21.ensure Compliance With Pollution Prevention Requirements

KERTAS KERJA PRAKTEK BERLAYAR
PERUSAHAAN : PT. FAJAR BAHARI NUSANTARA

NAMA KAPAL : KM. FAJAR BAHARI III
CALL SIGN : JZXI
GRT : 7017
TYPE KAPAL : RORO CARRIER
ASAL DIKLAT : POLITEKNIK PELAYARAN BAROMBONG
HUKUM MARITIM, KESELAMATAN PELAYARAN DAN PENCEGAHAN POLUSI
(COMPETENCY : ENSURE COMPLIANCE WITH POLLUTION PREVENTION

REQUIREMENTS)
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN TUGAS AKHIR BERLAYAR

GUNA MEMPEROLEH SERTIFIKAT KOMPETENSI KEPELAUTAN
AHLI NAUTIKA TINGKAT-III (ANT-III)
OLEH :
ILHAM PRATAMA SAPUTRA
NIT : 18.60.0065/III
PADA PROGRAM DIKLAT PELAUT III PEMBENTUKAN
1
PADA POLITEKNIK PELAYARAN BAROMBONG
MAKASSAR 2021
HALAMAN PEMERIKSAAN / PENGESAHAN
Pemeriksaan / Pengesahan Kertas Kerja Praktek Laut:
Esure Compliance With Pollution Prevention
Soal / Kertas Kerja :
Requirements
Nama Taruna : Ilham Pratama Saputra
NIT / Jurusan : 18.60.0065-III/Nautika
Nama Kapal : KM. Fajar Bahari III
Perwira Pemeriksa : APRILINA PURNAMA SARI,S.H
Benar telah diselesaikan di
: KM. Fajar Bahari III
atas kapal dari tanggal
Sampai dengan Tanggal : 01 Mei 2021 s/d 07Mei 2021
1. Pemeriksaan/pengesahan dari Kapal :

Setiap kesempatan telah kami lakukan pemeriksaan dan bimbingan, selanjutnya
pada halaman terakhir Catatan CRB kami tanda tangani, dicap stempel dan pada
halaman Tugas Paket Prala kami tanda tangani dan cap stempel.
Nama Jabatan Tanggal Tanda Cap Stempel
Pemeriksaan Tangan Kapal
Perwira Second
Pembimbing Sunanto 07 Mei 2021
Officer
Perwira Belly Chief
Pemeriksa 07 Mei 2021
Erlangga Officer
2. Pemeriksaan/pengesahan oleh Penyelenggara Praktek Laut :

Kertas Catatan / Paket Kertas Kerja Praktek Laut ini telah diperiksa dengan catatan
dilengkapi / diperbaiki / diketik kembali / layak uji* (coret yang tidak perlu)*
Catatan 1.
Pemeriksaan 2.
3.
Kertas Catatan Kerja Prala tersebut telah diperiksa kembali dan layak untuk diujikan.
Stempel
Tanda Tangan
Mata Ujian Penyelenggaraan
Pengesahan
Prala
HUKUM MARITIM, KESELAMATAN PELAYARAN

DAN PENCEGAHAN POLUSI
(ENSURE COMPLIANCE WITH POLLUTION
PREVENTION REQUIREMENTS)
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayahNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Praktek Berlayar ini.
Penulis menyadazri bahwa laporan ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu
penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun
sebagai bahan pembelajaran kedepannya agar lebih baik dari sebelumnya.
Laporan Tugas Akhir Praktek Berlayar ini merupakan laporan atas pelaksanaan
praktek berlayar sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Program Diklat Pelayaran yang
bersifat wajib. Laporan ini terdiri atas pengerjaan tugas Catatan Training Record Book serta
Paket Praktek Berlayar.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Direktur Poltekpel Barombong, Perwira Pemeriksa dan Penguji, seluruh Pegawai, serta
Perwira Pembimbing di atas kapal hingga Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga bantuan yang telah diberikan oleh
berbagai pihak mendapat balasan dari Allah SWT dan semoga Allah SWT meberikan rahmat
bagi kita semua. Aamiin.
Demikian, semoga Laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
JAKARTA,07 MEI 2021

Penulis,
ILHAMPRATAMA SAPUTRA
NIT. 18.60.0065/III
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PEMERIKSAAN DAN PENGESAHA.................................................................(2)
KATA PENGANTAR............................................................................................................ (3)
DAFTAR ISI......................................................................................................................... (4)
PENDAHULUAN ................................................................................................................. (5)
ISI URAIAN (JAWABAN ATAS SOAL-SOAL…………………………………………...(6)
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN………………………………………………………………………...(18)
SARAN………………………………………………………………………...............(18)
PENUTUP......................................................................................................................... (19)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DATA SHIP PARTICULARS..............................................................................................(20)
CREW LIST........................................................................................................................ (21)
FOTO KAPAL
SISI HALUAN KAPAL...................................................................................................(22)
SISI LAMBUNG KAPAL.....................................................................................................(22)
SISI BURITAN KAPAL.......................................................................................................(22)
RUANG WELL HOUSE................................................................................................(23)
MESIN INDUK.............................................................................................................. (23)
MESIN GENERATOR..................................................................................................(23)
HALAMAN PENGUJIAN....................................................................................................(14)
4
PENDAHULUAN
Pelaksanaan Praktek Belayar (Prala) bertujuan untuk memenuhi persyaratan-

persyaratan pendidikan akhir sebagai bahan evaluasi untuk lebih memantapkan para
Taruna sebagai calon perwira pelayaran niaga yang bermutu. Kegiatan ini merupakan
pendidikan yang tak terpisahkan dari Program Diklat Pelayaran yang bersifat wajib dan
dilaksanakan pada tingkat semester V-VI dengan waktu 12 bulan di atas kapal niaga sesuai
dipersyaratkan oleh STCW – 95 Reg II / I dan Reg III / I, dan merupakan kegiatan lanjutan
dan aplikasi dari pengetahuan teori di kelas dan keterampilan dalam praktek di laboratorium /
bengkel yang diperoleh sebelumnya di kampus.
Selama melaksanakan Prala, Taruna dituntut untuk meningkatkan pengetahuan
dalam bimbingan Perwira di atas kapal baik Nakhoda maupun Kepala Kamar Mesin (KKM),
sehingga dalam pengerjaan laporan tugas akhir dapat berjalan lancar. Taruna dapat
mengerjakan soal-soal pada Training Record book dan Paket Prala dengan metode tanya
jawab dari Perwira Pembimbing maupun dengan terlibat langsung dalam aktivitas sehari-hari
di atas kapal.
Dengan pelaksanaan Prala selama 12 bulan, diharapkan Taruna memiliki
pengetahuan dan kemampuan komprehensif, sehingga tercipta Taruna yang cerdas,
mandiri, kreatif, serta berwawasan luas.
JAKARTA, 07 MEI 2021
Penulis,
ILHAMPRATAMA SAPUTRA
NIT. 18.60.0065/III
ISI URAIAN
5
NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA
NIT/JURUSAN : 18.60.0065/ NAUTIKA
COMPANY : PT. FAJAR BAHARI NUSANTARA
JENIS KAPAL/ GRT : RORO CARRIER / 7017 T
COMPETENCY: ENSURE COMPLIANCE WITH POLLUTION PREVENTION
REQUIREMNTS
SOAL NO 1.
DENGAN MENGACU PADA KAPAL YANG ANDA PRAKTEK. JELASKAN SECARA
SINGKAT PROSEDUR PENUTUPAN DARURAT YANG DITETAPKAN UNTUK OPERASI
BUNKERING ?
JAWABAN SOAL NO 1.
SUATU TATA CARA PEDOMAN KERJA YANG HARUS DIIKUTI DALAM MELAKSANAKAN
SESUATU KEGIATAN AGAR MENDAPAT HASIL YANG BAIK.KELOMPOK DI BAWAH
PERWIRA YANG DAPAT MENAKSIR KEADAAN ,MENYARANKAN TINDAKAN YANG
HARUS DI AMBILAPA DAN DARI MANA BANTUAN DI BUTUHKAN
SOAL NO 2
MENGACU PADA SOPEP DI ATAS KAPAL DAN DAFTAR SEMUA KONTRAK NEGARA
BAGIAN PELABUHAN YANG DI BERIKAN UNTUK INGGRIS KETIKA TERJADI INSIDEN
POLUSI TELAH TERJADI
6
REQUIREMNTS
JAWABAN SOAL NO 2
 SHIP REGISTERED
 NASIONAL KEBANGSAAN
 DAERAH LUAR
 SINGAPORE
 INDONESIA
 MALAYSIA
 KORE
 THAILAND
 PHILIPINA
 UNITED KINGDOM
INSPEKSI KAPAL: HEAD OFFICER : PETUGAS PENGAWAS PELABUHAN
TELUK MERAH
INGGRIS BARAT
161 264 479 3467
264 479 5258
SOAL NO 3
MENJELASKAN INSPEKSI YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH OTORITAS PELABUHAN
DAN DAN MENGURAIKAN INSPEKSI YANG DAPAT DI AMBIL SESUAI.
JAWABAN SOAL NO 3
 PEMERIKSAAN CONTROL PELABUHAN MELIPUTI PEMERIKSAAN BEBERAPA
ASPEK KAPAL BAIK DI BAGIAN DECK MAUPUN DI BAGIAN MESIN KAPAL

7
REQUIREMNTS
LANJUTAN JAWAB NO 3
 SURVEY MELIPUTI PENGECEKAN DETAIL TEKNIS DOKUMEN PENTING KAPAL
DAN DETAIL ELEMEN STRUKTUR KAPAL.
 SISA MAKANA YANG TIDAK DIHALUSKAN
 KETIKA KAPAL DITAHAN TERUTAMA DITEMUKANTIDAK AMAN DAN BAHAYA
BAGI AWAK KAPALNYA DAN TERHADAP LINGKUNGAN LAUT KAPAL JUGA
DAPAT DITAHAN KETIKA KONDISI DAN STANDAR KAPAL BERTENTANGAN
DENGAN PERATURAN YANG SUDAH DITETAPKAN OLEH IMO DAN OTORITAS
KELAUTAN LAINNYA.
 DATA YANG DIKUMPULKAN DARI PEMERIKSAAN KEADAAN PELABUHAN
SEMUA KAPAL DISIMPAN DALAM SISTEM INFORMASI YANG DISEBUT
PERSAMAAN
 SETELAH INSPEKSI YAITU TUGAS CAPTEN UNTUK MELAPORKAN KEPADA
PERUSAHAAN HASIL DARI INSPEKSI TERSEBUT.
SOAL NO 4.
MENJELASKAN SURVEI DAN INSPEKSI YANG DIPERLUKAN BERDASARKAN
PERATURAN MARPOL 73/78 DAN LANGKAH YANG DAPAT DI AMBIL JIKA SURVEYOR
MENEMUKAN BAHWA KONDISI KAPAL ATAU PERLATANNYA KURANG BAIK.
JAWABAN NO 4
 SISA MAKANAN YANG DIHALUSKAN ATAU DITUMBUK
PEMBUANGAN DIIZINKAN DALAM JARAK MINIMAL KURANG LEBIH 3 MIL DARI
DARAT TERDEKAT
 SISA MAKANAN YANG TIDAK DI HALUSKAN

8
REQUIREMNTS
LANJUTAN JAWABAN SOAL NO 4

PEMBUANGAN DIIZINKAN DALAM JARAK KURANG LEBIH 12 MIL DARI DRATAN
TERDEKAT
 RESIDU KARGO. YANG TIDAK TERKANDUNG DALAM PEMBUANGAN AIR
CUCIAN YANG DIIZINKAN DALAM JARAK KURANG LEBIH 12 MIL DARI
DARATAN.
 RESIDU KARGO YANG TERDAPAT DI RUANG MUAT, PEMBUANGAN AIR
CUCIAN DIPERBOLEHKAN. TIDAK ADA JARAK MINIMUM KE DARATAN
TERDEKAT. KECUALI DI DAERAH SPESIAL HARUS 12 MIL
 MUATAN HEWAN YANG MATI SELAMA PELAYARAN DIPERBOLEHKAN
MEMBUANG SEJAUH MUNGKIN DARI DARATAN TERDEKAT.
SOAL NO 5
MEMBUAT DAFTAR KONDISI DIMANA CAMPURAN MINYAK DARI KAPAL TANKER
MINYAK DAN CAMPURAN MINYAK DARI RUANG MESIN, LAMBUNG KAPAL NON
TANKER DIBUANG KE LAUT.
JAWABAN SOAL NO 5.
 KAPAL TANKER TIDAK BERADA DALAM AREA KHUSUS
 KAPAL TANKER MELEBIHI DARI 50 MIL DARI DARATAN TERDEKAT
 KAPAL TANKER SEDANG DALAM PERJALANAN
 TINGKAT MUTAN DEBIT KANDUNGAN MINYAK TIDAK MELEBIHI 30 LITER
 TIDAK ADA DALAM PERATURAN INI YANG MELARANG KAPAL BERLAYAR

9
REQUIREMNTS
SOAL NO 6.
JELASKAN PENERAPAN MARPOL 73/78 ANNEX III, IV, V, DAN VI PADA PENGALAMAN
ANDA
JAWABAN SOAL NO 6
 ANNEX III YAITU PERATURAN UNTUK PENCEGAHAN PENCEMARAN OLEH ZAT
BERBAHAYA YANG DIBAWA MELALUI LAUT DALAM BENTUK KEMASAN
 ANNEX IV YAITU PENCEGAHAN PENCEMARAN OLEH LIMBAH DARI KAPAL
 ANNEX V YAITU PENCEGAHAN PENCAMARAN OLEH SAMPAH DARI KAPAL
 ANNEX VI YAITU PENCEGAHAN PENCEMARAN OLEH POLUSI UDARA DARI
KAPAL
SOAL NO 7
MELIHAT EMS IMGD CODE ; APA YANG DIKATAKAN UNTUK TUMPAHAN BENZONTRIL
JAWABAN SOAL NO 7
BENZONTRILTERMASUK DALAM KATEGORI BAHAN BERBAHAYA IMGD KODENYA
YAITU UN 2224, KELAS 6.1 II. PROSEDUR MEMBAWA BAHAN BERHAYA SEPERTI
BEZONTRIL HARUS MEMBERIKAN ISYARAT DENGAN MENGGUNAKAN BENDERA B
PADA SIANG HARI DAN MENGGUNAKAN TANDA LAMPU MERAH SATU PADA MALAM
HARI.
KONTEN UMUM YAITU KENAKAN PAKAIAN LENGKAP DAN ALAT BANTU
PERNAFASAN SCBA, HINDARI KONTAK SAAT MENGENAKAN PAKAIAN

10
REQUIREMNTS
LANJUTAN JAWABAN NO 7
PELINDUNG, JIKA PAKAIAN MENCEMARI PAKAIAN HARUS DI CUCI DARI TUMPAHAN
DI DEK
SOAL NO 8
APA TUJUAN DARI GARIS PENGAMAN DI KAPAL DAN BAGAIMANA ANDA AKAN
MEMBUNYIKANNYA.
JAWABAN SOAL NO 8
FUNGSINYA UNTUK KESELAMATAN JIKA KAPAL MELEWATI CUACA BURUK ATAU
KEADAAN DARURAT LAINNYA YANG BEKERJA DI DEK HARUS MEMASANG TALI
PENGAMAN YANG AKAN DIPASANG DI STEN ROOM DI DEK
SOAL NO 9
MENJELASKAN METODE PENCEGAHAN PENCEMARAN MINYAK DAN KETENTUAN
PEMBUANGAN LIMBAH MINYAK DARI RUANG MESIN DILUAR ARE KHUSUS DAN
DIDALAM AREA KHUSUS.
JAWABAN SOAL NO 9.
BERLAYAR DILUAR AREA KHUSUS :
 KAPAL SEDANG DALAM BERNAVIGASI
 HANYA CAMPURANMINYAK AIR OLAHAN YANG DIPROSES MELALUI
PERALATAN PENYARINGAN MINYAK YANG DINYATAKAN MEMENUHI
PERSYARATAN SEBGAIMANA DALAM PERATURAN 14 YANG DIGUNAKAN
UNTUK MEMBUANG CAMPURAN LIMBAH YANG DIOLAH
 PPM MINYAK DALAM LIMBAH YANG DIOLAH TAMPA PENGENCERAN TIDAK
BOLEH MELEBIHI 15 PPM

11
REQUIREMNTS
LANJUTAN JAWABAN SOAL NO 9

 MINYAKYANG BERCAMPUR DIOLAH DALAM PERALATAN PENYARINGAN OLI
HANYA DIAMBIL DARI RUANG MESIN DAN BUKAN DIHASILKAN DARI RUANG
MUATAN
 CAMPURAN BERMINYAK TIDAK DICAMPUR DENGAN TANGKI BAHAN BAKAR
ATAU RESIDU MINYAK TANGKI MUATAN.
 KAPAL LEBIH DARI 12 MIL LAUT DARI TEPI PANTAI
PEMBUANGAN DI AREA KHUSUS :

 KAPAL SEDANG BERLAYAR ATAU BERNAVIGASI
 HANYA CAMPURAN MINYAK AIR OLAHAN YANG DI PROSES MELALUI
PERALATAN PENYARINGAN MINYAK YANG DISETUJUI DAN MEMENUHI
PERSYARATAN SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERATURAN 14 YANG
DIGUNAKAN UNTUK MEMBUANG CAMPURAN LIMBAH
 PPM MINYAK DALAM LIMBAH YANG DIOLAH TAMPA PENGENCERAN TIDAK
BOLEH MELEBIHI 15 PPM
 DI AREA KHUSUS ANTARTIKA, SETIAP PEMBUANGAN MINYAK KE LAUT.
LIMBAH MINYAK ATAU CAMPURAN BERMINYAK DARI KAPAL HARUS
DILARANG
SOAL NO 10
JELASKAN PROSEDUR OPERASI SISTEM PEMANTAUAN DAN CONTROL
PEMBUANGAN MINYAK
JAWABAN SOAL NO 10
1. DALAM MEMPERTIMBANGKAN DESAIN PENGUKUR KADAR MINYAK YANG
AKAN DIMASUKKAN KE DALAM SISTEM, BADAN PEMERINTAH

12
REQUIREMNTS
HARUS MEMPERHATIKAN SPESIFIKASI YANG DIREKOMENDASIKAN OLEH
ORGANISASI.. SISTEM HARUS DILENGKAPI DENGAN ALAT PEREKAM UNTUK
MENYEDIAKAN REKAMAN TERUSAN DEBIT DALAM LITER PER MIL LAUT DAN
JUMLAH TOTAL YANG DIBUANG, ATAU KANDUNGAN MINYAK DAN LAJU
PEMBUANGAN. CATATAN INI HARUS DAPAT DIIDENTIFIKASI WAKTU DAN
TANGGALNYA DAN HARUS DISIMPAN SETIDAKNYA SELAMA TIGA TAHUN.
SISTEM PEMANTAUAN DAN KONTROL PEMBUANGAN MINYAK HARUS MULAI
BEROPERASI KETIKA ADA PEMBUANGAN LIMBAH KE LAUT DAN HARUS
SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA AKAN MEMASTIKAN BAHWA SETIAP
PEMBUANGAN CAMPURAN MINYAK DIHENTIKAN SECARA OTOMATIS KETIKA
TINGKAT PEMBUANGAN MINYAK SESAAT MELEBIHI YANG DIIZINKAN OLEH
PERATURAN.
2. SISTEM PEMANTAUAN DAN KONTROL PELEPASAN MINYAK HARUS
DIRANCANG DAN DIPASANG SESUAI DENGAN PEDOMAN DAN SPESIFIKASI
UNTUK SISTEM PEMANTAUAN DAN KONTROL PELEPASAN MINYAK UNTUK
KAPAL TANKER MINYAK YANG DIKEMBANGKAN OLEH ORGANISASI.
ADMINISTRASI DAPAT MENERIMA PENGATURAN KHUSUS SEPERTI YANG
DIRINCI DALAM PEDOMAN DAN SPESIFIKASI.
3. INSTRUKSI UNTUK PENGOPERASIAN SISTEM HARUS SESUAI DENGAN
MANUAL OPERASIONAL YANG DISETUJUI OLEH ADMINISTRASI. MEREKA
HARUS MENCAKUP OPERASI MANUAL MAUPUN OTOMATIS DAN HARUS
DIMAKSUDKAN UNTUK MEMASTIKAN BAHWA TIDAK ADA WAKTU MINYAK
AKAN DIBUANG KECUALI SESUAI DENGAN KONDISI YANG DITENTUKAN
DALAM PERATURAN 34 LAMPIRAN INI.

13
REQUIREMNTS
SOAL NO 11
JELASKAN BERBAGAI ENTRI YANG PERLU DIBUAT DALAM BUKU CATATAN MINYAK
JAWABAN SOAL NO 11
CATATAN YANG ADA DIDALAM OIL RECORD BOOK YAITU
1. SEMUA OPERASI YANG TERKAIT MINYAK DAN MINYAK CAMPURA
2. TANGGAL, POSISI KAPAL (LINTANG/BUJUR), JUMLAH, IDENTIFIKASI TANGKI,
DAN DURASI OPERASI DICATAT.
3. BALLASTING DAN PEMBERSIHAN TANGKI BAHAN BAKAR MINYAK
4. PEMBUANGAN BALLAST KOTOR ATAU AIR PEMBERSIH DARI TANGKI BAHAN
BAKAR MINYAK
5. PEMBUANGAN RESIDU MINYAK (LUMPUR/SLUDGE)
6. PEMBUANGAN NON-OTOMATIS KE LAUT ATAU PEMBUANGAN SEBALIKNYA,
DARI AIR BILGE YANG TERAKUMULASI DI RUANG MESIN
7. PEMBUANGAN OTOMATIS KE LAUT ATAU PEMBUANGAN SEBALIKNYA, DARI
AIRGOTKAPAL, DIKUMPULKAN DI RUANG MESIN (MIS. TRANSFER AIR GOT
KAPAL KE TANGKI AIR) (IDENTIFIKASI TANGKI)
8. KONDISI ODM DAN SISTEM KONTROL
9. PEMBUANGAN MINYAK YANG TIDAK DISENGAJA ATAU LUAR BIASA LAINNYA
10. BUNKERING BAHAN BAKAR, ATAU BULK/DRUM LUBE OIL (LO)
11. PROSEDUR OPERASIONAL TAMBAHAN DAN KOMENTAR UMUM
12. OTORITAS NEGARA PELABUHAN DAPAT MENGAMBIL SALINAN ENTRI, DAN
JIKA DIMINTA, MASTER DIMINTA UNTUK MENYATAKAN BAHWA ITU ADALAH
SALINAN YANG BENAR.

14
REQUIREMNTS
13. ORB TETAP DISIMPAN DIATAS KAPAL SELAMA 3 TAHUN SETELAH TANGGAL
ENTRI TERAKHIR.
SOAL NO 12
JELASKAN INFORMASI DARI OWNER KEPADA NAHKODA DALAM RENCANA
DARURAT PENCEMARAN MINYAK KAPAL (SOPEP) TERMASUK RENCANA DARURAT
PENCEMARAN LAUT KAPAL (SMPEP) UNTUK MINYAK DAN ZAT BERBAHAYA DAN
RENCANA TANGGAP KAPAL (VRP)
JAWABAN SOAL NO 12
FAKTOR BERIKUT SEBAGAI MINIMAL YANG HARUS DIPERHITUNGKAN:
1. SIFAT KERUSAKAN, KEGAGALAN ATAU KERUSAKAN MESIN ATAU
PERALATAN KAPAL
2. LOKASI KAPAL DAN KEDEKATANNYA DENGAN DARATAN ATAU BAHAYA
NAVIGASI LAINNYA
3. CUACA, PASANG SURUT, ARUS DAN KEADAAN LAUT.
4. KEPADATAN LALU LINTAS
SOAL NO 13
MENJELASKAN PROSEDUR OPERASI PERALATAN ANTIPOLUSI, RENCANA
PEMBUANGAN LIMBAH, INCENERATOR, KOMUMINUTOR, DAN INSTALASI
PENGOLAHAN AIR BALLAST
JAWABAN SOAL NO 13
 PEMBAKAR LUMPUR DITEMPATKAN DI INSINERATOR UNTUK MELAHIRKAN
DAN MEMBUANG LIMBAH DAN MINYAK LIMBAH DAN

15
REQUIREMNTS
PEMBAKAR MINYAK TAMBAHAN JUGA DIMAKSUDKAN UNTUK MENYALAKAN

KONTROL OTOMATIS SAMPAH YANG DISEDIAKAN UNTUK SISTEM
MENGAMANKAN PENYALA KETIKA SAMPAH MULAI TERBAKAR TANPA PERLU
PEMBAKARAN PENYALA UDARA TUMPAH DENGAN BANTUAN KIPAS ANGIN
PAKSA
 PINTU MUAT YANG DIOPERASIKAN SECARA FEUMATIK DISEDIAKAN UNTUK
MEMUAT SAMPAH DAN INTERLOCK JUGA DILENGKAPI DENGAN BURNER DAN
KIPAS ANGIN PAKSA YANG AKAN BERGERAK KETIKA PINTU MUAT DALAM
KONDISI TERBUKA SEBAGAI BART KESELAMATAN
SOAL NO 14
MENJELASKAN INSTALASI PENGELOLAAN SENYAWA ORGANIK VOLATIL (VOC),
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH, SISTEM ANTI FOULING, PENGELOLAAN AIR
BALLAST DAN KRITERIA PEMBUANGANNYA
JAWABAN SOAL NO 14
PENGOALAHAN SENYAWA ORGANIK
1. ADA DUA ASPEK PENGENDALIAN VOC DALAM PERATURAN INI. DALAM
PERATURAN PERTAMA, 15.1 – 15.5 DAN 15.7, PENGENDALIAN VOC YANG
DIPANCARKAN KE ATMOSFER SEHUBUNGAN DENGAN PELABUHAN ATAU
TERMINAL TERTENTU DICAPAI DENGAN PERSYARATAN UNTUK
MENGGUNAKAN SISTEM KENDALI EMISI UAP (VECS). JIKA DIPERLUKAN, BAIK
PENGATURAN KAPAL DAN PANTAI HARUS SESUAI DENGAN MSC/CIRC.585
“STANDAR UNTUK SISTEM KENDALI EMISI UAP”. SUATUPIHAK DAPAT
MEMILIH UNTUK MENERAPKAN KONTROL TERSEBUT HANYA UNTUK
PELABUHAN ATAU TERMINAL TERTENTU DI

16
REQUIREMNTS
BAWAH YURISDIKSINYA DAN HANYA UNTUK UKURAN TERTENTU DARI KAPAL

TANKER ATAU JENIS KARGO
2. SISTEM ANTIFOULING
KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PENGENDALIAN SISTEM ANTI-
FOULING BERBAHAYA DI KAPAL, YANG DIADOPSI PADA 5 OKTOBER 2001,
AKAN MELARANG PENGGUNAAN SENYAWA ORGANOTIN BERBAHAYA DALAM
CAT ANTI-FOULING YANG DIGUNAKAN DI KAPAL DAN AKAN MENETAPKAN
MEKANISME UNTUK MENCEGAH POTENSI PENGGUNAAN DI MASA DEPAN.
ZAT BERBAHAYA LAINNYA DALAM SISTEM ANTI-FOULING. KONVENSI INI
MULAI BERLAKU PADA TANGGAL 17 SEPTEMBER 2008
3. BALLAST MANAGEMEN SISTEM
KETIKA KAPAL MELAKUKAN PROSES BALLASTING DAN DEBALLASTING MAKA
AKAN TERJADI PERTUKARAN ORGANISME DI SATU DAERAH DENGAN
DAERAH LAINNYA. PROSES INI BERLANGSUNG SELAMA BERTAHUN-TAHUN
SELAMA KAPAL BEROPERASI. HAL INI MENGAKIBATKAN KESEIMBANGAN
EKOSISTEM TERGANGGU. KARENA ORGANISME ASLI BERCAMPUR DENGAN
ORGANISME PENDATANG YANG MENYEBABKAN BANYAK TERJADI MUTASI
GENETIKA.
SOAL NO 15
MENDESKRIPSIKAN LANGKAH-LANGKAH PROAKTIF YANG DAPAT DIAMBIL DI ATAS
KAPAL UNTUK MELINDUNGI LINGKUNGAN LAUT UNTUK OPERASI KAPAL (SEPERTI
BUNKERING, BONGKAR / MUAT BARANG BERBAHAYA, PEMBERSIHAN TANGKI,
PENCUCIAN RUANG KARGO, PEMOMPAAN BILGA, PERTUKARAN AIR BALLAST,
PEMBERSIHAN DAN PEMBEBASAN GAS , PEMBUANGAN SAMPAH, PEMBUANGAN
LIMBAH, DLL)

17
REQUIREMNTS
JAWABAN SOAL NO 15.

 SELAMA BUNKER PASTIKAN TIDAK BOLEH ADA TUMPAHAN MINYAK DI KAPAL
ATAUPUN DILAUT
 JANGAN BIARKAN BEBAN JATUH
 BERI PERLINDUNGAN DI BAWAH JIKA BEBAN JATUH
 KOTORAN DARIPEMBERSIHAN TANGKI DAPAT DIHILANGKAN KETIKA KAPAL
JAUH DARI DARAT
 PEMBUANGAN AIR BALAS DAPAT DILAKUKAN PADA SAAT KAPAL SEDANG
BERLAYAR
KESIMPULAN DAN SARAN
18
KESIMPULAN
Berdasarkan proses penyelesaian dan penyusunan kertas kerja prala ini, dimana
sangat padat dengan inti permasalahan dunia kemaritiman dan diklat pelayaran tentang
pengadaan praktek laut sangat di perlukan untuk mempraktekkan ilmu pendidikan serta teori
yang harus seiring dengan praktek.sehingga kepercayaan diri semakin meningkat untuk
menjadi seorang perwira yang handal,provesional,cakap,dan bertanggung jawab
SARAN
Dalam pengalaman taruna dari praktek berlayar serta proses penyususan kertas
kerja praktek laut ini, taruna menyarankan kepada para junior yang akan melaksanakan
praktek laut ini untuk senantiasa selalu melatih diri,belajar dan serius di dalam praktek
berlayar agar dapat memahami dan megerti setiap langkah pekerjaan yang di laksanakan
sehingga pada saat penyusunan kertas kerja prala dapat mengerjakannya tanpa ada
halangan atau masalah yang di hadapi.
PENUTUP
19
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulis telah menyelesaikan Praktek
Berlayar dan menyusun Laporan Praktek Berlayar di Kapal KM.Fajar Bahari III,
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Chief Officer Belly Erlangga
sebagai Perwira Pembimbing di atas kapal karena berkat bimbingan dan arahannya maka
proses praktek berlayar serta pengerjaan Training Record Book dan Kertas Kerja Paket
Prala dapat berjalan dengan lancar.
Selama melaksanakan praktek berlayar, telah banyak pengetahuan dan pengalaman
yang penulis dapatkan semoga menjadi panduan serta pengalaman yang bermanfaat di
kemudian hari.
Semoga Tuhan Selalu menyertai dan melidungi kita semua.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
20
DATA SHIP PARTICULAR
CREW LIST
21
LAMPIRAN FOTO KAPAL
A. Sisi Haluan
22
B. Sisi Lambung
C. Sisi Buritan
LAMPIRAN FOTO KAPAL

D. Ruang Well House
23
E. Mesin induk
F. Mesin Generator
HALAMAN PENGUJIAN
24
NAMA TARUNA/NIT : ILHAM PRATAMA SAPUTRA/ 18.60.0065-III
JUDUL/MATA KULIAH : ENSURE COMPLIANCES WITH POLLUTION PREVENTION
REQUIREMENT/ HUKUM MARITIM, KESELAMATAN PELAYARAN DAN PENCEGAHAN
POLUSI
TANGGAL PENGUJIAN :
TANDA
PENGUJI NAMA/NIP NILAI KET
TANGAN
I FAHRI IHSAN,SE.,M.Si.,M.Mar
25

21.ensure Compliance With Pollution Prevention Requirements

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

21.ensure Compliance With Pollution Prevention Requirements

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KERTAS KERJA PRAKTEK BERLAYAR

PERUSAHAAN : PT. FAJAR BAHARI NUSANTARA

HUKUM MARITIM, KESELAMATAN PELAYARAN DAN PENCEGAHAN POLUSI

(COMPETENCY : ENSURE COMPLIANCE WITH POLLUTION PREVENTION

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN TUGAS AKHIR BERLAYAR

PADA PROGRAM DIKLAT PELAUT III PEMBENTUKAN

1. Pemeriksaan/pengesahan dari Kapal :

2. Pemeriksaan/pengesahan oleh Penyelenggara Praktek Laut :

HUKUM MARITIM, KESELAMATAN PELAYARAN

JAKARTA,07 MEI 2021

Pelaksanaan Praktek Belayar (Prala) bertujuan untuk memenuhi persyaratan-

JAKARTA, 07 MEI 2021

NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA

NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA

NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA

LANJUTAN JAWABAN SOAL NO 4

NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA

NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA

NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA

LANJUTAN JAWABAN SOAL NO 9

PEMBUANGAN DI AREA KHUSUS :

NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA

NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA

NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA

NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA

PEMBAKAR MINYAK TAMBAHAN JUGA DIMAKSUDKAN UNTUK MENYALAKAN

NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA

BAWAH YURISDIKSINYA DAN HANYA UNTUK UKURAN TERTENTU DARI KAPAL

NAMA : ILHAM PRATAMA SAPUTRA

JAWABAN SOAL NO 15.

KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN FOTO KAPAL

Anda mungkin juga menyukai