Anda di halaman 1dari 35

KARYA ILMIAH TERAPAN

PENYEBAB KEGAGALAN PENGOPERASIAN PADA SAAT

GENERATOR DI PARALEL DI ATAS KAPAL

( KM. SPIL NIKEN )

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Diploma III pelayaran

ANSYAR SASTRA NEGARA


NIT. 04.16.094.1.43 / E
ELECTRO TECHNICAL OFFICER

PROGRAM DIPLOMA III


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2019
PENYEBAB KEGAGALAN PENGOPERASIAN PADA SAAT

GENERATOR DI PARALEL DI ATAS KAPAL

( KM. SPIL NIKEN )

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Diploma III pelayaran

ANSYAR SASTRA NEGARA


NIT. 04.16.094.1.43 / E
ELECTRO TECHNICAL OFFICER

PROGRAM DIPLOMA III


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2019

i
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ansyar Sastra Negara

Nomor Induk Taruna : 04.16.094.1.43/ E

Program Diklat : Electro Technical Officer

Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul:

PENYEBAB KEGAGALAN PENGOPERASIAN

PADA SAAT GENERATOR DI PARALEL DI ATAS KAPAL

merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan

yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi

yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA, September 2019

Ansyar Sastra Negara


NIT : 04.16.094.1.43

ii
PERSETUJUAN SEMINAR

KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : PENYEBAB KEGAGALAN PENGOPERASIAN

PADA SAAT GENERATOR DI PARALEL DI ATAS

KAPAL

Nama Taruna : Ansyar Sastra Negara

NIT : 04.16.094.1.43/E
Jurusan : Elektro

Program Diklat : Electro Technical Officer

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan

Surabaya, ...............September 2019

Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II

Didik Dwi Suharso, S.Si. T, M.Pd Ardhiana Puspitacandri, S.Psi., M.Psi


Penata Muda Tk.1 (III/b) Penata Muda Tk.I (III/b)
NIP. 197709202009121001 NIP. 198006192015032001

Mengetahui:
Ketua Jurusan Elektro

Anak Agung Istri Sri W., S.Si.T., M.Sda.


Penata Tk.I (III/d)
NIP.197812172005022001

iii
PENGESAHAN
KARYA ILMIAH TERAPAN

PENYEBAB KEGAGALAN PENGOPERASIAN

PADA SAAT GENERATOR DI PARALEL DI ATAS KAPAL

Disusun Oleh :
ANSYAR SASTRA NEGARA
04.1.094.1.43 / E
Electro Technical Officer

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah Terapan


Politeknik Pelayaran Surabaya
Pada Tanggal ............. September 2019
Menyetujui :
Penguji I Penguji II Penguji III

Didik Dwi Suharso, S.Si. T, M.Pd Capt. Heru Susanto, M.M Ardhiana Puspitacandri, S.Psi., M.Psi
Penata Muda Tk. 1 (III/b) Pembina (IV/a) Penata Muda Tk. I (III/b)
NIP. 197709202009121001 NIP. 197110032005021001 NIP. 198006192015032001

Mengetahui :
Ketua Jurusan Elektro

Anak Agung Istri Sri W., S.Si.T., M.Sda


Penata Tk.I (III/d)
NIP.197812172005022001

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kebesaran Allah SWT tuhan semesta alam, karena atas segala

kuasa, berkat dan anugerahnya yang ia telah berikan. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan ini. Adapun Karya Ilmiah Terapan ini di

susun guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Program Pendidikan

Diploma III di Politeknik Pelayaran Surabaya dengan Mengambil judul:

PENYEBAB KEGAGALAN PENGOPERASIAN PADA SAAT GENERATOR

DI PARALEL DI ATAS KAPAL

Penulis sangat menyadari bahwa di dalam Karya Ilmiah Terapan ini masih

banyak terdapat kekurangan, baik dalam hal penyajian materi maupun teknik

penulisannya, oleh karena itu penulis mengharap koreksi dan saran yang nantinya

dapat digunakan untuk menyempurnakan Karya Ilmiah Terapan ini. Pada

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih dan rasa bangga

kepada:

1. Bapak Capt. Heru Susanto M.M. selaku Direktur Politeknik Pelayaran

Surabaya yang telah memberikan fasilitas atas pembuatan Karya Ilmiah

Terapan.

2. Bapak Didik Dwi Suharso, S.Si. T, M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu

Ardhiana Puspitacandri, S.Psi., M.Psi selaku pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya untuk membimbing saya sampai selesai.

v
3. Ibu Anak Agung Istri Sri W., S.Si.T., M.Sda selaku kepala jurusan elektro

yang telah memberi dukungan pada kami untuk membuat Karya Ilmiah

Terapan.

4. Bapak/ibu Dosen Politeknik Pelayaran Surabaya, terkhususnya lingkungan

program studi elektro Politeknik Pelayaran Surabaya yang telah memberi

bekal ilmu sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan ini.

5. Orang tua saya yang telah memberikan doa restu sehingga saya dapat

menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan ini.

6. Seluruh Taruna-Taruni POLTEKPEL Surabaya yang telah membantu dalam

memberikan semangat dalam penyelesaian Karya Ilmiah Terapan ini,

khususnya angkatan VII Diploma III.

Akhir kata penulis berharap Karya Ilmiah Terapan ini dapat bermanfaat bagi

pembaca pada umumnya dan bagi penulisnya sendiri. Semoga Tuhan Yang Maha

Esa senantiasa memberikan petunjuk dan lindungan dalam melakukan penelitian

yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk Karya Ilmiah Terapan.

Surabaya, September 2019

Penulis

Ansyar Sastra Negara


NIT : 04.16.094.1.43

vi
ABSTRAK
ANSYAR SASTRA NEGARA, Penyebab kegagalan pengoperasian pada saat
generator di paralel di atas kapal, Karya Ilmiah Terapan, Politeknik Pelayaran
Surabaya. Dibimbing oleh Didik Dwi Suharso, S.Si. T, M.Pd dan Ardhiana
Puspitacandri,S.Psi., M.Psi

Paralel generator merupakan metode penggunaan dua atau lebih generator


secara bersamaan yang dihubungkan secara paralel dan apabila melakukan
pengoperasian yang salah atau pada saat bongkar muat terjadi beban tidak sama
sehingga terjadi black out yang mengakibatkan generator tidak bisa beroperasi.
Untuk mengetahui penyebab apa saja yang bisa mengakibatkan terjadinya
kegagalan dan mengetahui cara agar mengurangi terjadinya kegagalan pada saat
pengoperasian paralel generator di atas kapal.

Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif


yang berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat
diamati. Metode pengumpulan data melalui teknik wawancara, teknik observasi
dan teknik dokumentasi. Informan dalam penelitian ini yaitu KKM dan
Electrician.

Hasil dalam penelitian ini adalah penyebab kegagalan pada pengoperasian


paralel generator yang di akibat kan oleh pengaturan frekuensi di AVR pada
masing masing generator berbeda dan pengaturan stabilitas ini harus dilakukan
dengan benar hingga tercapai kondisi yang diinginkan meski rpm sudah di
gerakkan tapi frekuensi tidak naik atau bisa juga dikarenakan over speed nya.
karena pengaturan pada AVR dapat menyebabkan perubahan beban daya pada
masing masing generator, dan pengaturan droop voltage juga terdapat pada
pengaturan di AVR masing masing generator.

Gagalnya pengoperasian paralel generator di akibatkan pada AVR rusak


sehingga menghasilkan frekuensi generator A 58 hz dan generator B 53 hz
sehingga terjadi black out dan maka dari itu harus menyesuaikan frekuensi,
voltage dan beban apakah sudah sama pada saat pengoperasian paralel generator
agar mengurangi kegagalan pada saat paralel. Pada saat melaksanakan
pengoperasian paralel generator, crew kapal sangat berperan penting sehingga
harus orang yang benar benar bisa untuk mengoperasikan, maka dari itu pihak
perusahaan harus benar benar melaksanakan seleksi untuk penerimaan crew crew
di atas kapal.

Kata kunci : Paralel generator, AVR dan Frekuensi

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i


HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................... ii
HALAMAN PERSEJUTUAN ................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................ v
ABSTRAK .................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Review Penelitian Sebelumnya ......................................................... 6
2.1 Landasan Teori .................................................................................. 7
2.2.1 Generator .................................................................................. 8
2.2.1.1 Pengertian ..................................................................... 8
2.2.1.2 Cara Kerja .................................................................... 9
2.2.1.3 Jenis-jenis Generator .................................................... 9
2.2.1.4 Perawatan Generator .................................................. 10
2.2.2 Paralel Generator .................................................................... 10
2.2.2.1 Pengertian ................................................................... 10
2.2.2.2 Cara Kerja Paralel Generator ..................................... 11
2.2.2.3 Macam-Macam Gangguan Pada Paralel Generator ... 14
2.2.2.4 Variasi Perubahan Beban ............................................. 15
2.3 Kerangka Penelitian ........................................................................ 16

viii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 17
3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................. 18
3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 18
3.4 Pemilihan Informan ......................................................................... 19
3.5 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 20
3.6 Teknik Analisis Data ....................................................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran umum Objek Penelitian .................................................... 22
4.2 Analisis Hasil Penelitian .................................................................... 26
4.2.1 Penyajiann Data........................................................................ 26
4.2.2 Pembahasan Hasil penelitian .................................................... 28
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 34
5.2 Saran .................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 36

ix
ix
DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Review Penelitian Sebelumnya ......................................................................6

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Konstruksi Generator Sinkron ........................................................................ 8

2.2 Synchroscop ........……………...................................................................... 11

2.3 Manual Paralel Operasi Generator .........……………………………....…... 12

2.4 Manual Synchronizing ................................................................................... 13

2.5 Reverse Power Relay ..................................................................................... 13

4.1 Panel Generator……………………………………………………………... 27

4.2 Namplate Generator………………………………………………………….28

4.3 Mesin Diesel………………………………………………………………….30

4.4 Namplate Alternator………………………………………………………….31

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Generator merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk

mensupplay kebutuhan daya listrik di dalam kapal. Dalam

pengoperasiannya, sistem kelistrikan di dalam kapal merupakan hal yang

sangat penting karena banyaknya peralatan di dalam kapal yang

membutuhkan daya listrik misalnya lampu penerangan, navigasi dan lain-

lain. Untuk itu penting adanya perhitungan kebutuhan daya pada suatu

kapal agar generator yang akan dipasang bisa menyediakan permintaan

kebutuhan. Saat sebuah generator tidak mampu lagi menanggung seluruh

beban listrik yang ada, maka sangat penting dengan menambah satu unit

generator dan mengoperasikan kedua generator tersebut secara bersamaan

atau yang biasa disebut dengan di Paralel atau di Sinkron apabila tidak

menambah satu unit generator maka daya tidak akan maksimal.

Pararel generator merupakan metode penggunaan dua atau lebih

generator secara bersamaan yang dihubungkan secara paralel. Pararel

generator ini bertujuan untuk menjaga kontinuitas pelayanan energi listrik

apabila salah satu generator akan di istirahatkan atau di perbaiki dan untuk

memperbesar kapasitas daya yang dihasilkan. namun perlu diingat bahwa

untuk dapat mengoperasikan 2 buah generator secara bersamaan atau di

Paralel, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi kedua generator tersebut

agar proses paralel generator dapat dilakukan ialah : 1) memiliki nilai


1
2

tegangan yang sama 2) memiliki nilai frekuensi yang sama 3) mempunyai

urutan phase yang sama 4) mempunyai sudut gelombang sinusoida yang

sefase. Meskipun syarat tersebut dipenuhi ada beberapa lagi yang harus

diperhatikan.

Dua buah generator digerakkan oleh dua penggerak yang berbeda,

maka kecepatan (RPM) masing masing penggerak generator pasti

memiliki perbedaan. Perbedaan ini dapat menyebabkan sedikit perbedaan

sudut Phase, perbedaan sudut phase akan menyebabkan perbedaan faktor

daya yang naik turun. Faktor daya dapat mempengaruhi pengoperasian

generator secara paralel. Generator yang memiliki faktor daya lebih kecil

akan menanggung beban daya yang lebih tinggi sedangkan generator yang

memiliki power faktor lebih tinggi akan menanggung beban yang lebih

rendah. Jika perbedaan faktor daya masih dalam batasan normal ini tidak

terlalu menjadi masalah, namun Jika perbedaan daya yang ditanggung

salah satu generator melebihi daya maksimal generator tersebut, maka

generator itu tidak akan sanggup menanggung beban. Maka idealnya

generator yang akan diparalelkan harus memiliki tegangan atau power

faktor yang sama.

Apabila melakukan pengoperasian yang salah akan terjadi blackout

yang mengakibatkan generator tidak bisa beroperasi dan semua beban

daya kapal akan ditanggung oleh emergency generator, kejadian tersebut

mengakibatkan kerugian terhadap pengoperasian kapal, crew kapal dan

perusahaan kapal. Ada beberapa contoh kasus yang menerapkan paralel

generator di atas kapal untuk memenuhi kebutuhan daya listrik yang


3

dibutuhkan, salah satu contohnya adalah pada pemakaian pendistribusian

daya listrik di MT. SUNGAI GERONG kapal tanker perusahaan PT.

PERTAMINA PERSON, dimana pada kapal tersebut terdapat tiga

generator utama, dan setiap generator memiliki daya 650 kw sebagai

pendistribusi daya. Pemakain satu generator untuk lampu, AC, alat

navigasi, incenerator, dan pemakaian dua generator jika di pararelkan

menjadi 1300 kw dan distribusi tersebut di gunakan saat kapal olah gerak,

bongkar muat, dan untuk dua generator di gunakan untuk menghidupkan

main engine, IGG (inert gas generator). Pada kasus tersebut jika generator

tidak diparalelkan maka akan terjadi blackout karena daya listrik yang

dihasilkan pada satu generator kurang memenuhi kebutuhan daya listrik

yang dibutuhkan (Ferry : 2016). Blackout merupakan keadaan dimana

hilangnya seluruh sumber tenaga pada suatu sistem tenaga listrik atau

lepasnya koneksi generator dan gardu induk dari sistem jaringan.

Jadi dari uraian tersebut diatas dan keinginan penulis untuk

memperdalam pengetahuan dalam proposal yang berjudul : “PENYEBAB

KEGAGALAN PENGOPERASIAN PADA SAAT GENERATOR DI

PARALEL DI ATAS KAPAL”

Agar menjadi bahan masukan dan tambahan ilmu bagi para pelaut

yang akan bekerja di kapal serta pembacanya pada umumnya.


4

1.2 Rumusan Masalah

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi gagalnya pengoperasian paralel

generator di atas kapal?

2. Cara apa saja yang bisa mengurangi gangguan pada saat memparalel

generator di atas kapal?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mengakibatkan

gagalnya operasi paralel generator di atas kapal.

2. Untuk mengetahui cara mengurangi gangguan pada saat memparalel

generator di atas kapal.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian pada faktor-faktor penyebab kegagalan paralel

generator di atas kapal antara lain :

1. Bagi penulis

Untuk dapat menerapkan teori yang diperoleh serta menambah

pengetahuan bagi penulis tentang paralel generator, serta

perbandingan antara teori dengan praktek nyata dilapangan pada

waktu praktek laut.

2. Bagi pembaca

Sebagai tambahan pengetahuan dan membantu pembaca dalam

meningkatkan materi tentang paralel generator, serta sebagai acuan

untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan masalah

tersebut diatas.

3. Bagi lembaga pendidikan


5

Karya ini dapat menambah inventaris di perpustakaan Politeknik

Pelayaran Surabaya, dan menjadi sumber bacaan maupun referensi

bagi semua pihak yang membutuhkanya.

4. Bagi perusahaan pelayaran

Dari hasil penilitian ini diharapkan perusahaan dapat

memberikan kebijakan kebijakan dalam usaha perawatan dan

penyediaan suku cadang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Review Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1 Review Penelitian Sebelumnya

NO NAMA JUDUL HASIL

1. Abdil Marigiono Paralel generator Bila suatau generator

(2013) mendapatkan pembebanan

yang melebihi dari

kapasitasnya, maka dapat

mengakibatkan generator

tersebut tidak bekerja atau

bahkan akan mengalami

kerusakan. Untuk

mengatasi kebutuhan

listrik atau beban yang

terus meningkat tersebut,

bisa diatasi dengan

menjalankan generator

lain yang kemudian

dioperasikan secara

paralel dengan generator

yang telah bekerja

sebelumnya, pada satu

6
7

jaringan listrik yang sama.

Keuntungan dari

menggabungkan 2

generator atau lebih dalam

suatu jaringan listrik

adalah bila salah satu

generator tiba-tiba

mengalami gangguan,

maka generator tersebut

dapat dihentikan serta

beban dialihkan pada

generator lain, sehingga

pemutusan listrik secara

total bisa dihindari.

Perbedaan peneliti sebelumnya dengan apa yang ingin di teliti sekarang

yaitu peneliti sebelumnya menerangkan keuntungan menggabungkan 2 generator

atau lebih dalam suatu jaringan listrik dibandingkan dengan peneliti sekarang

yaitu menerangkan penyebab kegagalan pada saat pengoperasian menggabungkan

2 generator atau lebih.

Oleh karena itu, penelitian yang di lakukan adalah tentang penyebab

kegagalan pengoperasian pada saat generator di paralel di atas kapal berbeda

dengan penelitian sebelumnya yang menjelaskan tentang keuntungan

menggabungkan 2 generator atau lebih.


8

2.2 Landasan Teori

Landasan teori digunakan sebagai sumber teori yang dijadikan dasar

dari pada penelitian. Seperangkat devinisi, konsep, serta proposisi yang

telah disusun dengan rapi serta sistematis tentang variabel variabel dalam

sebuah penelitian. Sumber tersebut memberikan kerangka atau dasar untuk

memahami latar belakang dari timbulnya permasalahan secara sistematis.

Landasan teori juga penting untuk mengkaji dari penelitian penelitian yang

sudah ada mengenai masalah paralel generator dan teori yang

menerangkan tentang pengoprasian paralel generator.

2.2.1 Generator

2.2.1.1 Pengertian

Generator adalah suatu alat atau system yang dapat mengubah

tenaga mekanis menjadi tenaga listrik dan menghasilkan tenaga

listrik bolak balik atau tenaga listrik searah tergantung pada tipe

generator. Generator arus bolak balik sering disebut juga

generator sinkron . Prinsip kerja generator berdasarkan Hukum

Faraday tentang induksi elektro magnetic yaitu bila suatu

konduktor digerakkan dalam medan magnet, maka akan

membangkitkan gaya gerak listrik. Konstruksi generator sinkron

terdiri dari Stator dan Rotor. Stator adalah bagian yang diam

sedangkan rotor adalah bagian yang bergerak. (Pamungkas,

2012).
9

Gambar 2.1 : Konstruksi generator sinkron

Sumber:https://blog-definisi.blogspot.co.id/2016/02/

pengertian-bagian-bagian-generator.html.

2.2.1.2 Cara Kerja

Cara kerja generator adalah melalui pergerakan medan

magnet yang ada di rotor terhadap kumparan tetap yang terdapat

di stator. Medan magnet tersebut dihasilkan dengan cara

memberikan tegangan DC (Direct Current) pada kumparan

penguat medan yang ada di rotor yang dapat dihasilkan melalui

penguat sendiri maupun penguat terpisah. Sumber tegangan DC

sendiri bisa didapat dari aki (accumulator). Setelah itu

pemotong medan magnet bisa menggunakan bahan konduktor

untuk memotong medan magnet yang ada, karena apabila tidak

memotong maka prinsip kerja generator tidak akan timbul yang

berupa gaya gerak listrik.

2.2.1.3 Jenis-jenis Generator

Berdasarkan tegangan di bangkitkan generator dibagi

menjadi 2 yaitu:
10

1. Generator arus bolak balik (AC) , Generator arus bolak

balik yaitu generator dimana tegangan yang di hasilkan

(tegangan output) berupa tegangan bolak balik.

2. Generator arus searah (DC), generator arus searah yaitu

generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan

output) berupa tegangan searah , karena di dalamnya

terdapat sistem penyearahan yang di lakukan bisa berupa

oleh komutator atau menggunakan dioda.

2.2.1.4 Perawatan Generator

Mengenai perawatan generator arus bolak-balik sama dengan

perawatan pada generator arus searah, hanya berhubung dengan

bentuk komutator berupa dua ring yang terpisah (slip ring) maka

perawatan generator arus bolak-balik lebih mudah dari generator

arus searah. Untuk merawat generator harus diperhatikan :

1. Jangan sampai ada suara-suara lain selama runing dan

apabila ada maka harus dicek mungkin ada yang kurang

pada posisinya.

2. Brush (sikat) tidak boleh mengeluarkan percikan api dan

apabila ada kemungkikan posisi dan bentuk sikat belum

sempurna.

3. Lilitan-lilitan kawat tidak boleh lembab dan apabila

lembab maka harus dikeringkan kemudian diisolasi.


11

2.2.2 Paralel Generator

2.2.2.1 Pengertian

Pararel generator merupakan metode penggunaan dua atau

lebih generator secara bersamaan yang dihubungkan secara

paralel. Pararel generator ini bertujuan untuk menjaga

kontinuitas pelayanan energi listrik apabila salah satu generator

akan diistirahatkan atau diperbaiki dan untuk memperbesar

kapasitas daya yang dihasilkan.

2.2.2.2 Cara Kerja Paralel Generator

Cara kerja paralel generator terbagi atas 2 yaitu secara

manual dan otomatis.

1. Paralel Otomatis

Paralel generator secara otomatis biasanya menggunakan

alat yang secara otomatis memonitor perbedaan fasa,

tegangan, frekuensi, dan urutan fasa. Apabila semua kondisi

telah tercapai alat memberi suatu sinyal bahwa saklar untuk

paralel dapat dimasukkan.

Gambar 2.2 : Synchroscope.


12

Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/04/metode-

paralel-generator-sinkron.html.

2. Paralel Manual

Paralel manual merupakan suatu alat yang cara

pengoperasiannya berasal dari tenaga manusia.

a) Dua genset manual parallel operation

b) Manual Synchronizing

c) Reverse power relay – CT – Under voltage

d) Daftrar komponen 2 generator manual parallel operation

e) Petunjuk cara mengoperasikan panel generator manual

operation 2 generator.

Gambar 2.3 : Manual Paralel Operasi Generator

Sumber : Politeknik Pelayaran Surabaya (2015)


13

Gambar 2.4 : Manual Synchronizing

Sumber : Politeknik Pelayaran Surabaya (2015)

Gambar 2.5 : Reverse Power Relay

Sumber : Politeknik Pelayaran Surabaya (2015)


14

2.2.2.3 Macam-Macam Gangguan Paralel Generator

Gangguan yang terdapat pada paralel generator ada banyak

jenis. Secara umum, gangguan pada generator dapat

diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Hubungan Singkat 3 (Tiga) Fasa

Terjadinya arus lebih pada stator yang dimaksud adalah arus

lebih yang timbul akibat terjadinya hubungan singkat tiga

fasa. Gangguan ini akan menimbulkan loncatan bunga api

dengan suhu tinggi yang akan melelehkan belitan dengan

resiko terjadinya kebakaran jika isolasi tidak terbuat dari

bahan yang anti api (non flammable).

2. Kehilangan Medan Penguat (Loss of Excitation)

Hilangnya medan penguat akan membuat putaran mesin naik

dan berfungsi sebagai generator induksi. Kondisi ini akan

berakibat pemanasan lebih pada rotor dan pasak (slot

wedges), akibat arus induksi yang bersirkulasi pada rotor.

Kehilangan medan penguat dapat dimungkinkan oleh :

1. Jatuhnya (trip) saklar penguat.

2. Hubungan singkat pada belitan penguat.

3. Kerusakan kontak-kontak sikat arang pada sisi penguat.

4. Kerusakan pada sistem AVR.

3. Tegangan Lebih (Over Voltage)

Tegangan yang berlebihan melampaui batas maksimum yang

diijinkan dapat berakibat tembusnya (Breakdown) desain


15

isolasi yang akhirnya akan menimbulkan hubungan singkat

antara belitan. Tegangan lebih dapat dimungkinkan oleh

mesin putaran lebih (overspeed) atau kerusakan pada

pengatur tegangan otomatis (AVR).

2.2.2.4 Variasi Perubahan Beban

Perubahan beban pada operasi paralel generator disebabkan oleh

beberapa faktor diantaranya :

1. Frekuensi operasinya yang tidak normal

Perubahan frekuensi keluar dari batas-batas normal di system

dapat berakibat ketidakstabilan pada turbin generator.

Perubahan frekuensi sistem dapat dimungkinkan oleh tripnya

unit-unit pembangkit atau penghantar (transmisi)

2. Lepas sinkron (Loss of Synchron)

Adanya gangguan di sistem akibat perubahan beban

mendadak, switching, hubung singkat dan peristiwa yang

cukup besar akan menimbulkan ketidakstabilan sistem.

3. Arus beban kumparan yang tidak seimbang

Pembebanan yang tidak seimbang pada sistem atau adanya

gangguan satu fasa dan dua fasa pada sistem yang

menyebabkan beban generator tidak seimbang dan

menimbulkan arus urutan negatif.


16

2.3 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi)

tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau

dirumuskan sebagai berikut : Mulai

Penelitian Lapangan

Pengecekan

Generator apabila terjadi Generator dalam kondisi


kerusakan baik

Faktor penyebab kegagalan pada operasi


paralel generator

Praktis Teoritis

Analisis kerusakan pada


paralel generator

Pelaksanaan Pengoperasian

Tidak

Ya

Paralel generator
bisa berjalan kembali

Saran dan Kesimpulan

Selesai
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penyusunan karya ilmiah terapan ini, jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara

fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia pada kawasanya

sendiri dan berhubungan dengan orang–orang tersebut dalam bahasanya

dan dalam peristiwanya.

Menurut Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif merupakan

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Malleong, 2002).

Dikutip oleh Sugiyono (2005), menyatakan bahwa metode deskriptif

adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau

menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah

untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki.

Setiap penelitian tentunya mempunyai tujuan yang berbeda beda,

termasuk juga penelitian deskriptif kualitatif ini. Tujuan dari dilakukannya

penelitian ini adalah tidak hanya untuk menjelaskan secara menyeluruh

masalah yang akan diteliti dan diamati saja, namun juga ada tujuan

17
18

lainnya. Tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif searah dengan

rumusan masalah serta pertanyaan penelitian atau identifikasi masalah

penelitian. Hal ini disebabkan tujuan dari penelitian ini akan menjawab

pertanyaan yang sebelumnya dikemukakan oleh rumusan masalah serta

pertanyaan penelitian atau identifikasi masalah. Tujuan ini juga

menentukan bagaimana anda mengolah atau menganalisis hasil penelitian

yaitu dengan membuat analisisnya memakai metode penelitian ini.

3.2 Lokasi Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan ketika penulis melaksanakan

praktek layar diatas kapal kurang lebih 6 bulan. Tujuan bisa

menjawab secara langsung tentang rumusan masalah yang ada.

Sehingga pada bagian akhir, penulis bisa memproleh kesimpulan

atas semua masalah yang ada pada proposal ini.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penulis akan melaksanakan penelitian ini disebuah kapal

niaga salah satu perusahaan pelayaran dalam negara dan luar

negara. Sekaligus guna memenuhi persyaratan untuk

menyelesaikan pendidikan.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam proses penyelesaian

penulisan proposal adalah:


19

3.3.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara

melakukan pengamatan dan pencatatan secara faktual terhadap

beberapa fenomena substansi penelitian yang terjadi pada objek

penelitian. (Azwar, 2004).

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperuntukkan guna

mendukung data-data primer dalam menjelaskan substansi

penelitian. Data jenis ini diperoleh dari berbagai sumber

kepustakaan seperti, buku-buku referensi, materi atau jurnal atau

handout perkuliahan dan manual book peralatan yang terdapat di

atas kapal. (Azwar, 2004).

3.4 Pemilihan Informan

Informan adalah orang yang memberikan informasi. Dengan

pengertian ini maka informan dapat dikatakan sama dengan responden,

apabila pemberian keterangannya karena dipancing oleh pihak peneliti.

Istilah “informan” ini banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Pada

penelitian jenis kuantitatif informan sering disebut sebagai responden

karena hanya memberikan respon terhadap pertanyaan pertanyaan yang

disajikan peneliti. Dalam penelitian kualitatif disebut informan karena

bersifat memberikan informasi secara mendalam yang dibutuhkan oleh

peneliti. Informasi bisa didapat dari crew kapal seperti KKM atau

MASINIS III.
20

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini, digunakan metode-metode tertentu untuk

mengumpulkan data yang tersusun secara sistematis sesuai dengan tujuan

penelitian.

Data dan informasi yang diperlukan untuk karya ilmiah terapan ini

dikumpulkan melalui :

3.5.1 Teknik Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Malleong, 2009).

3.5.2 Teknik Observasi (pengamatan)

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis

untuk kemudian dilakukan pencatatan. (Joko, 1997).

3.5.3 Teknik Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. (Sugiyono, 2009) Dokumen yang

ditunjukkan dalam hal ini adalah segala dokumen yang

berhubungan dengan Paralel Generator sebagai tenaga listrik pada

saat kegiatan pelayaran.


21

3.6 Teknik Analisis Data

Patton mengungkapkan bahwa analisis data adalah proses mengatur

urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan

satuan uraian dasar. Bogdan dan Taylor mendefinisikan analisis data

sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema

dan merumuskan hipotesis atau ide seperti yang disarankan oleh data dan

sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis

tersebut. (Moleong, 2001). Berdasarkan pada penjelasan yang telah

dikembangkan oleh Salim (2006), dapat dijelaskan secara ringkas sebagai

berikut:

1. Reduksi data (data reduction), dalam tahap ini penulis melakukan

pemilihan, dan pemutusan perhatian untuk penyederhanaan,

abstraksi, dan transformasi data lasar yang diperoleh.

2. Penyajian data (data display). Penulis mengembangkan sebuah

deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Display data atau penyajian data lazin

digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk teks naratif.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and

verification). Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan

verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya

dari lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin

ada, alur kausalitas dari fenomena, dan proposisi.


36

DAFTAR PUSTAKA

Abdil Marigiono 2013, Power Transmission Control : Basic Theory, Problem and
Needs FACTS Solution. IEE Power and Energy Series

Anindito, Wimbo Haryo. 2012. Sistem Kerja Paralel Generator (online).


https://wimboharyoanindito.wordpress.com/2012/11/29/sinkronisasi-
paralel-generator. Di akses pada tanggal 10 Mei 2018

Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian (online). http://prasko17. blogspot.


co.id/2012/07/data-primer-dan-data-sekunder.html. Diakses pada tanggal
24 Mei 2018

M. Khairul Amri Rosa, MT Sumber. Electric Machinery Fundamentals, Stephen J.


Chapman, 4th ed, 2005.

Pamungkas, Agung Tri. 2012. Pengertian generator, Stator dan Rotor (online).
http://kontens-listrik.blogspot.co.id/2012/03/pengertian-generator-
stator-dan-rotor.html. Diakses pada tanggal 2 Mei 2018

Pengoprasian Generator Dan Distribusi Daya (Politeknik Pelayaran Surabaya,


2015)

SBY, POLTEKPEL. 2014. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Terapan. Surabaya:


Tim Poltekpel Surabaya.

Sugiyono. 2005, Metode Deskriptif (online).


http://linguistikid.blogspot.com/2016/09/pengertian-penelitian-deskriptif-
kualitatif.html. Diakses pada tanggal 01 Juni 2018

Anda mungkin juga menyukai