internet di kantor

32
Lambatnya jaringan internet di kantor mengakibatkan telat nya

dalam proses pengajuan permohonan online perpanjangan sertifikat ke

website pada alamat www.si.ksop.org sistem informasi Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten.

2. Solusi mengatasi hambatan hambatan

a. Terjadinya over process

Solusi untuk mengatasi hambatan tersebut bisa dengan menambah

pegawai yang paham dalam bidang tersebut dan memperbaiki

pelayanan terhadap permohonan yang telah di ajukan oleh agen, karena

permohonan tersebut awal dari kelancaran proses penanganan kapal

oleh agen.

b. Lamanya menunggu proses pengecekan kapal

Solusinya agen harus menjalin komunikasi dengan baik dengan

pihak Marine Inspector agar dalam prosesnya berjalan dengan baik,

cepat dan lancar.

c. Lambat nya jaringan internet di kantor

jaringan internet sangatlah penting untuk pelayanan jasa agen di

kantor, maka dari itu kantor harus memilih wifi yang memiliki kekuatan

sinyal yang baik demi kelancaran kegiatan perusahaan. Gunakanlah

jaringan internet di kantor hanya untuk urusan kantor bukan untuk

urusan pribadi.

BAB IV

33
PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN


1. KEIMPULAN
Setelah penulis menguraikan, menganalisa dan memecahkan

masalah. Maka penulis mengambil kesimpulan sebagi berikut:


a. Dalam menunjang kegiatan di Pelabuhan, peranan keagenan sangat

penting dan diperlukan, dalam rangka kelancaran pengurusan

perpanjangan sertifikat kapal.


b. Dalam proses pengurusan perpanjangan sertifikat Kapal, PT. Menara

Lintas Samudera Makmur harus menjalin kerja sama yang baik

dengan Kantor KSOP terutama dengan pihak Marine Inspector.


c. Pada prosesnya tidak selalu berjalan dengan lancar, tidak jarang agen

sulit mendapatkan waktu luang dari pihak Marine Inspector

dikarenakan dari pihak Marine Inspector banyak kapal yang harus di

cek dan agen harus menunggu waktu yang ditentukan oleh pihak

Marine Inspector.
2. SARAN
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada bagian-bagian

sebelumnya, maka Penulis akan mencoba memberikan saran yang

ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait maupun yang tidak terkait

secara langsung.
a. Agar proses pengurusan Perpanjangan sertifikat kapal berjalan

secara efektif dan efisien disarankan untuk lebih meningkatkan kerja

sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan

Merak, Banten dan pihak Marine Inspector.

34
b. Lebih memperhatikan ketelitian, kecermatan, kecepatan dan disiplin

waktu dalam pengurusan perpanjangan sertifikat kapal, sehingga

diharapkan dapat mengurangi resiko dan kesalahan.


c. Diharapkan kepada semua pihak yang terkait dapat meningkatkan

pelayanan kapal agar pelayanan kapal berjalan sesuai dengan

rencana.

35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Pribadi
Nama : Egi Ramdhani Fathurachman
NIT : 16304249
Tempat, Tanggal lahir : Ciamis, 02 Januari 1998

61
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Nama Orang Tua
1. Ayah : Maman Abdurachman
2. Ibu : Teti Setiawati

Alamat : Jl.Sadananya Dusun Kereteg Desa Mekarjadi

RT01 RW01 Kec.Sadananya Kab.Ciamis

B. Riwayat Pendidikan
Tahun 2004 - 2010 : SD Negeri 3 Sukajadi Ciamis
Tahun 2010 - 2013 : SMP Negeri 4 Ciamis
Tahun 2013 - 2016 : SMA Negeri 1 Ciamis
Tahun 2016 - 2019 : Akademi Maritim (AKMI) Suaka Bahari
Cirebon

62

Anda mungkin juga menyukai