Anda di halaman 1dari 34

PENERAPAN DINAS JAGA ANJUNGAN UNTUK MENGHINDARI

BAHAYA TUBRUKAN DI MV. KUTAI RAYA DUA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

WAHYU GILANG WIDODO

NIT. 04.16.059.1.41

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2020

i
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : WAHYU GILANG WIDODO

Nomor Induk Taruna : 04.16.059.1.41

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

PENERAPAN DINAS JAGA ANJUNGAN UNTUK


MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN DI MV. KUTAI RAYA
DAU
Merupakan karya asli, seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan

yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri. Jika pernyataan

di atas terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan

oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA,........................2020

Wahyu Gilang Widodo

ii
PERSETUJUAN

KARYA ILMIAH

Judul : PENERAPAN DINAS JAGA ANJUNGAN UNTUK MENGHINDARI B


: WAHYU GILANG WIDODO
: 04.16.059.1.41
: Ahli Nautika Tingkat III
Nama Taruna NIT
Program Diklat

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk di seminarkan

SURABAYA,2020

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

SEREATI HASUGIAN, S.Si.T, M.T MAULIDIAH RAHMAWATI,S.Si,M.Sc


Penata Tk.I (III/d) PenataTk.I (III/d) NIP. 197702282006042001
NIP. 198008092005022001

Mengetahui :
Ketua Jurusan Nautika

DAVIQ WIRATNO, S .Si.T., M.T,M.Mar


Penata Tk.I (III/d) NIP. 197901072002121002

iii
PENGESAHAN
KARYA ILMIAH

PENERAPAN DINAS JAGA ANJUNGAN UNTUK MENGHINDARI BAHAYA


TUBRUKAN DI MV. KUTAI RAYA DUA

Disusun dan Diajukan Oleh:

WAHYU GILANG WIDODO


NIT. 04.16.059.1.41
Ahli Nautika Tingkat III

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian


KIT Pada tanggal………………..

Menyetujui:
Penguji I Penguji II Penguji III

Capt.UPIK WIDYANINGSIH,M.Pd,M.Mar SEREATI HASUGIAN, S.Si.T., M. T MAULIDIAH R, S.Si., M.Sc.


Penata (III/c) Penata Tk.I (III/d) Penata Tk.I (III/d)
NIP. 198404112009122002 NIP. 198008092005022001 NIP. 197702282006042001

Mengetahui:
Ketua Jurusan Nautika

DAVIQ WIRATNO, S .Si.T., M.T,M.Mar


Penata Tk.I (III/d)
NIP. 197901072002121002

iv
KATA
Kami memanjatkan puji syukur akan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas segala berkat, rahmat dan kuasa-Nya yang telah Ia berikan, sehingga

penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Dasar penulisan proposal ini

adalah salah satu kewajiban pokok Taruna dan Taruni Program Diploma III

sebelum melaksankan Praktek Layar dan adapun proposal penelitian ini disusun

guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

III di Politeknik Pelayaran Surabaya dengan mengambil judul :

“ PENERAPAN DINAS JAGA ANJUNGAN UNTUK MENGHINDARI


BAHAYA TUBRUKAN DI MV. KUTAI RAYA DAU ”
Penulis sangat menyadari bahwa di dalam Karya Ilmiah terapan ini masih

banyak terdapat kekurangan, baik dalam hal penyajian materi maupun teknik

penulisannya. Hal ini dikarenakan pengalaman yang dimiliki oleh penulis masih

kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk

memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan dapat digunakan

untuk menyempurnakan proposal penelitian ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Ilmiah

terapan ini dan juga rasa bangga yang setinggi-tingginya kepada :

1. Capt. Heru Susanto, M.M. selaku Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya.

2. Bapak Daviq Wiratno, S.Si.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Nautika Politeknik

Pelayaran Surabaya.

v
3. Ibu Sereati Hasugian, S.Si.T., M.T.selaku pembimbing I yang senantiasa

membimbing penulis pada sistematika penulisan Karya Ilmiah Terapan yang

memenuhi ketentuan sesuai pedoman penulisan Karya Ilmiah Terapan.

4. Ibu Maulidiah Rahmawati, S.Si., M.Sc. selaku pembimbing II yang senantiasa

membimbing penulis pada sistematika penulisan Karya Ilmiah Terapan yang

memenuhi ketentuan sesuai pedoman penulisan Karya Ilmiah Terapan.

5. Seluruh Civitas Akademika Politeknik Pelayaran Surabaya.

6. Kedua dua oarang tua saya ( Rohmad dan Klumpiyati ) terimakasih atas segala

dukungan dan doanya.

7. Seluruh Taruna-Taruni Politeknik Pelayaran Surabaya yang telah membantu

dalam memberikan semangat dalam penyelesaian Karya Ilmiah Terapan ini,

khususnya rekan-rekan angkatan VII.

Akhir kata penulis berharap semoga Karya Ilmiah terapan ini dapat

bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya dan

untuk lembaga pendidikan Politeknik Pelayaran Surabaya. Semoga Tuhan

Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan lindungan dalam

melakukan penelitian yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk Karya Ilmiah

terapan.

Surabaya,..........................2020

Wahyu Gilang Widodo

vi
ABSTRAK
WAHYU GILANG WIDODO, Penarapan Dinas Jaga Anjungan Untuk
Menghindari Bahaya Tubrukan. Di bimbing oleh Ibu Sereati Hasugian,S.Si.T,
M.T selaku pembimbing I dan Ibu Maulidiah Rahmawati ,S.Si,M.Sc selaku
pembimbing II.
MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan organisasi antar
negara di benua ASIA dan Indonesia termasuk salah satunya. Seiring dimulainya
MEA maka akan ada sistem perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN,
terutama dalam bidang ekspor impor barang, khususnya melewati jalur laut.
Untuk itu sistem angkutan laut harus efektif, efisien dan dikelola dengan baik.
Setiap Mualim saat kapal berlayar harus meningkatkan kewaspadaanya terutama
saat dinas jaga anjungan. Dalam hal ini masih ada Mualim yang kurang
memperhatikan aturan dinas jaga. Penulis melakuan penelitian tentang bagaimana
penerapan dinas jaga anjungan di MV. Kutai Raya Dua serta upaya apa yang
dilakukan dalam penerapan prosedur dinas jaga anjungan untuk mencegah bahaya
tubrukan di MV. Kutai Raya Dua dengan tujuan mengetahui pelaksanaan dinas
jaga sudah sesuai STCW CHAPTER VIII, P2TL(COLREG), Standing Order dan
upaya untuk mencegah terjadinya tubrukan.
Penelitian dilakasanakan selama 12 bulan di MV. Kutai Raya Dua.
Metode pengumpulan datanya menggunakan metode kualitatif, data primer
diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan Mualim di kapal, sedangkan
data sekunder diperoleh dari Standing Order MV. Kutai Raya Dua. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa penerapan dinas jaga secara keseluruhan sudah
sesuai prosedur tetapi masih terdapat ketidak sesuaian Mualim jaga saat berjaga di
anjungan. Seperti saat hampir menubruknya MV. Kutai Raya Dua dengan
Tugboat saat melintas di selat Makassar dan saat MV. Kutai Raya Dua
bersilangan dengan MV. Meratus Gorontalo dengan jarak yang terlalu dakat.
Untuk itu agar hal semacam itu tidak terulang, maka diharapkan untuk Mualim
jaga lebih ditingkatkan rasa tanggung jawabnya, lebih memaksimalkan
pengamatan pendengaran dan seluruh penggunaan alat navigasi.
Kata kunci : Dinas Jaga, Bahaya Tubrukan.

vii
ABSTRACT
WAHYU GILANG WIDODO, Hope Office of the Guarding Station to
Avoid Danger of Collision. Guided by Mrs. Sereati Hasugian, S.Si.T, M.T as
supervisor I and Mrs. Maulidiah Rahmawati, S.Si, M.Sc as supervisor II.
AEC or the ASEAN Economic Community is an inter-state organization
on the continent of ASIA and Indonesia, including one of them. As the MEA
begins, there will be a free trade system between ASEAN countries, especially in
the field of export and import of goods, especially by sea. For that the sea
transportation system must be effective, efficient and well managed. Every mualim
when sailing ships must increase their vigilance, especially during bridge guard
services. In this case there are still Muslims who pay less attention to the rules of
the guard service. The author conducts research on how the application of bridge
guard services in MV. Kutai Raya Dua and what efforts were made in the
application of bridge guard services procedures to prevent collision hazards in
the MV. Kutai Raya Dua with the aim of knowing the implementation of guard
services is in accordance with STCW CHAPTER VIII, P2TL (COLREG), Standing
Order and efforts to prevent collisions.
The study was conducted for 12 months on MV. Kutai Raya Dua. The
data collection method uses qualitative methods, primary data obtained through
observation and interviews with the chief of staff on the ship, while secondary
data obtained from the MV Standing Order. Kutai Raya Dua. The results of this
study indicate that the implementation of the guard service as a whole is in
accordance with the procedure but there are still non-conformities of the
watchmen when guarding the bridge. Like when it almost crashed into the MV.
Kutai Raya Dua with Tugboat when passing through the Makassar Strait and
during the MV. Kutai Raya Dua crosses with MV. Meratus Gorontalo with too
much distance. For this reason, this kind of thing is not repeated, so it is hoped
that the Mualim will be more responsibly increased, maximizing auditory
observations and using all navigation tools.
Keywords: Guard Agency, Collision Hazards.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

PERNYATAAN KEASLIAN.................................................................................ii

PERSETUJUAN SEMINAR..................................................................................iii

PENGESAHAN......................................................................................................iv

KATA PENGANTAR............................................................................................v

ABSTRAK.............................................................................................................vii

ABSTRACK.........................................................................................................viii

DAFTAR ISI..........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL...................................................................................................xi

DAFTAR GAMB...................................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN..................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................4

C. TUJUAN PENELITIAN.......................................................................5

D. MANFAAT PENELITIAN...................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6


ix
A. REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA.............................................6
B. LANDASAN TEORI...............................................................................7

C. KERANGKA PENELITIAN....................................................................9

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................12

A. JENIS PENELITIAN.............................................................................12

B. LOKASI PENELITIAN.........................................................................13

C. JENIS DAN SUMBER DATA..............................................................14

D. PEMILIHAN INFORMAN....................................................................17

E. TEKNIK ANALISA DATA..................................................................17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................19

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN....................................19

B. HASIL PENELITIAN............................................................................20

1. PENYAJIAN DATA.......................................................................20

2. ANALISIS DATA...........................................................................25

C. PEMBAHASAN.....................................................................................34

BAB V PENUTUP.................................................................................................36

A. KESIMPULAN.......................................................................................36

B. SARAN...................................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................38

x
xi
DAFTAR

Tabel 1.1 tubrukan kapal dari tahun 2003-2019.....................................................1


Tabel 2.2.DaftarJaga................................................................................................7

xii
DAFTAR
Gambar 4.1 MV. Kutai Raya Dua..........................................................................19
Gambar 4.2 Anjungan MV. Kutai Raya Dua.........................................................21
Gambar 4.2 Kamar Peta MV. Kutai Raya Dua.....................................................21

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I.......................................................................................................................39
Lampiran II......................................................................................................................40
Lampiran III....................................................................................................................41
Lampiran IV....................................................................................................................42
Lampiran V.....................................................................................................................44

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Seiring dimulainya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) atau

ASEAN Economic Community (AEC) maka akan ada sebuah sistem

perdagangan bebas diantara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan

negara anggota ASEAN lainnya telah menyetujui perjanjian MEA

(Masyarakat Ekonomi ASEAN) mulai 31 Desember 2015.

Sehingga persaingan dibursa tenaga kerja akan semakin ketat,

terutama dalam sektor ekspor dan impor. Proses pengangkutan barang dapat

dilakukan menggunakan berbagai sarana transportasi baik darat, laut

maupun udara. Agar lebih efektif dan efisien maka pengiriman barang

dilakukan dalam jumlah besar serta diharapkan dengan biaya sang sekecil

mungkin. Dikarenakan hal tersebut maka banyak pengusaha yang

memanfaatkan jasa kapal niaga untuk pengiriman berbagai barang mereka.

Maka dari itu para perwira dan anak buah kapal harus meningkatkan

etos kerja dan rasa tanggung jawab, agar semua tugas terlaksana bengan

baik. Terutama perwira jaga deck harus paham mengenai aturan- aturan

dinas jaga.

Tabel 1.1 tubrukan kapal dari tahun 2003- 2019


Tanggal Kejadian Nama Kapal Lokasi Kejadian

26 September MV. Unichart Denga 2 Cable Selatan Buoy No.8,


2003 n Alur Pelayaran Barat Surabaya
KM.Mandiri Nusanta
ra
22 Mei 2009 KM. Tanto Niaga Perairan Pelabuhan Tanjung
Dengan Perak, Surabaya
K M. Mitra Ocean
19 Mei 2010 MT. Soechi Chemical 15NM sebelah utara Pelabuhan

1
2

XIX Tanjung Priok,


Dengan DKIJakarta
KM. Dian No.1
2 Juni 2010 KM. Bosowa VI Den Perairan 18
gan NM Sebelah Utara Pelabuhan C
KM. Shinpo 18 elukan Bawang,
Singaraja, Bali
4 Agustus 2010 KM. Indimatam V D Sekitar 8,5 NMil sebelah Barat
engan Pulau Pasitanete,
KM. Trisal Pratama Sulawesi Selatan
18 Maret 2011 MT.Gloria Sentosa Selat Jaran, alur pelayaran Sunai
Dengan Musi,
Kapal Jukung Irpansa Palembang - Sumatera Selatan
26 September KM. Marina Alur Pelayaran Sungai Barito,
2011 Nusantara Dengan Banjarmasin - Kalimantan
TK. Pulau Tiga 330- Selatan
22
26 September KMP. Bahuga Jaya Alur Pelayaran Selat Sunda,4
2012 Dengan NM Timur Pulau Rimau Balak,
MT. Norgas Cathinka Bakauheni - Lampung Selatan
11 Desember 201 KM. Alken Pesat De Kolam Pelabuhan Tanjung Perk,
2 ngan Surabaya - Jawa Timur
KM. Alpine
31 Mei 2013 KM. Lintas Bahari U Perairan Laut Jawa
tama 1,7 Nmil Laut Pelabuhan Tanju
Dengan ng Priok
KM. Lintas Bengkulu Jakarta
18 Agustus 2013 KM. Sinar Panjang Sekitar Buoy6 Alur Sungai
Dengan BaritoBanjarmasin
TK. Anggada II Kalimantan Selatan
1 April 2014 KM. Journey Di Sekitar Buoy
KM. Fatima III 10 Alur Pelayaran Pelabuhan
KM. Lambelu Tanjung Perak
Surabaya
28 June 2015 LEO Surabaya Western Access
PERDANA vs NAVI Channel
GATOR ARIES
16 December THORCO Singapore Strait
2015 CLOUD vs STOLT
COMMITMENT
9 November 2016 Victory Prima Perairan Belawan
(IMO 8126082) Sumatera Utara
&
Jaya-II
(GT.6.No.0335/PHB
SU/S.1)
19 November TAY SON 4 (IMO Tuban Waters,
2016 9370587) East Java
3

Dengan
MULYA JATI
07 April 2017 Elisabet (IMO Di Sekitar Perairan Pulau
9041875) Dengan Damar, Kepulauan Seribu,
Bhaita Jaya Samudra DKI Jakarta
(IMO 8713108
05 Juli 2017 Mutiara Persada I Pelabuhan Penyeberangan
dengan Port Link III Bakauheni,
Lampung
22 Mei 2018 Harapan Baru Expres Perairan Sungai Tanjung Urong,
s VII Tana Tidung,
Kalimantan Utara
19 Juli 2018 Bunga Melati 79 Di Sekitar Perairan Selat Wowo
(IMO ni, Sulawesi Tenggara
9020584) Dengan
Tk. Golden Way
3310
Sumber : http://knkt.dephub.go.id

Dari tahun 2003-2019 tercatat di KNKT (Komite Nasional

Keselamatan Transportasi Republik Indonesia) telah terjadi 20 kejadian

kecelakaan kapal berupa tubrukan yang melibatkan 41 kapal, yang

notabenya tubrukan tersebut disebabkan karena kelalaian ABK (Anak Buah

Kapal) saat melaksanakan dinas jaga di anjungan.

Salah satu contoh ketidak maksimalan dinas jaga anjungan adalah

kejadian di kapal tempat penulis praktek berlayar. Hampir menubruknya

MV. Kutai Raya Dua dengan Tugboat di selat Makassar.

Pada 9 Maret 2019, MV. Kutai Raya Dua melakukan pelayaran dari

Probolinggo menuju Samarinda. Saat melintasi selat Makassar sekitar jam

02.00 tiba-tiba meunul keragu-raguan dari Mualim II karena didepan dari

arah utara terlihat lampu kerlap-kerlip disangkanya oleh Mualim II adalah

sebuah lampu jaring nelayan. Setelah melihat di radar diindikasikan bahwa

sosok benda itu adalah sebuah Tugboat, akhirnya Mualim II menyuruh

menghidupkan lampu sorot dan diarahkan ke sosok benda tersebut. Ternyata


4

benar benda tersebut adalah sebuah Tugboat yang berlayar tanpa lampu

navigasi dan melintas di lambung kiri kapal seketika itu kemudi langsung di

belokan ke kanan. Kasus MV. Kutai Raya Dua menyilang dengan MV.

Meratus Gorontalo dengan jarak yang sangat dekat.

MV. Kutai Raya Dua melakukan pelayaran dari Probolinggo menuju

Teluk Tifu, saat melintas Laut Flores sekitar jam 11.00 sekitar jarak 3Nm

terdapat kapal dari arah tenggara dan diindikasi akan bersilangan. Mualim

III mengecek di AIS dan kapal yang dimaksud adalah MV. Meratus

Gorontalo, Mualim III mencoba berkomunikasi karena dirasa perlu untuk

meminta ijin mengambil mengambil buritan MV. Meratus Gorontalo tadi

tidak ada balasan walaupun sudah di panggil beberapa kali. Dan akhirnya

kedua kapal bersilangan sesuai melakukanya sesuai prosedur tetapi dengan

jarak yang terlalu dekat atau tidak aman.

Dari kejadian di atas kita bisa melihat betapa berbahayanya ketidak

maksimalan ketika melaksanakan dinas jaga di anjunagn seperti yang terjadi

di MV. KUTAI RAYA DUA. Oleh sebab itu penulis mengambil judul

penelitian.

“PENERAPAN DINAS JAGA ANJUNGAN UNTUK

MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN DI MV. KUTAI RAYA

DUA “

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dinas jaga diatas, tentang bagaimana pelaksanaan

dinas jaga berdasarkan prosedur. Ada beberapa masalah pokok yang akan

dibahas dalam Karya Ilmiah ini, diantaranya :

1. Bagaimana pelaksanaan Dinas Jaga Anjungan di MV. Kutai Raya Dua?


5

2. Upaya apa yang dilakukan dalam penerapan prosedur dinas jaga untuk

mencegah tubrukan di MV. Kutai Raya Dua ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan dinas jaga di MV. Kutai Raya

Dua sesuai prosedur.

2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan di MV. Kutai Raya Dua untuk

mencegah terjadinya tubrukan.

D. MANFAAT PENELITIAN
Dengan diadakanya penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah ini,

peneliti berharap beberapa manfaat yang akan dicapai diantaranya:

1. Secara teoritis

Untuk menambah pengetahuan bagi pembaca, pelaut maupun masyarakat

umum tentang pentingnya kewaspadaan saat dinas jaga anjungan.

Mengetahui kemampuan ABK (Anak Buah Kapal) dalam memahami

serta melaksanakan aturan dinas jaga anjungan.

2. Secara praktis

Penelitian ini sangat berguna sebagai landasan pelaut, khususnya saya

sebagai calon perwira pelayaran. Serta menambah pengetahuan mengenai

dinas jaga anjungan. Dengan melakukan penelitian ini saya sebagai

penulis ingin berpartisipasi di Lembaga Pendidikan Calon Perwira

maupun ABK (Anak Buah Kapal) yang mengarungi lautan sehingga

wajib mengetahui aturan dan hal apa saja yang harus dilakukan saat dinas

jaga anjungan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA


Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan

penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan

kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari

perumusan masalah yang ingin diteliti. Sumber lain mengatakan, literature

review adalah analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari

penelitian yang sedang dilakukan. Literature review merupakan cerita

ilmiah terhadap suatu permasalahan tertentu.

Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis

tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, informasi dari internet, dan

lain-lain) tentang topik yang dibahas. Literature review yang baik harus

bersifat relevan, mutakhir, dan memadai. Landasan teori, tinjauan teori, dan

tinjauan pustaka merupakan beberapa cara untuk melakukan literature

review.

Berdasarkan literature review yang sudah dibaca oleh penulis bahwa

penelitian yang dibuat oleh penulis memiliki kesamaan dari segi

penanganan dan penaggulangan dalam masalah dinas jaga, namun berbeda

dalam segi keseluruhan dari judul, masalah, isi dan penyajiannya.

6
7

Tabel 2.1 Review Penelitian Sebelumnya

No Penulis Judul Penelitian Masalah Hasil

1. Jeffri Pentingnya penanaman Akibat yang Perlu

Setyawan rasa tanggung jawab ditimbulkan penanaman

(2013) dan tugas jaga terhadap karena kurangnya rasa

aturan yang berlaku pemahaman tanggung

tentang aturan jawab pada

bernavigasi ? tiap

individu

tentang

tugas jaga

Sumber: Perpustakaan Politeknik Pelayaran Surabaya

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan jika penelitian Jeffri

Setyawan (2013) berbeda dengan yang dilakukan oleh penulis, jika Jeffri

Setyawan meniliti tentang pentingnya penanaman rasa tanggung jawab dan

tugas jaga terhadap aturan yang berlaku, sedangkan penulis meneliti tentang

analisis penerapan dinas jaga anjungan untuk mencegah tubrukan diatas

kapal.

B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Penerapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), penerapan adalah

proses, cara atau perbuatan menerapkan. Lukman Ali (2007), penerapan

mempratekkan atau memasangkan. Penerapan dapat diartikan juga

sebagai pelaksanaan.
8

2. Pengertian Dinas Jaga

Dinas jaga adalah kunci untuk menjaga pelayaran tetap aman dan

menjaga laut tetap bersih yang dilakukan oleh setiap pelaut. Pengamatan

dengan standart yang tinggi sesuai dengan kopetensi dan profesionalisme

mereka dalam menjalankan tugas jaga di atas kapal.

Setiap kapal yang berlayar di lautan, ataupun semua perairan yang

berhubungan dengan laut dan bisa untuk dilayari harus selalu mematuhi

aturan-aturan internasional, dan aturan-aturan yang dibuat oleh

pemerintah setempat. Termasuk dalam hal penerapan jam jaga, jam kerja

dan jam istirahat bagi seluruh awak kapal. Agar nantinya dapat tercapai

suasana kerja yang kondusif selama pelaksanaan dinas jaga. Dalam

Undang-Undang R.I. Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Pasal 3

mengenai tujuan diselenggarakannya pelayaran sebagai salah satu moda

transportasi yaitu :

a. Memperlancar arus perpindahan orang atau barang melalui

perairan dengan mengutamakan dan melindungi angkutan di

perairan dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomian

nasional.

b. Membina jiwa kebaharian.

c. Menjunjung kedaulatan Negara.

d. Menciptakan daya saing dengan menembangkan industry

angkutan nasional.

e. Menunjang, menggerakkan dan mendorong pencapaian

tujuan nasional.
9

f. Memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka

perwujudan wawasan Nusantara dan meningkatkan

ketahanan nasional.

3. Pengertian anjungan

Biasa disebut bridge, berada di bagian atas superstructure dimana

pengemudian kapal dan pengawasan navigasi kapal dilakukan

4. Pengertian Bahaya

Siahaan (2008) mengemukakan bahwa hazard atau bahaya adalah

suatu kondisi atau keadaan yang dapat menimbulkan atau memperbesar

kemungkinan terjadi kerugian.

5. Pengertian Tubrukan

Menurut Capt. H. Win Pudji Pamularso (2009), tubrukan adalah

peristiwa kecelakaan di laut (perils of the sea) yang biasanya

menimbulkan masalah lanjutan berupa sengketa ganti rugi keseluruhan

kapal, muatan, harta benda dan jiwa manusia yang berada di kapal.

Sengketa ini akan menjadi lebih komplek masalahnya, apabila berkaitan

dengan masalah jurisdiksi bendera kapal dan jurisdiksi suatu negara.

C. KERANGKA PENELITIAN
Masukanya mengenai dinas jaga anjungan untuk menghindari bahaya

tubrukan, yang menjadi landasan hukumnya STCW Chapter VIII, P2TL,

Standing Order. Dari landasan hukum tersebut kita bisa mengetahui seberpa

besar pemahaman ABK (Anak Buah Kapa) tentang dinas jaga anjungan dan

pencegahan bahaya tubrukan. Proses pengaplikasianya di MV. Kutai Raya

Dua yang menjadi objek penelitiantya adalah ABK (Anak Buah Kapal) dan
1

metode pengumpulan datanya adalah kualitatif. Diharapkan dari penelitian

ini adalah

1. Mualim jaga dapat lebih bertanggung jawab saat berjaga.

2. Berjaga dengan cermat, mengoptimalkan pengelihatan,

pendengaran dan alat navigasi.

3. Lebih memahami aturan & melaksanakan sebaik mungkin.

4. Dinas jaga aman & bahaya tubrukan bisa dihindari, bila terindikasi

bahaya bisa langsung ditangani dengan tepat mengikuti aturan agar kapal

berlayar dengann aman dan selamat.

Dengan tujuan agar MV. Kutai Raya Dua dapat berlayar dengan aman.
1

INSTRUMENTAL OUTPUT

1. STCW CHAPTER VIII 1. Mualim jaga


2. P2TL (COLREG) dapat lebih
3. Standing Order bertanggung
jawab saat
INPUT berjaga
2. Berjaga dengan OUTCOM
Penerapan PROSES cermat,
dinas jaga ENVIRONMENTAL INPUT
SUBJEK OBJEK METODE mengoptimalkan Keselama
anjungan pengelihatan, ta n
untuk MV.Kutai Anak Kualitatif pendengaran dan pelayaran
menghind Raua Dua Buah alat navigasi di MV.
ari bahaya Kapal 3. Lebih memahami Kutai
tubrukan aturan & Raya Dua
di melaksanakan
MV.Kutai sebaik mungkin
Raua Dua 1. Pengetahuan Anak Buah
4. Dinas jaga aman &
Kapal tentang dinas jaga di
bahaya tubrukan
MV. Kutai Raya Dua
bisa dihindari, bila
2. Pengetahuan Anak Buah
terindikasi bahaya
Kapal tentang pencehagan
bisa langsung
bahaya tubrukan
ditangani dengan
tepat mengikuti
aturan agar kapal
1
BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah

jenis kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dapat diamati yang

diperoleh langsung dari tempat kejadian serta berupa berita-berita dan buku-

buku mengenai permasalahan yang diteliti.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Penelitian adalah

pemeriksaan yang teliti atau penyelidikan, serta kegiatan pengumpulan,

pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan

objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis

untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum”.

Menurut Dr. Ibrahim, M.A dalam bukunya yang berjudul “Metodologi

Penelitian Kualitatif”, metode deskriptif adalah cara kerja penelitian yang

dimaksudkan untuk menggambarkan, melukiskan, atau memaparkan keadaan

suatu objek (realitas atau fenomena) secara apa adanya, sesuai dengan situasi

dan kondisi pada saat penelitian itu dilakukan.

Penelitian merupakan suatu proses dari suatu rangkaian langkah-

langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis, guna mendapatkan

pemecahan masalah atau jawaban terhadap pernyataan-pernyataan tertentu.

Dalam penyusunan proposal ini penulis menggunakan jenis penelitian

kualitatif.

12
1

Menurut Dr. Ibrahim, M.A dalam bukunya yang berjudul “Metodologi

Penelitian Kualitatif”, pendekatan kualitatif adalah cara kerja penelitian yang

menekankan pada aspek pendalaman data demi mendapatkan kualitas dari

hasil suatu penelitian. Dengan kata lain, pendekatan kualitatif (qualitative

approach) adalah suatu mekanisme kerja penelitian yang mengandalkan

uraian deskriptif kata, atau kalimat, yang disusun secara cermat dan sistematis

mulai dari menghimpun data hingga menafsirkan dan melaporkan hasil

penelitian.

Penelitian merupakan refleksi keinginan untuk memperoleh dan

mengembangkan pengetahuan yang merupakan kebutuhan dasar manusia

sehingga menjadi motivasi untuk melakukan penelitian. Jenis metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode

deskriptif.

Menurut Dr. Ibrahim, M.A dalam bukunya yang berjudul “Metodologi

Penelitian Kualitatif”, metode deskriptif adalah cara kerja penelitian yang

dimaksudkan untuk menggambarkan, melukiskan, atau memaparkan keadaan

suatu objek (realitas atau fenomena) secara apa adanya, sesuai dengan situasi

dan kondisi pada saat penelitian itu dilakukan.

B. LOKASI PENELITIAN
Waktu dan tempat yang digunakan penulis untuk melaksanakan

penelitianya yakni di MV. Kutai Raya Dua dimana penulis melaksanakan

praktek laut (PRALA) selama 1 tahun.


1

C. JENIS DAN SUMBER DATA


Menurut Dr. Ibrahim, M.A dalam bukunya yang berjudul “Metodologi

Penelitian Kualitatif”, data adalah segala bentuk informasi, fakta dan realita

yang terkait atau relevan dengan apa yang dikaji atau diteliti. Data dalam

konteks ini bisa berupa kata-kata, lambang, simbol ataupun situasi dan

kondisi riel yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Sedangkan

sumber data dalam penelitian adalah orang, benda, objek yang dapat

memberikan informasi, fakta, data, dan realitas yang terkait atau relevan

dengan apa yang dikaji atau diteliti.

Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penyusunan proposal ini

adalah data yang merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui

pengamatan langsung dan wawancara. Dari sumber-sumber ini diperoleh data

sebagai berikut.

1. Data Primer

Data primer adalah segala informasi, fakta, dan realitas yang terkait

atau relevan dengan penelitian, dimana kaitan atau relevansinya sangat

jelas, bahkan secara langsung. Disebut sebagai data utama (primer),

karena data tersebut menjadi penentu utama berhasil atau tidaknya

sebuah penelitian. Artinya, hanya dengan didapatkannya data tersebut

sebuah penelitian dapat dikatakan berhasil dikerjakan. Dari data itulah

pertanyaan utama penelitian dapat dijawab. Dan dari data itu pula,

penelitian tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih detil, mendalam

dan rinci. Data yang memiliki karakteristik seperti inilah yang disebut

dengan data utama (primer). (Dr. Ibrahim, M.A,2015). Data ini didapat
1

oleh penulis dengan melakukan observasi atau melakukan pengamatan

langsung saat penulis ikut melaksanakan tugas jaga di anjungan bersama

Mualim jaga, selama penulis menemui beberapa masalah seperti, saat

MV. Kutai Raya Dua yang hampir bertubrukan dengan Tugboat di selat

Makassar, dan yang kedua saat MV. Kutai Raya Dua bersilangan dengan

MV. Meratus Gorontalo dengan jarak yang terlalu di laut Flores.

Wawancara dilakukan langsung dengan Mualim jaga, saat itu

mewawancarai Mualim III sebagai nara sumber, hasilnya ditulis dan

sudah terlampir. Dari kedua cara tersebut kita bisa mencatat poin-poin

penting sekaligus dituangkan dalam sebuah kalimat agar mudah

dipahami.

a. Teknik Observasi (pengamatan)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Observasi adalah

peninjauan secara cermat, dapat diartikan observasi adalah melakukan

pengamatan secermat mungkin untuk mendapatkan suatu informasi

yang jelas. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui prosedur yang

telah dilakukan awak kapal saat dinas jaga anjungan dan saat terjadi

indikasi tubrukan bisa langsung mengambil tindakan, seperti saat

penulis berjaga dengan Mualim II, hampir bertubrukan dengan

Tugboat dan saat bersama Mualim III yang bersilangan dengan jarak

yang sangat dekat.

b. Teknik Wawancara (interview)

Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan

untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.


1

Penulis melakukan wawancara dengan Mualim III, teknik ini

dilakukan untuk mengetahui kemampuan Mualim jaga dalam

menerapkan dinas jaga anjungan sesuai prosedur untuk menghindari

bahaya tubrukan.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah segala informasi, fakta dan realitas yang juga

terkait dengan penelitian, namun tidak secara langsung, atau tidak begitu

jelas relevansi. Bahkan data sekunder ini lebih bersifat kulitnya saja,

yang tidak mampu menggambarkan substansi terdalam dari informasi,

fakta dan realitas yang dikaji atau diteliti. Sebagai data pendukung

(sekunder), informasi ini memang tidak menentukan (tidak substantif),

akan tetapi data ini bisa memperjelas gambaran sebuah realitas

penelitian. (Dr. Ibrahim, M.A,2015).

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang penulis

lakukan sebelumnya, maka dalam penyusun proposal ini dibutuhkan

suatu pengamatan, harus mencari data-data yang ada di kapal seperti

jadwal jaga awak kapal, checklist data Standing Order, serta data kapal

lainya yang data tersebut bisa difoto untuk sebagai bukti.

a. Teknik Dokumentasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Dokumentasi adalah

pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi di

bidang pengetahuan, artinya dokumentasi adalah mengumpulkan data

dan memilah-milah berdasarkan kebutuhan penelitian kemudian

mengolahnya menjadi sebuah informasi. Dokumentasi yang


1

ditunjukkan dalam hal ini adalah segala dokumen yang berhubungan

dengan kelembagaan dan administrasi, struktur manajemen dalam

penerapan dinas jaga anjungan untuk menghindari bahaya tubrukan di

atas kapal, penulis menggunakan Standing Order yang ada si

anjungan sebagai data tambahan.

D. PEMILIHAN INFORMAN
Pada penilitian ini, informan penelitian merupakan Mualim jaga di

MV. Kutai Raya Dua. Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang

sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan

data adalah sebagai berikut

E. TEKNIK ANALISA DATA


Teknik yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif kualitatif.

Data diperoleh dari berbagai sumber. Penulis akan menganalisa antara data

primer dan data sekunder untuk mencari solusi dalam upaya penerapan dinas

jaga an[jungan untuk menghindari bahaya tubrukan. Aktivitas dalam

pengolahan dan analisis data meliputi :

1. Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam penelitianya. Mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen

pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam

menggunakan methode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat


1

diwujudkan dalam benda, misalnya angket, perangkat tes, pedoman

wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya.

Instrumen penelitian merupakan sesuatu yang amat penting dan

strategi kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan penelitian. Dengan

instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan penting untuk

menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk

mencapi tujuan. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

2. Penyajian Data

Penyajian data dapat diartikan sebagai upaya menampilkan,

memaparkan atau menyajikan data. Sebagai sebuah langkah kerja analisis,

display data dapat dimaknai sebagai upaya menampilkan, memaparkan

dan menyajikan secara jelas data-data yang dihasilkan dalam bentuk

gambar, bagan, tabeldan semacamnya.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus

mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan

dengan menyusunpola-pola pengarahan dan sebab akibat.


Daftar Pustaka

Ali, L. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, PN Balai Pustaka.

Bahasa, B. P. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia 5th edition. Jakarta: Balai
Pustaka.

Bangunan dan Stabilitas Kapal Niaga 1. (2015). Jakarta: Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan.

Febrianto, R. A. (2019). Optimalisasi Dinas Jaga Untuk Mencegah Terjadinya


Bahaya Tubrukan. Semarang: PIP Semarang.

M.A.Ibrahim. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Pontianak: Perpustakaan


Nasional.

Pamularso, H. W. (2009). Tubrukan Kapal Pertamina dengan Elixir di Perairan


Jakarta: Masalah Hukum dan Penyelesaiannya. Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.

STCW. (1996)., (p. BAB VII SECTION A).

SURABAYA, P. P. (2016). P2TL & DINAS JAGA. SURABAYA.

UU Pelayaran No.17 tahun 2008 . (2008). (p. 7). Kementrian Perhubungan


Republik Indonesia.

https://knkt.dephub.go.id

Anda mungkin juga menyukai