Anda di halaman 1dari 37

KARYA ILMIAH TERAPAN

PENGAPLIKASIAN SENSOR ASAP DI ATAS KAPAL

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Pelayaran

IKHLASUL AMAL
NIT. 04.16.100.1.43/E
ETO

PROGRAM DIPLOMA III


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
TAHUN 2020
PENGAPLIKASIAN SENSOR ASAP DI ATAS KAPAL

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Pelayaran

IKHLASUL AMAL
NIT. 04.16.100.1.43/ETO
ETO

PROGRAM DIPLOMA III


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
TAHUN 2020

i
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ikhlasul Amal
Nomor Induk Taruna : 04.16.100.1.43/ ETO
Program Diklat : Electro Technical Officer
Menyatakan bahwa Karya Ilmiah Terapan yang saya tulis dengan judul :
“PENGAPLIKASIAN SENSOR ASAP DI ATAS KAPAL”
merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut dan tema yang saya
nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.
Jika pertanyaan diatas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang di
tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

Surabaya, ……………2020

Ikhlasul Amal
NIT : 04.16.100.1.43 / ETO

ii
PERSETUJUAN SEMINAR
KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : PENGAPLIKASIAN SENSOR ASAP DI ATAS


KAPAL
Nama Taruna : IKHLASUL AMAL
NIT : 04.16.100.1.43 /ETO
Program Diklat : Electro Technical Officer
Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan
SURABAYA, ....................... 2020
Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Agus Dwi Santoso, ST, MT, M.Pd Indah Ayu Johanda P,SE,M.Ak
Penata Tk. I (III/d) Penata Tk. I (III/d)
NIP.19780819 2000311 1 001 NIP. 19860902 200912 2 001

Mengetahui :

Ketua Jurusan Elektro

Anak Agung Istri Sri Wahyuni, S.Si.T., M.Sda


Penata Tk.I (III/d)
NIP.19781217 200502 2 001

iii
PENGESAHAN
KARYA ILMIAH TERAPAN

PENGAPLIKASIAN SENSOR ASAP DI ATAS KAPAL


Disusun Oleh:

IKHLASUL AMAL
NIT :04.16.100.1.43/E
Electro Technical Officer

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah Terapan


Politeknik Pelayaran Surabaya
Pada tanggal ........................ 2020

Menyetujui :

Penguji I Penguji II Penguji III

Sri Mulyanto Herlambang, S.T, M.T. Capt. Heru Susanto, M.M. Indah Ayu Johanda P,SE,M.Ak
Pembina (IV/a) Pembina (IV/a) Penata Tk. I (III/d)
NIP.19720418 199803 1 001 NIP.19711003 200502 1 001 NIP. 19860902 200912 2 001

Mengetahui :
Ketua Jurusan Elektro

Anak Agung Istri Sri Wahyuni,S.SiT.,M.Sda.


Penata Tk.I (III/d)
NIP.19781217 200502 2 001

iv
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan dengan judul “PENGAPLIKASIAN
SENSOR ASAP DI ATAS KAPAL”.

Karya Ilmiah Terapan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan KIT ini. Untuk
itu saya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan KIT ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka, saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga KIT dengan judul “PENGAPLIKASIAN


SENSOR ASAP DI ATAS KAPAL” ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya,…………Februari 2020

IkhlasulAmal

v
ABSTRACT
IKHLASUL AMAL, Application of Smoke Sensors Aboard the Ship. Guided by Mr.
Agus Dwi Santoso and Ms. Indah Ayu Johanda Putri.
In handling safety on board a skill or skill is needed so that the handling of safety can
be in accordance with procedures. Therefore, efforts are needed to improve safety
handling skills especially in anticipation of fire on the ship. The place most prone to
fire is in the engine room. In anticipation of these fires an automatic detector is
needed to determine the occurrence of a fire in the engine room. The problem raised
in this paper is to find out what is causing the fire on the ship, especially the engine
room and also know what are the outputs of sensors that detect the presence of smoke
which includes the input of these sensors. The study was conducted for ± 1 year
during screen practice. The data source comes from interviews conducted by
researchers with third officers, chief engineers and elctricion. In addition to
interviews the data collection was carried out by means of observation, namely
observations made intentionally, systematically about the phenomena that occur
aboard the MV Ocean Sukses and then recorded. Many of the causes of fire on the
ship due to negligence of maintenance and inspection in the engine room conducted
by the entire engine department. The output of the smoke sensor in the MV Ocean
Sukses ship is alarms in the engine room, alarms in the guarding engineer's room,
alarms on the main panel bridge, and indicator lights in the engine room.
Keywords: Smoke sensor, fire, on the boat

vii
ABSTRAK
IKHLASUL AMAL, Pengaplikasian Sensor Asap Di Atas Kapal. Dibimbing
oleh bapak Agus Dwi Santoso dan ibu Indah Ayu Johanda Putri.
Dalam menangani keselamatan di atas kapal diperlukan keterampilan atau
kecakapan supaya dalam penanganan keselamatan tersebut bisa sesuai dengan
prosedur. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan keterampilan
penanganan keselamatan khusunya dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran di atas
kapal. Tempat yang paling rawan terjadinya kebakaran yaitu di kamar mesin. Dalam
mengantisipasi kebakaran tersebut diperlukan detektor otomatis guna mengetahui
akan terjadinya kebakaran di dalam kamar mesin. Permasalahan yang diangkat dalam
penulisan ini untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab kebakaran di atas
kapal khususnya kamar mesin dan juga mengetahui apa saja output dari sensor yang
mendeteksi keberadaan asap yang termasuk input dari sensor tersebut. Penelitian
dilaksanakan selama ± 1 tahun pada saat praktek layar. Sumber data berasal dari
wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada third officer, chief engineer dan juga
elctricion. Selain wawancara pengambilan data dilakuakan dengan cara observasi,
yaitu pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena yang
terjadi di atas kapal MV Ocean Sukses untuk kemudian dilakukan pencatatan.
Banyaknya penyebab terjadinya kebakaran di atas kapal karena kelalaian
maintenance dan inspeksi yang ada di kamar mesin yang dilakukan oleh seluruh
engine departement. Output dari sensor asap yang ada di kapal MV Ocean Sukses
adalah alaram yang ada di kamar mesin, alaram di kamar engineer yang jaga, alaram
di main panel bridge, dan lampu indikator yang ada di kamar mesin.
Kata kunci : Sensor asap, kebakaran, di atas kapal

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN....................................................................... ii

PERSETUJUAN SEMINAR ........................................................................ iii

PERNGESAHAN ......................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3

C. Batasan Masalah ......................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian........................................................................ 3

E. Manfaat Penelitian...................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Sebelumnya .................................................. 5

B. Sensor ......................................................................................... 6

1. Pengertian Sensor .................................................................. 6

2. Sensor FDK 512 .................................................................... 7

a. Deskripsi ......................................................................... 7

b. Spesifikasi ....................................................................... 8

c. Prinsip Kerja ................................................................... 9

viii
3. Sensor MQ2 ........................................................................... 10

a. Deskripsi .......................................................................... 10

b. Spesifikasi........................................................................ 11

c. Prinsip Kerja .................................................................... 11

C. Buzzer......................................................................................... 12

D. Microkontroler ........................................................................... 12

1. Pengertian ........................................................................ 12

2. Arduino Uno ................................................................... 13

E. Asap ............................................................................................ 18

1. Pengertian Asap .............................................................. 18

2. Kerugian Asap ................................................................. 19

F. Kerangka Penelitian ................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 21

B. Lokasi Penelitian ......................................................................... 21

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 22

1. Jenis Data .............................................................................. 22

a. Data Primer .................................................................... 23

b. Data Sekunder................................................................ 23

2. Sumber Data .......................................................................... 24

a. Wawancara .................................................................... 24

b. Observasi ....................................................................... 24

D. Pemilihan Informan .................................................................... 24

E. Teknik Analisis Data .................................................................. 25

ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 26

1. Perusahaan ............................................................................ 26

2. Tempat Penelitian ................................................................. 26

3. Awak Kapal .......................................................................... 27

B. Hasil Penelitian .......................................................................... 27

1. Berdasarkan Hasil Penelitian dan Analisis Data .................. 27

2. Tested Fire Detector............................................................. 28

3. Simulasi Kebakaran.............................................................. 33

a. Maintenance di Kamar Mesin ........................................ 33

b. Safety Meeting ................................................................ 33

c. Fire Drill ........................................................................ 34

C. Perancangan Alat........................................................................ 35

1. Alat dan Bahan ..................................................................... 35

2. Program Arduino .................................................................. 35

3. Pembahasan Alat .................................................................. 37

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................. 38

B. Saran ........................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebakaran adalah suatu insiden akibat dari api yang bekerja tidak pada

tempatnya yang terjadi antara api, bahan bakar, dan oksigen (Astra Internasional,

2001). Suatu kebakaran dapat terjadi karena adanya tiga unsur yang saling

berhubungan yaitu bahan bakar, sumber ignisi (panas atau nyala) dan oksigen

(ILO, 1992). Kebakaran dapat terjadi dimanapun, salah satunya dapat terjadi di

atas kapal. Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla-RI) mencatat

selama periode 1 Januari – 31 Mei 2015 telah terjadi 48 kecelakaan kapal

tenggelam, 19 kapal terbakar, 16 kapal terbalik, 9 kapal terdampar, 4 kapal karam,

6 kapal kandas dan 3 kapal hancur dan 1 kapal meledak. Hal ini menggambarkan

bahwa dari sejumlah kasus kecelakaan laut, resiko terjadinya kebakaran kapal laut

cukup besar.

Kebakaran di kapal merupakan hal yang sangat membahayakan yang bisa

menyebabkan kerugian yang sangat besar, baik terhadap kapal atau muatannya,

serta dapat membahayakan jiwa penumpang dan crew kapal. Tanpa adanya sistem

pemadaman yang baik tentu akan mengakibatkan kerusakan kapal serta akan

membahayakan keselamatan jiwa crew serta penumpang kapal (Ariani, 2011).

Menurut Thahir (2017) kebakaran di kapal bisa terjadi sewaktu-waktu

tanpa disadari dan dapat mengancam keselamatan sekitarnya. Penyebab

kebakaran bervariasi, mulai dari factor alam, sampai dengan unsur kesengajaan.

Thahir (2017) menjelaskan bahwa seringnya kebakaran di atas kapal terjadi

1
khususnya di kamar mesin.Kebakaran di kamar mesin dapat terjadi pada pipa

yang bertekanan tinggi berisi bahan bakar yang mengalami kebocoran. Minyak

yang bocor dari pipa tersebut biasanya terjadi pada suhu yang tinggi dari exhaust

manifold.Untuk itu diperlukan suatu sistem penanggulangan kebakaran di kapal

agar bisa mengatasi kebakaran dan tidak menimbulkan kerugian finasial dan jiwa.

Perlengkapan kapal memiliki peran penting untuk menanggulangi

kebakaran di kapal. Menurut Estria (2008), sarana proteksi aktif kebakaran berupa

alat atau instalasi yang dipersiapkan untuk mendeteksi dan memadamkan

kebakaran seperti sistem detektor dan alarm, APAR, Hydrant, sprinkler, house

rell, dll. Detektorkebakaran adalah suatu alat yang direncanakan untuk

memberikan respon dan mengirimkan sinyal ke sistem komunikasi secara

pneumatik, elektrik, hidrolik atau mekanik bila terjadi kebakaran. Dalam suatu

kebakaran, terdapat empat hal yang dapat dideteksi, yaitu nyala atau sinar api,

panas yang biasanya dihantarkan melalui udara, asap yang terdiri dari partikel-

partikel padat dan gas (Estria, 2008). Detektor kebakaran dapat berupa sensor

asap atau sensor panas.

(Dedy, 2001) Dalam buku Mengenal Elektronika menjelaskan definisi

sensor adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah suatu besaran fisik

menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu.

Hampir seluruh ruangan di atas kapal, terdapat sensor didalamnya. Sistem alarm

juga harus mampu memberikan peringatan kepada pengguna dan orang-orang

disekitar serta diperlukan juga suatu cara mengatasi terlebih dahulu. Pada suatu

kasus diatas, penerapan sensor asap di atas kapal sangatlah membantu dalam

2
mengantisipasi serta mendeteksi adanya suatu kebakaran yang terjadi di atas

kapal, khusunya di kamar mesin.

Pada saat penulis melaksnakan praktek layar, penulis tidak menemukan

kebakaran yang terjadi di kamar mesin di kapal MV Ocean Sukses. Akan tetapi,

penulis dapat mendapatkan data yang berasal dari maintenance alat tersebut.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis mengambil judul

“PENGAPLIKASIAN SENSO”R ASAP DI ATAS KAPAL”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, agar penulisan karya ilmiah

terapan tidak menyimpang dan memudahkan dalam mencari solusi

permasalahannya, maka berdasarkan uraian di atas penulis mengambil rumusan

masalah antara lain :

1. Apa saja yang menjadi penyebab kebakaran di atas kapal?

2. Apa saja output dari sensor asap yang ada di atas kapal?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti, penulis akan meneliti

keberadaan sensor asap yang berada di kamar mesin.

D. Tujuan Penelitian

1.Mengetahui apa saja yang menjadi penyebab kebakaran di kapal

2.Mengetahui output sensor asap yang ada di kapal

3
E. Manfaat penelitian

1. Dapat menyelesaikan masalah khususnya kebakaran yang terjadi ada di atas

kapal.

2. Meningkatkan keamanan dan keselamatan pada saat kerja

3. Melaksanakan simulasi keselamatan pada saat keadaan darurat yang dapat

membahayakan awak kapal dan kapal.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Sebelumnya

2.1 Tabel Review Penelitian Sebelumnya

No Nama Judul Hasil Perbedaan


Penelitian
1. Fajri Septia “Sistem Deteksi Penelitian ini Jika penelitian

Agung, M. Asap Rokok Pada mempunyai sebelumnya

Farhan, Ruangan Bebas keluaran suara keluaran asap

Rachmansyah Asap Rokok yang dikirim adalah cooling

dan Eka Puji Dengan Keluaran oleh relay dan fan, maka pada

Widiyanto Suara” juga Cooling penilitian saya

(2013) Fan keluarannya

adalah buzeer dan

led lamp.

2. Fahad “Pendeteksi Asap Penelitian ini Jika penelitian

Albahari 460 Rokok Untuk menggunakan sebelumnya

(2015) Lingkungan keluaran menggunakan

Bebas Asap sebuah buzzer Mikrokontroler

Rokok Berbasis sebagai alarm Atmega32U4,

Mikrokontroler dan juga pada penelitian

Atmega32U4” kamera real saya

5
time sebagai menggunakan

pemantau. Mikrokontroler

ATmega 2560

3. Nurdin “Detektor Asap Penelitian ini Jika penelitian

(2011) Rokok menggunakan sebelumnya

Dilengkapi keluaran suara menggunakan

Dengan Blower dari sebuah Mikrokontroler

Otomatis dan relay serta Atmega32U4,

Suara Peringatan menyalakan pada penelitian

Berbasis blower saya

Mikrokontroler menggunakan

ATMega 8535” Mikrokontroler

ATmega 2560

dan keluaran

buzzer and led

lamp

B. Sensor

1. Pengertian Sensor

(Dedy, 2001) Dalam buku Mengenal Elektronika menjelaskan definisi

sensor adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah suatu besaran

fisik menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian

6
listrik tertentu. Hampir seluruh ruangan yang ada dia atas kapal

mempunyai sensor didalamnya. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat

dengan ukuran sangat kecil. Ukuran yang sangat kecil sangat

memudahkan pemakaian dan menghemat energi. Sensor merupakan

bagian dari tranduser yang berfungsi untuk melakukan sensing atau “

merasakan dan menangkap “ adanya perubahan energi eksternal yang akan

masuk ke bagian input dari tranduser, sehingga perubahan kapasitas energi

yang ditangkap segera dikirim kepada bagian konverter dari tranduser

untuk diubah menjadi energi listrik.

2. Sensor FDK 512

a. Deskripsi

(Manual Book M.V. Ocean Sukses) Sensor FDK 512 adalah sensor

yang digunakan untuk mendeteksi konsentrasi gas (asap) dari bahan atau

benda yang mudah terbakar mulai dari kebakaran yang kecil sampai

kebakaran yang besar. Sensor gas asap FDK 512 dapat langsung diatur

sensitifitasnya dengan memutar tombol yang terdapat di bagian dalam

sensor tersebut. Sensor asap ini yang digunakan di kapal saya waktu prala

(praktek layar).

7
Gambar 2.1. Sensor FDK 512

Sumber: B deck M.V. Ocean Sukses

b. Spesifikasi

(Manual Book M.V. Ocean Sukses) Spesifikasi sensor FDK 512

adalah sebagai berikut:

1) Maker : NOHMI BOSAI LTD

2) Type : FDK 512B-J

3) Tegangan : 20VDC

4) Arus : 50µA

5) Arus Alarm : max. 80 mA

6) Berat : 0,18Kg

7) Tahanan temperatur : -10oC ± 50oC

8) Kabel Pendeteksi : 2 sistem kabel

9) Respon lampu : LED merah, 6VDC 30mA

8
c. Prinsip Kerja Sensor asap FDK 512

(Manual book M.V Ocean Sukses) Prinsip kerja sensor asap FDK

512 adalah :

Bagaian pendeteksi dari optical detector terdiri dari sumber

cahaya (red LED), elemen penerima cahaya (pototide), dinding

pelindung cahaya, dan ruang pelindung cahaya. Sumber cahaya

akan memancarkan cahaya pada interval kurang lebih 3,5 detik.

Dalam kondisi normal, meskipun sedikit jumlah cahaya mencapai

elemen penerima cahaya, sensitivitas detector diatur sedemikian

sehingga cahaya mungkin tidak melebihi amabang alarm. Ketika

asap memasuki ruang pelindung cahaya, cahaya yang dipancarkan

dari sumber cahaya tersebar oleh asap, partikel, dan mencapai

elemen penerima cahaya. Jumlah cahaya yang diterima oleh

elemen penerima cahaya meningkat sebanding dengan kepekatan

asap. Jika jumlah ini melebihi ambang alarm dengan dua pulsa

cahaya berhasil dipancarkan dari sumber cahaya, detektor

memulai alarm untuk mengirim arus alarm ke panel kontrol.

3. Sensor MQ-2

a. Deskripsi

(Agung, 2016) Sensor MQ-2 adalah sensor yang digunakann untuk

mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan

output membaca sebagai tegangan analog. Sensor gas asap MQ-2 dapat

langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpotnya. Sensor ini

9
biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun

di industri dan juga di kapal. Gas yang dapat dideteksi diantaranya : LPG,

i-butane, propane, methane , alcohol, Hydrogen, smoke.

Gambar 2.2. sensor mq2

Sumber: google

b. Spesifikasi

Spesifikasi sensor pada sensor gas MQ-2 adalah sebagai berikut:

Catu daya pemanas : 5V AC/DC

Catu daya rangkaian : 5VDC

Range pengukuran :

200 - 5000ppm untuk LPG, propane

10
300 - 5000ppm untuk butane

5000 - 20000ppm untuk methane

300 - 5000ppm untuk Hidrogen

Luaran : analog (perubahan tegangan)

Sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar

di udara serta asap dan keluarannya berupa tegangan analog. Sensor

dapat mengukur konsentrasi gas mudah terbakar dari 300 sampai

10.000 sensor ppm. Dapat beroperasi pada suhu dari -20°C sampai

50°C dan mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V.

c. Prinsip Kerja Sensor Gas secara Umum

1) Pada sensor gas terdapat heater yang berfungsi untuk memicu

sensor dapat bekerja mendeteksi objektivas tipe gas yang akan

disensing.

2) Pada sensor juga terdapat nilai resistansi yang berubah – ubah

sesuai dengan nilai kepekatan gas yang akan disensing.

3) Semakin tinggi nilai kepekatan gas yang tersensing di udara bebas,

semakin rendah nilai resistansi. Dan apabila semakin rendah nilai

kepekatan gas yang tersensing di udara bebas, semakin tinggi nilai

resistansi.

4) Sensor tipe MQ-2 yaitu sensor yang berfungsi untuk mendeteksi gas

asap rokok dan gas yang mudah terbakar

11
C. Buzzer

(Riandi, 2013) Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang

berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi suara. Prinsip kerja dari

buzzer sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparang

yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus

sehingga menjadi elektromagnet. Kumparan akan tertarik kedalam atau keluar

tergantung arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang

pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakan diafragma

secara bolak balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menhasilkan

suara[

D. Microcontroller

1. Pengertian Microcontroller

(Hendawan, 2009) Istilah mikrocontroller berasal dari

mikrocontroller yang berarti pengendali mikro. Disebut sebagai

pengendali mikro karena mikrocontroler secara fisik adalah sebuah

keping kecil (microchip) yang merupakan komponen elektronika

terintegrasi, dan dalam aplikasinya mikrokontroler berfungsi sebagai

pengendali sebuah pekerjaan tertentu secara terprogram.

Mikrokontroler adalah single chip komputer yang memiliki

kemampuan untuk diprogram dan digunakan untuk tugas-tugas yang

berorientasi kendali (kontrol). Mikrokontroler muncul dengan dua alasan

utaa, yaitu kebutuhan pasar (market need) dan perkembangan teknologi

baru (expansion of technology). Yang dimaksud dengan kebutuhan pasar

12
adalah kebutuhan yang luas dari produk-produk elektronik akan

perangkat pintar sebagai pengendali dan pemroses data. Sedangkan yang

dimaksud dengan perkembangan teknologi baru adalah perkembangan

teknologi semi konduktor yang memungkinkan pembuatan chip dengan

kemampuan komputasi yang sangat cepat, bentuk yang semakin kecil,

dan harga yang semakinn murah.

2. Arduino Uno

(Hendawan, 2009) Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita

harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan phisical

computing. Physical computing adalah membuat sebuah sistem atau

perangkat fisik dengan menggunakan software dan hardware yang

sifatnya interaktif yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan

merespon balik. Physical computing adalah sebuah konsep untuk

memahami hubungan yang manusiawi antara lingkungan yang sifat

alaminya adalah analog dengan dunia digital. Pada prakteknya konsep ini

diaplikasikan dalam desain-desain alat atau projek-projek yang

menggunakan sensor mikrokontroler untuk menerjemahkan input analog

ke dalam sistem software untuk mengontrol gerakan alat-alat

elektromekanik seperti lampu, motor dan sebagainya.

Pembuatan prototype adalah kegiatan yang sangat penting di

dalam proses physical computing karena pada tahap inilah seorang

perancang melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis

komponen, ukuran, parameter, program komputer dan sebagainya

13
berulang-ulang kali sampai diperoleh kombinasi yang paling tepat. Dalam

hal ini perhitungan angka-angka dan rumus yang akurat bukanlah satu-

satunya faktor yang menjadi kunci sukses di dalam mendesain sebuah alat

karena ada banyak faktor eksternal yang turut berperan, sehingga proses

mencoba dan menemukan/mengoreksi kesalahan perlu melibatkan hal-hal

yang sifatnya non-eksakta, prototyping adalah gabungan antara akurasi

perhitungan dan seni.

Proses prototyping bisa menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan

atau menyebalkan, itu tergantung bagaimana kita melakukannya.

Misalnya jika untuk mengganti sebuah komponen, merubah ukurannya

atau merombak kerja sebuah prototype dibutuhkan usaha yang besar dan

waktu yang lama, mungkin prototyping akan sangat melelahkan karena

pekerjaan ini dapat dilakukan berulang-ulang sampai puluhan kali.

Idealnya sebuah prototype adalah sebuah sistem yang fleksible dimana

perancangnya bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahan-

perubahan dan mencobanya lagi sehingga tenaga dan waktu tidak menjadi

kendala berarti.dengan demikian harus ada sebuah alat pengembangan

yang membuat proses prototyping menjadi mudah.

Pada masa lalu dan hingga kini bekerja dengan hardware berarti

membuat rangkaian menggunakan berbagai komponen elektronik seperti

resistor, kapasitor, transistor, dan sebagainya. Setiap komponen

disambungkan secara fisik dengan kabel atau jalur tembaga yang disebut

dengan istilah “hardwire’’ sehingga untuk merubah rangkaian maka

14
sambungan-sambungan itu harus diputuskan dan disambungkan kembali.

Dengan hadirnya teknologi digital dan mikroporossesor fungsi yang

sebelumnya dilakukan dengan hardwire digantikan dengan program-

program software. Ini adalah revolusi di dalam proses prototyping.

Software lebih mudah diubah dibandingkan hardware, dengan beberapa

penekanan tombol kita dapat merubah logika alat secara radikal dan

mencoba versi ke-2, ke-3, dan seterusnya dengan cepat tanpa harus

mengubah pengkbelan dari rangkaian.

Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing

yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata

“platform’’ disini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak

hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi adalah kombinasi dari

hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development

Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang

sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode

biner dan menguploud ke dalam memory microkontroler. Ada banyak

objek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi dan profesional dengan

menggunakan arduiono, selain itu juga ada banyak modul-modul

pendukung yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan

arduino. Arduino berevolusi menjadi sebuah platform karena ia menjadi

pilihan dan acuan bagi banyak praktisi, salah satu yang membuat arduino

memikat hati banyak orang adalah karena sifatnya yang open source, baik

untuk hardware maupun softwarenya. Diagram rangkaian elektronik

15
arduino digratiskan kepada semua orang. Anda bisa bebas men-download

gambarnya, membeli komponen-komponennya, mebuat PCB-nya dan

rangakaiannya sendiri tanpa harus membayar kepada para pembuat

arduino. Sama halnya dengan IDE, arduino yang bisa didownload dan

diinstal pada komputer secara gratis. Kita patut berterima kasih kepada

tim arduino yang sangat dermawan membagi-bagikan kemewahan hasil

kerja keras mereka kepada semua orang. Kita betul-betul kagum dengan

desain hardware, bahasa pemrograman dan IDE arduino yang berkualitas

tinggi dan sangat berkelas. Arduino dikembangkan oleh sebuah tim yang

beranggotakan orang-orang dari berbagai belahan dunia, anggota inti dari

tim ini adalah:

1. Massimo Banzi Milano, Italy

2. David Cuartielles Malmoe, Sweden

3. Tom Igoe, USA

4. Gianluca Martino Torino, Italy

5. David A. Mellis Boston, USA

Profil mengenai anggota tim tersebut dan kontribusinya bisa diakses

pada situs web http://www.arduino.cc/playground/Main/People.

Saat komunikasi arduino berkembang dengan pesat dan dinamis di

berbagai belahan dunia. Bermacam-macam kegiatan yang berkaitan

dengan projek-projek arduino bermunculan dimana-mana, termasuk di

Indonesia. Yang membuat arduino dengan cepat diterima oleh orang-

16
orang karena harganya lebih murah dibandingkan dengan modul yang

lain, mudah pengoperasiannya, library cukup banyak diiternet karena

bersifat open source, dan koleksi dengan device yang lain cukup mudah.

Di bawah ini adalah modul arduino uno.

Gambar 2.3. Arduino Uno

Sumber:https://ferdiansyahmardja.wordpress.com /arduino-uno/

Menurut situs www.arduino.cc, arduino merupakan sebuah modul

development board yang bersifat open source, fleksible, dan mudah

digunakan dalam hal perangkat keras dan perangkat lunak. Dari sisi

perangkat keras, modul arduino berbasis prosessor Atmel AVR (Atmega8

atau Atmega168) dan memiliki pin yang dapat digunakan sebagai input

dan output. (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input

analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset.

17
Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung

mikrikontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau

sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau batery untuk

menggunakannya.

E. Asap

1. Pengertian Asap

(Komaeda, 2015) Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol)

yang berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar. Asap

umumnya merupakan produk samping yang tak diinginkan dari api

(termasuk kompor dan lampu) serta pendiangan, tetapi dapat juga digunakan

untuk pembasmian hama (fumigasi), dan pengawet untuk berbagai bahan

makanan, dan bahan baku asap cair. Keracunan asap adalah penyebab utama

kematian korban kebakaran di dalam ruangan. Asap ini membunuh dengan

kombinasi kerusakan termal, keracunan, dan iritasi paru-paru yang disebabkan

oleh karbon monoksida, hidrogen sianida, dan produk pembakaran lainnya.

Partikel asap terutama terdiri dari aerosol (atau kabut) partikel padat atau

butiran cairan yang mendekati ukuran ideal untuk penyebaran cahaya tampak.

2. Kerugian Asap

(Komaeda, 2015) Menjelaskan bahwa banyak sekali kerugian yang di

rasakan dari asap, seperti halnya berikut ini :

18
a. Menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti ISPA (Infeksi Saluran

Pernafasan Akut) karena kemampuan paru-paru dan saluran

pernapasan mengatasi infeksi berkurang dan ketidakseimbangan daya

tahan tubuh.

b. Jarak pandang di ruang kapal sangat terbatas, yang terjadi adalah

mengganggu crew kapal dalam mengoperasikan kapal.

c. Jika asap masuk ke dalam anjungan, maka nahkoda akan sangat sulit

dalam mengendalikan kapal

19
F. KERANGKA PENELITIAN

PerumusanMasalah

Interview dan Merancang


Observasi di Pengumpulan Data Sistem Sensor
Kapal Sendiri

Mempelajari Kejadian Mengidentifikasi


Yang Sudah Terjadi Sistem Kerja

Perbedaan Alat di Kapal dan Alat Sendiri

Menganalisis Data

Menyimpulkan

20
BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian pada karya tulis ilmiah ini adalah penelitian kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif merupakan penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati. (Molleong, 2002)

Terdapat beberapa faktor pertimbangan dalam menggunakan deskriptif

kualitatif yaitu(Molleong, 2002: 33):

1. Metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam

penelitian ini kenyataannya ganda.

2. Metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan

antara peneliti dengan objek peneliti.

3. Metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri

dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Dalam penelitian ini, penulis memilih menggunakan jenis penelitian

kualitatif deskriptif karena peneliti secara langsung berhubungan dengan

objek yang akan diteliti di atas kapal, sehingga mempermudah dalam

mencari informasi yang berhubungan dengan penelitianini.

B. LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilakukan ketika penulis melaksanakan praktek laut (PRALA)

selama kurang lebih 10 bulan disalah satu kapal niaga.

Adapun data kapal sebagai berikut :

Name of Vessel : MV Ocean Sukses

21
Call Sign : 9V5374

Nationality : Singapore

Port of Registry : Singapore

Owner : Ocean Holding Pte Ltd

GRT/NRT : 34.578/19.663

L.O.A : 199,99m Lbp : 193m

Beam : 32.25m

Builder of Ship : Mes-Tamano/Ts 1922

IMO No. : 9760093

Classification :.NKK/171775

Type of Ship : Bulk Carrier

Main Engine Maker : Mitsui Man B&W

Type of Main Engine : Mitsui Man B&W 6s50e-B9

Draft : 60.0 MT

Auxiliarry Engine : 3 Unit Daihatsu 570kw

C. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis Data

Jenis data terbagi menjadi dua jenis yaitu (Arikunto, 2010):

22
a. Data Priemer

Menurut Sukmadinata (2011), Data primer adalah data yang

mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh

peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik

studi. Sumber data primer adalah responden individu, kelompok

fokus, internet juga dapat menjadi sumber data primer jika koesioner

disebarkan melalui internet.

Data primer merupakan data yang diperoleh dari tempat penelitian

yang terdiri atas observasi secara langsung dan hasil wawancara

dengan narasumber yaitu Electrician, engineer, dan officer ditempat

penulis praktek . Observasi dan wawancara tersebut yaitu metode

yang dilakukan secara langsung pada bagian sistem fire detector

yang merupakan kaitan dari judul yang penulis angkat pada

penulisan karya ilmiah terapan ini. Berdasarkan pada pengalaman

pada waktu penulis mengadakan praktek laut di kapal.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan

data yang menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari

hasil observasi yang dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka.

Dapat dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen-

dokumen grafis seperti tabel, catatan, SMS, foto dan lain-lain

(Arikunto, 2010).

23
2. Sumber Data

Untuk melengkapi informasi yang sesuai dengan focus penelitian maka

sumber data diperoleh dengan cara:

a. Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu yaitu

kepada perwira kapal, dan electricion. (Molleong, 2009) Teknik ini

dilakukan untuk mengetahui kegunaan sensor asap sebagai alat

pendeteksi keberadaan kebakaran yang ditimbulkan oleh api yang

mengeluarkan asap.

b. Pengamatan (observasi)

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis

untuk kemudian dilakukan pencatatan. (Joko, 1997)Teknik ini

dilakukan untuk mengetahui cara kerja sensor asap sebagai alat

pendeteksi keberadaan kebakaran yang ditimbulkan oleh api yang

mengeluarkan asap.

D. PEMILIHAN INFORMAN

Berdasarkan rumusan masalah yang penulis lakukan sebelumnya,

maka dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan ini dibutuhkan suatu

pengamatan. Sehingga mampu mendapatkan data yang benar sesuai

dengan judul yang penulis ambil. Disini penulis memilih informan yaitu

24
officer serta Electricion yang sudah berpengalaman mengenai study saya

yakni “PENGAPLIKASIAN SENSOR ASAP DI ATAS KAPAL”

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Patton mengungkapkan bahwa analisis data adalah proses mengatur

urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan

satuan uraian dasar. (Moleong, 2001)

Langkah-langkah dalam menganalisis data (Moleong, 2001):

1. Data yang terkumpul dikategorikan dan dipilah menurut jenisdata.

2. Melakukan seleksi terhadap data yang dianggap data inti yang

berkaitanlangsung dengan permasalahan dan merupakan data

pendukung.

3. Menelaah, mengkaji, dan mempelajari lebih dalam data tersebut

kemudian melakukan interpretasi data untuk mencari solusi dalam

permasalahan yang diangkat dalam penelitian.Pada penelitian kualitatif

ini, analisis data dilakukan semenjak awal penelitian. Pengamatan

dilaksanakan di kapal MV. Ocean Sukses dilaksanakan saat PRALA

(Praktek Laut).

25
DAFTAR PUSTAKA

Agung, Fajri Septia, . 2016. Sistem Deteksi Asap Rokok Pada Ruangan Bebas Asap
Rokok Dengan Keluaran Suara. AMIN GI MDP.
Bungin, Burhan, 2007, PenelitianKualitatif: Komunikasi, Ekonomi, KebijakanPublik,
Dan IlmuSosialLainny,Edisi 2, Cetakan 5,Jakarta, Prenada Media Group.
Elektronika, Lab, 2017. Link: http://www.labelektronika.com/2017/02/arduino-mega-
2560-mikrokontroler.html di akases pada tanggal 9 Februari 2020.
Herlinawati. (2010). https://herlinawati.wordpress.com/2010/12/12/sensor-gas/
diakses pada tanggal 9 Juli 2018
Lowongan, TanderRisard, Dkk, 2015, Detektor Lpg Menggunakan Sensor Mq-2
Berbasis Mikrokontroler ATMega 328, Bali, E-Journal SPEKTRUM Vol. 2,
No. 4 Desember 2015.
Mandagi, Albert, Immanuel, Stheven, 2013, Penggunaan Sensor Gas MQ-2
SebagaiPendeteksiAsapRokok, Jurnal Teknik Dan Ilmu Komputer, vol. 03 No.
09, Jan-Mar 2013.
Manual book MV Ocean Sukses, 2017
Mudjiono, Urip dan Arief Subekti, 2017, Fire Spot Detector untuk Deteksi Dini
Terjadinya Kebakaran di Kapal, PPNS, Surabaya, 2017.
Rifky, Andi. (2017). Link:http://jualalatsafety.net/index.php/en/artikel/fire-
alarm/item/124-pengertian-fire-alarm-system-control-panel-smoke-detector.
Diakses pada tanggal 31 Mei 2018
Roger, S. Pressman, Ph.D. , 2012, RekayasaPerangkatLunak (PendekatanPraktisi),
Edisi 7 : Buku 1 , Yogyakarta: Andi.
Sujatmoko, Andrew Steel Rahayu, dkk, 2015, RancangBangunDetektor Asap
RokokMenggunakan SMS Gateway UntukAsrama Crystal di
UniversitasKlabat, Bali, KonferensiNasionalSistem&Informatika 2015.
Wikipedia. 2016. Link: https://id.wikipedia.org/wiki/Asap diakses pada tanggal 28
Mei 2018
Rifky, Andi. (2017). Link:http://jualalatsafety.net/index.php/en/artikel/fire-
alarm/item/124-pengertian-fire-alarm-system-control-panel-smoke-detector.
Diakses pada tanggal 31 Mei 2018

Anda mungkin juga menyukai