Anda di halaman 1dari 45

HUKUM PERKAPALAN

SUMBER :
1. Kitab UU Hukum Dagang
buku ke II bab 3 dan 4.
2. Kitab UU Hukum Pidana
buku ke II bab 29 dan buku
ke III bab 9.
3. Ordonansi Kapal dan Peratu-
ran Kapal tahun 1935.
4. UU No. 21 tahun 1992
tentang pelayaran.
5. PP No. 7 tahun 2000 tentang
kepelautan.
6. UU Karantina tahun 1962
7. UU No. 31 tahun 2004Perikanan
KAPAL
Adalah kendaraan air dengan bentuk dan
jenis apapun, yang digerakkan dengan
tenaga mekanik, tenaga angin, atau
ditunda, termasuk kendaraan yang
berdaya dukung dinamis, kendaraan
dibawah air, alat apung.
ORANG YG BEKERJA DI KAPAL
* Awak kapal adalah orang yang bekerja atau dipekerjakan diatas
kapal oleh pemi- lik kapal untuk melaksanakan tugas diatas kapal
sesuai jabatan yg tercantum dalam buku sijil awak kapal.

* Nakhoda adalah salah seorang dari awak kapal yg menjadi


pimpinan umum diatas kapal dan mempunyai wewenang dan
tanggung jawab sesuai dg peraturan perundangan yg berlaku.

* Pemimpin Kapal adalah salah seorang dari awak kapal yg menjadi


pimpinan diatas kapal untuk ukuran dan jenis kapal tertentu, yg
mempunyai wewenang dan
tanggung tertentu, berbeda dg yg dimiliki nakhoda.

* Anak buah kapal adalah awak kapal selain nokhoda atau pemimpin
kapal.
JABATAN NAKHODA DI KAPAL

 1. PEMIMPIN KAPAL
 2. PEMEGANG KEWIBAWAAN

 3. PENEGAK HUKUM

 4. PEGAWAI CATATAN SIPIL

 5. PEMBUAT AKTE NOTARIS


PEMIMPIN KAPAL

Nakhoda bertindak sebagai orang yang


bertugas, berwewenang dan bertanggung
jawab untuk menyeberangkan dan
memberhentikan kapal, membawa kapal
ketempat tujuan serta mengurus kapal,
muatan dan penumpang.
PEMEGANG KEWIBAWAAN
 Semua orang dikapal wajib menuruti
semuaperintah nakhoda guna kepentingan
keselamatan atau kepentingan umum.
 Semua awak kapal berada dibawah
perintah nakhoda.
 Kedisiplinan seluruh awak kapal menjadi
tanggung jawab nakhoda.
PENEGAK HUKUM
Ditengah laut (dalam pelayaran) nakhoda wajib
menyelidiki/mengusut kejadian kejahatan yang terjadi
dikapal :
1. Mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan
kejadian.
2. Menyita barang yang dipakai kejahatan.
3. Mendengar keterangan tersangka dan saksi serta membuat
berita acaranya.
4. Mengambil tindakan pengaman sesuai kebutuhan dan
kondisi kapal.
5. Menyerahkan tersangka dengan bukti-bukti kepada
Pengadilan Negeri di pelabuhan pertama disinggahi.
PEGAWAI CATATAN SIPIL
Apabila dalam pelayaran ada bayi lahir atau
sesorang meninggal dunia, nakhoda wajib
membuat akte Pencatatan Sipil yang ber-
sangkutan didalam Buku Harian Kapal.

KELAHIRAN :
Nakhoda wajib membuat akte kelahiran didalam
Buku Harian Kapal, 24 jam sesu- dah yang
bersangkutan lahir dengan dua orang saksi dan
dihadiri ayahnya (bila ada di kapal)
KEMATIAN ;

 Nakhoda wajib membuat akte kematian bila


dikapal yang sedang berlayar ada orang
meninggal, dalam waktu 24 jam dengan dihadiri
dua saksi.
 Sebab kematian tidak boleh disebutkan dalam
akte, cukup dicatat dlm buku harian.
 Awak kapal yang meninggal didarat tidak boleh
dibuat aktenya oleh nakhoda.
 Bila ada orang jatuh di laut tidak harus langsung
dibuatkan akte tapi cukup dicatat di BHK.
NOTARIS
 Wasiat seseorang, selama dalam pelayar- an
dapat dibuat dihadapan nakhoda dg dihadiri
dua orang saksi.
 Surat wasiat hanya berlaku sementara. Bila
pewaris meninggal dunia enam bulan
setelah pembuatan wasiat maka surat
wasiat tersebut tidak berlaku.
 Surat wasiat harus ditanda tangani
sipewaris,nakhoda dan saksi.
PENGGANTI NAKHODA BERHALANGAN

- Apabila dalam pelayaran nakhoda berha- langan bertugas,


maka diganti :
* Mualim I , bila tidak memungkinkan
dapat diganti oleh Mualim lainnya
yang tertinggi jabatannya
* Seorang yang ditunjuk oleh Dewan
Kapal.

Dewan Kapal : suatu dewan yg dibentuk dikapal


terdiri para perwira yang bertugas
memberi nasehat kpd nakhoda
PENGUSAHA KAPAL
Ialah seseorang yang mengusahakan
kapal untuk pelayaran dilaut dengan
melakukan sendiri pelayaran tsb atau
menyuruh melakukannya oleh seorang
nakhoda yang bekerja padanya.
Pengusaha merupakan majikan dari
seluruh awak kapal(termasuk nakhoda)
Dalam KUHD pengusaha kpl ini disebut juga
dengan istilah reder.
HAK &KEWAJIBAN NAKHODA
TERHADAP PENGUSAHA
 Nakhoda wajib menyusun awak kapal dan menurus segala
sesuatunya mengenai muatan.
 Ditempat dimana pengusaha tidak mempunyai perwakilan,
nakhoda berwenang untuk melengkapi kapalnya sesuai
dengan kebutuhan dan keselamatan kapal.
 Selama pelayaran nakhoda wajib selalu melaporkan segala
sesuatu berkaitan dengan kapalnya. Tindakan yang
berkaitan keuangan harus seizin pengusaha.
 Bila kapal berada diluar wilayah Indonesia, dan kurang uang
tunai guna melanjutkan pelayaran, nakhoda dpt meminjam
uang dengan tanggungan kapal atau menjual sebagian
muatannya
 Nakhoda tidak boleh melampaui batas kekuasaannya. Jika
hal ini terjadi, secara pribadi terikat atas tindakannya tsb.
KEWAJIBAN NAKHODA SEBELUM
PELAYARAN

• Nakhoda tidak boleh memberangkatkan kapal


sebelum kapalnya diperlengkapi dengan
sempurna dan diawaki cukup.
• Nakhoda harus memahami dan mentaati
peraturan – peraturan keselamatan yang
tercantum dalam peraturan perundangan yg
berlaku, demi menjamin kelaikan laut,
keselamatan kapal termasuk orang-orang di
kapal.
KEWAJIBAN NAKHODA SELAMA
PELAYARAN
• Nakhoda wajib minta pertolongan seorang Pandu
• Waktu berlayar atau bahaya mengamcam, nakhoda tidak boleh
meninggalkan kapalnya,kecuali keadaan sangat memaksa untuk
menyelamatkan diri.
• Nakhoda wajib menyelenggarakan Buku Harian Kapal dan Buku Harian
Mesin. Dicatat segala peristiwa yang penting selama pelayaran.
• Nakhoda diberi kebebasan guna menerima nasehat dari para perwiranya.
Nasehat Dewan Kapal harus dicatat dalam Buku Harian Kapal.
• Setelah tiba di suatu pelabuhan nakhoda dapat membuat kisah kapal
tentang peristiwa slm pelayaran.
• Nakhoda tidak boleh menyimpang dari haluannya kecuali untuk menolong
jiwa manusia.
• Nakhoda wajib membawa/mempunyai surat-surat kapal yg harus ada di
kapalnya.
Lanjutan :
• Diwaktu berlayar, dalam keadaan darurat, nakhoda berwenang
memakai bahan makanan milik orang-orang dikapal termasuk
sebagian muatan, dengan mengganti kerugian,demi kepentingan
semua yang berada di kapal.
• Nakhoda wajib memberi pertolongan kepada orang-orang dalam
bahaya tanpa membahayakan kapalnya sendiri.
• Nakhoda wajib membawa pulang kembali ke Indonesia awak kapal
WNI yang terlantar di luar negeri, atas permintaan Konsul Indonesia
atau pemerintah setempat. Biaya di tanggung negara.
• Selama pelayaran nakhoda mewakili pengusaha dalam
melaksanakan PKL dengan awak kapal.
• Nakhoda wajib mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang
bersumber dari kapalnya.
Lanjutan :
 Nakhoda berwenang mengenakan tindakan disiplin
atas pelanggaran anak buah kapal yang :
a. meninggalkan kapal tanpa seizin nakhoda
b. tidak kembali ke kapal pada waktunya
c. menolak perintah penugasan
d. tidak melaksanakan tugas dengan
baik e. berperilaku tidak tertib
f. berperilaku tidak layak
terhadap seseorang.
 Selama pelayaran, nakhoda dapat mengambil tindakan
terhadap setiap orang yang secara tidak sah ada di kpl
 Nakhoda dilarang memperkerjakan seseorang di kapal
dalam jabatan apapun tanpa disijil.
SIJIL AWAK KAPAL
(MONSTERROL)
• Adalah daftar semua orang yang harus
melakukan “dinas awak kapal” yang di-
lengkapi dg pangkat dan jabatannya.
• Sijil awak kapal berisi :
a. nama kpl dan perusahaan kpl
b. nama pengusaha dan nakhoda
c. nama dan jabatan apa awak kpl ybs
d. nama awak kpl yg diberi pangkat pwa
• Dinas awak kpl : pekerjaan dilakukan oleh
mereka yang diterima untuk bertugas di
kpl kecuali tugas nakhoda
lanjutan :

Yang tidak termasuk dinas awak kapal


adalah pekerjaan yg dilakukan oleh :

1. pekerja muatan yg ikut berlayar


2. tukang yg ikut berlayar
3. penggganti (opstapper)
4. penumpang gelap yang
dipekerjakan
SYARAT MASUK SIJIL AWAK
KAPAL
• Membuat PKL dengan pengusaha kapal
• Umur minimum 14 tahun
• Perwira min. 18 thn dan berijasah keahlian
• Mempunyai buku saku pelaut dan surat
bukti kesehatan
• Surat hasil uji mata dan telinga (khusus
awak kapal yg akan jaga laut)
PERUBAHAN / PEMBAHARUAN SIJIL
AWAK KAPAL
PERUBAHAN bila terjadi :
a. pergantian nakhoda
b. perubahan susunan atau jabatan awak kapal
c. ada seorang pengganti (opstaper)

PEMBAHARUAN bila terjadi :


a. nama kapal diganti
b. berganti pengusaha kapal
BUKU HARIAN KAPAL
• Terdiri dari Buku Harian Dek, Mesin dan
Radio.
• Penyelenggaraan Buku Harian diwajibkan
bagi kapal dg isi kotor 500 m3 / GT 175
atau lebih.
• EXHIBITUM adalah penanda-tanganan
Buku Harian oleh Syahbandar
dipelabuhan tujuan akhir atau pelabuhan
persinggahan darurat
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
DLM PENYELENGGARAAN BUKU
HARIAN
• TDK MEMBUAT KOTOR BUKU HARIAN
• MEROBEK HALAMAN
• MENAMBAH HALAMAN
• MELOWONGKAN HALAMAN
• MENGHAPUS ATAU MEROBAH ATAU
MEMBUAT CATATAN TAMBAHAN ATAU
CATATAN SAMPINGAN
• CATATAN HRS AKTUAL (tdk dikarang)
MAKSUD DAN ISI BUKU
HARIAN KAPAL
• MAKSUD :
1. Untuk pertanggung-jawab sendiri
2. Untuk pengawasan keselamatan pelayaran ditaati
3. Sbg bukti otentik setiap tindakan dan kejadian dikapal
• ISI :
1. Semua pekerjaan penting selama pelayaran
2. Semua kejadian yg mungkin jadi tututan/t.jawab
3. Tindakan pencegahan guna keselamatan kapal
4. Kpl telah dilengkapi & diawaki dg sempurna
• Yg perlu dicatat dlm BHK :
1. Nasehat Dewan Kapal
2. Tindakan yg diambil thd suatu kejahatan
3. Alasan menolak memberi ijin meninggalkan kapal
YG HRS DIISI DLM BUKU HARIAN
KAPAL
• Semua pekerjaan penting yg telah
dilakukan.
• Semua peristiwa penting yg harus diper-
tanggung jawabkan.
• Semua tindakan pencegahan guna
keselamatan pelayaran.
• Kenyataan bahwa kapal telah diawaki dan
diperlengkapi dg sempurna.
YG HRS DIISI DLM BUKU HARIAN
MESIN
• Keadaan dan kerja mesin,ketel dan pesawat
bantu
• Pemeriksaan yg telah dilakukan instansi yg
berwenang
• Kerusakan yg terjadi pada mesin dan pesawat
bantu
• Perbaikan dan pembaharuan yg telah dilakukan
• Catatan tentang pemakaian bahan bakar dan
laju kapal.
PERJANJIAN KERJA LAUT

Adalah perjanjian antara pengusaha kapal


disatu pihak dan seorang awak kapal dipi-
hak lain, yang mana awak kapal berjanji
untuk bekerja dibawah pengusaha dengan
menerima upah, sebagai nakhoda atau
awak kapal lainnya.
BENTUK PKL :

*Dari segi jenis dibedakan :


1. PKL untuk satu perjalanan
2. PKL untuk jangka waktu tertentu
3. PKL untuk jangka waktu sembarang

*Dari segi manusianya dibedakan :


1. PKL Perorangan
2. PKL Kolektif (Kesepakatan Kerja Bersama)
*PKL terdiri dari PKL Nasional dan PKL Asing
KESEPAKATAN KERJA
BERSAMA (KKB)
• Adalah perserikatan pelaut yang
melakukan persetujuan kerja dengan
pengusaha kapal.
• Keuntungan adanya KKB :
1. Syarat kerja yang telah ditentukan
meliputi jangka panjang
2. Pengusaha dan pelaut tidak perlu
setiap saat berunding
3. Terjamin adanya kepastian hukum
ISI PKL
PKL minimal harus berisi :
1. Nama, tanggal dan tempat kelahiran awak kapal
2. Tempat dan tanggal dilakukan PKL
3. Dikapal mana yang bersangkutan akan bekerja
4. Route pelayaran yang akan ditempuh
5. Jabatan/pekerjaan dikapal
6. Tempat dan tanggal dimulainya bekerja
dikapal
7. Besarnya upah berupa uang yang akan dibayarkan
pada awak kapal.
PEMBUATAN PKL
• PKL ditanda-tangani oleh pelaut, pemilik kapal
dan pejabat Ditjen Perla.
• PKL dibuat rangkap 4 (pelaut,pemilik kpl,
nakhoda dan Ditjen Perla).
• PKL wajib memuat hak dan kewajiban masing-
masing pihak.
• PKL bertujuan untuk memberi perlindungan
terhadap awak kapal.
• PKL tidak diwajibkan bagi yg bekerja pada :
- Kapal motor kurang dari GT 35
- Kapal layar kurang dari GT 105
- Kapal pelayaran percobaan
MENGAKHIRI PKL
1.Secara biasa sesuai isi PKL.
2.Secara luar biasa (pembatalan)
a) syah bila : - kedua pihak setuju
- sepihak, dengan ganti rugi
- alasan mendesak
- alasan penting
b) tidak syah bila : sepihak dan tidak termasuk
yang syah.
Alasan mendesak berlaku bagi
pengusaha kapal
• Penganiayaan, penghinaan secara kasar
oleh awak kapal,
• Tidak datang ke kapal setelah PKL dibuat,
• Bekerja tidak cakap sesuai kesanggupan
• Membawa barang selundupan/terlarang
kekapal.
Alasan mendesak berlaku bagi
awak kapal
• Kapal membahayakan kesehatan,
• Diperintahkan membawa barang terlarang
• Tempat tinggal dan makanan tdk layak,
• Diperintah ke pelabuhan musuh,
• Pelayaran menyimpang dari isi PKL.
Alasan penting pembatalan
PKL :
• Semua alasan mendesak;

• Perjalanan yang membahayakan;

• Memperoleh pekerjaan lain


dengan ganti rugi.
PKL syah bila :
* Dibuat secara tertulis,
* Ditanda tangani oleh :
- awak kapal yg bersangkutan
- pengusaha kapal
- syahbandar atau pejabat yg berwajib
* Memuat jumlah upah yg akan dibayar
pengusaha bagi awak kapal.
Akibat pembatalan PKL yang
tidak syah :
• Kehilangan hak upah
• Harus membayar kerugian yang timbul
• Buku pelaut dapat ditahan
• Pembatalan yang bersifat melarikan diri,
dapat dihukum penjara.
HAK AWAK KAPAL ATAS UPAH

1. Jumlah upah ditetapkan/tertulis didalam


PKL, dan tidak selalu penerimaannya
seperti yang tercantum di PKL tersebut.
2. Orang lain yang dapat/berhak menerima
sebagian upahnya adalah :
a) istri atau anggota keluarga sedarah
b) pemberi hutang
c) wali dari awak kapal
Perubahan penerimaan upah

• Upah dapat bertambah karena :


a) kerja lembur
b) diberi tugas tambahan
c) kerja luar biasa, misal penyelamatan
• Upah dapat berkurang karena :
a) didenda nakhoda
b) mengganti kerugian
c) perjalanan terputus
d) sakit
Hak awak kapal atas makan dan
tempat tinggal

• Pengusaha wajib memberi makanan yang


baik dan cukup, memenuhi jumlah, ragam
dan nilai gizi, dg jumlah minimum 3600
kalori per hari,
• Dikapal harus ada tempat tinggal/kamar
yang layak, termasuk tempat mencuci,
kamar mandi dan toilet, dalam keadaan
yang layak pakai.
WAKTU KERJA AWAK KAPAL
• Jam kerja awak kapal 8 (delapan) jam setiap hari
dengan 1 (satu) hari libur per minggu dan hari
libur resmi lainnya, dg jumlah per minggu 44
(empat puluh empat) jam.
• Waktu istirahat paling sedikit 10 (sepuluh) jam
dlm jangka waktu 24 jam yang dapat dibagi 2,
yang satu diantaranya tidak kurang dari 6 (enam)
jam.
• Jam kerja melebihi ketentuan dihitung lembur,
kecuali utk tugas – tugas darurat demi
keselamatan pelayaran.
Hak awak kapal atas cuti

• Setiap tahun paling sedikit 7 hari atau


2 kali 5 hari berturut-turut dengan
upah penuh,
• Cuti diberikan setelah bekerja setiap
satu tahun atau pada ikatan kerja.
Hak awak kapal atas
perawatan sakit
• Perawatan dokter dengan cuma-Cuma
• Waktu sakit dikapal, mendapat upah
penuh dan bila tidak dikapal mendapat
upah 80% paling lama 26 minggu
• Bila didarat, berhak atas pengangkutan
ketempat asal kapal .
Hak awak kapal atas santunan
kecelakaan
• Mengakibatkan kemampuan kerja hilang sama sekali (100%) berhak
minimal Rp.150.000.000.-
• Bila kemampuan kerja berkurang karena hilangnya :
1. satu lengan : 40%
2. dua lengan : 100%
3. satu telapak tangan : 30%
4. dua telapak tangan : 80%
5. satu kaki : 30%
6. dua kaki : 80%
7. satu mata : 30%
8. dua mata : 100%
9. satu jari : 10%
10. satu pendengaran : 15%
11. dua pendengaran : 40%
SANTUNAN MENINGGAL DUNIA
• Jika meninggal diatas kapal, pengusaha
wajib menanggung biaya pemulangan dan
penguburan jenasahnya.
• Pengusaha membayar santunan :
a) karena sakit, min. Rp.100.000.000,-
b) krn kecelakaan min Rp.150.000.000,-
• Santunan diberikan kpd ahli warisnya
sesuai dengan ketentuan yg berlaku.

Anda mungkin juga menyukai