Anda di halaman 1dari 40

KARYA ILMIAH TERAPAN

METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT


GLOBAL POSITIONING SYSTEM MENGALAMI
KERUSAKAN DI ATAS KAPAL MT. TRANSKO ARAFURA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

MUHAMMAD FADHIL NAUFAL


NIT. 05.17.040.1.41
AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
TAHUN 2021
i

METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT


GLOBAL POSITIONING SYSTEM MENGALAMI
KERUSAKAN DI ATAS KAPAL MT. TRANSKO ARAFURA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

MUHAMMAD FADHIL NAUFAL


NIT. 05.17.040.1.41
AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
TAHUN 2021
ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MUHAMMAD FADHIL NAUFAL

Nomor Induk Taruna : 05.17.040.1.41

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah Terapan yang saya tulis dengan judul

“METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT GLOBAL

POSITIONING SYSTEM MENGALAMI KERUSAKAN DI ATAS KAPAL

MT. TRANSKO ARAFURA” Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam

KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide

saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA, ................................. 2021

Materai 6000

MUHAMMAD FADHIL NAUFAL


iii
iv
v

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kuasa, berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Ilmiah Terapan yang berjudul:
“METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT GLOBAL
POSITIONING SYSTEM MENGALAMI KERUSAKAN DI ATAS
KAPAL MT. TRANSKO ARAFURA”
Dalam penyelesaian penulisan Karya Ilmiah Terapan ini penulis
mengalami banyak kesulitan dan hambatan, tetapi berkat bantuan dan dorongan
dari para pembimbing penulisan Karya Ilmiah Terapan ini dapat terselesaikan.
Untuk itu tanpa mengurangi rasa hormat penulis menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu serta memberikan
arahan, bimbingan, petunjuk dalam segala hal yang sangat berarti dan
menunjang dalam penyelesaian proposal penelitian ini. Perkenankanlah
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya Bapak Capt. Dian Wahdiana, M.M.
2. Ketua Jurusan Nautika Bapak Capt. Tri Mulyatno B.H, S.Si.T, M.Pd.
3. Pembimbing I Bapak Capt. Tri Mulyatno B.H, S.Si.T, M.Pd.
4. Pembimbing II Bapak Iie Suwondo, S.Si.T, M.Pd.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Ilmiah Terapan ini masih jauh
dari sempurna dan masih terdapat kekurangan dari segi isi maupun teknik
penulisan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan ini.

Surabaya, ................................... 2021

Penulis

MUHAMMAD FADHIL NAUFAL


vi

ABSTRAK

MUHAMMAD FADHIL NAUFAL, 2021 Metode Menentukan Posisi


Kapal Pada Saat Global Positioning System Mengalami Kerusakan Di Atas Kapal
MT. TRANSKO ARAFURA. Dibimbing oleh Capt. Tri Mulyatno B.H, S.Si.T,
M.Pd. dan Iie Suwondo, S.Si.T, M.Pd.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
berkembang pula alat-alat canggih yang dapat membantu kita dalam mengerti
perkembangan tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah suatu alat atau sistem yang pada
akhirnya melahirkan teknologi mutakhir yang mampu memenuhi semua kebutuhan
manusia akan arah dan wilayah, yang disebut dengan teknologi GPS (Global
Positioning System).
Betapa pentingnya memperhatikan penggunaan GPS diatas kapal sangat
berpengaruh dalam berlayar. Selain itu juga sangat berperan dalam kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) sehingga dapat sebagai acuan bagi kru kapal khususnya
calon perwira agar mengetahui betapa pentingnya bagaimana cara mengatasi Alat
Navigasi Global Positioning System (GPS) saat terjadi error dalam menentukan
posisi kapal.
Global Positioning System (GPS) adalah suatu alat navigasi untuk
menentukan posisi sesuai dengan posisi kapal, juga dapat menghitung kecepatan
dan waktu kapan saja, siang atau malam, dalam cuaca dan kondisi apa pun. Arah
dan posisi suatu wilayah memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai
aktivitas.
Rusak adalah tidak tepat, kesalahan secara perangkat lunak, atau kerusakan
pada perangkat keras. Dengan terjadinya rusak ini, maka pelaksanaan perintah tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Pada beberapa kejadian apabila terjadi rusak, maka
perintah yang sedang dikerjakan diberhentikan karena tidak bisa dilanjutkan.

Kata kunci : GPS, Posisi, Rusak.


vii

ABSTRACT

MUHAMMAD FADHIL NAUFAL, 2021 Methods of Determining the


Position of the Ship When the Global Positioning System Has Damage on the Ship
MT. TRANSKO ARAFURA. Supervised by Capt. Tri Mulyatno B.H, S.Si.T, M.Pd.
and Iie Suwondo, S.Si.T, M.Pd.
Along with the development of science and technology, also developed
sophisticated tools that can help us in understanding these developments.
Therefore, a tool or system is made which ultimately gives birth to the latest
technology that is able to meet all human needs for direction and region, which is
called GPS technology.
How important it is to pay attention to the use of GPS on a boat that is very
influential in sailing. Besides that, it also plays a role in the quality of Human
Resources (HR) so that it can be used as a reference for ship crews, especially
prospective officers, to find out how important it is to overcome the Global
Positioning System (GPS) Navigation Tool when there is an error in determining
vessel position.
The Global Positioning System (GPS) is a navigation tool to determine the
position according to the position of the ship, also can calculate the speed and time
anytime, day or night, in weather and any conditions. The direction and position of
a region has a very important role in various activities.
Error is incorrect, software error, or damage to hardware. With this error
occurring, the execution of the order is not as expected. In some cases if an error
occurs, then the command being worked on is stopped because it cannot continue.

Key Word: GPS, Position, Error.


viii

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii

PERSETUJUAN SEMINAR ......................................................................... iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Batasan Masalah ....................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA .............................................. 6

B. LANDASAN TEORI ................................................................................ 7

1. Pengertian Metode ................................................................................. 7

2. Pengertian Menentukan ........................................................................ 7

3. Pengertian Posisi ................................................................................... 8

4. Pengertian Kerusakan ........................................................................... 8


ix

5. Pengertian GPS ..................................................................................... 8

6. Segmen Utama GPS .............................................................................. 12

7. Kegunaan Utama GPS .......................................................................... 13

8. Fungsi GPS Untuk Pelayaran ................................................................ 14

9. Fungsi Tombol Pada GPS ..................................................................... 15

10. Cara Pengoperasian GPS .................................................................... 17

11. Cara Kerja GPS ................................................................................... 18

12. Kelemahan Dan Keunggulan GPS ...................................................... 21

C. KERANGKA PIKIRAN ........................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.......................................................................................... 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 23

C. Sumber Data.............................................................................................. 24

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 25

E. Teknik Analisis Data................................................................................. 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 28

B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 30

C. Pembahasan............................................................................................... 34

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 41

B. Saran ......................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 43


x

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Global Positioning System (GPS) ................................................ 8

Gambar 2.2 Tampilan Menu GPS .................................................................... 16

Gambar 2.3 Tombol - Tombol GPS ................................................................. 17

Gambar 2.4 Waypoint ...................................................................................... 20

Gambar 2.5 Kerangka Berpikir Penelitian ....................................................... 22

Gambar 4.1 MT. TRANSKO ARAFURA ....................................................... 30

Gambar 4.2 GPS Saat Rusak ............................................................................ 31

Gambar 4.3 GPS Saat Nyala ............................................................................ 32

Gambar 4.4 Baringan Dengan Jarak Dari RADAR ......................................... 39

Gambar 4.5 Baringan Dengan Jarak Dari Peta ................................................ 39


xi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1. Contoh Peristiwa ............................................................................ 2

Tabel 2.1. Review Penelitian Sebelumnya ...................................................... 6


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penguasaan alat navigasi di atas kapal merupakan suatu faktor

penting dalam melakukan pelayaran di laut. Alat navigasi yaitu alat untuk

mengetahui posisi, menentukan arah yang harus ditempuh untuk menuju

suatu tempat atau wilayah, mengetahui letak suatu wilayah, jarak tempuh

dan waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu wilayah, dan hal-hal lain

di muka bumi. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi, maka berkembang pula alat-alat canggih yang dapat membantu

kita dalam mengerti perkembangan tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah suatu

alat atau sistem yang pada akhirnya melahirkan teknologi mutakhir yang

mampu memenuhi semua kebutuhan manusia akan arah dan wilayah, yang

disebut dengan teknologi GPS. Arah dan posisi suatu wilayah memiliki

peran yang sangat penting dalam berbagai aktivitas dan sering kali proses

atau cara yang digunakan untuk mendapatkannya tidak praktis.

Kehadiran teknologi GPS sebagai salah satu sistem teknologi yang

super canggih dan sudah dapat dirasakan saat ini. Dengan adanya teknologi

sistem navigasi ini kita dapat mengetahui posisi hanya dengan bantuan alat

yang dapat menerima sinyal navigasi satelit tersebut. Dengan teknologi ini

manusia dapat mengetahui posisi secara real time dan juga arah/rute yang

akan dituju.
2

Kejadian yang terjadi diakibatkan oleh rusak atau error nya alat

navigasi GPS dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1. Contoh Peristiwa

No Kejadian Uraian Sumber

1. KM. KARYA Kapal penumpang KM. KARYA https://www


INDAH, asal INDAH yang mengangkut .liputan6.co
Manado, penumpang sebanyak 111 orang m
Sulawesi menabarak pulau pada pukul
Utara tabrak 22.50 WIT dengan posisi bagian
pulau di depan kapal tersebut masuk ke
Halmahera. dalam hutan bakau. KM.
(19/11/2017) KARYA INDAH mengalami
gangguan pada GPS sehingga
posisi kapal yang di berikan oleh
GPS tidak berfungsi dengan
maksimal. Serta pengalaman
berlayar Kapten yang belum
menguasai jalur dan rute
perjalanan di perairan tersebut,
sehingga KM. KARYA INDAH
menabrak pulau di Halamahera.

2. Kapal MT. Kapal tanker MT. TRANSKO Peristiwa


TRANSKO ARAFURA mengalami Pribadi
ARAFURA kerusakan GPS pada tanggal 03
mengalami Desember 2019 pukul 10.00
kerusakan WIB. Sebelumnya kapal
GPS Di berangkat dari Simeulue pada
Kepulauan tanggal 01 Desember 2019
Sumatera dengan tujuan Padang untuk
bagian Barat. mengangkut muatan B30. GPS
(03/12/2019) tiba – tiba mati saat mau berlabuh
di Padang. Sehingga GPS tidak
dapat berfungsi dengan baik dan
mengalami kerusakan yang
disebabkan karena power supply
terputus. Dan pada saat itu
mualim jaga menentukan posisi
dengan cara membaring agar
mendapatkan posisi berlabuh
dengan aman.
3

Berdasarkan data kasus di atas yang menjelaskan terjadinya kesalahan

dan kerusakan perangkat navigasi sehingga posisi kapal yang di berikan oleh

GPS menjadi tidak berfungsi. Serta kurang maksimalnya para pelaut

menggunakan alat navigasi mengakibatkan banyaknya kecelakaan. Dari data

tersebut kita dapat mengetahui betapa pentingnya memahami penggunaan alat

navigasi di atas kapal agar memudahkan navigasi antar kapal yang sedang

berlayar.

Pada dua contoh kasus yang berbeda di atas penulis mendapatkan

kesimpulan sementara, yaitu:

1. Penulis mendapatkan kesimpulan sementara pada contoh kasus pertama.

GPS di kapal penumpang KM. KARYA INDAH mengalami gangguan,

sehingga posisi yang diberikan oleh GPS tidak berfungsi maksimal. Serta

dikarenakan kurangnya pengalaman berlayar kapten yang belum menguasai

rute pelayaran di perairan tersebut yang mengakibatkan KM. KARYA

INDAH menabrak hutan bakau di perairan Halamahera.

2. Penulis mendapatkan kesimpulan sementara pada contoh kasus kedua. GPS

di kapal tanker MT. TRANSKO ARAFURA mengalami kerusakan,

sehingga GPS tersebut tidak berfungsi secara maksimal. Sehingga GPS

tidak dapat berfungsi dengan baik dan mengalami kerusakan yang

disebabkan karena power supply terputus. Dan pada saat itu mualim jaga

menentukan posisi dengan cara membaring agar mendapatkan posisi

berlabuh dengan aman.


4

Kerusakan GPS dalam bernavigasi memerlukan penanganan diantarnya

adalah perlunya perawatan alat navigasi di atas kapal dan pemahaman

penggunaan alat navigasi yang digunakan sesuai prosedur. Masalah penggunaan

alat navigasi ini telah diatur oleh Safety of Life at Sea (SOLAS) Convention

(1974/1988) Chapter V. Peraturan SOLAS Chapter V regulasi 19, mengatur

tentang mewajibkan semua ukuran kapal memiliki Global Positioning System

yang digunakan pada setiap saat di sepanjang pelayaran dimaksudkan untuk

menetapkan dan memperbarui posisi kapal secara otomatis. Selain itu untuk

mencegah dan mengatasi kerusakan pada Global Positioning System yaitu

sering melakukan pengecekan atau perawatan pada alat navigasi dan perlu

tambahan pengetahuan cara penggunaan GPS sesuai prosedur. Berdasarkan dari

uraian di atas maka penulis melakukan penelitian yang berhubungan dengan

Global Positioning System dengan judul:

” METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT GLOBAL

POSITIONING SYSTEM MENGALAMI KERUSAKAN DI ATAS

KAPAL MT. TRANSKO ARAFURA“

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan judul penelitian yang penulis ajukan maka pokok

permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut:

1. Apa faktor-faktor penyebab kerusakan GPS di atas kapal MT.

TRANSKO ARAFURA?

2. Tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan GPS dalam

menentukan posisi di atas kapal MT. TRANSKO ARAFURA?


5

C. BATASAN MASALAH

Mengingat sangat luasnya pembahasan dan permasalahan pada GPS,

dengan keterbatasan penulis sehingga, penulis hanya membatasi permasalahan

pada penulisan Karya Ilmiah Terapan ini yang di titik fokuskan pada penyebab

kerusakan GPS dan tindakan yang dilakukan pada saat GPS mengalami

kerusakan di atas kapal MT. TRANSKO ARAFURA.

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan GPS di

atas kapal MT. TRANSKO ARAFURA.

2. Untuk mengetahui tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan

GPS dalam menentukan posisi di atas kapal MT. TRANSKO ARAFURA.

E. MANFAAT PENELITIAN

Dengan diadakannya penelitian dan penulisan karya ilmiah ini,

harapan dari penulis antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca

tentang penyebab kerusakan GPS di atas kapal MT. TRANSKO

ARAFURA.

2. Manfaat Praktis

Membantu para kru kapal khususnya para mualim supaya lebih efektif dan

tepat apabila menghadapi situasi kerusakan GPS di atas kapal MT.

TRANSKO ARAFURA.
6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA

Beberapa penulis telah melakukan penelitian tentang alat navigasi,

sehingga dapat menjadi acuan bagi penulis. Berikut ini penulis berikan salah

satu penelitian aslinya:

Tabel 2.1. Review Penelitian Sebelumnya

No Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Arfan Dika Peningkatan Kemampuan Kurang optimalnya dalam


(2018) Perwira Jaga Fresh penggunaan dan persiapan
Graduate Dalam alat navigasi, kurangnya
Menggunakan Alat-alat pengetahuan dan
Navigasi Untuk keterampilan khususnya
Mencegah Bahaya perwira fresh graduate
Tubrukan di MV. terhadap alat-alat navigasi di
ENERGY MIDAS atas kapal, serta kurangnya
familiarisasi terhadap alat-alat
navigasi bagi perwira fresh
graduate.

2. Hari Dwi Analisis Perbandingan Dari percobaan yang telah


Putra Sistem Navigasi Kompas dilakukan penulis. Posisi
Matarru Dan Radar Dalam pembaringan oleh radar
(2018) Menentukan Posisi Kapal adalah posisi yang lebih
Diatas MT. ATHENA akurat dibanding posisi
pembaringan dengan visual
(kompas).

Sumber: http://repository.pip-semarang.ac.id: 2019


7

B. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Metode

Secara etimologis, kata “metode” berasal dari bahasa Yunani

“methodos” yang tersusun dari kata “meta” dan “hodos“. Meta berarti

menuju, melalui, mengikuti, atau sesudah. Sedangkan hodos berarti jalan,

cara, atau arah.

Kata tersebut kemudian diserap dalam bahasa Inggris menjadi kata

“method” yang berarti suatu bentuk prosedur tertentu untuk mencapai atau

mendekati suatu tujuan, terutama cara yang sistematis.

Dari penjelasan tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa

pengertian metode adalah suatu cara atau proses sistematis yang digunakan

untuk melakukan suatu kegiatan agar tujuan yang diinginkan dapat

tercapai. Dengan kata lain, metode berfungsi sebagai alat untuk mencapai

suatu tujuan, atau bagaimana cara untuk melakukan/ membuat sesuatu.

2. Pengertian Menentukan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata

menentukan adalah memberi batasan (definisi). Arti lainnya dari

menentukan adalah membuat menjadi tentu (pasti). Menentukan berasal

dari kata dasar tentu. Menentukan adalah sebuah homonim karena arti-

artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.

Menentukan memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja

sehingga menentukan dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan,

pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.


8

3. Pengertian Posisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), posisi berarti letak

atau kedudukan. Jadi penulis menyimpulkan bahwa posisi adalah letak

dimana kapal berada.

4. Pengertian Kerusakan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata

kerusakan adalah perihal rusak. Kerusakan berasal dari kata dasar rusak.

Kerusakan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga

kerusakan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua

benda dan segala yang dibendakan dan adjektiva atau kata sifat sehingga

kerusakan dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan

menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.

5. Pengertian GPS

Gambar 2.1. Global Positioning System (GPS)

Sumber: http://google.com: 2019

Sejarah GPS dimulai dari awal tahun 1960-an saat Departemen

Pertahanan (Dephan) Amerika Serikat merasa perlu memiliki sistem

navigasi yang akurat, dapat berfungsi secara global, dalam segala cuaca,
9

dan tersedia setiap saat. Berbagai pendekatan dan teknologi diuji coba

sampai akhirnya pada akhir tahun 1973 Dephan AS menyetujui

pelaksanaan uji coba satelit Navstar yang menjadi generasi pertama dari

satelit GPS. Hingga tahun 1983, masa pemerintahan Presiden Ronald

Reagan mengizinkan penggunaan GPS untuk pesawat sipil setelah terjadi

insiden penembakan pesawat Korean Airlines, penerbangan 007 yang

dianggap “nyasar” melintasi perbatasan Uni Soviet. Sejak saat itu, GPS

mulai disiapkan untuk dipergunakan oleh kalangan sipil secara

internasional, terutama untuk kalangan penerbangan dan kelautan.

Menurut Andi (2009) Global Positioning System (GPS) adalah

sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh

Amerika Serikat dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit. Sistem ini

didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan serta informasi mengenai

waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca.

Sedangkan alat untuk menerima sinyal satelit yang dapat digunakan oleh

pengguna secara umum dinamakan GPS Tracker atau GPS Tracking,

dengan menggunakan alat ini maka dimungkinkan pengguna dapat

melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan nyata.

Menurut Abidin H.Z (2000) Global Positioning System (GPS)

adalah sistem radio navigasi berbasis ruang angkasa yang memungkinkan

pengguna dengan alat receiver baik di darat, laut atau di udara, untuk

menentukan posisi mereka, juga dapat menghitung kecepatan dan waktu

kapan saja, siang atau malam, dalam cuaca dan kondisi apapun. Sistem ini
10

memberikan tingkat akurasi yang sama atau lebih baik dari sistem radio

navigasi yang lain yang ada saat ini.

GPS sendiri dikembangkan, dioperasikan dan dikelola oleh

departemen pertahanan Amerika Serikat. Meski awalnya ditujukan hanya

untuk digunakan oleh militer AS, lalu atas Keputusan Presiden tanggal 28

Maret 1996, bahwa “Kami akan tetap memberikan pelayanan Standard

Positioning Service untuk masyarakat sipil, untuk penggunaan secara

komersial dan ilmiah dan gratis”. GPS Ini terdiri dari 24 satelit operasional

dalam enam orbit melingkar, dengan jarak 10.900 mil laut Di atas bumi

dari 24 satelit tersebut, 21 diantaranya berjenis Kendaraan Luar Angkasa

(SV) dan 3 diantaranya sebagai cadangan. GPS dapat menentukan posisi

penerima dalam bentuk garis lintang, bujur, dan ketinggian, serta waktu

dan kecepatan. Master kontrol stasiun GPS ini ada di Colorado USA,

dengan lima monitor dan 3 antena dari stasiun kontrol inilah mereka dapat

mengumpulkan informasi dan memantau posisi masing masing satelitnya.

Differential Global Positioning System (DGPS) adalah sebuah

sistem atau cara untuk meningkatkan akurasi penerimaan GPS, dengan

menggunakan stasiun darat, dimana karena posisi stasiun di darat telah

ditempatkan sedemikian rupa dan diketahui koreksinya maka tinggal di

masukkan ke hasil GPS untuk mendapatkan tingkat akurasi yang lebih

tepat. Oleh karena itu menggunakan stasiun darat, maka sinyal DGPS tidak

dapat mencakup area yang lebih luas. Mungkin ilustrasinya stasiun DGPS

ini ibarat stasiun yg khusus menghitung error kompas sehingga ketika kita

sudah tau gyro compass tinggal di hitung kurang dan lebihnya koreksi tadi
11

dan didapatlah hasil sesungguhnya. Inilah yang membuat hasil DGPS ini

lebih baik. Ada banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita

pakai, baik versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung

menggunakannya melalui internet. Selain GPS, ada beberapa sistem

navigasi satelit yang serupa yaitu seperti GLONASS milik Rusia, Galileo

Uni Eropa dan IRNSS milik India. Sedangkan GPS adalah sistem navigasi

satelit yang dikembangkan dan dioperasikan dibawah pemerintah Amerika

Serikat, tepatnya dibawah tanggung jawab Angkatan Udara Amerika

Serikat.

Nama lengkap GPS adalah Navigational Satellite Timing and

Ranging Global Positioning System (NAVSTAR GPS), namun lebih

sering dikenal sebagai GPS. GPS mulai diaktifkan untuk umum pada 17

Juli 1995. Sedangkan, Assisted-Global Positioning System (A-GPS)

merupakan penyempurnaan dari GPS sebagai satelit penentu posisi di

belahan bumi. Satelit GPS yang dimiliki bumi mempunyai konstelasi 24

satelit dalam enam orbit yang mendekati lingkaran, setiap orbit ditempati

oleh 4 buah satelit dengan interval antara yang tidak sama.

Metode Advanced Positioning yang terdapat pada A-GPS

merupakan metode penentuan posisi yang paling tinggi akurasinya

dibandingkan metode deteksi posisi lainnya seperti Time Difference Of

Arrival (TDOA), maupun Enhanced Observed Time Difference (E-OTD)

sehingga A-GPS jauh lebih efisien dan efektif dalam mengakses informasi

dari satelit karena tidak perlu mencari data satu persatu dari ke-24 satelit
12

yang ada, namun A-GPS telah mengetahui sasaran (satelit) mana yang

dibutuhkan atau dituju.

6. Segmen Utama GPS

GPS terdiri dari tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa yang

terdiri atas satelit – satelit GPS. Segmen sistem kontrol yang terdiri atas

stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen pengguna

yang terdiri atas GPS termasuk alat – alat penerima dan pengolah sinyal

serta data GPS. Segmen utama GPS yaitu sebagai berikut:

a. GPS Control Segment (bagian kontrol)

Control segment GPS terdiri dari lima stasiun yang berada di

pangkalan Falcon Air Force, Colorado Springs, Ascension Island,

Hawaii, Diego Garcia dan Kwajalein. Kelima stasiun ini adalah mata

dan telinga bagi GPS. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian

kontrol, kemudian dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Data

koreksi lokasi yang tepat dari satelit ini disebut data ephemeris, yang

kemudian nantinya dikirimkan ke alat navigasi yang kita miliki.

b. GPS Space Segment (bagian angkasa)

Space Segment adalah terdiri dari sebuah jaringan satelit yang

terdiri dari beberapa satelit yang berada pada orbit lingkaran yang

terdekat dengan tinggi sekitar 20 km di atas permukaan bumi. Sinyal

yang dipancarkan oleh seluruh satelit tersebut dapat menembus awan,

plastik dan kaca, namun tidak bisa menembus benda padat seperti

tembok dan rapatnya pepohonan. Terdapat 2 jenis gelombang yang

hingga saat ini digunakan sebagai alat navigasi berbasis satelit.


13

c. GPS User Segment (bagian pengguna)

User segment terdiri dari antena dan prosesor receiver yang

menyediakan positioning, kecepatan dan ketepatan waktu ke

pengguna. Bagian ini menerima data dari satelit-satelit melalui sinyal

radio yang dikirimkan setelah mengalami koreksi oleh stasiun

pengendali (GPS Control Segment).

7. Kegunaan Utama GPS

a. Menentukan kecepatan kapal relatif terhadap suatu titik di darat atau

speed over ground (s.o.g.).

b. Menentukan arah gerakan kapal relatif terhadap suatu titik tertentu di

darat atau course over ground (c.o.g.).

c. Menentukan jarak tempuh kapal dengan kecepatan tetap atau berubah-

ubah dalam interval waktu tertentu.

d. Menentukan perkiraan waktu tiba di pelabuhan tujuan (Estimated Time

of Arrival = ETA).

e. Menentukan sisa waktu yang harus ditempuh hingga tempat tujuan

(Estimated Time of Enroute = ETE).

f. Menentukan cross track error (XTE), jarak dari suatu titik tertentu dari

arah garis pelayaran yang telah ditentukan hingga posisi yang

sebenarnya karena terjadinya penyimpangan arah garis pelayaran

setelah berlayar selama waktu tertentu.

g. Menentukan way-point, menyimpan posisi tertentu yang sangat penting

dalam memori, yang dapat digunan untuk titik referensi untuk


14

mengubah arah pelayaran, sebagai peringatan posisi bahaya navigasi,

lokasi untuk labuh jangkar dan lain-lainnya.

h. Membuat bagan panduan bernavigasi menuju way-point tertentu untuk

dilakukan homing. Terdapat dua jenis bagan untuk homing, yang

disebut highway page dan compass page. Disamping kedua bagan

tersebut pada layar terdapat data sebagi berikut : Baringan kearah way-

point yang dituju, jarak yang harus ditempuh, kecepatan kapal (s.o.g.),

dan waktu yang masih harus ditempuh (ETE).

i. Menentukan jejak pelayaran dalam bentuk peta (map-page). Dengan

skala yang dapat dipilih menurut sekala yang tersedia dalam program.

Pada peta tersebu terdapat data/gambar yaitu: posisi-posisi dan arah

garis pelayaran (c.o.g.) yang sudah dilayari, posisi akhir menuju way-

point berikutnya, arah garis pelayaran menuju way-point berikutnya ,

kecepatan menuju way point tersebut, dan lain-lain.

8. Fungsi GPS Untuk Pelayaran.

Didalam haluan sejati biasanya berbeda dengan haluan pedoman.

Haluan sejati yaitu haluan sebenarnya yang ada di peta yang sudah diplot

sebelum berlayar sedangkan haluan pedoman yaitu haluan yang ada di

kompas biasanya ada error nya karena mengikuti perputaran bumi

mengikuti magnet. Biasanya error nya tidak terlalu jauh juga dari haluan

sejati di kapal tetapi setidaknya sebagai juru mudi harus mengetahui error

nya serta di paskan dengan haluan pedoman di kompas. Di dalam GPS

terdapat juga ETA dapat di hitung juga dengan perhitungan manual yaitu

dengan Jarak : Kecepatan= Waktu. Jadi misalnya 20 mil : 5 = 4 jam, berarti


15

kira-kira 4 jam lagi kapal akan sampai pada tujuan. Kecepatan kapan kapal

itu tergantung dari RPM (Rotasi Per Menit), jadi ketika RPM nya rendah

maka kecepatan sedikit lambat. Tapi mengenai RPM orang mesin yang

lebih paham. Didalam GPS ada beberapa tampilan yaitu :

a. Haluan sejati (HS) yaitu sudut antara Utara Sejati dengan garis haluan

kapal. Dihitung dari arah utara searah dengan jarum jam yaitu

kekanan.

b. Haluan Pedoman (HP) yaitu sudut antara Utara Pedoman dengan garis

haluan kapal dihitung dari utara ke kanan.

c. ETA (Estimed Time Arrival)

d. Kecepatan

e. Mil kapal akan melakukan perpindahan Haluan


\
9. Fungsi Tombol Pada GPS

a. CURSOR PAD digunakan untuk menggerakkan kursor (panah) dilayar

monitor naik-turun, kiri-kanan, dan merubah nama waypoint (naik-

turun).

b. MENU digunakan untuk membuka pilihan menu GPS. Menu GPS

yaitu: waypoint, routes, plotter, alarms, erase, waas, calculate,

messages, satellite, user display, gps setup, sys setup, i/o setup, td setup.
16

Gambar 2.2. Tampilan Menu GPS

Sumber: http://google.com: 2019

c. ENTER digunakan untuk menentukan pilihan (ok).

d. DISP/ DISPLAY digunakan untuk melihat tampilan layar monitor,

jenis tampilan layarnya highway (jalan lurus), steering display,

navigation data, speedometer, plotter.

e. MARK/MOB digunakan untuk menandai suatu tempat atau posisi orang

jatuh ke laut.

f. DIM/POWER digunakan untuk mengatur cahaya layar dan untuk

menghidupkan juga mematikan GPS. (tekan satu detik, untuk

menghidupkan juga mengatur cahaya, tekan 3 detik untuk mematikan

GPS).

g. GO TO digunakan untuk memilih tujuan kapal. Ada empat pilihan

untuk menentukan tujuan kapal, yaitu: Go To waypoint, Go To route,

Go To cursor, Go To MOB
17

Gambar 2.3. Tombol - Tombol GPS

Sumber: http://google.com: 2019

10. Cara Pengoperasian GPS

a. Cara Menghidupkan

1) Pastikan peralatan GPS sudah tersambung dengan instalasi listrik

arus DC dan kabel antena sudah terpasang.

2) Tekan tombol “POWER/DIMM” pada control panel GPS, sampai

terdengar bunyi.

3) Tunggu beberapa saat hingga tampilan layar GPS muncul. GPS siap

untuk dijalankan lebih lanjut.

b. Cara Mematikan

1) Selesai menggunakan GPS, sebaiknya kembalikan tampilan GPS ke

posisi awal, seperti kita pertama kali menghidupkan GPS.

2) Tekan tombol “POWER/DIMM” agak lama.

3) Tekan tombol “POWER DC” IC Regulated Power Supply ke posisi

“OFF”. Tekan tombol saklar arus listrik ke posisi “OFF”.


18

11. Cara Kerja GPS


Pada kapal-kapal yang dilengkapi dengan radar, dapat

menentukan posisinya dengan mengukur jarak dari tiga objek di peta. Lalu

tiga lingkaran jarak ini digambar di peta maka persinggungan lingkaran

tersebut adalah posisi kapal. Jarak dari tiga objek tersebut didapatkan

dengan cara menghitung waktu yang dibutuhkan oleh sebuah radar yang

dipancarkan ke benda hingga terpantul kembali ke kapal. Jika kecepatan

dari radar tadi sudah diketahui lalu dikonversi oleh receiver menjadi jarak.

Seperti itu jugalah cara kerja GPS, GPS juga membutuhkan tiga

satelit untuk menentukan sebuah posisi di bumi. Ketepatan dari penentuan

posisi dengan GPS ini sangat tergantung juga juga waktu, dimana jam pada

satelit dan penerima harus sama. Sehingga dibuatlah real time yang

menjamin kesamaan waktu seluruh receiver di seluruh dunia, para

ilmuwan telah mengembangkan real time pada satelit GPS ini bayangkan

akurasi dari jam nya adalah 1 detik dalam 150.000 tahun.

Syarat pertama yang harus anda miliki untuk menggunakan GPS

adalah GPS receiver. GPS receiver merupakan perangkat penerima sinyal

satelit GPS, perangkat ini berfungsi untuk memperhitungkan letak

koordinat berlandaskan data-data yang tersedia. Sinyal gelombang mikro

akan dipancarkan oleh setiap satelit GPS. GPS receiver ini akan menerima

sinyal-sinyal satelit yang memancarkan gelombang mikro dari setiap

satelit GPS. Dengan memiliki minimal 3 kode sinyal dari satelit yang

berbeda, penerima sinyal GPS bisa melakukan penghitungan posisi regular

satu titik koordinat letak bujur juga letak lintang bumi (Longitude dan

Latitude). Dengan kata lain triangulasi digunakan untuk mengunci lokasi


19

ketika GPS tersebut menyala. Ketika mengunci sinyal pada satelit

keempat, GPS receiver akan mengukur keberadaan atau letak ketinggian

suatu titik di atas permukaan laut atau yang disebut Altitude. Dalam sistem

navigasi GPS, bagian yang paling penting adalah beberapa satelit yang

berada di orbit bumi atau yang sering kita sebut di ruang angkasa. Satelit

GPS saat ini berjumlah 24 unit yang semuanya dapat memancarkan sinyal

ke bumi yang lalu dapat ditangkap oleh alat penerima sinyal tersebut.

a. Cara Membuat WayPoint

1) Plot sebuah posisi di sebuah peta laut, catat lintang-bujurnya.

2) Di GPS tekan menu dua kali, lalu pilih waypoint, tekan enter, lalu

pilih new, tekan enter, gerakkan kursor naik-turun dan kiri-kanan

untuk memasukkan lintang (Latitude) dan bujur (Longitude), setelah

selesai enter.

b. Cara Membuat Route

1) Susun sesuai rencana pelayaran.

2) Tekan menu dua kali, pilih route tekan enter, pilih new tekan enter,

masukkan waypoint yang telah dibuat. Susun waypoint, mulai dari

waypoint pertama sampai ke tempat tujuan, setelah selesai tekan

enter.

c. Memulai Pelayaran Dengan Waypoint dan Route


Waypoint adalah sebuah titik pertemuan antara dua garis haluan

yang berbeda yang sudah di plot pada sebuah peta, contoh haluan (000°

/ utara dan 080° / timur) untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di

bawah ini.
20

Gambar 2.4. Waypoint

Sumber: http://google.com: 2019

Titik-titik yang berwarna itu adalah waypoint, dan garis yang

berwarna biru itu adalah garis haluan, bahwa route itu adalah sebuah

jalan mengarah dari suatu tempat ke tempat yang lain, dalam bahasa

pelayaran-nya dari pelabuhan ke pelabuhan yang lain.

d. Memulai Pelayaran Dengan Waypoint

1) Tekan GO TO satu kali

2) Pilih waypoint yang sudah disimpan sebelumnya, kemudian tekan

enter satu kali

3) Kemudian pilih waypoint tujuan kemudian tekan enter satu kali.

e. Memulai Pelayaran Dengan Route

1) Tekan tombol go to satu kali.

2) Pilih route, enter satu kali.

3) Pilih route yang sudah di simpan dari sebelumnya kemudian tekan

enter satu kali.

4) Pilih forward kalau mau mulai route dari waypoint 1-9.


21

5) Pilih reverse kalau mau mulai route dari 9-1 (kembali) kemudian

tekan enter satu kali.

12. Kelemahan Dan Keunggulan GPS

Hadirnya sebuah teknologi tentunya ada kelemahan dan keunggulannya.

Yang menjadi kelemahannya dalam penggunaan GPS yaitu:

a. Tingkat keakuratan tak selamanya presisi. Koordinat posisi yang di

lacak oleh satelit mempunyai faktor kesalahan yang akan mempengaruhi

tingkat ke-akuratan GPS.

b. Pengguna GPS akan cenderung bergantung pada GPS ketika

berkendara, sehingga kurang waspada terhadap kondisi lalu lintas

sekitarnya.

c. Tentunya untuk menggunakan teknologi dan layanan GPS tidaklah

murah, anda harus membeli GPS dan juga biaya penggunaan.

Berikut ini adalah yang menjadi keunggulan dalam penggunaan


GPS:

a. Proses navigasi sebuah kapal lebih mudah dan cepat.

b. Sangat membantu meningkatkan tracking di dunia militer.

c. Mudah dalam mengidentifikasi setiap lokasi yang ada di permukaan

bumi serta mengetahui kondisinya secara nyata.

d. Lebih ringkas dan mudah digunakan dibandingkan dengan peta

konvensional.

e. Penggunaan GPS tracking bisa meningkatkan keamanan dan

kenyamanan anda dalam menjaga kendaraan atau objek lainnya. Bila


22

hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, anda bisa dengan mudah melacak

posisi objek yang dipasangkan alat GPS tracking.

C. KERANGKA PIKIRAN

Untuk mempermudah penulis dalam menyelesaikan pokok

permasalahan, ditampilkan diagram alir/kerangka pemikiran seperti di bawah

ini:

Gambar 2.5. Kerangka Berpikir Penelitian

METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL


PADA SAAT GLOBAL POSITIONING
SYSTEM MENGALAMI KERUSAKAN DI
ATAS KAPAL MT. TRANSKO ARAFURA

Tindakan yang dilakukan Faktor - faktor penyebab


untuk mengatasi kerusakan kerusakan GPS di atas
GPS dalam menentukan kapal
posisi di atas kapal

• Tambahan perawatan alat


navigasi GPS
• Menentukan posisi kapal dengan
cara membaring

Penggunaan GPS dapat


berjalan maksimal

Menentukan posisi kapal


berjalan maksimal saat GPS
rusak
23

BAB III
METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung

menggunakan pendekatan induktif. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam

penelitian kualitatif. Sesuai dengan pengertian tersebut kami menganalisis data

dengan menggunakan pendekatan induktif. Selain itu kami juga memberikan

data-data yang sesuai dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga

penelitian kami dapat menjadi penelitian yang benar dan tepat.

Metode ini penulis dapat memahami dan mengungkapkan tentang

masalah yang penulis teliti, dan juga metode kualitatif ini penulis dapat

melakukan interview dengan objek yang penulis teliti. Dapat dipahami bahwa

menganalisa deskriptif kualitatif adalah memberikan predikat pada variabel

yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya (Koentjaraningrat, 1993:89).

Maksudnya adalah untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya antara

keserasian teori dan praktek.

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan diatas kapal MT. TRANSKO ARAFURA

saat penulis melakkukan Praktek Berlayar (Prala). Waktu penelitian ini

dilakukan oleh penulis saat sedang melaksanakan Praktek Berlayar (Prala)

selama kurang lebih 12 bulan (1 tahun) diatas kapal MT. TRANSKO

ARAFURA, yang terhitung saat penulis sign on di atas kapal pada tanggal 04

Oktober 2019 dan diakhiri saat penulis sign off pada tanggal 12 Oktober 2020.
24

C. SUMBER DATA

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data diperoleh

(Arikunto, 2006:123). Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah

yang akan penulis teliti. Perlunya sumber data yang akan memeberikan

informasi diantaranya yaitu:

1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber

pertama melalui prosedur dan dicatat. Dalam hal ini penulis memperoleh

data primer dengan cara langsung dari hasil wawancara dengan pihak

terkait yang mengetahui tentang permasalahan yang akan penulis angkat.

Penulis memperoleh dari hasil wawancara atau berdiskusi dengan mualim

dan perwira lain yang lebih tahu tentang permasalahan ini di kapal.

(Sarwono,2006).

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak

langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi,

yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis, selain dari

sumbernya yang diteliti. Data ini diperoleh dari buku-buku dan internet

yang berkaitan dengan obyek penelitian proposal atau yang berhubungan

dengan permasalahan yang akan dibahas, yang diperlukan sebagai

pedoman teoritis dan ketentuan formal dari keadaan nyata dalam observasi.

Serta dari informasi lain yang telah disampaikan pada saat kuliah

(Sarwono,2006).
25

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Maka data yang diperoleh

haruslah mendalam, jelas dan spesifik. Selanjutnya dijelaskan oleh Sugiyono

(2009:225) cara-cara yang dapat digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan

data. Untuk memperoleh data dilapangan yang sesuai dengan masalah yang

akan diteliti maka penulis menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi menurut Kusuma (1987:25) adalah pengamatan yang

dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau

obyek lain yang diselidiki. Observasi pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan.

Untuk memperoleh data yang autentik dalam pengumpulan data tentang

penggunaan GPS saat terjadi error dalam menentukan posisi kapal.

Pengumpulan data dengan angket ini penulis mengajukan daftar

pertanyaan secara tertulis kepada responden, dimana jawabannya sudah

disediakan.

2. Metode Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2009:240) dalam bukunya yang berjudul

Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D, menjelaskan

bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku.

Dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya – karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya

catatan harian, sejarah kehidupan, peraturan dan kebijakan. Dokumen yang


26

berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain – lain.

Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, film dan lain – lain.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Pengumpulan Data (Data collecting)

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen

pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Instrumen sebagi alat bantu dalam

menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat

diwujudkan dalam benda, misalnya angket, perangkat tes, pedoman

wawancara, pedoman observasi, skala dan sebagainya.

Instrumen penelitian merupakan sesuatu yang amat penting dan

strategi kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan penelitian. Dengan

instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan penting untuk

menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk

mencapi tujuan. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

2. Reduksi Data

Melakukan reduksi data dapat diartikan sebagai upaya merangkum

dan memilih hal-hal pokok serta mefokuskan diri pada data yang relevan

dengan permasalahan yang dikaji. Pada kenyataannya, data temuan di

lapangan bisa sangat beragam dan heterogen, sehingga perlu dilakukan


27

pemilahan dan penyusunan secara sistematis agar diperoleh data yang

dibutuhkan.

3. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, tahap berikutnya adalah melakukan display

atau penyajian data sehingga temuan dapat digambarkan secara utuh,

menyeluruh, sehingga bagian-bagian pokoknya terlihat jelas untuk

memudahkan pemaknaan. Sugiyono (2010) menyatakan bahwa penyajian

data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

4. Kesimpulan (Conclusion)

Tahapan berikutnya dari analisis data adalah penarikan kesimpulan

(konklusi) dan verifikasi. Berdasarkan reduksi dan display data temuan

penelitian, peneliti dapat menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan

dalam penelitian kualitatif, pada dasarnya masih bersifat sementara,

karena data hasil temuan harus diverifikasi dan dicek keabsahannya

melalui berbagai teknik. Verifikasi yang dilakukan bertujuan untuk

mempertajam pemaknaan temuan, sehingga diperoleh kesimpulan yang

benar-benar menggambarkan realita.


DAFTAR PUSTAKA

Abidin Hasanuddin Z. (2000) “Penentuan Posisi dengan GPS”, penerbitPradnya Paramita,


Jakarta.

Aminudin, P. (Ed.). (1990). Pengembangan Penelitian Kualitatif. (online).


(http://eprints.ums.ac.id/26299/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf.
Diakses pada tanggal 28 April 2019)

Hamid, Patilima. (1999) Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta.


(online).(http://library.um.ac.id/freecontents/index.php/buku/detail/metode-
penelitian-kualitatif-hamid-patilima-38690.html.
Diakses pada tanggal 28 April 2019)

Hiar, Hairil. (2017). Kapal Tabrak Pulau di Halmahera, Bagaimana Nasib 111 Penumpang?
https://www.liputan6.com/regional/read/3168995/kapal-tabrak- pulau-di-
halmahera-bagaimana-nasib-111-penumpang Diakses pada tanggal 30 April 2019

http://ahlikompie.com/817-bagaimana-cara-kerja-gps.html. Diakses padatanggal 28 April


2019

http://repository.pip-semarang.ac.id/view/subjects/S.html. Diakses padatanggal 26 Maret


2019

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003). Arti kata metode. Jakarta : KamusPusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Balai Pustaka

Mandala, Maya. (2017). Pengertian GPS (Global Positioning System). (online).


http://www.mandalamaya.com/pengertian-gps-cara- kerja-gps-dan-fungsi-gps/.
Diakses pada tanggal 28 April 2019

Politeknik Pelayaran Surabaya (2017). Peralatan Navigasi.

Wikipedia. (2019). Pengertian Sistem Pemosisi Global.


(online).http://www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 28April 2019)

Anda mungkin juga menyukai