Anda di halaman 1dari 55

Sesi 4

Wawancara
dan FGD

Summarized from a number of


references by
Yayi Suryo Prabandari
Dept of Health Behavior, Environment
Health & Social Medicine (HBES)
FKKMK UGM 2018
Wawancara
Wawancara

PENGERTIAN DAN
JENIS WAWANCARA
Pengertian wawancara

• Cara, terutama yang dipergunakan seseorang untuk


tujuan suatu tugas tertentu
• Mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian
secara lisan dari seorang informan atau informan
(orang yang ditanya keterangan atau pendiriannya),
dengan bercakap-cakap
• Berhadapan muka dengan orang itu  pada jaman
sekarang dapat berupa wawancara via skype, telepon
Jenis wawancara
• Wawancara terstruktur :
– menggunakan kuesioner tertutup
– digunakan dalam penelitian yang menggunakan
metode kuantitatif
– Ditanyakan sama dengan pertanyaan  hanya
dibacakan, tidak ditanyakan dengan bahasa bebas
Jenis wawancara
• Wawancara semi struktur dan tak terstruktur :
– meskipun tidak menggunakan kuesioner, wawancara
ini dilakukan dengan menggunakan panduan
wawancara
– biasa digunakan dalam penelitian yang menggunakan
metode kualitatif
WAWANCARA MENDALAM
• Wawancara dengan tujuan
mengeksplorasi secara mendalam
suatu topik/fenomena
• Dilakukan pada informan kunci maupun
tambahan
• Didasarkan panduan wawancara
mendalam
• Pewawancara harus netral
• Ringkasan wawancara dibuat segera
• Bias dapat terjadi pada pewawancara
(menjurus,tendensius, kegagalan
menggali) ataupun panduannya
7
Fungsi wawancara
• Metode primer: sebagai satu-satunya metode
pengumpul data
• Metode pelengkap : digunakan dengan
metode pengumpul data lainnya, misalnya
observasi
• Kriterium: dipakai untuk melakukan cek dan
recek metode pengumpul data lainnya
Wawancara

PENDEKATAN
WAWANCARA
Pendekatan dalam wawancara

Hubungan baik antara pewawancara dan informan


dapat dicapai melalui:

• Partisipasi : tinggal di sekitar tempat penelitian


dan berusaha aktif dalam kegiatan di daerah
tersebut

• Identifikasi : memperkenalkan pewawancara


bukan orang asing, dan kedudukannya adalah
setara dengan informan
Pendekatan dalam wawancara

• Persuasi : berusaha meyakinkan bahwa wawancara


yang dilakukan adalah demi kepentingan bersama
tanpa memaksakan kehendak

• Tokoh pengantar : kadang-kadang memang


diperlukan tokoh pengantar, dalam artian,
penterjemah, atau mungkin orang yang benar-benar
dipercaya oleh masyarakat yang diikutkan sebagai
informan.
Waktu wawancara

• Sebaiknya wawancara dilakukan kurang dari 2


(dua) jam untuk menghindari kebosanan. Ideal
sekitar 1 – 1 ½ jam untuk satu informan.

• Waktu tersebut termasuk waktu yang


digunakan untuk perkenalan dan basa basi,
serta berpamitan.
Wawancara

PERSIAPAN
WAWANCARA
Persiapan wawancara
• Mempelajari dan menguasai panduan wawancara
• Mencoba panduan itu pada diri sendiri, untuk
menguji apakah kita tahu benar maksud pertanyaan
itu.
• Mencoba pada orang lain (kawan) untuk latihan.
• Pertimbangkan kembali waktu yang cocok untuk
menemuhi informan
• Ulangilah membaca instruksi, juga selama
wawancara
Persiapan wawancara
Alat-alat yang perlu dibawa adalah:
• Blocknote saku
• Pensil lebih dari satu
• Karet penghapus (setip) dan pengasah pensil
• Stopmap dan tas terlindung plastik, untuk melindungi
kuesioner/laptop dari air hujan dan sebab lain
• Hardboard untuk menulis, kalau dirasa perlu
• Fotocopy surat ijin penelitian dan surat tugas
Focus Group
Discussion
Pengertian
• Diskusi kelompok terfokus (DKT) adalah salah satu
teknik dalam mengumpulkan data kualitatif
• Sekelompok orang berdiskusi dengan pengarahan
dari seorang moderator atau fasilitator mengenai
suatu topik.
• Diskusi dirancang untuk menggali persepsi tentang
suatu hal dalam suasana yang permisif dan tidak
mengancam .

17
Kelebihan DKT
• Interaksi kelompok.
Adanya interaksi di dalam kelompok memungkinkan
munculnya respons yang lebih kaya dan juga memungkinkan
timbulnya pemikiran-pemikiran baru yang berharga.
• Observasi.
Peneliti akan dapat langsung mengamati diskusi serta
mendapatkan insight mengenai perilaku, sikap, bahasa, dan
perasaan responden.
• Biaya dan waktu.
DKT dapat diselesaikan lebih cepat dan biasanya lebih mudah
dibanding wawancara mendalam (depth interview).

18
Karakteristik
Diskusi Kelompok Terarah
• Diskusi yang mempunyai fokus
tertentu & dirancang dengan seksama
• Menggali persepsi tertentu
• Tidak mencari konsensus  kegiatan
pengumpulan data
• Hasilnya adalah variasi jawaban
• Unit analisis kelompok
• Peserta 6-12 orang
• Suasana informal, santai dan tidak
menekan

19
Karakteristik
Diskusi Kelompok Terarah

• Waktu diskusi maksimal 2 jam


• Tempat diusahakan nyaman,
menimbulkan suasana privasi
• DKT dipandu seorang fasilitator,
sebaiknya dibantu oleh penulis
• Informan sebaiknya tidak mengenal satu
sama lain dan homogen
• Proses sebaiknya terekam dan ijin dulu
pada informan

20
Penggunaan DKT

• Merancang studi kuantitatif (before)


• Mengkonfirmasi temuan dan mendapatkan
informasi yang dalam dan luas (during)
• Memberikan insight tentang arti dan
interpretasi suatu data (after)
• Memberikan data eksplorasi (only)

21
Tempat utk DKT
• Tempat harus menimbulkan rasa privasi bagi
partisipan.
• Tempat harus memadai sehingga semua yang berbicara
dapat didengar dengan baik.
• Tempat harus nyaman.
• Tempat tidak menimbulkan rasa tidak aman.
• Tempat harus mudah dijangkau oleh semua responden.
• Bila mungkin, tempat diskusi dapat diamati oleh
peneliti tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi
partisipan.

22
Tempat utk DKT
Mengatur posisi kursi
• Hindari pengaturan kursi yang tidak seragam.
• Kursi harus diatur dalam posisi yang
memungkinkan semua partisipan dapat saling
melihat/kontak mata.
• Jarak masing–masing kursi harus sama,
jangan memberikan jarak antara responden
dengan moderator.

23
Teknik probing
• Diam; membiarkan responden mencerna yang dikatakan.
• Memakai teknik refleksi; mengatakan kembali yang telah diungkap
responden.
• Mengulang kata-kata responden dalam bentuk pertanyaan; “Bagus?”
• Menanyai responden untuk memperjelas posisinya.
• “Saya agak bingung, tadi saya bilang x, sekarang y.”
• Memakai kata kunci probing seperti

Responden Moderator
• Bagus. Apa yang dimaksud bagus?
• Saya suka ukurannya. Apa yang anda maksud ukurannya?
• Jalan kok. Bagaimana anda bisa mengatakan jalan?
• Akan sangat nyaman. Bagaimana agar nyaman?

24
Teknik probing
• Menggunakan teknik orang ketiga. “Anda
nampak sangat keras mengenai hal ini.
Menurut anda bagaimana perasaan orang lain
mengenai hal ini?”
• “Tolong dijelaskan lebih lanjut.”
• “Bagaimana tentang hal itu.”
• “Apa yang anda maksud demikian?”

25
Masalah dalam DKT
• Dominan
• Pemalu
• Ahli
• Verbose
• Tidak relevan
• Bingung
• Terlalu positif
• Negatif
• Agresif
• Pengganggu
• Penanya

26
TERIMA KASIH
B O N U S
Wawancara

ETIKA WAWANCARA
Etika wawancara
• Kunjungan diatur, sehingga informan ada di rumah
• Hindari wawancara pada saat ada kesibukan di rumah tangga
• Setiap wawancara disertai meminta ijin terlebih dahulu dan
jelaskan maksud kedatangan
• Surat Tugas/Tanda Pengenal pewawancara ditunjukkan pada
informan di awal wawancara
• Beri prakiraan jangka waktu yang diperlukan untuk mengadakan
satu kali wawancara.
• Bila informan menolak diwawancara saat itu, tanya waktu luang
informan.
Etika wawancara
• Bila informan menolak atau keberatan untuk diwawancara,
mereka tidak boleh dipaksa, sebaiknya cari alternatif
• informan diyakinkan mengenai kerahasiaan data yang diperoleh
dari mereka.
• Tegaskan bahwa keterangan yang dikumpulkan akan
dipergunakan untuk keperluan perencanaan kesehatan
• Tidak seorangpun diperkenankan untuk menemani tugas
wawancara kecuali supervisor atau atasannya atau penterjemah
• Jawaban pertama informan perlu dicatat meskipun terkadang
informan mengganti jawabannya.
Etika wawancara
• Kerjasama dengan informan perlu diperhatikan agar
informan menjawab dengan senang hati
• Senantiasa bersikap sikap ramah, sopan santun dan
sabar kepada informan
• Kesabaran dan sikap positif perlu ditunjukkan pada
setiap jenis informan agar wawancara berhasil.
• Bila informan yang menolak untuk memberikan
jawaban atas pertanyaan yang diajukan, hadapi dengan
bijaksana
• Kembalikan pembicaraan ke arah tujuan wawancara
jika informan membelokkan jawaban
Etika wawancara
• Hindari memberikan tanggapan tidak baik terhadap
jawaban yang diberikan atau kehilangan kesabaran.
• Hindari juga memberikan tanggapan yang terlampau
mendukung jika jawaban mendukung penelitian.
• Pewawancara sebaiknya bersikap netral
• Sabar terhadap rasa ingin tahu informan dan jawab
pertanyaan mereka dengan tepat dan jelas.
• Hindari memberikan jawaban yang salah ataupun
jawaban yang menjanjikan.
Etika wawancara
• Bila tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan informan,
pewawancara perlu menunda dan berusaha mencarikan
jawabannya
• Pewawancara sebaiknya menghindari memberi nasehat,
memberikan penyuluhan, sekalipun jawaban informan
memberi rangsangan untuk memberi nasehat.
• Pewawancara sebaiknya mencatat saat mulai dan
mengakhiri wawancara, siapa yang diwawancara, siapa saja
yang ada di rumah informan pada saat itu dan nama
informan (bila ada).
Etika wawancara
• Periksa kembali panduan wawancara, barangkali ada
pertanyaan yang tertinggal.
• Ucapkan terima kasih pada informan atas bantuan dan
keterangan yang diberikan dan minta ijin untuk datang
kembali dan tanya waktu yang tepat untuk berkunjung.
• Lakukanlah kunjungan ulang jika memang diperlukan.
• Supervisor akan memberikan bimbingan dan
pengawasan terhadap semua kegiatan wawancara.
Wawancara

SIKAP DAN TAKTIK


WAWANCARA
Sikap wawancara
• Netral
• Adil dan tidak memihak
• Hindari ketegangan, bangun suasana rileks dan kekeluargaan
• Ramah dan sabar, hindari “gurauan berlebihan”
• Jujur dalam pengisian kuesioner
• Cermat dan teliti
• Menaruh perhatian dan pengertian terhadap informan
• Sanggup membuat informan tenang dan berminat untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan
• Menghargai informan
• Hindari sikap menghakimi dan menginterogasi
Taktik wawancara
• Reaksi/jawaban pertama terhadap suatu pertanyaan
adalah pendapat informan yang sesungguhnya
• Jangan tergesa-gesa menuliskan jawaban ‘tidak tahu’
• Rekam semua jawaban dan komentar informan secara
lengkap
• Jawaban informan sebelum dicatat harus dimengerti
dahulu maksudnya
• Usahakanlah sambil menulis tetap berbicara
• Gunakanlah bahasa yang dipahami informan
• Periksa panduan wawancara dengan teliti untuk menjaga
agar tidak ada nomor-nomor pertanyaan yang terlewati
PERSIAPAN FGD/DKT – DISKUSI
KELOMPOK TERARAH
Persiapan DKT
• Undangan
• Fasilitator
• Pencatat

40
Persiapan DKT: Undangan
Pada waktu mengundang peserta DKT ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan:
• Jelaskan kepada calon peserta mengenai lembaga
yang mengadakan studi dan tujuannya.
• Jelaskan rencana DKT dan meminta calon peserta
untuk berpartisipasi dalam DKT. Sebutkan juga
mereka yang sudah bersedia ikut serta dalam DKT
untuk mendorong calon peserta lain ikut
berpartisipasi.

41
Persiapan DKT: Undangan
Pada waktu mengundang peserta DKT ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan:
• Beritahukan tanggal, waktu, tempat dan lamanya
pertemuan.
• Jika seseorang tidak mau atau tidak dapat datang,
maka tekankan pentingnya kontribusi orang tersebut
dan jika tetap menolak maka ucapkan terima kasih.
• Jika orang tersebut mau datang maka beritahukan
kembali tentang hari, jam, tempat dan pentingnya
berpartisipasi dalam FGD.
42
Persiapan DKT: fasilitator
• Fasilitator menggunakan petunjuk diskusi agar
supaya diskusi terfokus.
• Petunjuk diskusi ini berupa pertanyaan yang
open ended atau terbuka.

43
Persiapan DKT: peran fasilitator
• Menjelaskan tentang topik diskusi
• Mengarahkan kelompok, bukan diarahkan oleh kelompok..
• Amati peserta dan tanggap terhadap reaksi mereka.
• Mendorong semua peserta untuk berpartisipasi dan jangan
biarkan sejumlah individu memonopoli diskusi.
• Ciptakan hubungan baik dengan peserta sehingga dapat
menggali jawaban dan komentar yang lebih dalam.
• Fleksibel dan terbuka terhadap saran-saran, perubahan-
perubahan dan lain-lain.
• Amati komunikasi non verbal antar peserta dan tanggap
terhadap hal tersebut.
• Hati-hati terhadap nada suara dalam mengajukan pertanyaan.

44
Persiapan DKT: pencatat
• Tanggal pertemuan DKT dan waktu mulai dan selesai.
• Nama masyarakat dan catat secara singkat mengenai
masyarakat tersebut serta informasi lainnya yang
mungkin dapat mempengaruhi aktivitas peserta.
Misalnya jarak dari desa ke kota dan sebagainya.
• Tempat pertemuan DKT, catat ringkas mengenai
tempat dan sejauh mana tempat tersebut
mempengaruhi peserta. Misalnya apakah tempatnya
cukup luas, menyenangkan peserta dan lain-lain.

45
Persiapan DKT: pencatat
• Jumlah peserta dan beberapa uraiannya yang meliputi:
jenis kelamin, umur, pendidikan dan lain-lain.
• Deskripsi umum mengenai dinamika kelompok misalnya derajat partisipasi
peserta, apakah ada peserta yang dominan, peserta yang merasa bosan,
peserta yang selalu diam dan lain-lain.
• Pencatat harus menuliskan kata-kata yang diucapkan dalam bahasa lokal oleh
peserta.
• Pencatat memperingatkan kepada fasilitator kalau ada pertanyaan yang
terlupakan atau juga mengusulkan pertanyaan yang baru.
• Pencatat dapat meminta peserta untuk mengulangi lagi komentarnya kalau
fasilitator tidak mendengarkan komentar peserta tersebut karena sedang
mendengarkan komentar peserta lain.

46
TAHAPAN DISKUSI KELOMPOK
TERARAH
Tahapan DKT
Pelaksanaan DKT dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
• Tahap persiapan dan pembukaan
• Tahap isi
• Tahap penutup

48
Tahapan DKT :
Persiapan & pembukaan
Pada waktu membuka diskusi, fasilitator perlu
memperhatikan hal-hal sbb:
• Jelaskan tujuan diadakan DKT serta perkenalkan
nama fasilitator serta pencatat dan peranannya
masing-masing.
• Minta peserta memperkenalkan diri dan fasilitator
harus cepat mengingat nama peserta dan
menggunakannya pada waktu berbicara dengan
peserta.

49
Tahapan DKT :
Persiapan & pembukaan
• Jelaskan bahwa pertemuan tersebut tidak bertujuan
untuk memberikan ceramah tetapi untuk
mengumpulkan pendapat dari peserta. Tekankan
bahwa fasilitator ingin belajar dari para peserta.
• Tekankan bahwa pendapat dari semua peserta
sangat penting sehingga diharapkan semua peserta
bebas mengeluarkan pendapat.
• Jelaskan bahwa pada waktu fasilitator mengajukan
pertanyaan jangan berebutan menjawabnya pada
waktu yang sama.
50
Tahapan DKT :
Persiapan & pembukaan
• Mulailah pertemuan dengan mengajukan pertanyaan
yang sifatnya umum yang tidak berkaitan dengan
topik diskusi.
• Mendorong beda pendapat. Responden harus diberi
tahu bahwa didalam kelompok tidak ada jawaban
salah atau benar sehingga dibenarkan untuk memiliki
perasaan /pendapat yang berlainan dengan anggota
lain. Mereka didorong untuk bebas mengemukakan
pendapatnya secara terus terang dan jujur.

51
Tahapan DKT :
Persiapan & pembukaan
• Moderator harus bersikap netral. Moderator harus
meyakinkan responden bahwa dia tidak berkaitan
dengan kepentingan isi dan hasil diskusi sehingga
apapun yang dikatakan responden tidak akan
membuat dia merasa enak/tidak enak.
• Aturan kelompok diberikan. Responden diminta
berbicara bergantian dan berinteraksi dengan yang
lain tapi tidak saling memotong pembicaraan

52
Tahap isi
• Pada bagian ini kelompok mulai menyentuh topik-topik yang
khusus.
• Biasanya ada perubahan topik dari topik kongkrit menuju isu
yang abstrak; dari diskusi fakta menuju diskusi mengenai sikap,
perasaan dan kepercayaan yang dalam beberapa hal mungkin
sensitif.
• Moderator perlu memancing beberapa konsep atau isu khusus
kepada kelompok untuk mendapatkan respon yang khusus.
• Tujuan tahap ini adalah mendapatkan pemahaman mengenai
suatu topik, menggali dinamika sikap yang berkaitan dengan
perilaku dan mengamati bahasa dan emosi responden terhadap
suatu topik.
53
Ketrampilan moderator di tahap isi
• Teknik probing
• Sensitivitas terhadap tingkat penerimaan
• Mengkilas balik informasi yang diberikan
informan
• Menghubungkan komentar
• Keluwesan dalam mendiskusikan isu relevan
• Mengatasi masalah khusus yang timbul
• Menggunakan teknik dan pendekatan yg
bervariasi

54
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai