Anda di halaman 1dari 36

WAWANCARA DAN

OBSERVASI
Wawancara

Wawancara adalah teknik


pengambilan data melalui
pertanyaan yang diajukan
secara lisan kepada
responden.
PENGERTIAN WAWANCARA
• Wawancara sebagai proses tanya jawab lisan, dimana 2 orang
atau lebih berhadap-hadapan secara fisik,yang satu dapat
melihat muka yang lain dan mendengarkan suaranya dengan
telinga sendiri
• Percakapan antara 2 orang, dimana yang satu orang berperan
untuk mendapatkan informasi dari lawan bicaranya untuk tujuan
tertentu.Komunikasi verbal dan non verbal berperan selama
proses wawancara
• Interviewer : pewawancara
• Interviewee : yang diwawancarai
TUJUAN WAWANCARA
• Untuk mengetahui apa yang terkandung dalam
pikiran, perasaan dan pandangan responden
tentang dirinya , orang lain dan dunia sekitarnya
• Untuk mengumpulkan informasi secara
langsung dari data yang diungkap
Ketrampilan Dasar Wawancara

Membina Rapport

Empati Attending behavior

Active listening Teknik bertanya

Observasi
TAHAPAN WAWANCARA
PERSIAPAN INTI PENUTUP

• Tema Wawancara • Perkenalkan diri dan • laporan wawancara


• Jenis Wawancara gali profil • Hindari opini pribadi
• Narasumber narasumber • konfirmasi ulang
• Jadwal • Pertanyaan secara dengan narasumber
sistematis (jika perlu)
• Informasi dari
lingkungan • Mencatat/merekam • Menyebarluaskan
jawaban hasil wawancara
• Buat pertanyaan
• Mengakhiri degan
kesan yg baik
PERSIAPAN WAWANCARA
1. Tentukan tujuan wawancara Menentukan tujuan wawancara yang
akan dilakukan Membuat pdoman wawancara (interview guide)
sesuai tema wawancara (mengacu dari dasar teori)
Fungsi pedoman wawancara :
 Memberikan bimbingan secara memokok apa-apa yang akan
ditanyakan
 Menghindarkan kemungkinan untuk lupa atas beberapa persoalan
yang relevan
 Meningkatkan interview sebagai suatu metode yang hasilnya
memenuhi komparabilitas
2. Menentukan ruang lingkup
 Siapa
 sumber yang diperlukan
 pihak yang akan dilibatkan ex: key person
 siapa yang akan melaksanakan
 berapa sering dilakukan
 apakah perlu disampaikan/tidak tentang kehadiran
 kapan akan dilaksanakan
 apakah melakukan kontrak
 apakah akan memberi verbal feedback
3. Menentukan metode wawancara

 Wawancara terpimpin /terstruktur


 Wawancara tak terpimpin/tidak terstruktur
 Wawancara bebas terpimpin /semi terstruktur
4. Mencermati langkah persiapan
• panduan wawancara, manual training,
• lokasi
• menguji standard operating prosedure
• melakukan curah gagasan untuk melakukan langkah
antisipasi
• penyempurnaan manual
• Mereview dan merevisi panduan observasi dan
wawancara: deskripsi perilaku, kategorisasi perilaku
Keunggulan wawancara
• Flexibility . Pewancara dapat secara luwes mengajukan
pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi pada saat
itu dan memmungkinkan diberikan penjelasan kepada
respoden bila pertanyaan kurang dimengerti
• Nonverbal behavior. Pewawancara dapat mengobservasi
perilaku nonverbal, Misalnya rasa suka, rasa tidak suka, atau
perilaku lainnya pada saat pertanyaan diajukan dan dijawab
oleh responden.
Keunggulan wawancara
• Completeness. Pewawancara dapat
memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan
yang diajukan secara langsung.

• Time of interview. Pewawancara dapat


menyusun jadwal wawancara yang relatif
pasti. Kapan, di mana, sehingga data yang
diperoleh tidak keluar dari rancangan
penelitian.
Keuntungan Wawancara
• Melalui wawancara, dapat ditanyakan hal-hal yang
rumit dan mendetail.
• Wawancara dapat dilaksanakan kepada setiap
individu tanpa dibatasi oleh faktor usia maupun
kemampuan membaca
• Data yang diperoleh dapat langsung diketahui
obyektifitasnya karena dilaksanakan secara tatap
muka
Kelemahan wawancara
• Prores wawancara membutuhkan biaya dan tenaga
yang besar (biaya pelatihan pewawancara, perjalanan,
pemondokan)
• Waktu wawancara tidak dapat dilakukan kapan saja
(disesuaikan dengan responden)
• Keberhasilan wawancara sangat tergantung kepandaian
pewawancara dalam menggali, mencatat dan
menafsirkan setiap jawaban
Kelemahan wawancara
• Interview bias. Walau telah dilakukan tatap muka,
namun kesalahan bertanya dan juga kesalahan
menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi
• Responden sulit menyembunyikan identitas dirinya .
Artinya pewawancara bisa dipandang mempunyai
potensi yang bisa mengancam dirinya, sehingga
jawaban harus dilakukan secara ekstra hati-hati.
Apalagi jika jawabannya direkam melalui pita
perekam.
Kode Etik Wawancara

• Persetujuan responden dinyatakan dengan


informed consent
• Hak untuk dilindungi kerahasiaannya (identitas
responden)
• Perlindungan dari celaka fisik, emosi, dll
• Kejujuran laporan (melaporkan seperti apa
adanya, tanpa dikotori oleh pendapat atau
penilaian pribadi
PENGERTIAN OBSERVASI
Observasi adalah pengumpulan informasi yang
dilakukan secara sistematis mengenai suatu perilaku
(aksi & reaksi) dengan menggunakan instrumen
khusus atau berdasarkan kesan profesional.
Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan yang
dilakukan dengan sengaja, dilakukan secara
sistematis terhadap suatu objek tertentu.
Observasi merupakan teknik pengumpulan data
untuk menilai dengan menggunakan indra, tidak
hanya dengan mata saja. Mendengarkan,
mencium, mengecap meraba termasuk salah
satu bentuk dari observasi. Instrumen yang
digunakan dalam observasi adalah panduan
pengamatan dan lembar pengamatan.

Pengertian Observasi
observasi perlu dilakukan karena beberapa alasan,
yaitu:
1. Memungkinan untuk mengukur banyak perilaku yang tidak dapat
diukur dengan menggunakan alat ukur psikologis yang lain (alat
tes). Hal ini banyak terjadi pada anak-anak.
2. Prosedur Testing Formal seringkali tidak ditanggapi serius oleh
anak-anak sebagaimana orang dewasa, sehingga sering observasi
menjadi metode pengukur utama.
3. Observasi dirasakan lebih mudah daripada cara pengumpulan data
yang lain. Pada anak-anak observasi menghasilkan informasi yang
lebih akurat daripada orang dewasa. Sebab, orang dewasa akan
memperlihatkan perilaku yang dibuat-buat bila merasa sedang
diobservas
Komponen Utama Observasi
1. Teknik mengamati, yaitu berbagai teknik yang dapat
digunakan dalam melakukan pengamatan terhadap
subjek/objek tertentu secara spesifik.
2. Teknik pencatatan, yaitu bagaimana cara melakukan
pencatatan observasi secara sistematis dan
prosedural.
3. Teknik inferensis, yaitu proses pengambilan
kesimpulan atau pemaknaan dari apa yang diamati
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Murah dan mudah 1. Tidak bisa mengungkap kehidupan
2. Waktu fleksibel untuk observee yang rahasia/ privasi
sibuk 2. Adanya social approval
3. Dapat memperoleh data peristiwa psikis, 3. Muncul peristiwa yang tidak selalu dapat
yang tidak terungkap dari wawancara dan diramalkan.
self rapport. 4. Observasi dapat saja terganggu sesaat, ex
4. Memungkinkan pencatatan secara : hujan.
bersamaan dg berlangsungnya suatu 5. Tergantung pada lama peristiwa
peristiwa. berlangsung. Bisa bertahun-tahun, bisa
5. Ada hal-hal yang sangat penting yang sangat pendek atau serempak dalam
kadang dianggap remeh oleh subjek jika beberapa tempat.
dikemukakan dalam interview atau
kuisioner.
Jenis Observasi Berdasarkan prosedur
pelaksanaannya
Controlled observation (observasi terstruktur)
Yaitu observasi yang prosedur dan
pelaksanaannya sangat ketat dan biasanya
dibantu dengan alat-alat yang peka dan dalam
lembar observasinya dilakukan proses kontrol
yang memungkinkan observasi untuk
dilakukan kembali
Controlled observation (observasi
terstruktur)
• Prosedur serta pelaksanaan sangat ketat
• Biasanya dibantu dengan alat-alat yang peka, didalam
lembar observasinya dipergunakan proses kontrol
yang memungkinkan observasi diulang
• Lembar observasi itu sendiri sangat terperinci dan
rancangannya sangat kompleks
• Sebelum observasi dilakukan, dipelajari secara teliti
gejala yang
Uncontrolled observation (observasi
tidak terstruktur)

Yaitu observasi yang dilakukan secara spontan


terhadap suatu gejala tertentu tanpa
mempergunakan alat-alat yang peka atau
pengontrolan kembali atas ketajaman hasil
observasi tadi
Uncontrolled observation (observasi tidak
terstruktur)
• Lembar observasi sebagai pedoman pelaksanaan sangat
sederhana, berisi garis besar pedoman saja tanpa suatu
rancangan yang kompleks
• Dalam penelitian sosial observasi ini biasanya dilakukan untuk
mengamati gejala-gejala sosial, seperti suasana kerja di
pabrik/perusahaan, gerakan yg menyangkut tingkah laku
manusia, upacara keagamaan yg sangat suci
• Biasanya dikenakan pada gejala sosial yg sangat kompleks & di
dalam melaksanakannya tanpa bantuan alatalat yg peka
TEKNIK OBSERVASI
Secara umum setiap observasi yang dilakukan tercakup dalam tiga
dimensi, yaitu:
1. Partisipan dan Nonpartisipan (derajat interaksi dengan subjek)
a. Observasi partisipan, observer terlibat dengan situasi/lingkungan
dimana gejala terjadi. Jadi, tidak ada jarak antara observer dengan
gejala yang diobservasi.
Observer sbg pelaku atau peserta.
Umumnya digunakan untuk penelitian yang bersifat eksploratif.
Untuk menyelidiki satuan-satuan sosial yang besar seperti
masyarakat suku bangsa
Bentuk ini pada dasarnya timbul sebagai usaha untuk mengatasi
kelemahan dari
OBSERVASI PARTISIPAN
Partisipasi secara Peneliti menjadi anggota penuh dari kelompok yang
lengkap diamati sehingga peneliti mengetahui dan menghayati
secara utuh dan mendalam sebagaimana yang dialami
subjek yang diteliti lainnya.
Partisipasi secara Maksudnya peneliti sebenarnya bukan anggota asli
Fungsional kelompok yang diteliti, melainkan dalam peristiwa –
peristiwa tertentu bergabung dan berpartisipasi dengan
subjek yang diteliti dalam kapasitas sebagai pengamat.
Partisipasi sebagai Peneliti ikut berpartisipasi dengan kelompok subjek yang
Pengamat diteliti, tetapi hubungan antara peneliti dan subjek yang
diteliti bersifat terbuka, tahu sama tahu, akrab, bahkan
subjek yang diteliti sebagai sponsor penelitian itu sendiri.
Kepentingan penelitian tidak hanya bagi peneliti,
melainkan juga
SYARAT-SYARAT OBSERVER YANG BAIK
1. Memiliki alat indera yang baik
2. Adanya minat dan kesediaan melakukan observasi
3. Mengerti latar belakang ttg materi yg akan diobservasi
4. Mampu memahami kode–kode/tanda–tanda tingkah laku untuk membedakan
tingkah laku yang satu dg yang lain.
5. Membagi perhatian dan memusatkan perhatian
6. Dapat melihat hal –hal yang detail
7. Dapat mereaksi dengan cepat dan menerangkan contoh – contoh tingkah laku
secara verbal/ nonverbal.
8. Menjaga hubungan antar observer dan observee.
9. Observer sebaiknya bersikap netral dan bebas prasangka serta tidak cepat
mengambil keputusan,
HAL-HAL YANG DIOBSERVASI
• Penampilan fisik : yang meliputi kondisi fisik observe, misalnya tinggi
badan, berat badan, warna kulit, dan lain-lain.
• Gerakan tubuh / penggunaan anggota tubuh. Misalnya: bagaimana
postur tubuh observe, bagian tubuh mana yang sering digunakan dan
bagian mana yang kurang banyak gerakan (misalnya observe selalu
menggerak-gerakkan tengan ketika berbicara, dsb).
• Ekspresi wajah : Bagaimana ekspresi wajah observe ketika sedang
berbicara.
• Pembicaraan : yaitu bagaimana isi pembicaraan yang dilakukan.
• Reaksi emosi : yaitu bagaimana reaksi emosi
observe. Dalam penelitian seorang observer
perlu memperhatikan bagaimana reaksi emosi
observe terhadap suatu masalah yang ingin
diteliti.
• Aktivitas yang dilakukan : Misalnya jenisnya,
lamanya, dengan siapa, dimana dan sebagainya.
• Dan beberapa hal yang perlu diobservasi. Hal ini
sesuai dengan tujuan dari penelitian yang akan
dilakukan.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN LEMBAR OBSERVASI
1. Tentukan terlebih dahulu tujuan observasi secara jelas
dan terperinci.
Jelaskan tujuan yang terperinci ini dalam pola tingkah laku
yang diobservasi

2. Buatlah inventarisasi pola tingkah laku pada butir 1 di


atas secara terperinci mulai dari penampilan tingkah laku
yang paling sederhana sampai penampilan tingkah laku yang
paling kompleks
3. Tuangkanlah invetarisasi pola tingkah laku tsb.
Dalam suatu lembar rekaman observasi (recording
sheet) sekaligus dengan frekuensi, durasi dan
keterangan-keterangan lain

4. Lembar observasi beserta lembar rekaman tadi


sebelum dipergunakan dalam penelitian yang
sesungguhnya harus dicoba terlebih dahulu melalui
suatu trial observation.
Di dalam observasi percobaan ini usahakan agar baik
participant, setting maupun gejala tingkah lakunya
mendekati atau sama dengan yang diteliti
5. Setelah dilakukan percobaan lembar observasi dan
lembar rekaman bila perlu diadakan perbaikan-
perbaikan agar lebih sempurna

6. Setelah ke lima langkah tersebut dilakukan, sudah


siap untuk melakukan observasi pada penelitian yang
sesungguhnya YANG PERLU DIPERHATIKAN
AGAR HASIL OPTIMAL
Hy
Jenis-Jenis Observasi

Pengamatan
Pengamatan Pengamatan
sistematis/terstr
partisipasi nonpartisipasi
uktur

Pengamatan
Free situation Manipulasi situasi
nonsistematis

Percampuran
antara
dua situasi
TUGAS PRAKTIKUM
1. Buatlah pedoman wawancara singkat dari tema yang sudah
dibuat
2. Tentukan tujuan dan metode wawancara
3. Tentukan subjek yang akan diwawancara
4. Lakukan simulasi wawancara individu secara
berpasangan,masing-masing 3 orang (peran:interviewee,
interviewer, observer)
5. Durasi waktu 30 menit
• Tugas observer mengamati interviewer dan
• interviewee (perilaku verbal dan non verbal)
TUGAS PRAKTIKUM
• Tentukan subyek yang akan di observasi
• Tentukan hal-hal yang akan di observasi
• Tentukan jenis observasi yang akan digunakan
• Buatlah instrumen yang digunakan untuk observasi

Anda mungkin juga menyukai