Anda di halaman 1dari 12

Pengaturan Ruang Pelatihan

TRAINING OF TRAINER PEMANFAATAN HASIL PENELUSURAN ALUMNI


UNTUK RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH
YOGYAKARTA, 29 NOVEMBER S.D 2 DESEMBER 2016
• Orientasi Kegiatan
• Dinamika Kelompok
• Pengantar : Modul dan Presentasi Pelatihan
• Kegiatan Kelompok: Persiapan Modul Pelatihan

• Kegiatan Kelompok: Revisi Modul Pelatihan

• Pengantar: Karakteristik Pembelajaran Orang Dewasa

• Pengantar: Metode dan Pengaturan Ruang Pelatihan

• Kegiatan Kelompok: Pengkinian Paparan SDP

• Kegiatan Kelompok: Kompilasi Modul, Skenario dan Presentasi

• Peer Teaching
• Penutup
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini peserta
diharapkan mampu:
1. Menjelaskan tujuan pengaturan ruang
pelatihan
2. Membedakan ragam pengaturan ruang
pelatihan orang dewasa
3. Menerapkan pengaturan ruang pelatihan yang
tepat sesuai keutuhan orang dewasa.
Pengaturan Ruangan Pelatihan
• Tempat dan segala kelengkapannya merupakan
salah satu prasayarat yang harus disiapkan
dalam pengelolaan sistem pelatihan. tempat dan
ruangan disiapkan dalam rangka mendukung
tercapainya tujuan kegiatan pelatihan yang telah
direncanakan
Model Ruang Rapat
Positif
• Dapat menggunakan ruangan kecil
• Peserta dapat dengan mudah berdiri dan
memberi presentasi di depan, atau
meninggalkan ruangan jika diperlukan
• Akses yang baik bagi fasilitator untuk
mengamati, melihat layar komputer, atau
melakukan pekerjaan lain
Negatif
• Mejanya sering kali tidak dapat digeser atau
dipindahkan
• Tidak memungkinkan penggunaan ruangan
secara luwes
• Memberikan aspek formal pada ruangan,
sehingga peserta menganggapnya sebagai
rapat
Model Kabaret/Cafe
Positif
• Menciptakan suasana informal
• Orang-orang otomatis berkelompok.
• Menciptakan pendekatan partisipasi dan diskusi
• Fasilitator mudah berpindah dan berinteraksi.
• Lebih berfokus ke para pembelajar daripada ke ‘pelatih’.
• Mudah mengubah pengelompokan peserta.
Negatif
• Sulit menentukan bagian ‘depan’ atau area presentasi
• Beberapa posisi membelakangi pelatih atau paparan sehingga sulit
berdiskusi.
• Menghabiskan terlalu banyak tempat.
• Memungkinkan percakapan antar pribadi yang mengganggu.
• Sulit untuk mendapatkan perhatian semua orang pada saat yang
sama.
Model Ruang Kelas
Positif
• cocok untuk pelatihan yang mengharuskan
peserta fokus pada ceramah.
• Meja di depan peserta mempermudah
bekerja.
• Mudah memantau peserta
Negatif
• Peserta sulit berinteraksi dan berdiskusi
• Sulit bekerja dalam kelompok besar, hanya
dengan teman semeja saja
• Mobilitas peserta rendah.
Model Teater
Positif
• Menggunakan ruang yang efisien karena dapat memasukkan
banyak orang ke dalam ruangan.
• Penggunaan ruangan lebih luwes jika mejanya tidak sulit
dipindahkan atau jumlah orang sedikit
• Semua orang menghadap ke depan.
• Pelatih dapat melihat orang dengan cukup mudah
Negatif
• Orang-orang lebih sulit melihat satu sama lain
• Mobilitas rendah dan Menjadikan suasananya pasif
• Terasa formal karena peserta menganggapnya ceramah atau
paparan
• Akses yang buruk bagi fasilitator untuk mengamati, melihat
layar komputer, atau melakukan pekerjaan lain
• Fasilitator tidak dapat berpindah-pindah tempat dengan
mudah.
Model U dengan Meja
Positif
• Memungkinkan diskusi untuk seluruh kelompok
• Ada meja yang dapat digunakan.
• Bagus untuk menciptakan suasana bagi pendekatan
partisipasi dan diskusi
• Fasilitator mudah terlihat.
• Orang-orang dapat melihat satu sama lain dengan baik.
• Kursi dapat dipindahkan ke area tengah untuk kerja
kelompok jika diperlukan.
Negatif
• Beberapa orang harus duduk menyamping untuk menghadap
fasilitator dan layar.
• Terasa agak formal.
• Menyusahkan jika ruangannya panjang, karena sulit melihat
fasilitator atau peserta tidak bisa berpindah-pindah tempat
dengan leluasa
• Menghabiskan banyak tempat.
• Fasilitator bisa terpaksa terus-menerus berada di depan.
Model U tanpa Meja
Positif
• Memungkinkan diskusi dan aktif bagi seluruh kelompok
• Fasilitator mudah terlihat.
• Orang-orang dapat melihat satu sama lain dengan baik
tanpa adanya meja sebagai penghalang
• Mudah bergerak dan luwes.
• Area di tengah dapat digunakan dengan mudah untuk
presentasi, menjelaskan, atau memperlihatkan sesuatu.
Negatif
• Beberapa orang harus duduk menyamping untuk melihat
fasilitator dan layar.
• Sangat informal sehingga dianggap tidak serius.
• Tidak ada meja sebagai topangan atau tempat menulis.
• Orang-orang bisa kelelahan duduk tegak
• Fasilitator bisa terpaksa terus-menerus berada di depan.
• Ruangan dapat menjadi sangat berantakan jika orang-
orang harus meletakkan berbagai hal di lantai.
Pengelolaan kelas pelatihan membutuhkan
pengetahuan dan daya analisis terhadap karakter
peserta, materi, dan daya dukung sehingga
tujuan pelatihan dapat tercapai secara optimal.
Terima kasih
Selamat Berlatih!

Anda mungkin juga menyukai