April 3, 2023
Transition
|H(ejω )|2 Passband band Stopband
1
Ac
Ar
ωc ωr
Linear phase
n n
π π π π
x(n) = sin( 30 n) − sin( 10 n) y(n) = sin( 30 (n − 2)) − sin( 10 (n − 12))
Quadratic
phase
n n
−150 2
(b) θ2 (ω) = π
ω + 3ω
Figure: Ilustrasi efek (a) phase linier dan (b) phase nonlinier
h(n)
ωc /π
Tidak kausal krn
h(n) 6= 0 untuk n < 0
selain itu h(n) 6= 0 untuk
−∞ < n < ∞
−35 −16 −8 0 8 16 n
h(n)
ωc /π
0 N −1 n
N −1
2
−π−ωc ωc π π −π −ωc ωc π
2π
N
Figure: Respons Frekuensi hasil perkalian respons impuls hd (n) ideal dengan window persegi
Window Hanning
(
(1 − cos(2πn/(N − 1)))/2, 0≤n≤N −1
wHan (n) = (3)
0, selain itu
Window Hamming
(
0.54 − 0.46 cos(2πn/(N − 1)), 0≤n≤N −1
wHam (n) = (4)
0, selain itu
Window Blackman
(
0.42 − 0.5 cos(2πn/(N − 1)) + 0.08 cos(4πn/(N − 1)), 0≤n≤N −1
wBlackman (n) = (5)
0, selain itu
Window Kaiser
I0 (ωa (( N 2−1 )2 −(n− N 2−1 )2 )1/2 ) , 0≤n≤N −1
−1
wK (n) = I0 (ωa ( N 2 )) (6)
0, selain itu
R 2π
dimana I0 (x) = 0 exp(x cos θ)dθ/(2π)
(
e−jωα , |ω| ≤ ωc
Hd (ejωα ) =
0, ωc < |ω| < π
sin(ωc (n − α))
hd (n) =
π(n − α)
sin[ωc (n − α)]
h(n) = w(n)
π(n − α)
(N − 1)
α=
2
K2
0 ωc ωs π ω
TransitionStop
Passband
band band
Menentukan panjang deretan window N (orde filter) agar memenuhi lebar band transisi sesuai dengan tipe
window yang digunakan. Jika ∆ω merupakan lebar band transisi, maka harus dipenuhi kondisi
2π
∆ω = ωs − ωc ≥ k
N
Dimana k tergantung pada tipe window yang digunakan (lihat tabel 1), sehingga:
2π
N ≥k
ωs − ωc
Tim Pengampu MK PSD (ITS) Slide Kuliah # 6 April 3, 2023 19 / 28
Langkah-langkah disain filter FIR
N −1
Memilih frekuensi cutoff ωc dan kemiringan phase α yaitu α = 2
. Sehingga respons impulsnya menjadi:
N −1
sin(ωc (n − 2
))
h(n) = N −1
w(n); 0≤n≤N −1
π(n − 2
)
Menggambar respons frekuensi H(ejω ), untuk N ganjil mempunyai persamaan sebagai berikut:
N −3
2
−1 N −1 N −1
−jω N 2
jω
X
H(e ) = e| {z } h( )+ 2h(n) cos(ω(n − ))
2 n=0
2
phase−linier
| {z }
magnitudo
Cek gambar pada langkah ke-4 berupa respons magnitudo 20 log |H(ejω )| dB, apakah sudah sesuai
dengan spesifikasi yang direncanakan? Bila sudah sesuai, iterasi dihentikan.
Jika persyaratan redaman K1 pada ωc tidak sesuai, diatur lagi nilai ωc , biasanya lebih besar dari iterasi
pertama. Selanjutnya ulangi langkah ke-4 dengan nilai ωc yang baru tersebut.
Jika persyaratan respons frekuensi (respons magnitudo dan phase) sudah sesuai dengan yang diinginkan,
cek lagi dengan mengurangi orde filter N . Selanjutnya ulangi langkah ke-4 dengan menggambar respons
frekuensi. Pengurangan nilai N bertujuan untuk mengurangi processing delay (waktu tunda pengolahan
pada sistem diskrit). Jika pengurangan nilai N tidak memungkinkan, maka iterasi dihentikan dan
diperoleh respons impuls h(n).
Prosedur di atas merupakan metode trial and error dan berusaha untuk mencapai respons frekuensi yang
paling sesuai dengan yang diinginkan. Prosedur ini bukan merupakan optimalisasi hasil, tetapi memperoleh
hasil disain yang mendekati.
Rencanakan filter digital LPF yang akan dipakai pada sistem digital A/D-H(z)-D/A, yang
mempunyai redaman 3 dB pada frekuenasi cutoff 15 Hz dan redaman stopband 50 dB pada
frekuensi 22.5 Hz. Filter tersebut diinginkan mempunyai phase linier dan frekuensi sampling
yng digunakan adalah 100 Hz.
20 log |H(ejω )| dB
0
−3
−50
0 0.3π 0.45π π ω rad
Spesifikasi filter LPF berdasarkan data yang diketahui diberikan pada gambar spesifikasi disain:
2πfc 15
ωc = = 2π( ) = 0.3πrad pada K1 = −3dB
fsamp 100
2πfs 22.5
ωs = = 2π( ) = 0.45πrad pada K2 = −50dB
fsamp 100
Langkah 1:
Untuk memperoleh redaman stopband minimal 50 dB, berdasarkan tabel 1 maka bisa dipilih
window Hamming atau Blackman karena keduanya memiliki frekuensi stop-band minimal < 50
dB. Pada contoh ini, dipilih window Hamming karena lebar transisinya lebih sempit.
Gambar respons impuls dan respons magnitudo hasil disain dapat dilihat pada gambar di 2 slide berikut
sedangkan persamaan bedanya adalah:
y(n) = h(0)x(n) + h(1)x(n − 1) + · · · + h(27)x(n − 27) + · · · + h(54)x(n − 54)