PERNYATAAN KEASLIAN
Menyatakan bahwa Karya Ilmiah Terapan yang saya tulis dengan judul
MT. TRANSKO ARAFURA” Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam
KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide
saya sendiri.
Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima
Materai 6000
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kuasa, berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Ilmiah Terapan yang berjudul:
“METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT GLOBAL
POSITIONING SYSTEM MENGALAMI KERUSAKAN DI ATAS
KAPAL MT. TRANSKO ARAFURA”
Dalam penyelesaian penulisan Karya Ilmiah Terapan ini penulis
mengalami banyak kesulitan dan hambatan, tetapi berkat bantuan dan dorongan
dari para pembimbing penulisan Karya Ilmiah Terapan ini dapat terselesaikan.
Untuk itu tanpa mengurangi rasa hormat penulis menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu serta memberikan
arahan, bimbingan, petunjuk dalam segala hal yang sangat berarti dan
menunjang dalam penyelesaian proposal penelitian ini. Perkenankanlah
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya Bapak Capt. Dian Wahdiana, M.M.
2. Ketua Jurusan Nautika Bapak Capt. Tri Mulyatno B.H, S.Si.T, M.Pd.
3. Pembimbing I Bapak Capt. Tri Mulyatno B.H, S.Si.T, M.Pd.
4. Pembimbing II Bapak Iie Suwondo, S.Si.T, M.Pd.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Ilmiah Terapan ini masih jauh
dari sempurna dan masih terdapat kekurangan dari segi isi maupun teknik
penulisan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan ini.
Penulis
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Jenis Penelitian.......................................................................................... 23
C. Sumber Data.............................................................................................. 24
C. Pembahasan............................................................................................... 34
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 41
B. Saran ......................................................................................................... 42
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Global Positioning System (GPS) ................................................ 8
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Contoh Peristiwa ............................................................................ 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
penting dalam melakukan pelayaran di laut. Alat navigasi yaitu alat untuk
suatu tempat atau wilayah, mengetahui letak suatu wilayah, jarak tempuh
dan waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu wilayah, dan hal-hal lain
kita dalam mengerti perkembangan tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah suatu
alat atau sistem yang pada akhirnya melahirkan teknologi mutakhir yang
mampu memenuhi semua kebutuhan manusia akan arah dan wilayah, yang
disebut dengan teknologi GPS. Arah dan posisi suatu wilayah memiliki
peran yang sangat penting dalam berbagai aktivitas dan sering kali proses
super canggih dan sudah dapat dirasakan saat ini. Dengan adanya teknologi
sistem navigasi ini kita dapat mengetahui posisi hanya dengan bantuan alat
yang dapat menerima sinyal navigasi satelit tersebut. Dengan teknologi ini
manusia dapat mengetahui posisi secara real time dan juga arah/rute yang
akan dituju.
2
Kejadian yang terjadi diakibatkan oleh rusak atau error nya alat
dan kerusakan perangkat navigasi sehingga posisi kapal yang di berikan oleh
navigasi di atas kapal agar memudahkan navigasi antar kapal yang sedang
berlayar.
sehingga posisi yang diberikan oleh GPS tidak berfungsi maksimal. Serta
disebabkan karena power supply terputus. Dan pada saat itu mualim jaga
alat navigasi ini telah diatur oleh Safety of Life at Sea (SOLAS) Convention
menetapkan dan memperbarui posisi kapal secara otomatis. Selain itu untuk
sering melakukan pengecekan atau perawatan pada alat navigasi dan perlu
B. RUMUSAN MASALAH
TRANSKO ARAFURA?
C. BATASAN MASALAH
pada penulisan Karya Ilmiah Terapan ini yang di titik fokuskan pada penyebab
kerusakan GPS dan tindakan yang dilakukan pada saat GPS mengalami
D. TUJUAN PENELITIAN
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
ARAFURA.
2. Manfaat Praktis
Membantu para kru kapal khususnya para mualim supaya lebih efektif dan
TRANSKO ARAFURA.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sehingga dapat menjadi acuan bagi penulis. Berikut ini penulis berikan salah
B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Metode
“methodos” yang tersusun dari kata “meta” dan “hodos“. Meta berarti
“method” yang berarti suatu bentuk prosedur tertentu untuk mencapai atau
pengertian metode adalah suatu cara atau proses sistematis yang digunakan
tercapai. Dengan kata lain, metode berfungsi sebagai alat untuk mencapai
2. Pengertian Menentukan
dari kata dasar tentu. Menentukan adalah sebuah homonim karena arti-
artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.
3. Pengertian Posisi
4. Pengertian Kerusakan
kerusakan adalah perihal rusak. Kerusakan berasal dari kata dasar rusak.
Kerusakan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga
benda dan segala yang dibendakan dan adjektiva atau kata sifat sehingga
kerusakan dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan
5. Pengertian GPS
navigasi yang akurat, dapat berfungsi secara global, dalam segala cuaca,
9
dan tersedia setiap saat. Berbagai pendekatan dan teknologi diuji coba
pelaksanaan uji coba satelit Navstar yang menjadi generasi pertama dari
dianggap “nyasar” melintasi perbatasan Uni Soviet. Sejak saat itu, GPS
sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh
waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca.
Sedangkan alat untuk menerima sinyal satelit yang dapat digunakan oleh
pengguna dengan alat receiver baik di darat, laut atau di udara, untuk
kapan saja, siang atau malam, dalam cuaca dan kondisi apapun. Sistem ini
10
memberikan tingkat akurasi yang sama atau lebih baik dari sistem radio
untuk digunakan oleh militer AS, lalu atas Keputusan Presiden tanggal 28
komersial dan ilmiah dan gratis”. GPS Ini terdiri dari 24 satelit operasional
dalam enam orbit melingkar, dengan jarak 10.900 mil laut Di atas bumi
penerima dalam bentuk garis lintang, bujur, dan ketinggian, serta waktu
dan kecepatan. Master kontrol stasiun GPS ini ada di Colorado USA,
dengan lima monitor dan 3 antena dari stasiun kontrol inilah mereka dapat
tepat. Oleh karena itu menggunakan stasiun darat, maka sinyal DGPS tidak
dapat mencakup area yang lebih luas. Mungkin ilustrasinya stasiun DGPS
ini ibarat stasiun yg khusus menghitung error kompas sehingga ketika kita
sudah tau gyro compass tinggal di hitung kurang dan lebihnya koreksi tadi
11
dan didapatlah hasil sesungguhnya. Inilah yang membuat hasil DGPS ini
lebih baik. Ada banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita
pakai, baik versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung
navigasi satelit yang serupa yaitu seperti GLONASS milik Rusia, Galileo
Uni Eropa dan IRNSS milik India. Sedangkan GPS adalah sistem navigasi
Serikat.
sering dikenal sebagai GPS. GPS mulai diaktifkan untuk umum pada 17
satelit dalam enam orbit yang mendekati lingkaran, setiap orbit ditempati
sehingga A-GPS jauh lebih efisien dan efektif dalam mengakses informasi
dari satelit karena tidak perlu mencari data satu persatu dari ke-24 satelit
12
yang ada, namun A-GPS telah mengetahui sasaran (satelit) mana yang
GPS terdiri dari tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa yang
terdiri atas satelit – satelit GPS. Segmen sistem kontrol yang terdiri atas
yang terdiri atas GPS termasuk alat – alat penerima dan pengolah sinyal
Hawaii, Diego Garcia dan Kwajalein. Kelima stasiun ini adalah mata
dan telinga bagi GPS. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian
koreksi lokasi yang tepat dari satelit ini disebut data ephemeris, yang
terdiri dari beberapa satelit yang berada pada orbit lingkaran yang
plastik dan kaca, namun tidak bisa menembus benda padat seperti
of Arrival = ETA).
f. Menentukan cross track error (XTE), jarak dari suatu titik tertentu dari
tersebut pada layar terdapat data sebagi berikut : Baringan kearah way-
point yang dituju, jarak yang harus ditempuh, kecepatan kapal (s.o.g.),
skala yang dapat dipilih menurut sekala yang tersedia dalam program.
garis pelayaran (c.o.g.) yang sudah dilayari, posisi akhir menuju way-
Haluan sejati yaitu haluan sebenarnya yang ada di peta yang sudah diplot
mengikuti magnet. Biasanya error nya tidak terlalu jauh juga dari haluan
sejati di kapal tetapi setidaknya sebagai juru mudi harus mengetahui error
terdapat juga ETA dapat di hitung juga dengan perhitungan manual yaitu
kira-kira 4 jam lagi kapal akan sampai pada tujuan. Kecepatan kapan kapal
itu tergantung dari RPM (Rotasi Per Menit), jadi ketika RPM nya rendah
maka kecepatan sedikit lambat. Tapi mengenai RPM orang mesin yang
a. Haluan sejati (HS) yaitu sudut antara Utara Sejati dengan garis haluan
kapal. Dihitung dari arah utara searah dengan jarum jam yaitu
kekanan.
b. Haluan Pedoman (HP) yaitu sudut antara Utara Pedoman dengan garis
d. Kecepatan
turun).
messages, satellite, user display, gps setup, sys setup, i/o setup, td setup.
16
jatuh ke laut.
GPS).
Go To cursor, Go To MOB
17
a. Cara Menghidupkan
terdengar bunyi.
3) Tunggu beberapa saat hingga tampilan layar GPS muncul. GPS siap
b. Cara Mematikan
menentukan posisinya dengan mengukur jarak dari tiga objek di peta. Lalu
tersebut adalah posisi kapal. Jarak dari tiga objek tersebut didapatkan
dengan cara menghitung waktu yang dibutuhkan oleh sebuah radar yang
dari radar tadi sudah diketahui lalu dikonversi oleh receiver menjadi jarak.
Seperti itu jugalah cara kerja GPS, GPS juga membutuhkan tiga
posisi dengan GPS ini sangat tergantung juga juga waktu, dimana jam pada
satelit dan penerima harus sama. Sehingga dibuatlah real time yang
ilmuwan telah mengembangkan real time pada satelit GPS ini bayangkan
akan dipancarkan oleh setiap satelit GPS. GPS receiver ini akan menerima
satelit GPS. Dengan memiliki minimal 3 kode sinyal dari satelit yang
satu titik koordinat letak bujur juga letak lintang bumi (Longitude dan
suatu titik di atas permukaan laut atau yang disebut Altitude. Dalam sistem
navigasi GPS, bagian yang paling penting adalah beberapa satelit yang
berada di orbit bumi atau yang sering kita sebut di ruang angkasa. Satelit
GPS saat ini berjumlah 24 unit yang semuanya dapat memancarkan sinyal
ke bumi yang lalu dapat ditangkap oleh alat penerima sinyal tersebut.
2) Di GPS tekan menu dua kali, lalu pilih waypoint, tekan enter, lalu
selesai enter.
2) Tekan menu dua kali, pilih route tekan enter, pilih new tekan enter,
enter.
yang berbeda yang sudah di plot pada sebuah peta, contoh haluan (000°
bawah ini.
20
berwarna biru itu adalah garis haluan, bahwa route itu adalah sebuah
jalan mengarah dari suatu tempat ke tempat yang lain, dalam bahasa
5) Pilih reverse kalau mau mulai route dari 9-1 (kembali) kemudian
sekitarnya.
konvensional.
hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, anda bisa dengan mudah melacak
C. KERANGKA PIKIRAN
ini:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
data-data yang sesuai dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga
masalah yang penulis teliti, dan juga metode kualitatif ini penulis dapat
melakukan interview dengan objek yang penulis teliti. Dapat dipahami bahwa
ARAFURA, yang terhitung saat penulis sign on di atas kapal pada tanggal 04
Oktober 2019 dan diakhiri saat penulis sign off pada tanggal 12 Oktober 2020.
24
C. SUMBER DATA
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data diperoleh
yang akan penulis teliti. Perlunya sumber data yang akan memeberikan
pertama melalui prosedur dan dicatat. Dalam hal ini penulis memperoleh
data primer dengan cara langsung dari hasil wawancara dengan pihak
dan perwira lain yang lebih tahu tentang permasalahan ini di kapal.
(Sarwono,2006).
sumbernya yang diteliti. Data ini diperoleh dari buku-buku dan internet
pedoman teoritis dan ketentuan formal dari keadaan nyata dalam observasi.
Serta dari informasi lain yang telah disampaikan pada saat kuliah
(Sarwono,2006).
25
untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Maka data yang diperoleh
data. Untuk memperoleh data dilapangan yang sesuai dengan masalah yang
1. Metode Observasi
disediakan.
2. Metode Dokumentasi
berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain – lain.
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, film dan lain – lain.
2. Reduksi Data
dan memilih hal-hal pokok serta mefokuskan diri pada data yang relevan
dibutuhkan.
3. Penyajian Data
4. Kesimpulan (Conclusion)
Hiar, Hairil. (2017). Kapal Tabrak Pulau di Halmahera, Bagaimana Nasib 111 Penumpang?
https://www.liputan6.com/regional/read/3168995/kapal-tabrak- pulau-di-
halmahera-bagaimana-nasib-111-penumpang Diakses pada tanggal 30 April 2019
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003). Arti kata metode. Jakarta : KamusPusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Balai Pustaka