TUGAS AKHIR
Oleh :
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
NIM : 2014.01.1.0051
2019
i
Phd-UR’f -PBM- 0S-•02-OS/RO
Hal Persetujuan Tugas Akhir
Kepada
Dinyatakan telah selesai dan dapat dilakukan ujian dalam siding ujian Tugas Akhir.
Pernbimbing
Dan dinyatakan telah diterima oleh Program Djplpmo Pelajaran Universitas Hang Tuah
Surabaya.
Mengetahui,
Kepala Jurusan Nautika
3 KUNCI KEBERHASILAN :
“ Sing abot kuwi tanggung jawab, Sing angel kuwi sabar lan legowo, sing gampang
gawe angel kuwi SAMBAT. Ojo dadi wong sing gampang mutungan ben iso coco karo
opo sing dikarepno intine SEMANGAT tanpo Sambat!”
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah atas rahmat dan karunia ALLAH SWT, saya dapat menyelesaaikan tugas
akhir ini dengan baik, dan sebagai wujud bangga akan karya sederhana ini saya
persembahkan untuk :
v
ABSTRAK
Koko DidiPrasetyo, 2019. Optimalisasi Proses Bongkar Muat Pupuk Ponska Curah di MV.
Berkah 36 Guna Menunjang Kelancaran Pengoperasian Kapal. TugasAkhir,
Program Studi :Nautika, Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah
Surabaya, Dosen pembimbing Djamaludin Malik, ANT-II., SE., M.AP
Kata kunci : Optimalisasi, Bongkar Muat, Pupuk Ponska
Penanganan muatan pada waktu kapal melaksanakan proses bongkar muat adalah
faktor utama terjadinya kelancaran pengiriman barang. Dalam penulisan penelitian ini penulis
mengambil judul “Optimalisasi Proses Bongkar Muat Pupuk Ponska Curah di MV.
Berkah 36 Guna Menunjang Kelancaran Pengoperasian Kapal”. Karena penulis selama
1(satu) tahun melaksanakan praktek laut di kapal Berkah 36 milik perusahaan PT. Berkah
Setanggi Timur. Jadi dalam penulisan penelitian ini, penulis coba menjelaskan mengenai
semua aktivitas proses bongkar muat pupuk ponska curah di kapal MV. Berkah 36.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diatas kapal dengan menggunakan data –
data yang ada dan melihat situasi di lapangan, maka penulis mendapatkan gambaran
mengenai materi diatas beserta kendala – kendalanya dalam menunjang pengoperasian kapal
terutama mengenai alat bongkar. Dalam hal ini kebutuhan akan persiapan bongkar muat
sangat diperlukan, karena demi kelancaran proses pengiriman pupuk dari produsen yaitu PT.
Petrokimia Gresik keagen – agen pendistribusi pupuk. Dengan demikian perlu menunjang hal
– hal yang mendukung proses kelancaran pengirimannya. Antara lain faktor dari perusahaan,
ABK, serta Perusahaan Bongkar Muat yang melaksanakan kegiatan bongkar muatnya.
vi
ABSTRACT
Koko DidiPrasetyo, 2019. Optimizing of the Bulk Ponska Fertilizer Loading Unloading
Process in the MV. Berkah 36 to Support the Smooth Operation of the Ship. Final
Assignment, Study program : Nautical, Maritime Education And Training
University of Hang Tuah, Surabaya, Supervisor Djamaludin Malik, ANT-II., SE.,
M.AP
Key words: Optimizing, Loading and Unloading, Bulk Ponska Fertilizer
Handling cargo when the ship carries out the loading and unloading process is the main
factor in the smooth delivery of goods. In writing this study the author took the title
"Optimizing of the Bulk Ponska Fertilizer Loading Unloading Process in the MV.
Berkah 36 to Support the Smooth Operation of the Ship ". Because the author for 1 (one)
year carrying out sea practice on Berkah 36 ship owned by PT. Berkah Setanggi Timur. So in
writing this research, the author tried to explain all the activities of loading and unloading
bulk ponska fertilizers on MV. Berkah 36 Based on research that has been carried out on
board using existing data and looking at the situation in the field, the authors get an overview
of the material above along with the constraints - constraints in supporting the operation of
the ship, especially regarding loading and unloading equipment. In this case the need for
preparation of loading and unloading is very necessary, because for the smooth process of
sending fertilizers from producers, namely PT. Petrokimia Gresik to fertilizer distribution
agencies. Thus it is necessary to support things that support the smooth delivery process.
Among other factors from the company, crew, and loading and unloading companies that
carry out loading and unloading activities.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia - Nya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Terimakasih dan penghargaan yang sedalam – dalamnya saya ucapkan kepada semua
Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah membimbing saya sehingga laporan
Tugas Akhir ini dapat saya selesaikan dengan baik.
1. Rektor Universitas Hang Tuah Surabaya Laksamana Muda TNI (Purn) Ir. H.
Sudirman, SIP., S.E., M.A.P yang telah memberikan kesempatan kepada saya
mengikuti kuliah pada Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah.
2. Direktur Program Diploma Pelayaran Dr. Ir. Pudji Santoso, M.M. yang telah
memberikan kesempatan kepada saya mengikuti program studi Nautika
3. Kedua orang tua saya, ayahanda Tarmuji dan Ibunda Su’atmi. Atas segala doa, restu,
serta dukungannya selama ini.
4. Ibu Kuncowati, ANT – II,.S.Tr,. M.T. Selaku Kepala Jurusan Nautika Program
Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah
5. Bapak Djamaludin Malik, ANT – II., SE., M.AP selaku Dosen Pembimbing yang
dengan sabar Bapak selalu membantu dan memberikan motivasi saya dalam
pembuatan dan penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Semua Dosen dan Karyawan Program Diploma Pelayaran dan semua pihak yang telah
memberikan bantuan pada saya selama saya mengikuti perkuliahan di Fakultas
Program Diploma Pelayaran.
7. Kepada perusahaan PT. Berkah Setanggi Timur yang telah memberikan kesempatan
untuk dapat bergabung dan melaksanakan Praktek Laut.
viii
8. Capt.Haris Hamid, Perwira Deck dan seluruh Crew dari MV. BERKAH 36 yang telah
menerima dan membimbing saya untuk diberi kesempatan menimba ilmu sebanyak-
banyaknya.
9. Semua pihak terkait secara langsung atau tidak langsung yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu yang telah membantu menyesaikan Tugas Akhir ini.
Akhirnya terimakasih kami ucapkan kepada Ayah / Ibu / Kakak / adik dan seluruh handai
taulan yang secara tulus memberikan bantuan baik secara moril maupun materil sehingga
kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan akhir kuliah kami di Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang tuah Surabaya.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya pembaca dan
teman – teman serta junior - junior jurusan Nautika Program Diploma Pelayaran Surabaya.
Saya menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Jika ada saran serta kritik
yang bersifat membangun, dengan kerendahan hati saya akan menerima. Terimakasih.
Penulis
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Check List Penanganan Muatan Pupuk Ponska di MV. Berkah 36 ................ 33
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.3 Kondisi terpal palkah 4 setelah terkena cuaca buruk. ................ 38
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ii
ABSTRAK................................................................................................ vi
ABSTRACT.............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL..................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 4
C. RuangLingkup..................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian................................................................................ 8
A.TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 10
1. KAPAL CURAH......................................................................... 10
2. PEMUATAN................................................................................. 12
xii
BAB III TINJAUAN UMUM 19
A.SEJARAH PERUSAHAAN................................................................ 23
D. IDENTIFIKASI MASALAH............................................................... 31
BAB IV PEMBAHASAN
A. PENYAJIAN DATA............................................................................ 32
B. PEMBAHASAN.................................................................................... 39
Bongkar Muat................................................................................. 39
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN..................................................................................... 51
B. SARAN.................................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pulau yang lain adalah melalui laut dan udara. Alat transportasi
penghubung untuk pulau - pulau mempunyai dua media yaitu untuk media
yang melewati laut adalah kapal dan alat penghubung yang melewati udara
dan menjadi pilahan utama sebagai alat penghubung antar pulau – pulau,
Kelebihan - kelebihan yang menjadi sorotan para pemakai jasa dan pemilik
jasa angkutan ini antara lain daya angkutnya lebih besar, perawatan yang
mudah dan lebih ekonomis serta biaya operasionalnya relatif lebih murah.
barang atau orang. Sesuai dengan pengertiannya, yaitu kapal adalah suatu
alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut barang atau orang dari
satu tempat ketempat lain yang menggunakan media air antara lain laut,
besar.
jenis kapal, antara lain : kapal tanker, kapal penumpang, kapal cargo.
pengangkutan dan cara kerja yang berbeda - beda dalam proses pemuatan
container, general cargo, serta kapal curah. Salah satu contoh untuk
menjelaskan jenis atau tipe kapal tersebut diatas, maka penulis mencoba
curah, karena selama satu tahun penulis melaksanakan praktek laut di kapal
curah. Kapal curah adalah kapal yang memiliki jenis pengangkutan muatan
yang berbentuk curah atau muatan yang di muat tidak dalam bentuk
pelaksanaan bongkar muat, tiap kapal memiliki cara dan aturan tersendiri.
Agar alat - alat bongkar muat di kapal tidak mengalami kerusakan atau
cukup serta perawatan - perawatan secara rutin dan berkala. Dalam hal ini
yang mempunyai kaitan erat dengan alat bongkar muat di kapal adalah juru
bongkar muat di kapal pada saat melaksanakan proses bongkar muat. Agar
tercapainya proses bongkar muat yang lancar dan tanpa ada kendala,
operator alat bongkar muat harus memiliki keahlian dan kemampuan yang
cukup. Dengan begitu, maka tidak diragukan lagi pada saat pengoperasian
alat bongkar muat pada waktu proses bongkar muat pupuk ponska curah
proses bongkar muat pupuk ponska curah di atas kapal MV.Berkah 36,
yang sering terjadi kerusakan pada alat bongkar muatnya seperti crane,
kapal MV.Berkah 36. Masih ada faktor - faktor lain yang menjadi
dan grabs dari darat (Pelabuhan Petrokimia) dikarenakan grabs kapal rusak
dari semua alat bongkar muat dikapal,ABK dan juru bongkar harus
bongkar muat tersebut menjadi tanggung jawab Mualim I (satu) baik dari
PENGOPERASIAN KAPAL”.
B. RUMUSAN MASALAH
melaksankan aktivitas bongkar dan muat. Tetapi dalam pembahasan kali ini
yang akan di angkat dari penjabaran dalam latar belakang diatas adalah
sebagai berikut :
2. Masalah - masalah apa saja yang akan terjadi jika penanganan pupuk
bongkar muat pupuk ponska curah yang benar dalam operasional kapal
yang merugikan bagi personil atau crew kapal, kapal itu sendiri, serta
lingkungan sekitarnya.
C. RUANG LINGKUP
dimiliki dan kesempatan, maka penulis dalam penulisan tugas akhir ini
upaya yang dilakukan untuk menjaga kesiapan alat bongkar muat agar
D. TUJUAN PENELITIAN
curah.
E. MANFAAT PENELITIAN
bongkar muat.
curah.
a. Bagi awak kapal agar lebih terampil atau memahami pada saat
atau diminimalisir.
bagian utama dalam beberapa bab yang dilengkapi dengan sub-sub bab,
BAB I. Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Sistematika Penulisan
A. Tinjauan Pustaka
1. Kapal Curah
2. Pemuatan
A. Sejarah Perusahaan
D. Identifikasi Masalah
A. Penyajian Data
B. Pembahasan.
BAB V. Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. KAPAL CURAH
besar dengan hanya satu dek yang mengangkut muatan yang tidak
milik kapal sendiri yang biasanya disebut deck crane, ada juga yang
muatnya. Yang dimaksud dengan deck crane adalah suatu alat bantu
dengan bantuan tenaga listrik. Tidak semua kapal curah menggunakan deck
Tonnage) sebuah kapal curah. Semakin besar DWT sebuah kapal semakin
besar kekuatan deck crane ini yang biasa disebut dengan SWL (Safety
atau deck crane untuk mengangkat suatu beban atau benda berat secara
aman. Dengan memiliki SWL yang semakin besar, maka kemampuan deck
crane ini semakin besar dan lebih cepat dalam pemakaian karena mampu
Berkah 36. Kapal ini memiliki 5 buah palkah yang dilengkapi dengan 4
buahdeck crane dengan DWT 26.892 ton dan kemampuan SWLdeck crane
30 ton, biasanya kapal - kapal seperti ini dilengkapi dengan deck crane
kapal curah buat dengan bermacam – macam ukuran dan tidak jarang juga
di jumpai kapal curah yang memiliki tahun pembuatan yang masih baru.
Hal ini membuktikan tidak hanya jenis dan ukuran kapal curah saja yang
a. Mini bulkers
Yaitu kapal curah yang memiliki DWT kurang dari 10.000 ton.
Yaitu kapal curah yang memiliki DWT antara 10.000 – 35.000 ton. Dan
c. Handymax bulkers
Yaitu kapal curah yang memilki DWT antara 35.000 – 50.000 ton.
Yaitu kapal curah yang memliki DWT lebih besar dari Handy
e. Cape-sized Bulkers
Yaitu kapal curah dengan DWT antara 100.000 – 180.000 ton. Dan
2. PEMUATAN
lain, dengan kata lain muatan pupuk harus di pisahkan dari muatan lain.
Sebab ada bebarapa pupuk yang memiliki kandungan uap air sampai 25 %
dan bahan baku utama pupuk ponska adalah amoniak. Jika sampai
makanan tersebut akan mengandung zat racun dari pupuk. Selain itu pupuk
baja atau plat - plat yang ada dikapal. Pada saat akan memuat muatan
pupuk maka ruang muat harus diteliti terlebih dahulu mulai dari plat - plat
serta peranginan didalam ruang muat, jika ada plat yang sudah rusak maka
terkena pupuk yang mempunyai daya kandungan air cukup besar. Hal ini
bisa menyebabkan air ballast, forepeak, atau bahkan air got masuk dalam
menjadi basah dan muatan menjadi tidak laku. Sirkulasi udara didalam
Selain dari pengecekan ruang muat diatas, ada hal lain yang
menjadi faktor penting dari keselamatan muatan dan kapal. Dalam hal
hal yang sangat fatal jika penataan muatan tidak dilakukan secara benar,
5) Ventilasi/peranginan muatan.
tampungnya (To obtain the maximum use available cubic of the ship).
secara maksimal pula. Maka hal-hal yang perlu di perhatikan agar dapat
kedalam palkah atau diatas deck dengan menggunakan derrick atau crane
pemeriksaan alat bongkar muat harus senantiasa dilakukan oleh para ABK
Palkah/Hopper)
alat tersebut, dari setiap crew kapal yang berhubungan dengan kegiatan
bongkar muat harus mengetahui maksud dan tujuan dari kegiatan bongkar
muat itu sendiri. Pada kenyataannya di MV. Berkah 36 para crew belum
harus mendapat izin usaha maupun izin operasi. Izin ini pada dasarnya ada
dua jenis, yaitu izin usaha tetap dan izin usaha sementara. Izin usaha tetap
kapal laut
berikut:
pengawasnya.
tahunan.
sesuai kebutuhan.
pembatasan kerja di lambung kapal atau tiang, jam kerja dan lain-lain.
Undang – undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja terdiri dari
a. Manusia.
Karena tidak ada satu kegiatan apapun yang terlepas dari unsur
manusia.
b. Peralatan.
c. Bahan – bahan.
a. Lingkungan kerja.
(Perusahaan).
Pasal 13 menyebutkan :
alat pelindung diri yang wajib di gunakan bagi tenaga kerja yang berada di
bawah pimpinannya dan bagi setiap orang lain yang berada atau memasuki
Untuk mencegah hal – hal yang merugikan bagi semua pihak, maka
jalankan bagi crew kapal maupun perusahaan. Ada banyak peralatan kerja
yang harus di sedikan jika harus sesuai dengan pasal – pasal di atas untuk
TINJAUAN UMUM
A. SEJARAH PERUSAHAAN
sekitar awal tahun 1993 berkantor pusat di Jl.Teuku Umar no.24 Medan,
Utara, Indonesia. Saat ini PT. Berkah Setanggi Timur memiliki 3 (tiga)
a) MV. Berkah 36
b) MV. Berkah 45
c) MV. Berkah 99
MISI
Nasional.
bernama MV. Tala yang dibuat di Jepang pada tahun 1986. Kemudian
PT. Berkah Setanggi Timur membeli kapal tersebut pada tahun 2013 dan
berganti nama menjadi MV. Berkah 36, kapal ini termasuk jenis kapal
barang (Curah).
life jacket, life raft, alat pemadam kebakaran portable, alat navigasi dan
sebagainya.
MASTER / CAPTAIN
MESSBOY
THIRD OFFICER THIRD ENGINEER
BOATSWAIN FOUTH
ENGINEER
ORDINARY OILER 3
SEAMAN
ENGINE CADET
DECK CADET
1, 2, 3
1, 2, 3
25 Program Diploma Pelayaran
C. DATA MV. BERKAH 36
Ship’s name
2. Panggil : POXZ
Call sign
Ship owner
4. Kebangsaan : INDONESIA
Nationality
5. Terdaftar di : JAKARTA
Port of registry
Official Number
Type of ship’s
9. Klasifikasi : BKI
Classification
Gross tonage
Net tonage
Dead weight
Breadth moulded
propeller type
: Normal : 10 Knots
6UEC52LA
Jumlah : 1 SET
Number
Engine RPM
Boiler Number
: Pembuat : JAPAN
Maker
Working pressure
Jumlah : 4 buah
Number
Jumlah : 5 buah
Number
Bridge equipment
Maker / type
Maker / type
Maker / type
Nomor : 452500896
Number
Maker / type
Maker / type
Maker / type
Maker / type
Maker / type
Maker / type
D. IDENTIFIKASI MASALAH
yang akan di bahas dalam BAB IV. Pembahasan sesuai dengan rumusan
ponska curah.
2. Masalah - masalah apa saja yang akan terjadi jika penanganan pupuk
PEMBAHASAN
A. PENYAJIAN DATA
Dari hasil observasi yang penulis lakukan sesuai dengan judul yang
agar pembaca mampu dan bisa memahami tentang semua hal yang terjadi
merupakan kegiatan yang sesuai dengan maksud dan tujuan dari prinsip -
daya tampungnya.
Tabel 4.1 Check List Penanganan Muatan Pupuk Ponska di MV. Berkah
No URAIAN
A. Persiapan Muat
(agent/pencarter,dll).
B. Sesudah Muat
muat.
darat (agent/pencarter,dll).
Mengetahui Pembuat
Laporan
Nakhoda Mualim I
Tanda tangan :
yang sesuai dengan harapan yaitu cepat, aman, dan efisien, prinsip dari
sebelum pemuatan yang tidak di lakukan dan terjadi suatu masalah. Berikut
tersebut.
sirkulasi udara tidak lancar akan mengeras dan jika terkena air akan
larut seperti bubur. Sifat dari muatan pupuk dengan jenis ini sangat
terpal terlepas.
buruk.
B. PEMBAHASAN
Bongkar Muat.
pada tahun 1986 . Jadi alat bongkar muat yang ada di atas kapal
perawatan dari pihak kapal, akibatnya grabs kapal rusak dan tidak
Dari 4 (empat) grabs yang ada di kapal hanya satu yang masih
jika grabs sedang dalam perbaikan atau sedang dipakai oleh kapal
kerjasama yang baik antara crew kapal dan pihak PBM maka akan
sendiri. Padahal juru mudi sudah sering menegur, jika juru muat
kegiatan muat.
gambar diatas. ABK sedang menyiapkan terpal untuk ralling palkah, hanya
memakai sandal dan topi. Jika ABK terpeleset dan jatuh kedalam palkah
mengamati, dan timbul suatu jawaban kenapa para ABK kapal tidak
muat. Hal ini dikarenakan alat keselamatan kerja persediaanya terbatas dan
mudah cepat rusak. Bagi para ABK kapal yang mempunyai kesadaran
menyebutkan :
alat pelindung diri yang wajib di gunakan bagi tenaga kerja yang berada di
bawah pimpinannya dan bagi setiap orang lain yang berada atau memasuki
bagian peralatan yang sudah tua memerlukan biaya yang besar untuk
c. Agar terciptanya kerjasama yang baik antara crew kapal dan pihak
mengenai tugas dan tanggung jawab dari setiap individu sehingga pada
saat proses bongkar muat tidak saling merugikan antara crew kapal
keselamatan kerja.
menyebutkan :
menyalahi aturan tentang keselamatan kerja di atas kapal, adalah salah satu
yang berhubungan dengan pekerjaan akan lancar dan aman, untuk itu maka
kapal. Hal ini bertujuan agar anak buah kapal yang menyalahi aturan tidak
kesalahannya serta menghalangi para anak buah kapal yang lain untuk
tindakan sanksi yang terakhir adalah dengan menurunkan siapa saja yang
undang di atas wajib di jalankan bagi crew kapal maupun perusahaan. Ada
banyak peralatan kerja yang harus di sedikan jika harus sesuai dengan pasal
normal atau berkala. Hal ini yang akan penulis jabarkan dan juga akan
barang dari satu tempat ke tempat lain secara aman, cepat, efisien. Maka
harus diketahui sebelum hal itu dilakukan harus mengetahui urutan – urutan
kapal sudah menjadi tanggung jawab dari pihak kapal terutama Mualaim I
kapal serta yang memberikan perintah kepada para ABK dalam pengaturan
muatan dikapal.
masalah yang bisa terjadi pada saat proses pembongkaran muatan yang
tertutup. Sehingga didalam ruang muat tidak ada sirkulasi udara dan
muat/palkah.
buruk) dan juga kesalahan ABK pada saat melashing terpal tidak
buruk terpal sobek dan tali lashingan terpal lepas maka air hujan
(basah).
perawatan, maka hal – hal yang dilakukan untuk mengurangi masalah yang
dengan :
proses trimming.
muat ada muatan pupuk ponska curah sirkulasi udara harus ada.
yang ada di bagian depan tiap-tiap palkah. Agar didalam ruang tidak
ada uap dari muatan pupuk yang nantinya akan membuat ruang muat
mengandung uap dari muatan tersebut yang kadar dari udara itu adalah
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tenaga kerja yang kurang produktif. Misalnya, banyak ABK dan juru
baik.
B. SARAN
kegiatan bongkar muat pupuk ponska curah, maka penulis memberi saran
bongkar.
Semarang:Rajawali Press
https:jurnalmaritim.com/sekilas-tentang-bulker-kapal-pengangkut-kargo-curah-
kering/ Kapal Curah (diakses tanggal 12 Maret 2019)
https:kapalcargo.blogspot.com/2011/04/alat-bongkar-muat-kapal.html
Alat – alat Bongkar Muat (diakses tanggal 15Maret 2019)
https:alvinburhani.wordpress.com/2018/03/17/penanganan-muatan-kapal/
Pemuatan (diakses tanggal 19 Maret 2019)
https:www.researchgate.net/publication42354400/Peran-dan-Tanggung-jawab-
PBM/ Perusahaan Bongkar Muat (diakses 01 April 2019)
https:sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/11/kumpulan-
UU-k3.html/ Peraturan Keselamatan Kerja (diakses tanggal 03 April 2019)