Anda di halaman 1dari 50

INFORMASI UMUM MODUL

A. Identitas Modul
Penyusun : Lilik Mutiatul K.

Institusi : SMK Perikanan dan Kelautan Puger


Tahun : 2021

Pengarah materi : Devi K.N

Penelaah : Danang Kurniawan


Jenjang sekolah : SMK/ MAK Bidang Teknik Konstruksi Kapal

Alokasi waktu : 810 menit

Jumlah pertemuan : 3x pertemuan (18 Jam Pelajaran)


Kata kunci : proses bisnis bidang manufaktur dan

teknologi konstruksi kapal

Kode perangkat : Modul 1


Jumlah peserta didik : 20 anak

Moda : Tatap Muka/ Luring

B. Kompetensi awal
Peserta didik sudah mempelajari materi IPA dan Matematika

C. Profil Pelajar Pancasila


Mandiri, bernalar kritis, kreatif

D. Cara Penggunaan Modul Ajar


1. Modul ajar ini dirancang untuk membantu guru pengajar kelas 10 SMK (Fase E)
yang berada di sekolah pusat keunggulan untuk melaksanakan kegiatan di mata
pelajaran Dasar-Dasar Teknik Konstruksi Kapal Bidang Keahlian Teknik
Konstruksi Kapal.
2. Di dalam modul ajar ini ada beberapa aktivitas yang saling berkaitan, dengan
beberapa formatif asesmen sebagai diagnostik asesmen dan asesmen sumatif
sebagai ujung dari proses pembelajaran. Disarankan agar modul ajar ini
dilakukan pada semester 1, sesuai dari urutan di alur tujuan pembelajaran.
3. Waktu yang direkomendasikanuntuk pelaksanaan modul ajar ini adalah 3 kali
tatap muka dengan durasi kurang lebih 18 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar
aktivitas agar di satu sisi para guru mempunyai waktu yang cukup untuk
melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi peserta didik.
Selain itu peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir, melakukan
aktivitas refleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas tersebut dengan
baik.

E. Sarana dan Prasarana


1. Sarana pembelajaran:
a. Digital; video pembelajaran, buku digital (e-book), majalah/ surat kabar
digital, dan lainnya
b. Non digital; buku ajar teknik konstruksi kapal, majalah/ surat kabar, buku
ajar yang relevan dan lainnya

2. Prasarana pembelajaran:
a. Perangkat keras; PC, laptop/ ponsel/ tablet dan headset.
b. Perangkat lunak; LMS seperti Google Classroom, Moodle dan lainnya. Selain
itu, sumber belajar digital misalnya Youtube, sumber belajar milik Pusdatin
Kemendikbud dan lainnya.

F. Kolaborasi

Apabila guru dan peserta didik mempunyai keterbatasan untuk memperoleh konten
belajar atau sumber belajar, maka guru bisa mendatangkan nara sumber dan atau
guru tamu misalnya dari industri-industri yang bergerak dalam bidang manufaktur
khususnya terkait disiplin ilmu Teknik Konstruksi Kapal dan bisa menggunakan
sarana sekitar sebagai sumber primer maupun sekunder.
KOMPONEN INTI

PERTEMUAN KE 1 (6 JP)
Komponen inti Kegiatan
Elemen 1 Proses bisnis secara menyeluruh bidang
manufaktur dan rekayasa konstruksi kapal

Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat:


1. Memahami proses bisnis manufaktur
perkapalan
2. Memahami proses desain kapal
Pemahaman Bermakna 1. Proses bisnis manufaktur dan
konstruksi kapal
2. Proses desain kapal
Pertanyaan Pemantik 1. Cobalah kalian cari artikel/ berita, baik
di media cetak maupun elektronik
mengenai bagaimana kapal dipesan
oleh pemilik kapal?
2. Menurut kalian bagaimana proses
produksi pada produksi kapal?

SKENARIO PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan


(15 menit) mengucapkan salam dilanjutkan dengan
berdo’a, kemudian memeriksa presensi peserta
didik.
2. Guru mengkondisikan (memberi motivasi)
peserta didik agar siap untuk memulai
pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini sekaligus menginformasikan sistem evaluasi
yang akan dilakukan pada pembelajaran ini.
4. Guru memberi stimulan untuk merangsang
anak mengulang kompetensi yang telah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang akan
dipelajari.
5. Guru memberikan instrumen tes diagnostik
non kognitif kepada peserta didik
Inti 1. Guru meminta peserta didik secara bergantian
(230 menit) menyampaikan hal apa saja yang diamati dari
lingkungan masing-masing tentang bisnis
manufaktur kapal. Termasuk bagaimana
proses desain kapal. Peserta didik yang lain
merespon, guru membagi peserta didik ke
dalam beberapa kelompok
2. Guru meminta semua peserta didik menyimak
tayangan video pembelajaran tentang alur
pemesanan kapal secara seksama
1. Guru meminta peserta didik dalam masing-
masing kelompok berdiskusi untuk melakukan
pengamatan pada lembar pengamatan (tabel
1.2), tiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi yang telah dibuat secara bergantian,
kelompok yang lain menanggapi.
Penutup 1. Peserta didik dan guru membuat
rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Peserta didik dan guru merefleksikan kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
3. Guru memberi pesan untuk belajar dan
menjaga prokes selama di rumah dan di luar
rumah
4. Guru dan peserta didik berdoa bersama untuk
mengakhiri pembelajaran yang dipimpin oleh
salah satu perwakilan peserta didik
5. Guru menutup kelas dengan salam dan peserta
didik menjawab salam penutup dari guru

Asesmen 1. Diagnostik: menggunakan instrumen berupa


kuesioner
2. Pre test : menggunakan instrumen untuk
mengetahui kemampuan awal
3. Post test: menggunakan instrumen untuk
mengetahui kemampuan akhir
4. Observasi: untuk menilai kemandirian dan
kreatifitas
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Tugas 1:
1. Anak-anak coba kalian amati sekitarmu, adakah industri galangan
kapal di sekitarmu? Bagaimana alur pemesanan kapal di industri
tersebut?
2. Selanjutnya bacalah materi di bawah ini, pahami lebih dahulu dan
catat hal-hal yang kalian belum jelas!

MATERI AJAR
A. Proses Bisnis Manufaktur Perkapalan
Bisnis manufaktur perkapalan merupakan salah satu jenis industri yang
bergerak di bidang produk dan jasa yang menghasilkan gambar, komponen kapal,
produk kapal bahkan perawatan. Selain itu, sumber daya manusia yang terlibat
menjadi salah satu faktor keberhasilan bisnis bidang perkapalan.
Bisnis industri galangan kapal terdiri dari:
 Galangan Kapal (shipbuilding)
Galangan kapal merupakan sektor bisnis yang bergerak di bidang
pembuatan kapal baru dan perawatan kapal. Teknologi, sumber daya manusia
dan fasilitas yang terdapat pada industri sangat mempengaruhi produk yang
akan dihasilkan. Contoh industri pembangunan kapal (galangan kapal) adalah
PT PAL Indonesia (Persero), PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, PT Dumas
Tanjung Perak Shipyard Surabaya dan lain sebagainya.
PT PAL Indonesia (Persero) yang berlokasi di Jl. Ujung Surabaya Jawa
Timur merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang produksi kapal
perang dan kapal komersil, jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal dan rekayasa
umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan kebutuhan klien. Saat ini
kemampuan dan kualitas rancang bangun dari PT PAL INDONESIA (Persero) telah
diakui pasar internasional. Kapal-kapal produksi PT PAL INDONESIA (Persero)
telah melayari perairan internasional di seluruh dunia.

Untuk lebih jelasnya mengenai profil PT PAL, kalian bisa menyimak video
profil PT PAL dengan mengklik gambar atau link yang tertera berikut ini.
Video 1.1. Profil PT PAL Indonesia (Persero)
Sumber: https://youtu.be/IBJekRxSt0o

 Industri bahan baku


Industri ini memproduksi bahan baku yang akan dipakai di galangan kapal
seperti lembaran pelat baja dan profil baja. Contoh industri bahan baku adalah
PT Krakatau Steel, PT Inti General Jaya Steel, PT Gunawan Dianjaya Steel dan
lain sebagainya.
 Industri Komponen Kapal
Industri komponen kapal merupakan industri yang bergerak dalam
pembuatan komponen kapal yang tidak dapat dibuat sendiri oleh galangan kapal,
seperti: jangkar, mesin kapal, peralatan navigasi, peralatan perlistrikan, pipa dan
lain sebagainya. Keberadaan industri komponen kapal ini menjadi sangat penting
bagi galangan kapal karena mempengaruhi lama penyelesaian produk kapal.
Contoh industri yang bergerak di bidang komponen kapal adalah PT Barata
Indonesia, PT Tesco Marine, PT Teknik Tadakara dan lain sebagainya.
 Jasa konsultasi dan perekayasaan (design & engineering)
Tidak semua galangan kapal memiliki jasa konsultasi. Calon pemilik kapal
(owner) membutuhkan industri jasa konsultasi untuk menterjemahkan
keinginannya sebelum membuat kapal, mulai dari desain, biaya bahkan industri
galangan kapal yang ditunjuk. Karena kapal bukan barang murah, jasa ini sangat
penting keberadaanya baik bagi industri galangan kapal maupun owner untuk
menjembatani supaya proses pembuatan kapal dapat berjalan dengan lancar.
Industri jasa konsultasi tidak memiliki galangan sendiri, untuk itu industri ini
bekerja sama dengan galangan kapal saat mereka menerima pesanan dari owner
kapal. Contoh industri yang bergerak di bidang ini adalah PT Terafulk Megantara
Design yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.
 Pemotongan kapal (ship recycling yard)
Kapal-kapal tua yang beroperasi lebih dari 25-30 tahun, memerlukan
biaya yang tinggi untuk perawatannya sehingga diaggap kurang menguntungkan
pemilik kapal. supaya kapal ini memiliki nilai ekonomis, pemilik kapal membawa
kapal bekasnya tersebut ke industri pemotongan kapal untuk dilakukan proses
daur ulang dengan mengambil dan mengolah kembali materialnya dengan
dipotong-potong menjadi beberapa bagian.

1. Alur Pemesanan Kapal


Pemesanan kapal dilakukan melalui 2 tahapan pemesanan, yaitu tahap
prakontrak dan tahapan kontrak kapal.
Pada tahapan prakontrak kapal, proses perencanaan desain meliputi
concept design dan prelimenary design. Adapun pada tahapan kontrak tahapan
perencanaan dan perancangan desain meliputi contract design dan detail design.

Dibawah adalah alur pemesanan kapal hingga pelaksanaan konstrak


kapal.
a. Pra-Kontrak kapal
1) Owner/konsultan pemesan kapal menentukan type dan jenis kapal
2) Owner/konsultan pemesan kapal menentukan route pelayaran kapal
3) Owner/konsultan pemesan kapal menentukan kapasitas muatan kapal
4) Owner/konsultan pemesan kapal menentukan Kecepatan kapal
5) Owner/konsultan pemesan kapal meminta sort spect./ringkasan singkat
spesifikasi teknik dan gambar rencana umum

Dokumen lelang yang harus disiapkan oleh galangan pada proses pra
kontrak lelang adalah ;
1) Galangan pembuat kapal menyiapkan draft spesifikasi teknis kapal
2) Galangan pembuat kapal menyiapkan ukuran utama kapal
3) Galangan pembuat kapal menyiapkan draft gambar rencana umum kapal
(general arrangement)
4) Galangan pembuat kapal menyiapkan perincian harga kapal

b. Kontrak Lelang
Pada saat pelaksanaan kontrak lelang galangan diharuskan meyiapkan
data pendukung yang akurat dan lengkap diantaranya adalah :
1) Galangan pembuat kapal membawa hasil rancangan kapal yang berisi
rencana garis (desain bentuk dan performance kapal), rencana umum
kapal (ruang muat, kamar mesin, akomodasi, dan tangki tangi), gambar
gambar class/owner approval (midship section, steel plan, shell expansion,
diagram pipa dan listrik), Detail desain (arrangement, routing pipa dll), shop
drawing/ gambar kerja (assembly drawing, nesting, piece pipe, ducting,
cable tray dll).
2) Galangan pembuat kapal menyiapkan rencana anggaran biaya (bill of
quantity) yang berisi equipment list, raw material (plate, Profile, Pipe fitting,
kabel), consumable material, material out fitting.

Ketika semua aspek diatas telah sesuai berdasarkan permintaan


owner/pemesan kapal, maka kontrak pembangunan kapal dapat
dilaksanakan. Tenggang waktu pembangunan kapal tertuang dalam kontrak
kapal dan di sepakati oleh pihak pihak terkait. Jika tenggang waktu
penyelesaikan pembangunan kapal terjadi keterlambatan biasanya terdapat
denda atau adendum yang dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak yang
tekait dalam kontrak pembangunan kapal.
Seletah mengetahui alur pemesanan kapal dari materi diatas kamu
juga dapat mngembangkan pengetahuan tentang alur pemesananan kapal
dengan mencari informasi dari sumber lain seperti internet ataupun buku
lainya.

Tugas 2:
1. Dari materi yang kalian pelajari tadi dan juga dari keterangan guru,
apakah kalian sudah jelas? Jika belum jelas, coba bertanya kepada
teman sebelahmu, catatlah jawaban temanmu!
2. Lanjutkan lagi membaca materi di bawah ini dan catat hal-hal yang
perlu menurut kalian penting!
2. Proses Desain Kapal
Proses desain kapal digambarkan seperti diagram spiral seperti di bawah
ini.

Gambar 1.1 Desain spiral


Sumber: https://dlba-inc.com/naval-architecture/ (diunduh pada 16 Oktober
2021, pukul 09.11 WIB)

Pembuatan desain kapal disesuaikan dengan spesifikasi dasar yang di


butuhkan oleh pihak pemesan kapal atau owner kapal berdasarkan perencanaan
operasional kapal. Pembuatan desain kapal adalah proses yang terjadi berulang
ulang hal tersebut bertujuan untuk menghasilkan sebuah desain kapal dengan
hasil yang baik dan optimal. Dalam pembuatan desain kapal digambarkan
dengan konsep desain spiral (the sipral design). Jika terjadi kesalahan atau
ketidaksesuaian di salah satu tahap, maka kegiatan akan kembali di awal pada
proses desain kapal.
Konsep desain spiral dibagi menjadi 4 tahapan yaitu: concept design,
preliminary design, contract design dan detail design.
a. Concept Design
Concept Design adalah tahap lanjutan setelah adanya owner
requirenent dimana dalam concept design ini seorang desainer/perancang
kapal menterjemahkan dan mendevinisikan owner requirenent menjadi
sebuah konsep kapal sesuai dengan persyaratan, kebutuhan mendasar, serta
kendala proses perencanaan kapal mulai dilakukan dengan menggunakan
pendekatan dan batasan- batasan yang ada.
Konsep kapal yang dihasilkan menggunakan pendekatan, perhitungan,
kurva, ataupun dari pengalaman sebelum sebelumnya sehingga
menghasilkan sebuah estimasi biaya konstruksi, pemesinan, kelistrikan dan
kelengkapan lainya. Concept design ini biasanya berupa gambar atau sketsa
dari sebagian ataupun kapal secara utuh.

b. Preliminary Design
Preliminary Design adalah tahap lanjutan dari concept design, desain
spiral konsep ini berada pada lintasan ke 2, dimana dalam hal ini
perencanaan dan perancangan di buat lebih mendetail berdasarkan pada
kebutuhan sebelumnya. Pada tahap ini detail yang di maksud adalah faktor
yang berpengaruh penting pada kapal contohnya adalah perhitungan
kekuatan memanjang, perhitungan kekuatan tekuk, pengembangan desain
midship kapal, serta perhitungan yang lebih akurat pada berat kapal, titik
berat, stabilitas, dan lain – lain secara tertulis disertai dengan hasil analisa
atau gambar yang mendasar sesuai rule/ peraturan pembuatan kapal.

c. Contract Design
Contract Design adalah tahap lanjutan dari preliminary design dimana
pada tahap ini pengembangan perancangan menjadi lebih detail dan lengkap
yang memungkinkan pembangun kapal (owner) mengerti secara jelas kapal
yang akan dibuat dengan disertai estimasi yang akurat seluruh biaya
pembangunan kapal. Tujuan contract design adalah untuk membuat deskripsi
kapal yang akan di buat secara utuh yang nantinya akan digunakan sebagai
dasar kontrak pembangunan kapal antara pihak pemesan kapal dengan pihak
galangan pembuat kapal. Adapun komponen – komponen dalam contract
drawing dan contract spesification adalah sebagai berikut :
 Structural drawing dan structural design
 Arrangement drawing
 Propulsion arrangement
 Machinery section
 Propeller section
 f. Generator section
 g. Electrical section

Dokumen gambar diatas disebut juga dengan key plan, dan harus
mempresentasikan secara detail kapal yang di pesan oleh owner.

d. Detail Design
Detail design adalah tahapan akhir dari mendesain sebuah kapal,
dimana gambar- gambar yang dihasilakan sebelumnya di detailkan kembali
menjadi gambar kerja yang lebih detail secara menyeluruh. Sehingga dari
gambar kerja tersebut dapat di buat bagian komponen kapal yang sebenarnya,
contoh gambar detail design adalah detail drawing part, detail drawing
construction, gambar bukaan konstruksi kapal, cutting plan dll.

Tugas 3:
1. Setelah kalian tuntas mempelajari materi di atas, sekarang kalian
coba analisis alur pemesanan kapal yang paling kalian pahami!
2. Temukan informasi dari perpustakaan atau internet serta sumber
belajar lainnya yang relevan mengenai proses bisnis manufaktur
perkapalan sebagai bahan diskusi. Silakan kalian diskusikan!
3. Temukan informasi dari perpustakaan atau internet mengenai
proses desain kapal. Informasi bisa berupa bacaan, video atau
sumber lainnya yang sesuai dengan materi di atas. Silahkan kalian
simak lebih dahulu!
ASESMEN

Pada tahapan asesmen ini, coba kalian kerjakan dan jawablah pertanyaan berikut
untuk mengetahu pemahaman kalian pada materi yang telah dibahas.

1. Utarakan kembali menurut pendapat kalian mengenai jenis-jenis industri


perkapalan!
Jawab:
.................................................................................................................................
.....................................................................................

2. Bagaimana alur pemesanan kapal yang kalian pahami dari materi?


Jawab:
.................................................................................................................................
.....................................................................................

3. Sebutkan dan jelaskan tahapan proses desain kapal?


Jawab:
.................................................................................................................................
.....................................................................................

4. Dalam proses pemesanan kapal, jika owner tidak cocok dengan biaya pembuatan
kapal maka proses desain akan kembali tahapan sebelumnya yaitu…
Jawab:
.................................................................................................................................
.....................................................................................

5. Bagaimana meningkatkan nilai ekonomis kapal yang sudah tidak layak berlayar
atau tidak beroperasi kembali sehingga pemilik kapal dapat terus melanjutkan
operasional perusahaannya?
Jawab:
.................................................................................................................................
.....................................................................................
PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Untuk lebih memperkaya pemahaman kalian mengenai proses bisnis manufaktur


kapal, secara menyeluruh, silakan kalian simak video dari Kementerian
Perindustrian dan Perdagangan dengan cara mengklik langsung pada gambar
tangkapan video berikut:

Video 1.2. Industri Perkapalan di Indonesia


Sumber: https://youtu.be/tfQ8kxzT_9U

Supaya kalian lebih memahami mengenai materi proses bisnis manufaktur perkapalan,
silakan kalian mengerjakan soal berikut ini.
1. Sebutan dan jelaskan contoh-contoh industri perkapalan yang ada di sekitar kalian!
Jawab:
........................................................................................................................ .........
.....................................................................................

2. Ceritakan mengenai jenis-jenis industri manufaktur bidang perkapalan yang ada di


sekitar kalian!
Jawab: ...........................................................................................................
...........................................................................................................

3. Sebutkan dan jelaskan alur pemesanan kapal!


Jawab: ...........................................................................................................
...........................................................................................................
4. Proses desain kapal menggunakan spiral design. Uraikan menurut pendapat kalian
maksud dari spiral design dalam proses desain kapal!
Jawab: ...........................................................................................................
...........................................................................................................

5. Ceritakan menurut pendapat kalian mengenai pengertian proses preliminery


design!
Jawab: ...........................................................................................................
...........................................................................................................
REFLEKSI

A. Refleksi Guru

Setelah menyampaikan materi pada bab ini, guru melakukan refleksi diri dengan
mengisi kolom yang sesuai.

Tabel 1.1 Refleksi Peserta Didik

Hasil Refleksi
No Uraian
Ya Tidak
Apakah dalam membuka pelajaran dan
memberikan penjelasan teknis atau intruksi
1 yang disampaikan untuk pembelajaran yang
akan dilakukan dapat dipahami oleh peserta
didik?
Bagian manakah pada rencana pembelajaran
2
yang perlu diperbaiki?
Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap
materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
3
latihan dan penilaian yang telah dilakukan
dalam pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran
4
sesuai dengan yang diharapkan?
Apakah arahan dan penguatan materi yang telah
5
dipelajari dapat dipahami oleh peserta didik?

B. Refleksi Peserta Didik

Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian merefleksi diri dengan
memberi tanda check list (√) pada pertanyaan dibawah ini, secara jujur sesuai
dengan kondisi kalian masing-masing.
Tabel 1.2 Refleksi Peserta Didik

Hasil Refleksi
No Uraian
Ya Tidak
1 Apakah ada kendala belajar dalam bab ini?

Apakah kalian sudah bisa mengidentifikasi jenis


2
industri perkapalan?

Apakah kalian sudah memahami mengenai alur


3
pemesanan kapal?

Apakah kalian sudah memahami proses desain


4
kapal?
Lampiran

1. Lembar pengamatan (diisi oleh peserta didik)


a. Silakan kalian melakukan observasi atau kunjungan ke industri atau usaha
bisnis di daerah sekitar kalian.
b. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
c. Amatilah lingkungan di sekitar kalian, kemudian perhatikan ragam bisnis yang
ada di sekitar lingkungan kalian. Fokuskan pada bisnis industri manufaktur yang
berkaitan dengan bidang perkapalan.
d. Carilah informasi dari berbagai sumber belajar mulai dari internet, buku, hingga
pemilik bisnis bidang perkapalan yang dapat dijadikan sebagai penunjang
pengamatan kalian.
e. Kolaborasikan pencarian informasi ini bersama kelompok kalian
f. Diskusikan dalam kelompok yang sudah terbentuk mengenai bisnis bidang
perkapalan yang ada di sekitar lingkungan kalian.
g. Tuliskan sebanyak-banyaknya mengenai ragam bisnis industri manufaktur
perkapalan yang ada.
h. Presentasikan hasil pengamatan kalian dalam bentuk tabel berikut ini atau
dalam bentuk presentasi lain yang lebih menarik dan kreatif.
i. Mintalah bantuan guru kalian jika terjadi kesulitan.
j. Identifikasi bisnis industri manufaktur perkapalan apa saja yang ada di
lingkungan sekitar kalian pada tabel berikut ini!
Tabel 1.2 Lembar Pengamatan
Situs Internet Dampak
No Nama Bisnis Jenis Bisnis
Bisnis (URL) Lingkungan

Catatan:
Pada kolom dampak lingkungan, tuliskan dampak-dampak yang dapat
ditimbulkan oleh limbah hasil produksi dari jenis bisnis tersebut.

Sumber referensi lain:

1. Buku Teknik Konstruksi Kapal Baja Jilid 1 dan 2


2. Buku Konsep Dasar Kapal 2
PERTEMUAN KE 2
(6 JP)

Komponen inti Kegiatan


Elemen 2 Proses bisnis secara menyeluruh bidang
manufaktur dan rekayasa konstruksi kapal
Tujuan pembelajaran Peserta didik dapat:
1. Memahami mata rantai pasok
2. Memahami proses produksi di industri
perkapalan

Pemahaman 1. Mata rantai pasok


bermakna 2. Proses produksi industri perkapalan
Pertanyaan pemantik 1. Coba terangkan bagaimana industri
perkapalan mendapatkan kebutuhan
logistiknya?
2. Bagaimana proses produksi di industri
perkapalan?

SKENARIO PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan


(15 menit) salam dilanjutkan dengan berdo’a, kemudian
memeriksa presensi peserta didik.
2. Guru mengkondisikan (memberi motivasi) peserta
didik agar siap untuk memulai pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
sekaligus menginformasikan sistem evaluasi yang
akan dilakukan pada pembelajaran ini.
4. Guru memberi stimulan untuk merangsang anak
mengulang kompetensi yang telah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya terkait dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
5. Guru memberikan instrumen tes diagnostik non
kognitif kepada peserta didik
Inti 3. Guru meminta peserta didik menyampaikan hal apa
(230 menit) saja yang diamati dari lingkungan masing-masing
tentang mata rantai pasok termasuk proses produksi
industri perkapalan secara bergantian, peserta didik
yang lain merespon, guru membagi peserta didik ke
dalam beberapa kelompok
4. Guru meminta semua peserta didik menyimak
tayangan video pembelajaran tentang proses produksi
industri perkapalan secara seksama
5. Guru meminta peserta didik dalam masing-masing
kelompok berdiskusi untuk melakukan pengamatan
pada lembar pengamatan (tabel 2.2), tiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi yang telah dibuat
secara bergantian, kelompok yang lain menanggapi.
Penutup 1. Peserta didik dan guru membuat
rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru memberikan asesemen untuk mengetahui
pemahaman peserta didik dalam mempelajari materi
pelajaran
3. Peserta didik merefleksikan kegiatan yang sudah
dilaksanakan dengan mengisi tabel 2.1
4. Guru menutup kegiatan dengan memberikan
apresiasi kepada peserta didik dan melakukan tindak
lanjut hasil jawaban siswa, diakhiri dengan berdoa
bersama dan salam penutup
Asesmen 1. Diagnostik: menggunakan instrumen berupa
kuesioner
2. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui
kemampuan awal
3. Post test: menggunakan instrumen untuk mengetahui
kemampuan akhir
4. Observasi: untuk menilai kemandirian dan kreatifitas
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Tugas 1:
1. Anak-anak coba kalian amati sekitarmu, bagaimana alur pengadaan
material saat pembangunan kapal berlangsung?
2. Selanjutnya bacalah materi di bawah ini, pahami lebih dahulu, dan catat
hal-hal yang kalian belum jelas!

A. Mata Rantai Pasok Material (Supply Chain) dalam Proses Pembangunan Kapal
1. Pengadaan material
Berdasarkan sumbernya material yang digunakan pada proses produksi
kapal dibedakan menjadi 2, yaitu material lokal dan material impor.
a. Material lokal adalah material yang pengadaanya di beli dari industri dalam
negeri.
b. Material impor adalah material yang ketersediaanya di impor dari industri luar
negeri.
Dalam menentukan rantai pasok produksi kapal terdapat faktor yang
mempengaruhi penggunaan material lokal dan impor, yaitu ketersediaan pasar,
permintaan owner/pemesan kapal, perbandingan harga, perbandingan kualitas,
dan delivery lead time. Delivery lead time adalah waktu dikeluarkanya surat
pemesanan hingga waktu pertama kali sebuah barang di terima (Locke: 1996).

Gambar 2.1 Lead time material


Sumber: Buletin PSP, Volume XVII, No 3, Desember 2008
Gambar 2.2 Lead time material berdasarkan asal pemasok
Sumber: Buletin PSP, Volume XVII, No 3, Desember 2008

2. Struktur rantai pasok material


Dalam struktur rantai pasok material di galangan terdapat 3 aliran, yaitu
aliran material, aliran uang, dan aliran informasi (pujawan, 2006).
a. Aliran material berasal dari pemasok setelah menerima permintaan material
dari galangan dibuktikan dengan surat pesanan secara resmi.
b. Aliran uang berasal dari pihak galangan yang di bayarkan kepada pemasok
dari material yang di beli.
c. Aliran informasi berjalan selama proses rantai pasok berjalan antara pihak
pihak yang terlibat dalam aliran material dan aliran uang.
Struktur umum rantai pasok dalam produksi kapal terdiri dari pemasok
lokal, pemasok internasional, forwarder nasional dan internasional, operator
transportasi nasional dan internasional, perusahaan pelayaran, lembaga
keuangan, dan bea cukai.
Gambar 2.3 Struktur rantai pasok proses produksi kapal
Sumber: buletin PSP, volume XVII, No 3, Desember 2008

3. Faktor keterlambatan material


Terdapat 3 faktor penting yang mempengaruhi keterlambatan rantai pasok
pada proses produksi kapal, yaitu kualitas, harga, dan pengiriman (delivery
performance), dimana jika terjadi ketidak sesuaian pada salah satu faktor
tersebuat maka dapat menghambat jalanya rantai pasok pada proses produksi
kapal. Sebagai contoh, jika kualitas barang yang datang dibawah standart barang
yang di tentukan maka proses pengermbalian barang akan memakan waktu yang
lama dan mempengaruhi proses produksi, harga yang tidak standart juga dapat
menjadi faktor penghambat proses produksi, pengiriman barang yang terlambat
tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan sebelumnya juga dapat
mempengaruhi keterlambatan produksi mengingat proses produksi kapal yang
memiliki time line pekerjaan yang sangat padat.

4. TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)


TKDN adalah suatu prosentase komponen produksi di Indonesia pada
suatu barang, produk jasa ataupun kombinasi keduanya, yang mengatur segala
hal penggunaan sumberdaya produksi. Dalam pasal 61 PP Nomor 29 Tahun
2018, Dalam pengadaan barang dan jasa, wajib menggunakan Produk Dalam
Negeri apabila terdapat Produk Dalam Negeri yang memiliki penjumlahan nilai
TKDN dan nilai Bobot Manfaat Perusahaan minimal 4O% (empat puluh persen)”.
Selain itu disebutkan pula, “Produk Dalam Negeri yang wajib digunakan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki nilai TKDN paling sedikit
25% (dua puluh lima persen)”.
Dalam mengukur TKDN suatu Barang atau produk jasa Badan Nasional
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri telah menetapkan prosedur
pengukuran yang didasarkan pada faktor produksi seperti bahan atau material
secara langsung, tenaga kerja langsung, biaya tidak langsung pabrik, sedangkan
untuk TKDN pada produk jasa perhitungan TKDN didasakan pada tenaga kerja,
alat kerja/fasilitas, dan jasa umum. TKDN bertujuan untuk mengurangi
ketergantungan produksi barang atau jasa pada pada sumberdaya impor
sehingga dapat memajukan produksi lokal atau dalam negeri dan mempercepat
alur perdagangan lokal.
Tugas 2:
1. Setelah memahami materi diatas, amati disekitar kalian apa saja faktor
keterlambatan material di industri galangan kapal?
2. Coba diskusikan bagaimana perawatan peralatan produksi?

B. Proses Produksi Kapal


Proses produksi kapal dilaksanakan di beberapa lokasi/ bengkel, umumnya
berdasarkan jenis material dan berdasarkan aktivitas pekerjaan. Berdasarkan jenis
material lokasi produksi dibedakan menjadi 2 yaitu bengkel metal dan bengkel non
metal. Berdasarkan aktivitas pekerjaanya lokasi/ bengkel di bedakan menjadi
bengkel fabrikasi, bengkel assembly dan bengkel erection serta lokasi lokasi
pendukung produksi seperti halnya ruang gambar atau laboratorium desain dan
laboratorium pengujian bahan dan jaminan kualitas yang juga sangat penting dalam
proses produksi kapal.
1. Bengkel Fabrikasi
Bengkel fabrikasi merupakan fasilitas produksi yang digunakan dalam
pemrosesan row material menjadi komponen komponen kapal melalui proses
marking, pemotongan, perataan, bending dan proses lainya. Bengkel fabrikasi
dipimpin oleh seorang kepala bengkel dan didalamya terdapat orang orang
dengan keterampilan atau kompetensi dibidang pemotongan logam, fitter
ataupun welder.

2. Bengkel Assembly
Bengkel assembly merupakan fasilitas produski yang digunakan dalam
proses perakitan komponen komponen kapal atau konstruksi kapal menjadi part
ataupun block melalui proses pelevelan, perakitan dan pengelasan. Bengkel
assembly dipimpin oleh kepala bengkel dan didalamnya terdapat pekerja dengan
keterampilan atau kompetensi di bidang fitter, welder dan operator alat berat
yang dapat mengoperasikan crane.

3. Bengkel Erection
Bengkel erection merupakan fasilitas produksi yang digunakan dalam
proses menyatukan beberapa blok menjadi satu kapal yang utuh. Bengkel
erection dipimpin oleh seorang kepala bengkel dan didalamnya terdapat pekerja
dengan dengan keterampilan atau kompetensi dibidang fitter, welder, dan
operator alat berat yang dapat mengoperasikan alat berat dan crane.

Tugas 3:
1. Setelah memahami materi diatas, terangkan alur pengadaan material di
industri perkapalan?
2. Diskusikan dengan temanmu, bagaimana proses produksi di bengkel
assembly?
3. Untuk pertemuan selanjutnya, silahkan cari informasi perawatan
peralatan produksi serta kearifan lokal di sekitar kalain!
ASESMEN

Pada tahapan asesmen ini, coba kalian kerjakan dan jawablah pertanyaan berikut
untuk mengetahu pemahaman kalian pada materi yang telah dibahas.

1. Terangkan alur pengadaan material di industri perkapalan?

Jawab: ...........................................................................................................
...........................................................................................................

2. Sebutkan dan jelaskan proses pengadaan material yang digunakan pada proses
produksi kapal?

Jawab: ...........................................................................................................
...........................................................................................................

3. Dalam proses pembangunan kapal, material yang dibutuhkan ternyata terlambat,


apa dampak yang akan muncul jika hal tersebut terjadi?
Jawab: ...........................................................................................................
...........................................................................................................

4. Proses produksi kapal tidak terlepas dari fasilitas yang dimiliki oleh galangan kapal.
Apa saja fasilitas tersebut?

Jawab: ...........................................................................................................

...........................................................................................................

5. Untuk merangkai blok-blok menjadi sebuah kapal yang diutuh diperlukan pekerja
yang memiliki keterampilan atau kompetensi yang cukup. Kompetensi tersebut
terdiri dari….
Jawab:
.................................................................................................................................
.....................................................................................
PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Untuk lebih memperkaya pemahaman kalian mengenai rantai pasok material dan
proses produksi kapal, silakan kalian simak video dengan meng-klik gambar atau tautan
sumber berikut ini.

Video 2.1 Video Proses Erection Blok Kapal


Sumber: https://youtu.be/9U46rC7E4Zs
 Refleksi Guru
Setelah menyampaikan materi pada bab ini, guru melakukan refleksi diri
dengan mengisi kolom yang sesuai.

Tabel 2.1 Refleksi Peserta Didik


Hasil Refleksi
No Uraian
Ya Tidak
Apakah dalam membuka pelajaran dan
memberikan penjelasan teknis atau intruksi
1 yang disampaikan untuk pembelajaran yang
akan dilakukan dapat dipahami oleh peserta
didik?
Bagian manakah pada rencana pembelajaran
2
yang perlu diperbaiki?
Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap
materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
3
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam
pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran
4
sesuai dengan yang diharapkan?
Apakah arahan dan penguatan materi yang telah
5
dipelajari dapat dipahami oleh peserta didik?

 Refleksi Peserta Didik


Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian merefleksi diri
dengan memberi tanda check list (√) pada pertanyaan dibawah ini, secara jujur
sesuai dengan kondisi kalian masing-masing.
Tabel 2.1 Refleksi Peserta Didik

Hasil Refleksi
No Uraian
Ya Tidak
1 Apakah ada kendala belajar dalam bab ini?

Apakah kalian sudah memahami alur rantai


2
pasok material di industri perkapalan?
Apakah kalian sudah memahami faktor
3
keterlambatan material di industri perkapalan?
Apakah kalian sudah memahami kompetensi apa
4 saja yang dibutuhkan pada proses produksi
kapal?
Apakah kalian sudah memahami bagaimana
5
proses produksi kapal?
Lampiran

1. Lembar pengamatan (diisi oleh peserta didik)


a. Silakan kalian melakukan observasi atau kunjungan ke industri atau usaha
bisnis di daerah sekitar kalian.
b. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
c. Amatilah lingkungan di sekitar kalian, kemudian perhatikan ragam bisnis yang
ada di sekitar lingkungan kalian. Fokuskan pada bisnis industri perkapalan
yang berkaitan dengan rantai pasok material dan proses produksinya.
d. Carilah informasi dari berbagai sumber belajar mulai dari internet, buku,
hingga pemilik bisnis terkait pengadaan material dan proses produksinya.
e. Kolaborasikan pencarian informasi ini bersama kelompok kalian
f. Diskusikan dalam kelompok yang sudah terbentuk mengenai Informasi yang
telah diperoleh.
g. Tuliskan sebanyak-banyaknya informasi dalam lembar pengamatan yang telah
disediakan.
h. Presentasikan hasil pengamatan kalian dalam bentuk tabel berikut ini atau
dalam bentuk presentasi lain yang lebih menarik dan kreatif.
i. Mintalah bantuan guru kalian jika terjadi kesulitan.

Tabel 2.2 Lembar Pengamatan


No Nama Sumber Informasi Alur pengadaan Proses produksi
Industri material kapal
perkapalan
PERTEMUAN KE 3
(6 JP)

Komponen inti Kegiatan


Elemen 1 Proses bisnis secara menyeluruh bidang
manufaktur dan rekayasa konstruksi kapal
Tujuan pembelajaran Peserta didik dapat:
1. Menganalisis perawatan peralatan produksi
2. Mengidentifikasikan pengelolaan sumber daya
manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal
Pemahaman 1. Perawatan peralatan produksi
bermakna 2. Pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal
Pertanyaan pemantik 1. Coba kalian cari di sumber berita daring dan
lainnya tentang perawatan peralatan produksi
di industri perkapalan yang ada di sekitar
tempat tinggal kalian. Menurut kalian
bagaimana para pemilik industri ini
melakukan perawatan terhadap peralatan
produksinya?
2. Menurut kalian, apa potensi dan kearifan
lokal di sekitar tempat tinggal kalian yang
berhubungan dengan bidang perkapalan?

SKENARIO PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan


(15 menit) mengucapkan salam dilanjutkan dengan
berdo’a, kemudian memeriksa presensi
peserta didik.
2. Guru mengkondisikan (memberi motivasi)
peserta didik agar siap untuk memulai
pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini sekaligus menginformasikan sistem
evaluasi yang akan dilakukan pada
pembelajaran ini.
4. Guru memberi stimulan untuk merangsang
anak mengulang kompetensi yang telah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang akan
dipelajari.
5. Guru memberikan instrumen tes diagnostik
non kognitif kepada peserta didik
Inti 1. Guru meminta peserta didik menyampaikan
(230 menit) hal apa saja yang diamati dari lingkungan
masing-masing tentang perawatan peralatan
produksi secara bergantian, peserta didik
yang lain merespon, guru membagi peserta
didik ke dalam beberapa kelompok
2. Guru meminta semua peserta didik
menyimak tayangan video pembelajaran
tentang kearifan lokal masyarakat pesisir
secara seksama
3. Guru meminta peserta didik dalam masing-
masing kelompok berdiskusi untuk
melakukan pengamatan pada lembar
pengamatan (tabel 2.2), tiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi yang telah
dibuat secara bergantian, kelompok yang
lain menanggapi.
Penutup 1. Peserta didik dan guru membuat
rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru memberikan asesemen untuk
mengetahui pemahaman peserta didik dalam
mempelajari materi pelajaran
3. Peserta didik merefleksikan kegiatan yang
sudah dilaksanakan dengan mengisi tabel
2.1
4. Guru menutup kegiatan dengan
memberikan apresiasi kepada peserta didik
dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban
siswa, diakhiri dengan berdoa bersama dan
salam penutup
Asesmen 5. Diagnostik: menggunakan instrumen berupa
kuesioner
6. Pre test : menggunakan instrumen untuk
mengetahui kemampuan awal
7. Post test: menggunakan instrumen untuk
mengetahui kemampuan akhir
8. Observasi: untuk menilai kemandirian dan
kreatifitas
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

Tugas 1:
1. Anak-anak coba kalian amati sekitarmu, menurut kalian bagaimana para pemilik
industri galangan kapal melakukan perawatan peralatan produksi mereka?
2. Selanjutnya bacalah materi di bawah ini, pahami lebih dahulu, dan catat hal-hal
yang kalian belum jelas!

A. Perawatan Peralatan Produksi Kapal


Perawatan (Maintenance) adalah hal yang sangat penting agar peralatan dan
mesin kerja selalu dalam kondisi baik dan siap untuk digunakan kapan pun.
Perawatan adalah fungsi yang memonitor dan memelihara fasilitas pabrik, peralatan,
dan fasilitas kerja dengan merancang, mengatur, menangani, dan memeriksa
pekerjaan untuk menjamin fungsi dari unit selama waktu operasi (uptime) dan
meminimisasi selang waktu berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh adanya
kerusakan maupun perbaikan (Manzini, 2010)
Menurut Nachnul dan imron (2013) proses perawatan secara umum bertujuan
untuk memfokuskan dalam langkah pencegahan untuk mengurangi atau bahkan
menghindari kerusakan dari peralatan dengan memastikan tingkat keandalan dan
kesiapan serta meminimalkan biaya perawatan
1. Kebijakan Perawatan Peralatan Produksi
Menurut Sudradjat (2011) bentuk kebijakan perawatan adalah sebagai
berikut:
a. Preventive Maintenance adalah perawatan yang didasarkan pada pencegahan
terhadap kerusakan, sehingga memungkinkan untuk dapat melakukan
pemeriksaan secara rutin secara terus menerus untuk meminimalkan
kerusakan secara ketat.
b. Breakdown Maintenance
Merupakan perawatan kerusakan yang didasarkan pada penggunaan mesin
secara terus menerus hingga mengalami kerusakan. Pada saat terjadi
kerusakan mesin dilakukan perbaikan. Pada dasarnya breakdown maintenace
menggunakan mesin secara terus menerus hingga rusak kemudian dilakukan
perbaikan atau penggantian mesin baru.
c. Scheduled Maintenance
Merupakan perawatan yang didasarkan pada perencanaan atau jadwal
perbaikan yang telah di buat sebelumnya.
d. Predictive Maintenance
Ini hampir sama dengan preventive maintenance yang bertujuan pada
pencegahan kerusakan, namun pada predictive maintenance perawatan lebih
didasarkan pada kondisi mesin, jika ada tanda tanda performa mesin menurut
diambil tindakan perawatan dan berbaikan.
e. Corrective Maintenance
Menurut Nachnul dan imron (2013) corrective maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan
pada peralatan sehingga peralatan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Corective maintenance merawat dan memperbaiki mesin-mesin yang telah
mengalami kerusakan hingga dapat digunakan dengan baik kembali.

2. Perawatan Peralatan Konstruksi Kapal


a. Perawatan alat ukur
1) Menyimpan peralatan di lemari yang tertutup
2) Penempatan alat tidak boleh ditumpuk
3) Penggunaan alat harus sesuai dengan instruksi
4) Jangan sampai jatuh
5) Bersihkan peralatan setelah selesai dipergunakan
6) Melapisi peralatan dengan oli apabila tidak dipergunakan untuk jangka
waktu yang lama
7) Melakukan pemeliharaan dengan teratur secara periodik.
b. Perawatan mesin kerja bertenaga listrik
1) Pembersihan (cleaning)
2) Pelumasan (regreasing).
3) Penyetelan ulang (adjusment)
4) Penggantian komponen (replacement)
5) Evaluasi (evaluation)
6) Pencatatan (recording)
c. Perawatan alat potong (nyala api/ panas)
1) Perawatan alat kerja hidrolic
2) Selalu memperhatikan tekanan gas oksigen dan ecitilyn
3) Selalu melakukan pemerikasaan berkala katub katub pada alat potong
4) Melakukan pengecekan pada selang gas
5) Menggulung dengan baik dan memastikan tidak terdapat gulungan selang
gas yang patah
6) Memeriksa kondisi alat sudah netral setelah digunakan
7) Jika terjadi terdapat kotoran pada nozel segera lakukan pembersihan
d. Perawatan mesin las listrik
1) Selalu perhatikan sirkulasi udara pada kipas pendingin.
2) Jauhkan dari air dan kelembaban
3) Hindari debu yang menumpuk pada alat las
4) Hindari benturan
e. Perawatan alat kerja hidrolik
1) Periksa level minyak di tangki, lakukan pengisian jika perlu sampai
mencukupi.
2) Periksa busa di permukaan cairan yang bekerja.
3) Deteksi kebocoran di saluran air dan koneksi.
4) Periksa sesuai indikasi indikator tingkat kontaminasi filter.
5) Periksa pengoperasian sistem stabilisasi suhu.

Tugas 2:
1. Setelah kalian tuntas mempelajari materi di atas, sekarang coba kalian
ceritakan di depan teman-teman kalian mengenai perawatan peralatan
produksi kapal yang diterapkan di industri galangan kapal yang kalian
ketahui!
2. Temukan informasi dari perpustakaan atau internet serta sumber belajar
lainnya yang relevan mengenai kebijakan perawatan peralatan produksi
kapal. Informasi yang dicari bisa berupa bacaan, video atau sumber lainnya.
kalian peroleh bisa dibagikan kepada guru dan teman-teman kalian sebagai
bahan diskusi. Silakan kalian diskusikan!
B. Pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal

Pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan


kearifan local, penting mengingat pengelolaan sumber daya yang berbeda-beda.
Pengelolaan sumber daya manusia adalah merupakan aspek yang sangat penting
dalam proses pendidikan secara umum. Oleh karena itu fungsi-fungsi dalam
pengelolaan sumber daya manusia harus dilaksanakan secara optimal sehingga
kebutuhan yang menyangkut tujuan individu, perusahaan, organisasi ataupun
kelembagaan dapat tercapai. Disamping itu dengan prosedur pengelolaan sumber
daya manusia yang baik diharapkan kekurangan dan problem yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia adalah upaya mengatur sumber daya
untuk mencapai tujuan organisasi dan merupakan bagian penting dalam berdirinya
perusahaan yang sukses. Pengelolaan sumber daya manusia berarti juga adalah
pemanfaatan, pengembanagan, pelayanan, penilaian dan manajemen pembalasan
utuk individu yang merupakan anggota organisasi kerja.
Tujuan pengelolaan sumber daya manusia adalah untuk mengoptimalkan
kegunaan dari seluruh pekerja dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Selain itu
tujuan pengelolaan sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai sarana
membantu para manajer fungsional atau manajer lini supaya mampu mengelola
seluruh pekerja dengan cara-cara yang lebih efektif. Terdapat lima macam tujuan
pengeloaan sumber daya manusia meliputi:
1. Membuat kebijakan dan pertimbangan. Tujuan manajemen adalah untuk
membuat sebuah perusahaan memiliki motivasi kerja tinggi maka dibutuhkan
suatu kebijakan dimana memberi pertimbangan yang kemudian diputuskan oleh
pihak manajer.
2. Membantu perusahaan mencapai tujuan
3. Memberikan dukungan
4. Menyelesaikan masalah
5. Media komunikasi terbaik

Selain itu pula pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia) memiliki fungsi sebagai:
1. Mengatur dan Mengelola Pekerja (Staffing/ Employment)
Fungsi ini memiliki tiga langkah penting, yaitu perencanaan, penarikan
dan tahap seleksi. Ketiga tahap ini dilakukan untuk mendapatkan tenaga kerja
yang berkualitas sehingga dapat bekerja maksimal sesuai dengan jobdesc-nya.
2. Penilaian (Performance Evaluasi)
Divisi SDM bertanggung jawab terhadap rangkaian pembinaan,
pengawasan hingga evaluasi terhadap calon ataupun karyawan yang telah dipilih.
Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada standar kinerja yang telah disusun
sebelumnya oleh Divisi SDM.

3. Penggantian atau kepuasan (Compensation)


Manajemen SDM juga memiliki fungsi untuk mengambil kebijakan tentang
gaji sebagai bentuk penghargaan terhadap kinerja karyawan. Pengelolaan
struktur gaji yang baik dan adil akan mempengaruhi iklim kerja dalam sebuah
perusahaan.

4. Pusat pelatihan dan penasihat (Training and Development)


Divisi SDM bertanggung jawab terhadap semua program untuk melatih
karyawan melakukan tugasnya. Manajemen juga harus mencari solusi terhadap
kendala yang dialami oleh SDM agar kinerja tetap maksimal dan berkualitas.

5. Membuat relasi (Employe Relations)


Manajemen juga memiliki tugas untuk membangun hubungan dengan
pihak luar terkait dengan SDM, yaitu serikat pekerja. Tujuannya adalah agar
iklim kerja menjadi kondusif karena dapat menyelesaikan permaslahan dengan
baik, tanpa harus melakukan tindakan yang berlebihan, seperti demonstrasi
ataupun mogok kerja.
Selain membuat relasi dengan pihak luar, divisi SDM juga memiliki peran
untuk melakukan integrasi hal yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan
dan karyawan.

6. Mengatasi permasalahan (Personal Research)


Divisi SDM memiliki wewenang untuk mengatasi permasalahan yang
sering timbul pada karyawannya. Melakukan analisis pada setiap permasalahan
dan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikannya.
Salah satu permasalahan yang dapat timbul yaitu Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK). Divisi SDM memiliki tugas untuk menangani maslaha ini hingga
tuntas, sehingga tidak menganggu kinerja perusahaan dan tetap melayani
pekerja hingga akhir permasalahan.

7. Menangani kesehatan dan keselamatan pekerja (Safety and Health)


Manajemen SDM bertugas untuk membuat iklim kerja di perusahaan
menjadi kondusif, sehat dan aman. Keselamatan kerja dan kesehatan semua
karyawan menjadi tanggung jawab divisi ini. Perusahaan membutuhkan
pengelolaan sumber daya manusia agar mampu menciptakan keseimbangan
antara tujuan, sasaran dan kegiatan-kegiatan dari berbagai pihak.
Selain itu tujuan manajemen sumber daya manusia juga dibutuhkan
untuk mencapai efisiensi dan produktifitas kerja. Tanpa ada tenaga kerja
karyawan maka tujuan perusahaan tersebut tidak bisa tercapai. Maka dari itu
sangat penting manajemen atau pengelolaan sumber daya manusia sejak awal
seperti sejak rekruitmen SDM. Jadi secara keseluruhan, tujuan manajemen atau
pengelolaan sumber daya manusia adalah memperbaiki kontribusi produktif
orang-orang atau tenaga kerja terhadap organisasi atau perusahaan dengan cara
yang bertanggungjawab secara strategis, etis dan sosial.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia memiliki kontribusi yang sangat
penting dalam kepemimpinan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang
timbul dalam sebuah perusahaan. Sasaran yang menjadi fokus manajemen /
pengelolaan SDM dalam sebuah perusahaan yaitu:
a. Perekrutan tenaga kerja
b. Manajemen kinerja karyawan
c. Pemberian tunjangan dan kompensasi kinerja
d. Kesehatan dan keselamatan karyawan
e. Pemberi motivasi kerja
f. Komunikasi dengan berbagai pihak internal dan eksternal perusahaan
g. Edukasi karyawan

Sasaran pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia) harus dilakukan


dengan mengintegrasikan kepentingan perusahaan dan karyawan melalui
strategi dan pendekatan yang tepat. Divisi ini bukan hanya menangani
administrasi dan hal-hal yang bersifat transaksional, namun harus terlibat dalam
komunikasiefektif dengan karyawan.

Terdapat 6 model pengelolaan SDM yang dapat dipilih, yaitu:


a. Model Klerikal
Model ini lebih fokus pada pelaporan berupa dataatau catatan yang dilakukan
dengan rutin. Pengadministrasian data ini akan dijadikan bahan acuan ketika
melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kinerja dari seluruh karyawan yang
ada.
b. Model Hukum
Hukum merupakan payung legalitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
kegiatan operasional sebuah perusahaan.
Keberadaan hukum akan memberi landasan terhadap aktivitas karyawan, seperti
kontrak kerja, pengawasan kinerja, dan hubungan perburuhan lainnya.
c. Model Finansial
Model ini mengharuskan divisi SDM ikut terlibat dalam data keuangan yang
berkaitan dengan keberadaan karyawan. Pemebrian kompensasi, tunjangan,
atau biaya lain harus dikelola dengan baik agar terjadi keadilan antara
perusahaan dan karyawan.
d. Model Manajerial
Model ini menunjut kinerja divisi manajemen SDM dalam tugas yang lebih
kompleks. Menjadi perencana, pelaksana, pengawasan, negosiator serta fungsi
lainnya. Model ini juga mementingkan tingkat produktivitas karyawan dan
perusahaan secara bersamaan.
e. Model Humanistis
Model ini membantu para karyawan untuk mengeluarkan potensi terbaik selama
melakukan tugasnya di perusahaan. Melakukan manajemen terhadap hubungan
kemanusiaan sehingga dapat berdampak positif terhadap iklim kerja yang
kondusif.
f. Model Ilmu Perilaku
Model ini melakukan pendekatan terhadap perilaku sumber daya manusia yang
ada dalam perusahaan. Tujuan utamanya adalah menggali dan membantu
menyelesaikan permasalahan yang timbul agar tidak mempengaruhi aktivitas
pekerjaan.

Pentingnya melakukan manajemen SDM dalam sebuah perusahaan bukan


hanya berdampak pada hasil produksi atau layanan yang maksimal. Membangun
loyalitas dengan memberi kenyamanan dalam lingkungan kerja juga dapat
mempengaruhi aktivitas perusahaan.
Sistem manajerial yang baik akan memberi dampak luar biasa terhadap
sumber daya manusia yang ada. Konsep pengaturan yang tertata dari hulu hingga
hilir akan menjadi jembatan yang baik antara perusahaan dan karyawan. Tak hanya
itu, fungsi SDM yang sangat penting akan membantu hubungan perusahaan dengan
sistem masyarakat semakin baik. Penerimaan positif sebuah perusahaan dalam
sebuah lingkungan akan berdampak baik untuk keberlangsungan operasioanal
perusahaan.
Multikulturalisme sistem sosial di Indonesia digambarkan dengan wujud
keanekaragaman budaya, termasuk kearifan lokal didalamnya. Kearifan lokal suatu
masyarakat mendeskripsikan koleksi gagasan lokal untuk menjelaskan suatu
tindakan secara sistematis yang diwarnai oleh perilaku baik untuk kebaikan.
Di era modern, kearifan lokal berfungsi sebagai pengendali terhadap pengaruh
budaya luar dalam dinamika kehidupan sosial budaya. Perlu adanya Kajian yang
menjelaskan tentang potensi nilai- nilai kearifan lokal dalam penguatan karakter
SDM di Era 4.0. Perubahan tata nilai kehidupan terkait dengan perkembangan pesat
ilmu pengetahuan dan tekhnologi, memerlukan cara baru untuk mampu
beradaptasi. Integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam keragaman budaya asli
Indonesia, menjadi jembatan mengurangi kesenjangan antara perilaku hidup
konvensional dan modern.
Kearifan lokal di Indonesia mengandung banyak nilai yang patut kita teladani.
Contohnya, kecintaan terhadap tanah air, mengutamakan kebersamaan, saling
menghormati hingga tolong-menolong. Hal ini terbukti, di masa pandemi seperti
sekarang, walaupun pergerakan kita dibatasi, masih ada saja gerakan sosial atau
tindakan untuk saling menolong satu sama lain di Indonesia.
Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local).
Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana. Jadi, kearifan lokal
dapat dikatakan sebagai gagasan atau pandangan yang bersumber dari sebuah
tempat, yang di dalamnya terdapat sifat bijaksana atau nilai-nilai baik yang
tertanam, diyakini, dan dianut oleh suatu masyarakat secara turun-temurun.
Penjelasan singkatnya, kearifan lokal di Indonesia merupakan suatu hal atau
tindakan yang dianggap baik oleh masyarakat setempat. Makna kearifan lokal bisa
terbentuk dan tercermin dari etika dan nilai-nilai luhur yang diyakini.
Nilai yang tertanam dalam kearifan lokal bisa menjadi modal utama dalam
membangun masyarakat tanpa merusak atau mengubah tatanan sosial yang
berkaitan dengan lingkungan alam sekitar. Kearifan lokal bisa dikatakan sebagai
budaya unggul dari masyarakat setempat, karena nilai-nilai yang dipegang masih
berhubungan erat dengan kondisi geografis dan lingkungan alam sekitar. Uniknya,
meskipun dari bernilai lokal, nilai yang diyakini bersifat universal. Artinya, nilai
tersebut bisa mengatur seluruh aspek dalam kehidupan masyarakat.
Dalam perkembanganya, kearifan lokal secara terus menerus menjadi
pedoman dalam kehidupan agar masyarakat dapat bertahan hidup dengan aman,
nyaman dan sejahtera. Hal tersebut dilakukan atas dasar fungsi-fungsi kearifan
lokal berikut ini:
a. Sebagai pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan dengan
upacara daur hidup, konsep Kanda Pat Rate.
b. Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati,
kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
c. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
d. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian.
e. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian
roh leluhur.
f. Sebagai makna politik, misalnya dalam upacara adat nangluk merana di Bali.

Upaya pemberdayaan masyarakat mengutamakan proses pembangunan guna


meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan
yaitu mengembangkan potensi keahlian di masyarakat setempat menjadi lebih
berkualitas dan berdaya saing global. Contohnya, pada beberapa lokasi atau daerah
yang masyarakatnya sudah memiliki keahlian, maka keahlian tersebut dapat
dikembangkan sebagai sumber penghasilan mereka.
Di daerah Pekalongan, masyarakatnya memiliki potensi keahlian dalam
membuat batik, maka keahlian tersebut dapat dikembangkan menjadi kerajinan
yang bernilai jual. Pemerintah bisa memberikan pelatihan, seperti menjahit dan
melukis batik, agar mereka mampu membuat produk batik yang berkualitas.
Tidak hanya mengembangkan keahlian di bidang batik, mereka juga perlu
diberikan pengetahuan untuk memasarkan produk batik tersebut sehingga dapat
bersaing dengan pasar global.

Tugas 3:
1. Setelah memahami materi diatas, terangkan lima macam tujuan pengelolaan
sumber daya manusia?
2. Diskusikan dengan temanmu, apa saja kearifan lokal di daerah kalian yang
berhubungan dengan bidang perkapalan?
3. Untuk pertemuan selanjutnya, silahkan cari informasi tentang perkembangan
teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu global terkait dunia manufaktur
!
ASESMEN

Pada tahapan asesmen ini, coba kalian kerjakan dan jawablah pertanyaan berikut
untuk mengetahu pemahaman kalian pada materi yang telah dibahas.

1. Uraikan kembali pengertian perawatan menurut pandangan kalian masing-masing?


Jawab: ...........................................................................................................

...........................................................................................................

2. Apa saja kebijakan dalam perawatan peralatan produksi?

Jawab: ...........................................................................................................

...........................................................................................................

3. Urutkanlah langkah-langkah perawatan alat ukur yang kalian pahami!


Jawab: ...........................................................................................................
...........................................................................................................

4. Bagaimana seharusnya perawatan peralatan mesin las listrik?


Jawab: ...........................................................................................................
...........................................................................................................
5. Potensi sumber daya manusia harus mampu dikelola dengan baik sehingga dapat
membantu perusahaan mencapai tujuan. Untuk itu perlu dilakukan pengelolaan
SDM yang baik. Jelaskan perbedaan model pengelolaan hukum dan finansial?
Jawab: ...........................................................................................................
...........................................................................................................
PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Untuk lebih memperkaya pemahaman kalian mengenai kearifan lokal, Simak video
berikut ini yang berisi pengetahuan tentang kearifan lokal masyarakat pesisir
Kedonganan, dengan cara mengklik langsung pada gambar tangkapan video berikut:

Video 3.1. Kearifan Lokal Warga Pesisir Kedonganan


Sumber: https://youtu.be/YtyAgJVv6ZA
 Refleksi Guru
Setelah menyampaikan materi pada bab ini, guru melakukan refleksi diri
dengan mengisi kolom yang sesuai.

Tabel 3.1 Refleksi Peserta Didik


Hasil Refleksi
No Uraian
Ya Tidak
Apakah dalam membuka pelajaran dan
memberikan penjelasan teknis atau intruksi
1 yang disampaikan untuk pembelajaran yang
akan dilakukan dapat dipahami oleh peserta
didik?
Bagian manakah pada rencana pembelajaran
2
yang perlu diperbaiki?
Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap
materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
3
latihan dan penilaian yang telah dilakukan
dalam pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses
4
pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
Apakah arahan dan penguatan materi yang
5 telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta
didik?

 Refleksi Peserta Didik

Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian merefleksi diri
dengan memberi tanda check list (√) pada pertanyaan dibawah ini, secara jujur
sesuai dengan kondisi kalian masing-masing.
Tabel 3.2 Refleksi Peserta Didik

Hasil Refleksi
No Uraian
Ya Tidak
1 Apakah ada kendala belajar dalam bab ini?
Apakah kalian sudah memahami kebijakan
2
perawatan peralatan produksi?
Apakah kalian sudah paham mengenai
3
perawatan peralatan produksi kapal?
Apakah kalian sudah paham mengenai tujuan
4
pengembangan SDM?
Apakah kalian sudah memahami kearifan lokal
5
di sekitar tempat tinggal kalian?
Lampiran

1. Lembar pengamatan (diisi oleh peserta didik)


a. Silakan kalian melakukan observasi atau kunjungan ke industri atau usaha
bisnis di daerah sekitar kalian.
b. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
c. Silakan amati lembar pengamatan berikut ini.
d. Carilah informasi dari berbagai sumber belajar mulai dari internet, buku, hingga
tokoh masyarakat sekitar tempat tinggal kalian yang dapat dijadikan sebagai
penunjang pengamatan kalian.
e. Kolaborasikan pencarian informasi ini bersama kelompok kalian
f. Diskusikan dalam kelompok yang sudah terbentuk mengenai keberagaman
kearifan lokal yang telah diperoleh.
g. Tuliskan sebanyak-banyaknya informasi dalam lembar pengamatan yang telah
disediakan.
h. Presentasikan hasil pengamatan kalian dalam bentuk tabel berikut ini atau
dalam bentuk presentasi lain yang lebih menarik dan kreatif.
i. Mintalah bantuan guru kalian jika terjadi kesulitan.

Tabel 3.3 Lembar Pengamatan

No Jenis kearifan lokal Sumber

Dst
DAFTAR PUSTAKA

https://youtu.be/YtyAgJVv6ZA
https://youtu.be/9U46rC7E4Zs

https://youtu.be/tfQ8kxzT_9U

buletin PSP, volume XVII, No 3, Desember 2008


Kurniawan, Danang. 2021. Dasar-Dasar Konstruksi Kapal 1. Direktorat SMK: Jakarta.

https://dlba-inc.com/naval-architecture/ (diakses pada 16 Oktober 2021, pukul 09.11


WIB)
https://youtu.be/IBJekRxSt0o

GLOSARIUM

Assembly : proses penggambungan komponen komponen dari bengkel


fabrikasi menjadi block block.
Blasting : proses pembersihan material sistem penyemprotan udara
bertekanan tinggi dnegan menggunakan berbagai media seperti pasir, air dll.
Concept design : tahap seorang desainer/perancang kapal menterjemahkan dan
mendevinisikan owner requirenent menjadi sebuah konsep kapal sesuai dengan
persyaratan, kebutuhan mendasar dengan menggunakan pendekatan dan
batasan- batasan yang ada.
Contract design : tahap ini pengembangan perancangan menjadi lebih detail dan
lengkap yang memungkinkan pembangun kapal (owner) mengerti secara jelas
kapal yang akan dibuat dengan disertai estimasi yang akurat seluruh biaya
pembangunan kapal.
Design spiral : metodologi dalam pembangunan kapal yang didasakan pada
prototyping, testing, dan analizing yang digambarkan pada siklus memutar.
Erection :proses pemassangan block block kapal atau seksi seksi kapal
menjadi bentuk kapal seutuhnya.
Fabrikasi : proses operasional di dalam industri manufaktur
yang membuat barang dari bahan baku atau bahan setengah jadi.
Komputer : Peralatan yang dapat dipakai untuk mengolah data,
gambar dan suara.
Lead time material : waktu tunggu dimana mulai dari pemesanan kepada pemasok
hingga barang diterima.
Linesplan : gambar rencana garis yang dibuat berdasarkan bentuk kapal
sesuai rancangan.
Sub assembly proses: penyatuan material hasil potong menjadi komponen yang lebih
kompleks.

Anda mungkin juga menyukai